You are on page 1of 6

Identitas Novel Judul Buku: Pengarang: Penerbit: Sebelas Patriot Andrea Hirata PT.

Bentang Pustaka

Tahun Terbit: 2011 Tebal Buku: Xii + 112 hlm. Xii + 112 hlm.; 20,5 cm

Dimensi Buku: ISBN:

978-602-8811-52-1

Harga Buku: Rp 39.000,00

Buku ini adalah buku ke-7 karangan Andrea Hirata, seorang novelis yang memulai debutnya menulis novel Laskar Pelangi yang menjadi novel terlaris sampai sekarang. Andrea Hirata juga telah memulai debut internasionalnya dengan menulis sebuah cerita berjudul Dry Season, yang menjadi karya fiksi terbaik dan terpilih dalam 7 karya terpilih yang akan diterbitkan oleh majalah Washington Square Review. Novel ke-7 yang ditulis Andrea Hirata kali ini, dibandingkan dengan karya-karya lain buatannya, memiliki gaya bercerita dan gaya bahasa yang sama dengan novel-novel lain buatannya yang telah lama diterbitkan, bahkan, tokoh dalam novel berjudul Sebelas Patriot ini memilki tokoh yang sama dengan novel-novel lain buatan Andrea Hirata yaitu, Ikal, yang tidak lain adalah Andrea Hirata sendiri. Alur cerita pada novel ini memilki alur yang mirip dengan novel-novel yang ditulis Andrea Hirata, yaitu memilki alur campuran, yang selalu dimulai dengan cerita-cerita ketika Ikal masih anak-anak, yang lalu pada bab-bab selanjutnya diceritakan masa ketika Ikal merantau ke luar negri.

~1~

Pada novel Sebelas Patriot, Andrea mengangkat satu tema yang cukup unik dan cukup jarang dipakai dalam novel dan lebih sering dipakai dalam komik, yaitu sepak bola dan patriotisme, tentu saja, Andrea Hirata tidak menceritakan tema tersebut seperti komik, tetapi tema ini lebih menceritakan tentang bagaimana proses mencapai suatu cita-cita, bagaiamana jika mimpi itu gagal diraih, bagaiaman mendalamai suatu cita-cita, arti keluaraga, dan kebenaran yang sulit dipercaya. Walaupun Andrea Hirata memang hanya sedikit menceritakan aksi sepak bola, tetapi bisa dikatakan Andrea Hirata berhasil membuat novel yang walaupun sedikit aksi tetapi tetap menarik. Selain tema yang unik, Andrea Hirata juga menggunakkan cara menyampaikan tema yang cukup lain, yaitu dari menggunakkan tema yang lain untuk mengantarkan ke tema utama, tema yang digunakan adalah patriotisme, sehingga oleh sebab itu, selain tidak membosankan untuk mengikuti cerita yang terdapat dalam novel, pembaca mungkin juga dapat tertarik dalam emosi yang ditampilkan oleh Andrea Hirata dalam novelnya. Selain novel yang menarik, di dalam novel ini juga terdapat satu CD yang berisi lagu-lagu ringan yang bagus untuk dinyanyikan secara beramai-ramai, atau bisa dikatakan, dalam pertandingan sepak bola, yang bisanya terdapat nyanyian pendukung. Walaupun dapat dikatakan novel ini memilki banyak keunggulan, tentu saja novel ini memilki sedikit kekuarangan, seperti alur cerita yang walaupun sangat sarat akan patriotisme dan emosi, tetapi kurang dalam hal kejelasan dan kedalaman cerita, jadi dapat dikatakan cerita yang disuguhkan oleh penulis hanya berhasil membuat cerita yang menarik untuk dibaca, tetapi sangat-sangat mudah untuk dilupakan, dan hanya dapat menjadi suatu bacaan selingan saja. Lalu juga masalah dalam tebal buku, novel Sebelas Patriot memilki jumlah halaman yang bisa dikatakan kurang dibandingkan novel-novel lain yang ditulis Andrea Hirata, hal ini mungkin dikarenakan kurang dalamnya alur cerita dan sedikitnya klimaks yang terdapat dalam novel ini. Novel ini diterbitkan oleh PT Bentang Pustaka, yang terkenal karena menerbitkan seri novel Tetralogi Laskar Pelangi, yang ditulis oleh Andrea Hirata, penerbit ini juga menerbitkan novelnovel lain karangan Andrea Hirata, seperti novel Ayah, Cinta di Dalam Gelas, dan tentu saja novel ini. Selain menerbitkan karya Andrea Hirata, PT Bentang juga menerbitkan berbagai buku terjemahan maupun buku-buku berkualitas lainnya. Perusahaan ini sendiri merupakan bagian dari perusahaan yang lebih besar yaitu PT. Mizan, yang merupakan perusahaan penerbitan yang cukup terkenal dan menerbitkan berbagai macam buku.

