Kumpulan Rumus Fisika SMA

1
RINGKASAN FISIKA SLTA/MA.
http://www.mahboeb.wordpress.com/
F I S I K A . 01
BESARAN, SATUAN DAN DIMENSI. Besaran Pokok Panjang Massa Waktu Arus listrik Suhu Intensitas Cahaya Jumlah zat Besaran tambahan Sudut datar Sudut ruang Besaran Turunan Gaya Energi Daya Tekanan Frekuensi Muatan Listrik Beda Potensial Hambatan Listrik Kapasitas Kapasitor Fluks magnet Induksi Magnet Induktansi Fluks cahaya Satuan Meter Kilogram Sekon Ampere Kelvin Kandela Mole Lambang satuan m Kg s (t) A K cd mol Dimensi [L] [M] [T] [I] [] [J] [N]
Besaran VEKTOR dan Besaran Skalar. Besaran Vektor adalah besaran yang selain memiliki besar atau nilai, juga memiliki arah, misalnya kecepatan, percepatan, gaya, momentum, momen gaya, medan listrik, medan magnet. Dll. Besaran Skalar adalah besaran yang hanya memiliki besar atau nilai saja. Misalnya panjang, waktu, massa, volum, kelajuan, energi, daya, suhu, potensial listrik dan sebagainya.
KINEMATIKA DAN DINAMIKA GERAK LURUS Kelajuan : s v = ---t v s t = Kelajuan (m/s) = Jarak tempuh (meter) = Waktu tempuh (sekon)
Satuan Radian Steradian Satuan Newton Joule Watt Pascal Hertz Coulomb Volt Ohm Farad Weber Tesla Henry Lumen
Lambang satuan rad sr Lambang satuan N J W Pa Hz C V F Wb T H ln
Kelajuan rata-rata : s1 + s2 + s3 + s4 + .. v = -------------------------------t1 + t2 + t3 + t4 + .. v s1 s2 s3 = = = = kelajuan rata-rata (m/s) Jarak tempuh 1, dengan selang waktu t1 jarak tempuh 2, dengan selang waktu t2 jarak tempuh 3, dengan selang waktu t3
pdfMachine Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease! Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!
2
http://www.mahboeb.wordpress.com/ Kecepatan : (Kecepatan mempunyai persamaan dengan kelajuan, tapi kecepatan merupakan besaran vektor, sedangkan kelajuan adalah besaran skalar. s v = ---t v s t = Kecepatan (m/s) = Jarak tempuh (meter) = Waktu tempuh (sekon) GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN Kecepatan benda setelah bergerak.
vt = v0 + at
vt v0 a t = = = = Kecepatan setelah bergerak selama t sekon (m/s) Kecepatan awal benda (m/s). Percepatan benda (m/s2) waktu yang dibutuhkan selama bergerak (sekon)
Jarak yang ditempuh oleh benda selama t sekon
Kecepatan rata-rata :
st = v0t + at2
st v0 a t = = = = jarak yang ditempuh benda selama t sekon (meter) Kecepatan awal benda (m/s). Percepatan benda (m/s2) Waktu yang dibutuhkan selama bergerak (sekon)
s v = -----t v s t = Kecepatan rata-rata (m/s) = selisih Jarak tempuh (meter) = selisih Waktu tempuh (sekon)
Percepatan : v a = ---t v a t = Kecepatan (m/s) = Percepatan (meter/s2) = Waktu tempuh (sekon)
Gerak lurus berubah beraturan ada 2, yaitu dipercepat dan diperlambat. Untuk dipercepat persamaanya adalah yang tersebut diatas. Untuk GLBB diperlambat persamaannya adalah :
vt = v0 - at st = v0t - at2
3
http://www.mahboeb.wordpress.com/ GERAK JATUH BEBAS Jarak yang ditempuh setelah t sekon : Kecepatan arah sumbu x GERAK PARABOLIK
st = gt
vx = vo cos
Kecepatan arah sumbu y
Kecepatan benda jatuh bebas :
vt = gt
vy = vo sin - gt
Lintasan dalam arah sumbu x
GERAK VERTIKAL KE ATAS Persamaan kecepatan benda :
x = vo cos t
vt = v0 - gt
Jarak yang ditempuh oleh benda :
Lintasan dalam arah sumbu y
y = vo sin t gt2 st = v0t - gt2

Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik tertinggi : v0 t = --------g
Waktu yang diperlukan untuk Mencapai titik puncak vo sin t = ----------g
Waktu yang diperlukan untuk mencapai titik terjauh 2 vo sin t = ----------g
4
http://www.mahboeb.wordpress.com/ GERAK MELINGKAR Percepatan sentripetal atau percepatan radial
Jika sebuah benda / partikel bergerak dengan lintasan berupa lingkaran, maka akan dijumpai kecepatan linear dan kecepatan anguler. Kecepatan linear (v) adalah kecepatan yang arahnya selalu menyinggung lintasannya dan tegak lurus dengan jari-jari lintasannya. 2R v = ----------T
asp
Asp V R
v2 = --------R
= Percepatan sentripetal / radial (m/s2) = kelajuan (m/s) = Jari-jari lintasan (meter).
Atau
v = .R Gaya sentripetal
R = adalah jari jari lingkaran (meter) Kecepatan Anguler () disebut juga sebagai kecepatan sudut, adalah kecepatan yang berimpit dengan lintasannya dan tergantung dari jari-jari lintasannya. 2 = --------T T adalah peride getar ( waktu untuk menempuh satu kali keliling ). Bersatuan sekon. f adalah frekuensi getar ( banyaknya partikel yang dapat melakukan lingkarang penuh dalam waktu satu sekon ). Bersatuan Hz (Hertz) Hubungan T dengan f adalah : 1 T = -------f
V2
Fsp = m . asp
Atau
Fsp = m . ------R
GAYA
F (bersatuan Newton)
F= m.a
w= m.g
w = Gaya berat (Newton)
5
http://www.mahboeb.wordpress.com/ Gaya gesekan
ENERGI
Energi Potensial :
Fg = . N
Ep = m . g . h
Fg N = Gaya gesekan (Newton). = Koefisien gesekan (tidak bersatuan) = Gaya normal (Newton) selalu berlawanan dengan arah gaya Ep m g h = = = = Energi potensial (Joule) Massa benda (kg) Percepatan grafitasi (m/s2) ketinggian benda (meter ) Karena w = m.g maka persamaannya Dapat menjadi :
Ep = w . h
Arah gaya gesekan penyebabnya ( F ).
Gaya dapat melalukan usaha
W = F . s
W F S = Besarnya usaha ( N.m ) atau ( Joule ). = Gaya (Newton). = Jarak tempuh (meter).
Energi potensial gravitasi :
M.m Ep = - G ----------
r
G M m r = = = = Tetapan gravitasi umum 6,673 x 10 -13 Massa benda pertama (kg) Massa benda kedua (kg) Jarak antara kedua benda (meter).
Jika gaya yang bekerja berada dalam bidang yang horisontal maka :
W = F . cos . s
6
http://www.mahboeb.wordpress.com/ Energi kinetik : Hubungan IMPULS dengan Perubahan MOMENTUM.
E k = m . v2
Ft = mvt - mv0
Energi mekanik :
Em = Ep + Ek
Daya ( adalah sebagai usaha yang dilakukan tiap waktu ) W P = --------t P = daya bersatuan watt. Hukum kekekalan momentum
p = mvt - mv0
Ft mvt mv0 p = = = = Gaya yang bekerja pada benda (Newton) Momentum akhir Momentum awal Perubahan momentum (disebut impuls)
IMPULS MOMENTUM DAN TUMBUKAN

