You are on page 1of 29

Anak merupakan investasi dan sumber dari masa depan perkembangan sebuah bangsa.

Pengelolaan dan perlakuan yang benar terhadap anak akan mempertinggi peiuang tercapainya kemajuan masa depan sebuah bangsa dan negara. Aspek perkembangan jasmani merupakan sebuah faktor dominan yang tidak dapat dikesampingkan, bahkan merupakan prioritas untuk dikelola dengan benar dan optimal. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat pula. "Mensana in corpora sano" Melalui sekolah maupun luar sekolah, kegiatan jasmani merupakan sebuah kegiatan yang perlu diprogramkan dengan pengelolaan yang benar melalui pendekatan petumbuhan dan perkembangan anak. "Anak bukanlah orang dewasa dalam ukuran kecil" (Thompson, 1991) Untuk itu setiap anak memiliki ciri dan sifat yang khas yang harus diberikan perlakuan yang khas pula. Bila orang dewasa memiliki kegiatan jasmani dalam bentuk olahraga dengan fasititas yang standard, maka anak-anak memerlukan implementasi kegiatan jasmani dengan segala peralatannya yang khas sesuai dengan ciri dan sifat anak tersebut. Kondisi ini sangat diperlukan agar anak dapat melakukan kegiatan jasmani dan olahraga sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh karena itu, diciptakanlah beberapa "Peralatan Olahraga Anak" (POA) yang telah diteliti dan diujicobakan. Penciptaan ini diharapkan mampu memberikan peluang yang optimal bagi pertumbuhan den perkembangan anak melalui aktifitas jasmani dan olahraga. POA disusun dalam sebuah paket / set yang berisi sebelas jenis peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai jenis kegiatan jasmani dan olahraga seperti gerak lari, lompat, lempar (atletik), kegiatan jasmani dan olahraga dengan bola (voli, sepakbola), kegiatan jasmani dan olahraga dengan alat (bulutangkis, tenis mini) dan berbagai kegiatan jasmani lain yang dapat diciptakan dengan menggunakan alat tersebut. Buku Pedoman penggunaan alat ini disusun untuk memberikan berbagai kemudahan dalam menggunakan peralatan ini dan memunculkan gagasan baru bagi para pengguna untuk menciptakan berbagai alat maupun kegiatan dengan alat yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.

PERALATAN OLAH RAGA (POA) Peralatan Olahraga Anak atau POA merupakan hasil penelitian pengembangan peralatan dari penulis dan bebrapa kolega bekerjasama dengan Direktorat jenderal Keolahragaan Depdiknas pada Tahun 2003 dan 2004 yang menghasilkan 16 jenis peralatan olahraga untuk anak. Namun pada buku ini hanaya akan dibahas pedoman untuk penggunaan 11 jenis peralatan olahraga anak (POA). Setelah dihasilkan 16 peralatan tersebut maka penuli melaksanakanpenelitian lebih lanjut bekerja sama dengan Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga pada tahun 2005 dengan topik penelitian Penggunaan Peralatan Anak untuk Pembelajaran di Sekolah Dasar. Hasil penelitian menunjukan bahwa POA cocok dan sesuai untuk digunakan dalam pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar terutama bagi siswa kelas 3 sampai dengan kelas 6. Sedangkan untuk kelas 1 dan 2 hanya beberapa jenis POA yang dapat digunakan, seperti petak lompat, gawang aman, bola rumbai dan bilah serta cone. Sedangkan jenis POA yang lain masih terlalu berat dan berdimensi besar bagi siswa kelas 1 dan 2. Sampai saat ini POA telah digunakan diseluruh Indonesia bahkan dibeberapa Negara tetangga seperti Singapura dan Brunei POA juga di gunakan untuk event OOSN (Olimpiade Olahraga Sekolah Nasional) dan APSSO (Asean Prymary School Sport Olympiad) terutama pada cabang Atletik. Walaupun demikian POA sebetulnya dapat digunakan untuk berbagai pendasaran cabang olahraga lain. Oleh karena itu penulis memberikan POA sebagai alat untuk pembinaan multilateral. Pembinaan Multilateral merupakan pengembangan anak melalui berbagai kegiatan jasmani menyeluruh yang meliputi berbagai gerak dasar umum dan dasar gerak olahraga. Melalui pembinaan multilateral diharapkan anak mendapatkan pondasi gerak yang lebar (Broad base) sehingga memungkinkan anak untuk memiliki keterampilan bergerak secara menyeluruh yang pada gilirannya akan menjadi dasar untuk menentukan arah potensi selanjutnya dalam olahraga. Dibawah ini merupakan piramida pembinaan dimana pembinaan multilateral merupakan landasan paling bawah sebagai pondasi

Dewasa Junior Anak-Anak

Prestasi Spesialisasi Pembangunan Multilateral

Gambar 1. Piramida Pembinaan Olahraga

PERANGKAT POA POA disusun dalam sebuah perangkat yang dikemas dengan sebuah tas POA, dimana didalam satu tas berisi 11 jenis peralatan dengan komposisi jumlah yang telah disesuaikan dengan situasi pembelajaran pendidikan jasmani maupun dalam proses latihan di klub olahraga.

Gambar 2. Perangkat Peralatan Olahraga Anak (POA) Adapun dalam satu perangkat POA yang terdiri dari 11 jenis peralatan untuk anak, masing-masing peralatan disusun dengan jumlah yang telah ditentukan seperti pada tabel di bawah ini Perangkat Perlengkapan Olah Raga Anak No Nama Alat Jumlah 1 2 Bola Rumbai dan Tenis Lunak Bola POA 10 4 Besar : 4 Kecil : 4

Bola Ayun 3a. Besar b. Kecil 4 Raket Tenis

Raket Tenis

Gawang Aman

Spesifikasi Ukuran : Bola Tenis dan Bola Kasti Rumbai : 20 Cm Bahan : Bola tenis, bola kasti, dan pita Ukuran : Diameter 21 cm Bahan : Kulit Ukuran Besar : Diameter 13 Cm berat 0.5 Kg. Kecil : Diameter 10 cm bahan kulit sintetis diisi kain. Ukuran : P: 40 cm Bahan : Pralon 1 dm Ujung dan ekor dengan karet Ukuran : P.40 cm Lengan : 12 cm Kepala : 28 cm Bahan : Plastik Ukuran : T : 40, 45, 50 cm P : 50 cm

