You are on page 1of 9

REAKSI KIMIA

Triyani Agustini 113020034 Dandy Yusuf


Reaksi kimia merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari satu atau berbagai jenis zat. Sifat-sifat kimia, kemudian dicatat sebagai data kuantitatif. Reaksi kimia adalah dari perubahan kimia. Dalam perubahan tersebut terjadi interaksi antara senyawa kimia atau unsur kimia yang melibatkan perubahan struktur, akibat adanya pemutusan dan pembentukan ikatan kimia dalam proses ini energi dapat dihasilkan maupun dilepaskan. Reaksi kimia dituliskan kedalam bentuk persamaan kimia, untuk lebih mudah mengingatnya perhatikan contoh reaksi kimia dibawah ini: Cu(s) + 2 H2SO4(aq) CuSO4(aq) + 2 H2O(l) + 2 SO2(g) Dari persamaan ini kita akan mendapatkan informasi tentang zat-zat yang bereaksi yaitu logam tembaga dan asam sulfat, menghasilkan tembaga (II) sulfat, air dan sulfur dioksida. Persamaan ini juga mengindikasikan bentu-bentuk zat yang bereaksi, padatan dengan notasi (s), terlarut dalam air dengan notasi (aq), (l) cairan dan (g) adalah gas. Selain itu informasi lain juga kita dapatkan seperti perbandingan mol dari zat-zat yang bereaksi maupun hasil reaksi. Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari jenis dan sifat (sifat kimia dan fisika) dari zat yang direaksikan, serta untuk mencari rumus senyawa dan koefisien reaksi dari senyawa dengan cara mereaksikan dua buah zat atau lebih yang dibuktikan adanya perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas dan endapan.(Zulfikar, 2010) Prinsip percobaan ini adalah berdasarkan penggabungan molekul terbagi menjadi dua bagian atau lebih. Molekul yang kecil atau atom-ataom dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk dan terputusnya ikatan kimia. Berdasarkan Hukum Kekekalan Massa yang dikemukakan oleh Lavoisier: Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama dan berdasarkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust): Dalam setiap persenyawaan perbandingan massa unsurunsur selalu tetap. Berdasarkan Bronsted Lowry: Asam sebagai setiap zat sembarang yang menyumbang proton dan basa sebagai setiap zat sembarang yang menerima proton. Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antarubahan senyawa kimia. Senyawa ataupun senyawasenyawa awal yang terlibat dalam reaksi disebut sebagai reaktan. Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan dengan perubahan kimiawi, dan akan menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari reaktan. Secara klasik, reaksi kimia melibatkan perubahan yang melibatkan pergerakan elektron dalam pembentukan dan pemutusan ikatan kimia, walaupun pada dasarnya konsep umum reaksi kimia juga dapat diterapkan pada transformasi partikelpartikel elementer seperti pada reaksi nuklir. Reaksi-reaksi kimia yang berbeda digunakan bersama dalam sintesis kimia untuk menghasilkan produk senyawa yang diinginkan. Dalam biokimia, sederet reaksi kimia yang dikatalisis oleh enzim membentuk lintasan metabolisme, di mana sintesis dan dekomposisi yang biasanya tidak mungkin terjadi di dalam sel dilakukan. Reaksi kimia kimia dikatakan atau berlangsung apabila salah satu hal berikut harus teramati yaitu reaksi tersebut menghasilkan gas, endapan, perubahan suhu dan perubahan warna. Reaksi kimia adalah suatu proses dimana zat-zat baru yaitu hasil reaksi, terbentuk dari beberapa zat aslinya, yang disebut pereaksi. Biasanya suatu reaksi kimia disertai oleh kejadian-kejadian fisis, seperti perubahan