m1 . v1 + m2 . v2 = m1 . v1 + m2 . v2
p = m . v
P m v = Momentum benda ( kg. m/s) = massa benda (kg) = Kecepatan benda (m/s) V1 V2 = Kecepatan benda pertama setelah tumbukan = Kecepatan benda ke dua setelah tumbukan
7
http://www.mahboeb.wordpress.com/ Tumbukan benda lenting sempurna :
GETARAN DAN GELOMBANG

Getaran pada pegas :
v1 - v2 ------------- = -1 v1 - v2
F = k . y
k
k m
Gaya Pegas (newton)
Tumbukan benda lenting sebagian :
= m . 2
= Konstanta gaya pegas = massa beban = Kecepatan sudut dari gerak pegas
v1 - v2 ------------- = - e v1 - v2
Gaya dorong pada roket :
= 2 f
Periode getar pada pegas :
m = ------- v t
T = 2 (m/k)
Hubungan T (periode) dengan f (frekuensi) :
m ------- = Perubahan massa roket terhadap waktu t V = kecepatan roket ( m/s )
1 T = -----f
8
http://www.mahboeb.wordpress.com/ Getaran pada ayunan sederhana :
GELOMBANG
Gaya pada ayunan Gelombang adalah usikan yang merambat dalam suatu medium. Didalam perambatannya, gelombang akan memindahkan energi. Gelombang ada 2 jenis/ bentuk. Gelombang Transversal yaitu : gelombang yang arah getarnya tegak lurus arah perambatannya. (contoh, gelombang pada tali, gelombang permukaan air, gelombang elektromagnetik). Gelombang Longitudinal yaitu : gelombang yang arah getarnya berimpit atau searah dengan arah rambat gelombang. (contoh, gelombang pegas, gelombang bunyi) Sifat-sifat umum gelombang :
F = m.g sin
Periode getar pada ayunan sederhana :
T = 2 (l /g)
ENERGI PADA BENDA YANG MELAKUKAN GETARAN SECARA PERIODIK.
Ep = k.y2
Energi potensial (Joule)
1. 2. 3. 4. 5.
Dapat dipantulkan (refleksi) Dapat dibiaskan (refraksi) Dapat digabungkan (interferensi) Dapat dilenturkan (difraksi) Dapat terserap sebagian arah getarnya (terpolarisasi).
Persamaan matematis gelombang :
Ek = m.v2
Energi Kinetik (Joule)
v = ---------T
Atau :
Kecepatan rambat gelombang
Em = Ep + Ek
Energi Mekanik (Joule)
v = .
9
http://www.mahboeb.wordpress.com/ v T = = = = Kecepatan rambat gelombang ( m/s) Panjang gelombang (meter) Frekuensi gelombang (Hertz) Periode getaran (sekon)
Energi mekanik pada gelombang :
FLUI DA Adalah : zat padat yang mengalir, atau sering disebut dengan zat alir. Contoh fluida : zat cair, udara, dan gas. Fluida ini dikatakan fluida tak bergerak jika berada dalam satu tempat yang tertutup, dan hal ini akan timbul tekanan hidrostatis yaitu tekanan yang ditimbulkan oleh fluida diam (tak bergerak).
F P = ------A
Em = 222m.A
A m = Amplitudo getaran (simpangan maksimum) (meter). = massa sumber getar (kg)
P F A
= Tekanan (Newton/m2) atau Pascal. = Gaya (Newton) = Luas permukaan (m2)
Tekanan Hidrostatis :
EFEK DOPPLER (Pada gelombang bunyi).
(v vp) p = ------------------ s (v vs)

