You are on page 1of 52

MCkICLCGI 1ANAMAN

"kCMCNLN SU"
I endahu|uan
Sup merupakan makanan cair yang terbuat dari rebusan daging, ayam, atau sayuran
yang mengandung gizi serta dihidangkan sebagai hidangan pembuka, makanan ringan,
atau sebagai pelengkap makanan pokok. Beberapa komponen penyusun sup adalah
sebagai berikut :
a 8ahan lslan berasal darl nabaLl sayursayuran seperLl kembang kol worLel
kenLang kubls seledrl [agung LomaL kubls
b 8ahan pemberl rasa bawang puLlh bawang merah bawang daun lada garam
penyedap rasa buaLan
Sup dapat disajikan panas maupun dingin, sup panas disajikan pada suhu antara
7080C sedangkan untuk sup dingin dengan suhu antara 57C. Apabila menyajikan
sup panas dalam jumlah banyak maka alat penghidang harus dilengkapi dengan
menggunakan pemanas, begitu pula apabila menyajikan sup dingin maka alat hidang
yang digunakan juga harus dilengkapi dengan alat pendingin.
up memlllkl beberapa [enls yalLu
1. Clear/Thin soup Potages Clairs (sup encer). Adalah sup yang dibuat dalam
keadaan jernih yaitu broth/stock yang tidak dikentalkan. Sup encer dihidangkan
tanpa atau dengan isi. Isian dibuat dari berbagai sayur-sayuran dan daging.
2. Thick SoupPotage Lies (Sup Kental). Merupakan sup yang dibuat dengan
menggunakan stock/clear soup dikentalkan dengan bahan pengental seperti: tepung,
susu, cream, liason ataupun dari bahannya sendiri dengan ataupun tanpa isi.
3. Special Soup. Merupakan sup yang terbuat dari bahan yang khusus/istimewa dan cara
pengolahan yang khusus/istimewa pula. Disebut spesial /istimewa karena tidak bisa
digolongkan ke dalam clear soup maupun Thick Soup. Yang termasuk sup
istimewa, yaitu: Chowders, Cold Soup, Soup Made Irom Fruits, Wine Soup.
4. National Soup. Merupakan sup yang terbuat dari bahan yang khusus, cara pengolahan
yang khusus dan berasal dari suatu negara. Contoh: Minestrone dari Italia. Gaspacho
Andaluzz dari Spanyol. Mulligatowny dari India. Scoth Mutton Broth dari
Scotlandia. Onion Soup dari Perancis. Borsch dari Rusia %Jllda 2010)

MaLerl !eprl A lsmy
engeLlk !eprl A


II Deskripsi
2.1 Bawang Putih (llium sativum L)
Bawang putih merupakan tanaman yang berasal dari Asia tengah, diantaranya
China dan Jepang yang beriklim subtropis. Dari sinilah bawang putih menyebar
keseluruh Asia, Eropa, dan akhirnya ke seluruh Dunia. Bawang putih biasanya
digunakan sebagai bumbu penyedap rasa dalam masakan.






















Gambar 8awang ut|h (4//ium sotivum L)







a. KlasiIikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae (suku bawang-bawangan)
Genus : Allium
Spesies : llium sativum L.
(Ashari, 1995)

b. Tipe Daun
Bawang putih (llium sativum L) memiliki daun bertipe tunggal, helaian
daun berbentuk pita (ligulatus), pipih dan memanjang, berwarna hijau. Lebar
daun 0,4 cm - 1,2 cm. Susunan daun membentuk sudut., tidak berlubang,
kelopak daun kuat dan membungkus kelopak daun yang lebih muda sehingga
membentuk batang semu. Tepi daunnya rata, tidak memiliki tangkai daun
sehingga merupakan daun tidak lengkap, pertulangan daun sejajar, daging daun
tipis lunak, dan ujung daunnya runcing (Palungkun, 1992).












Gambar Daun Bawang putih (Allium sativum L)
c. Tipe Batang
Bawang putih (llium sativum L) memiliki dua jenis batang yaitu batang
Semu dan batang sejati. Batang sejati merupakan bagian yang berada dibawah
umbi lapis, sering disebut sebagai cakram,berada dibawah tanah, sedangkan
batang semu merupakan batang yang berada diatas tanah, tersusun dari
kelopak0kelopak daun yang kuat dan saling membungkus dengan daun-daun
yang lebih muda,.berukuran kecil, arah tumbuh tegak, 30 cm-60 cm, tidak
memiliki percabangan karena bawang putih merupakan tanaman monokotil.
Bawang putih merupakan tanaman anual yaitu tanaman yang umurnya pendek,
umurnya kurang dari 1 tahun atau paling banyak dapat mencapai umur 1 tahun
%@homas 1989)












Gambar Batang Bawang Putih (Allium sativum L)
d. Tipe Akar
Bawang putih merupakan tumbuhan monokotil sehingga jenis akarnya
merupakan akar serabut. Terdiri dari serabut-serabut kecil yang berjumlah
banyak, berwarna putih. Ujung akarnya meruncing (Palungkun, 1992).










Gambar Akar bawang putih (Allium sativum L)


e. Umbi Lapis
Bawang putih (llium sativum L) memiliki Umbi lapis. Umbi lapis
merupakan metamorIosis batang dan daun yang menebal dan berdaging. Disebut
umbi lapis karena memperlihatkan susunan yang berlapis-lapis yaitu terdiri dari
daun-daun yang tebal dan berdaging, berIungsi sebagai tempat menyimpan
cadangan makanan, sedangkan batangnya sendiri merupakan bagian yang kecil
pada bagian bawah umbi lapis tersebut. Umbi lapis terdiri dari cakram (batang
sesungguhnya, tetapi kecil dengan bentuk seperti cakram) dan sisik-sisik yaitu
bagian-bagian yang merupakan penjelmaan daunnya, berIungsi sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan. Organ ini disebut juga sebagai siung. Siung-
siung ini akan terus hidup sampai bawang putih masak. Siung-siung dilindungi
oleh kulit tipis berwarna putih (Ashari, 1995).











Gambar Umbi lapis bawang putih (Allium sativum L)
I. Bunga
Bawang Putih (llium sativum L) memiliki bunga dengan susunan
majemuk tak berbatas yang langsung pada ibu tangkai dengan tipe bunga
payung. Bunga dapat muncul disetiap anak umbi, 1-3 daun pelindung, seperti
selaput. Bagian-bagian bunga yang satu dengan yang lain terletak berkarang,
bunga tidak menghasilkan biji sehingga perbanyakan tanaman hanya dengan
melalui umbi (Thomas, 1989).