Artikel Praktikum Kimia Dasar Reaksi Kimia

warna, pembentukan endapan, atau timbulnya gas. Lambang-lambang yang menyatakan suatu reaksi kimia disebut persamaan kimia. Dalam penulisan persamaan reaksi diperlukan tiga langkah : a. Nama-nama pereaksi dan hasil reaksi ditulis, hasilnya disebut sebuah persamaan sebutan. Contoh : nitrogen oksida + oksigen Nitrogen dioksida b. Sebagai penggantin nama zat dipergunakan rumus-rumus kimia. Hasilnya disebut persamaan kerangka. Contoh : NO+ O2NO2 c. Persamaan kerangka kemudian di kesetimbangan, yang menghasilkan persamaan kimia. Contoh : 2NO + O22 NO2 Jenis jenis reaksi kimia : a. Pembakaran. Pembakaran adalah suatu reaksi dimana suatu unsur atau senyawa bergabung dengan membetuk senyawa yang mengandung senyawa yang mengandung oksigen sederhana. Contohnya : CO2, H2O dan SO2C3H8(9) + 5O2(9) 3CO2(9) + 4H2O(9) 2C6H14O4(9)+ 15O2 12CO2(9) + 14H2O(9) b. Penggabungan (sintetis) suatu reaksi dimana sebuah zat yang lebih kompleks terbentuk dari dua atau lebih zat yang lebih sederhana (baik unsur maupun senyawa). 2H2 (9) + O2 (9) 2H2O (9) CO (9) + 2H2 (9) CH3OH (9) c. Penguraian adalah suatu reaksi dimana suatu zat dipecah menjadi zat- zat yang lebih sederhana 2Ag2O(p) 4Ag(p) + O2(9) d. Penggantian (Perpindahan tanggal) adalah suatu reaksi dimana sebuah unsur pindahan unsur lain dalam suatu senyawa. Cu(p) + 2Ag+(ag) Cu2+(ag) + 2 Ag (p) e. Metatesis (pemindahan tanggal) adalah suatu reaksi dimana terjadi pertukaran antara dua reaksi. AgNO3(ag)NaCL(ag)AgCL(p) + NaNO3(ag) (Ralph H. Petrucci Suminar, 1989) Cara ringkas untuk memberikan suatu reaksi kimia adalah dengan menulis suatu persamaan kimia berimbang yang merupakan pernyataan kualitatif maupun kuantitatif mengenai pereaksi yang terlibat.

Tiap zat diwakili oleh rumus molekulnya. Menyatakan banyaknya atom-atom dari tiap macam dalam suatu satuan zat itu. Rumus molekulnya merupakan kelipatan bilangan bulat rumus emperis zat itu yang menyatakan jumlah minimal yang mungkin dalam perbandingan yang benar atom-atom dari tiap macamnya. Tiga kelas umum reaksi yang dijumpai dengan meluas dalam kimia ialah reaksi kombinasi langsung, reaksi penukargantian sederhana dan reaksi penukargantian rangkap. Hubungan kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dalam suatu persamaan kimia berimbang memberikan dasar stoikiometri. Perhitungan stoikiomentri mengharuskan penggunaan bobot atom unsur dan bobot molekul senyawa. Banyaknya suatu hasil reaksi tertentu yang menurut perhitungan akan diperoleh dalam suatu reaksi kimia rendemen teoritis untuk suatu reaksi kimia. Penting untuk mengetahui mana yang merupakan pereaksi pembatas yakni pereaksi yang secara teoritis dapat bereaksi sampai habis, sedangkan pereaksi-pereaksi lain berlebih. (Keenan, 1984) Jika terjadi reaksi kimia, dapat diamati tiga macam perubahan : a. Perubahan Sifat b. Perubahan Susunan c. Perubahan Energi Semua perubahan kimia tentu induk pada hukum pelestarian hukum energi dan hukum pelestarian energi massa. Susunan senyawa kimia tertentu oleh hukum susunan pasti dan hukum perbandingan berada. Azas fundamental yang mendasari semua perubahan kimia merupakan daerah kimia teoritis, korelasi antara konsep unsur dan senyawa dengan keempat hukum tersebut diatas diperoleh dalam Teori Asam Dalton, teori modern pertama mengenai atom dan molekul sebagai partikel fundamental dari zat-zat yang tumbuh dari teori ini antara lain adalah skala, bobot atom relatif unsur-unsur dilarutkan menurut bertambahnya bobot atom, munculnya unsur-unsur secara teratur dengan sifat-sifat tertentu mendorong mendeleyev menyusun tabel berkala dari unsur-unsur dan meramalkan adanya beberapa unsur yang belum diketahui. Banyaknya dan dari situ proporsi relatif sebagai atom dalam satuan

