You are on page 1of 12

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

2.1. Analisis Profil Sekolah 2.1.1. Kesiswaan NO 1 ASPEK ANALISIS Besaran sekolah dan perkembangannya KONDISI SAAT INI (REALITAS) Jumlah siswa meningkat dari tahun 2006 s.d. 2008, jumlah siswa lk lebih banyak dari pr, dengan rincian: th 2006=523 siswa, th 2007= 572 siswa, th 2008=625 siswa. Selama tiga ahun terakhir tidak ada anak putus sekolah. Managemen peserta didik yang terdiri dari PPDB, Pengadministrasian, Konseling, Kesehatan, Penentuan kenaikan kelas, dan pendataan dapat berjalan dengan baik. Bantuan kepada siswa miskin yang terdiri dari keringanan dan pembebasan biaya pendidikan dari tahun 2006 selalu meningkat, dengan rincian sbb: th 2006=69 siswa, th 2007= 107 siswa, th 2008= 114 siswa. Dana berasal dari Komite Sekolah dan BOS. As Sunnah tidak memberikan bantuan kepada peserta didik yang mengalami gangguang fisik atau mental, karena sekolah belum siap dengan fasilitas dan sumber daya yang ada. Sekolah menyalurkan bakat dan minat melalui kegiatan ekstra kurikuler. Selama tiga tahun terakhir, tidak terdapat siswa putus sekolah. Selama tiga tahun terakhir, tidak terdapat siswa yang tidak lulus atau tidak naik kelas. Siswa belum mendapatkan kejuaraan dalam lomba tiap mata pelajaran baik tingkat kota

Tindakan sekolah untuk menampung Anak Usia Sekolah (AUS) Managemen peserta didik

Bantuan kepada peserta didik yang kurang mampu secara ekonomi

Bantuan kepada peserta didik yang kurang siap secara fisik dan mental Perlakuan sekolah terhadap kecerdasan, bakat dan minat peserta didik. Perlakuan untuk menangani peserta didik putus sekolah Perlakuan terhadap peserta didik yang tidak lulus/tidak naik kelas Prestasi lomba/olimpiade mata pelajaran

7 8 9

maupun provinsi. Yang sudah mendapat kejuaraan yaitu: a. Pidato Bahasa Inggris juara 2 tingkat kota. b. Matematika Pasiad II, juara 40 se-Jabar. c. Olimpiade matematika, juara 2 se-kota. 10 Prestasi non akademik tiga tahun terakhir a. Taekwondo, juara 3 se-kota b. Futsal, juara 1 se-kota

2.1.2. Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran NO 1 ASPEK ANALISIS Rencana Pelaksanaan Pembelajaran KONDISI SAAT INI (REALITAS) a. Belum semua guru membuat RPP (70% membuat) b. Silabus pelajaran umum sudah lengkap, tetapi silabus mulok Islam belum ada. c. RPP yang sudah disusun belum memenuhi standar PAKEM. 2 Pelaksanaan Pembelajaran Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, guru masih dominan dengan metode ceramah, belum menggunakan teknik yang bervariasi, belum student centered, peran guru masih dominan di kelas. a. Tahfidzul Quran yang mencapai 2 juz baru kira-kira 40% siswa kelas 6. b. Nilai rata rata pelajaran Diniyah Islamiyah 7,5 c. Nilai bahasa Arab dan Inggris rata rata 5,0 d. Nilai praktek ibadah siswa rata rata 7,0. e. Nilai rata-rata ujian dari tahun 2006 s.d. 2008 belum mengalami peningkatan, masih berkisar 7, 4. f. Nilai rapot rata-rata 7,5.

Prestasi Akademik (hasil belajar)

g. Persentase kelulusan 100%. h. Persentase lulusan yang melanjutkan 100%

2.1.3. Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta Pengembangannya NO 1 ASPEK ANALISIS Kondisi guru tahun 2009/2010 KONDISI SAAT INI (REALITAS) a. Jml total= 46 orang. Semuanya berstatus honorer yayasan. b. Yang sudah S1= 13 orang c. Yang cocok dengan bidangnya= 17 orang d. Yang sudah setifikasi= 2 orang Kompetensi Kepala Sekolah mengalami peningkatan tiga tahun terakhir ini. Masih ada beberapa kompetensi yang masih belum cukup dan perlu ditingkatkan.

