You are on page 1of 19

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Direktorat pembinaan Kursus dan Pelatihan pada tahun 2011 melanjutkan dan memperkuat pelayanan pendidikan kecakapan hidup (life skill) bagi warga masyarakat putus sekolah, menganggur dan kurang mampu (miskin) Pengangguran dan kemiskinan di Indonesia masih menjadi masalah besar yang memerlukan perhatian Pemerintah. Berdasarkan kenyataan tersebut, perlu segera dilakukan langkah-langkah strategis melalui pengembangan program yang secara langsung dapat mengurangi pengangguran. Penanganan masalah pengangguran akan berdampak pada penurunan angka kemiskinan Program pendidikan kecakapan hidup adalah salah satu solusi yang tepat dalam menanggulangi masalah pengangguran sekaligus kemiskinan Penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Hidup melalui Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) merupakan upaya nyata untuk mendidik dan melatih warga masyarakat di daerah perkotaan dan pedesaan agar menguasai keterampilan fungsional praktis yang dapat dimanfaatkan untuk bekerja baik di sektor formal maupun informal sesuai dengan peluang kerja (job opportunities) yang ada, dan usaha mandiri atau membuka peluang usaha sendiri. Misi dari program pendidikan kecakapan hidup adalah; 1) mengentaskan pengangguran dan kemiskinan di perkotaan / guna pedesaan, potensi dan 2) memberdayakan kerja yang masyarakat ada, serta 4) perkotaan/pedesaan, 3) mengoptimalkan dayaguna dan hasil peluang meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan kursus dan pelatihan sehingga memiliki bekal untuk bekerja atau usaha mandiri. Tahun 2011 Balai 1 Pengembangan Pendidikan

Nonformal dan Informal mendapat Dana Block Grant untuk PKH-LKP dari Direktorat Jenderal PAUDNI untuk di salurkan kepada BPKB/BPLS/P3NFI/BP3NFI dan SKB serta lembaga penyelenggara PAUDNI yang ada di daerah. Agar Progam PKHLKP terlaksana sesuai harapan, sangat diperlukan adanya Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Hidup yang dapat dijadikan acuan oleh semua pihak yang terkait.

B. Dasar 1. 2. Lembaga 3. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2006, tentang Bantuan Untuk Pendidikan Permendiknas yang No. 28 Diselenggarakan tahun 2007 oleh tentang Masyarakat dan Lembaga Kemasyarakatan. Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal Renstra Ditjen PAUDNI Tahun 20102015 4. Pedoman penyelenggaraan program PAUDNI, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal, Januari 2011. 5. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal/Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal Nomor : 0652/023.05.2.01/02/2011 Tanggal 20 Desember 2010 C. Tujuan 1. Tujuan Umum Percontohan meningkatkan program PKH-LKP bertujuan dan untuk sikap keterampilan, 2 pengetahuan,

peserta didik di bidang tertentu sesuai dengan minat dan bakatnya, sehingga memiliki bekal kemampuan untuk bekerja atau berusaha mandiri dalam rangka meningkatkan kualitas hidupnya. 2. Tujuan Khusus
a. Sebagai acuan bagi BPKB/BPLS/P3NFI/BP3NFI dan SKB

serta lembaga penyelenggara PAUDNI di wilayah kerja BP-PNFI Regional I dalam penyusunan dan pengajuan proposal untuk mendapatkan dana bantuan percontohan program PKH-LKP.
b. Sebagai acuan bagi BPKB/BPLS/P3NFI/BP3NFI dan SKB

serta lembaga penyelenggara PAUDNI di wilayah kerja BP-PNFI Regional I dalam menyelenggarakan percontohan program PKH-LKP sesuai dengan Petunjuk Teknis Percontohan Program PKH-LKP dan proposal. c. Menyelenggarakan administrasi berlaku. tata kelola keuangan aturan dan yang program sesuai dengan

D. Hasil Yang Diharapkan 1. Terfasilitasinya UPTD BPKB/BPLS/P3NFI/BP3NFI dan SKB serta lembaga penyelenggara PAUDNI di wilayah kerja BPPNFI Regional I dalam penyusunan dan pengajuan proposal untuk mendapatkan bantuan langsung penyelenggaraan percontohan program PKH-LKP. 2. Meningkatnya kelengkapan dan mutu penyelenggaraan percontohan program PKH-LKP di BPKB/BPLS/P3NFI/BP3NFI dan SKB serta lembaga penyelenggara PAUDNI di wilayah kerja BP-PNFI Regional I.

