You are on page 1of 10

SUNNAH SEBAGAI SUMBER AGAMA ISLAM

A. Nabi Muhammad sebagai Sumber Sunnah Menurut pengertian bahasa, sunnah berarti jalan atau arah. Sedangkan menurut pemahaman syara, sunnah mempunyai makna yang berbeda-beda, sesuai pemahaman berbagai bidang tsaqafah islam.

Bagi Ulama Hadits : Sunnah adalah segala sesuatau yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW. Yaitu meliputi perbuatan, perkataan, dan segala hal yang secara implisit disetujui (taqrir) Rasulullah SAW. Termasuk pula semua riwayat yang menggambarkan sifat dan akhlak beliau.

Bagi Ulama Fiqh Sunnah adalah salah satu hukum syara. Dalam hal pengertian ini, istilah sunnah bersinonim dengan istilah mandub atau nafilah. Sebagai contoh, mendirikan shalat wajib, atau menjalankan puasa selain puasa wajib di bulan ramadhan disebut ibadah sunnah, mandub, atau nafilah.

Bagi Ulama Ushul Fiqh : Sunnah adalah salah satu sumber hukum, disamping al-Quran. Dalam Ushul Fiqh, seseorang dapat mengatakan bahwa berpuasa di hari-hari selain bulan ramadhan beraal dari sunnah. Pernyataan ini menunjukkan bahwa aturan ini berlandaskan dalil dari as-sunnah. Jadi, sunnah bisa berarti mandub, yaitu perbuatan yang dianjurkan. Atau dalam pengertian ushul fiqh sunnah adalah salah satu sumber untuk menarik hukum, dan menetapkan beberapa hukum syara.1 Perbuatan Rasululah SAW dapat dibagi ke dalam tiga kelompok. Kelompok pertama berisi perbuatan-perbuatan yang merupakan karakteristik Rasulullah SAW sebagai manusia biasa; kedua, perbuatan-perbuatan Rasulullah

Iyad Hilal, Studi tentang Ushul Fiqh, hal : 28

SAW yang merupakan kekhususan beliau sebaai nabi; ketiga perbuatan-perbuatan rasulullah yang menghasilkan implikasi hukum. : 1. Perbuatan-perbuatan Rasulullah SAW yang merupakan karakteristik alamiah Nabi. Perbuatan-perbuatan seperti bagaimana beliau SAW berdiri, duduk, makan, atau minum. Sebagai contoh, diriwayatkan bahwa ketika beliau SAW berjalan dan hendak memalingkan atau menolehkan wajah kearah lain, maka beliau pun memutar seluruh tubuhnya. Perbuatan semacam ini tidak menghasilkan implikasi hukum, kecuali dalam kasus-kasus tertentu ketika beliau SAW menganjurkan suatu perbuatan. Dalam kasus seperti itu, maka perbuatan tersebut tergolong mandub. Sunnah tidak membahas pengetahuan-pengetahuan yang bersifat khusus dan teknis, seperti kedokteran dan pertanian, karena masalah-masalah tersebut tidak ternasuk lingkup tugas ke-nabian. 2. Perbuatan Rasulullah SAW yang merupakan kekhususan beliau. Allah SWT mengutus Rasulullah SAW dengan aturan-aturan yang secara khusus berlaku pada diri Rasulullah SAW saja. Beberapa contoh diantara aturan-aturan tersebut adalah : Rasulullah SAW diwajibkan shalat tahajjud Rasulullah SAW diperbolehkan melanjutkan puasanya dimalam hari (puasa wishaf) Pernikahan beliau tidak mempersyaratkan adanya mahar (mantan) istri beliau SAW tidak boleh dinikahi Beliau SAW diperbolehkan menikahi lebih dari empat orang istri dalam satu kurun waktu. Siapa pun yang melakukan perbuatan sebagaimana diatas akan mendapatkan dosa, karena perkara-perkara di atas adalah kekhususan bagi beliau. 3. Perbuatan Rasulullah SAW yang menghasilkan implikasi hukum Perbuatan-perbuatan Rasulullah SAW yang menghasilkan konsekuensi hukum dapat dikelompokkan delam tiga kategori, yaitu :

a. Perbuatan Rasulullah SAW yang merupakan penjelasan (bayan) dari sebuah ayat. Apabila perbuatan Rasulullah SAW menjelaskan suatu hukum atau ayat yang bersifat wajib, maka penjelasan itupun hukumnya wajib, jika perbuatan Rasulullah SAW menjelaskan suatu hukum yang bersifat mandub, maka penjelasan itu pun hukumnya mandub. b. Perbuatan beliau SAW yang termasuk dalam kategori mandub atau nafilah Contoh perbuatan yang termasuk golongan ini adalah berpuasa selama enam hari pada Bulan Syawal, membaca bacaan-bacaan dzikir pada saat-saat tertentu dan menjalankan shalat-shalat sunnah. c. Perbuatan Rasulullah SAW yang termasuk dalam kategori mubah. Karena perbuatan ini bersifat mubah, maka ia tidak mendatangkan pahala maupun dosa dari sisi Allah SWT.2 4. Hal-hal yang keluar dari Rasul SAW yang berkenaan dengan pengalaman kemanusiaan, kecerdasan, dan percobaan dalam berbagai urusan keduniawian, seperti halnya sewa-menyewa, pertanian, pengaturan pasukan, strategi peperangan, resep obat bagi suatu penyakit, atau semisal hal-hal ini.3

Kesimpulannya ialah bahwa sesutau yang keluar dari Rasulullah SAW baik berupa ucapan, maupun perbuatan dalam salah sati dari empat kondisi yang telah kami jelaskan, maka itulah termasuk sunnah beliau, akan tetapi bukan suatu penetapan hukum islam dan bukan pula merupakan undang-undang yang wajib diikuti. Adapun sesuatu yang keluar dari beliau baik ucapan maupun perbuatan dalam fungsinya sebagai seorang rasul dan dimaksudkan sebagai suatu pembentukan hukum islam secara umum dan menjadi tuntunan bagi ummat islam, maka ia merupakan hujjah atas kaum muslimin dan undang-undang yang wajib diikuti.

