You are on page 1of 8

LINSEED OIL Minyak biji rami atau Linseed Oil atau flaxseed oil adalah minyak yang diekstrak

dari biji tanaman flax (rami). Flax (Linseed) adalah tanaman dari anggota genus Linum dalam keluarga Linaceae. Minyak biji rami merupakan salah satu minyak komersial tertua dan minyak biji rami diproses-pelarut telah digunakan selama berabad-abad sebagai minyak pengering dalam lukisan dan varnishing.

Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Tanaman Divisi: Kelas: Ordo: Famili: Genus: Magnoliophyta Magnoliopsida Malpighiales Linaceae Linum

Spesies: L. usitatissimum Nama binomial Linum usitatissimum Tanaman biji rami merupakan herba satu tahunan yang tegak, tinggi mencapai 1.2 m. Batang pipih, tegak, biasanya soliter, tanaman yang ditanam dari biji biasanya lebih pendek, gundul, hijau keabuan. Daun tersusun bertolak belakang hingga spiral, tidak bertangkai, helaian daun menjorong sempit, memita atau memita-lanset, gundul, hijau keabuan. Perbungaan di ujung, dengan bunga yang tersusun berlawanan dengan daun; pedicel tegak, panjang 13.5 cm. Bunga biseksual, agak membentuk cakar di pangkalnya, warna putih hingga biru pucat atau biru ungu dengan bintik merah mura. Buah kapsul membulat, masing - masing terbagi oleh lapisan tipis, tiap locule berisi 2 biji, tiap buah mengandung 10 biji. Biji pipih, kuning hingga coklat tua.

Daerah asal utama Linum usitatissimum masih diperdebatkan, tetapi keragaman bentuk terbesar di India dan diyakini kemungkinan tanaman ini berasal dari sana dan disebarkan ke jalur utara dan barat. Mediterranean juga diduga merupakan daerah asal tanaman ini. Tanaman ini dibudidayakan sebagai tanaman serat. Di Asia tenggara Linum usitatissimum dibudidayakan di Thailand Utara (Chiang Mai) dan secara lokal dalam skala kecil di Indonesia (Jawa). Setelah percobaan sukses dengan rami di pegunungan Jawa dalam pertengahan awal abad ke 20, ketertarikan budidaya rami dilakukan pada tahun 1970an dan 1980an dengan tujuan mengurangi import serat rami untuk pembuatan kertas. Linum usitatissimum merupakan tanaman berhari panjang. Untuk hasil serat optimum dan berkualitas, tanaman ini membutuhkan temperatur sedang hingga dngin dan kelembaban cukup selama masa pertumbuhan. Hasil optimum di Eropa, diperoleh dengan kisaran temperatur 1030C, kelembaban relatif 6070%, dan curah hujan 150200 mm. Hujan deras dan angin kencang menyebabkan tanaman roboh.Temperatur 6C dapat mematikan tanaman pada tahap perkecambahan dan adanya salju kemungkinan menyebabkan kegagalan saat perbungaan. Kondisi yang hangat, kering sangat menguntungkan untuk pertumbuhan hingga pembentukan biji. Curah hujan setelah tahap ini menyebabkan pembungaan kedua dan kematangan tidak merata. Percobaan di Jawa pada tahun 1930an, mengindikasikan bahwa rami dapat menghasilkan kualitas serat yang bagus pada ketinggian 10001600 m alt. Pada percobaan di awal tahun 1980an pada ketinggian 800 hingga 1400 m, 13 kultivar dapat tumbuh bagus, dalam arti tinggi tanaman dan berat kering jerami, ketika ditanam pada ketinggian 1200 m alt. Tanah yang optimal untuk rami adalah tanah dengan drainase bagus tetapi menyimpan kelembaban dan den tekstur sedang hingga berat, seperti tanah lempung dan tanah liat. Tanah sebaiknya bagus dan tidak mudah menjadi keras. Rami sensitif terhadap tanah bergaram dan tidak terbentuk bagus pada pH kurang dari 5 atau diatas 7. Linum diperbanyak dengan biji. Karena ukuran biji yang kecil kamampuan bersaing yang rendah pada kecambah linum, maka harus dipersiapkan sebaik mungkin, tempat persemaian biji bebas gulma dengan kelembaban yang cukup merupakan hal yang penting untuk keberhasilan penanaman. Biji dapat disemaikan dengan menggunakan tangan dan kemudian dicangkul dan dikubur, tetapi metode ini tidak memperhatikan kedalaman dan kematangan. Untuk itulah disarankan persemaian biji dengan mesin drill. Kedalaman persemaian yang optimal tergantung

pada tipe tanah dan tingkat kelembaban. Pada tanah berat, biasanya cukup 1.5 cm, sedangkan untuk tanah yang lebih gembur, kedalaman 2 cm untuk menjamin imbibisi. Rata-rata biji tergantung pada genotype, metode penanaman, kondisi kelembaban dan tujuan produksi (untuk serat, biji atau keduanya). Dengan drill, rata-rata biji untuk produksi serat dengan supply air optimal adalah 80110 kg/ha. Untuk penanaman dengan menggunakan tangan rata-rata biji tertinggi yang direkomendasikan adalah 150 kg/ha. Rata-rata biji yang direkomendasikan untuk tanaman yang ditanam untuk menghasilkan biji sangat bervariasi yaitu 17 kg/ha untuk kondisi curah hujan rendah dan untuk kondisi yang lebih basah adalah 5590 kg/ha. Jarak tanam untuk serat linum 615 cm, dengan kerapatan tanaman 18003300 tanaman/m. Biji yang akan ditanam harus bebas dari cahaya, kerutan, sisik atau penyakit dan di rawat dengan memberikan fungisida untuk membunuh penyakit surface-borne.; Percobaan pada tahun 1980an di Kebun percobaan Manoko (dekat Bandung di Jawa, pada ketinggian 1200 m alt) dengan 12 kultivar linum memperlihatkan bahwa batang lebih tinggi ketika biji disemaikan pada bulan November atau Januari daripada disemaikan pada bulan Maret. Percobaan yang lain pada lokasi yang sama, hasil panen jerami tertinggi diperoleh pada kerapatan 2.5 cm di dalam garis dan 10 atau 15 cm antar garis. Komposisi asam lemak minyak biji rami (Linseed) Jenis Asam Lemak Asam lemak jenuh : Palmitat (C 16:0) Stearat (C 18:0) Asam lemak tidak jenuh : Oleat (C 18:1) Linoleat (C 18:2) Linolenat (C 18:3) Sumber : Knothe, et all, 2004, * Ketaren (1986) 13-37 5-23 26-60 6 3,2-4 Jumlah (%)

