You are on page 1of 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Sekolah : SMA NEGERI 1 BOYOLANGU
Kelas / Semester : XI IPA (Sebelas) / Semester I
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi Waktu : 10 x 45 menit

A. Standar Kompetensi
Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik
B. Kompetensi Dasar
Menganalisis gerak lurus, gerak melingkar dan gerak parabola dengan
menggunakan vektor
C. Indikator
1. Siswa dapat menentukan hubungan x-t, v-t, dan persamaan posisi, kecepatan
dan percepatan melalui grafik.
2. Siswa dapat menganalisis gerak tanpa percepatan dan gerak dengan
percepatan tetap.
3. Siswa dapat menganalisis gerak melalui tampilan grafik.
4. Siswa dapat menentukan persamaan fungsi sudut, kecepatan sudut dan
percepatan sudut pada gerak melingkar.
5. Siswa dapat menurunkan posisi dari fungsi kecepatan terhadap waktu.
6. Siswa dapat menurunkan kecepatan dari fungsi percepatan terhadap waktu.
7. Siswa dapat menganalisis gerak parabola.
8. Siswa dapat menganalisis besaran-besaran tangensial dengan besaran
anguler.
9. Siswa dapat menentukan posisi benda dengan metode integral.
10. Siswa dapat menentukan posisi benda dengan metode grafik.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menentukan hubungan x-t, v-t, dan persamaan posisi,
kecepatan dan percepatan melalui grafik melalui diskusi kelompok.
2. Siswa dapat menganalisis gerak tanpa percepatan dan gerak dengan
percepatan tetap melalui diskusi kelompok.
3. Siswa dapat menganalisis gerak melalui tampilan grafik melalui diskusi
kelompok.
4. Siswa dapat menentukan persamaan fungsi sudut, kecepatan sudut dan
percepatan sudut pada gerak melingkar melalui diskusi kelompok.
5. Siswa dapat menurunkan posisi dari fungsi kecepatan terhadap waktu
melalui latihan soal.
6. Siswa dapat menurunkan kecepatan dari fungsi percepatan terhadap waktu
melalui latihan soal.
7. Siswa dapat menganalisis gerak parabola melalui latihan soal.
8. Siswa dapat menganalisis besaran-besaran tangensial dengan besaran
anguler melalui latihan soal.
9. Siswa dapat menentukan posisi benda dengan metode integral melalui
latihan soal.
10. Siswa dapat menentukn posisi benda dengan metode grafik melalui latihan
soal.

E. Materi Pembelajaran
1. Posisi, Kecepatan, dan Percepatan pada Gerak Bidang Datar
1.1 Posisi Partikel dalam suatu Bidang
a. Vektor Satuan
Vektor satuan adalah suatu vektor yang panjang, atau besarnya sama dengan
satu.
Jika partikel pada bidang (gambar
1.3) maka posisi partikel pada bidang
dinyatakan sebagai berikut :

j y i x r

+ =







b. Vektor Posisi
Perpindahan didefinisikan sebagai perubahan posisi suatu titik materi pada
waktu tertentu, maka perpindahan yang terjadi antara t dan t + t dapat dinyatakan
dengan vektor yang ditarik dari P ke Q, yaitu vektor r.


1 2
r r r = A



x i
y j
r
X

Y

Gambar 1.2 Posisi Partikel pada
bidang XOY dinyatakan sebagai
r = x i + y j


dalam bentuk komponen diperoleh :
( ) ( )
( ) ( )
j y i x
j y y i x x
j y i x j y i x r



1 2 1 2
1 1 2 2
A + A =
+ =
+ = A




1.2 Kecepatan Partikel dalam suatu Bidang
a. Kecepatan Rata-rata
Kecepatan rata-rata dinyatakan sebagai hasil bagi perpindahan terhadap selang
waktunya. Kecepatan rata-rata pada gerak bidang (dua dimensi) didefinisikan sebagai