Gambar Bunga Bawang Putih (Allium sativum L)
g. Buah
Buah dari bawang putih tidak berdaging, merupakan buah majemuk, setiap
buah memiliki kira-kira 6 biji.
.













Gambar Buah Bawang Putih





h. Biji
Biji dari bawang putih berukuran kecil, pada saat muda biji berwarna putih,
sedangkan pada saat tua berubah menjadi hitam. Biji dapat digunakan untuk
perbanyakan tanaman








Gambar Biji Bawang Putih


i. abitat
Tanaman bawang putih (llium sativum L) tumbuh dengan baik pada
beberapa jenis tanah, asalkan subur dan gembur serta mengandung bahan
organik tinggi. Biasanya tanah yang cocok untuk bawang bombay juga cocok
untuk bawang putih. Keadaan suhu optimal untuk bawang putih adalah sekitar
20. Dengan demikian, bawang putih sangat cocok ditanam pada dataran tinggi
antara 700m-1000m diatas permukaan laut. p yang sesuai antara netral hingga
mendekati alkalin yaitu 6,5-7 (Palungkun, 1992).

j. Kandungan Kimia
Dari umbi bawang putih per 100 gr mengandung kadar protein sebesar 4,5
gr, lemak 0,2 gr, vitamin B1 0,22 gr, vitamin C 15 mg, phosIor 134 mg, kalsium
42 mg, Fe 1 mg, dan air 71 gr. Menurut penelitian para ahli, bawang putih juga
mengandung zat aktiI allicin, allin, selenium,dan scordinin (Ashari,1995).



Materi, gambar dan pengetik : Jepri AP.






2.2 Tomat (Solanum lycopersicum L)
Tomat adalah tumbuhan dari keluarga solanaceae. Tumbuhan asli Amerika
Tengah, dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup
singkat, dan dapat tumbuh tinggi 1 sampai 3 meter.Tomat merupakan keluarga
dekat dari kentang.























Gambar Tanaman Tomat

a. KlasiIikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta ( Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil)
Sub kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus : Solanum
Species : Solanum lycopersicum L.

b. Tipe Daun
Bertipe daun majemuk menyirip gasal, letak berseling ,bentuknya bulat
telur sampai memanjang, ujung runcing, pangkal membulat, helaian daun besar,
tepinya berlekuk dan bergerigi, panjang 10-40 cm, daun berwarna hijau muda
yang ditopang oleh tangkai daun dengan tulang daun menyirip.















Gambar Daun Tomat
c. Tipe Batang
Batang tomat tegak lurus dan kokoh, pada setiap ketiak daun akan tumbuh
tunas baru, namun tunas-tunas ini harus dibuang sampai batang utama
menghasilkan cabang primer yang membentuk dua batang yang sama besarnya
berbentuk huruI 'Y, dan tunas-tunas lateral yang tumbuh pada kedua batang di
atas cabang primer juga harus dibuang, sehingga batang yang dipelihara adalah
dua batang utama yang tumbuh dari cabang primer. Batang tomat berbentuk
bulat menebal pada buku-bukunya, berambut kasar warnanya hijau keputihan.












Gambar Batang Tomat
d. Tipe Akar
Perakaran tomat merupakan akar tunggang yang terdiri atas akar utama
dan akar-akar lateral yang mengeluarkan serabut-serabut akar. Panjang akar
utama berkisar 35 50 cm dan akar-akar lateral menyebar sekitar 35 45 cm.










Gambar Akar Tomat

e. Tipe Bunga
Bunga berbentuk seperti terompet (hypocrateriIormis), termasuk bunga
lengkap (completes) yang terdiri dari kelopak bunga (calyx), mahkota bunga
(corrrola), benang sari (stamen), dan putik (pistillum). Benang sari dan putik
terletak dalam satu bunga sehingga disebut berkelamin dua (hermaphroditus).
Bunga tumbuh di ketiak, merupakan bunga majemuk dalam rangkaian berupa
tandan dan bertangkai.












Gambar Bunga Tomat


I. Tipe Buah
Merupakan buah sejati tunggal berdaging, termasuk buah buni dimana
memiliki dua lapisan pada dindingnya, yaitu lapisan luar yang tipis agak kaku
dan lapisan dalam yang tebal , lunak, dan berair, dapat dimakan. Kulitnya tipis
licin mengkilap. Memiliki warna hijau ketika masih muda, dan tampak kuning,
jingga, atau merah ketika sudah matang.












Gambar Buah Tomat

g. Tipe Biji
Memiliki bentuk biji bulat pipih, warnanya kuning kecoklatan, dan biji
terdapat bebas pada bagian yang lunak.












Gambar Biji Tomat




h. abitat
Tomat secara umum dapat ditanam di dataran rendah, medium dan tinggi.
Tomat biasanya ditanam di dataran tinggi yang sejuk dan kering. Sebab tomat
tidak tahan panas terik , dan hujan. Suhu optimal pertumbuhan 23oC pada siang
hari dan 17oC pada malam hari. Tanah yang dikehendaki adalah tanah bertekstur
liat yang banyak mengandung pasir. Dan akan lebih disukai bila tanah itu banyak
mengandung humus, gembur, dan berdrainase baik. Sedangkan keasaman tanah
yang ideal yaitu 6-7.

i. Kandungan Kimia
Tomat mengandung vit A dan C. Buah tomat terdiri dari 5-10 berat kering
tanpa air dan 1 kulit dan biji. Jika buah tomat dikeringkan sekitar 50 dari
berat keringnya terdiri dari gula pereduksi (terutama glukosa dan Iruktosa),
sisanya asam. Asam organik mineral, pigmen, vitamin, dan lipid. Tomat dapat
digolongkan sebagai sumber vit a yang baik karena 100 gr tomat dapat
menyumbangkan sekitar 10-20 dri kebutuhan vit a dan c pada tomat sebagai
antioksidan.Tomat mengandung likopen yang tinggi. Likopen ini merupakan
pigmen yang menyebabkan tomat berwarna merah. Likopen termasuk ke dalam
golongan karotenoid. Likopen diketahui mempunyai kemampuan sebagai
antioksidan dan dapat melindungi tubuh terhadap berbagai macam penyakit
seperti kanker dan jantung. Likopen terdapat pada bagian dinding sel tomat.
Dalam 100 gr buah tomat mengandung :
Ca : 11 mg
Fe : 6 mg
FosIor : 27 mg
Kalium : 360 mg
Protein : 1 gr
Kalori : 20 gr
Vitamin A : 1000 International Unit (IU)
Vitamin B : thiamin, 0,56 mg
Vitamin C : 23 mg




