You are on page 1of 7

BERBAGAI MACAM KONFLIK DI INDONESIA 05:47 | Posted in Pengetahuan Konflik sebagai suatu gejala social, akan kita dapatkan

dalam kehidupan bersama artinya konflik merupakan gejala yang bersifat universal. Tidak ada kehidupan bersama tanpa adanya konflik, baik pada skala besar maupun skala kecil. Baik menyangkut konflik antar individu, antar kelompok maupun antara individu dengan kelompok. Konflik berskala kecil akan menyebabkan sedikit orang dalam konflik tersebut dan tidak akan mencakup area yang luas. Konflik antar individum , konflik dalam keluarga adalah konflik berskala kecil. Konflik antar suku dan konflik antar Negara merupakan konflik berskala besar yang cakupan areanya sangat luas dan menyebabkan semakin banyaknya orang yang terlibat dalam konflik tersebut. Disamping berdasarkan skala besar kecilnya konflik. Konflik social dapat dibedakan menjadi beberapa macam. Berikut ini adalah macam-cam konflik social dan penjelasannya. Menurut Soerjono Soekanto ada beberapa konflik sosial :

Konflik antarpribadi Konflik antar individu, adalah konflik social yang melibatkan individu di dalam konflik tersebut. Konflik ini terjadi karena adanya perbedaan atau pertentangan atau juga ketidak cocokan antara individu satu dengan individu lain. Masing-masing individu bersikukuh mempertahankan tujuannya atau kepentinganya masing-masing. Misalnya dua remaja yang berpacaran. Si Pria adalah perokok berat dan si wanita tidak senang pacarnya merokok. Kalau masing-masing mempertahankan pendapatnya dengan si wanita melarang

pacarnya merokok dan pacarnya tadi tidak mau berhenti merokok atau tidak mau mendengarkan permintaan pacarnya, maka terjadilah konflik antar individu dan jika berlarut terus dapat terjadi mereka putus cinta dan tidak berpacaran lagi.

Konflik antar etnik Etnik atau suku bangsa, biasanya memiliki berbagai kebudfayan yang berbeda satu dengan lainnya. Sesuatu yang dianggap baik atau sacral dari suku tertentu mungkin tidak demikian halnya bagi suku lain. Perbedaan etnis tersebut dapat menimbulkan terjadinya konflik antar etnis. Misalnya konflik etnis di Kalimantan antara suku Dayak dan Suku Madura pendatang. Bagi suku Madura pendatang bekerja adalah suatu tuntutan bagi pemenuhan hidup di perantauan. Pekerjaan yang dilakukan menebang kayu di hutan dan tempat dimana mereka menebang kayu tersebut adalah tempat yang disakralkan oleh suku Dayak. Kesalah fahaman ini menyebabkan terjadinya konflik antar etnik Dayak dan Madura yang menelan korban banyak di antara kedua suku yang berkonflik tersebut.

Konflik antar agama Keyakinan dalam agama adalah keyakinan yang bersifat mutlak, artinya tan[a pembanding. Beda dengan ilmu pengetahuan kebenarannya bersifat relative. Jika ditemukan teori baru dan menyangkal teori lama, maka teori lama akan diganti dengan teori baru. Agama tidak demikian kebenaran bersifat mutlak dengan mrnrrima ajaran agama tersebut dengan keyakinan bahwa apa yang diajarkan dalam agama adalah benar.

ifat agama yang demikian sering menimbulkan berbagai konflik baik antar umat dalam satu agama, umat antar agama, maupun umat beragama dengan pemerintah. Potensi konflik yang berkaitan dengan agama tersebut pemerintah mencanangkan tiga kerukunan yaitu kerukunan antar umat beragama, kerukunan antar agama dan kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah. Berangkat dari anggapan dasar yang mutlak tersebut konflik agama dapat menyebabkan bencana yang besar karena mereka berkeyakinan pada jalan yang benar dan berani melakukan perlawanan sampai titik darah penghabisan.; Konflik di Irlandia Utara antara Kristen Protestan dan Katholik adalah contoh dari konflik antar agama. Penyerangan terhadap Jemaah Ahmadiyah di Indonesia adalah contoh konflik antar agama.

Konflik Antar Golongan atau Kelas Sosial Konflik yang terjadi antar kelas social biasanya berupa konflik yang bersifat vertical; yaitu konflik antara kelas atas dan kelas social bawah. Konflik ini terjadi karena kepentingan yang berbeda antara dua golongan atau kelas social yang ada. Golongan buruh yang menuntut perbaikan upah kepada pemerintah maupun perusahaan adalah wujud dari salah satu konflik antar golongan. Pemutusan hubungan kerja ( PHK ) adalah wujud dari konflik social antar kelas social yang ada. Pemerintah biasanya menjadi mediator agar kedua kepentingan kelas yang berkonflik dapat mencapai kesepakatan dan perusahaan tetap dapat menjalankan aktivitas produksinya. Jika kesepakatan tidak tercapai maka perusahaan akan yerganggu

