You are on page 1of 3

Nama : Anisa Handayani NIM : 08104241009 Kelas : BK 2008/Reguler

POPULASI
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada di wilayah penelitian, penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya disebut populasi atau studi sensus. Di dalam Encyclopedia of Educational Evaluation tertulis: A population is a set (or collection) of all elements possessing or more attributes of interest. Dilihat dari jumlahnya, maka populasi dapat: 1. Jumlah terhingga (terdiri dari elemen dengan jumlah tertentu Contoh: semua orang yang terdaftar dalam angkatan laut pada hari tertentu, semua televisi dari tipe yang sama yang diproduksi oleh pabrik dalam satu tahun tertentu, semua mahasiswa yang terdaftar mengambil mata kuliah tertentu 2. Jumlah tak hingga (terdiri dari elemen yang sukar sekali dicari batasannya) Contoh: semua jenis senjata yang diperbolehkan oleh undang-undang. Obyek pada populasi diteliti=>dianalisis=>disimpulkan=>kesimpulan berlaku untuk seluruh populasi populasi.

SAMPEL
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Penelitian sampel baru boleh dilaksanakan apabila keadaan subyek di di dalamnya benar-benar homogeny. Apabila subyek populasi tidak homogen kesimpulannya tidak boleh diberlakukan bagi seluruh populasi (hasilnya tidak boleh digeneralisasikan). Keuntungan menggunakan sampel: 1. Karena subyek pada sampel lebih sedikit dibandingkan dengan populasi 2. Apabila populasinya terlalu besar, maka dikhawatirkan ada yang dilewati 3. Dengan penelitian sampel, maka akan lebih efisien (dalam arti uang, waktu, dan tenaga) 4. Ada kalanya dengan penelitian populasi berarti destruktif (merusak) Misal meneliti tentang keampuhan granat 5. Ada bahaya bias dari orang yang mengumpulkan data 6. Ada kalanya memang tidak dimungkinkan melakukan penelitian populasi

Cara pengambilan sampel: 1. Sampel random/acak/campur Peneliti mencampur subyek-subyek dalam populasi sehingga semua subyek dianggap sama. Setiap subyek yang terdaftar sebagai populasi diberi nomer urut dari 1 sampai dengan banyaknya subyek. Di dalam penelitian yang populasinya 100, maka sebaiknya semua sampel diambil semua. Jika lebih dari 100 bisa diambil sampe sebanyak 10-15 % atau 20-25 % tergantung: a. Kemampuan peneliti b. Daerah penelitian c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti Misal kita akan melakukan pengambila sampel terhadap 1000 populasi dan sampelnya kita tentukan 200 orang. Maka cara pengambilannya bisa melalui cara: a. Undian (untung-utungan) Menggunakan kertas, menggulungnya lalu mengambil 200 nomer secara acak b. Ordinal (tingkatan sama) Setelah 1000 orang kita beri nomor, kita membuat 5 gulungan kertas berisi angka 1-5. Lalu kita ambil secara acak. Misal yang kita ambil ternyata nomor 2. Itu artinya sudah dari populasi yang kita ambil. Karena sampel yang dibutuhkan sejumlah 200, maka kita mengambil sampel bernomor 2, 7, 12, 17, 22, dst (melompat setiap 5 subyek) sampai mendapat 200 subyek c. Menggunakan table bilangan random Table dapat dilihat pada buku statistic halaman terakhir. Langkah-langkahnya: 1) Menjatuhkan ujung pensil, menentukan nomor baris 2) Menjatuhkan ujung pensil kedua, menentukan nomor kolom. Pertemuan antara baris dengan kolom inilah subyek 1 3) Bergerak dari nomor tersebut 2 langkah ke kanan ditemukan subyek 2 4) Bergerak 5 langkah ke bawah ditemukan subyek 3 5) Bergerak 2 langkah ke kiri ditemukan subyek 4 6) Dst 2. Sampel berstrata (stratified sample) Setiap strata harus ada wakilnya. Jenis ini boleh digunakan jika ada perbedaan karakteristik antara strata- strata yang ada, sedangkan perbedaan tersebut mempengaruhi variabel. Akan tetapi jika tidak adad perbedaan ciri antara setiap tingkatan yang ada, kita boleh menggunakan sampel random. Contoh: meneliti kehadiran kuliah mahasiswa. Stata yang ada: ekonomi, kelas, umur, pendidikan, dsb sebagai dasar penentuan strata. 3. Sampel wilayah (area probability sample)

4.

5.

6.

7.

8.

Adalah teknik sampling yang dilakukan dengan mengambil wakil dari setiap wilayah yang terdapat dalam populasi. Misal akan meneliti keberhasilan KB di Indonesia. Sampel proporsi (proportional sample/sampel imbangan) Dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah. Ada kalanya banyaknya subyek yang terdapat pada strata atau wilayah tidak sama. Untuk memperoleh hasil yang representative, pengambilan subyek dari setiap strata/wilayah ditentukan seimbang/sebanding dengan banyaknya subyek dalam masingmasing strata atau wilayah. Misal untuk tingkat I diambil sampel sebanyak 500 orang, II:200 orang, III: 200 0rang, dst Sampel bertujuan (purposive sample) Teknik ini biasanya dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat engambil sampel yang besar dan jauh. Syarat yang harus dipenuhi: a. Pengambilan sampel harus didasarkan ciri- cirri, sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri pokok populasi b. Subyek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subyek yang paling banyak mengandung ciri- cirri yang terdapat pada populasi (key subject) c. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan Sampel kuota (quota sample) Mendasarkan diri pada jumlah yang sudah ditentukan, tidak memperhatikan asal subyek yang penting masih termasuk dalam populasi. Yang penting diperhatikan disini adalah terpenuhinya jumlah (quotum) yang telah ditetapkan. Sampel kelompok (cluster sample) Di masyarakat banyak kelompok yang tidak disebut strata seperti sekolah bersubsidi, berbantuan, negeri, swasta, atau kelompok pegawai negeri, ABRI, pedagang, petani, nelayan, dsb. Sampel kembar (double sample) Adalah dua buah sampel yang sekaligus diambil oleh peniti dengan tujuan untuk melengkapi jumlah apabila ada data yang tidak masuk dari sampel pertama, atau untuk mengadakan pengecekan terhadap kebenaran dari sampel pertama. Biasanya sampel pertama jumlahnya sangat besar sedangkan sampel kedua yang untuk mengecek, jumlahnya tidak begitu besar.

Sumber: Arikunto, Suharsimi.2002. prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT RINEKA CIPTA

You might also like