Materi, gambar & pengetik : Edi P.
Editor : Jepri AP





2.3 Jagung (ea mays)
Jagung (ea mays L) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis
rumputan/graminae yang mempunyai batang tunggal, meski terdapat
kemungkinan munculnya cabang anakan pada beberapa genotipe dan
lingkungan tertentu. Batang jagung terdiri atas buku dan ruas. Daun jagung
tumbuh pada setiap buku, berhadapan satu sama lain. Bunga jantan terletak
pada bagian terpisah pada satu tanaman sehingga lazim terjadi penyerbukan
silang. Jagung merupakan tanaman hari pendek, jumlah daunnya ditentukan
pada saat inisiasi bunga jantan, dan dikendalikan oleh genotipe, lama
penyinaran, dan suhu.




















Gambar 1agung (Zea mays)


a. KlasiIikasi
Kerajaan : plantae
Ordo : poales
Famili : poaceae
Genus : zea
Spesies : zea mays

b. Tipe Daun
Daun jagung adalah daun tunggal. Bentuknya pita memanjang. Antara
pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang
daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun
jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki Iamilia Poaceae. Setiap stoma
dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam
respon tanaman menanggapi deIisit air pada sel-sel daun.










Gambar Daun 1agung

c. Tipe Batang
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu,
namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak
tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas
terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh
namun tidak banyak mengandung lignin. Tanaman jagung mempunyai batang
yang tidak bercabang, berbentuk silindris, dan terdiri atas sejumlah ruas dan
buku ruas. Pada buku ruas terdapat tunas yang berkembang menjadi tongkol.











Gambar Batang 1agung

d. Tipe Akar
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m
meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah
cukup dewasa muncul akar adventif dari bukubuku batang bagian bawah yang
membantu menyangga tegaknya tanaman.










Gambar Akar 1agung

e. Tipe Tongkol & Biji
'anaman jagung mempunyai satu atau dua tongkol, tergantung
varietas.'ongkol jagung diselimuti oleh daun kelobot. 'ongkol jagung yang
terletak pada bagian atas umumnya lebih dahulu terbentuk dan lebih besar
dibanding yang terletak pada bagian bawah. Setiap tongkol terdiri atas 1016
baris biji yang jumlahnya selalu genap. Biji jagung disebut kariopsis, dinding
ovari atau perikarp menyatu dengan kulit biji atau testa, membentuk dinding
buah. Biji jagung terdiri atas tiga bagian utama, yaitu (a) pericarp, berupa
lapisan luar yang tipis, berfungsi mencegah embrio dari organisme pengganggu
dan kehilangan air, (b) endosperm, sebagai cadangan makanan, mencapai 7S
dari bobot biji yangmengandung 30 pati dan 10 protein, mineral, minyak,
dan lainnya, dan (c) embrio (lembaga), sebagai miniatur tanaman yang terdiri
atas plamule, akar radikal, scutelum, dan koleoptil.









Gambar Tongkol & Biji 1agung

I. Tipe Bunga
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin)
dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas
bunga dari suku Poaceae, yang disebut Iloret. Pada jagung, dua Iloret dibatasi
oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak
tanaman, berupa karangan bunga (inIlorescence). Serbuk sari berwarna kuning
dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari
buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya
dapat menghasilkan satu tongkol produktiI meskipun memiliki sejumlah bunga
betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol
produktiI, dan disebut sebagai varietas proliIik. Bunga jantan jagung cenderung
siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).









Gambar Bunga 1agung
g. Kandungan Kimia
Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada
endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80 dari seluruh bahan
kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa
dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya
merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada
kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan.
Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami
peningkatan Iitoglikogen dan sukrosa. Kandungan gizi Jagung per 100 gram
bahan adalah: Kalori : 355 Kalori, Protein : 9,2 gr, Lemak : 3,9 gr, Karbohidrat :
73,7 gr, Kalsium : 10 mg, FosIor : 256 mg, Ferrum : 2,4 mg, Vitamin A : 510
SI, Vitamin B1 : 0,38 mg, Air : 12 gr dan bagian yang dapat dimakan 90 .


Materi, gambar & pengetik : Wulan
Editor : Jepri AP



2.4 Bawang Merah ( llium cepa L)
Bawang merah merupakan tanaman semusim dan memiliki umbi yang berlapis.
Tanaman ini mempunyai akar serabut. Tanaman ini biasanya dugunakan sebagai
bumbu pemberi aroma dalam suatu masakan.
















Gambar Bawang Merah (Allium cepa L)

a. KlasiIikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom :Tracheobionta
Superdivisio : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Lilidae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : llium cepa var. Agregatum L

b. Tipe Daun
Daun bawang merah tidak bertangkai, berbentuk bulat mirip pipa,
berlubang, berukuran panjang lebih dari 45 cm, dan meruncing pada bagian
ujung. Daun berwarna hijau tua atau hijau muda, tergantung varietasnya. Setelah
tua, daun menguning, tidak lagi setegak daun yang masih muda, dan akhirnya
mengering dimaulai dari bagian bawah tanaman. Daun relatiI lunak. Jika diremas
akan berbau spesiIik seperti bau bawang merah. Setelah mengering
dipenjemuran, daun tanaman bawang merah melekat relatiI kuat dengan umbi
sehingga memudahkan untuk pengangkutan dan penyimpanan.











Gambar Daun Bawang Merah (Allium cepa L)
c. Tipe Batang
Batang tanaman bawang merah merupakan bagian kecil dari keseluruhan
tanaman, berbentuk seperti cakram (discus), beruas-ruas dan diantara ruas-ruas
terdapat kuncup-kuncup bagian bawah cakram yang merupakan tempat tumbuh
akar. Bagian atas batang sejati merupakan umbi semu berupa umbi lapis (bulbus)
yang berasasal dari modiIikasi pangkal daun bawang merah. Pangkal dan
sebagian tangkai daun menebal, lunak, dan berdaging, berIungsi sebagai
cadangan makanan.