Kondisi Kepala Sekolah

2.1.4. Sarana dan Prasarana NO 1 ASPEK ANALISIS Perabot KONDISI SAAT INI (REALITAS) Perabotan kelas sudah mencukupi, seperti meja, kursi, lemari, papan tulis, papan data kelas. Namun perabot untuk di ruang guru masih kurang memadai dan mencukupi. Rationya adalah 1:1, artinya semua siswa sudah memiliki buku panduan. a. Alat peraga untuk praktek IPA dan Bahasa masih belum lengkap. b. Alat olah raga masih belum lengkap c. Belum ada ruangan khusus media pembelajaran/audio visual. 4 5 Sarana penunjang administrasi sekolah Prasarana Computer sudah ada 4 unit, belum ada mesin stensil. Sekolah belum menggunakan SIMDIK Ruang kelas terdiri dari 19 ruang, sedangkan rombel ada 21, sehingga masih meminjam ruang kelas MTs 2 ruang. Ada 1 ruang kelas yang tidak standar (hanya untuk 20 siswa, memakai kursi lipat).

2 3

Ratio jumlah buku dengan jumlah peserta didik Peralatan pembelajaran

Kondisi sanitasi sekolah

Ruang Kepala Sekolah, ruang guru, dan ruang TU kurang layak. Masjid tersedia untuk menampung seluruh siswa. Ruang perpustakaan siswa kurang memadai (berukuran 6x7 m2). Belum ada ruang khusus untuk makan bagi siswa. Sudah ada PDAM dan sumur bor, WC dan kamar mandi sudah cukup. Sampah dikelola oleh petugas khusus, tempat cuci tangan untuk siswa belum memadai. Kantin khusus sudah ada, dikelola oleh yayasan, dilengkapi dengan waserda. Wartel tersedia.

Kantin sekolah

2.1.5. Keuangan dan Pembiayaan NO 1 ASPEK ANALISIS Pendanaan KONDISI SAAT INI (REALITAS) Komite Sekolah BOS DAK 2008 2 Alokasi anggaran pada tahun 2009 Rp 1.238.520.000,Rp Rp 204.375.000,300.212.500,-

Alokasi dana sudah merata ke seluruh mata anggaran. Alokasi kas kecil dari dana Komite ke sekolah Rp 6 juta per bulan.

2.1.6. Budaya dan Lingkungan Sekolah NO 1 ASPEK ANALISIS Program kebersihan, keamanan, keindahan dan ketertiban KONDISI SAAT INI (REALITAS) Sekolah belum sepenuhnya melaksanakan program ini, misalnya: belum ada pemagaran sekolah, tidak ada taman dan kebun sekolah, belum ada program penghijauan. Namun di sekolah sudah ada satpam dan petugas khusus kebersihan.

2.1.7. Peranserta Masyarakat dan Kemitraan NO ASPEK ANALISIS KONDISI SAAT INI (REALITAS)

Keorganisasian, pembentukan dan tata kerja Komsek

Struktur organisasi Komsek sudah terbentuk, namun belum memiliki AD/ART, program kerja dan belum melaporkan pertanggungjawaban kepada Kepala Sekolah. Komposisi anggota sudah ideal, terdiri dari tokoh masyarakat, orangtua siswa yang mampu, ahli sesuai dengan bidangnya, berpotensi sebagai donor, perwakilan guru. Belum ada pertemuan anggota yang rutin ataupun incidental, belum ada jadwal kegiatan. Kebanyakan dari anggota Komsek beralasan sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Hampir semua anggota Komsek mengerti peran dan fungsinga, dan sudah memfungsikan beberapa perannya, misalnya mendukung program sekolah, sebagai perantara antara orangtua siswa dan sekolah dalam menyampaikan keluhan dan saran. Namun belum terlibat langsung dalam penyusunan program sekolah, penyusunan RKS dan RKAS, serta belum terlibat langsung dalam monev keuangan dan kegiatan sekolah. Secara tidak langsung masyarakat luas sudah memberikan dukungan dengan memberikan kepercayaan yang penuh kepada sekolah untuk mendidik anak-anaknya, namun belum dituangkan dalam bentuk program yang terencana.