Petak Lompat

10

Ciapper

Bahan : Imprabot Warna ; Merah, kuning, hijau. biru Ukuran : 40x40 cm Bahan : Spon keras 6 mm Warna : Merah dan Biru Ukuran : 10 30 x 40 cm Bahan : Kayu Ukuran : P: 1 Meter, 1:3 cm Bahan : karet Ukuran : tinggi 40 cm Bahan : Plastik Ukuran : Diameter 18 cm Bahan : Plastik Ukuran : 100 x 60 x 20 cm Warna : Biru-merah Bahan : Kain sintetis Daya tamping : Seluruh peralatan POA

9 10 11

Bilah Cones Gelang Raja

10

10

Tas POA

PENGGUNAAN POA 1. Bola Rumbai / Tenis Keterangan Alat : Bola rumbai merupakan bola yan diberi ekor berwama-warni agar menarik bagi anak-anak untuk bermain dan mudah untuk diamati. Pengguna : Anak-anak usia 5 sampai dengan 12 tahun atau lebih. Dasar Kegunaan : - Lempar sasaran - Lempar jarak - Lempar-tangkap Contoh berbagai aktifitas pengunaan Bola Rumbai No Nama Gerak dan Uraian 1 Lempar Berbagai Sasaran 1.1. Sasaran diam tunggal Melempar tanda di dinding atau benda diatas bangku, lingkaran yang digantung, sasaran di tanah, dari posisi berdiri dan tiga langkah awalan.

Gambar

1.2.

Sasaran diam ganda . Seperti pada poin 1.1 tapi dengan sasaran banyak

Sasaran bergerak Melempar dengan sasaran bergerak dari posisi berdiri dan tiga. langkah awalan. 1.4. Menggeser Sasaran Melempar dengan tujuan untuk menggeser sasaran semakin jauh atau mendekati lawan
1.3.

1.5.

Sasaran angka poin Melempar seperti diatas tapi dengan sasaran banyak dan memlliki poin angka untuk dlkumpulkan

2. Lempar Jarak 2.1 Lempar dari posisi berdiri Posisi seperti lempar lembing pada athletics atau lempar pada baseball, sofball, dan sebagainya. satu kaki didepan, satu kaki dibelakang lengan lempar lurus kebelakang 2.2 Lempar dengan 3 langkah Seperti lempar lembing pada athletics atau baseball, Kaki kanan didepan. kaki kanan cepat, langka ketiga kaki kiri dan dilanjutkan dengan melempar 2.3 Lempar melewati ketinggian Dari posisi berdiri dan dari awalan tiga langkah dengan awalan tiga angka lempar bola rumbai atau bola tenis atau turbo melewati penghalang yang di pasang setinggi 2 meter atau lebih lakukan dengan variasi lemparan yang lain.

Lempar Tangkap 3.3.1 Lempar tangkap jarak Dua anak berhadapan yang satu melempar dan yang lain menengkap secara berganfian. Jarak keduanya makin lama makin jauh. Dapat dilakukan.dalam bentuk kelompok dengan 2, 3, atau lebih anggota kelompok.

3.2 Lempar Tangkap estapet Anak dibagi menjadi empat sudut, berusaha melempar bola berputar dalam waktu yang ditentukan sebanyak-banyaknya. Dapat dilakukan dengan membandingkan dengan regu lain.

2. Bola POA Keterangan Alat Pengguna Dasar kegunaan

: Bola yang di gunakan untuk berbagai gerakan dan berbagai jenis aktifitas jasmani dan olahraga : Anak usia 5 sampai 12 tahun : - Lempar / tolak tangkap - Tendang dan passing voli - Dribble (pantul tangan dan kaki) Gambar

No 1

Nama Gerak dan Uraian Lempar / Tolak-Tangkap 1.1 Menolak bola berpasangan seperti pasing bola basket. Gerakan ini dapat dilakukan dengan bergerak kesamping. Tolakan dapat dilakukan dari posisi berlutut

1.2 Menolak bola dan berlari dilakukan tiga atau empat anak yang dibagi dua, anak yang melempar bola berlari ke arah kelompok yang diseberangnya

1.3 Menolak tinggi Menolak bola dari berbagai posisi melewati tali atau dinding yang tinggi.

1.4 Tolak sasaran Menolak ke arah sasaran atau angka / poin tertentu

1.5. Simulasi gerakan lempar. Lakukan gerakan menolak benda (bola, atau yang lain) menyerupai gerakan mentolak pada tolak peluru dengan satu atau dua tangan. Lakukan juga gerakan melempar di atas kepala satu atau dua tangan dalam posis berdiri, berlutut, duduk atau telungkup Lakukan lemparan dengan awalan linier atau berputar.

Tendangan dan Passing Voli 2.1. Menendang bola dan berlari Menendang bola ke arah pasangan di depannya dan berlari ke depan.

2.2 Estafet tending - passing Anak dibagi menjadi empat sudut. Bola ditendang ke sudut kanannya dan berputar ke sudut selanjutnya dengan waktu tertentu. Dapat dilombakan dengan kelompok lain. 2.3 Lempar dan Passing berpasangan, anak ynng satu melempar bola dan pasangannya melakukan passing bawah bota voli. 3 Dribbling Kaki dan Tangan 3.1Estafet Dribbling Posisi berhadapan, masing-masing sisi terdiri atas 1, 2 atau tiga anak. Anak sisi yang satu dribbling dengan kaki atau tangan ke anak didepannya dan sebaliknya. ini bisa dilakukan lomba dengan regu / kelompok yang lain 3.2 Dribbling Sialom Melakukan dribbling dengan kaki atau tangan melewati tanda yang telah dipasang dengan cara zig-zag/sialom. 4 Dribbling dan Passing 4.1 Melakukan dribbling sampai pada batas yang ditentukan kemudian passing ke teman yang ada di depan, dilanjutkan lari ke regu di depannya.
4.2

Anak melakukan drbbling sialom sesampai di ujung tanda lakukan passing kepada anak yang ada didepannya

