Professional Documents
Culture Documents
"kCMCNLN SU"
I endahu|uan
Sup merupakan makanan cair yang terbuat dari rebusan daging, ayam, atau sayuran
yang mengandung gizi serta dihidangkan sebagai hidangan pembuka, makanan ringan,
atau sebagai pelengkap makanan pokok. Beberapa komponen penyusun sup adalah
sebagai berikut :
a 8ahan lslan berasal darl nabaLl sayursayuran seperLl kembang kol worLel
kenLang kubls seledrl [agung LomaL kubls
b 8ahan pemberl rasa bawang puLlh bawang merah bawang daun lada garam
penyedap rasa buaLan
Sup dapat disajikan panas maupun dingin, sup panas disajikan pada suhu antara
7080C sedangkan untuk sup dingin dengan suhu antara 57C. Apabila menyajikan
sup panas dalam jumlah banyak maka alat penghidang harus dilengkapi dengan
menggunakan pemanas, begitu pula apabila menyajikan sup dingin maka alat hidang
yang digunakan juga harus dilengkapi dengan alat pendingin.
up memlllkl beberapa [enls yalLu
1. Clear/Thin soup Potages Clairs (sup encer). Adalah sup yang dibuat dalam
keadaan jernih yaitu broth/stock yang tidak dikentalkan. Sup encer dihidangkan
tanpa atau dengan isi. Isian dibuat dari berbagai sayur-sayuran dan daging.
2. Thick SoupPotage Lies (Sup Kental). Merupakan sup yang dibuat dengan
menggunakan stock/clear soup dikentalkan dengan bahan pengental seperti: tepung,
susu, cream, liason ataupun dari bahannya sendiri dengan ataupun tanpa isi.
3. Special Soup. Merupakan sup yang terbuat dari bahan yang khusus/istimewa dan cara
pengolahan yang khusus/istimewa pula. Disebut spesial /istimewa karena tidak bisa
digolongkan ke dalam clear soup maupun Thick Soup. Yang termasuk sup
istimewa, yaitu: Chowders, Cold Soup, Soup Made Irom Fruits, Wine Soup.
4. National Soup. Merupakan sup yang terbuat dari bahan yang khusus, cara pengolahan
yang khusus dan berasal dari suatu negara. Contoh: Minestrone dari Italia. Gaspacho
Andaluzz dari Spanyol. Mulligatowny dari India. Scoth Mutton Broth dari
Scotlandia. Onion Soup dari Perancis. Borsch dari Rusia %Jllda 2010)
MaLerl !eprl A lsmy
engeLlk !eprl A
II Deskripsi
2.1 Bawang Putih (llium sativum L)
Bawang putih merupakan tanaman yang berasal dari Asia tengah, diantaranya
China dan Jepang yang beriklim subtropis. Dari sinilah bawang putih menyebar
keseluruh Asia, Eropa, dan akhirnya ke seluruh Dunia. Bawang putih biasanya
digunakan sebagai bumbu penyedap rasa dalam masakan.
Gambar 8awang ut|h (4//ium sotivum L)
a. KlasiIikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae (suku bawang-bawangan)
Genus : Allium
Spesies : llium sativum L.
(Ashari, 1995)
b. Tipe Daun
Bawang putih (llium sativum L) memiliki daun bertipe tunggal, helaian
daun berbentuk pita (ligulatus), pipih dan memanjang, berwarna hijau. Lebar
daun 0,4 cm - 1,2 cm. Susunan daun membentuk sudut., tidak berlubang,
kelopak daun kuat dan membungkus kelopak daun yang lebih muda sehingga
membentuk batang semu. Tepi daunnya rata, tidak memiliki tangkai daun
sehingga merupakan daun tidak lengkap, pertulangan daun sejajar, daging daun
tipis lunak, dan ujung daunnya runcing (Palungkun, 1992).
Gambar Daun Bawang putih (Allium sativum L)
c. Tipe Batang
Bawang putih (llium sativum L) memiliki dua jenis batang yaitu batang
Semu dan batang sejati. Batang sejati merupakan bagian yang berada dibawah
umbi lapis, sering disebut sebagai cakram,berada dibawah tanah, sedangkan
batang semu merupakan batang yang berada diatas tanah, tersusun dari
kelopak0kelopak daun yang kuat dan saling membungkus dengan daun-daun
yang lebih muda,.berukuran kecil, arah tumbuh tegak, 30 cm-60 cm, tidak
memiliki percabangan karena bawang putih merupakan tanaman monokotil.
