Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Gerak lintasan partikel tidak selamanya berbentuk lurus, tetapi dapat juga
berbentuk melengkung. Gerak melengkung yang istimewa terbagi menjadi
dua, yaitu gerak parabola dan gerak melingkar. Percobaan ini adalah tentang
gerak peluru, yang ditembakkan dari suatu alat sehingga membentuk lintasan
yang melengkung, yang disebut gerak parabola.
1.3 Permasalahan
Dari data yang diperoleh harus dapat ditentukan:
BAB II
DASAR TEORI
Gerak parabola adalah gerak benda yang lintasannya berbentuk parabola.
Gerak semacam ini dijumpai pada peluru, gerak bola yang tidak vertikal dan lainlain. Disini selalu akan ada percepatan yang arahnya vertikal ke bawah dan konstan.
Dalam hal gerak peluru atau bola tali, percepatan tersebut adalah percepatan
gravitasi.
Gaya gravitasi terhadap peluru arahnya ke pusat bumi dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak dari pusat bumi. Gerak kita proyeksikan pada sumbu-sumbu
yang melekat pada bumi. Karena sistem ini bukan suatu sistem lamban, tidaklah
tepat betul memberlakukan hukum kedua Newton untuk menghubngkan gaya
terhadap peluru itu dengan percepatannya. Tetapi untuk trayektori yang jaraknya
kecil, ketidak tepatan itu sangat kecil. Efek gesekan udarapun diabaikan, sehingga
semua perhitungan hanya berlaku untuk gerak dalam bakum bumi yang tidak
berputar dan permukaannya datar.
R
Gb 1. 1
Pada peluru yang ditembakkan dengan sudut miring o dan kecepatan Vo dari
titik A, selalu dipengaruhi oleh percepatan gravitasi g. Pada keadaan awal (t=0),
benda ada di A ( X dan Y=0) dan komponen kecepatannya diuraikan menjadi
komponen horisontal VoX dan komponen vertikal VoY yang besarnya :
VoX = Vo cos o
VoY = Vo sin o
Karena komponen kecepatan horison konstan, maka pada tiap saat t kita dapatkan:
VX = VoX = Vo cos o
Percepatan vertikal ialah -g, sehingga komponen kecepatan vertikal pada saat t ialah:
VY = VoY - gt = Vo sin o - gt
Komponen- komponen ini dapat dijumlahkan secara vektor untuk menentukan
kecepatan resultan V, yang besarnya adalah:
V=
+ VY2
= arc tan VY
VX
Koordinat peluru pada sembarang saat dapat ditentukan berdasarkan gerak dengan
koordinat X dan Y :
X = Xo + VoX t
dan
= Xo + (Vo cos o) t
karena Xo = Yo = 0, maka
X = ( Vo cos o ) t
------ t =
Vo cos o
Persamaan ini disubstitusikan ke persamaan Y
Y = Vo sin o
Y = (tan o ) X
X
- 1/2 g (
X
)2
Vo cos o
Vo cos o
- 1/2 (
g
) X2
Vo2 cos 2 o
g
) R2
Vo2 cos2 o
atau
tan o
R=
g / 2Vo2 cos2 o
R = Vo2 sin 2 o
g
Dari persamaan ini terlihat bahwa R akan maksimum bila sin 2o = 1 atau 2o = 900
sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa jarak tembak akan maksimum jika peluru
ditembakkan dengan sudut o= 450.
BAB III
PERALATAN DAN CARA KERJA
3.1 Peralatan
Ballistic missile
Switch on/off
Gb 1. 2
2. Sudut elevasi balistik diatur sebesar o0
3. Peluru ditembakkan dengan cara menarik pelatuk
4. Pada saat peluru ditembakkan, jarum stop clock mulai berjalan. Dan pada
saat peluru mengenai landasan, saklar kita matikan.
5. Percobaan tersebut diulangi sebanyak lima kali.
6. Percobaan tersebut diulangi dengan Vo yang berbeda, dengan jalan menarik
pelatuk penembak pada jarak yang berbeda.
7. Percobaan diulangi lagi dengan o0 yang berbeda
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis data
Kecepatan Awal (Vo) I
1.
2.
3.
4.
5.