Artikel Praktikum Kimia Dasar Reaksi Kimia

terkecil senyawa diberikan oleh rumus senyawa, dalam mana digunakan lambang unsur kimia itu. (Keenan, 1984) Jenis-jenis reaksi, beragamnya reaksireaksi kimia dan pendekatan-pendekatan yang dilakukan dalam mempelajarinya mengakibatkan banyaknya cara untuk mengklasifikasikan reaksi-reaksi tersebut, yang sering kali tumpang tindih. Di bawah ini adalah contoh-contoh klasifikasi reaksi kimia yang biasanya digunakan. 1. Isomerisasi, yang mana senyawa kimia menjalani penataan ulang struktur tanpa perubahan pada kompoasisi atomnya 2. Kombinasi langsung atau sintesis, yang mana dua atau lebih unsur atau senyawa kimia bersatu membentuk produk kompleks: N2 + 3 H2 --> 2 NH3 3. Dekomposisi kimiawi atau analisis, yang mana suatu senyawa diurai menjadi senyawa yang lebih kecil: 2 H2O --> 2 H2 + O2 4. Penggantian tunggal atau substitusi, dikarakterisasikan oleh suatu unsur digantikan oleh unsur lain yang lebih reaktif: 2 Na(s) + 2 HCl(aq) --> 2 NaCl(aq) + H2(g) 5. Metatesis atau Reaksi penggantian ganda, yang mana dua senyawa saling berganti ion atau ikatan untuk membentuk senyawa yang berbeda: NaCl(aq) + AgNO3(aq) --> NaNO3(aq) + AgCl(s) 6. Reaksi asam basa, secara luas merupakan reaksi antara asam dengan basa. Ia memiliki berbagai definisi tergantung pada konsep asam basa yang digunakan. Beberapa definisi yang paling umum adalah: o Definisi Arrhenius: asam berdisosiasi dalam air melepaskan ion H3O+; basa berdisosiasi dalam air melepaskan ion OH-. o Definisi Brnsted-Lowry: Asam adalah pendonor proton (H+) donor; basa adalah penerima (akseptor) proton. Melingkupi definisi Arrhenius. o Definisi Lewis: Asam adalah akseptor pasangan elektron; basa adalah pendonor pasangan elektron. Definisi ini melingkupi definisi Brnsted-Lowry. 7. Reaksi redoks, yang mana terjadi perubahan pada bilangan oksidasi atom senyawa yang bereaksi. Reaksi ini dapat diinterpretasikan sebagai transfer elektron. Contoh reaksi redoks adalah:

2 S2O32-(aq) + I2(aq) S4O62-(aq) + 2 I-(aq) Yang mana I2 direduksi menjadi I- dan S2O32- (anion tiosulfat) dioksidasi menjadi S4O62-. 8. Pembakaran, adalah sejenis reaksi redoks yang mana bahan-bahan yang dapat terbakar bergabung dengan unsur-unsur oksidator, biasanya oksigen, untuk menghasilkan panas dan membentuk produk yang teroksidasi. Istilah pembakaran biasanya digunakan untuk merujuk hanya pada oksidasi skala besar pada keseluruhan molekul. Oksidasi terkontrol hanya pada satu gugus fungsi tunggal tidak termasuk dalam proses pembakaran. C10H8+ 12 O2 --> 10 CO2 + 4 H2O CH2S + 6 F2 --> CF4 + 2 HF + SF6 9. Disproporsionasi, dengan satu reaktan membentuk dua jenis produk yang berbeda hanya pada keadaan oksidasinya. 2 Sn2+ --> Sn + Sn4+ 10. Reaksi organik, melingkupi berbagai jenis reaksi yang melibatkan senyawasenyawa yang memiliki karbon sebagai unsur utamanya.(N.S.Imyanitov.J, 2011) Atom dan molekul dalam reaksi kimia (chemical reaction), yaitu suatu proses dimana zat (atu senyawa) diubah menjadi satua atau lebih senyawa baru. Untuk berkomunikasi satu sama lain tentang reaksi kimia, para kimiawan menggunakan cara standar untuk menggambarkan reaksi tersebut melalui persamaan kimia. Persamaan kimia (chemical equation) menggunakan lambang kimia untuk menunjukkan apa yang terjadi saat reaksi kimia berlangsung. (Chang, 2005) Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah NaOH 0,05 M, NaOH 1 M, NaOH 2 M, CH3COOH 0,05 M; HCl 1M; K2CrO4 0,1 M; K2CrO7 0,1 M; Al2(SO4)3 0,1 M; NH4OH 1 M; ZnSO4 0,1 M; (NH4)2SO4; Pb(NO3)2 0,1 M, NaCl 0,5 M; AgNO3 0,1 M; BaCl2 0,1 M, CaCO3; Ba(OH)2; H2C2O4 0,1 M, H2SO4 2 M; KMnO4 0,05 M, Fe2+ 0,1 M, H2CO4 2 M; Fe 3+, KSCN 0,1 M, Na3PO4, Phenolphthalein, metilmerah. AlatAlat yang digunakan pada percobaan ini adalah alat-alat yang sering kita gunakan di laboratorium diantaranya seperti tabung reaksi, gelas kimia, pipet tetes, pembakar bunsen, neraca, spatula, kertas lakmus, rak tabung reaksi, gelas ukur, penjepit tabung

Artikel Praktikum Kimia Dasar Reaksi Kimia

reaksi. bunsen, neraca, spatula, kertas lakmus, rak tabung reaksi, gelas ukur. AkaaMetode Percobaan: ajjajjhhhhhkhhk 1.Kedalam 2 tabung reaksi dimasukan masing-masing tepat 1 ml larutan NaOH 0,05 M dan kedalam dua tabung reaksi yang lain 1,0 ml larutan CH3COOH 0,05 M. Masing-masing ditambahkan 1 tetes indikator phenolptalien (PP). Amati perubahan larutan-larutan tersebut. 2.Kedalam 4 tabung reaksi lain dilakukan hal seperti no.1 tetapi dengan penambahan indikator metil merah. Amati perubahan warna yang terjadi! 3. Campukan kedua asam dan basa pada no.1 dan no.2. amati perubahan warna yang terjadi! 4. Kedalam 2 tabung reaksi masing-masimg dimasukan 1 ml larutan kalium kromat (K2CrO4 0,1 M) 5. Kedalam 2 tabung reaksi masing-masing dimasukkan 1ml larutan K2CrO7. Lakukan seperti prosedur nomor 4. Bandingkan atara larutan pada nomor 4 dan 5. 6. Kedalam tabung reaksi dimasukkan 1 ml larutan Al2(SO4)3 0,1 M. Kemudian tambahkan 5 tetes larutan NaOH 1M, tambahkan lagi tetes demi tetes NH4OH 1M dan amati. Perhatikan apa yang terjadi! 7. Ikuti petunjuk nomor 6 dan 7,tetapi gantilah Al2(SO4)3 dengan ZnSO4 0,1M. 8. Kedalam tabung reaksi yang bersaluran, masukkan 4 ml larutan (NH4)2SO4. Tambahkan larutan naoh dan segera pasang penyalur gas. Gas yang terbentuk dikenakan pada kertas lakmus yang telah dibasahi dengan air! 9. Campurkan 1 ml larutan Pb(NO3)2 0,1 M dengan 1 ml larutan NaCl 0,1M. Amati apa yang terjadi! Kemudian panaskan campuan tersebut sambil dikocok dan catat pengamatan anda! Campuran didinginkan sambil diamati. 10. Kedalam 1 ml larutan NaCl 0,5 M tambahkan 10 tetes larutan AgNO3 0,1. Amati perubahan yang terjadi! 11. Kedalam 1 ml larutan BaCl2 0,1 M tambahkan larutan K2CrO4 0,1 M sebanyak 1 ml. Amati perubahan yang terjadi! 12. Kedalam 1 ml larutan BaCl2 0,1 M tambahkan larutan K2CrO7 0,1 M sebanyak 1 ml. Amati perubahan yang terjadi! Zat