Bawang putih merupakan tanaman anual yaitu tanaman yang umurnya pendek,
umurnya kurang dari 1 tahun atau paling banyak dapat mencapai umur 1 tahun
%@homas 1989)
Gambar Batang Bawang Putih (Allium sativum L)
d. Tipe Akar
Bawang putih merupakan tumbuhan monokotil sehingga jenis akarnya
merupakan akar serabut. Terdiri dari serabut-serabut kecil yang berjumlah
banyak, berwarna putih. Ujung akarnya meruncing (Palungkun, 1992).
Gambar Akar bawang putih (Allium sativum L)
e. Umbi Lapis
Bawang putih (llium sativum L) memiliki Umbi lapis. Umbi lapis
merupakan metamorIosis batang dan daun yang menebal dan berdaging. Disebut
umbi lapis karena memperlihatkan susunan yang berlapis-lapis yaitu terdiri dari
daun-daun yang tebal dan berdaging, berIungsi sebagai tempat menyimpan
cadangan makanan, sedangkan batangnya sendiri merupakan bagian yang kecil
pada bagian bawah umbi lapis tersebut. Umbi lapis terdiri dari cakram (batang
sesungguhnya, tetapi kecil dengan bentuk seperti cakram) dan sisik-sisik yaitu
bagian-bagian yang merupakan penjelmaan daunnya, berIungsi sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan. Organ ini disebut juga sebagai siung. Siung-
siung ini akan terus hidup sampai bawang putih masak. Siung-siung dilindungi
oleh kulit tipis berwarna putih (Ashari, 1995).
Gambar Umbi lapis bawang putih (Allium sativum L)
I. Bunga
Bawang Putih (llium sativum L) memiliki bunga dengan susunan
majemuk tak berbatas yang langsung pada ibu tangkai dengan tipe bunga
payung. Bunga dapat muncul disetiap anak umbi, 1-3 daun pelindung, seperti
selaput. Bagian-bagian bunga yang satu dengan yang lain terletak berkarang,
bunga tidak menghasilkan biji sehingga perbanyakan tanaman hanya dengan
melalui umbi (Thomas, 1989).
Gambar Bunga Bawang Putih (Allium sativum L)
g. Buah
Buah dari bawang putih tidak berdaging, merupakan buah majemuk, setiap
buah memiliki kira-kira 6 biji.
.
Gambar Buah Bawang Putih
h. Biji
Biji dari bawang putih berukuran kecil, pada saat muda biji berwarna putih,
sedangkan pada saat tua berubah menjadi hitam. Biji dapat digunakan untuk
perbanyakan tanaman
Gambar Biji Bawang Putih
i. abitat
Tanaman bawang putih (llium sativum L) tumbuh dengan baik pada
beberapa jenis tanah, asalkan subur dan gembur serta mengandung bahan
organik tinggi. Biasanya tanah yang cocok untuk bawang bombay juga cocok
untuk bawang putih. Keadaan suhu optimal untuk bawang putih adalah sekitar
20. Dengan demikian, bawang putih sangat cocok ditanam pada dataran tinggi
antara 700m-1000m diatas permukaan laut. p yang sesuai antara netral hingga
mendekati alkalin yaitu 6,5-7 (Palungkun, 1992).
j. Kandungan Kimia
Dari umbi bawang putih per 100 gr mengandung kadar protein sebesar 4,5
gr, lemak 0,2 gr, vitamin B1 0,22 gr, vitamin C 15 mg, phosIor 134 mg, kalsium
42 mg, Fe 1 mg, dan air 71 gr. Menurut penelitian para ahli, bawang putih juga
mengandung zat aktiI allicin, allin, selenium,dan scordinin (Ashari,1995).
Materi, gambar dan pengetik : Jepri AP.
2.2 Tomat (Solanum lycopersicum L)
Tomat adalah tumbuhan dari keluarga solanaceae. Tumbuhan asli Amerika
Tengah, dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup
singkat, dan dapat tumbuh tinggi 1 sampai 3 meter.Tomat merupakan keluarga
dekat dari kentang.