g h P
P = .g.h
= = = = Massa jenis air (gram/cm3 atau kg/m3) Percepatan gravitasi bumi (m/s2) Tinggi air diatas titik yang diamati (m) Tekanan hidrostatis (pascal)
V Vp p s vs
= = = = =
Kecepatan gelombang bunyi di udara Kecepatan pendengar dalam bergerak Frekuensi yang didengar oleh pendengar Frekuensi sumber bunyi Kecepatan sumber bunyi
Hukum archimedes :
10
http://www.mahboeb.wordpress.com/ 2r r2 y g = = = = = = Keliling tabung Luas permukaan tabung Sudut kontak antara dinding dengan permukaan zat cair naik atau turunnya permukaan zat cair Massa jenis zat cair percepatan gravitasi bumi
Benda dalam zat cair atau fluida baik sebagian ataupun keseluruhannya, akan mengalami gaya keatas sebesar berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut.
FA = .Vc . g
Viskositas Fluida : FA Vc g = = = = Gaya archimedes (gaya keatas) Massa jenis zat cair Volume zat cair yang dipindahkan Percepatan gravitasi F r v
F = 6 rv
= = = = Gaya gesekan (newton) Koefisien gesekan (Ns/m2) Jari-jari bola (meter) Kelajuan bola (m/s)
Hukum Pascal :
Tekanan yang diberikan pada suatu zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan sama besar kesegala arah.
Persamaan BERNOULLI (untuk fluuida bergerak).
F1 F2 ----- = -----A1 A2
Kapilaritas :
P1 + v21 + gh1 = P1 + v22 + gh2
2r cos = r2yg
r = Jari-jari tabung
11
F I S I K A. 02
LISTRIK STATIS
Muatan Listrik 1 elektron I proton Hukum coulomb : : : - 16 x 10-19 coulomb + 1,6 x 10-19 coulomb
Besarnya k adalah : 1 k = ----------4 0
0 = permitifitas ruang hampa atau udara.
gaya coulomb merupakan besaran vektor, sehingga didalam menentukan gaya-gaya coulomb tersebut diperlukan penjumlahan secara vektor. A B C
Besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua benda yang bermuatan listrik sebanding dengan besarnya masing-masing muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda tersebut. Besarnya gaya tolak-menolak atau gaya tarik menarik antara dua buah muatan memenuhi persamaan : Q1 Q2 F = k -------------r2
Q1 dan Q2 r k F : : : : Besarnya masing-masing muatan (coulomb) Jarak antara kedua muatan (meter) suatu tetapan, untuk ruang hamba = 9 x 109 Nm2 / C2 gaya coulomb (newton).
jika muatan di titik A adalah positif, muatan di titik B adalah positif dan muatan di titik C adalah negatif, jarak AB sebesar x dan jarak BC adalah y, maka resultan gaya yang bekerja di titik B adalah : A B F BA FBC C
+ resultan vektor dititik B : FB = FBA + FBC
Besarnya resultan gaya di titik B : FB = FBA + FBC
12
http://www.mahboeb.wordpress.com/ QB . QA QB . QC = k ------------- + k -----------x2 y2 Teladan 3. Sebutir debu bermassa 50 miligram dapat mengapung bebas didalam medan listrik, tentukan besarnya kuat medan yang mempengaruhi muatan itu. Bila debu itu bermuatan sebesar 10 C dan percepatan grafitasi bumi 10 m/s2. Medan Listrik oleh Bola Konduktor bermuatan. Besarnya kuat medan listrik ditempat tempat tertentu akan memenuhi persamaan matematis sebagai berikut :
FB
Teladan 1. Pada titik titik sudut dari sebuah segitiga sama sisi ditempatkan muatan-muatan listrik sebesar : Q1 = + 1 C, Q2 = + 2 C dan Q3 = - 3 C. Panjang sisi-sisi segitiga tersebut 30 cm. Tentukan besarnya gaya yang bekerja pada muatan pertama.
Didalam bola : Medan Listrik. Persamaan matematis : E = 0 Di permukaan bola : Q E = k ------R2 Di luar bola : Q E = k --------- dimana r > R r2
1 Q E = -------- . -------4 0 r2 E = Kuat medan listrik bersatuan N/C arahnya searah dengan gaya F atau menjauhi muatan +Q. Q = besarnya muatan (coulomb). r = jarak antara muatan.
Teladan 2. Sebuah muatan listrik yang dapat dianggap sebagai muatan titik besarnya + 25 C. tentukan besarnya kuat medan listrik pada jarak 50 cm dari muatan itu.
13
http://www.mahboeb.wordpress.com/ Teladan 4. Teladan 5. Sebuah bola konduktor dengan jari-jari 10 cm dan besarnya muatan bola tersebut 100 C. tentukan : a. b. c. d. Rapat muatan pada permukaan bola. Rapat muatan didalam bola. Kuat medan listrik pada jarak 5 cm dari bola. Kuat medan listrik diluar bola, 10 cm dari permukaan bola. Dua buah keping konduktor sejajar, dengan muatan masing-masing 2 C dan + 2 C. bila antara dua keping terdapat udara yang mempunyai 0 = 8,85 x 10-12 C2 / Nm2 dan luas masing-masing keping 10-2 m2. tentukan : a. b. rapat muatan pada keping kuat medan listrik antara kedua keping
Medan listrik antara dua keping sejajar bermuatan. Dua keping pengantar sejajar diberikan muatan listrik sama besar tetapi berlawanan jenis, maka antara kedua keping tersebut akan terdapat medan listrik yang arah garis gayanya dari muatan positif ke muatan negatif. Persamaan matematis : Rapat muatan pada masing-masing keping : Q = ---A Besarnya kuat medan listrik antara keping yang berisi udara adalah :
Potensial Listrik Energi potensial listrik : Ep = q V Q V = k ------r q Q Ep = k -------r
Dengan
sehingga
Sedangkan usaha untuk memindahkan suatu muatan listrik dari suatu titik ke titik lainnya akan memenuhi persamaan : W 12 = EP2 - EP1 W12 : Usaha untuk memindahkan muatan q dari keadaan 1 ke keadaan 2 (joule).
E = ------0
14
http://www.mahboeb.wordpress.com/ Jadi usaha yang dibutuhkan untuk memindahkan sebuah muatan dari satu tempat ke tempat lain hanya tergantung pada energi potensial akhir dan energi awal dari tempat-tempat tersebut. Persamaan lain untuk mencari besarnya pemindahan : W12 = q (V2 - V1) Dengan : Q V1 = k --------r1 Q V2 = k --------r2 Teladan 6. Dua keping logam masing-masing mempunyai potensial V1 = 6 Volt dan V2 = 2 volt, berapa usaha yang diperlukan oleh sebuah elektron untuk berpindah dari V1 ke V2 Teladan 7. Sebuah bola konduktor berjari-jari 10 cm diberikan muatan listrik 5 C. tentukan potensial listrik pada sebuah titik berjarak : a. b. c. 2 cm dari pusat bola di permukaan bola 2 cm diluar permukaan bola
Kapasitas Listrik
Kapasitor, Dua keping sejajar bila diberikan muatan listrik sama tetapi jenisnya berlawanan, maka kedua keping penghantar ini disebut Kapasitor. Bentuk kapasitor tidak hanya berupa keping sejajar tetapi dapat juga berbentuk bola sepusat, bentuk silinder atau tabung. Kegunaan, Kapasitor digunakan untuk menghindari terjadinya loncatan listrik pada rangkaian-rangkaian yang mengandung kumparan bila tiba-tiba arus listrik diputuskan. Kapasitor dapat juga berfungsi sebagai penyimpanan muatan atau energi listrik dan sebagai tuning untuk memilih panjang gelombang yang dikendaki pada pesawat radio. Kapasitas kapasitor, Kapasitas suatu kapasitor tergantung dari dimensi atau ukurannya dan medium-medium yang ada didalam kapasitor tersebut. Makin besar ukuran suatu kapasitor mempunyai kapasitas C, yang dinyatakan sebagai perbandingan yang tetap antara muatan Q dari salah satu penghantarnya terhadap beda potensial antara keping penghantar itu.
Q C = ------V
Kapasitas kapasitor (Farad)
Kapasitas kapasitor untuk keping sejajar :
15
Kuat medan listrik antara keping :
C = 4 0 R
E = ----0
E 0 = Kuat medan listrik (N/C) = Rapat muatan pada masing-masing keping = Permivitas medium (8,85 x 10-12 C2/Nm2)
Gabungan kapasitor : 1 1 1 ---- = ----- + ------ . Cg C1 C2
Hubungan antara E dengan V :
Disusun secara seri
V = E. d
Jika secara seri maka berlaku : Q1 = Q2 = Q3 = Qgabungan Besarnya kapasitas kapasitor untuk keping sejajar :
A C = 0 ----d
Cg = C1 + C2 + C3 + ...
Disusun secara paralel
d A
= Jarak antara keping (meter) = Luas masing-masing keping (m2)
Jika secara paralel maka berlaku : V1 = V2 = V3 = Vg = ..
Kapasitas kapasitor bentuk bola :

