You are on page 1of 5

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

: Memahami ayat-ayat Al Quran dan Hadits tentang makanan yang halal dan baik. : Menerjemahkan QS. Al Baqarah : 168-169, QS. Al Baqarah : 172-173 dan Hadits tentang makanan yang halal dan baik. : Menjelaskan kandungan QS. Al Baqarah : 168169, QS. Al Baqarah : 172-173 dan Hadits tentang makanan yang halal dan baik. : Mengindentifikasi makanan yang halal dan baik seperti yang terkandung dalam QS. Al Baqarah : 168-169, QS. Al Baqarah : 172-173. : Menerapkan kandungan QS. Al Baqarah : 168169, QS. Al Baqarah : 172-173 dan Hadits tentang makanan yang halal dan baik.

A. QS. Al Baqarah : 168-169


168. Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. 169. Sesungguhnya syaitan itu Hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui. 1. Penjelasan Ayat Ayat ini bersifat umum, untuk semua manusia. Yang dimaksud dengan makanan yang halal adalah makanan yang dibolehkan oleh agama dari segi hukumnya, halal dzatnya, didapat dan diolah dengan cara yang benar menurut agama. Adapun makanan yang yang haram yaitu makanan yang secara dzatnya dilarang oleh agama untuk dimakan dan haram karena hakikatnya yaitu haram dimakan karena cara memperoleh atau cara mengolahnya.

Adapun makanan yang baik dapat dipertimbangkan oleh akal, dan ukurannya adalah kesehatan. Artinya makanan yang baik adalah yang berguna dan tidak membahayakan bagi tubuh manusia dilihat dari sudut kesehatan. Maka makanan yang baik lebih bersifat kondisional, tergantung situasi dan kondisi manusia yang bersangkutan. Makanan yang baik adalah makanan yang halal dan segi hukumnya diolah dengan benar, tidak membahayakan tubuh manusia yang memakannya dapat memenuhi kebutuhan tubuh manusia dan sesuai dengan orang yang akan memakanannya. Dalam ayat 19=69 dijelaskan, syaithan selalu menyuruh manusia supaya melakukan kejahatan dan mengerjakan yang keji dan mungkar. Syaithan berupaya menerobos segala pertahanan manusia sampai akhirnya terperdaya oleh strategi mereka. Mengenai pengertian kalimat Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan" Qatadah dan as-Suddi menafsirkannya dengan setiap perbuatan maksiat kepada Allah termasuk langkah setan. Abu Maljaz mengatakan nazar dalam kemaksiatan. Syaithan selalu berupaya menerobos segala pertahanan manusia sampai akhirnya terperdaya oleh strategi mereka. Pintu masuk syaithan itu sangat banyak. Berikut ini adalah diantara pintu-pintu yang syaithan manfaat untuk menggelincirkan manusia, nafsu syahwat, marah, tergesa-gesa, dengki, kikir, takabur (sombong, buruk sangka, dan lain-lain). Pintu syaithan yang paling luas untuk merayu dan menyesatkan manusia adalah nafsu syahwat yaitu syahwat jasad yang terdiri dari syahwat perut, syahwat untuk memiliki kekayaan berlebihan dan syahwat kemaluan. Paling akhir, syaithan berusaha agar manusia mengatakan terhadap Allah apa yang mereka sendiri tidak mengetahuinya. Artinya manusia akan mabuk oleh kebiasaan-kebiasaan setan. Dia akan mengatakan sesuatu yang bertentangan dengan agama. Manusia akan menjadi corong setan, mengikuti jejaknya atau petunjuknya sehingga perbuatannya tidak terkontrol lagi dan hatinya menjadi keras membatu. Maka sesatlah manusia.

B. QS. Al Baqarah : 172-173


172. Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baikbaik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah. 173. selain Sesungguhnya Allah Hanya mengharamkan bagimu bangkai, Allah[108]. tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [108] Haram juga menurut ayat Ini daging yang berasal dari sembelihan yang menyebut nama Allah tetapi disebut pula nama selain Allah. 1. Penjelasan Ayat Allah Swt menganjurkan kepada orang-orang beriman agar memakan makanan yang baik dari apa yang dirizkikan-Nya. Allah menyuruh orang beriman agar selalu mensyukuri nikmat-Nya jika benar-benar beribadah atau menghambakan diri kepada-Nya. Antara bersyukur dengan beribadah erat kaitannya. Manifestasi syukur hakikatnya adalah beribadah kepada Allah. Makanan yang diharamkan Allah bangkai, darah, daging babi dan binatang yang disembelih dengan menyebut selain Allah. Dalam keadaan darurat boleh memakan yang diharamkan Allah sebatas keperluan untuk menyelamatkan diri.

C. Hadits

: .
Artinya: Dari Miqdan ra dari Nabi Saw beliau besabda Tidak ada makanan yang dimakan seseorang yang lebih baik daripada hasil usaha sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Daud as selalu makan dari hasil usahanya sendiri. (HR. Bukhari dan Nasai) 1. Penjelasan Hadits Hadits ini menegaskan bahwa, sebaik-baik rizki atau makanan yang dimakan seseorang adalah hasil usahanya sendiri. Yang dimaksud hasil usaha sendiri disini yaitu hasil kerja keras dengan jalan yang baik dan benar. Ibnu Abbas meriwatkan bahwa Nabi Daud bekerja sebagai tukang besi, Nabi Adam as bekerja sebagai petani, Nabi Nuh bekerja sebagai tukang kayu dan Nabi Musa as bekerja sebagai penggembala kambing. Kerja keras demi memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarga akan menjaga dan mengangkat derajatnya baik dihadapan Allah maupun sesama manusia. Orang mukmin tidak boleh menggantungkan hidupnya kepada pemberian atau belas kasihan orang lain. Didalam hadits tersebut Nabi Muhammad memberikan contoh, bahwa Nabi Daud pun makan dari hasil usaha sendiri.

You might also like