Gambar Batang Bawang Merah (Allium cepa L)


d. Tipe akar
Untuk memperoleh pertumbuhan yang ideal, tanaman bawang merah harus
didukung oleh perakaran yang banyak. Akar tanaman bawang merah terdiri atas
akar pokok (primary root) yang berIungsi sebagai tempat tumbuh akar adventiI
(adventiI root) dan bulu akar yang berIungsi untuk menopang berdirinya
tanaman serta menyerap air dan zat-zat hara dari dalam tanah. Akar dapat
tumbuh hingga kedalaman 30 cm. Berwarna putih, dan jika diremas berbau
menyengat.











Gambar Akar Bawang Merah (Allium cepa L)

e. Umbi
Umbi terbentuk dari pangkal daun yang bersatu dan berbentuk
membentuk batang yang berubah bentuk dan Iungsi, membesar dan membentuk
umbi yang berlapis. Umbi batang bawang merah bukan merupakan umbi sejati
seperti kentang atau talas. Bawang merah berbeda dengan bawang biasa karena
menghasilkan gerombol-gerombol yang jelas.











Gambar Umbi Bawang Merah (Allium cepa L)

I. abitat
Bawang merah (llium cepa L) dihasilkan di 24 provinsi dari 34 provinsi di
Indonesia. Provinsi penghasil utama bawang merah diantaranya Sumatera Barat,
Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, dan Sulawesi Selatan.


g. Kandungan Kimia
Bawang merah mengandung kuersetin, yintioksidan, protein, mineral,
sulIur, antosianin, karbohidrat dan serat. Sebagai obat tradisional bawang merah
dapat menurunkan demam, kencing manis, dan batuk. Bawang kaya akan
Ilvonoid yang berguna untuk mereaktiIkan banyak karsinogen potensial dan
pemicu tumor (Williams, 1993).



Materi, gambar, pengetik : Ismy Izzah Azizah
Editor : Jepri AP

2.5 MERICA (llpet olqtom lloo)
a. KlasiIikasi
Kingdom : Plantae
ulvlsl permaLophyLa %@anaman 8erbl[l)
ub ulvlsl Anglospermae %8l[l berada dl dalam buah)
kelas MonocoLlledoneae %8l[l berkeplng saLu)
Crdo lperales
lamlll lperaceae
Cenus lper
pesles llpet olqtom lloo






















Gambar Tanaman Merica

b. Tipe Daun
Tanaman merica itu berdaun tunggal tidak berpasangan, keadaannya kenyal
serta bertangkai. Mempunyai tepi rata , tulang daunnya menyirip. Bentuknya
bulat telur tetapi pada pucuknya meruncing. Daun belahan atas pewarna hijau tua
mengkilat. Panjang tangkai 2-4 cm, panjang daun 12-18cm dan lebarnya 5-10cm
serta berurat daun 5-9. Daun pada bagian atas tidak sama dengan daun bagian
bawah, di bagian atas lebih panjang, sedang bagian bawah lebih bulat. Begitu
pula bentuk daun dari batang atau cabang juga tidak sama dengan daun pada
sulur dan cabang plsgiotrop. Daun pada cabang bentuknya simetris dan berwarna
tua, sedang daun dari cabang plagiotrop atau sulur asimetris dan berwarna muda.

















Gambar Daun Merica



c. Tipe Batang
Batangnya bercabang, bulat, beruas dan tipe batangnya adalah simpodial.
Terdapat stolon yaitu tandas (batang primer). Stolon atau batang primer juga
disebut batang dasar istilah Lampung. Stolon ini apa yang disebut tandas. Stolon
merupakan batang pokok atau batang induk yang tumbuh memanjat dimana
batang-batang lain seperti cabang-cabang orthotrop dan plagiotrop akan
tumbuh.Batang ini berbentuk agak pipih dan setelah berdiameter 4-6cm
berbenjol-benjol, berwarna abu-abu tua , beruas-ruas dan lekas berkayu serta
berakar lekat. Sedangkan pada kuncupnya, batang tersebut mambengkok. Setiap
ruas panjangnya bisa mencapai 7-12cm, dan pada bukunya tumbuh sehelai daun
dan satu kuncup yang berhadap-hadapan. Tanaman merica masih muda,yakni
umur 8-12 bulan akan mencapai ketinggian 1-1,5 m dengan ruas yang
jumlahnya kurang lebih 20 buah. Setelah itu, barulah kuncup yang baru dan
seterusnya. Kadang-kadang dialami, setelah tumbuh 7-10 ruas barulah tumbuh
kuncup lain.

















Gambar batang Merica
d. Tipe Akar
Akar tanaman merica adalah akar tunggang. Pada garis besar lada
mempunyai 2 jenis akar yaitu :
a . Akar yang terdapat di atas tanah (akar lekat atau panjat).
Akar lekat ini berguna untuk melekat atau memanjat pada tajarnya,
sehingga tanaman biasa tumbuh ke atas. Akar-akar lekat ini hanya tumbuh
pada buku batang arthotrop sedangkan pada cabang-cabang buah tidak akan
tumbuh akar lekat.
b. Akar yang terdapat di dalam tanah.
akar yang terdapat di dalam tanah juga disebut akar utama. Akar-akar
ini selain tumbuh pada bukunya yang merupakan perpanjangan dari akar
lekat,juga tumbuh pada bekas-bekas potongan batang , akar utama tumbuh
pada pangkal batang , sehingga pada suatu batang bisa terdapat 10-20 akar
utama.Pada akar utama itu akan tumbuh akar samping dengan bulu akar yang
banyak sekali. Bulu akar tersebut bisa berkembang di permukaan tanah dan
berguna untuk menghisap makanan yang diperlukan . Apabila keadaan tanah
memungkinkan, maka akar itu akan dapat menembus tanah sedalam 12 m .
Sedangkan panjangnya akar bisa mencapai 2-4 m. Tapi pada umumnya
sistem perakaran merica cukup dangkal, hanya mencapai kedalaman antara
30-60 cm saja.