Gambar Tanaman Tomat
a. KlasiIikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta ( Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil)
Sub kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae (suku terung-terungan)
Genus : Solanum
Species : Solanum lycopersicum L.
b. Tipe Daun
Bertipe daun majemuk menyirip gasal, letak berseling ,bentuknya bulat
telur sampai memanjang, ujung runcing, pangkal membulat, helaian daun besar,
tepinya berlekuk dan bergerigi, panjang 10-40 cm, daun berwarna hijau muda
yang ditopang oleh tangkai daun dengan tulang daun menyirip.
Gambar Daun Tomat
c. Tipe Batang
Batang tomat tegak lurus dan kokoh, pada setiap ketiak daun akan tumbuh
tunas baru, namun tunas-tunas ini harus dibuang sampai batang utama
menghasilkan cabang primer yang membentuk dua batang yang sama besarnya
berbentuk huruI 'Y, dan tunas-tunas lateral yang tumbuh pada kedua batang di
atas cabang primer juga harus dibuang, sehingga batang yang dipelihara adalah
dua batang utama yang tumbuh dari cabang primer. Batang tomat berbentuk
bulat menebal pada buku-bukunya, berambut kasar warnanya hijau keputihan.
Gambar Batang Tomat
d. Tipe Akar
Perakaran tomat merupakan akar tunggang yang terdiri atas akar utama
dan akar-akar lateral yang mengeluarkan serabut-serabut akar. Panjang akar
utama berkisar 35 50 cm dan akar-akar lateral menyebar sekitar 35 45 cm.
Gambar Akar Tomat
e. Tipe Bunga
Bunga berbentuk seperti terompet (hypocrateriIormis), termasuk bunga
lengkap (completes) yang terdiri dari kelopak bunga (calyx), mahkota bunga
(corrrola), benang sari (stamen), dan putik (pistillum). Benang sari dan putik
terletak dalam satu bunga sehingga disebut berkelamin dua (hermaphroditus).
Bunga tumbuh di ketiak, merupakan bunga majemuk dalam rangkaian berupa
tandan dan bertangkai.
Gambar Bunga Tomat
I. Tipe Buah
Merupakan buah sejati tunggal berdaging, termasuk buah buni dimana
memiliki dua lapisan pada dindingnya, yaitu lapisan luar yang tipis agak kaku
dan lapisan dalam yang tebal , lunak, dan berair, dapat dimakan. Kulitnya tipis
licin mengkilap. Memiliki warna hijau ketika masih muda, dan tampak kuning,
jingga, atau merah ketika sudah matang.
Gambar Buah Tomat
g. Tipe Biji
Memiliki bentuk biji bulat pipih, warnanya kuning kecoklatan, dan biji
terdapat bebas pada bagian yang lunak.
Gambar Biji Tomat
h. abitat
Tomat secara umum dapat ditanam di dataran rendah, medium dan tinggi.
Tomat biasanya ditanam di dataran tinggi yang sejuk dan kering. Sebab tomat
tidak tahan panas terik , dan hujan. Suhu optimal pertumbuhan 23oC pada siang
hari dan 17oC pada malam hari. Tanah yang dikehendaki adalah tanah bertekstur
liat yang banyak mengandung pasir. Dan akan lebih disukai bila tanah itu banyak
mengandung humus, gembur, dan berdrainase baik. Sedangkan keasaman tanah
yang ideal yaitu 6-7.
i. Kandungan Kimia
Tomat mengandung vit A dan C. Buah tomat terdiri dari 5-10 berat kering
tanpa air dan 1 kulit dan biji. Jika buah tomat dikeringkan sekitar 50 dari
berat keringnya terdiri dari gula pereduksi (terutama glukosa dan Iruktosa),
sisanya asam. Asam organik mineral, pigmen, vitamin, dan lipid. Tomat dapat
digolongkan sebagai sumber vit a yang baik karena 100 gr tomat dapat
menyumbangkan sekitar 10-20 dri kebutuhan vit a dan c pada tomat sebagai
antioksidan.Tomat mengandung likopen yang tinggi. Likopen ini merupakan
pigmen yang menyebabkan tomat berwarna merah. Likopen termasuk ke dalam
golongan karotenoid. Likopen diketahui mempunyai kemampuan sebagai
antioksidan dan dapat melindungi tubuh terhadap berbagai macam penyakit
seperti kanker dan jantung. Likopen terdapat pada bagian dinding sel tomat.
