You are on page 1of 8

PRAKTIKUM III Topik Tujuan Hari / Tanggal Tempat I.

: : : : Pengaruh Cahaya & CO2 terhadap Fotosintesis Untuk mengamati pengaruh cahaya dan CO2 terhadap pembentukan oksigen pada proses fotosintesis Rabu, 31 Oktober 2007 Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM

ALAT DAN BAHAN A. Alat yang digunakan : 1. Beaker glass 2. Corong kaca 3. Tabung reaksi 4. Kawat

B. Bahan yang diperlukan : 1. 2. 3. 4. II. Hydrilla verticillata yang segar Air Larutan 0,5% NaHCO3 Larutan 0,5% KHCO3 CARA KERJA 1. Memasukkan beberapa cabang Hydrilla verticillata yang telah disediakan ke dalam corong kaca. 2. Memasukkan corong kaca ke dalam becker glass yang bersisi air dengan posisi corong mengahadap ke bawah. 3. menutup bagian atas corong dengan tabung reaksi yang berisi air dalam keadaan terbalik (di dalam bak yang berisi air). 4. Menandai masing-masing perlakuan dengan label A, B, C, D, E, dan F dimana : A = Perlakuan air dan diletakkan di tempat terang (ada cahaya)

B = Perlakuan air dan diletakkan di tempat gelap (tanpa cahaya) C = Perlakuan air diberi larutan NaHCO3 (3 tetes) dan diletakkan di tempat terang (ada cahaya). D = Perlakuan air diberi larutan NaHCO3 (3 tetes) dan diletakkan di tempat gelap (tanpa cahaya). E = Perlakuan air diberi larutan KHCO3 (3 tetes) dan diletakkan di tempat terang (ada cahaya). F = Perlakuan air diberi larutan KHCO3 (3 tetes) dan diletakkan di tempat gelap (tanpa cahaya). 5. Mengamati perubahan yang terjadi selama 30, 60 dan 90. 6. Membuat grafik hasil pengamatan

III.

TEORI DASAR : Tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya tergolong pada organisme autotrof, yaitu golongan makhluk yang dapat memsintesis sendiri senyawasenyawa organik yang dibutuhkannya. Senyawa organik yang baku adalah rantai karbon yang dibentuk oleh tumbuhan hijau dari proses fotosintesis. Dalam proses ini energi radiasi diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADPH +H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi glokusa. Glokusa yang dihasilkan bila tidak segera diangkat akan mengalami kondensasi menjadi amilum yang disimpan dalam plastida. Pigmen daun yang sebenarnya terdiri atas beberapa jenis yaitu klorofil a, klorofil b, dan karotenoid, pigmen inilah yang berfungsi untuk menyerap cahaya matahari. Tenaga eksitasi yang diperoleh klorofil digunkan untuk memecah molekul air menjadi hydrogen dan oksigen yang dibebaskan keatmosfir dan peristiwa ini disebut peristiwa fotolisis air

IV. HASIL PENGAMATAN 1. Gambar perangkat percobaan Keterangan : Tabung reaksi Corong kaca Beaker glass Hydrilla verticillata Air Kawat penyangga

1. 2. 3. 4. 5. 6.

a. No 1. 2. b. No 1. 2. c. No 1. 2.

Medium air (10' , 20' , 30' ) Tempat Penambahan gelembung 10' 20' 30' Dalam ruangan 6 16 34 Tempat teduh 7 46 53 Medium air + NaHCO3 3 tetes (10' , 20' , 30' ) Tempat Penambahan gelembung 10' 20' 30' Dalam ruangan 14 31 Tempat teduh 1 33 29 Medium air + KHCO3 3 tetes (10' , 20' , 30' ) Tempat Penambahan gelembung 10' 20' 30' Dalam ruangan 5 7 14 Tempat teduh 142 256 177

2. a.

Grafik hubungan antara banyak gelembung dengan waktu Medium air

b.

Medium air + NaHCO3 3 tetes

c.

Medium air + KHCO3 3 tetes

V. ANALISA DATA 1. Medium air Berdasarkan hasil pengamatan dengan menggunakan medium air dapat diketahui bahwa gelambung udara yang dihasilkan pada tempat terbuka lebih banyak dari pada di dalam ruangan. Bahkan percobaan yang berada di dalam ruangan tidak terdapat gelembung udara sama sekali. Hal ini disebabkan pada saat kegiatan fotosintesis sesuai dengan banyaknya sinar matahari dan tingginya temperature. Sedang pada tempat dalam ruangan, tidak ada cahaya matahari 10 menit pertama menghasilkan gemembung sebanyak 6, pada 10 menit kedua menhasilkan gelembung sebanyak 16 dan pada 10 menit ketiga menghasilkan gelembung sebanyak 34. Hal tersebut membuktikan bahwa dalam ruangan tidak ada cahaya matahari kecepatan fotosintesis terjadi sangat lambat disbanding tempat yang terkena cahaya matahari. Dengan hanya ada CO2 dan temperature tidak akan mengakibatkan giatnya fotosintesis, karena sinar yang kurang merupakan faktor penghambat. Sedangkan pada tempat teduh hanya sedikit memeperoleh cahaya dari pada yang dalam ruangan maka 10 menit pertama menghasilkan gemembung sebanyak 7, pada 10 menit kedua