Gambar Akar Merica

e. Tipe Bunga
Bunga majemuk bentuk bulir. Bagian-bagian bunga yang dapat berbunga
hanyalah cabang-cabang plagiotrop atau cabang-cabang buah. Bunga-bunga itu
tumbuh pada malai bunga itu sendiri tumbuh pada ruas-ruas cabang buah yang
berhadap-hadapan dengan daun.Sebagaimana bunga yang lain, maka bunga
merica yang lain, maka bunga merica juga mempunyai bagian antgara lain:
a. Tajuk bunga atau dasar bunga. Tajuk bun ga ini berwarna hijau atau melakat
pada malai. Apabila sudah tumbuh buah, tajuk iniakan merupakan dasar buah
atau tempat duduk buah, karena buahnya tidak bertangkai.
b. Mahkota bunga, ini berwarna kuning ke hijau-hijauan . dan tumbuh pada dasar
bunga . Bentuknya sangat kecil dan haluz., sedang beberapa hari setelah terjadi
penyerbukan, maka daun bunga itu akan layu dan akhirnya mengering.
c. Putik, putik adalah alat betina, bagian ini merupakan terusan dari
ovarium.Putik terdiri dari:
O Ovarium : mengandung sebuah telur yang berdiri tegak dan bertangkai
pendek.
O Bakal buah : dilengkapi dengan tangkai kepala putik dengan bentuk bintang
yang terdapat 35tangkai . Setiap tangkai panjangnya 1mm serta terdapat kepala
putik basah dengan garis tengah 10mu (1mu1/1000mm)
d. Benangsari, adalah alat jantan, terdiri dari 2 atau 4 tangkai benangsari dan
kepala benangsari. Di dalam kepala benangsari terdapat tepungsari yang
berguna untuk menyerbuk putik. Tangkai benangsari panjangnya 1mm, sedang
kepala benangsari besarnya 10mu, dan bundar. Karena bunga merica itu
memiliki putik dan benangsari maka disebut bunga sempurna atau berumah
satu. Malai yang tumbuh lebih dulu adalah malai yang dekat dengan pucuk-
pucuk cabang buah, kemudian disusul malai-malai dibawahnya selanjutnya
apabila semua ruas cabang buah itu sudah tumbuh beberapa malai maka malai
itu akan mengarah ke bawah atau menggantung. Tiap malai bunga panjangnya
7-12cm, dan tumbuh bunga.












Gambar Bunga Merica
e. Buah dan Biji
Termasuk buah majemuk. Buah merupakan produksi pokok dari hasil tanaman
merica, mempunyai ciri2 khas sebagai berikut: bentuk buah bulat, berbiji keras dan
berkulit buah lunak, buah buni. Kulit buah yang masih muda berwarna hijau,
sedangkan yang tua berwarna kuning. Sesudah dikeringkan merica itu berwarna
hijam. Kedudukan buah merica adlah melekat pada malai, merupakan buah
duduk.Besar kulit dan bijinya 4-6mm. Sedang besarnya biji 3-4mm. Berat 100biji
kurang lebih 38 gr atau rata-rata 4,5gr.
Keadaan kulit buah:kulit buah atau epikarp terdiri dari 3bagian ialah
a. Epicarp : kulit luar
b. Mesocarp : kulit tengah
c. Endocarp : kulit dalam
Biji di dalam kulit ini terdapat biji-biji merupakan produk dari lada, biji-biji ini juga
mempunyai lapisan kulit yang keras.





















Gambar Buah & biji Merica


I. abitat
Pada mulanya tanaman lada berasal dari malaysia timur, tetapi dengan cepatnya
tanaman lada berkembang cepat menyebar ke Asia,habitat liarnya adalah hutan hujan
tropis. Tanaman ini biasa ditanam di halaman dan di kebun yang bertanah gambur dan
subur. Biasanya sering dijumpai di daerah Bangka, Lampung, Kalimantan dan
Aceh.Suhu minimal 20 derajat Celsius dan kelembaban antara 50-100. mm yang
sesuai di Indonesia adalah pulau Suma dengan curah hujan yang dikehendaki tanaman
rata-rata 2.300 mm/tahun. Tanaman lada dapat tumbuh dengan baik dengan
penyinaran sinar matahari tidak lebih 10 jam per hari.


g. Kandungan Kimia
Dalam lada kandunagn kimianya adalah saponin, flavonoida, minyak atsiri,
kavisin, resin, zat putih telur, amilum, piperine, piperiline, piperoleine, poperanine,
piperonal, dihdrokarveol, kanyo-fillene oksida, kariptone, tran piocarrol, dan minyak
lada. SiIat kimiawi lada adalah pedas dan beraroma sangat khas.

Materi, gambar dan pengetik : Gholda Y.


Editor : Jepri AP



2.6 Seledri (Apium graveolens)
pium graveolens dalam bahasa Indonesia lebih dikenal sebagai tanaman seledri.























Gambar Tanaman Seledri

a. KlasiIikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Familia : Apiaceae
Genus : pium
Species : pium graveolens
b. Tipe Daun
Daun majemuk menyirip ganjil dengan anak daun 3-7 helai, bangun daun
bulat, pangkal dan ujung daun runcing, tepi daun beringgit, helaian daun tipis
dan rapuh, pertulanagan daun menyirip, berwarna hijau keputih-putihan.












Gambar Daun Seledri

c. Tipe Batang
Batang persegi, pendek, beralur, beruas, tidak berambut, bercabang banyak.
Sisa pangkal tangkai daun terdapat di bagian ujung.













Gambar Batang Seledri

d. Tipe Akar
Akar tunggang dengan cabang-cabang akar, bentuk hampir silindrik,
pendek, cabang akar serupa dengan benang-benang berkelok-kelok, warna akar
coklat muda.
















Gambar Akar Seledri
e. Tipe Bunga dan Buah
Bunga bertipe majemuk berbentuk payung, berukuran kecil, berwarna
putih, mekar secara bertahap. Buahnya kotak berbentuk kerucut, berwarna hijau
kekuningan.















Gambar Bunga dan Buah

I. Kandungan Kimia
Daun (herba) mempunyai kandungan antara lain flavonoid, saponin, tanin
1, minyak atsiri 0,033, flavoglukosida (apiin), lipase, kolin, apigenin,
vitamin (A,B, dan C)
Akar seledri mengandung asparagin, manit, minyak atsiri, zat pati,
pentosan, glutamine, dan tirosin.