1 2
1 2
t t
r r
t
r
v

=
A
A
=


r
2
adalah posisi pada t = t
2
dan r
1
adalah posisi pada t = t
1
,
dengan mensubstitusikan r dengan x i + y j ke persamaan di atas, diperoleh :

j v i v v
j
t
y
i
t
x
t
j y i x
v
y x



+ =
A
A
+
A
A
=
A
A + A
=





b. Kecepatan Sesaat
Kecepatan sesaat didefinisikan sebagai kecepatan rata-rata untuk selang
waktu t yang mendekati nol. Kecepatan sesaat untuk gerak pada bidang (dua
dimensi) dapat kita nyatakan sebagai

t
r
v v
t t
A
A
= =
A A 0 0
lim lim




Mirip dengan kasus satu dimensi maka kecepatan sesaat untuk gerak pada
bidang juga merupakan turunan pertama fungsi posisi r terhadap waktu t, diperoleh
dt
dr
v =

P
Q
r
r
1
r
2
Y
X
Gambar 1.3 Vektor posisi
dengan mensubstitusikan j y i x r

+ =

ke dalam persamaan di atas


( ) j
dt
dy
i
dt
dx
j y i x
dt
d
v

+ = + =



persamaan tersebut menunjukkan bahwa posisi horizontal x dan vertikal y diberikan
dalam fungsi waktu t, maka dapat ditentukan komponen kecepatan sesaat dengan
menggunakan turunan.

c. Menentukan Posisi dari fungsi Kecepatan
Jika komponen kecepatan v
x
dan v
y
sebagai fungsi waktu diketahui, maka posisi
horizontal x dan posisi vertikal y dari partikel dapat ditentukan dari persamaan di
bawah ini dengan pengintegralan

dt v x x
dt v dx
v
t
x
t
x
x
x
x
o
}
} }
=
=
=
0
0
0
dt
dx

dt v y y
dt v dy
v
t
y
t
y
y
y
y
o
}
} }
=
=
=
0
0
0
dt
dy

dt v x x
t
x o
}
+ =
0
dt v y y
t
y o
}
+ =
0

1.3 Percepatan Partikel dalam suatu Bidang
Percepatan Rata-Rata
Percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan dalam selang waktu tertentu.
Adapun besar dari percepatan rata-rata dirumuskan :
1 2
1 2
t t
v v
t
v
a

=
A
A
=


Percepatan Sesaat sebagai Kemiringan Grafik v(t)
Percepatan sesaat didefinisikan sebagai percepatan rara-rata untuk selang
waktu t mendekati nol. Secara matematis ditulis
t
v
a a
t t
A
A
= =
A A
lim lim
0 0



Percepatan Sesaat untuk Gerak pada Bidang
Untuk gerak pada bidang, percepatan juga dinyatakan oleh persamaan di atas, hanya
saja notasi yang digunakan adalah notasi vektor.
dt
v d
a

=
2. Posisi, Kecepatan, dan Percepatan Sudut pada Gerak Melingkar
1.1 Perpindahan Sudut







Nilai radian dalam sudut adalah perbandingan antara jarak linear x dengan
jari-jari roda r. Jadi,
( )
y
x
rad = u
Untuk satu putaran penuh, lintasan s sama dengan keliling lingkaran (s = 2 r)
sehingga berdasarkan persamaan di atas dihasilkan

rad rad
r
r
t
t
u 2
2
= =


2.2 Kecepatan Sudut
a. Kecepatan sudut rata-rata
Kecepatan sudut rata-rata sebagai hasil bagi perpindahan sudut dengan selang
waktu yang ditempuh.










b. Kecepatan sudut sesaat
Gambar 2.2 cara mengukur
sudut dengan radian
Gambar 2.3 ilustrasi kecepatan rata-rata
Kecepatan sudut sesaat adalah turunan pertama dari posisi sudut. Kecepatan
sudut sesaat dirumuskan:
dt
du
e =

a. Menentukan Posisi Sudut dari Fungsi Kecepatan Sudut
dt t
dt t d atau
dt
d
t
t
t
o
}
} }
=
= =
0
0
0
) (
) ( ) (
e u u
e u
u
e
u
u