Dalam 100 gr buah tomat mengandung :
Ca : 11 mg
Fe : 6 mg
FosIor : 27 mg
Kalium : 360 mg
Protein : 1 gr
Kalori : 20 gr
Vitamin A : 1000 International Unit (IU)
Vitamin B : thiamin, 0,56 mg
Vitamin C : 23 mg
Materi, gambar & pengetik : Edi P.
Editor : Jepri AP
2.3 Jagung (ea mays)
Jagung (ea mays L) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis
rumputan/graminae yang mempunyai batang tunggal, meski terdapat
kemungkinan munculnya cabang anakan pada beberapa genotipe dan
lingkungan tertentu. Batang jagung terdiri atas buku dan ruas. Daun jagung
tumbuh pada setiap buku, berhadapan satu sama lain. Bunga jantan terletak
pada bagian terpisah pada satu tanaman sehingga lazim terjadi penyerbukan
silang. Jagung merupakan tanaman hari pendek, jumlah daunnya ditentukan
pada saat inisiasi bunga jantan, dan dikendalikan oleh genotipe, lama
penyinaran, dan suhu.
Gambar 1agung (Zea mays)
a. KlasiIikasi
Kerajaan : plantae
Ordo : poales
Famili : poaceae
Genus : zea
Spesies : zea mays
b. Tipe Daun
Daun jagung adalah daun tunggal. Bentuknya pita memanjang. Antara
pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang
daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun
jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki Iamilia Poaceae. Setiap stoma
dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam
respon tanaman menanggapi deIisit air pada sel-sel daun.
Gambar Daun 1agung
c. Tipe Batang
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu,
namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak
tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas
terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh
namun tidak banyak mengandung lignin. Tanaman jagung mempunyai batang
yang tidak bercabang, berbentuk silindris, dan terdiri atas sejumlah ruas dan
buku ruas. Pada buku ruas terdapat tunas yang berkembang menjadi tongkol.
Gambar Batang 1agung
d. Tipe Akar
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m
meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah
cukup dewasa muncul akar adventif dari bukubuku batang bagian bawah yang
membantu menyangga tegaknya tanaman.
Gambar Akar 1agung
e. Tipe Tongkol & Biji
'anaman jagung mempunyai satu atau dua tongkol, tergantung
varietas.'ongkol jagung diselimuti oleh daun kelobot. 'ongkol jagung yang
terletak pada bagian atas umumnya lebih dahulu terbentuk dan lebih besar
dibanding yang terletak pada bagian bawah. Setiap tongkol terdiri atas 1016
baris biji yang jumlahnya selalu genap. Biji jagung disebut kariopsis, dinding
ovari atau perikarp menyatu dengan kulit biji atau testa, membentuk dinding
buah. Biji jagung terdiri atas tiga bagian utama, yaitu (a) pericarp, berupa
lapisan luar yang tipis, berfungsi mencegah embrio dari organisme pengganggu
dan kehilangan air, (b) endosperm, sebagai cadangan makanan, mencapai 7S
dari bobot biji yangmengandung 30 pati dan 10 protein, mineral, minyak,
dan lainnya, dan (c) embrio (lembaga), sebagai miniatur tanaman yang terdiri
atas plamule, akar radikal, scutelum, dan koleoptil.
Gambar Tongkol & Biji 1agung
I. Tipe Bunga
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin)
dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas
bunga dari suku Poaceae, yang disebut Iloret. Pada jagung, dua Iloret dibatasi
oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak
tanaman, berupa karangan bunga (inIlorescence). Serbuk sari berwarna kuning
dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari
buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya
dapat menghasilkan satu tongkol produktiI meskipun memiliki sejumlah bunga
betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol
produktiI, dan disebut sebagai varietas proliIik. Bunga jantan jagung cenderung
siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
Gambar Bunga 1agung
g. Kandungan Kimia
Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada
endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80 dari seluruh bahan
kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa
dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya
merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada
kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan.
Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami
peningkatan Iitoglikogen dan sukrosa. Kandungan gizi Jagung per 100 gram
bahan adalah: Kalori : 355 Kalori, Protein : 9,2 gr, Lemak : 3,9 gr, Karbohidrat :
73,7 gr, Kalsium : 10 mg, FosIor : 256 mg, Ferrum : 2,4 mg, Vitamin A : 510
SI, Vitamin B1 : 0,38 mg, Air : 12 gr dan bagian yang dapat dimakan 90 .
Materi, gambar & pengetik : Wulan
Editor : Jepri AP
2.4 Bawang Merah ( llium cepa L)
Bawang merah merupakan tanaman semusim dan memiliki umbi yang berlapis.
Tanaman ini mempunyai akar serabut. Tanaman ini biasanya dugunakan sebagai
bumbu pemberi aroma dalam suatu masakan.
Gambar Bawang Merah (Allium cepa L)
a. KlasiIikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom :Tracheobionta
Superdivisio : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Lilidae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : llium cepa var. Agregatum L
b. Tipe Daun
Daun bawang merah tidak bertangkai, berbentuk bulat mirip pipa,
berlubang, berukuran panjang lebih dari 45 cm, dan meruncing pada bagian
ujung. Daun berwarna hijau tua atau hijau muda, tergantung varietasnya. Setelah
tua, daun menguning, tidak lagi setegak daun yang masih muda, dan akhirnya
mengering dimaulai dari bagian bawah tanaman. Daun relatiI lunak. Jika diremas
akan berbau spesiIik seperti bau bawang merah. Setelah mengering
dipenjemuran, daun tanaman bawang merah melekat relatiI kuat dengan umbi
sehingga memudahkan untuk pengangkutan dan penyimpanan.
Gambar Daun Bawang Merah (Allium cepa L)
c. Tipe Batang
Batang tanaman bawang merah merupakan bagian kecil dari keseluruhan
tanaman, berbentuk seperti cakram (discus), beruas-ruas dan diantara ruas-ruas
terdapat kuncup-kuncup bagian bawah cakram yang merupakan tempat tumbuh
akar. Bagian atas batang sejati merupakan umbi semu berupa umbi lapis (bulbus)
yang berasasal dari modiIikasi pangkal daun bawang merah. Pangkal dan
sebagian tangkai daun menebal, lunak, dan berdaging, berIungsi sebagai
cadangan makanan.
Gambar Batang Bawang Merah (Allium cepa L)
d. Tipe akar
Untuk memperoleh pertumbuhan yang ideal, tanaman bawang merah harus
didukung oleh perakaran yang banyak. Akar tanaman bawang merah terdiri atas
akar pokok (primary root) yang berIungsi sebagai tempat tumbuh akar adventiI
(adventiI root) dan bulu akar yang berIungsi untuk menopang berdirinya
tanaman serta menyerap air dan zat-zat hara dari dalam tanah. Akar dapat
tumbuh hingga kedalaman 30 cm. Berwarna putih, dan jika diremas berbau
menyengat.
Gambar Akar Bawang Merah (Allium cepa L)
e. Umbi
Umbi terbentuk dari pangkal daun yang bersatu dan berbentuk
membentuk batang yang berubah bentuk dan Iungsi, membesar dan membentuk
umbi yang berlapis. Umbi batang bawang merah bukan merupakan umbi sejati
seperti kentang atau talas. Bawang merah berbeda dengan bawang biasa karena
menghasilkan gerombol-gerombol yang jelas.
Gambar Umbi Bawang Merah (Allium cepa L)
I. abitat
Bawang merah (llium cepa L) dihasilkan di 24 provinsi dari 34 provinsi di
Indonesia. Provinsi penghasil utama bawang merah diantaranya Sumatera Barat,
Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, dan Sulawesi Selatan.
g. Kandungan Kimia
Bawang merah mengandung kuersetin, yintioksidan, protein, mineral,
sulIur, antosianin, karbohidrat dan serat. Sebagai obat tradisional bawang merah
dapat menurunkan demam, kencing manis, dan batuk. Bawang kaya akan
Ilvonoid yang berguna untuk mereaktiIkan banyak karsinogen potensial dan
pemicu tumor (Williams, 1993).