3.

Meningkatnya

kualitas

penyelenggaraan

percontohan

program PKH-LKP di BPKB/BPPLS/P3NFI/BP3NFI dan SKB serta lembaga penyelenggara PAUDNI di wilayah kerja BPPNFI Regional I. 4. Meningkatnya BPKB/BPPLS/P3NFI/BP3NFI penguatan dan SKB kelembagaan serta lembaga

penyelenggara PAUDNI di wilayah kerja BP-PNFI Regional I.

BAB II SASARAN DAN PEMANFAATAN DANA


A. Sasaran Program 1. Peserta Didik 4

a. Penduduk

usia

produktif

prioritas

usia

18-35

tahun,

perempuan atau laki-laki, bukan peserta didik reguler di lembaga kursus penyelenggara PKH-LKP. b. Warga masyarakat yang tidak mampu, belum bekerja/putus sekolah atau lulus tidak melanjutkan (tidak sedang menempuh pembelajaran di pendidikan formal). c. Diprioritaskan peserta didik yang berdomisili di sekitar lokasi kegiatan. d. Memiliki kemauan untuk belajar dan bekerja, dibuktikan dengan Surat Pernyataan Kesanggupan untuk mengikuti program sampai selesai. e. Memiliki minat dan motivasi untuk bekerja dan/atau berwirausaha setelah mengikuti kursus. 2. Lembaga Penyelenggara Lembaga yang dapat mengusulkan bantuan sosial percontohan program PKH-LKP adalah LKP yang mampu menyelenggarakan program berkualitas yang dapat dicontoh oleh lembaga lain dalam hal menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan peserta didik di bidang pekerjaan/usaha tertentu, sesuai dengan minat dan bakatnya, sehingga memiliki bekal kemampuan untuk bekerja atau berusaha mandiri dan memperoleh penghasilan dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Secara rinci, legalitas lembaga penyelenggara tersebut: a. Telah beroperasi (minimal) 3 tahun dan berizin operasional yang masih berlaku dari Dinas Pendidikan setempat atau instansi lain yang berwenang. b. Memiliki Nomor Induk Lembaga Kursus (NILEK) online. c. Memiliki rekening bank yang masih aktif dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga (bukan rekening dan NPWP atas nama perorangan). Alamat yang 5

tercantum dalam rekening dan NPWP harus sama dengan alamat lembaga terkini. d. Diprioritaskan LKP yang telah dinilai kinerjanya.

3. Instruktur

a. Orang
b. Minimal latihkan.

yang 2

memiliki tahun

pengalaman,

keahlian,

dan

kompetensi sesuai dengan bidang yang dikursus latihkan. berpengalaman bidang yang sebagai dikursusinstruktur/narasumber dalam

c. Pernah mengikuti pelatihan sesuai dengan bidang yang


dikursus sertifikat d. Telah mengikuti uji kompetensi dan mendapat legalitas dari LSK. 4. Memiliki sarana dan prasarana yang layak 5. Memiliki jaringan kemitraan dengan DU/DI 6. Memiliki pengelolaan 7. Telah melaksanakan program pembelajaran baik formal maupun non formal 8. Memiliki data dasar SDM setempat dan calon warga 9. Program Pembelajaran Kurikulum dan Bahan Ajar program PKH-LKP minimal meliputi: a. Personal 1) Berprilaku sesuai norma agama, hukum, sosial dan budaya nasional, 2) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlaq mulia, bersikap adil, jujur, bertanggung jawab, dan percaya diri, 3) Sadar diri, kenal diri, kenal potensi positif dan negative 6 latihkan dan dibuktikan dengan kepemilikan

diri. 4) Berkepribadian terpuji, beretos kerja yang unggul b. Sosial 1) 2) Bersikap terbuka, obyektif, dan tidak diskriminatif Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun teman sejawat, pendidik/ instruktur, dan

dengan 3) 4)

masyarakat sekitar Beradaptasi dengan kondisi sosial di lingkungan Paham dan sadar lingkungan, mampu melihat sekitar, peluang di sekitar lingkungannya. c. Akademik 1) Kemampuan logika, beranalisis kemampuan ide-ide, sederhana, pengetahuan untuk berfikir dasar, dengan 2)