3. Bola Ayun Keterangan Alat Pengguna Dasar kegunaan

: Bola yang diberi pegangan lentur untuk dilempar / dilontarkan dengan cara mengayun sebagai gerak awal : Bola Kecil untuk Anak usia 6 sampai 12 Tahun Bola Besar untuk Anak usia 9 sampai 12 tahun atau lebih : - Lempar - Lontar

Contoh berbagai aktifitas penggunaan Bola Ayun No Nama Gerak dan Uraian 1 Lempar dari posisi berdiri 1.1 Posisi berdiri kaki sejajar / parallel. ayun bola ke belakang dan lempar. 1.2 Posisi berdiri kaki depan belakang, ayun bola ke belakang dan lempar. 2 Lempar Awalan Putar 2.1 Awalan satu putaran Posisi awal menghadap arah lempar. Lengan kanan (bila tidak kidal) memegang

Gambar

bola ke belakang, kaki kanan di belakang. Langkahkan kaki kanan ke depan di ikuti dengan kakj kiri menyilang ke belakang badan sehingga badan berputar, posisi kaki kiri kembali didepan dan lempar. 2.2 Awalan satu seperempat putaran. Seperti 2.1. tetapi posisi awal menghadap ke samping. 2.3 Awalan satu setengah putaran seperti 2.1 dan 2.2. tetapi posisi awal menghadap ke belakang. 3
3.1

Lontar Lontar belakang atas. Bola dipegang didepan badan tungkai ditekuk badan tegak lontar bola ke belakang melalui atas kepala.

3.2

Lontar dari samping Posisi badan seperti pada 3.1 tapi bola dipegang disamping badan, lengan lurus. Lontarkan melalui sisi badan di atas bahu sisi yang lain

3.3

Ayun Lontar Posisi awal seperti 3.2. bola diayun 2 sampai tiga ayunan sebelum dilontarkan.

4. Roket Keterangan Alat Pengguna Dasar kegunaan

: Tongkat pendek berbentuk rudal yang dapat dilempar seperti lempar lembing (lemparan ortodok) : Anak usia 6 -12 Tahun atau lebih : - Lempar Sasaran : - Lempar Jauh

Contoh berbagai aktifitas penggunaan Roket No Nama Gerakan dan Uraian 1 Lempar Sasaran 1.1 Ayun Lontar Posisi awal Melempar ke sasaran simpai yang digantung. atau benda diatas bangku, dan posisi berdiri dan tiga langkah awalan.

Gambar

Catatan : lempar dengan rudal ini sebaiknya sasarannya tidak benda yang kuat / keras agar tidak terjadi kerusakan pada rudal.

1.2

Sasaran bergerak Seperti pada 1.1. namun sasaran digerakkan sehingga tingkat kesulitan Iebih tinggi. Setelah gerakan baik, lakukan lempar 1.1 dan 1.2. ini dengan awalan tiga langkah.

Lempar Jarak 2.1 Lempar dari posisi berdiri.posisi seperti lempar lembing pada athletics atau lempar pada baseball, dan sebagainya Satu kaki di depan, satu kaki di belakang. 2.2 Lempar dengan tiga langkah seperti pada lempar lembing pada athletics atau baseball, Softball dan sebagainya. Kaki kanan di depan, langkah pertama kaki kiri, langka kedua kaki kanan cepat, langka ke tiga kaki kiri dan dilanjutkan dengan melempar. 2.3 Lempar melewati ketinggian dari posisi berdiri dan lari awalan tiga langkah

5. Raket TONIS Keterangan Alat Pengguna Dasar kegunaan

: Raket yang terbuat dari plastic dapat digunakan untuk memukul shuttlecock dan bola tennis : Anak usia 6 -12 Tahun atau lebih : Memukul shuttlecock dan bola tenis mini

Contoh berbagai aktifitas penggunaan Raket TONIS No Nama Gerakan dan Uraian Gambar 1 Timang Shuttlecock / bola lunak 1.1 Bola/cock dipukul pelan berulang-ulang ke atas statis. (usahakan bola / cock dapat djpertahankan dengan pantulan yang sama dan terkontrol) . 1.2 Bola cock diletakan di raket berjalan (gerakan ini dilakukan setelah gerakan diatas dapat dilakukan dengan baik dan benar) 1.3 Bola/cock dipukui pelan ke atas sambii berjalan. (gerakan ini dapa! diiakukan setelah gerakan 1.1 dan 1.2 dapat dilakukan dengan baik dan benar) 2 Pukul Cock / Bola ke sasaran 2.1 Pukul ke keranjang - Letakkan keranjang atau benda lain dengan dengan jarak 2 atau 3 meter, pukul bola / cock dengan raket sehingga bola/cock tersebut masuk kedalam keranjang. - Bila gerakan diatas sudah dapat dilakukan dengan baik, tambah jarak keranjang. 2.2 Pukul ke simpai diam - Gantungkan simpai

setinggi 1 sampai 2 meter pukul bola atau cock dengan raket ke arah simpai agar masuk didalam lingkarannya. - Lakukan dari jarak yang makin jauh 2.3 Pukul ke simpai bergerak - Lakukan gerakan seperti 2.2 tetapi dengan simpai yang diayun (bergerak) - Lakukan dengan jarak yang makin jauh.

Bermain Sederhana 3.1 Bermain bulutangkis tanpa net, dengan net - Lakukan permainan memukul cock dengan raket secara berpasangan tanpa dibatasi dengan net atau pembatas lain. - Lakukan gerakan yang sama tapi diantara pemain berilah pembatas net atau benda lain. 3.2 Bermain tennis dengan bola lunak/plastic dengan di voli (bola tidak menyentuh tanah), kemudian menyentuh tanah tanpa net.