Materi, gambar dan pengetik : Febri Nurmala
Editor : Jepri AP


2.7 Wortel (Daucus carota)
Sayuran ini sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia dan populer sebagai
sumber vit. A karena memiliki kadar karotena (provitamin A). Selain itu, wortel juga
mengandung vit. B, vit. C, sedikit vit. G, serta zat-zat lain yang bermanIaat bagi
kesehatan manusia. Sosok tanamannya berupa rumput dan menyimpan cadangan
makanannya di dalam umbi. Mempunyai batang pendek, berakar tunggang yang
bentuk dan Iungsinya berubah menjadi umbi bulat dan memanjang. Umbi berwarna
kuning kemerah-merahan, berkulit tipis, dan jika dimakan mentah terasa renyah dan
agak manis.
















Gambar Tanaman Wortel
a. KlasiIikasi
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub-Divisi : Angiospermae
Klas : Dicotyledonae
Ordo : UmbelliIerales
Famili : UmbelliIerae (Apiaceae)
Genus : Daucus
Spesies : Daucus carrota L.


b. Tipe Daun
Daun majemuk menyirip ganda dua atau tiga dan bertangkai, daun
memiliki anak-anak daun yang berbentuk lanset. Bagian tepi bercangap dan
bertoreh. Setiap tanaman memiliki 5-7 tangkai daun dengan ukuran agak
panjang. Tangkai daun kaku dan tebal dengan permukaan yang halus sedangkan
helaian daun yang lemas dan tipis. Pangkal tangkai melebar menjadi upih,
lonjong, tepi bertoreh, ujung runcing, pangkal berlekuk, panjang 15-20 cm, lebar
10-13 cm, pertulangan menyirip, berwarna hijau.















Gambar Daun Wortel





c. Tipe Batang
Mempunyai batang pendek, berbentuk bulat tidak berkayu, agak keras,
diameter kecil sekitar 1 cm 1,5 cm. Berakar tunggang, sekumpulan tangkai
daun yang keluar dari ujung umbi bagian atas yang bentuk dan Iungsinya
berubah menjadi umbi bulat dan memanjang. Umbi berwarna kuning kemerah-
merahan, berkulit tipis, dan jika dimakan mentah terasa renyah dan agak manis.
Batang memiliki permukaan yang halus dan mengalami penebalan pada tempat
tumbuh tangkai-tangkai daun.
















Gambar Batang Wortel
d. Tipe Akar
Termasuk dalam system perakaran tunggang yang tidak bercabang atau
sedikit bercabang, dan jika ada cabang-cabangnya biasanya cabang-cabang ini
terdiri dari akar-akar yang halus berbentuk serabut. Akar tunggang berIungsi
sebagai cadangan makanan, pada Daucus carota bentuknya sebagai tombak,
pangkalnya besar merunjing ke ujung dengan serabut-serabut akar sebagai
percabangan, biasanya menjadi tempat penimbunan makanan.












Gambar Akar Wortel
e. Tipe Bunga
Pada suatu bunga payung bercabang-cabang ibu tangkai masing-masing
dapat mengulangi cara percabangan ibu tangkainya, hingga demikian terjadi
bunga payung bertingkat yang lazimnya disebut bunga payung majemuk,
mahkota berbentuk bintang, halus, berwarna putih. Batang bunga tumbuh
setinggi sekitar 1 m. Bunga tumbuh pada ujung tanaman, bunga memiliki
tangkai yang pendek dan tebal. Kuntum-kuntum bunga terletak pada bidang
lengkung yang sama. Bunga wortel yang telah mengalami penyerbukan akan
menghasilkan buah dan biji yang berukuran kecil-kecil dan berbulu.














Gambar Bunga Wortel
I. Biji
Biji wortel merupakan biji tertutup dan berkeping dua dapat digunakan
sebagai perbanyakan tanaman (perkembangbiakan). Biji berbentuk bulat pipih
dan berwarna kecoklat-coklatan, serta berukuran sangat kecil, yaitu panjang 3
mm, dan lebar 1,5 mm. Setiap gram benih berisi kurang lebih 200 biji.











Gambar Biji Wortel
g. abitat
Wortel merupakan tanaman subtropis yang memerlukan suhu dingin (22-
24 C), lembap, dan cukup sinar matahari. Di Indonesia kondisi seperti itu
biasanya terdapat di daerah berketinggian antara 1.200-1.500 m dpl. Sekarang
wortel sudah dapat ditanam di daerah berketinggian 600 m dpl. Dianjurkan untuk
menanam wortel pada tanah yang subur, gembur dan kaya humus dengan p
antara 5,5-6,5. Tanah yang kurang subur masih dapat ditanami wortel asalkan
dilakukan pemupukan intensiI. Kebanyakan tanah dataran tinggi di Indonesia
mempunyai p rendah. Bila demikian, tanah perlu dikapur, karena tanah yang
asam menghambat perkembangan umbi.

h. Kandungan Kimia
- Beta-karoten
- vitamin A
- protein
- lemak
- hidrat arang
- kalsium
- IosIor
- besi


Materi, gambar dan pengetik : MiItah
Editor : Jepri AP

2.8 Kol Bunga %tosslco oletoceoe var ottytls )
Tanaman kol bunga bersal dari kawasan Eropa, Mediteran dan Asia Tengah.
Kol bunga sebenarnya adalah tanaman datran tinggi tropika dan daerah garis lintang
lebih tinggi, tetapi beberapa kuktiIar mau membentuk krop di dataran rendah tropika
sekitar khatulistiwa. Di daerah garis lintang di atas 15 derajat, umumnya pertanaman
musim dingin yang terbaik ( Williams, 1993 ).
a. KlasiIikasi
klngdom lanLae % @umbuhan )
ubklngdom @racheoblonLa % @umbuhan berpembuluh )
uper dlvlsl permaLophyLa % Menghasllkan bl[l )
ulvlsl MagnollophyLa % @umbuhan berbunga )
kelas Magnollopslda % 8erkeplng dua / dlkoLll )
ub kelas ullenlldae
Crdo Capparales
lamlll 8rasslcaceae % uku sawl sawlan )
Cenus 8rasslca
pesles 8rasslca oleraceae var 8oLryLls
%Anonlm 2008)
















Gambar Tanaman Kol Bunga
b. Tipe Daun
Daun besar umumnya persegi panjang daun daun hijau yang tebal dan
tersusun rapat. Bunga kol memiliki tangkai daun yang lebih pendek dan lebih
kecil dari pada brokoli. Mempunyai pertulangan daun yang sejajar dengan tipe
daun yang berlekuk, memiliki permukaan daun yang kasar.