~2~

Buku ini menimbulkan kesan yang mendalam dalam hal emosional, hal ini dikarenakan buku ini memang mengedepankan bagaimana penyampaian emosi, dan juga dikarenakan novel ini juga menggunakkan sudut pandang orang pertama sehingga apabila membaca buku ini, dapat dengan mudah menyatu dalam cerita yang diceritakan sang penulis, yaitu Andrea Hirata. Selain emosional, novel ini juga menimbulkan kesan bersemangat, hal ini tentu dapat dilihat dari pengangkatan tema patriotism yang tentu saja membutuhkan penceritaan yang bersemangat dalam menyampaikan isi tema. Selain itu, judul Sebelas Patriot sendiri, menghasilkan suatu rasa ingin tahu yang cukup besar, hal ini dikarenakan, judul yang dipakai menimbulkan suatu perasaan yang bertanya-tanya apakah itu yang dimaksud dengan sebelas patriot. Dari banyak novel yang beredar di pasaran, tentu saja novel ini bisa menarik cukup banyak orang untuk membelinya, apalagi label pengarang Andrea Hirata yang sudah terkenal dengan gaya bahasanya yang mudah dimengerti dan cerita yang menarik, tentu saja novel ini dapat menjadi satu novel yang cukup berkesan. Novel Sebelas Patriot memulai cerita dari masa kecil si Ikal, yang tidak lain adalah Andrea Hirata sendiri, ketika di pulau Belitong, yang merupakan pulau yang amat kaya pada zaman dahulu dikarenakan tambang timahnya. Cerita dimulai dari ingatan si Ikal tentang ayahnya yang sangat misterius, yang bagi Ikal sendiri, tidak menarik dan juga sama seperti lakilaki di desanya, yaitu, sederhana. Pandangan Ikal tentang ayahnya yang sangat sederhana akan berganti saat ia menemukan satu foto misterius yang ditemukannya di dalam album foto tua di rumah si Ikal, foto yang sudah agak tua itu menggambarkan seseorang memegang satu benda yang seharusnya membuatnya senang. Ikal yang penasaran lalu menyanyakan foto tua itu kepada pamannya, paman Ikal yang terkejut meliahat foto itu menceritakan kepada Ikal tentang foto itu. Paman Ikal lalu mengatakan kepada Ikal bahwa foto tersebut adalalah foto ayah Ikal pada waktu ayah Ikal masih muda, Ikal yang masih bertanya-tanya tentang benda yang dipegang oleh ayah Ikal, lalu bertanya lebih jauh. Paman Ikal lalu bercerita lebih jauh, paman Ikal menceritakan bahwa dahulu ayah Ikal adalah seorang pemain bola yang sangat andal, bekerja sama dengan kedua saudaranya, dan dikenal sebagai segitiga maut di lapangan. Sayangnya pihak Belanda, yang pada saat itu masih menguasai pulau Belitong, tidak suka pada sikap dan perbuatan ketiga bersaudara dan melarang mereka bermain, tetapi ketiga saudara itu tidak peduli, dan lalu tetap bermain walaupun dilarang, sayangnya mereka ditangkap dan setelah dibebaskan, mereka tidak bisa bermain sepak bola lagi, ayah Ikal tempurung lututnya dihacurkan, dan cacat permanen.