30
30
30
30
30
t1
(dtk)
1,4
1,4
1,9
1,6
1,1
_
(x-x)
-0,08
-0,08
0,42
0,12
-0,38
_
Rata-rata ( x ): 1,48
_
( x - x )2 :
_
( x - x )2
0,0064
0,0064
0,1764
0,0144
0,1444
0,348
Tabel 1.1
Ralat mutlak:
=
_
( x - x )2
1/2
n ( n - 1)
0,348
1/2
20
=
0,1
Jadi waktu yang diperlukan peluru untuk sampai ke tanah sebenarnya terletak antara
(1,48-0,1) dan (1,48+0,1).
Ralat nisbi:
I = / x
x 100 %
= 0,1 x 100 %
1,48
= 6,75 %
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 6,75 %
K = 93,25 %
No.
1.1.1
30
S1
(cm)
25,8
_
(x-x)
0,54
_
( x - x )2
0,2916
30
25,7
0,44
0,1936
.
1.1.1
.
1.1.1
1.1.1
.
1.1.1
30
24,5
-0,76
0,5776
30
24,6
-0,66
0,4356
30
25,7
0,44
0,1936
.
1.1.1
.
1.1.3
1.1.1
.
1.1.1
.
1.1.4
1.1.1
.
1.1.1
.
1.1.5
_
Rata-rata ( x ):
_
( x - x )2 : 1,692
25,26
Tabel 1.2
Ralat mutlak:
=
_
( x - x )2
1/2
n ( n - 1)
1,692
1/2
20
=
0,29
Jadi jarak jangkauan peluru sebenarnya terletak antara ( 25,26 - 0,29 ) m dan ( 25,26
+ 0,29 ) m
Ralat nisbi:
I = / x
x 100 %
= 0,29 x 100 %
25,26
= 1,14 %
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 1,14%
K = 98,86 %
No.
1.1.
45
t2
(dtk)
1,7
_
(x-x)
-0,24
_
( x - x )2
0,0576
45
1,8
-0,14
0,0196
45
1,9
-0,04
0,0016
45
2,2
0,26
0,0676
45
2,1
0,16
0,0256
1.1.
1.1.
1.1.
1
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
2
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
3
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
4
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
5
_
Rata-rata ( x ) : 1,94
_
( x - x )2 : 0,172
Tabel 1.3
Ralat mutlak:
=
_
( x - x )2
1/2
n ( n - 1)
0,172
1/2
20
1/2
0,0086
0,092
Jadi waktu yang diperlukan peluru untuk sampai ke tanah sebenarnya terletak antara
(1,94 - 0,092) dan (1,94 + 0,092).
Ralat nisbi:
I = / x
x 100 %
= 0,092
x 100 %
1,94
= 4,74 %
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 4,74%
K = 95,26 %
No.
1.1.1
45
S2
(cm)
24
_
(x-x)
0,06
_
( x - x )2
0,0036
45
23,5
-0,44
0,1936
45
23,5
-0,44
0,1936
45
24,5
0,56
0,3136
.
1.1.1
.
1.1.1
1.1.1
.
1.1.1
.
1.1.2
1.1.1
.
1.1.1
.
1.1.3
1.1.1
.
1.1.1
1.1.1
45
24,2
0,26
0,0676
.
1.1.1
.
1.1.5
_
Rata-rata ( x ) :
_
( x - x )2 :
23,94
0,772
Tabel 1.4
Ralat mutlak:
=
_
( x - x )2
1/2
n ( n - 1)
1/2
0,772
20
1/2
0,0386
0,19
Jadi jarak jangkauan peluru sebenarnya terletak antara (23,94 - 0,19 ) m dan (23,94+
0,19 ) m
Ralat nisbi:
I = / x
= 0,19
x 100 %
x 100 %
23,94
= 0,79%
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 0,79 %
K = 99,21 %
No.
1.1.
60
t3
(dtk)
1,8
_
(x-x)
-0,12
1.1.
_
( x - x )2
0,0144
1.1.
60
2,3
0,38
0,1444
60
1,9
-0,02
0,0004
60
2,1
0,18
0,0324
60
1,5
-0,42
0,1764
1.1.
1.1.
1.1.
2
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
3
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
4
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
5
_
Rata-rata ( x ) :
_
( x - x )2 :
1,92
0,368
Tabel 1.5
Ralat mutlak:
=
_
( x - x )2
1/2
n ( n - 1)
0,368
1/2
20
1/2
=
=
0,0184
0,135
Jadi waktu yang diperlukan peluru untuk sampai ke tanah sebenarnya terletak antara
(1,92 - 0,135) dan (1,92 - 0,135).