Materi, gambar, pengetik : Ismy Izzah Azizah
Editor : Jepri AP
2.5 MERICA (llpet olqtom lloo)
a. KlasiIikasi
Kingdom : Plantae
ulvlsl permaLophyLa %@anaman 8erbl[l)
ub ulvlsl Anglospermae %8l[l berada dl dalam buah)
kelas MonocoLlledoneae %8l[l berkeplng saLu)
Crdo lperales
lamlll lperaceae
Cenus lper
pesles llpet olqtom lloo
Gambar Tanaman Merica
b. Tipe Daun
Tanaman merica itu berdaun tunggal tidak berpasangan, keadaannya kenyal
serta bertangkai. Mempunyai tepi rata , tulang daunnya menyirip. Bentuknya
bulat telur tetapi pada pucuknya meruncing. Daun belahan atas pewarna hijau tua
mengkilat. Panjang tangkai 2-4 cm, panjang daun 12-18cm dan lebarnya 5-10cm
serta berurat daun 5-9. Daun pada bagian atas tidak sama dengan daun bagian
bawah, di bagian atas lebih panjang, sedang bagian bawah lebih bulat. Begitu
pula bentuk daun dari batang atau cabang juga tidak sama dengan daun pada
sulur dan cabang plsgiotrop. Daun pada cabang bentuknya simetris dan berwarna
tua, sedang daun dari cabang plagiotrop atau sulur asimetris dan berwarna muda.
Gambar Daun Merica
c. Tipe Batang
Batangnya bercabang, bulat, beruas dan tipe batangnya adalah simpodial.
Terdapat stolon yaitu tandas (batang primer). Stolon atau batang primer juga
disebut batang dasar istilah Lampung. Stolon ini apa yang disebut tandas. Stolon
merupakan batang pokok atau batang induk yang tumbuh memanjat dimana
batang-batang lain seperti cabang-cabang orthotrop dan plagiotrop akan
tumbuh.Batang ini berbentuk agak pipih dan setelah berdiameter 4-6cm
berbenjol-benjol, berwarna abu-abu tua , beruas-ruas dan lekas berkayu serta
berakar lekat. Sedangkan pada kuncupnya, batang tersebut mambengkok. Setiap
ruas panjangnya bisa mencapai 7-12cm, dan pada bukunya tumbuh sehelai daun
dan satu kuncup yang berhadap-hadapan. Tanaman merica masih muda,yakni
umur 8-12 bulan akan mencapai ketinggian 1-1,5 m dengan ruas yang
jumlahnya kurang lebih 20 buah. Setelah itu, barulah kuncup yang baru dan
seterusnya. Kadang-kadang dialami, setelah tumbuh 7-10 ruas barulah tumbuh
kuncup lain.
Gambar batang Merica
d. Tipe Akar
Akar tanaman merica adalah akar tunggang. Pada garis besar lada
mempunyai 2 jenis akar yaitu :
a . Akar yang terdapat di atas tanah (akar lekat atau panjat).
Akar lekat ini berguna untuk melekat atau memanjat pada tajarnya,
sehingga tanaman biasa tumbuh ke atas. Akar-akar lekat ini hanya tumbuh
pada buku batang arthotrop sedangkan pada cabang-cabang buah tidak akan
tumbuh akar lekat.
b. Akar yang terdapat di dalam tanah.
akar yang terdapat di dalam tanah juga disebut akar utama. Akar-akar
ini selain tumbuh pada bukunya yang merupakan perpanjangan dari akar
lekat,juga tumbuh pada bekas-bekas potongan batang , akar utama tumbuh
pada pangkal batang , sehingga pada suatu batang bisa terdapat 10-20 akar
utama.Pada akar utama itu akan tumbuh akar samping dengan bulu akar yang
banyak sekali. Bulu akar tersebut bisa berkembang di permukaan tanah dan
berguna untuk menghisap makanan yang diperlukan . Apabila keadaan tanah
memungkinkan, maka akar itu akan dapat menembus tanah sedalam 12 m .
Sedangkan panjangnya akar bisa mencapai 2-4 m. Tapi pada umumnya
sistem perakaran merica cukup dangkal, hanya mencapai kedalaman antara
30-60 cm saja.