Sehingga dt t
t
}
=
0
0
) ( e u u


2.3 Percepatan Sudut
2
2
dt
r d
dt
dv
a = =

a. Percepatan sudut rata-rata

t A
A
=
e
o

b. Percepatan sudut sesaat

t
t
A
A
=
A
e
o
lim
0


b. Menentukan Kecepatan Sudut dari fungsi Percepatan Sudut
dt t
dt t d atau
dt
d
t
t
t
o
}
} }
=
= =
0
0
0
) (
) ( ) (
o e e
o e
e
o
e
e


dt t
t
}
+ =
0
0
) ( o e e


2.4 Gerak melingkar Berubah Beraturan

r a
t
o =

karena arah a
s
dan a
t
saling tegak lurus, maka besar percepatan total, a adalah


2 2
t s
a a a + =

Sedangkan arah percepatan totalnya, a, terhadap arah radial, yaitu , dapat
dihitung dengan perbandingan tangen


s
t
a
a
= u tan
dengan
r
r
v
a
s
2
2
e = =
dan a
t
= r
GLBB GMBB
at v v + =
0

2
0
2
1
at t v x + = A

x a v v A + = 2
2
0
2
,
dengan x = x x
0
t o e e + =
0

2
0
2
1
t t o e u + = A

u o e e A + = 2
2
0
2
,
dengan =
0


3 Gerak Parabola
3.1 Persamaan Posisi dan Kecepatan pada Gerak parabola
Syarat suatu benda mencapai titik puncak P adalah
v
y
= 0








Gambar 3.3 berbagai posisi pada lintasan gerak parabola
X
y
P
Beberapa persamaan yang berhubungan dengan gerak parabola adalah :
Sumbu x :
v
x
= v
0x
v
ox
= v
o
. cos
v
x
= v
o
. cos

Sumbu Y :
v
oy
= v
o
. sin
v
y
= v
0y
g . t
v
y
= v
o
. sin g . t



Persamaan kecepatan dan arah gerakan partikel :
2 2
y x
v v v + =
Arah kecepatannya :

x
y
v
v
= o tan
Waktu yang diperlukan peluru untuk mencapai puncak lintasan (tinggi maksimum)
diperoleh dengan memasukkan syarat v
y
= 0 ke dalam persamaan y, sehingga
diperoleh
g
v
t
maks
u sin
0
=
Keterangan :
1. v
o
= kecepatan awal (m/s)
2. v
ox
= kecepatan awal pada sumbu x (m/s)
3. v
oy
= kecepatan awal pada sumbu y (m/s)
4. v
x
= kecepatan pada sumbu x (m/s)
5. v
y
= kecepatan pada sumbu y (m/s)
6. v = kecepatan pada suatu saat (m/s)
7. x = kedudukan atau posisi pada sumbu x (m)
8. y = kedudukan atau posisi pada sumbu y (m)
9. = arah gerakan partikel ()
10. = sudut elevasi ()
y = v
o
. sin . t . g . t
2


x = v
x
. t = v
o
. cos . t

11. g = percepatan gravitasi bumi (m/s
2
)

F. Metode Pembelajaran
1. Model : -Direct Instruction
2. Metode : - Demonstrasi
- Ceramah
- Diskusi

G. Langkah-langkah Kegiatan
PERTEMUAN KE-1
a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
Guru memberikan motivasi dengan memberi contoh pada kehidupan sehari-hari.
Guru menyebutkan tujuan pembelajaran.
Guru memberikan acuan pembelajaran.
Guru memperlihatkan bahan/ media yang akan digunakan
b. Kegiatan Inti (70 menit)
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
Siswa melakukan diskusi tentang kedudukan partikel, kecepatan dan percepatan.
Guru mendampingi kegiatan diskusi siswa
Perwakilan setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi.
Guru membahas hasil diskusi siswa.
c. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru memberikan kesimpulan pembelajaran.
Guru memberikan soal evaluasi tugas rumah.

