Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Mata rantai kekerasan ini merupakan suatu benang merah yang harus
kita lihat secara menyeluruh dan tidak bisa dipisah-pisahkan, agar kita
dapat mengetahui secara pasti tentang keberadaan, keterlibatan ke-
tiga terpidana mati FABIANUS TIBO, DOMINGGUS DASILVA dan
MARINUS RIWU pada kasus kerusuhan poso 23 Mei 2000.
Vonis Pidana Mati yang sudah di jatuhkan bagi ke-tiga terpidana mati
FABIANUS TIBO, DOMINGGUS DA SILVA dan MARINUS RIWU jelas-
jelas tidak menunjukkan rasa keadilan bagi masyarakat dan bagi
pemerhati masalah Hukum, Keadilan dan Hak Asasi Manusia, sebab
faktanya, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Palu yang memeriksa dan
mengadili perkara tersebut , pada setiap proses persidangan
berlangsung selalu mendapat tekanan, ancaman dari massa yang
pengunjung sidang yang jumlahnya sangat besar (bertepatan pada
saat proses peradilan ke-tiga terpidana mati tersebut berjalan, tempat
dimana peradilan dilaksanakan yakni di PN palu, puluhan ribu
korban/pengungsi dari poso yang mengungsi di Kota Palu, selalu
menghadiri setiap persidangan berjalan). Apa bila keadaan ini
dipandang dari sudut hukum acara pidana, maka Majelis Hakim
Perkara tersebut telah memposisikan diri pada sikap dan tindakan
yang bertentangan dengan jiwa dan roh dari UU RI Nomor: 8 Tahun
1981 tentang Hukum Acara Pidana pada pasal 1 ayat (9) yang kami
kutib :
FABIANUS TIBO
DOMINGGUS DA SILVA
MARINUS RIWU
Marinus riwu adalah seorang ayah dari ketiga anak dengan seorang
istri yang dalam kehidupan sehari-hari termasuk kategori keluarga
yang kehidupannya dibawah garis kemiskinan. Tinggal dirumah gubuk
yang sangat sederhana, namun tetap bersahaja, dalam pergaulan
sehari-hari, beliau dikenal baik dan akrab baik dengan sesama
sukunya maupun dengan suku pendatang lainnya terlebih dengan
penduduk asli.
Dari gambaran singkat tentang profil ketiga terpidana mati tersebut,
alangkah tidak mendasar kalau vonis yang diletakan pada mereka
-4-
Visum et Repertum.
Ketiga saksi pada saat itu melaksanakan tugas kepolisian, pada hari
selasa, tanggal 23 mei 2000 sekitar pukil 03.30, ketiga saksi
mendengar tiang listrik dipukul, lalu saksi berangkat menuju
kekelurahan kayamanya, masyarakat kelurahan kayamanya
mengatakan bahwa ada korban pembunuhan yang dilakukan oleh
kelompok orang berpakaian hitam-hitam ( tanpa menyebutkan
identitas maupun fisik para pelaku ). Kelompok orang tersebut menuju
kelurahan moengko baru. Dalam persidangan, saksi menerangkan
-6-
Dari gambaran situasi tersebut, jelas ketiga saksi tidak melihat ketiga
terpidana mati berada dilokasi tempat kejadian perkara dikelurahan
kayamanya, maupun saa ketigat saksi sedang mengikuti kelompok
orang berpakaian hitam-hitam tersebut.
Fakta pendukung lainnya adalah, pada saat itu juga ditangkap lelaki
RAFAEL SINA dan lelaki LEONARDUS LEWA yang juga berada dilokasi
Kompleks Gereja Khatolik Santa Theresia bersama-sama dengan
terpidana mati FABIANUS TIBO, namun pada akhirnya dilepas dan
hanya dijadikan sebagai saksi.
-8-
Lokasi pertama
Lokasi ke-dua
Lokasi ke-tiga
Lokasi Ke-empat
A. KESIMPULAN
B. PENUTUP
Berdasarkan uraian tersebut diatas, sangat diharapkan kiranya kita
semua dapat melihat dengan mata hati yang jernih terhadap persoalan
penerapan hukum bagi ke-tiga terpidana mati FABIANUS TIBO,
DOMINGGUS DA SILVA dan MARINUS RIWU pada saat proses
peradilan bagi ke-tiga terpidana mati tersebut, hingga Majelis Hakim
- 13 -
DAFTAR PUSTAKA.
1. Tim Pembela Hak Asasi Manusia, Palu 1 April 2005. Memori Grasi.
2. ROBERT BOFE, SH, S.Sos, Dkk, Palu 27 Maret 2001. Menggugat Keadilan,
Nota Pembelaan Penasehat Hukum FABIANUS TIBO, DOMINGGUS DA SILVA
dan MARINUS RIWU.