10
Ralat nisbi:
I = / x
x 100 %
= 0,135 x 100 %
1,92
= 7,03 %
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 7,03 %
K = 92,97 %
No.
1.1.
60
S3
(cm)
15
_
(x-x)
-0,74
_
( x - x )2
0,5476
60
18,7
2,96
8,7616
60
14,5
-1,24
1,5376
60
15
-0,74
0,5476
60
15,5
-0,24
0,0576
1.1.
1.1.
1.1.
1
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
2
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
3
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
4
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
5
_
Rata-rata ( x ) :
15,74
_
( x - x )2 :
Tabel 1.6
11
11,452
Ralat mutlak:
=
_
( x - x )2
1/2
n ( n - 1)
11,452
1/2
20
1/2
0,5726
0,756
Jadi jarak jangkauan peluru sebenarnya terletak antara ( 15,74 - 0,756) m dan ( 15,74
+ 0,756 ) m
Ralat nisbi:
I = / x
x 100 %
= 0,756 x 100 %
15,74
= 4,80 %
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 4,80 %
K = 95,2 %
1.1.
30
t1
(dtk)
1,4
_
(x-x)
-0,06
_
( x - x )2
0,0036
30
1,4
-0,06
0,0036
1.1.
1.1.
1.1.
1
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
12
1.1.
30
1,7
0,24
0,0576
30
1,4
-0,06
0,0036
30
1,4
-0,06
0,0036
1.1.
1.1.
1.1.
3
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
4
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
5
_
Rata-rata ( x ):
_
( x - x )2 :
1,46
0,072
Ralat mutlak:
( x - x )2
1/2
n ( n - 1)
0,072
1/2
20
1/2
=
=
0,0036
0,06
Jadi waktu yang diperlukan peluru untuk sampai ke tanah sebenarnya terletak antara
(1,46 - 0,06) dan (1,46 + 0,06).
Ralat nisbi:
I = / x
x 100 %
= 0,06 x 100 %
1,46
= 4,11 %
13
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 4,11%
K = 95,89%
No.
1.1.
30
S1
(cm)
26
_
(x-x)
-1,28
_
( x - x )2
1,6384
30
27,3
0,02
0,0004
30
29,2
1,92
3,6864
30
27,2
-0,08
0,0064
30
26,7
-0,58
0,3364
1.1.
1.1.
1.1.
1
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
2
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
3
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
4
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
5
_
Rata-rata ( x ) :
Ralat mutlak:
=
_
( x - x )2 :
27,28
_
( x - x )2
1/2
n ( n - 1)
0,00032
1/2
20
1/2
0,000016
14
5,668
0,004
Jadi waktu yang diperlukan peluru untuk sampai ke tanah sebenarnya terletak antara
(0,076 - 0,004) dan (0,076 + 0,004).
Ralat nisbi:
I = / x
x 100 %
= 0,004
x 100 %
0,076
= 5,26 %
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 5,26 %
K = 94,74 %
1.1.
30
t1
(dtk)
0,07
_
(x-x)
-0,006
_
( x - x )2
0,000036
30
0,08
0,004
0,000016
30
0,07
-0,006
0,000036
30
0,09
0,014
0,000196
1.1.
1.1.
1.1.
1
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
2
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
3
1.1.
1.1.
15
1.1.
30
0,07
-0,006
0,000036
1.1.
1.1.
1.1.
5
_
Rata-rata ( x ):
_
( x - x )2 :
0,076
0,00032
Tabel 2.1
Ralat mutlak:
=
_
( x - x )2
1/2
n ( n - 1)
0,00032
1/2
20
1/2
0,000016
0,004
Jadi waktu yang diperlukan peluru untuk sampai ke tanah sebenarnya terletak antara
(0,076 - 0,004) dan (0,076 + 0,004).
Ralat nisbi:
I = / x
x 100 %
= 0,004
x 100 %
0,076
= 5,26 %
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 5,26 %
K = 94,74 %
No.
1.1.
30
S1
(cm)
53,4
_
(x-x)
-0,64
1.1.
1.1.
1.1.
16
_
( x - x )2
0,4096
1.1.
30
53,5
-0,54
0,2916
30
54,2
0,16
0,0256
30
55,1
1,06
1,1236
30
54
-0,04
0,0016
1.1.
1.1.
1.1.