kemampuan mengambil keputusan; Menggali kemauan mencoba, melakukan uji coba dibidangnya secara ilmiah. d. Vokasional/Profesional Kemampuan di bidang vokasi tertentu, memiliki kemampuan bermata pencaharian minimal mencakup : 1) Kemampuan bahan dan alat produksi/jasa 2) teknik produksi/jasa 3) analisis pasar dan perencanaan usaha 4) pengelolaan tenaga kerja 5) pengelolaan keuangan usaha, pemasaran usaha 6) pengembangan kemitraan dan jaringan usaha 7) struktur pengembangan karir pekerja 8) pembukuan usaha Kurikulum dan bahan ajar PKH-LKP disusun dan dikembangkan oleh LKP dengan melibatkan unsur terkait yang menguasai tentang pengembangan kurikulum, materi vokasi yang akan dikursus-latihkan, materi manajemen 7

usaha,

materi

kewirausahaan,

materi

kebijakan

pengembangan ekonomi dan tenaga kerja daerah. LKP juga dapat mengembangkan kurikulum melalui modifikasi atau adaptasi dari kurikulum atau pokok-pokok kebutuhan yang sesuai dengan kebutuhan DU/DI. B. Pemanfaatan dana Besaran dana yang diusulkan digunakan untuk membiayai bantuan sosial program PKH-LKP adalah sebesar Rp. 1.750.000,- /warga belajar dengan sasaran 744 orang. Alokasi pemanfaatan dana bantuan langsung meliputi: Komponen Pembiayaan Manajemen lembaga kursus Proses pembelajaran dan Persentase maksimal 5% uji 30%

kompetensi Transport nara sumber Biaya pemandirian, dan 20% atau 45%

penempatan Semua pengeluaran dana yang bersumber dari dana bantuan langsung harus dibuktikan dengan kuitansi yang berisi tanda tangan penerima, jumlah yang dibayarkan dalam angka maupun huruf (belanja honor dan perjalanan). Untuk belanja barang dan belanja Dana bahan dalam kuitansi harus langsung dicantumkan sekaligus jenis barang/jasa, jumlah dan harga pembelian. blockgrant disalurkan (100%) kepada UPTD BPKB/BPLS/P3NFI/ BP3NFI dan SKB serta Forum melalui transfer ke atas nama rekening instansi/ lembaga dan bukan rekening pribadi. Pengelolaan selanjutnya diserahkan kepada Bendaharawan UPTD BPKB/BPPLS/P3NFI/ BP3NFI dan SKB dan Forum yang bersangkutan atau staf yang ditugaskan untuk menjadi bendaharawan dana blockgrant 2011.

BAB III PROSEDUR PENYUSUNAN DAN PENGAJUAN PROPOSAL


Salah satu syarat dalam mengusulkan dana bantuan langsung (blockgrant) adalah proposal. Proposal yang diusulkan oleh setiap UPTD BPKB/BPLS/P3NFI/BP3NFI, SKB dan lembaga penyelenggara PAUDNI di wilayah kerja BP-PNFI Regional I adalah proposal penyelenggaraan percontohan program PKH-LKP. Proposal yang ercontohan 9

diusulkan juga harus menggambarkan secara konkrit tentang profil lembaga dan program yang telah dikembangkan. Prosedur pengusulan proposal tersebut dapat dilihat dalam uraian berikut ini : 1. Proposal disusun sesuai dengan format yang terdapat pada lampiran 1 (Formulir Pengajuan Dana Blockgrant Penyelenggaraan Percontohan Program PKH-LKP. 2. Ditanda-tangani oleh lembaga pengusul dana blockgrant (UPTD BPKB/BPLS/P3NFI/BP3NFI, SKB dan lembaga penyelenggara PAUDNI di wilayah kerja BP-PNFI Regional I. 3. Mendapat surat rekomendasi sesuai dengan format yang terdapat pada lampiran 2 a. Surat rekomendasi diketahui oleh Kepala Dinas Pendidikan Propinsi untuk lembaga pengusul dana blockgrant yang berasal dari UPTD BPKB/BPLS/P3NFI/BP3NFI b. Surat rekomendasi diketahui oleh Kepala Dinas Pendidikan Kab/kota untuk lembaga pengusul dana blockgrant yang berasal dari UPTD SKB dan lembaga penyelenggara PAUDNI 4. Proposal yang sudah lengkap sesuai dengan pedoman dikirim ke BP-PNFI Regional I Jl. Kenanga Raya No. 64 Tj. Sari Medan 20132 Telp. (061) 8213254 sebanyak 3 eksemplar asli 5. 6. Waktu penerimaan proposal paling lambat tanggal 22 Juni 2011 Sampul depan (cover) proposal Percontohan Program PKH-LKP berwarna merah jambu (pink) 7. Ukuran Kertas A4, dengan jenis huruf tulisan Times New Roman ukuran 12, dengan spasi 1,5