2 3

Iyad Hilal, Studi tentang Ushul Fiqh, hal : 30 Prof. Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul Fiqh, hal :53

Jadi sunah itu jika dimaksudkan sebagai suatu perjalanan Rasulullah SAW dan hal-hal yang dilakukannya semasa hidupnya. Maka ia adalah segala sesuatu yang keluar dari beliau,baik ucapan, perbuatan, maupun penetapan yang dimaksudkan untuk membentuk hukum syara dan menjadi tuntunan manusia untuk menunjukkan mereka.4

B. Kedudukan AS-Sunnah Sunnah Rasul SAW merupakan hujjah (sumber rujukan dalm perkara agama dan salah satu dalil hukum syara. Al-Quran sumber pokok dari syariat islam telah menegaskan kehujjahan sunnah. (lihat; Ushul Fiqh, Muhammad alkhudhari, hal: 6, al maktabah al-tijariyah al-kubra). Allah SWT berfirman:

Apa saja yang dibawa oleh rasul kepada kalian maka ambillah, dan apa saja yang dilarangnya bagi kalian, maka tinggalkanlah (QS. Al-Hasyr : 7)5 Kedudukan sunnah dari segi statusnya sebagai dalil dan sumber ajaran islam, menurut jumhur ulama adalah menempati posisi kedua setelah al-quran. Argumen yang dikemukakan para ulama tentang posisi sunnah terhadap al-Quran tersebut yaitu : a. Alquran dengan sifatnya yang qathi al-wurud (keberadaannya yang pasti dan diyakini), baik secara ayat per ayat maupun secara keseluruhan, sudah seharusnyalah kedudukannya lebih tinggi dari pada sunnah yang statusnya secara hadits per hadits, kecuali yang berstatus mutawatir, adalah bersifat zhanni al-wurud (tidak sepenuhnya pasti) 75%. b. Sunnah berfungsi sebagai penjelas dan penjabar (bayan) terhadap al-quran. Ini berarti bahwa yang dijelaskan (al-mubayyan), yakni al-quran, kedudukannya adalah lebih tinggi daripada penjelasan (bayan), yakni sunnah. c. Sikap para sahabat yang merujuk kepada al-quran terlebih dahulu apabila mereka bermaksud mencari jalan keluar atas suatu masalah, dan jika di

4 5

Prof. Abdul Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul Fiqh, hal :55 Muhammad Husein Abdullah, Studi dasar-dasar Pemikiran Islam, Hal :56

dalam al-quran tidak ditemui penjelasannya, barulah mereka merujuk kepada as-sunnah yang mereka ketahui atau menanyakan sunnah kepada sahabat yang lain. Meskipun demikian, hal tersebut tidaklah mengurangi nilai as-sunnah, karena keduanya, al-quran dan sunnah, pada hakikatnya sama-sama berasal dari wahyu Allah SWT. Karenanya keduanya adalah seiring sejalan,

DAFTAR PUSTAKA

1.

Khallaf, Wahhab, Abdullah, Prof, Ilmu Ushul Fiqh, Dina Utama, 1994. Semarang

2.

Abdullah, Husein, M. Studi dasar-dasar pemikiran islam, Pustaka thariqul Izzah, 2007. Jakarta

3.

Makalah metodologi studi islam, pendekatan memahami hadits. STAIN ZAWIYAH COT KALA, 2007. Kuala Simpang.

SUNNAH SEBAGAI SUMBER AGAMA ISLAM DI S U S U N OLEH

SARIANTI
Dosen Pembimbing : Khairuddin, MA SEMESTER II UNIT B

STAIN ZAWIYAH COT KALA LANGSA TAHUN 2007-2008

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat kesehatan dan nikmat keimanan, semoga kita semua mendapat hidayah dari-Nya di Akhirat kelak. Shalawat beserta kita curah ke baginda Nabi Muhammad SAW. Yang telah menerangi dunia ini menjadi terang-benderang dengan budi pekertinya, perjuangannya, untuk menjauhkan umat manusia dari kegelapan/kejahiliyahan. Sebelumnya penyusun ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah menyampaikan ilmu pengetahuan kepada kami, sehingga kami dapat mengembangkan ilmu yang telah diberikan kepada kami selaku mahasiswa. Adapun isi makalah ini membahas tentang Sunnah sebagai sumber agama islam yang ini semua tidak akan terlaksana tanpa adanya bantuan dari temanteman mahasiswa sekalian. Dan kami selaku penyusun sangat mengharap kritikan dan saran apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam ketikan ataupun halhal lainnya. Hanya kepada Allah lah kami mohon ampun. Sekian dan terima kasih.

Tanggal 1 Maret 2008

TIM PENYUSUN

DAFTAR ISI

I. II. III.

PENDAHULUAN DAFTAR ISI SUNNAH SEBAGAI SUMBER AGAMA ISLAM 1 1. Nabi muhammad SAW sebagai Sumber Sunnah... 1 2. Kedudukan Sunnah .. 4

IV.

DAFTAR PUSTAKA

You might also like