PERTEMUAN KE-2
a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
Guru memberikan motivasi dengan memberi contoh pada kehidupan sehari-hari.
Guru menyebutkan tujuan pembelajaran.
Guru memberikan acuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti (70 menit)
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
Siswa melakukan diskusi tentang gerak melingkar.
Guru mendampingi kegiatan diskusi siswa
Perwakilan setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi.
Guru membahas hasil diskusi siswa.
c. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru memberikan kesimpulan pembelajaran.
Guru memberikan soal evaluasi tugas rumah.

PERTEMUAN KE-3
a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
Guru memberikan motivasi dengan memberi contoh pada kehidupan sehari-hari.
Guru menyebutkan tujuan pembelajaran.
Guru memberikan acuan pembelajaran.
Guru memperlihatkan bahan/ media yang akan digunakan
b. Kegiatan Inti (70 menit)
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
Siswa melakukan diskusi tentang gerak parabola.
Guru mendampingi kegiatan diskusi siswa
Perwakilan setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi.
Guru membahas hasil diskusi siswa.
c. Kegiatan Penutup (10 menit)
Guru memberikan kesimpulan pembelajaran.
Guru memberikan soal evaluasi tugas rumah.

H. Sumber Belajar/Media belajar
a. Buku Fisika SMA kelas XI
b. Buku referensi yang relevan
c. Peralatan demonstrasi
I. Penilaian
- Teknik penilaian : penilaian individu, penilaian kelompok
- Bentuk instrumen : penilaian praktikum, penilaian sikap, tes pemahaman
konsep
- Contoh instrumen :
1. Penilaian sikap
No
.
Nama Siswa
Perilaku
Nilai
Total
Keberanian
Bertanya/
Menjawab
Santun Dalam
Bertanya
Kebenaran
Jawaban
Kerja
Sama
1.
2.
Skor adalah 1 sampai 4 yaitu:
4 = baik, 3 = cukup, 2 = sedang, 1= kurang
Nilai yang diperoleh adalah : N = x100

2. Tes tulis
1. Sebuah perahu akan digunakan untuk menyeberangi sebuah sungai yang lebarnya
48 m. Perahu tersebut dapat melaju dengna kelajuan sebesar 8 m/s. Arus air
sungai pada saat itu sebesar 4 m/s. Jika perahu bergerak kea rah yang tegak lurus
sungai, (a) berapakah kelajuan perahu terhadap seorang pengamat yang diam di
pinggir sungai di tempat perahu mulai bergerak? (b) berapa lama waktu yang
diperlukan perahu itu untuk menyeberangi sungai? (c) berapakah jarak yang telah
ditempuh perahu setelah berhasil menyeberangi sungai tersebut?
Jawab :
(a) sesuai dengan gambar didapatkan
2 2
4 8 + = v
s m v / 94 , 8 80 = =
(b) Waktu yang diperlukan perahu tersebut untuk sampai di seberang sungai
dapat langsung dihitung berdasarkan kelajuan perahu yang tegak lurus
terhadap arus sungai
s
v
s
t
lurus tegak
6
8
48
= = =

(c) Jark yang ditempuh perahu dihitung dari persamaan
x = vt
= (8,94)(6)
= 53,6 meter
2. Sebuah bola yang berada di tanah ditendang oleh seorang pemain sepakbola
dengan sudut tendangan sebesar 30
0
dari permukaan tanah. Kecepatan awal
gerakan bola hasil tendangan pemain tersebut adalah v
0
= 20 m/s. Hitung
jangkauan tendanga bola dan tinggi maksimum yang dicapai bola! (g = 10 m/s
2
)
Jawab :

( ) ( )
( )
meter R
g
v
R
6 , 34
10
60 sin 400
10
30 2 sin 20
2 sin
0
0 2
2
0
=
=
=
=
u

Jadi, tendangan pemain tersebut berhasil mencapai jarak 34,6 meter.

( ) ( )
( )
meter
g
v
y
maks
5
10 2
30 sin 20
2
sin
2
0 2
2
0
=
=
=
u

Jadi, ketinggian maksimum bola adalah 5 meter

Blitar, 21 Juni 2011
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Srengat Guru Fisika




Drs. Dwi Wahyu Hadi Santoso Purwaning Handayani, S.Pd
NIP 19640712 198902 1 003 NIP 19870927 201101 2 015

You might also like