menghasilkan gelembung sebanyak 46 dan pada 10 menit ketiga menghasilkan gelembung sebanyak 53. Hal tersebut membuktikan bahwa banyaknya cahaya matahari akan mempercepat proses fotosintesis yang juga menghasilkan oksigen berupa gelembung -gelembung udara 2. Medium air + NaHCO3 (3 Tetes) Pada proses fotosintesis NaOh merupakan zat pengikat CO2 sehinga proses fotosintesis lebih cepat terjadi. Hal ini dapat dilihat dengan pengamatan pada tempat yang berbeda yaitu pada tempat dalam ruangan dan tempat teduh. Pada percobaan yang terjadi dalam ruangan proses fotosintesis pada 10 menit pertama tidak terdapat gelembung udara satupun, 10 menit kedua 14 dan 10 menit ketiga terdapat 31 gelembung udara, pada menit kedua dan ketiga cukup cepat terjadi karena CO2 banyak dan sinar matahari juga banyak sehingga dapat menggiatkan aktivitas fotosintesis. Sedang pada tempat yang teduh , proses fotosintesis sangat cepat hal ini dapat dilihat pada bagian atastabung reaksi banyak terdapat gelembung udara. Pada 10 menit pertama ada 1 gelembung udara, 10 menit kedua terdapat 33 gelembung udara dan 10 menit ketiga terdapat 29 gelembung udara ini sangat bertolak belakang tetapi penurunan ini terjadi karena pada saat itu cahaya matahari agak kurang karena cuaca tiba-tiba mendung. Sehingga proses fotosintesis sangat berpengaruh pada sinar matahari dan CO2. 3. Medium air + KHCO3 (3 tetes) KHCO3 merupakan zat pengikat CO2, sehingga proses fotosintesis lebih cepat terjadi. Hal ini dapat dilihat dari pengamatan pada tempat yang berbeda yaitu di dalam ruangan tiap 10 menit dihasilkan gelembung berturutturut adalah 6, 4 dan 1 gelembung. Di luar ruangan pada 10 menit pertama dihasilkan 142 gelembung, pada 10 menit kedua dihasilkan 256 gelembung dan pada 10 menit ketiga dihasilkan 177 gelembung. Dari kedua perlakuan di atas yang paling cepat proses fotosintesisnya adalah perlakuan dengan

penambahan KHCO3 sehingga menghasilkan banyak oksigen. Dengan demikian proses fotosintesis akan berjalan baik jika tersedia banyak CO2. Tetapi pada perlakuan yang berada di luar ruangan pada menit 20 ke menit 30 terjadi penurunan tetapi penurunan ini terjadi karena pada saat itu cahaya matahari agak kurang karena cuaca tiba-tiba mendung. Fotosintesis dapat juga digambarkan dengan reaksi sebagai berikut : Reaksi Umum : Cahaya matahari 6CO2 + 6H2O Klorofil Atau Cahaya matahari 6CO2 + 6H2O Klorofil VI. KESIMPULAN 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan fotosintesis adalah cahaya, konsentrasi CO2 dan air. 2. NaHCO3 dan KHCO3 merupakan suatu zat yang dapat menggiatkan atau mengikat gas CO2, sehingga persediaan CO2 yang diperlukan untuk fotosintesis cukup banyak. 3. Proses fotosintesis lebih cepat terjadi di tempat terbuka daripada di tempat teduh atau di dalam ruangan. 4. Fotosintesis merupakan proses pembentukkan oksigen dan pembuatan makanan pada tumbuhan dengan bantuan cahaya matahari dan CO2. (CH2O) + O2 C6H12O6 + 6O2

VII. DAFTAR PUSTAKA Dwidjoseputro. 1988. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT. Gramedia. Jakarta. Sasmitahardja, D, dkk. 1997. Fisiologi Tumbuhan. ITB : Bandung Tim Dosen. 2004. Penuntun Praktikum Fiologi Tumbuhan. FKIP UNLAM : Banjarmasin. Winatasasmita, D. 1986. Fisiologi Tumbuhan dan Hewan. Karunika. Jakarta.

You might also like