Energi yang tersimpan dalam kapasitor :
16
Hambatan jenis penghantar
W = Q.V = C.V2
L A
= Panjang kawat penghantar (meter) = Luas penampang penghantar (m2) = Hambatan jenis penghantar (ohm. m)
LISTRIK DINAMIS
Q I = -----t
Kuat arus (ampere)
V = I.R
Tegangan (Volt)
Hubungan suhu dengan Hambatan jenis :
J = -----A E = -----J
Rapat arus (ampere/m2)
t = 0 (1 + t)
o t t = = = = Hambatan jenis kawat mula-mula (ohm. m) Hambatan jenis setelah suhu dinaikkan Tetapan suhu (per 0C) Perubahan suhu (oC)
Hambatan jenis bahan (ohm. m).
Susunan Hambatan :
R = -----pdfMachine A Is a pdf writer that produces quality PDF files with ease!
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original documents. Compatible across nearly all Windows platforms, if you can print from a windows application you can use pdfMachine. Get yours now!
17
http://www.mahboeb.wordpress.com/ Persamaan untuk menentukan induksi magnet disekitar kawat lurus panjang. (Hk. Biot savart) Rgs = R1 + R2 + R3 + R4 + . Secara seri
0 . i B = ---------2 . a
1 1 1 1 1 ---- = ----- + ---- + ----- + -----Rgp R1 R2 R3 R4
Secara paralel
Persamaan untuk menentukan induksi magnet di pusat lingkaran :
0 . i B = ---------2 a
MEDAN MAGNET
Hukum Biot-savart Persamaan untuk menentukan induksi magnet dipusat lingkatan suatu kumparan tipis dengan N lilitan
i d sin dB = k ---------------r2
dB = Induksi magnet di sebuah titik karena pengaruh elemen kawat dl yang berarus listrik i
0 . i . N B = ---------2 a
18
http://www.mahboeb.wordpress.com/ Persamaan solenoida untuk menentukan induksi magnet ditengah sumbu GAYA LORENTZ
B = 0 . n . i
F B i l
F = Bi sin
= = = = =
Untuk kawat penghantar
Sedangkan jika induksi magnet ditentukan pada ujung solenoida maka :
Gaya lorentz (newton) Induksi Magnet (Weber./ m2 Arus listrik (ampere) panjang penghantar (meter) Sudut apit l dengan B
0 . n i B = ---------2
q v Persamaan untuk menentukan induksi magnet pada sumbu toroida :
F = qvB sin
Untuk partikel bermuatan
= Besarnya muatan partikel (Coulomb) = Kecepatan partikel (m/s)
F = qvB
B = 0 . n . i
Partikel bergerak melingkar
Gaya lorentz dua kawat sejajar, dengan a = jarak antar kawat (m) Induksi magnet (Weber/ m2) 4 x 10-7 Arus (ampere) jumlah lilitan persatuan panjang ( N/l )
B 0 i n
= = = =
0 . i1 . i2 F = ------------2 a
19
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
V1 : V2 = N1 : N2
GGL Gaya Gerak Listrik Induksi (bersatuan Volt)
= - Bv
Fluk Magnetik (weber)
V1 V2 N1 N2
= = = =
Beda tegangan primer Beda tegangan sekunder Jumlah lilitan primer Jumlah lilitan sekunder
= BA
d = - N -----dt
Kumparan ada lilitannya i1 i2
V1 . i1 = V2 . i2
= Kuat arus primer = Kuat arus sekunder
Transformator
: Transformator bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik, bila terjadi perubahan flux magnet pada kumparan transformator (trafo), maka perubahan fluks ini akan dapat menghasilkan GGL Induksi ataupun arus induksi pada keluaran transformator. Supaya dapat terjadi perubahan fluks magnet pada transformator, maka arus yang dimasukkan atau arus input dari transformator harus berubah-ubah terhadap waktu, atau merupakan arus bolak-balik.
Efisiensi Transformator :
V2 . i2 = -------------- x 100 % V1 . i1
Daya :
P = V. i
20
Asas Kerja Generator :
Induktor RUHMKORF :
= maks sin t
Induktansi diri :
N1 . N2 M = 0 ---------- A
N L = ---------i
L i N = = = = Induktansi diri dari kumparan (henry) Kuat arus listrik (ampere) Jumlah lilitan kumparan Flux magnet dalam kumparan (weber)
OPTIKA
Hukum Pembiasan :
Sin i v1 ------- = -------Sin r v2

i r v1 v2 1 2 = = = = = =
Atau
Sin i 1 ------- = -------Sin r 2
Besarnya energi yang tersimpan dalam sebuah induktor :
W = Li2
Induktansi diri dari suatu kumparan :
2
Sudut datang Sudut bias Kecepatan gelombang datang Kecepatan gelombang setelah pembiasan Panjang gelombang datang Panjang gelombang pantul
Indeks bias air :
N L = 0 ------- A
C n = ------cn
21
Perumusan cermin cembung dan cekung :
1 1 1 --- + ---- = ---s s f

