You are on page 1of 2

KOMPAS cetak - Keikutsertaan Indonesia dalam ACFTA

http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/04/09/03474252/Keikutsertaan.I...

KOMPAS.com

Bola

Entertainment Games Tekno Otomotif Cetak ePaper KompasKarier

Female Properti Forum Kompasiana PasangIklan GramediaShop

Images

Mobile

Kompas

Rabu, 30 Juni 2010

Berita Utama Bisnis & Keuangan Humaniora Peristiwa Nusantara Metropolitan Olahraga Dunia 2010

International Opini Politik & Hukum Sosok Nama & Sumatera Bagian Selatan Sumatera Bagian Utara Yogyakarta

SEJARAH

Keikutsertaan Indonesia dalam ACFTA


Jumat, 9 April 2010 | 03:47 WIB Perjanjian Perdagangan Bebas Intra-ASEAN dalam skema Common Effective Preferential Tariff-ASEAN Free Trade Trade Agreement (CEPT-AFTA) dimulai sejak tahun 1992. Kemudian dalam rangka pembentukan ASEAN Economic Community 2015, dijadikan ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA). Adapun Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-China (ACFTA) ditandatangani pada 29 November 2004. Keikutsertaan Indonesia dalam berbagai kesepakatan perjanjian perdagangan bebas tidak dapat dicegah ataupun dibatalkan walaupun sektor industri manufaktur mengaku belum cukup siap. Namun, lazimnya di dalam kesepakatan perjanjian perdagangan bebas terdapat klausul-klausul yang memberi kesempatan para pihak memodifikasi dan penundaan konsesi sementara dalam rangka memperbaiki posisi daya saingnya. Untuk pengamanan industri manufaktur dalam negeri menghadapi implementasi berbagai kesepakatan perjanjian perdagangan bebas, diperlukan langkah terkoordinasi lintas kementerian dan melibatkan perwakilan dunia usaha (Kadin dan asosiasi) yang mencerminkan Indonesia Incorporated. Khusus untuk kasus ACFTA dan CEPT-AFTA, Indonesia tetap sepakat dengan program penurunan tarif sesuai jadwal, di mana untuk kategori produk dalam Normal Track (NT1) ACFTA dan Inclusion List (IL) CEPT-AFTA untuk ASEAN, bea masuknya telah 0 persen per 1 Januari 2010. Namun, terdapat sejumlah pos tarif yang belum siap dihapuskan tarif bea masuknya. Penundaan sejumlah 228 pos tarif untuk ACFTA dimungkinkan didasarkan pada Artikel 6 perjanjian ACFTA dan sejumlah 227 pos tarif untuk CEPT-AFTA didasarkan pada Artikel 23 ATIGA.

1 of 3

30/06/2010 1:32 PM

KOMPAS cetak - Keikutsertaan Indonesia dalam ACFTA

http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/04/09/03474252/Keikutsertaan.I...

Pemerintah telah mengoordinasikan langkah-langkah secara komprehensif, holistik, dan tersistem meliputi pembicaraan ulang, pembentukan tim, dan strategi yang akan diambil. Dalam pembicaraan ulang, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan, telah menyampaikan surat kepada Sekjen ASEAN, yang isinya mengenai Indonesia akan tetap melaksanakan komitmen (FTA) sesuai jadwal, tetapi terdapat sektor industri tertentu yang menghadapi ancaman pelemahan daya saing. Dalam kerangka CEPT-AFTA, jumlah produk yang dijadwalkan tarifnya menjadi 0 persen tahun 2010 sebanyak 1.696 pos tarif sehingga total jumlah tarif yang sudah menjadi 0 persen adalah 8.654 pos tarif. Saat ini kerja sama CEPT-AFTA hanya untuk perdagangan barang, sedangkan untuk kerja sama investasi belum tercapai kesepakatan. Saat ini Indonesia sedang mengusulkan penundaan untuk 227 pos tarif HS (harmonisasi) ke negara-negara ASEAN melalui Sekretariat ASEAN. Sementara itu, CEPT-AFTA merupakan komponen utama menuju diberlakukannya ASEAN Economic Community (AEC) mulai 1 Januari 2015. Latar belakang perjanjian perdagangan bebas ASEAN dengan China (ACFTA) didasarkan pada perjanjian komprehensif kerja sama ekonomi ASEAN China tahun 2002. (gun)
Share on Facebook

- Beri Rating Artikel -

Rate

A A

Ada 0 Komentar Untuk Artikel Ini. Posting komentar Anda

Form Komentar
Nama *

Email Address *

Komentar *

160

Isi kode diatas *

2 of 3

30/06/2010 1:32 PM

You might also like