Komposisi Anggota

Pertemuan anggota

Peran dan Fungsi

Dukungan masyarakat luas

2.2. Analisis Lingkungan Strategis

NO

ASPEK ANALISIS

STRENGTH

WEAKNESS

Letak geografis

Jl. Kalitanjung Kelurahan Karyamulya Kecamatan Kesambi Kota Cirebon. Secara geografis, sekolah ini sangat menguntungkan karena masih wilayah kota, tidak terletak di

Pertama, sekolah masih menyatu dengan unit lain, yang merupakan kompleks sekolah, mulai dari Playgroup, Taman KanakKanak, SD, MTs, sampai MA. Dengan keadaan ini

tempat keramaian, masuk ke areal yang terlindungi dari hiruk pikuk pasar atau jalan besar. Sangat nyaman untuk tempat bermain anak-anak. Lingkungan sekolah juga cukup asri karena masih banyak pepohonan dan dengan tekstur tanah yang agak berbukit.

banyak siswa yang beralasan jenuh, atau bosan bila melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi di As Sunnah. Hal ini juga mengakibatkan terlalu padatnya jumlah siswa yang berbaur dalam satu komlpeks, jika datang dan pulang akan mengakibatkan traffic jam. Kedua, dengan letak bangunan yang tidak tertutup di komleks As Sunnah, masih dilalui jalan umum warga, siswa masih mungkin untuk pergi dan bermain di luar lingkungan sekolah, seperti sungai, kuburan, pekarangan yang masih kosong, atau tempat lain yang jauh dari jangkauan guru.

Animo Masyarakat

Minat masyarakat sangat tinggi untuk menitipkan anaknya di sekolah. Hal ini terbukti dengan selalu banyaknya calon pendaftar di setiap tahun ajaran baru. Diberlakukan sistem seleksi siswa baru melalui test tertulis yang terdiri dari Baca, Tulis dan Berhitung (calistung), hal ini sebagai upaya untuk membatasi jumlah siswa yang diterima sesuai dengan kemampuan daya tampung lokasi (3 atau 4 rombel dengan total siswa 100 130). Minat yang tinggi tersebut adalah disebabkan oleh: a. Ingin menitipkan anaknya sampai sore, sebab orangtuanya sibuk bekerja. b. Selain mendapatkan

Pertama, daya tampung siswa yang masih terbatas, perlu ada tambahan lokal kelas. Kelas paralel yang ada antara 3 sampai empat rombel per kelasnya. Kedua, dengan jumlah lokal yang sangat banyak untuk satu unit (saat ini 21 rombel, jumlah siswa 660 orang, jumlah pegawai 53 orang), pimpinan sekolah sangat kewalahan dalam operasionalnya dan akan memperlamban pertumbuhan sekolah. Ketiga, ditinjau dari sisi pergaulan Islam yang ideal, dengan masih bercampurnya laki-laki dan wanita dalam satu unit, akan menghambat komunikasi dan hubungan inter personal.

Ekonomi Orangtua

pelajaran umum (sain), ingin juga mendapatkan pelajaran agama sepeti layaknya sekolah madrasah di sore hari. c. Ingin agar anaknya bisa baca Quran, hafalan surat-surat pendek, dan rajin shalat, puasa tanpa dipaksa. d. Ingin agar anaknya mendapatkan bimbingan akhlak Islam yang mulia, sehingga bisa berbakti kepada orangtuanya. Ekonomi orangtua siswa bervariasi, dari mulai tingkat bawah (tidak mampu) dan menengah. Namun mayoritas ekonomi orangtua tergolong mampu Sepertiga dari mereka telah memiliki mobil pribadi. Sebagian besar adalah pegawai (PNS), baik struktural maupun fungsional, diantaranya: Anggota DPRD, Pegawai Pemerintah Daerah, Dosen, Guru, Dokter dan perawat, Polri, TNI. Sebagian dari mereka adalah pengusaha yang sukses. SDIT As Sunnah sudah sangat dikenal dikalangan Diknas Pendidikan Kota Cirebon dan Kecamatan Kesambi. Kami memiliki hubungan yang harmonis. Diknas memperlakukan sekolah dengan adil dan sangat mendukung

Ada beberapa dari orangtua siswa yang masih dinyatakan tidak/kurang mampu. Data membuktikan dari jumlah 660 siswa, hanya 118 siswa yang masih perlu disubsidi dari dana BOS.