pada nomor 12 dan 13 jangan segera dibuang, karena akan dibandingkan dengan nomor 14. 13. Kedalam 1 ml larutan BaCl2 0,1 M tambahkan larutan HCl 1 M sebanyak 1 ml dan 1 ml larutan K2CrO4 0,1 M. Bandingkan dengan nomor 12 dan 14! 14. Masukkan kurang lebih 1 gr serbuk CaCO3 kedalam tabung reaksi dan bersaluran. Tambahkan larutan HCl. Gas yang terjadi dialirkan kedalam tabung lain yang berisi larutan Ba(OH)2. Amati perubahan yang terjadi! 15. Kedalam tabung reaksi campurkan 1 ml air klor dan kaporit. Amati warna dari larutan tersebut. Kemudian tambahkan 1 ml larutan KI 0,005 M dan 1 ml CHCl3 atau CCl4. Kocok dan amati warna kedua lapisan dari larutan tersebut. 16. Kedalam tabung reaksi dimasukkan H2C2O4 (asam oksalat) 0,1 M dan 2 tetes H2SO4 2 M, panaskan kemudian teteskan terus larutan KMnO4 sampai warnanya tidak hilang lagi. 17. Kedalam tabung reaksi dimasukan 1 ml larutan campuran besi (II)/ Fe2+ 0,1 M dan 2 tetes H2C2O4 2M, teteskan larutan KMnO4 0,05 M sambil dikocok. Bandingkan kecepatan laju hilangnya warana KMnO4 pada nomor 17 dan 18. 18. Tambahkan sedikit demi sedikit larutan NaOH 1M kedalam 1 ml larutan CuSO4 0,05 M, tambahkan lagi NaOH sampai berlebih. Amati perubahan yang terjadi! 19. Ulangi pekerjaan nomor 19 tetapi gantilah larutan naoh dengan larutan NH4OH 1 M. Bandingkan dengan hasil nomor 19. 20. Campurkan 2 ml larutan besi (III)/ Fe3+ 0,1 M dengan 2 ml larutan KSCN 0,1 M. Bagilah menjadi dua bagian kedalam tabung reaksi yang lain digunakan sebagai pembanding. Bandingkan warna kedua larutan. Berikut adalah hasil pengamatan pada percobaan Reaksi kimia Tabel 1. Hasil Pengamatan Reaksi Kimia No. Pereaksi Produk 1. NaOH + PP Ungu Bening Kuning NaOh + MM Merah

Artikel Praktikum Kimia Dasar Reaksi Kimia

Muda HCl + MM Bening 2. HCl + PP NaOH + PP Bening CH3COOH + MM CH3COOH + PP Bening NaOH + MM 3. NaOH(pp) + HCl(pp) NaOH(mm) + CH3COOH(mm) NaOH(pp) + CH3COOH(pp) NaOH(mm) + HCl(mm) 4. K2CrO4 + NaOH 2KCl + H2CrO4 9. Ungu 10