6. Gawang Aman (Safety Hurdle) Keterangan Alat : Sebuah papan plastik/imprabot berbentuk segitiga yang berfungsi sebagai rintangan lari gawang. Disebut gawang aman karena terbuat dari plastik yang bila tertabrak tidak membahayakan atlet. Penguna : Tinggi 40 cm - 45 cm, untuk usia 6 samapi 12 tahun atau lebih Tinggi 50 cm, untuk usia 8 sampai 12 tahun atau lebih Dasar Kegunaan : - Rintangan lari gawang i - Tanda lari zigzag / slalom - Tanda pembatas Contoh berbagai aktifitas penggunaan Gawang Aman No Nama Gerakan dan Uraian Gambar 1 Bermain dengan Gawang 1.1 Taman Gawang - Letakkan gawang secara acak di lapangan secukupnya, bila pelatih atau guru memberi aba-aba maka atlet atau siswa berlarian melompati gawang yang ditemui - Lakukan gerakan yang sama tetapi dengan berpasangan 2 atau 3 orang, .

1.2 Gawang membentuk regu lakukan gerakan seperti no. 1.1 tetapi bila pelatih atau guru menyebut angka tertentu (2 atau 3 atau 4, dst) maka atlet atau siswa membentuk regu sesuai dengan yang diucapkan guru atau pelatih sambil terus berlari dan melompati gawang yang ditemui.

1.3 Sialom Gawang

Lompat Gawang 2.1 Take-off/menumpu lompat vertical melewati gawang. - Pasang gawang tinggi 45 cm jarak 2 m. - Lompat 1 kaki mendarat dengan kaki yang lain langsung menumpu lagi

melewati selanjutnya, dst.

gawang

2.2 Take-off/menumpu lompat horizontal melewati gawang. - Pasang gawang dengan jarak 2 m. - Lompat 1 kaki mendarat dengan kaki yang lain langsung mendarat dengan kaki yang lain langsung menumpu lagi kegawang selanjutnya, 2.3 Sprint ganti tumpuan / langkah genap (4-6-6). - Pasang gawang dengan jarak 2 m. atlet lari awalan dan menumpu melewati gawang mendarat kemudian melangkah 4,6 atau 8 langkah dan menumpu lagi dengan kaki yang lain.

2.4 Sprint gawang estafet dalam situasi perlombaan. - Seperti pada 2.3 tapi atlet membawa tanda estafet (gelang) dan diberikan kepada atlet selanjutnya.

7. Petak Lompat Keterangan alat

: Petak dari spon yang terdiri dari dua warna berbeda yang berfungsi sebagai tumpuan / tolakan kaki saat melakukan lari lompat atau lompat irama sebagai penanda kaki kiri atau kanan. Pengguna : Anak usia 4 sampai 12 tahun atau lebih Dasar penggunaan: - Variasi lompat dan loncat - Lari Lompat - Irama langkah awalan Contoh berbagai aktifasi penggunaan Petak Umpet. No Nama Gerak dan Uraian Gambar 1 Variasi Lompat dan Loncat 1. Loncat petak lurus dan zig-zag. - Letakan petak dengan jarak 1.5 2 m. - Atlet meloncat dengan 2 kaki pada setiap petak - Petak disusun dengan berbagai pariasi seperti pada gambar 2. Lompat petak warna lurus, zig-zag, lengkung, dll. - Seperti pada nomor 1 tapi lompat dengan satu kaki atau bergantian.

Lari Lompat 1. Lari lompat lurus, lengkung dan lingkar - Susun petak dengan cara 1.5 m - Lari lompat menumpu pada petak 2. Lari lompat lurus, lengkung dan lingkar - Susun petak selang-seling (2 warna) - berlari menumpu pada petak. - Warna merah menumpu kiri dan warna biru menumpu kanan 3. Lari lompat jarak - Seperti pada no. 2 setelah selesai berlari memutar kearah awal.

4. Irama langkah awal - Lari seperti awalan pada lompat atau lempar dengan menumpu pada petak yang sudah disusun sesuai dengan kebutuhan siswa / atlet.

8. Clapper Keterangan alat

Pengguna Dasar Penggunaan

: Sebuah alat dar papan kayu (benda yang dapat Mengeluarkan suara) yang berfungsi untuk tanda start lari atau latihan reaksi. : Anak usia sampai 12 tahun atau lebih. : - Tanda Start - Tanda latihan reaksi

Contoh berbagai aktifitas penggunaan Clapper No Nama Gerak dan Uraian Gambar 1 Tanda Start 1.1 Start dari berbagai bentuk - Lakukan posisi seperti pada gambar disamping bila pelatih atau guru membunyikan Clapper, atlet atau siswa bereaksi untuk berlari. 1.2 Start dalam lomba - Perlombaan yang memerlukan dapat menggunakan Clapper. -

1.3 Pengambil Waktu / Timer - Saat Clapper dibunyikan atau ditepukkan pengambil waktu menghidupkan stopwatch.

Tanda Latihan Reaksi 2.1 Reaksi dari berbagai posisi - Siswa / atlet dalam posisi berbaring, duduk atau posisi lain setelah Clapper ditepukkan segera berlari secepatnya

2.2 Start dengan jarak dari jarak waktu siap ke ya - Atlet melakukan posisi start - Pelatih member aba-aba bersedia, siap dan menepukkan Clapper antara siap dan tepuk agak lama.

9. Bilah Keterangan alat : Bilah sepanjang 1 meter dengan warna kombinasi hitam putih. Pengguna : Anak usia sampai 4 sampai 12 tahun atau lebih. Dasar Penggunaan: - Rintangan lari gawang - Tanda Irama lari - Tanda Pembatas Contoh berbagai aktifitas penggunaan Bilah No Nama Gerak dan Uraian 1 Rintangan Lari Gawang 1.1 Lari rintangan lurus - Pasang bilah dengan jarak 1-1,5 m siswa berlari cepat menumpu antara bilah satu dengan yang lain. 1.2 Lari rintangan lengkung - Seperti 1.1 tetapi bilah dipasang melengkung

Gambar

2 Tanda Irama Lari 2.1 Lari Irama Lurus - Berlari lurus melewati bilah dengan irama mengikuti tanda dari pelatih. 2.2 Lari Irama Percepatan - Seperti No. 2.1 tetapi lari makin lama makin cepat.

10. ones Keterangan alat Pengguna Dasar Penggunaan

: Sebuah kerucut dari plastik yang berwarna-warni untuk memberikan tanda dilapangan atau penyangga benda. : Anak usia 2 sampai 12 tahun atau lebih. : - Pelengkap peralatan - Tanda

Contoh berbagai aktifitas penggunaan Cones No Nama Gerak dan Uraian 1 1.1 Penyangga rintangan lari gawang.