2
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
3
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
4
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
5
_
Rata-rata ( x ) :
_
( x - x )2 :
54,04
Tabel 2.2
Ralat mutlak:
=
_
( x - x )2
1/2
n ( n - 1)
1,852
1/2
20
1/2
=
=
0,0926
0,3
17
1,852
Jadi jarak jangkauan peluru sebenarnya terletak antara (54,04 - 0,3 ) m dan (54,04 +
0,3 ) m
Ralat nisbi:
I = / x
= 0,3
x 100 %
x 100 %
54,04
= 0,56 %
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 0,56 %
K = 99,44 %
No.
1.1.
45
t2
(dtk)
0,05
_
(x-x)
-0,004
_
( x - x )2
0,000016
45
0,06
0,006
0,000036
45
0,05
-0,004
0,000016
45
0,05
-0,004
0,000016
45
0,06
0,006
0,000036
1.1.
1.1.
1.1.
1
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
2
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
3
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
4
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
5
18
_
Rata-rata ( x ) :
_
( x - x )2 :
0,054
0,00012
Tabel 2.3
Ralat mutlak:
=
_
( x - x )2
1/2
n ( n - 1)
0,00012
1/2
20
1/2
0,000006
0,003
Jadi waktu yang diperlukan peluru untuk sampai ke tanah sebenarnya terletak antara
(0,054 - 0,003) dan (0,054 + 0,003).
Ralat nisbi:
I = / x
x 100 %
= 0,003
x 100 %
0,054
= 5,56 %
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 5,56 %
K = 94,44 %
No.
1.1.
45
S2
(cm)
55,9
_
(x-x)
-0,5
_
( x - x )2
0,25
45
57
0,6
0,36
1.1.
1.1.
1.1.
1
1.1.
1.1.
19
1.1.
45
56,3
-0,1
0,01
45
55,7
-0,7
0,49
45
57,1
0,7
0,49
_
Rata-rata ( x ) :
56,4
1.1.
1.1.
1.1.
3
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
4
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
5
_
( x - x )2 :
1,6
Tabel 2.4
Ralat mutlak:
_
( x - x )2
1/2
n ( n - 1)
=
1,6
1/2
20
1/2
0,08
0,3
Jadi jarak jangkauan peluru sebenarnya terletak antara (56,4 - 0,30) m dan (56,4 +
0,30) m
Ralat nisbi:
I = / x
= 0,3
x 100 %
x 100 %
20
56,4
= 0,53 %
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 0,53 %
K = 99,47 %
No.
1.1.
60
t3
(dtk)
0,05
_
(x-x)
-0,006
_
( x - x )2
0,000036
60
0,04
-0,016
0,000256
60
0,07
0,014
0,000196
60
0,05
-0,006
0,000036
60
0,07
0,014
0,000196
1.1.
1.1.
1.1.
1
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
2
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
3
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
4
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
5
_
Rata-rata ( x ) :
_
( x - x )2 :
0,056
Tabel 2.5
Ralat mutlak:
_
( x - x )2
1/2
21
0,00072
n ( n - 1)
=
0,00072
1/2
20
1/2
=
=
0,000036
0,006
Jadi waktu yang diperlukan peluru untuk sampai ke tanah sebenarnya terletak antara
(0,056 - 0,006) dan (0,056 + 0,006).
Ralat nisbi:
I = / x
x 100 %
= 0,006
x 100 %
0,056
= 10,71 %
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 10.71 %
K = 89,29 %
No.
1.1.
60
S3
(cm)
47,6
_
(x-x)
-1,1
_
( x - x )2
1,21
60
48
-0,7
0,49
60
50,1
1,4
1,96
60
48,3
-0,4
0,16
1.1.
1.1.
1.1.
1
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
2
1.1.
1.1.
1.1.
1.1.
3
1.1.
22
1.1.
60
49,5
0,8
0,64
1.1.
1.1.
1.1.
5
_
Rata-rata ( x ) :
_
( x - x )2 :
48,7
4,46
Tabel 2.6
Ralat mutlak:
_
( x - x )2
1/2
n ( n - 1)
=
1/2
4,46
20
1/2
=
=
0,223
0,5
Jadi jarak jangkauan peluru sebenarnya terletak antara (48,7 - 0,50) m dan (48,7 +
0,50) m
I = / x
Ralat nisbi:
= 0,5
x 100 %
x 100 %
48,7
= 1,03 %
Keseksamaan: K = 100 % - I
= 100 % - 1,03 %
K = 98,97 %
4.2 Pembahasan
Dari percobaan Vo I dengan sudut elevasi 300 didapat:
1.1.1.1.1.1.1.1.1 Vo
23
t cos o
=
27,42
0,044. 1/23
= 719,496 cm/dtk
Jadi kecepatan awal untuk percobaan I dengan sudut elevasi 300 adalah 719,496
cm/dtk.
