You are on page 1of 9

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

Mata Praktikum Kelas Praktikum keTanggal Materi NPM Nama Ketua Asisten Nama Asisten Paraf Asisten Jumlah Lembar

: Jaringan Komputer Lanjut : 4 IA 03 : 1 : 15 Oktober 2011 : Pengenalan IP : 50408703 : Resa Riskiana : Barly : : : lembar

LABORATORIUM INFORMATIKA UNIVERSITAS GUNADARMA 2011

Tentang CentOS CentOS, yang merupakan singkatan untuk Community Enterprise Operating System, adalah hasil dari kelompok kontributor open source dan pengguna yang bekerja sama untuk mengembangkan solusi Linux yang tersedia secara bebas untuk pengguna yang tidak memerlukan banyak dukungan komersial untuk mencapai tujuan mereka. CentOS dikompile dari SRPM RHEL maka CentOS 100% kompatible dengan RHEL, isi dari CentOS hampir sama dengan RHEL. Lalu, apa bedanya? Bedanya pada CentOS semua atribute RHEL dibuang, misalnya README.TXT RHEL diganti menjadi README.TXT CentOS. Saat ini CentOS sudah menyediakan versi 6.0. Dengan jumlah CD instalasi sebanyak 4 buah, produk CentOS ini mendukung proseor i586 dan i686, dan juga semua platform yang kompatibel. CentOS ditargetkan untuk siapa saja yang membutuhkan stabilitas enterprise class operating system stability tanpa biaya lisensi dan subscription (layanan dukungan) bila tidak dibutuhkan sertifikasi maupun dukungan dari Red Hat. Tipikal dari pengguna CentOS merupakan organisasi-organisasi atau individu yang tidak memerlukan dukungan komersial yang kuat, seperti halnya RHEL. Pengguna dan komunitas CentOS diklaim aktif dan tumbuh pesat, sementara pengembangnya menanggapi dengan rebuild yang cepat, menyediakan packages, dan extensiv mirror network. Pengembang yang responsif dengan multiple free support avenues termasuk IRC Chat, Mailing Lists, Forums, dan FAQ. Kemampuan penuh dari RedHat dan bersifat Open Source, menjadi kelebihan dari distro ini yang menjadikan distro ini handal digunakan untuk Desktop maupun Server. Meskipun keberadaan CentOS sangat tergantung pada Red Hat namun hal ini justru memberikan nilai tambah, karena Red Hat merupakan satusatunya distro komersial Linux yang dipakai secara luas di perusahaan besar dan satu-satunya distro Linux yang didukung oleh CPanel (CPanel adalah kontrol panel terbanyak dipakai oleh perusahaan hosting, hampir 100% hosting menggunakan CPanel). Kelebihan CentOS - CentOS sangat kompatibel dengan RH - Merupakan OS freeware yang sangat handal untuk skala Enterpise - Merupakan satu-satunya OS freeware yang didukung resmi oleh CPanel - Drivers RHEL dapat dipakai oleh CentOS karena isi CentOS adalah RHEL Kekurangan CentOS - Tergantung pada distro RH. Karena itu CentOS selalu keluar setelah RH

- Kata "enterprise" membuat pemula takut dan memilih Fedora - Penampilan website CentOS yang kurang menarik - Kurangnya dokumentasi mengenai CentOS secara khusus Setting IP address pada sistem operasi Linux bisa dilakukan dalam dua mode yaitu mode teks (Console) dan mode GUI. Berikut adalah cara untuk men-setting IP address dan DNS di CentOS: 1. Untuk melihat pengaturan IP address melalui tampilan GUI dengan cara klik Menu System, kemudian pilih Administration, lalu klik Network. Maka akan muncul tampilan berikut.

Double-click yang diberi border biru, maka akan tampil menu seperti berikut ini. Pesan yang diberi lingkaran adalah pesan untuk men-setting IP menjadi IP statis dengan menggunakan tampilan GUI.