Status sosial/pekerjaan orangtua

Dengan status sosial orangtua siswa yang ratarata menengah, tuntutan pelayanan sekolah yang sempurna sangat didambakan. Sebagai konsekuansinya sekolah harus bisa memberikan pelayanan prima, dan itu merupakan beban yang sangat berat yang dipikul sekolah. Konsekuensi logis bagi sekolah adalah mengikuti semua ketentuan yang berlaku di lingkungan Diknas Pendidikan. Ketentuan-ketentuan itu terkadang tidak sejalan dengan visi misi sekolah, dan kalau tidak mengikuti

Hubungan dengan Diknas

program program sekolah, walaupun status sekolah adalah swasta penuh. Sebagai konsekwensinya, kami juga merespon dengan antusias program program yang dicanangkan oleh Diknas Pendidikan sebagai wujud kebersamaan. 6 Kerjasama dengan Lembaga lain SDIT As Sunnah telah banyak mengadakan kerjasama dengan lembaga lain, misalnya: BRI Syariah, Lembaga Psikologi Grahita, Bimbel Primagama, Kursus Matematika Dahsyat, Telkom, Kolam renang Basifa, dll. Kualitas guru sangat bervariasi, yang sudah S1 kira-kira 30%. Sebagian masih melanjutkan kuliah ke S1. Semua guru bisa membaca Al-Quran dengan tartil, minimal memiliki hafalan zuz Amma, sebagian besar bisa berbahasa Arab secara aktif. Beberapa orang diantaranya aktif sebagai dai (penceramah/khotib) di masyarakat. Usia guru masih relatif muda, antara 25 40 th, masih memungkinkan untuk melanjutkan pendidikan.

ketentuan itu maka secara normatif dan hubungan sosial akan terganggu, walaupun secara hukum resmi itu sah sah saja.

Sekolah belum memiliki standar operasional prosedur (SOP) dalam mengadakan kerjasama dengan lembaga lain.

Kualitas Guru

Kualitas siswa

Dengan adanya sistem test seleksi masuk SD, kualitas siswa baru kelas satu, harus sudah bisa baca tulis dan berhitung sederhana. Tidak menerima siswa yang bermasalah

Masih terdapat guru yang belum memenuhi standar kualifikasi yayasan, yaitu memiliki pengetahuan Islam yang lurus, sesuai dengan Al Quran dan Sunnah menurut pemahaman salafus sholih. - Masih banyak guru yang belum memenuhi standar kulifikasi akademis S1 (70%). - Banyaknya guru baru yang belum memiliki pengalaman setiap pergantian tahun ajaran baru, menyita energi sekolah untuk membimbing dan membinanya. Belum ada kelas unggulan, kelas akselerasi, dan kelas standar nasional.

mentalnya, atau IQ di bawah rata-rata. Siswa banyak meraih kejuaraan dalam lombalomba akademis tingkat kecamatan maupun kota. Lulusan kelas 6 tahun 2008/2009 sebanyak 5 orang diterima di SMP SBI, th 2009/2010 ada 8 orang yang diterima di SMP SBI. Bagi siswa yang mendaftar di SMP Negeri yang favorit, hampir selalu diterima dengan prestasi yang memuaskan. 9 Fasilitas yang tersedia Sekolah sudah banyak memiliki fasilitas yang sangat mendukung untuk kemajuan dan pengembangan, antara lain: ruang kelas yang standar, WC dan kamar mandi yang cukup, telepon, komputer dan internet sekolah, multimedia pembelajaran, ruang perpustakaan siswa, masjid, lapangan serba guna, tempat parkir yang luas, kantin sekolah yang terlokalisasi, waserda, ruang PSB (customer service), ruang lab komputer (kerjasama dengan MTs), fasilitas olah raga, lapangan tenis meja. a. Sekolah belum memiliki ruang tidur dan ruang makan siswa khusus, sementara ini tidur dan makan di dalam kelas. b. Ruang perpustakaan yang kurang luas, kira kira berukuran 5x7 m2, kurang bisa menampung banyak pengunjung dari jumlah siswa 660 orang. c. Belum ada ruang UKS. d. Belum ada ruang Multi media. e. Belum ada ruang Tata Usaha, padahal peran dari TU sangat penting, harus melayani 50 guru, 660 siswa dengan cepat dan akurat. Arsip dan surat-surat penting juga belum mendapatkan tempat yang memadai, padahal sekolah dituntut untuk profesional dan menagemen yang