Gambar

1.2 Penahan Bilah

2 Tanda 2.1 Untuk tanda lari, lompat, lempar

2.2 Batas Area

11. Gelang Raja Keterangan alat Pengguna Dasar Penggunaan

: Sebuah gelang besar dari karet yang berfungsi sebagai Sarana lempar dan alat estafet. : Anak usia 4 12 tahun atau lebih. : - Berbagai gerak lempar - Tanda estafet

Contoh berbagai aktifitas penggunaan Gelang Raja No Nama Gerak dan Uraian 1 Berbagai Gerak Lempar 1.1 Gerak lempar cakram Melempar dengan posisi benda disamping badan sehinga lemparan dilakukan dengan mengayun benda tersebut disamping badan. 1.2 Gerak lempar lembing Melempar dengan lemparan biasa, lengan lurus kebelakang dan benda dilempar melewati atas bahu. 2 Tanda Estafet

Gambar

PEMBELAJARAN DAN LATIHAN DENGAN POA Pembelajaran dan latihan dengan POA pada dasamya diarahkan untuk pembinaan multilateral. Berbagai gerak dasar dan dasar gerak olahraga dapat diberikan pada pembelajaran dan latihan dengan POA. Pembelajaran dan latihan adalah kegiatan secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa/atlet belajar dan berlatih secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar (Dimyati, 2002:297). Karena perlu penyediaan sumber belajar maka perlu upaya strategis agar proses pembelajaran dan latihan dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan. 1 . Pembelajaran Multilateral Pada dasarnya dalam pembelajaran aktivitas jasmani ada dua hal khusus yang perlu diperhatikan : yang pertama adalah proses pembelajaran itu sendiri yang meliputi pelaksanaan materi dan metode pembelajaran yang tepat dan yang kedua adalah ketercapaian tujuan kegiatan jasmani kepada siswa sehingga siswa mendapatkan manfaat yang nyata dari proses pembelajaran. Berkaitan dengan perkembangan jasmani pada siswa dalam mengikuti pembelajaran, maka pembelajaran harus mampu memberikan pengaruh yang berkaitan dengan fisik sebagai upaya meningkatkan kesehatan siswa, memperkuat perkembangan atau perubahan fisiologis yang dapat menguntungkan untuk perkembangan dimasa dewasa, menentukan kebiasaan tatihan pada kanak-kanak dan berkesinambungan pada aktifitas fisik di masa dewasa (Chan, 1998:43) Agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik maka perlu strategi pembelajaran melalui: a) menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku, yaitu pembelajaran dengan berbagai tujuan termasuk meningkatkan kebugaran dan keterampilan gerak, serta moral dan sosial serta karakter siswa sesuai dengan fungsi pendidikan jasmani b) menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar, yaitu berbagai pendekatan seperti pembelajaran teori, praktik, diskusi, discovery dan sebagainya, sedangkan prosedur dan metode merupakan inti dalam pembelajaran yang dalam hal ini diarahkan dengan pendekatan multilateral dimana dalam satu sesi pembelajaran guru menggunakan berbagai gerak keterampilan untuk menuju pada pengembangan multilateral., c) memilih prosedur, metode dan teknik belajar mengajar, dan d) menerapkan norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Pilihan pendekatan dalam pembelajaran, Menetapkan norma dan kriteria keberhasilan merupakan evaluasi dari proses pembelajaran yang diterapkan. Pembelajaran dengan POA merupakan Pembelajaran Multilateral yaitu proses pembelajaran dimana dalam satu sesi pertemuan pelajaran berisi berbagai keterampilan dasar seperti lari, lempar, lompat, keterampilan dasar olahraga dengan bola besar, bola kecil dan olahraga dengan alat. Dengan pembelajaran tersebut diharapkan dapat disajikan materi kurikulum dengan lebih menarik dan memiliki keleluasaan waktu untuk menyajikan seluruh aspek dalam gerak dasar dan dasar gerak olahraga. Untuk mencapai aspek-aspek yang menjadi tujuan dan fungsi pembelajaran, pembelajaran multilateral dirancang dengan berbagai bentuk penyajian yaitu: permainan dan perlombaan, kerja individu dan kelompok, penerapan disiplin dan peraturan yang sederhana, peralatan yang disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak (modifikasi), dan berbagai tugas gerak untuk dilaksanakan dalam kelompok siswa. Beberapa keuntungan yang direncanakan untuk dapat diambil dari pelaksanaan Pembelajaran Multilateral adalah sebagai berikut: a. Memberikan variasi kegiatan jasmani dalam pembelajaran pendidikan jasmani dengan dasar gerak keterampilan yang luas. b. Memberi kemudahan dan peluang bagi guru untuk melaksanakan seluruh isi kurikulum dengan waktu yang lebih efisien. c. Memberikan jalan keluar akan beberapa masalah seperti keterbatasan alat dan tempat d. Menciptakan karakter, kepemimpinan, hubungan sosial antar siswa dengan kerja kelompok dalam beberapa kegiatan pembelajaran. e. Menanamkan moral dan disiplin untuk melaksanakan aturan-aturan sederhana dalam pelaksanaan kegiatan. f. Memungkinkan terjadinya kesetaraan gender bagi siswa dalam melakukan kegiatan