(NH4)2SO4 + Zn(OH)2 (NH4)2SO4 + NaOH Na2SO4 + NH4OH Pb(NO3)2 + NaCl PbCl2 + NaNO3 NaCl + AgNO3 AgCl + NaNO3 BaCl2 + K2CrO4 KCl + BaCrO4 BaCl2 + K2CrO7 2KCl + BaCrO7 Bening, Kertas lakmus tetap merah Bening, terdapat gelembung Putih keruh Kuning Muda Kuning tua, endapan kuning muda Kuning tua

Merah muda

Ungu

11 12

Kuning 13 Ungu Tua Orange muda 14

Bening

15

Ungu Kuning 16

BaCl + HCl + K2CrO4 2KCl + BaCrO4 + 2HCl CaCO3 +HCl + Ba(OH)2 Ca(OH)2 + BaCl + H2CO3 H2C2O4 + H2SO4 + KmnO4 K2CrO4 + HMnO4 Fe2+ + H2SO4 + KMnO4

17 K2CrO4 + HCl 2KCl + Na2CrO4 5. K2CrO7 + NaOH 2KOH + Na2CrO7 K2CrO7 + HCl 2KCl + H2CrO7 Al2(SO4)3 + NaOH Na2SO4 + 2Al(OH)2 Al2(SO4)3 + NaOH + NH4OH NaSO4 + 2Al(OH)3 ZnSO4 + NaOH Na2SO4 + Zn(OH)2 ZnSO4 + NaOH + NH4OH Kuning Keemasan 18

Orange

CuSO4 + NaOH Cu (OH)2 + Na2SO4

Endapan putih dan terdapat gelembung gas Bening, endapan coklat tua Coklat tua, endapan coklat kekuningkuningan Endapan hijau lumut

Kuning

6.

Bening

19

7.

Bening

20

NH4OH + CuSO4 Cu (OH)2 + (NH4)2SO4 Fe3+ + KSCN

Biru, endapan putih Coklat tua kemerahmerahan Coklat tua kemerahmerahan

8.

Endapan Fe3+ + KSCN + Na3PO4 FePO4 + NaSCN

Endapan

(Sumber : Triyani, meja 5, 2011).

Artikel Praktikum Kimia Dasar Reaksi Kimia

Pembahasan dari hasil reaksi diatas adalah kesalahan hasil praktikum percobaan nomor sembilan yang seharusnya kertas lakmus berubah menjadi biru. Faktor kesalahan yang menyebabkan hal itu erjadi adalah tidak menutup dengan rapat tabung dengan pipa u pada saat mereaksikan,adanya kontaminasi zat lain juga menunggu kurang lama. Dari percobaan reaksi-reaksi kimia diatas dapatrkan jenis reaksinya. Hasilnya yaitu : 1) Reaksi Asam-basa : no 1, 2, dan 3. 2) Reaksi Kompleksometri : no 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, dan 13. 3) Reaksi Redoks : no. 10, 11, 12, 15, 16, 18, 19. 4) Reaksi Pengendapan : no. 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19. 5) Reaksi Pembentukan Gas : no. 15 dan 10. Aplikasi reaksi-reaksi kimia dalam bidang pangan diantaranya : -Analisis dibidang pangan untuk mengetahui reaksi kimia pada produk. - Reaksi fermentasi. Misalnya pada proses pembuatan tape atau yogurt - Reaksi metabolisme dalam tubuh manusia. -Penambahan perasa,pewarna, pewangi sintetis pada makanan. Kesimpulan dari percobaan reaksi kimia yaitu bahwa reaksi asama basa terdapat pada percobaan no. 1, 2, dan 3. Reaksi kompleksometri terdapat pada percobaan no. 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, dan 13. Reaksi redoks terdapat pada percobaan no. 10, 11, 12, 15, 16, 18, dan 19. Reaksi pengendapan terdapat pada percobaan no. 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, dan 19. Reaksi pembentukan gas terdapat pada percobaan no 15 dan 10. Saran dalam percobaan ini sebaiknya harus berhati-hati dalam mereaksikan suatu zat, karena jika salah akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Salah satu contoh bisa mengakibatkan terjadinya kebakaran. Serta harus mematuhi cara kerja dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu praktikan harus melaksanakan sesuai prosedur yang telah ada.