~3~

Mendengar akhir tragis ayahnya, Ikal lalu berjanji pada dirinya sendiri untuk menjadi pemain sepak bola nasional. Bagaimana nasib Ikal dalam mencoba menjadi pemain sepak bola nasional, dan bagaimana reaksi ayahnya tentang keinginan Ikal? Pada bab pertama, terdapat kilas balik Ikal tentang ingatan yang mulai terlupakan tentang Ayah Ikal yang sedrhana, lalu, dilanjutkan dengan pandangan Ikal tentang ayahnya, seperti kutipan dalam novel, Semua hal yang pernah kuingat tentang Ayahku adalah biasa saja. Sangat Biasa. Ingatan pertama tentang Ayah tampak seperti gambar yang samar, yaitu pada suatu malam aku duduk di tengah ruangan dengan dua anak lain, yang yang belakang hari nanti mereka adalah Trapani si pemalu dan Mahar si bergajul, dan kami menggoda seekor luwak yang baru ditangkap sang tuan rumah, seorang pemburu tua.. Lalu pada bab yang lain, Ikal menemukan satu foto yang ditemukannya dalam satu album foto tua, yang lalu ia cari tahu asal usulnya pada pamannya, paman Ikal lalu mengatakan tentang foto misterius itu, Ah, itu ayahmu! Ayahmu sendiri Ikal. Ikal yang penasaran lalu bertanya lebih dalam tentang foto tersebut, yang lalu diceritakan dengan semangat oleh paman Ikal. Dilihat dari keseluruhan, novel ini memiliki beberapa keunggulan, dilihat dari gaya bahasa yang digunakan, novel ini sangatlah mudah untuk dimengerti. Tidak diperlukan konsentrasi yang sangat besar hanya untuk mengetahui jalan cerita yang ditulis oleh Andrea Hirata. Novel ini juga memilki beberapa keunggulan lainnya, seperti penggunaan sudut pandang pertama, atau aku sebagai karakter utama, memungkinkan pembaca agar bisa masuk ke dalam pikiran sang penulis, dan juga keadaan yang diceritakan dalam novel, sehingga pembaca bisa merasakan semua emosi yang ada pada tokoh utama. Selain sudut pandang, novel ini juga memiliki keunggulan pada asal cerita, atau ide cerita itu berasal, hal ini dikarenakan semua novel Andrea Hirata, memilki cerita yang menceritakan Andrea Hirata sendiri, dengan sedikit tambahan agar lebih menarik, sehingga bisa dipastikan, kebanyakan cerita dalam buku ini benarbenar terjadi. Hal itu juga ditambah dengan digunakannya foto-foto Andrea Hirata sendiri, yang tentu membuktikan apabila cerita yang ia tulis itu benar dan sungguhan, dengan cerita-cerita semi-nyata itu, novel ini berhasil menjaring banyak sekali penggemar dan juga sekaligus mendorong novel ini menjadi novel yang sangat laris. Walaupun novel ini memilki banyak, keunggualn, bukan berarti novel ini tidak memilki kekurangan, kekuarangan yang ada antara lain adalah alur kurang dalam, hal ini dapat dilihat dari