pendidikan jasmani. Berkaitan dengan hal ini Laker menyatakan bahwa kemampuan dan gender merupakan factor utama dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani. Guru perlu menyajikan pembelajaran yang memungkinkan kesetaraan kesempatan pada berbagai jenis kelamin dan bagaimana siswa yang memiliki keterbatasan kemampuan (disability) mendapat peluang untuk melaksanakan pendidikan jasmani.(Laker,2003:114-115) Untuk mencapai dan mendapatkan keuntungan di atas diperlukan pengelolaan yang tepat dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Berkaitan dengan hal tersebut Thompson memberikan beberapa kriteria sesi pembelajaran yang baik dan efektif adalah sebagai berikut: 1) Semua siswa aktif, 2) intruksi dan tujuan materi jelas, 3) sediakan koreksi dan umpan balik/feedback, 4) sediakan variasi dan kegembiraan, 4) gunakan secara optimal sumber belajar yang ada seperti fasiiitas dan peralatan, 5) pertimbangkan perbedaan individual sehingga materi dapat dilaksanakan oleh setiap siswa sesuai dengan kemampuannya. (Thompson,20Q9:149) Dalam sesi pembelajaran, secara umum ada kesepakatan bahwa sesi pembelajaran praktik dilakukan dengan sistematika yang jelas yaitu : pembukaan, pelajaran inti dan penutup. Pembukaan berisi tentang bagaimana guru melakukan penjalinan hubungan yang baik dengan siswa dan mencoba untuk menarik minat siswa pada sesi pembelajarannya, serta memberi informasi tentang apa yang akan di lakukan Untuk menentukan apakah pembelajaran dikatakan berhasil / berjalan dengan baik atau tidak dapat berjalan dengan baik dapat ditentukan oleh berbagai faktor sebagai berikut. a. Pengelolaan kelas, yaitu bagaimana guru mempersiapkan dan mengatur / pengoganisasian kelas yang menjamin siswa dapat melaksanakan unit pembelajaran dengan baik dan memberi umpan balik yang tepat. Lebih lengkap disampaikan Hadari Nawawi yang dikutip Syaiful Bahri menyatakan bahwa pengelolaan kelas adalah kemampuan guru dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas - luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan kegiatan yang kreatif dan terarah sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien. (Syaiful, 2002:198) b. Memanfaatkan peralatan dan fasiiitas yang ada untuk pembelajaran. Peralatan dalam konteks pembelajaran pendidikan jasmani dapat berfungsi sebagai media baik berupa siswa yang lain, diri sendiri, benda atau peristiwa yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan. c. Menggunakan waktu yang tersedia untuk pembelajaran dan mempersiapkan siswa untuk pelajaran selanjutnya. d. Memberikan pengalaman sosial, emosional dan mengkondisikan siswa agar dapat menyerap pengalaman tersebut untuk bekal kehidupan dimasa datang. e. Melaksanakan materi agar dapat memfasilitasi siswa dalam belajar, dan menjamin bahwa siswa tidak hanya belajar keterampilan tetapi juga dapat menggunakannya dalam kehidupannya selanjutnya , baik berupa keterampilan jasmani yang berkaitan dengan olahraga maupun yang berkaitan dengan kondist kehidupan umum 2. Latihan Multilateral. Latihan multilateral dapat diartikan sebagai suatu proses latihan yang berisi tentang berbagai kegiatan keterampiian dasar sebagai cabang olahraga dan kemampuan motorik yang disajikan dengan urutan yang khas dalam satu sesi. Tidak seperti sesi latihan pada umumnya yang memiliki satu kecabangan olahraga dalam satu sesi, maka sesi latihan multilateral memperkenalkan berbagai gerak dasar teknik berbagai cabang olahraga dengan tujuan untuk memperkenalkan dan memberikan pengalaman kepada atlet muda pada berbagai gerakan. Seperti sesi latihan pada umumnya urutan kegiatan dalam sesi dirancang dan diatur dengan sistematika sebagai berikut; (1) Pemanasan, (2) Latihan Inti (3) Penenangan. Pemanasan sebagai pembuka latihan bertujuan untuk mempersiapkan atiet agar dapat mengadaptasi latihan baik secara fisik maupun mental. Sedangkan latihan inti dapat berisi unit kegiatan teknik cabang olahraga, atau unit kegiatan latihan fisik atau keduanya. Penenangan merupakan penutup latihan yang bertujuan untuk mengembalikan atlet pada kondisi normal dan siap melaksanakan kegiatan selanjutnya.

Agar sesi latihan dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan tujuan yang akan dicapai maka ada tahap-tahap yang perlu dilakukan dalam merencanakan latihan sebagai berikut: a. Tentukan tujuan latihan secara umum dalam periodisasi latihan maupun dalam kerangka latihan jangka panjang. b. Tentukan tujuan iatihan baik secara khusus pada sesi itu, unsur latihan apa yang akan dikembangkan. c. Rencanakan sesi latihan yang efektif. d. Tentukan sesi iatihan berdasarkan hal tersebut di atas. Unsur latihan yang utama pada sesi latihan multilateral ada pada inti latihan dimana pada sesi latihan multilateral perlu diberikan berbagai gerak dasar pada berbagai kategori cabang olahraga seperti; atletik, senam, olahraga bola besar, olahraga bola kecil, dan olahraga dengan alat. Semua unsur latihan tersebut ditujukan untuk penguasaan gerak dasar cabang olahraga (peningkatan kemampuan jasmani). Sama dengan sesi pembelajaran multilateral, untuk menentukan efektifitas sesi latihan multilateral dapat ditentukan dengan melihat unsur-unsur: keterlibatan atlet, adanya kemajuan, adanya umpan balik dari pelatih, menggunakan secara optimal semua sumber latihan, dan setiap individu merasa dapat mengadaptasi latihan. Pelatih harus selalu memperhatikan aspek-aspek tersebut di atas untuk menjamin agar proses latihan dapat berhasil dengan baik diakhir masa latihan. Ditinjau dari sisi unit latihannya Peter Thompson menyajikan sebuah tuntunan penekanan latihan untuk cabang olahraga atletik berdasarkan usia anak. Dari gambar di bawah nampak bahwa anak pada usia 7-13 tahun masih menekankan diri pada latihan dasar gerak atletik umum terutama pada keterampilan (skill) dan pada kecepatan. Sedangkan latihan keterampilan khusus dimulai setelah 14 tahun dengan diikuti latihan kecepatan, kekuatan dan daya tahan.