Harga f = R s s f R = = = = Jarak benda kepermukaan cermin Jarak bayangan ke permukaan cermin titik fokus lensa Jari-jari kelengkungan
m n
= Sudut deviasi minimum = Sudut pembias prisma = Indeks bias prisma
Pembentukan bayangan oleh lensa Tipis :
n n 1 1 ---- + ---- = (n n) ( ----- - ------ ) s s R1 R2

n n = Indeks bias tempat benda dan bayangan, atau indeks bias disekeliling lensa itu berada. Untuk udara n = 1 = Indeks bias lensa
Untuk cermin cembung f dan R harus negatif Untuk cermin cekung f dan R harus positif
Pembesaran bayangan : h' s m = ---- = ----- h s Bila benda berada jauh tak terhingga, maka bayangan benda akan berada pada titik fokus lensa, sehingga persamaannya menjadi :
Pembiasan cahaya oleh Prisma :
1 1 1 ----- = (n 1) ( ----- - ------ ) f R1 R2

f = Jarak fokus lensa Kekuatan Lensa :
sin ( + m) = n sin
22
MIKROSKOP
100 P = -----f
P adalah kekuatan lensa bersatuan Dioptri. Rumus diatas digunakan jika f bersatuan cm. Pembesaran Mikroskop untuk mata tak berakomodasi :
s'ob sn m = ------ x ------ sob fok
LUP
Pembesaran LUP untuk mata tak berakomodasi :
Pembesaran Mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum :
Sn m = -----f
Pembesaran LUP untuk mata berakomodasi maksimum :
s'ob sn m = ------ x { ------ + 1 } sob fok

Jarak antara lensa obyektif ke lensa okuler :
Sn m = ------ + 1 f
m Sn f = Pembesaran linear = Jarak titik dekat / punctum proximum = 25 cm = Jarak fokus LUP
= sob + fok
teropong panggung,
Pembesaran untuk Teropong bintang, teropong bumi dan teropong pantul :
fob m = -----fok
23
STRUKTUR ATOM
Energi elektron pada masing-masing lintasan :
Persamaan umum untuk masing-masing DERET SPEKTRUM atom Hidrogen adalah :
e En = - k ------2n2r1
e k n r1 = = = = Muatan elektron = 1,6 x 10-19 coulomb 9 x 109 newton. m2 / coulomb Kulit lintasan elektron : 1,2,3,. 5,28 x 10-11 m
1 1 1 ---- = R ( ---- - ----- ) n2A n2B

nA nB = Lintasan yang dituju = Lintasan asal (dari lintasan luar)
Ketentuan : Jika terjadi transisi / perpindahan elektron dari nB - nA maka energi FOTON yang dipancarkan : Deret Deret Deret Deret Deret LYMAN BALMER PASCHEN BRACKET P-FUND : : : : : nA = 1 nA = 2 nA = 3 nA = 4 nA = 5 dan dan dan dan dan nB = nB = nB = nB = nB = 2,3,4,. 3,4,5,. 4,5,6,. 5,6,7,. 6,7,8,.
h.f = EB - EA
h . f = Energi Foton.
h f = Tetapan Plank = 6,62 x 10-34 Joule. Sekon = frekuensi (Hertz)
Besarnya ENERGI IONISASI :
13,6 Ei = ------- eV n2
Hubungan antara f (frekuensi), c (kecepatan cahaya) dan adalah :
c = f .
24
FISIKA INTI
Massa proton Massa netron = 1,67252 x 10-27 kg = 1,67482 x 10-27 kg Lambang Unsur :
Energi ikat inti : E = massa defek x kecepatan cahaya2
E = m . c2
Energi ikat inti diatas bersatuan Joule, jika massa defek bersatuan kg dan kecepatan cahaya bersatuan m/s
zX
A Z
Penting : 1 eV = 1,6 x 10-19 Joule

1 eV = 10-6 MeV
= nomor massa = nomor atom Pelemahan Radiasi :
DEFEK MASSA (PENYUSUTAN MASSA) :
I = I0 e-x
I0 I x e = = = = = Intensitas sinar radioaktif sebelum melewati keping Intensitas sinar radioaktif setelah melewati keping tebal keping Bilangan natural = 2,71828 Koefisien pelemahan oleh bahan keping
m = ( z.mp + ( A z ) Mn ) m inti
= = = = = Massa defek (penyusutan massa) bersatuan Massa proton Massa netron Massa inti Jumlah proton dalam inti (nomor atom)
sma
m mp mn minti z
H V L (Half Value Layer) :
Penting : 1 sma = 1,66 x 10-27 kg

0,693 x = -------
25
FISIKA UTAMA 03.