1.1.1.1.1.1.1.1.1 Y
= 517674,494 . 0.25
20
= 6470,93
Jadi tinggi maksimum untuk percobaan I dengan sudut elevasi 300 adalah 6470,93
cm.
1.1.1.1.1.1.1.1.1 VX
= Vo cos o
VY = Vo sin o - g t
= 719,496. 1/23
= 623,1
= 359,31
=
=
V +V
388253,61+128025,75
2
X
= 719,28 cm/dt
Jadi kecepatan saat mengenai pitch stop untuk percobaan I dengan sudut elevasi 300
adalah 719,28 cm/dt.
1.1.1.1.1.1.1.1.1
= 00
= 300
= 300
Jadi saat mengenai pitch stop untuk percobaan I dengan sudut elevasi 300 adalah
300.
Dari percobaan Vo I dengan sudut elevasi 450 didapat:
1.1.1.1.1.1.1.1.1 Vo
t cos o
=
28,78
24
0,0744. 1/22
= 547,15 cm/dtk
Jadi kecepatan awal untuk percobaan I dengan sudut elevasi 450 adalah 547,15
cm/dtk
1.1.1.1.1.1.1.1.1 Y
299373,12 . 0,5
20
= 149868,56
Jadi tinggi maksimum untuk percobaan I dengan sudut elevasi 450 adalah 149868,56
cm.
= Vo cos o
1.1.1.1.1.1.1.1.1 VX
VY = Vo sin o
gt
= 547,15. 1/22
= 386,89
= 386,146
=
=
V +V
149683,87 + 149108,73
2
X
= 546,62 cm/dt
Jadi kecepatan saat mengenai pitch stop untuk percobaan I dengan sudut elevasi 450
adalah 546,62 cm/dt.
1.1.1.1.1.1.1.1.1
= 00
= 450
= 450
Jadi saat mengenai pitch stop untuk percobaan I dengan sudut elevasi 450 adalah
450.
Dari percobaan Vo I dengan sudut elevasi 600 didapat:
1.1.1.1.1.1.1.1.1 Vo
t cos o
=
23,12
0,047. 1/2
25
= 983,83 cm/dtk
Jadi kecepatan awal untuk percobaan I dengan sudut elevasi 600 adalah 983,83
cm/dtk
max = Vo2 sin2
1.1.1.1.1.1.1.1.1 Y
2g
= 967921,47 . 0,75
20
= 725941,103
Jadi tinggi maksimum untuk percobaan I dengan sudut elevasi 600 adalah
725941,103 cm.
= Vo cos o
1.1.1.1.1.1.1.1.1 VX
VY = Vo sin o
- g
= 983,83. 1/2
= 491,92
= 851,28
=
=
V +V
241985,29 + 725137,4
2
X
= 983,42 cm/dt
Jadi kecepatan saat mengenai pitch stop untuk percobaan I dengan sudut elevasi 600
adalah 983,42 cm/dt.
1.1.1.1.1.1.1.1.1
= 00
= 600
= 600
Jadi saat mengenai pitch stop untuk percobaan I dengan sudut elevasi 600 adalah
600.
Dari percobaan Vo II dengan sudut elevasi 300 didapat:
1.1.1.1.1.1.1.1.1 Vo
t cos o
=
54,04
0,076. 1/23
= 821,277 cm/dtk
26
Jadi kecepatan awal untuk percobaan II dengan sudut elevasi 300 adalah 821,277
cm/dtk.
1.1.1.1.1.1.1.1.1 Y
= 674495,91 . 0.25
20
= 8431,2
Jadi tinggi maksimum untuk percobaan II dengan sudut elevasi 300 adalah 8431,2
cm.
1.1.1.1.1.1.1.1.1 VX
= Vo cos o
VY = Vo sin o - g t
= 821,277. 1/23
= 711,25
= 409,88
=
=
V +V
505876,56 + 168001,61
2
X
= 820,9 cm/dt
Jadi kecepatan saat mengenai pitch stop untuk percobaan II dengan sudut elevasi 300
adalah 820,9 cm/dt.