Gambar 11 pengembangan latihan pada Athletics

Disajikan juga berbagai konsep dasar isi latihan pada usia 7-13 tahun yang dirumuskan sebagai berikut :

Physical Literacy = ABCs + Athletics ABCs + KGBs + CKS


Artinya bahwa menu dan literatur fisik atlet muda perlu diimplementasikan dalam latihan yang berorientasi pada: a) ABCs : Agility, Balance, Coordination and Speed b) Atletik ABC: Fundamental lari, lompat dan lempar c) KGBs : Kinaesthetics, Gliding, Buoyancy and Striking d) CKS: Catching, Kicking and Striking. Dari penekanan latihan dan isi latihan di atas menunjukkan bahwa prinsip multilateral sangat sesuai dengan kaidah di atas terutama pada anak usia 7 sampai 13 tahun. Berkaitan dengan hal tersebut, seorang pelatih perlu menyusun program latihan dari makro sampai pada mikro dan sesi latihan yang berorientasi pada prinsip-prinsip multilateral di atas. Keterampilan dasar yang meliputi berbagai gerak di atas sangat esensial dan harusnya dilakukan pada anak untuk pencapaian potensi optimalnya. Artinya bila keterampilan dasar tidak diajarkan pada fase ini maka atlet dimungkinkan tidak dapat mencapai potensi genetisnya pada tingkat prestasi tinggi. 3. Pengelolaan Pembelajaran dan lat Pengelolaan sebuah sesi pembelajaran dan latihan multilateral perlu dipertimbangkan berbagai aspeksebagai berikut: a. Berisi berbagai unit keterampilan dari dasar gerak olahraga (misalnya, di atletik ada nomor lari, lempar dan lompat) dengan pengaturan pos gerakan (lihat gambar di bawah). b. Diatur sedemikian rupa sehingga otot yang bekerja berganti atas dan bawah, misalnya setelah melempar bola diikuti dengan melompat atau lari sehingga penekanan kerja otot berpindah. c. Pengelolaan kelas disesuaikan dengan luas lapangan, dapat bergantian atau sirkuit dengan pos untuk masing-masing kelompok atlet. d. Sediakan istirahat yang cukup agar atlet siap melaksanakan gerakan keterampilan dengan baik.

Pos Pembelajaran dan Latihan Multilateral Dari penyusunan pos di atas, guru dan pelatih dapat merancang isi latihan sesuai dengan menu latihan yang ada pada daftar latihan tiap pelatihan olahraga. Di bawah ini disajikan sebuah contoh Sesi Latihan Multilateral No Materi/Waktu 1 Pemanasan 100-150 Melaksanakan pemanasan dinamis bentuk permainan Uraian Materi Keterangan Permainan lari mentari. Atlet berdiri Alat : Cones sesuai satu baris ke samping di pinggir dengan tempat lapangan (timur). Bila pelatih yang disediakan mengatakan "siang" maka atlet berlari pelan (joging) kearah barat menuju tengah lapangan {letak matahari siang), bila pelatih mengatakan "sore" maka atlet berlari pelan ke arah barat sampai mendekati batas lapangan sebelah barat, dst. Pelatih dapat juga mengatakan jam dan atlet berlari ke arah matahari pada jam yang disebutkan. Kecepatan lari semakin ditingkatkan. Pelatih dapat memberikan gerak lain yang mengarah pada pemanasan dinamik, misalnya gerakan skiping, gerak hoping, dan sebagainya. Permainan reaksi (dari berbagai posisi, dengan sentuhan, pengelihatan, suara). Start berdiri dengan percepatan langkah makin panjang dan cepat. Lempar sasaran. Benda tertentu(kardus/bola besar diletakkan pada jarak 5 meter, atlet melempar sampai kardus/bola bergerak sejauh mungkin). Lakukan juga dengan berhadapan agar saling melempar sampai kardus/bola ke arah lawan. Menimang bola dengan raket, bola diletakkan dia tas raket dibawa berjalan selanjutnya berlari. - Menimang dan memantulkan bola dengan raket, bola dipantulkan diraket pelan ditempat, kemudian dengan berjalan ke depan, dan berlari pelan. - Lempar tangkap bola besar dengan lemparan dada (chess-pass) dua orang atlet/siswa berhadapan saling melempar dan menangkap bola. Lemparan dilakukan dengan lemparan dada. Lempar tangkap sambil bergerak dan bervariasi 2 dan tiga anak. Seperti gerakan diatas tetapi dengan melakukan gerak variasi posisi dan gerak lari. Alat : Clapper Alat : Petak Alat : Bola POA dan bola tennis rumbai

Latihan Inti 60' a. Atletik-start (15") Reaksi & akselerasi b. Bolakecil (Lempar sasaran) (15') c. Olahraga alat (Tenis mini /soft) (15') d. Olahraga Bola besar (15') -

Penenangan (10) - Permainan penenangan dengan memberi gerakan benda/ pohon (dengan penguluran sesuai dengan yang diinginkan pelatih/guru

Penutup
Buku pedoman POA ini merupakan sebuah stimulasi untuk memberikan pancingan kepada guru dan pelatih pada tingkat Sekolah Dasar (Atlet pemula) untuk menjadi pemacu dalam menyusun bentuk - bentuk pembelajaran dan latihan yang kreatif. Untuk itu penggunaan buku ini akan berarti bila guru dan para pelatih tersebut memiliki kemampuan dan kemauan untuk mengembangkan pembelajaran dan latihannya. Penyusun berharap bahwa buku ini dapat di manfaatkan dengan optimal dengan kondisi dan situasi yang ada di lapangan. Penyusun juga menyadari bahwa pedoman ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran usulan sangat di harapkan, dan silahkan di kirim ke email: loemin@yahoo.com

Daftar Pustaka
Katzenbogner, Hans. Editor; Gunter Lange. 1994.Athletics Games, Germany. Masin, Dieter. 199..Fun In Athletics. Germany Mason,B.Mitchell,DE. 1935.Active Games and Contests. New York.A.S.Barnes and Company. Muller, Hara!d.2000.Run-Jump-Throw.The Official lAAf Guide to Teaching Athletics. Monaco IAAF. Coaches Education and Certification System.