10

Sumber dana

Selain dari dana Iuran SPP orangtua, sekolah mendapatkan dana BOS. Juga sewaktu waktu ada sumbangan dana dari muhsinin atau lembaga lain yang tidak mengikat. Status sekolah adalah swasta penuh dan sudah mendapatkan akreditasi yang pertama tahun 2006 dengan predikat A.

kuat. f. Ruang Kepala Sekolah yang masih sementara, (3x4 m2) sangat tidak layak untuk menerima tamu. g. Ruang guru yang tidak layak. Banyak guru yang tidak memiliki tempat duduk dan meja, sehingga mereka tidak bisa bekerja di kantor dengan nyaman, padahal mereka dituntut kerja profesional, service excellence. Dari sekian banyak alokasi dana iuran orangtua siswa (SPP), tetapi sekolah hanya menerima Rp 6 juta saja per bulan untuk operasional kas kecil sekolah, selebihnya didistribusikan ke yayasan sebagai bentuk pemerataan. Dengan menyandang predikat A, sekolah memiliki beban moral yang sangat berat, dituntut pelayanan yang profesional di semua bidang, munculnya tuntutan yang tinggi dari orangtua siswa dengan menyampaikan berbagai macam keluhan dari pelayanan yang ada. a. Bagi siswa, tidak bisa mengikuti kursus di luar sekolah bagi yang merasa kurang mendapatkan apa yang diinginkan dari sekolah, atau sekolah dirasa belum mampu mencapai keinginan target siswa dalam pelajaran tertentu. b. Sebagian siswa ada

11

Status sekolah

12

Sistem Full Day

Sekolah menganut sistem fullday, belajar dari pagi Pk. 07.00 s.d. 16.00 wib, termasuk di dalamnya istirahat, shalat, makan dan tidur siang. Dengan beban belajar yang cukup banyak tersebut, sangat memungkinkan bagi sekolah untuk mengadakan program unggulan, pengayaan, pengembangan diri dalam

bentuk ekstra kurikuler dan akselerasi.

13

Kesejahteraan Guru

yang mengeluh kelelahan fisik, apalagi kalau di malam hari dibebani dengan tugas/PR. c. Bagi guru, hampir tidak ada waktu untuk mempersiapkan KBM yang PAKEM. d. Secara finansial, guru tidak bisa mencari tambahan penghasilan di luar sekolah,seluruh waktunya tersita di sekolah padahal kesejahteraan yang didapat dari sekolah masih di bawah UMR. Bila dibandingkan dengan Dengan THP rata-rata masih sekolah swasta lain (guru di bawah UMR, kerja dari honorer), kesejahteraan pagi sampai sore, tidak bisa guru As Sunnah memiliki mencari tambahan kelebihan dengan adanya penghasilan di tempat lain, tunjangan-tunjangan selain maka hal itu dirasa sangat Gaji Pokok. berat bagi para guru untuk menanggung beban biaya hidup. Maka suatu hal yang wajar bila dalam perjalanannya sewaktu waktu pindah ke profesi lain yang lebih menjanjikan. Boleh dikatakan, bekerja di as sunnah hanya batu loncatan selama belum mendapatkan yang lain. Belum lagi tawaran PNS sangat menggiurkan dengan kesenjangan gaji yang jauh lebih besar dan jam kerja yang jauh lebih pendek. Sekolah memiliki mulok yang banyak diisi dengan pelajaran Diniyah Islamiyah, Baca Quran dan Tahfiz Quran. Hal ini merupakan salah satu daya tarik dan alasan utama orangtua menitipkan a. Belum memiliki kurikulum diniyah yang baku dari sekolah. b. Guru Tahsin dan Tahfidz Quran belum mendapatkan sertifikat dari

14

Kurikulum Mulok (diniyah)

anaknya ke sekolah. 15 Sistem sentralisasi a. Sekolah tidak dibebani dengan administrasi keuangan siswa dan administrasi gaji guru. b. Sekolah mendapatkan tenaga pengajar yang sudah diseleksi dari pengurus yayasan. c. Sekolah mendapatkan fasilitas gedung dan pemeliharaannya langsung yayasan.

lembaga resmi, misalnya dari Qiroati. a. Penentuan kebijakan lamban. b. Pemasukan keuangan sekolah terbatas. c. SDM yayasan yang mengelola Bidang Pendidikan masih langka.

You might also like