BAB IV
10

PENILAIAN PROPOSAL
A.Tim Penilai Tim penilai berasal dari 1. 2. 3. 4. 5. BP-PNFI Regional I Medan Dinas Pendidikan Tim akademisi Praktisi Mitra Kerja

B.Aspek Yang Dinilai 1. 2. 3. Kelengkapan administrasi Isi proposal Kelayakan program yang diusulkan melalui visitasi lapangan C. Mekanisme Penilaian Proposal 1. Proposal yang diterima selanjutnya akan diseleksi administrasi, bagi yang memenuhi persyaratan dilanjutkan ke tahap penilaian teknis 2. 3. 4. Penilaian dilakukan dengan menggunakan instrument Untuk menjamin objektifitas dan eksistensi lembaga Hasil verifikasi layak atau tidak layaknya dituangkan dan indikator yang ditetapkan pengusul dilakukan verifikasi di lapangan. dalam berita acara oleh tim penilai dan disampaikan kepada kepala balai 5. Lembaga yang layak setelah di verifikasi oleh kepala balai dikeluarkan surat keputusan, dan diteruskan dengan penandatanganan akad kerjasama.

11

B BV A INDIKATOR KEBERHASILAN DAN PENGENDALIAN MUTU


A. Indikator Keberhasilan 1. Adanya data peserta didik Program PKH-LPK sesuai dengan dana yang diterima; 2. 3. 4. 5. 6. Lembaga menerima dana 100% dari dana yang disetujui; Bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme; Minimal 90% peserta didik menyelesaikan program Minimal 80% lulusan Program PKH-LPK dapat terlibat Adanya laporan penyelenggaraan program pelatihan,

pelatihan dengan tuntas dalam mengelola unit usaha (produksi/jasa). keuangan, dan kisah sukses (Success Story) tentang Program PKH-LPK. 7. 8. Meningkatkan penghasilan lulusan Program PKH-LPK. Mengurangi kemiskinan dan pengangguran;

B. Pengendalian Mutu Untuk mengendalikan pelaksanaan pemanfaatan dana oleh UPTD BPKB/BPLS/P3NFI/BP3NFI, PAUDNI perlu diadakan : 1. 2. 3. kesimpulan /masukan) 12 Pemantauan ( monitoring) untuk melihat perkembangan program Evaluasi untuk melihat hasil program Tindak lanjut (untuk mendapatkan SKB dan lembaga penyelenggara

4. a.

Pengendalian dilakukan oleh pihak Internal (inspektorat, direktorat terkait, BP-PNFI Regional I, Penilik, Asosiasi/organisasi dan mitra dinas Kab/Kota) b. Eksternal (Irjen, BPKP, instansi lain yang ditugaskan Ditjen PAUDNI)

A. Pelaporan 1. Pelaporan awal/pendahuluan ( 7 hari kerja setelah kegiatan dilaksanakan ) memuat : fotocopy bukti penerimaan, kepastian rencana pembelajaran sesuai akad 2. kurun 3. akhir program dilaksanakan) administrasi terkait program alat evaluasi, memuat: dengan yaitu SK waktu setengah perjalanan Pelaporan pertengahan / mind term (paling lambat di sampaikan dalam program) Laporan proses proses dan dan memuat : perkembangan proses, permasalahan dan upaya pemecahan akhir hasil teknis, hasil media / (disampaikan paling lambat 7 hari kerja setelah pelaksanaan penyelenggaraan, administrasi pembelajaran, yang penyelenggaraan keuangan, data

kurikulum,

penyelenggaraan

NST/instruktur, data peserta didik, foto kegiatan, dan lai-lain. Sistematika laporan dapat dilihat dalam lampiran 8