Anonim, (2010), Reaksi Kimia, www. Akaaaachem-is-try.org, Accesed: 17 akaaaaaOktober 2011 Chang, Raymond, 2005, Kimia Dasar akaaaa Konsep-konsep inti edisi ke-3 Jilid I, akaaaa Erlangga, Bandung. Keenan, A. Hadyana Pudjaatmaja, PH. CL, akaa 1992,Kimia Untuk Universitas, Jilid akka 1, Erlangga, Bandung. Petrucci, H. Ralph, Suminar,1989,Kimia akaa Dasar,Edisi Ke-4 Jilid 1, Erlangga, akaa Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2011), Reaksi Kimia, www. Akaaaawikipwedia.org, Accesed: 17 akaaaaaOktober 2011

Artikel Praktikum Kimia Dasar Reaksi Kimia

LAMPIRAN 1 . +

3 .

NaOH(pp) +HCl(pp) NaOH + PP Ungu

Ungu tua

NaOH(mm) +HCl(mm) NaOH + MM Kuning

orange muda

NaOH(pp) + CH3COOH(pp) HCl + PP Bening

bening

NaOH(mm) + CH3COOH(mm) HCl + MM Merah muda

ungu

2 .

4 .

CH3COOH +

PP

Bening

K2CrO4 + HCl 2KCl + Na2CrO4 (kuning keemasan)

CH3COOH + MM

merah muda

K2CrO4 + NaOH 2KCl + H2CrO4(kuning)

Artikel Praktikum Kimia Dasar Reaksi Kimia

5 .

K2CrO7 + HCl 2KCl + H2CrO7 orange

ZnSO4 + NaOH + NH4OH (NH4)2SO4 + Zn(OH)2 endapan

9 .

K2CrO7 + NaOH 2KOH +Na2CrO7 kuning

6 .

(NH4)2SO4 + NaOH Na2SO4 + NH4OH Bening, Kertas lakmus menjadi biru

10 .

Al2(SO4)3 + NaOH Na2SO4 + 2Al(OH)2 bening

7 .

Pb(NO3)2 + NaCl PbCl2 + NaNO3 Bening, terdapat gelembung

11 .

Al2(SO4)3 + NaOH + NH4OH NaSO4 + 2Al(OH)3 bening

NaCl + AgNO3 AgCl + NaNO3 putih keruh

8 .

12 .

ZnSO4 + NaOH Na2SO4 + Zn(OH)2 endapan

BaCl2 + K2CrO4 KCl + BaCrO4 Kuning muda

Artikel Praktikum Kimia Dasar Reaksi Kimia

13 .

18 .

BaCl2 + K2CrO7 2KCl + BaCrO7 kuning tua, endapan kuning muda

CuSO4 + NaOH Cu (OH)2 + Na2SO4 Endapan hijau lumut

14 .

19 .

BaCl + HCl + K2CrO4 2KCl + BaCrO4 + 2HCl Kuning tua

NH4OH + CuSO4 Cu (OH)2 + (NH4)2SO4 Biru, endapan putih

15 .

20 .

CaCO3 +HCl + Ba(OH)2 Ca(OH)2 + BaCl + H2CO3 Endapan putih dan terdapat gelembung gas

Fe3+ + KSCN Coklat tua kemerah-merahan Fe3+ + KSCN + Na3PO4 FePO4 + NaSCN Coklat tua kemerah-merahan

16 .

H2C2O4 + H2SO4 + KmnO4 K2CrO4 + HMnO4 Bening, endapan coklat tua

17 .

Fe2+ + H2SO4 + KMnO4 Coklat tua, endapan coklat kekuning-kuningan

You might also like