~4~

klimaks yang kuranag jelas. Masalah kedua yang dihadapi adalah kurangnya jumlah halaman, yang menyebabkan buku ini terasa pendek dan kurang berbobot, masalah lainnya adalah tingkat kedalaman cerita yang kurang mendalam, hal ini menyebabkan beberapa masalah yang cukup serius, seperti, pembaca akan cepat bosan dengan cerita-cerita di bab lain, juga novel yang ditulis ini tidak bisa meninggalkan kesan yang mendalam pada pembacanya. Masalah lainnya yang dihadapi novel ini adalah, kemungkinan novel ini dapat tenggelam atau bisa dikatakan kalah dengan novel lainnya karangan Andrea Hirata juga, dikarenakan kekurangan yang telah disebutkan. Kerangka buku ini memilki struktur standar yang biasa terdapat pada novel-novel yang ada di pasaran, yaitu awal-tengah-akhir. Pada novel ini, awal ditandai dengan pengenalan Ikal dan ingatan samar-samarnya tentang ayahnya. Setelah itu, kerangka tengah novel dapat ditandai dari keinginan Ikal untuk memenuhi pekerjaan ayahnya yang dahulu tidak bisa dilakukan Ayahanya lagi. Lalu akhir dari novel ini memiliki akhir yang cukup mengharukan. Secara keseluruhan, novel ini bisa diakatakan memilki rangka yang jelas dan bisa dikatakan cukup biasa dalam novel. Novel yang terdiriri dari sekitar seratus halaman ini memilki awal yang cukup bagus dengan menggunakkan kilas balik. Gaya bahasa yang digunakan di novel ini, menggunakkan gaya yang sangat mudah dimengerti, tetapi bukan bahasa yang gaul, sehingga dengan gaya bahasa yang simpel, mudah dimengerti dan tetap dalam kategori sopan, sehingga biasa dikatakan, novel ini cocok untuk segala usia. Dan juga bahasa yang mudah dimengerti ini dapat dilihat dari cara menyampaikan cerita, yaitu dengan bahasa yang biasanya tedapat pada buku-buku cerita, dan dengan menggunakkan gaya bahasa yang biasanya ditemukan pada buku cerita, novel ini terasa ringan dan lebih terasa sebagai buku cerita, dan bukan novel. Sayangnya, bagi orang-orang yang menyukai gaya bahasa yang sulit dan menyukai tantangan, novel ini akan terasa seperti makanan ringan, tidak berbobot dan tidak terasa. Sehingga dengan gaya bahasa yang ringan dan mudah dimengerti itu, novel ini adalah novel yang cukup bagus untuk digunakan sebagai bacaan keluarga. Novel ini, walaupun produksi percetakan yang tidak sebesar percetakan Gramedia, tetapi novel ini tidak memilki sedikitpun salah kata, sehingga novel ini bisa dikatakan novel yang cukup bagus, dan mungkin sempurna. Menurut saya, walaupun apabila ternyata ada bagian yang

~5~

terlewatkan, atau ada kata yang salah cetak, tapi terlewatkan, maka kemungkinan kesalahan cetak itu terlalu sulit untuk terdeteksi, atau kesalahan cetak itu mirip dengan kata yang benar, sehingga sulit untuk terdeteksi. Novel yang merupakan karangan Andrea Hirata ini memang sudah bagus dan juga bisa dikatakan menarik. Tetapi, ada beberapa hal yang seharusnya bisa ditingkatkan, untuk novelnovel berikutnya, seperti, kedalaman cerita perlu ditingkatkan. Sehingga dengan begitu, cerita akan lebih dalam dampaknya, dan juga akan lebih diingat oleh pembaca. Hal lainnya yang perlu peningkatan adalah, kejelasan klimaks, hal ini dikarenakan, pada novel ini sulit sekali menentukan mana yang merupakan klimaks, dan mana yang bukan. Sehingga dengan begitu, adalah hal yang sangat bagus untuk memperjelas klimaks, selain agar mudah dibaca, juga agar cerita terasa lebih berbobot, dan juga tertata. Tetapi secara keseluruhan, buku ini adalah buku yang sangat berkualitas, berkelas, dan menarik. Jika dilihat dari segala aspek, buku ini adalah buku yang lebih ditargetkan untuk remaja awal (SMP) di mana, bahasa yang dipakai dan juga penggunaan kata-kata yang sulit masih jarang dipakai. Walaupun ditujukan untuk remaja awal, tetapi bukan berarti novel ini tidak bisa dibaca oleh anak-anak, novel ini memiliki gaya bahasa yang mudah, sehingga apabila memang ada anak-anak yang ingin mencoba membaca, maka mereka bisa membaca tanpa masalah, tetapi yang menjadi masalah apakah anak-anak itu mengerti apa yang sedang dibahas dalam novel. Jadi, menurut saya, buku ini menargetkan untuk remaja, tetapi bisa juga dibaca oleh golongan di bawah remaja, sehingga bisa dikatakan universal. Apabila novel ini diberikan rating, maka rating yang didapat adalah BO (Bimbingan Orangtua), karena tema yang mungkin kurang diketahui anak-anak, dan lebih tepat untuk remaja.

~6~

You might also like