PERSAMAAN GERAK Posisi partikel pada suatu bidang Posisi suatu partikel / benda dalam suatu bidang dapat kita nyatakan dalam vektor-vektor satuan. Disini kita pilih vektorvektor satuan yang saling tegak lurus, yaitu i dan j. i adalah vektor satuan arah x dan j adalah vektor satuan arah y vektor i dan j disebut vektor satuan karena besarnya vektor ini sama dengan satu. i = j = 1 y
r = xi + y j x dan y y r = xi + y j adalah koordinat partikel
yj x xi Posisi sebuah partikel dalam sebagai r = x i + y j bidang XOY dinyatakan
Perpindahan pada suatu bidang Perpindahan di artikan sebagai perubahan posisi (kedudukan) suatu partikel dalam suatu selang waktu tertentu. Vektor perpindahan ber arah dari titik awal ketitik akhir. Sebagai titik awal adalah P1 dan titik akhir adalah P2 i
x Vektor vektor satuan i dan j dalam arah x dan y Vektor Posisi Sedangkan posisi sebuah partikel pada suatu bidang dapat nyatakan dalam Vektor Posisi : kita
P1 (x1 , y1) r P2 (x2 , y2) r1 r2 trayektori
26
http://www.mahboeb.wordpress.com/ Perpindahan materi / benda pada suatu bidang yang dinyatakan dalam sebuah vektor memenuhi beberapa persamaan : r = r2 - r1 r2 = r1 + r atau r = r2 r1 r = 9 i + 15 j dalam bentuk komponen-komponen kita peroleh : r = (x2i + y2j) (x1i + y1j) = (x2 x1) i + (y2 y1) j r = xi + yj = 3 34 meter Dengan : x = x2 x1 dan y = y2 y1 Arah perpindahannya : Tan = 15 / 9 = 5 / 3 (kuadran I)
3 2 2
Besar perpindahan : r = (9)2 + (15)2
Contoh 1. Vektor posisi suatu benda diberikan oleh r = (t - 2t ) i + (3t )j t dalam sekon dan r dalam meter. Tentukan besar dan arah perpindahan benda dari t = 2s sampai ke t = 3s. Jawab : r = (t3 - 2t2) i + (3t2) j untuk t1 untuk t2 = 2s r1 = (23 - 2 x 22) i + (3 x 22)j = 12 j r2 = (33 - 2 x 32) i + (3 x 32) j = 9 i + 27 j
= arc tan 5 /3 = 59o
= 3s
27
http://www.mahboeb.wordpress.com/ KECEPATAN
Kecepatan rata-rata pada bidang

Kecepatan rata-rata V, dalam suatu selang waktu t di defenisikan sebagai hasil bagi antara perpindahan dan selang waktunya. Secara matematis : r = --------t r2 r1 = ----------t2 t1
Vx
x x2 x1 ------- = ---------t t2 t1
(-4.5 m) (2.7 m) = -----------------------4.0 s - 0
-7.2 m V = ------------ = 4.0 s
- 1.8 m/s
Dengan r2 adalah posisi pada t = t2 dan r1 adalah posisi pada t = t1 Bentuk komponen dari kecepatan rata-rata V kita peroleh dengan mensubtitusikan r dengan x I + y j. sehingga menjadi : V = Vx i + Vy j
Vy
y y2 y1 ------- = ---------t t2 t1
(8.2 m) (3.8 m) = -----------------------4.0 s
4.4 m V = ------------ = 4.0 s
1.1 m/s
Contoh 2. Sebuah serangga berada pada posisi koordinat (2.7 m , 3.8 m ) pada waktu t1 = 0 dan koordinat (-4.5 m , 8.2 m) pada waktu t2 = 4.0 s. untuk selang waktu ini, tentukan : a. Komponen komponen kecepatan rata-rata b. Besar dan arah kecepatan rata-rata. Jawab : a. Komponen komponen kecepatan rata-rata dapat dihitung dengan persamaan :
b. Vektor kecepatan rata-rata menurut persamaannya adalah : V = Vx i + Vy j (-1.8 m/s) i + (1.1 m/s) j Besar kecepatan rata-rata V adalah : V = Vx2 + Vy2 = (-1.8 m/s)2 + (1.1 m/s)2 = 2.1 m/s
28
http://www.mahboeb.wordpress.com/ Latihan 1. tentukan kecepatan rata-rata antara t = 1s dan t = 3s, pada contoh no.2 diatas. maka kecepatan sesaat untuk gerak pada bidang juga merupakan turunan pertama fungsi posisi r terhadap waktu t, kita tulis : dr V = --------dt Bentuk komponen dari kecepatan sesaat V kita peroleh dengan mensubtitusi r = xi + yj kedalam persamaan, sehingga menjadi : V = Vx i + Vy j Dengan : Latihan 2. Posisi suatu titik materi yang bergerak lurus vertikal dinyatakan dengan persamaan y = 20t 5t2 dengan y dalam m dan t dalam s. Tentukan : a. Kecepatan awal titik materi. b. Kecepatan titik materi pada t = 1.5 s c. Tinggi maksimum titik materi jika y ketinggian titik materi dari tanah. dx dy Vx = ----- dan Vy = --------dt dt
Kecepatan sesaat sebagai kemiringan grafik komponen r terhadap t. Kecepatan sesaat adalah turunan pertama dari fungsi posisi x terhadap waktu t. secara matematis ditulis : dx V = -------dt
Latihan 3. Endang menggerakkan sebuah mobil mainan dengan remote control pada sebuah lapangan tenis. Posisi endang ada pada pusat koordinat, dan permukaan lapangan terletak pada bidang XY. Mobil dianggap sebagai partikel, memiliki koordinat x dan y yang berubah terhadap waktu menurut persamaan : X Y = = 3.0 m + (2.0 m/s2) r2 (10.0 m/s) t + (0.25 m/s3) t3
menyatakan
Kecepatan sesaat untuk gerak pada bidang

Kecepatan sesaat dititik mana saja pada kurva lintasan partikel adalah sejajar dengan garis singgung lintasan pada titik tersebut. Secara analogi dengan kasus satu dimensi
29
http://www.mahboeb.wordpress.com/ Turunkan persamaan umum kecepatan mobil dan tentukan kecepatan mobil pada saat t = 2.0 s a. Persamaan percepatan roket b. Persamaan awal roket c. Percepatan roket pada t = 2 sekon
Percepatan sesaat sebagai kemiringan grafik komponen V terhadap t