1.1.1.1.1.1.1.1.1
= 00
= 300
= 300
Jadi saat mengenai pitch stop untuk percobaan II dengan sudut elevasi 300 adalah
300.
Dari percobaan Vo II dengan sudut elevasi 450 didapat:
1.1.1.1.1.1.1.1.1 Vo
t cos o
=
56,4
0,054. 1/22
= 1484,21 cm/dtk
Jadi kecepatan awal untuk percobaan II dengan sudut elevasi 450 adalah 1484,21
cm/dtk
27
1.1.1.1.1.1.1.1.1 Y
2202879,32 . 0,5
20
= 55071,98
Jadi tinggi maksimum untuk percobaan II dengan sudut elevasi 450 adalah 55071,98
cm.
= Vo cos o
1.1.1.1.1.1.1.1.1 VX
VY = Vo sin o
gt
= 1484,21. 1/22
= 1049,49
= 1048,95
=
=
V +V
1101429,26 + 110296,1
2
X
= 1483,82 cm/dt
Jadi kecepatan saat mengenai pitch stop untuk percobaan II dengan sudut elevasi 450
adalah 1483,82 cm/dt.
1.1.1.1.1.1.1.1.1
= 00
= 450
= 450
Jadi saat mengenai pitch stop untuk percobaan II dengan sudut elevasi 450 adalah
44,990.
Dari percobaan Vo II dengan sudut elevasi 600 didapat:
1.1.1.1.1.1.1.1.1 Vo
t cos o
=
48,7
0,056. 1/2
1739,29 cm/dtk
Jadi kecepatan awal untuk percobaan II dengan sudut elevasi 600 adalah 1739,29
cm/dtk
1.1.1.1.1.1.1.1.1 Y
3025129,7. 0,75
28
20
= 113442,36
Jadi tinggi maksimum untuk percobaan II dengan sudut elevasi 600 adalah
113442,36 cm.
= Vo cos o
1.1.1.1.1.1.1.1.1 VX
VY = Vo sin o
- g
= 1739,29. 1/2
= 869,65
= 1505,7
=
=
V +V
756291,12 + 2267132,49
2
X
= 1738,799 cm/dt
Jadi kecepatan saat mengenai pitch stop untuk percobaan II dengan sudut elevasi 600
adalah 1738,799 cm/dt.
1.1.1.1.1.1.1.1.1
= 00
= 600
= 600
Jadi saat mengenai pitch stop untuk percobaan II dengan sudut elevasi 600 adalah
600.
29
BAB V
KESIMPULAN
Dari hasil analisa data percobaan dapat ditarik kesimpulan bahwa pada
1.1.1.1.1.1.1.1.1 Pada
1.1.1.1.1.1.1.1.1 Pada
1.1.1.1.1.1.1.1.1 Pada
DAFTAR PUSTAKA
30
1.
Dosen - dosen Fisika, Fisika I, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
2.
3.
31
ABSTRAK
32
DAFTAR ISI
1.1.1.1.1.1.1.1.1
Abstrak
............................................................................................
1.1.1.1.1.1.1.1.1
Daftar
isi
..........................................................................................
1.1.1.1.1.1.1.1.1
Daftar
Daftar
BAB
Pendahuluan
1
...........................................................................
1.3 Permasalahan
.............................................................................
...................................................................
.........................................................................
6.
7.
....................................................
....................................................................................
..............................................................................
4.2 Pembahasan
...............................................................................
17
24
3.1 Peralatan
9.
( iv )
..........................................................................
1.1 Latar belakang
8.
( iii )
tabel
........................................................................................
1.1.1.1.1.1.1.1.1
( ii )
gambar
.....................................................................................
1.1.1.1.1.1.1.1.1
( i)
33
( v )
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar trayektori gerak peluru
...........................................................
34
................................................
2
4
DAFTAR TABEL
1.
Tabel
1.1
.........................................................................................
2.
Tabel
1.2
.........................................................................................
3.
Tabel
1.3
.........................................................................................
4.
Tabel
1.4
.........................................................................................
5.
Tabel
1.5
.........................................................................................
6.
Tabel
1.6
.........................................................................................
10
7.
Tabel
2.1
.........................................................................................
11
8.
Tabel
2.2
.........................................................................................
12
9.
Tabel
2.3
.........................................................................................
13
10. Tabel
2.4
.........................................................................................
14
11. Tabel
2.5
.........................................................................................
15
12. Tabel
2.6
.........................................................................................
16
DAFTAR GRAFIK
35
36