Gambar Daun Kol Bunga
c. Tipe Batang
Berbatang lunak, batang pendek yang mengental sampai sekitar tingkat
yang sama seperti yang dilakukan kubis.














Gambar Batang Kol Bunga
d. Tipe Akar
Sistem perakaran relatiI dangkal, dapat menembus kedalaman 60 70 cm.
Akar yang baru tumbuh berukuran 0,5 mm, tetapi setelah berumur 1 2 bulan
sistem perakaran menyebar ke samping pada kedalaman antara 20 30 cm,
bunga kol memiliki sistem perakaran yang serabut. Bunga kol merupakan contoh
tanaman dengan roset akar karena kol bunga memiliki batang yang amat pendek,
sehingga semua daun berjejal jejal di atas tanah, jadi roset itu amat dekat
dengan akar.












Gambar Akar Kol Bunga

e. Tipe Bunga
Bunga kol memiliki bunga dengan struktur padat, tebal, tesusun dari
rangkaian bunga bunga kecil bertangkai pendek. Kubis bunga, berbentuk mirip
brokoli. Bedanya, kubis bunga memiliki kepala bunga yang banyak dan teratur.
Bunganya membentuk bulatan berwarna putih atau putih kekuningan dengan
diameter antara 15 30 cm atau lebih. Pada kondisi lingkunagn yang sesuai
massa bunga kol dapat tumbuh memanjang menjadi tangkai bunga yang pendek
dengan kuntum bunga, tiap bunga tediri atas 4 helai kelopak bunga ( calix ),
empat helai daun mahkota bunga ( corolla ), 6 benang sari yang komposisinya
empat memanjang dan 2 pendek. Bakal buah terdiri atas dua ruang dan setiap
ruang berisi bakal biji. Dan bagian ini merupakan bagian tumbuhan yang dapat
dimakan.














Gambar Bunga dari Kol Bunga
I. Tipe Biji
Biji bunga kol memiliki bentuk dan warna yang hampir sama yaitu bulat
kecil berwarna coklat sampai hitam, biji terseut dihasilkan oleh penyerbukan
sendiriataupun silang dengan bantuan sendiri ataupun serangga.










Gambar Biji Kol Bunga
g. abitat
Tanaman ini merupakan tanaman dataran tinggi karena kol bunga menyukai
cuaca yang sejuk seama pertumbuhannya, dan dapat tumbuh sampai pada
ketinggian lebih dari 600 m di atas permukaan laut, Ph tanah 6-7, dan tidak
cocok dengan tanah asam. Sampai sekarang belum ada varietas yang dapat
ditanam pada dataran rendah. Kol bunga memerlukan tanah ringan, berpasir,
kaya akan bahan organik dan drainase baik. Tanah yang masam sebaiknya
dikapur terlebih dahulu agar pnya meningkat.

g. Kandungan Kimia
Kandungan gizinya : air sebanyak 90 ml, protein 3 g, lemak 0,2 g,
karbohidrat 5 g, serat 1 g, kalsium 30 mg, besi 1 mg, vitamin A 20 I U, tiamin
0,1 mg, riboIlavin 0,1 mg, nikotinamide 0,7 mg, dan asam askorbat 80 mg.
Kelopak bunganya yang biasa disebut bunga kol ( curd ) dimasak dulu sebelum
dimakan, sebagai sayuran sup atau amsakan sayuran lainnya terutama masakan
cina ( Ashari, 1995 ).


Materi, gambar, dan pengetik : Maya
Editor : Jepri AP



2.9 Bawang Daun (llium fistulosum L.)
a. KlasiIikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Liliales
Suku : Liliaceae
Marga : Allium
Jenis : llium fistulosum L.























Gambar Tanaman Bawang Daun

b. Tipe Daun
Bawang daun memiliki tipe daun Tunggal, berupa roset akar,lanset, tepi
rata, ujung, runcing, panjang 30 cm, lebar 5 mm, pertulangan sejajar, daging
daun tipis, rata, hijau.














Gambar Daun dari Bawang Daun


c. Tipe Batang
Bawang daun memiliki tipe batang Semu, beralur, tidak bercabang, hijau
muda.

















Gambar Batang Bawang Daun

d. Tipe Akar
Akar bawang daun merupakan tipe akar serabut karena memiliki ukuran
yang sama. Akar bawang daun berwarna putih, kotor.


















Gambar Akar Bawang Daun





e. Tipe Bunga
Majemuk, berkelamin dua, tangkai siIindris, panjang 2 cm, hijau, kelopak
bentuk corong, ujung bertoreh, permukaan rata, putih kehijauan, benang sari
silindris, panjang 5 mm, kepala sari melengkung, hitam, putik silindris, panjang
* 2 cm, kepala putik kuning, bulat panjang, hijau, mahkota bulat, berbagi enam,
permukaan rata, putih.


















Gambar Bunga Bawang Daun

I. Tipe Biji
Bawang daun memiliki tipe biji kecil, pipih, dan putih.















Gambar Biji Bawang Daun
g. Kandungan Kimia
Daun dan akar Allium Iistulosum mengandung saponin dan tanin,
disamping itu daunnya mengandung minyak atsiri.


Materi, Gambar dan Pengetik : Jayhan S. Editor : Jepri AP
2.10 Kentang (Solanum tuberosum L)
Tanaman Kentang merupakan tanaman dikotil bersiIat semusim, berbentuk
semak atau herba dengan Iilotaksis spiral.































Gambar Tanaman Kentang

a. KlasiIikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus : Solanum
Spesies : Solanum tuberosum L.
b. Tipe Daun
Daun pada tanaman Kentang merupakan daun majemuk yang terdiri atas
tangkai daun utama ( rachis), anak daun primer ( pinnae), dan anak daun
sekunder ( Iolioles) yang tumbuh pada tangkai daun utama diantara anak daun
primer. Bagian rachis dibawah pasangan daun primer yang terbawah disebut
petiola. Daun majemuk tanaman kentang, pada dasarnya tangkai daunnya
mempunyai tunas ketiak yang dapat berkembang menjadi cabang sekunder
dengan sistem percabangan simpodial.


