PEDOMAN KIDS ATHLETICS

1. Sprint / Gawang
Diskripsi Nama Lomba Prosedur : Estafet bolak-balik dengan kombinasi spint dan gawang. : Kang Escape :

Dua lintasan tim, satu dengan gawang dan satunya tidak. Dua orang dalam tim berdiri di satu sisi dan dua yang lain disisi seberangnya Peserta pertama start dari start berdiri dari lari 40 meter tanpa gawang pada akhir lintasan memberikan gelang estafet (gelang diberikan dibelakang bendera) ke pelari kedua juga star dengan posisi berdiri dan lari melewati gawang sampai empat dan ketiga. Pelari ketiga lari tanpa gawang dan memberikan ke pelari empat dan seterusnya sampai semua pelari melakukan lari ke gawang dan dengan gawang. Dengan demikian pelari ketiga adalah pelari terakhir melewati gawang dan diantaranya . Gelang estafet dibawa dengan tangan kanan dan diberikan kepada pelari selanjutnya yang menerima juga dengan tangan kanan Penilaian : Rangking dilakukan berdasarkan waktu: Tim penilaian adalah tim yang paling cepat menyelesaikan lari di atas. satu kali lari dapat dilakukan oleh sejumlah tim bersamaan dari jumlah tim dan ketersediaan panitia. Peralatan : Setiap lintasan perlu disediakan peralatan sebagai berikut: 1. 1 stopwatch 2. 1 kartu even/pos 3. gawang (tinggi 50 cm, dan jarak 6 meter antar gawang) 4. 2 tanda/tongkat bendera 5. 1 gelang estafet

2. Lompat jauh dari berdiri


Deskripsi Nama lomba Prosedur : Lompat dengan dua kaki ke depan dari posisi Squat : "Loncat katak" :

Dari garis start seorang peserta melakukan "loncat katak" tiga kali berturul-lurut dengan bertumpu dan mendarat dua kaki. Petugas rnemberi tanda bagian tubuh yang terdekat dari garis start (tumit). Bila peserta jatuh ke belakang maka tandanya adalah padatangan yang paling dekat dengan garis start. Titik pendaratan peserta pertama adalah titik awal tempat peserta kedua dan seierusnya. Lomba diselesaikan setelah anggota regu lerakhir meloncat dan mendarat serta diberi tanda pada pendaratannya. Gerakan ini dilakukan dua kali, dan hasil terbaik yang digunakan.

Penilaian : Setiap anggota tim berlomba, dan jumlah jarak yang dicapai oleh 4 peserta anggota lain adalah hasilnya. Pengukuran dilakukan sampai pada 1 cm. Setiap tim memerlukan peralatan sebagai berikut: Peralatan : Setiap tim memerlukan peralatan sebagai berikut: 1. 1 meteran. 2. Alat penanda 3. 1 Kartu lomba

3. Lempar Lembing Anak


Deskripsi Nama lomba Prosedur : Lempar satu tangan untuk mencapai jarak dengan lembing anak. : "Lempar Turbo" :

Lempar lembing anak-anak diawali dengan awalan 5 meter, Setelah melakukan awalan pendek peserta melempar lembing anak ke area lemparan dengan dibatasi garis lempar. Setiap peserta melakukan dua lemparan. Keamanan Karena keamanan cukup rawan dalam lempar lembing maka hanya petugas yang boleh berada di area pendaratan lemparan sangat terlarang melempar balik lembing kearah batas garis lempar. Penilaian : Setiap lemparan diukur dengan memberi tanda yang ditarik 90 derajat ke arah garis batas lempar dan dicatat per interval 25 cm. Bila lembing jatuh diantara /tengah garis 25 cm maka dibulatkan ke atas. Jumlah jarak terbaik dari dua lemparan masing-masing anggota tim merupakan hasil prestasi tim. Peralatan : 1. 2 Lembing anak (Lembing Turbo) 2. Garis ukur yang telah dikalibrasi dengan meteran 3. Kartu lomba.

4. Sprint, Gawang dan Sialom Dikripsi : Estafet dengan kombinasi, gawang dan sialom Nama lomba : Formula 1 Prosedur : Keliling lintasan sekitar 80 meter yang dibagi menjadi area lari/sprint, lari gawang, dan sialom (lihat gambar). Gelang estafet digunakan sebagai alat perpindahan. Setiap peserta harus mulai dengan roll depan atau samping di atas matras. Setiap peserta harus melakukan lintasan secara lengkap dan memberikan gelang kepada peserta selanjutnya. Sekali start dapat dilakukan sampai enam tim bersama-sama. Penilaian :
Rangking dilakukan dengan melihat waktu yang dicatat setiap tim. Demikian juga dengan grup-grup selanjutnya, sesuai dengan rangking waktu.

Peralatan : 1. 9 gawang 2. 10 tongkat/tiang sialom (jarak 1 m tiap tiang) 3. 3 busa / matras 4. Sekitar 30 kerucu/tanda 5. 1 Stopwatch 6. 1 kartu lomba

Wasit dan Petugas Lapangan 1. Koordinator / Meeting Director 2. Wakil Meeting Director 3. Pencatat Hasil Umum / Score board 4. Petugas Pos 5. Pemandu tim 6. Announcer 7. Peralatan 8. Technical Delegate

: 1 orang : 1 Orang : 2 orang : 4 Pos @ 2 orang jumlah 8 orang : sejumlah tim : 1 orang : 3 orang : 2 orang

SISTEM PENILAIAN
Hasil tim tiap lomba Urutan tim Tim dengan nilai total terbanyak sebagai juara Scoreboard Sprint & Gawang Nama Tim Hasil Rank Point Lompat Rank Point Lempar Rank Point Formula 1 Rank Point

Hasil

Hasil

Hasil

Total

Rank

BLANKO 1 Sprint Dan Gawang (Kange Ecape) TIM

WAKTU 1

WAKTU 2

WAKTU TERBAIK

BLANKO 2 Lempar Turbo (Turbo Throw) TIM

JARAK 1

JARAK 2

JARAK TERBAIK

BLANKO 3 Lompat Katak (Frog Jump) TIM

JARAK 1

JARAK 2

JARAK TERBAIK

Wasit dan Petugas Lapangan 1. Koordinator / Meeting Director 2. Wakil Meeting Director 3. Pencatat Hasil Umum / Score board 4. Petugas Pos 5. Pemandu tim 6. Announcer 7. Peralatan 8. Technical Delegate
BLANKO 4 Formula 1 TIM

: 1 orang : 1 Orang : 2 orang : 4 Pos @ 2 orang jumlah 8 orang : sejumlah tim : 1 orang : 3 orang : 2 orang

WAKTU

You might also like