proses produksinya dan buruh akan kehilangan pekerjaanya, jika terjadi demikian maka pemerintah akan terkena dampak dari konflik antar golongan yang ada. Konflik antar Ras Ras atau warna kulit merupakan cirri yang dibawa suatu masyarakat sejak lahir. Merreka hidup dalam suatu komunitas dan mengembangkan berbagai kesadaran kelompok dan solidaritas diantara mereka. Oleh karena itu konflik yang terjadi karena perbedaan warna kulit dapat meluas karena adanya solidaritas diantara mereka yang memiliki warna kulit sama. Politik perbedaan warnas kulit ( Aparheid ) yang terjadi di Afrika Selatan merupakan konflik yang di dasarkan atas perbedaan warna kulit. Orang kulit hitam dan orang kulit putih memiliki hak dan kewajiban yang berbeda dan pada dasarnya merendahkan harkat dan martabat orang kulit hitam. Konflik antar Ras biasanya sukar dipisahkan dari konflik antar suku, karena biasanya akan berimbas pada suku dengan kulit yang sama diantara mereka.

Konflik antar Negara Konflik antar Negara adalah konflik yang terjadi antara dua Negara atau lebih. Mereka memiliki perbedaan tujuan Negara dan berupaya memaksakan kehendak negaranya kepada Negara lain. Perang dingin dahulu antara Blok Timur (Negara Uni Soviet) dan sekutunya dan Negara Barat Amerika dan Sekutunya merupakan konflik antar Negara sebelum pecahnya negaram Uni Soviet. Perang dingin antar Pakistan dan India dengan masalah Khasmir antara Korea Utara dan Korea Selatan merupakan wujud dari konflik antar Negara.

Sedangkan konflik yang baru-baru ini terjadi adalah konflik antara Palestina dengan Israel.

Sepintas Konflik di Indonesia Published June 8th, 2008 in Indonesiaku. Indonesia sepertinya kurang seru kalau tidak ada konflik. Serasa hambar kalau di Indonesia itu damai-damai saja. lihat saja liputan media mainstream baru-baru ini. Deddy vs Roy Dua orang yang sedang cari sensasi dengan membuat konflik yang sama-sama menguntungkan kedua belah pihak. Deddy memanfaatkan profil Roy yang kontroversial di mata publik. Sedangkan Roy memanfaatkan dunia Deddy yang basah untuk melakukan debat kusir sesuai dengan hobinya berhubung dengan blundernya terhadap komunitas blogger dan hacker. FPI vs AKKBB yang berlanjut dengan FPI vs NU Perseteruan yang dimulai dari konspirasi pengalihan isu (dari sawung) kenaikan BBM yang akan naik lagi dengan memanfaatkan sifat plin-plan pemerintahan SBY dalam membuat ketegasan masalah Ahmadiyah qodiyyan. Entah dalam kedua perseteruan itu yang mana yang merupakan perseteruan utama. apakah kejadian penuh dengan adegan vulgar di monas atau penabuhan genderang perang antar laskar paramiliter kedua organisasi yang menjual label dan simbol agama tertentu. Apakah karena perseteruan yang pertama sudah mulai terdengar basi karena tidak sedikit orang-orang yang berpandangan cukup bijak dalam menilai kejadian ini sehingga membongkar kedok konflik horizontal sebagai pengalihan isu kenaikan BBM? dalam

kepanikan, lalu dibuat skenario berikutnya yaitu konflik antar organisasi massa yang berlabel agama dengan basis massa yang tidak seimbang. tentunya perseteruan kedua akan juga mengundang perhatian dari luar negri untuk melakukan sorotan dan penelitian terhadap suatu agama (over-generalisasi?) dengan data sampel yang (dinilai) cukup valid (overfitting?). Kasus Skandal Anggota DPR Bukan Indonesia namanya kalau kasus-kasus yang berbau aktivitas seksual tidak terangkat ke permukaan. Ketika strategi berbasis kekerasan tidak mempan lagi, masih ada cerita lain yang menarik bagi sebagian bangsa ini, Skandal/Pelecehan Seksual. Parahnya, kasus skandal atau pelecehan seksual bukan menimpa orang-orang biasa atau selebritis (mungkin sudah biasa) tetapi menimpa anggota legislatif dalam cakupan negara. Lucunya, ada kasus skandal yang jika buktinya dibeberkan maka sang istri mungkin akan menuntut cerai. Adapula kasus pelecehan seksual yang anehnya dari bukti-bukti dokumen visual memperlihatkan bahwa sang korbanlah yang memegang alat dokumentasi sambil tersenyum tetapi dalam kesempatan lain tampil bak opera sabun. Ah, aneh-aneh saja. Entah mana yang benar, yang jelas kalau tujuannya untuk mengalihkan perhatian rakyat bisa dibilang agak berhasil juga. Ataukah sebenarnya kejadian-kejadian belakangan ini dikondisikan untuk membingungkan rakyat kecil sehingga secara ajaib akan bermunculan sosok-sosok yang berlogo superhero bagi masyarakat Indonesia yang tidak lain bertujuan untuk mencuri start event yang akan terjadi tahun depan? Memang kita tidak boleh hanya sekedar menduga-duga namun analisis kondisi yang tidak hanya melihat apa yang di depan mata

amat perlu agar tidak terjebak dalam situasi yang salah di kemudian hari Sepintas Konflik di Indonesia

You might also like