Gambar Daun Kentang


c. Tipe Batang
Batang tanaman kentang berongga dan tidak berkayu, kecuali pada tanaman
yang sudah tua bagian bawah batang dapat berkayu. Batang ini umumnya
barsudut dan bersayap. Tergantung pada kultiIarnya, sayap pada batang ini
berbeda-beda, ada yang tampak jelas dan ada pula yang kurang jelas. Pada yang
jelas bersayap, sayapnya sempit atau lebar, tepinya lurus atau bergelombangdan
berjumlah satu atau lebih. Pertumbuhan batang memiliki tiga tipe tumbuh
sebagai berikut: ~ Tegak : membentuk sudut ~ 45 o dari permukaan tanah. ~
Menyebar : membentuk sudut antara 30 o - 45 o dari permukaan tanah ~
Menjalar : pada tanaman non budi daya atau non komersial, kecuali pada
tanaman yang sudah tua.
























Gambar Batang Kentang

d. Tipe Bunga
Bunga Kentang adalah zigomorI ( mempunyai bidang simetris), berjenis
kelamin dua (hermaproditus atau bunga sempurna), warna mahkota bunga
(corolla) putih, merah jambu, atau ungu. Daun kelopak (calyx), daun mahkota
(corlla) dan benang sari (stamen) masing-masing berjumlah lima buah dengan
satu bunga putik (pistilus). Mahkota berbentuk terompet dengan ujung seperti
bintang. Lima buah benang sari berwarna kuning melingkari tangkai putiknya.


















Gambar Bunga Tanaman Kentang





e. Tipe Buah dan Biji
Satu minggu setelah penyerbukan, bakal buah membesar dan berkembang
menjadi buah kentang berwarna hijau tua sampai keunguan, berbentuk bulat,
bergaris tengah 2,5 cm, dan berongga dua. Buah kentang mengandung 500
bakal biji dan yang dapat berkembang menjadi biji hanyalah berkisar antara 10-
300 biji.

















Gambar Buah dan Biji dari Kentang


I. Stolon dan Umbi
Stolon dan Umbi Kentang Bagian batang yang terletak dibawah permukaan
tanah tumbuh daun-daun kecil seperti sisik pada ketiak daun terdapat tunas
ketiak yang dapat tumbuh menjulur secara diageotropik. Buku-buku (internode)
yang memanjang dan melengkung pada bagian ujungnya disebut stolon. Umbi
Kentang merupakan bagian dari batang yang berIungsi sebagai tempat
menyimpan cadangan makanan serta untuk berproduksi.














Gambar Stolon dan Umbi Kentang

g. Akar
Akar Tanaman Kentang yang berasal dari umbi tidak terdapat akar utama
tetapi hanya akar halus atau akar serabut saja yang panjangnya dapat mencapai
60 cm. Dalam tanah akar banyak terdapat pada kedalaman 20 cm.














Gambar Akar Kentang


Materi, gambar, dan pengetikan : Ahmad YusuI A.
Editor : Jepri AP




2. 11 Kubis (rassica oleracea L)
Tumbuhan ini adalah tumbuhan dwi musim (biennial) edan memerlukan
vernalisasi umtuk pembungaan. Apabila tidak mendapatkan suhu dingin,
tumbuhan ini akan terus tumbuh tanpa berbunga dan setelah berbunga tumbuhan
ini mati. Warna sayuran ini yang umum adalah hijau sangat pucat sehingga
disebut Iorma alba ("putih"). Namun demikian terdapat pula kubis dengan warna
hijau (Iorma viridis) dan ungu kemerahan (Iorma rubra). Dari bentuk kropnya
dikenal ada dua macam kubis: kol bulat dan kol gepeng (bulat agak pipih).































Gambar Tanaman Kubis

a. KlasiIikasi

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliopsida
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Brassicales
Famili : Bassicaceace
Genus : Brassica
Spesies : B. Oleracea
Nama Binomial : rassica oleracea L.
b. Tipe Daun
Kubis merupakan tumbuhan dikotil berdaun tunggal, yang
mempunyai daun yang tebal,dengan pertulangan menyirip, bertepi daun
bergigi dan daunnya membulat, pangkal dari daun kubis berbentuk
membulat. Daun kubis memiliki pucuk daun tumpul,. Daunnya
herbaceous ( tipis lunak),mempunyai permukaan berbingkul-bingkul. Tata
letak daunnya roset akar. Dan daunnya berwarna hijau.













Gambar Daun Kubis
c. Tipe Batang
Merupakan tumbuhan dikotil dengan berbatang basah (herbaceous).
Mempunyai bentuk bulat pada batangnya dan permukaannya
memperlihatkan bekas-bekas daunnya. Mempunyai arah tumbuh tegak
lurus dengan tipe percabangan monopodial.












Gambar Batang Kubis
d. Tipe Akar
Tipe akarnya tunggang karena merupakan tumbuhan dikotil, dan
berbentuk benang.












Gambar Akar Kubis

e. abitat
Tanaman kubis biasanya ditanam didaerah pegunungan (400 diatas
permukaan laut keatas), didaerah tropis dengan criteria tanah yang sarang
dan tidak becek. Tanaman kubis dapat hidup pada suhu udara 10-24
derajat C dengan suhu optimum 17 derajat C. Untuk waktu singkat,
kebanyakan varietas kubis tahan dingin (minus 6-10 derajatC). Pada
dataran rendah, ukuran krop (kepala) mengecil dan tanaman rentan
terhadap ulat pemakan daun plutella.


I. Kandungan Kimia
Kubis segar mengandung banyak vitamin (A, beberapa B, C, dan E).
Kandungan Vitamin C cukup tinggi untuk mencegah skorbut (sariawan
akut). Mineral yang banyak dikandung adalah kalium, kalsium, IosIor,
natrium, dan besi. Kubis segar juga mengandung sejumlah senyawa yang
merangsang pembentukan glutation, zat yang diperlukan untuk
menonaktiIkan zat beracun dalam tubuh manusia. Sedangkan ebagaimana
suku kubis-kubisan lain, kubis mengandung sejumlah senyawa yang dapat
merangsang pembentukan gas dalam lambung sehingga menimbulkan
rasa kembung (zat-zat goiterogen). Daun kubis juga mengandung
kelompok glukosinolat yang menyebabkan rasa agak pahit.

Materi, gambar, dan pengetik : M. Choirul Anam
Editor : Jepri AP

You might also like