Percepatan sesaat (sering hanya disebut dengan percepatan) didefinisikan sama dengan kecepatan sesaat. Percepatan sesaat diartikan sebagai persecpatan rata-rata untuk selang waktu t mendekati nol. Secara matematis kita tulis : v a = lim a = lim ------t 0 t 0 t Percepatan sesaat adalah turunan pertama dari fungsi kecepatan v terhadap waktu t. secara matematis ditulis : dv a = -------dt
3. KECEPATAN SUDUT Kecepatan sudut rata rata : = --------t
Kecepatan sudut sesaat :
d = --------dt
Menyatakan kecepatan sudut. Satuan-satuan yang umum digunakan adalah radian per sekon (SI), derajat persekon dan putaran permenit (rpm = rotation per minute). Contoh :
Latihan. 4 Posisi x dari suatu roket percobaan yang sedang bergerak sepanjang suatu rel dinyatakan oleh x(t) = 5t + 8t2 + 4t3 0.25t4 selama 10 sekon dari gerakannya, dengan t dalam sekon dan x dalam meter. Tentukan :
Sebuah roda berputar menempuh 1800 putaran dalam 1,0 menit. Tentukan kecepatan sudut rata-ratanya dalam rad/s.
30
http://www.mahboeb.wordpress.com/ Jawab : Perpindahan sudut = 1800 putaran = 1800 putaran x 2 rad / putaran = 3600 rad selang waktu = 1,0 menit = (1,0 menit) x (60 s/menit) = 60 s Sedangkan untuk menentukan posisi sudut dari fungsi kecepatan sudut adalah : pada gerak rotasi, kecepatan susut sesaat dapat ditentukan dari kemiringan grafik fungsi posisi sudut terhadap waktu. Secara matematis dapat ditulis :
= tan
kecepatan sudut rata-rata 3600 rad = -------------- = 60 s
= --------t
60 rad / s
= 0 + (t) dt
Dengan
0 adalah posisi sudut awal (0 pada t = 0)
Latihan. 5 Posisi suatu partikel pada sebuah roda dinyatakan sebagai = (5 + 10t + 2r2) rad, dengan t dalam s. tentukan : a. Posisi sudut pada t = 0 s dan t = 4 s b. Kecepatan sudut rata-rata dari t = 0 sampai t = 4 s c. Kecepatan sudut sesaat pada t = 0 s sampai t = 4 s
Latihan 6. Sebuah partikel bergerak terhadap sudut horizontal tetap, yang ditetapkan timur dan barat. Jika arah + k menuju ke barat, komponen kecepatan sudut diberikan oleh :
z (t) = 5,8 rad/s - (2,2 rad / s2) t

a. Tulislah persamaan posisi sudut (t) jika 0 ditetapkan sama dengan nol. b. Hitunglah posisi sudut pada t = 2,0 s
PENENTUAN BESAR KECEPATAN SUDUT SESAAT DARI KEMIRINGAN GRAFIK t Pada gerak linear, kecepatan sesaat dapat ditentukan dari kemiringan grafik fungsi posisi terhadap waktu. Mirip dengan itu
PERCEPATAN SUDUT
Pada gerak linear, besar percepatan sesaat a dapat ditetukan dari kemiringan grafik fungsi kecepatan terhadap waktu. Secara analogi, pada gerak melingkar, besar percepatan sudut sesaat dapat
31
http://www.mahboeb.wordpress.com/ ditentukan dari kemirigan grafik fungsi kecepatan sudut terhadap waktu. Ditulis : = tan Percepatan sudut sebagai turunan dari fungsi kecepatan sudut. Pada gerak linear, percepatan linear a adalah turunan pertama dari fungsi kecepatan terhadap waktu atau turunan kedua dari fungsi posisi terhadap waktu, kita tulis : dv d2r a = --------- = -------dt dt2 Secara analogi, pada gerak melingkar, percepatan sudut adalah turunan pertama dari fungsi kecepatan sudut terhadap waktu atau turunan kedua dari fungsi posisi sudut terhadap waktu, atau ditulis : d d = ------- = -------dt dt2
2
a. b. c. d.
Kecepatan sudut sebagai fungsi waktu, Percepatan sudut sebagai fungsi waktu Percepatan sudut awal Percepatan sudut pada t = 5s
Menentukan Kecepatan sudut dari fungsi percepatan sudut. = 0 + (t) dt dengan 0 adalah kecepatan sudut awal ( pada t = 0)
Latihan 8. Sebuah piringan hitam berputar terhadap poros sumbu z dengan percepatan sudut dinyatakan sebagai = (0,24 rad/s3) t - 0,89 rad/s2 Tentukan : a. Persamaan untuk (t) jika 0 = 3,1 rad/s b. Tentukan (t) jika 0 = 2,7 rad
Latihan 7. Sebuah piringan hitam berputar terhadap poros sumbu z menurut persamaan : (t) = 4,2 rad - (2,9 rad/s)t + (0,31 rad/s3) t3 tentukan :
32
GERAK ROTASI
(rad) = s/r = t
1 putaran = 360 = 2 rad Kecepatan sudut rata-rata :
o
Posisi sudut dari fungsi percepatan :
1 rad = 57,3
= o + 10 dt
2 - 1 = -----------t2 - t1
KINEMATIKA ROTASI : Gerak rotasi berubah beraturan :
= o + t
Persamaan hubungan antara , , dan t :
Posisi sudut dari fungsi kecepatan :
= o + o t + t2
2 = 2o + 2 ( o)
= o + 10 dt
Kecepatan linear dan kecepatan sudut :
v = r.
Percepatan sudut : Percepatan tangensial :
2 - 1 = ---------t2 - t1
at = r .
33
DINAMIKA ROTASI :
Momen gaya : = F . r = F . r sin = F . d
Energi kinetik total :
EK = Ekrot + EKtran
Usaha dari gerak rotasi :
F r d = = = = Momen gaya (N.m) gaya yang bekerja (N) jarak sumbu rotasi ketitik tangkap gaya (m) lengan momen = r sin (m)
W = EKrot
Momentum sudut :
Hubungan antara momen gaya dengan percepatan sudut :
= I.
I = Momen inersia (benda memiliki momen inersia yang berbedabeda).
L = I
Energi kinetik Rotasi :
EK rot = I . 2
Energi kinetik Translasi :
EKtran = m. v2
34
GERAK HARMONIK SEDERHANA