Gambar Akar Merica
e. Tipe Bunga
Bunga majemuk bentuk bulir. Bagian-bagian bunga yang dapat berbunga
hanyalah cabang-cabang plagiotrop atau cabang-cabang buah. Bunga-bunga itu
tumbuh pada malai bunga itu sendiri tumbuh pada ruas-ruas cabang buah yang
berhadap-hadapan dengan daun.Sebagaimana bunga yang lain, maka bunga
merica yang lain, maka bunga merica juga mempunyai bagian antgara lain:
a. Tajuk bunga atau dasar bunga. Tajuk bun ga ini berwarna hijau atau melakat
pada malai. Apabila sudah tumbuh buah, tajuk iniakan merupakan dasar buah
atau tempat duduk buah, karena buahnya tidak bertangkai.
b. Mahkota bunga, ini berwarna kuning ke hijau-hijauan . dan tumbuh pada dasar
bunga . Bentuknya sangat kecil dan haluz., sedang beberapa hari setelah terjadi
penyerbukan, maka daun bunga itu akan layu dan akhirnya mengering.
c. Putik, putik adalah alat betina, bagian ini merupakan terusan dari
ovarium.Putik terdiri dari:
O Ovarium : mengandung sebuah telur yang berdiri tegak dan bertangkai
pendek.
O Bakal buah : dilengkapi dengan tangkai kepala putik dengan bentuk bintang
yang terdapat 35tangkai . Setiap tangkai panjangnya 1mm serta terdapat kepala
putik basah dengan garis tengah 10mu (1mu1/1000mm)
d. Benangsari, adalah alat jantan, terdiri dari 2 atau 4 tangkai benangsari dan
kepala benangsari. Di dalam kepala benangsari terdapat tepungsari yang
berguna untuk menyerbuk putik. Tangkai benangsari panjangnya 1mm, sedang
kepala benangsari besarnya 10mu, dan bundar. Karena bunga merica itu
memiliki putik dan benangsari maka disebut bunga sempurna atau berumah
satu. Malai yang tumbuh lebih dulu adalah malai yang dekat dengan pucuk-
pucuk cabang buah, kemudian disusul malai-malai dibawahnya selanjutnya
apabila semua ruas cabang buah itu sudah tumbuh beberapa malai maka malai
itu akan mengarah ke bawah atau menggantung. Tiap malai bunga panjangnya
7-12cm, dan tumbuh bunga.
Gambar Bunga Merica
e. Buah dan Biji
Termasuk buah majemuk. Buah merupakan produksi pokok dari hasil tanaman
merica, mempunyai ciri2 khas sebagai berikut: bentuk buah bulat, berbiji keras dan
berkulit buah lunak, buah buni. Kulit buah yang masih muda berwarna hijau,
sedangkan yang tua berwarna kuning. Sesudah dikeringkan merica itu berwarna
hijam. Kedudukan buah merica adlah melekat pada malai, merupakan buah
duduk.Besar kulit dan bijinya 4-6mm. Sedang besarnya biji 3-4mm. Berat 100biji
kurang lebih 38 gr atau rata-rata 4,5gr.
Keadaan kulit buah:kulit buah atau epikarp terdiri dari 3bagian ialah
a. Epicarp : kulit luar
b. Mesocarp : kulit tengah
c. Endocarp : kulit dalam
Biji di dalam kulit ini terdapat biji-biji merupakan produk dari lada, biji-biji ini juga
mempunyai lapisan kulit yang keras.
Gambar Buah & biji Merica
I. abitat
Pada mulanya tanaman lada berasal dari malaysia timur, tetapi dengan cepatnya
tanaman lada berkembang cepat menyebar ke Asia,habitat liarnya adalah hutan hujan
tropis. Tanaman ini biasa ditanam di halaman dan di kebun yang bertanah gambur dan
subur. Biasanya sering dijumpai di daerah Bangka, Lampung, Kalimantan dan
Aceh.Suhu minimal 20 derajat Celsius dan kelembaban antara 50-100. mm yang
sesuai di Indonesia adalah pulau Suma dengan curah hujan yang dikehendaki tanaman
rata-rata 2.300 mm/tahun. Tanaman lada dapat tumbuh dengan baik dengan
penyinaran sinar matahari tidak lebih 10 jam per hari.
g. Kandungan Kimia
Dalam lada kandunagn kimianya adalah saponin, flavonoida, minyak atsiri,
kavisin, resin, zat putih telur, amilum, piperine, piperiline, piperoleine, poperanine,
piperonal, dihdrokarveol, kanyo-fillene oksida, kariptone, tran piocarrol, dan minyak
lada. SiIat kimiawi lada adalah pedas dan beraroma sangat khas.