Pada tampilan GUI, yang dipilih adalah pesan Automatically obtain IP address setting with: dhcp. Disini artinya user menggunakan DHCP. Jika user ingin memeriksa setting IP melalui terminal, cukup dengan mengetikkan perintah # ifconfig, maka akan muncul tampilan berikut. Disini IP address (DHCP)-nya adalah 10.0.2.15.

2. Untuk mengubah IP dinamis menjadi statis, user cukup memberikan nilai IPstatis lalu menyimpannya secara permanen, atau juga dapat mengikuti cara berikut.

3. melalui tampilan GUI, user dapat mengetikkan perintah berikut dari console/terminal: # system-config-network-tui

Terdapat dua pilihan, yaitu Edit Device dan Edit DNS Configuration. Menu Edit DNS Configuration digunakan untuk mengatur DNS pada jaringan. Pilih Edit Device. Maka akan muncul tampilan berikut

Pilih eth0 maka akan tampil menu berikut

Pada pilihan Name dan Device tidak perlu diubah, hapus tanda [*] pada Use DHCP menggunakan tombol Spasi, kemudian berikan nilai Static IP, Netmask, dan Default Gateway IP, misal:

Jika sudah, tekan tombol Tab untuk mengarahkan ke tombol Ok, lalu tekan Enter. Jika semua setting telah benar, klik tombol Save&Quit. 4. Kembali ke terminal. Ketikkan perintah berikut: #cat /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0 Maka nilai IP address telah berubah. IP address kali ini telah menjadi IP Statis.

Untuk mengubah nilai IP address di Linux (CentOS) dengan menggunakan perintah berikut: # ifconfig <interface> <ipaddress> netmask <netmask>, misal seperti pada contoh di atas:

#ifconfig eth0 192.168.16.199 netmask 255.255.255.0 Jika setelah menekan Enter tidak ada info apapun, berarti IP address telah berhasil diubah. Untuk memastikannya, user dapat mengetikkan perintah ifconfig untuk melihat IP address yang baru saja diubah. Maka IP address baru telah berhasil dibuat, seperti pada contoh di atas. Namun, cara ini hanya digunakan untuk mengubah IP address secara sementara, artinya, jika komputer di Restart maka IP address yang baru saja dibuat tadi akan berubah menjadi IP sebelumnya. Seperti pada contoh di bawah ini. IP address bernilai 192.168.16.199 adalah IP yang kita ubah menggunakan perintah ifconfig, namun setelah di restart maka akan kembali ke IP semula, yaitu 192.168.16.12. Untuk melakukan restart, user dapat mengetikkan perintah: # service network restart. Untuk mengubah nilai IP Statis menjadi permanen, user dapat menggunakan perintah berikut: #cat /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0 Dengan cara ini user langsung mengedit file konfigurasi IP yang terletak di folder /etc/sysconfig/network-scripts/. Untuk membuka file tersebut,gunakan hak akses sebagai Root.

5. Sekarang user akan mengubah setting DNS pada CentOS. Sama seperti mengubah setting IP, men-setting DNS dapat melalui terminal atau tampilan

GUI. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dengan mengetikkan perintah system-config-network-tui, maka akan muncul menu berikut:

Pilih Edit DNS Configuration, maka akan tampil menu berikut. Beri nama pada HostName, Primary DNS, dan Secondary DNS, missal:

Tekan OK, dan yang terakhir tekan tombol Save&Quit. Jika user ingin mengubah setting DNS melalui terminal, cukup mengetikan perintah berikut: # nano /etc/resolv.conf Disini user menggunakan editar Nano, user juga dapat menggunakan editor Vi sesuai keinginan.

Setelah selesai, tekan Ctrl-X lalu tekan Y untuk menyimpan hasil perubahan. Untuk melihat nilai DNS, ketikkan perintah: #cat /etc/resolv/conf

You might also like