Getaran pada pegas :
Getaran pada ayunan sederhana :
F = m.g sin
Gaya Pegas (newton) Periode getar pada ayunan sederhana :
Gaya pada ayunan
F = k . y
k
k m y
= m . 2
= = = = Konstanta gaya pegas massa beban (kg) Simpangan (m) Kecepatan sudut dari gerak pegas
T = 2 (l /g)
SIMPANGAN GERAK HARMONIK SEDERHANA Sudut tempuh :
= 2 f
Periode getar pada pegas :
= .t
Simpangan y :
T = 2 (m/k)
Jika posisi awal 0 = 0 maka
y = A. sin t
Hubungan T (periode) dengan f (frekuensi) : Jika posisi awal 0 = selain 0 maka
1 T = -----f
y = A sin ( t + 0)
35
ARUS TEGANGAN BOLAK-BALIK

Gaya gerak listrik yang timbul dalam generator arus bolak balik :
Hubungan im dengan ieff adalah :
im = ieff 2
Hubungan Vm dengan Veff adalah :
= m sin t m = N B A
Arus yang timbul dalam generator arus bolak balik :
Vm = Veff 2
Hubungan tegangan dengan arus dan hambatan :
V = i .R
Reaktansi induktif :
i = im sin t
Tegangan yang timbul dalam arus bolak balik :
XL = . L
Reaktansi kapasitif :
1 XC = -------.C
V = Vm sin t
36
http://www.mahboeb.wordpress.com/ Hambatan total rangkaian R C : Tegangan jepit / total dari rangkaian :
Z = R2 + XC2
Dengan sudut fase : - XC tg = -------R
V = i.Z
Faktor DAYA :
P = V . i
Hambatan total rangkaian R L :
Z = R2 + XL2
Dengan sudut fase : XL tg = -------R
Frekuensi resonansi :
fres = /2 ( /LC )
Hambatan total rangkaian R L C :
Z = R2 + (XL - XC)2
XL - XC tg = ----------R
Dengan sudut fase :

Kumpulan Rumus Fisika SMA

Uploaded by

Document Information

Copyright

Available Formats

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

Did you find this document useful?

Is this content inappropriate?

Copyright:

Available Formats

Kumpulan Rumus Fisika SMA

Uploaded by

Copyright:

Available Formats

1

RINGKASAN FISIKA SLTA/MA.

Lambang satuan rad sr Lambang satuan N J W Pa Hz C V F Wb T H ln

Jarak yang ditempuh oleh benda selama t sekon

Percepatan : v a = ---t v a t = Kecepatan (m/s) = Percepatan (meter/s2) = Waktu tempuh (sekon)

Kecepatan benda jatuh bebas :

GERAK VERTIKAL KE ATAS Persamaan kecepatan benda :

Lintasan dalam arah sumbu y

y = vo sin t gt2 st = v0t - gt2

Waktu yang diperlukan untuk Mencapai titik puncak vo sin t = ----------g

Waktu yang diperlukan untuk mencapai titik terjauh 2 vo sin t = ----------g

http://www.mahboeb.wordpress.com/ GERAK MELINGKAR Percepatan sentripetal atau percepatan radial

http://www.mahboeb.wordpress.com/ Gaya gesekan

Arah gaya gesekan penyebabnya ( F ).

Gaya dapat melalukan usaha

Energi potensial gravitasi :

http://www.mahboeb.wordpress.com/ Energi kinetik : Hubungan IMPULS dengan Perubahan MOMENTUM.

IMPULS MOMENTUM DAN TUMBUKAN

http://www.mahboeb.wordpress.com/ Tumbukan benda lenting sempurna :

GETARAN DAN GELOMBANG

Gaya Pegas (newton)

Tumbukan benda lenting sebagian :

Hubungan T (periode) dengan f (frekuensi) :

m ------- = Perubahan massa roket terhadap waktu t V = kecepatan roket ( m/s )

http://www.mahboeb.wordpress.com/ Getaran pada ayunan sederhana :

ENERGI PADA BENDA YANG MELAKUKAN GETARAN SECARA PERIODIK.

Energi potensial (Joule)

Persamaan matematis gelombang :

Energi Kinetik (Joule)

Kecepatan rambat gelombang

Energi Mekanik (Joule)

Energi mekanik pada gelombang :

= Tekanan (Newton/m2) atau Pascal. = Gaya (Newton) = Luas permukaan (m2)

(v vp) p = ------------------ s (v vs)

Persamaan BERNOULLI (untuk fluuida bergerak).

P1 + v21 + gh1 = P1 + v22 + gh2

Besarnya k adalah : 1 k = ----------4 0

0 = permitifitas ruang hampa atau udara.

+ resultan vektor dititik B : FB = FBA + FBC

Besarnya resultan gaya di titik B : FB = FBA + FBC

Potensial Listrik Energi potensial listrik : Ep = q V Q V = k ------r q Q Ep = k -------r

Kapasitas kapasitor (Farad)

Kapasitas kapasitor untuk keping sejajar :

Kuat medan listrik antara keping :

Gabungan kapasitor : 1 1 1 ---- = ----- + ------ . Cg C1 C2

Hubungan antara E dengan V :

Disusun secara seri

Disusun secara paralel

= Jarak antara keping (meter) = Luas masing-masing keping (m2)

Jika secara paralel maka berlaku : V1 = V2 = V3 = Vg = ..

Kapasitas kapasitor bentuk bola :

Energi yang tersimpan dalam kapasitor :

Hambatan jenis penghantar

Hubungan suhu dengan Hambatan jenis :

Rapat arus (ampere/m2)

Hambatan jenis bahan (ohm. m).

1 1 1 1 1 ---- = ----- + ---- + ----- + -----Rgp R1 R2 R3 R4

Persamaan untuk menentukan induksi magnet di pusat lingkaran :

Untuk kawat penghantar

Sedangkan jika induksi magnet ditentukan pada ujung solenoida maka :

Untuk partikel bermuatan

= Besarnya muatan partikel (Coulomb) = Kecepatan partikel (m/s)

Partikel bergerak melingkar

Asas Kerja Generator :