13

B BV A I PENUTUP

Panduan penyaluran dan pemanfaatan blockgrant oleh UPTD BPKB / BPLS / P3NFI /BP3NFI, SKB dan lembaga penyelenggara PAUDNI di wilayah kerja BP-PNFI Regional I merupakan panduan dan ketentuan yang harus ditaati oleh semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan dana blockgrant yang didasarkan pada penilaian

14

kinerja

dan

penilaian

proposal

dari

masing-masing

lembaga

pengusul. Penilaian yang obyektif dan komprehensif diharapkan dapat menghasilkan pengelolaan yang efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan mutu program PAUDNI. Bantuan dalam bentuk blockgrant hanya berupa stimulan. Sedangkan pemerintah untuk kesinambungan program, daerah Kabupaten/Kota diharapkan peran dapat masing-masing

mengakomodir semata-mata untuk pembangunan program PKH-LKP di daerahnya masing-masing. Hal-hal Medan. yang belum diatur dalam panduan ini, akan

ditindaklanjuti dengan surat edaran dari kepala BP-PNFI Regional I di

KATA PENGANTAR

15

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas petunjuk-Nya sehingga pedoman penyaluran dana batuan langsung blockgrant Percontohan Program PKH-LKP dapat diselesaikan. Mengingat masih banyak kendala dalam sistem penyaluran dan penyelenggaraan program dilapangan sangat diperlukan adanya tindakan konkrit yang bersifat kreatif dan inovatif untuk mencapai hasil yang optimal dalam sebuah penyelengaraan Percontohan Program PKH-LKP. Pada tahun 2011 BP-PNFI Regional I selaku perpanjangan Informal Direktorat jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan akan menyalurkan dana batuan langsung (PAUDNI)

blockgrant Percontohan Program PKH-LKP. Atas dasar itulah perlu disusun petunjuk pelaksanaan penyaluran dana batuan langsung blockgrant Percontohan Program PKH-LKP yang dapat digunakan sebagai acuan pihak-pihak terkait dalam penyusunan proposal dan penyelenggaraan program bila mendapat persetujuan berdasarkan hasil seleksi dan penilaian proposal yang di ajukan. Demikian petunjuk pelaksanaan penyaluran dana batuan langsung blockgrant Percontohan Program PKH-LKP ini disusun

dengan harapan dapat dijadikan acuan dan dapat digunakan oleh pihak-pihak yang membutuhkan. Akhirnya diucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan dalam penyusunan pedoman ini. Medan, April 2011 Kepala BP-PNFI Regional 1

Drs. Kastum, M. Pd NIP. 19640305 199303 1 001

16

DAFTAR ISI
i Kata i Daftar BAB I A. Latar B. Dasar 2 C. Tujuan .. 2 1. 2. D. Hasil BAB II A. Sasaran B. Pemanfaatan 17 Sasaran Yang dan Pemanfaatan Tujuan Tujuan Umum Khusus Diharapkan Dana Program Dana.. ..2 . 2 3 . 4 . 4 Isi Pendahuluan 1 Belakang .. ii ... Pengantar

...................

6 BAB BAB A. Tim B. Aspek C. Mekanisme Proposal BAB V Indikator Keberhasilan, Pengendalian Pelaporan.. 10 A. Indikator . B. Pengendalian . C. Pelaporan . 10 BAB Lampiran Lampiran 1 : Formulir Pengajuan Dana Blockgrant Penyelenggaraan Program PKH-LKP Lampiran 2 : Contoh Rekomendasi Lampiran 3 : Format Data Calon Peserta Didik Lampiran 4 : Format Jadwal Pembelajaran Lampiran 5 : Contoh Surat Pernyataan Lampiran 6 : Contoh Fakta Integritas Lampiran 7 : Contoh Surat PernyataanTanggungjawab Mutlak (SPTJM) Lampiran 8 : Format Laporan Lampiran 9 : Format Data Lulusan ii 18 VI Penutup 12 . 10 Keberhasilan 10 Mutu Mutu Yang III Prosedur IV Penyusunan 8 Penilaian Proposal Penilai Dinilai Penilaian 9 dan dan Pengajuan Proposal

. 9 9 . 9

Lampiran 10: Contoh Format Matriks Pengguna Dana Lampiran 11 : Tabel Rangkuman Standard Biaya Kursus

iii 19

You might also like