Gambar trigliserida Perwakilan ditemukan dalam minyak biji rami.

sifat fisika Linseed Oil Karakteristik Titik Beku (0C) Titik Leleh (0C) Berat Jenis Indeks Bias Viskositas Transmisi Nilai -14 -24 0,9268 1,4739 50,37 cp 79,30%

sifat kimia Linseed Oil Karakteristik Bilangan Iod Bilangan Penyabunan Kadar Asam Lemak Bebas Bilangan Peroksida Nilai 179 190 1,6380 % 1,1572 mg O2/100g

Pengolahan biji rami menjadi Linseed Oil Minyak Linseed memiliki warna kuning dengan hampir tidak ada aroma. Minyak tersebut diperoleh dengan menekan (press), kadang-kadang diikuti oleh ekstraksi pelarut. Ekstraksi dilakukan untuk mendapatkan minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak. Adapun cara ekstraksi ini bermacam-bermacam, yaitu rendering (dry rendering dan wet rendering), mechanical dan solvent extraction. Pengepresan disini dilakukan untuk mengekstraksekstraksi minyak atau lemak, terutama untuk bahan yang berasal dari biji-bijian, misalnya biji rami. Cara ini dilakukan untuk memisahkan minyak dari bahan yang berkadar minyak tinggi (30-70 persen). Pada pengepresan biji rami ini diperlukan perlakuan pendahuluan sebelum minyak atau lemak dipisahkan dari bijinya. Perlakuan pendahuluan tersebut mencakup pembuatan serpih, perajangan dan penggilingan serta tempering atau pemasakan. Biasanya banyaknya minyak atau lemak yang dapat diekstraksi tergantung lamanya pengepresan. Kemudian biji rami diekstraksi dengan menggunakan pelarut.

Ekstraksi dengan pelarut Prinsip dari proses ini adalah ekstraksi dengan melarutkan minyak dan lemak. Pada cara ini dihasilkan bungkil dengan kadar minyak rendah yaitu sekitar 1% atau lebih rendah dan mutu minyak kasar yang dihasilkan cenderung menyerupai hasil dengan cara expeller pressing, karena sebagian fraksi bukan minyak akan ikut terekstraksi. Pelarut minyak atau lemak yang biasa dipergunakan dalam proses ekstraksi dengan pelarut menguap adalah pelarut petrolium eter, gas olin karboni sulfida. Karbon tetraklorida, benzen, dan n- heksana. Perlu diperhatikan bahwa jumlah pelarut menguap atau hilang lebih dari 5%. Kemudian minyak yang dihasilkan dimurnikan dengan tujuan utama dari adalah untuk menghilangkan rasa dan bau yang tidak enak, warna yang tidak menarik dan memperpanjang dan memperpanjang massa simpan minyak sebelum dikonsumsi sebelum digunakan sebagai bahan mentah dalam industri. Penggunaan Minyak Biji Rami atau Linseed Oil Minyak dari biji rami digunakan juga untuk membuat sabun, tinta cetak, pernis, cat minyak dan juga untuk membuat lapisan jas hujan sehingga tahan hujan. Sejumlah rami telah dimuliakan untuk mendapatkan kandungan minyak yang tinggi dan beguna untuk konsumsi manusia. Oleh sebab itu minyak linum juga digunakan untuk pabrik mentega dan minyak goreng. Sisa pembuatan minyak dapat digunakan untuk makanan ternak. Secara khusus minyak biji rami dapat digunakan sebagai bagian dari terapi untuk : menjegah penyakit jantung (terutama kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi dan angina) kesehatan kulit dan kuku, mencegah dan menghancurkan batu empedu: msalah infertilitas, impoten, nyeri haid dan endromitriosis: gangguan pada syaraf otak (termasuk autis, ADHD, Alzheimer dan kerusakan saraf akibat diabetes), konstipasi dan divertikulitis (bisu-bisul dengan peradangan pada usus). Minyak biji rami juga membantu meningkatkan proses transmisi impuls saraf otak karena asam-asam lemak berperan menjaga keseimbangan myelin sheath (selimut pelindung saraf otak).

DAFTAR PUSTAKA Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta : UI-Press. http://cybermed.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=health+woman&y=cybermed|0|0|14|113 http://www.hdindonesia.com/tips-sehat/menu-sehat-untuk-jantung-sehat http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_linseed http://www.proseanet.org/florakita/browser.php?docsid=971 http://agris.fao.org/agris-search/search/display.do?f=2002/ID/ID02010.xml;ID2001001501

TUGAS SISTEM INDUSTRI PENGOLAHAN MINYAK NABATI LINSEED OIL

DISUSUN OLEH :

NAMA NPM DOSEN

: Pahala Sarumpaet : E1G008010 : Dra. Devi Silsia, M.Si

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU 2011

You might also like