You are on page 1of 3

1.

Perpustakaan Umum Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang bertugas mengumpulkan, menyimpan, mengatur dan menyajikan bahan pustakanya untuk masyarakat umum. Perpustakaan umum diselenggarakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa memandang latar belakang pendidikan, agama, adat istiadat, umur, jenis dan lain sebagainya, maka koleksi perpustakaan Umum pun terdiri dari beraneka ragam bidang dan pokok masalah sesuai dengan kebutuhan informasi dari pemakainya.

2.

Perpustakaan Khusus Perpustakaan khusus adalah salah satu jenis perpustakaan yang dibentuk oleh lembaga (pemerintah/swasta) atau perusahaan atau asosiasi yang menangani atau mempunyai misi bidang tertentu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan bahan pustaka/informasi di lingkungannya dalam rangka mendukung pengembangan dan peningkatan lembaga maupun kemampuan sumber daya manusia.

3.

Perpustakaan Sekolah Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan, dengan tujuan utama untuk membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada umumnya.

4.

Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannnya.

5.

Perpustakaan Nasional Hingga sekarang, belum ada kesepakatan bersama mengenai apa itu definisi perpustakaan nasional, hanya saja ada kesepakatan mengenai fungsinya, yaitu:

Menyimpan setiap pustaka yang diterbitkan di sebuah negara. Mengumpulkan atau memilih bahan pustaka terbitan lain mengenai negara yang bersangkutan. Menyusun bibliografi nasional artinya daftar buku yang diterbitkan di sebuah negara. Menjadi pusat informasi negara yang bersangkutan. Pusat antar pinjam perpustakaan di negara yang bersangkutan serta antara negara yang bersangkutan dengan negara lain.

Selain kelima jenis perpustakaan tersebut, terdapat lagi dua jenis perpustakaan yang sedang booming pada saat ini, yaitu perpustakaan digital dan hibrida. 1. Perpustakaan Digital Perpustakaan digital adalah perpustakaan dimana seluruh koleksinya sudah berbentuk digital. sementara menurut Digital Library Federation di Amerika Serikat memberikan definisi perpustakaan digital sebagai organisasi-organisasi yang menyediakan sumber-sumber, termasuk staff dengan keahlian khusus, untuk menyeleksi, menyusun, menginterpretasi, memberikan akses intelektual, mendistribusikan, melestarikan, dan menjamin keberadaan koleksi karya-karya digital sepanjang waktu sehingga koleksi tersebut dapat digunakan oleh komunitas masyarakat tertentu atau masyarakat terpilih, secara ekonomis dan mudah. Berdasarkan International Conference of Digital Library 2004,konsep Perpustakaan digital adalah sebagai perpustakaan elektronik yang informasinya didapat, disimpan, dan diperoleh kembali melalui format digital. Perpustakaan digital merupakan kelompok workstations yang saling berkaitan dan terhubung dengan jaringan (networks) berkecepatan tinggi. Perpustakaan digital ini banyak dikembangkan oleh perpustakaan-perpustakaan Universitas di Amerika Serikat. 2. Perpustakaan Hibrida Perpustakaan hibrida adalah perpustakaan dimana koleksinya terdiri dari koleksi cetak dan juga koleksi

elektronik. Sementara teknologi yang digunakan sebagai pendukung dalam aktivitas perpustakaan seperti temu kembali informasi. Proyek perpustakaan hibrida ini terutama banyak dikembangkan oleh perpustakaan-perpustakaan universitas di Inggris. Perbedaan yang mendasar antara perpustakaan digital dan perpustakaan hibrida adalah tentunya jenis koleksinya, dimana perpustakaan digital seluruh koleksinya berbentuk digital sementara koleksi untuk perpustakaan hibrida ada 2 jenis yaitu cetak dan elektronik. Selain itu, perpustakaan digital tidak memerlukan sebuah bangunan (gedung) untuk koleksinya, karena user hanya tidak mengakses saja lewat internet, sementara perpustakaan hibrida masih memerlukan sebuah gedung untuk menempatkan koleksinya. Tentunya perpustakaan hibrida ini membutuhkan pustakawan atau ahli informasi untuk membantu para penggunanya sementara perpustakaan digital tidak membutuhkan pustakawan karena memang sifatnya yang seperti itu.

Perpustakaan yang diklaim sebagai yang terbesar di Asia, Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia atau The Crystal Knowledge, akhirnya diresmikan, Jumat (13/5/2011). Gedung perpustakaan berlantai delapan dengan tiga menara itu diperkirakan sanggup menampung 20.000 orang per hari. Agenda pembukaan perpustakaan dimulai pukul 09.00 dengan acara syukuran tumpengan jajaran Rektorat Universitas Indonesia (Rektorat UI), mahasiswa UI, dan masyarakat umum. Setelah pembukaan, gedung perpustakaan yang dibuka hingga pukul 15.00 tadi itu dipenuhi pengunjung perpustakaan untuk sekadar melihat ataupun menikmati beberapa fasilitas yang disediakan, seperti layanan internet. Adapun perpustakaan dapat dinikmati lagi setelahnya, yaitu mulai Senin (16/5/2011). Jadwal buka perpustakaan tersebut dikabarkan 24 jam sehari selama seminggu penuh. Namun, setelah melihat keterangan di situs resminya, www.lib.ui.ac.id, perpustakaan memiliki jadwal buka sebagai: Senin-Jumat: 08.30-20.00 WIB dan Sabtu-Minggu: 09.00-15.00 WIB. Berikut Untuk sementara ini, hingga berfungsi seluruhnya pada Agustus 2011, layanan perpustakaan yang dapat dinikmati adalah ruang baca, ruang komputer, koneksi internet hotspot (dengan akun UI), ruang diskusi, kubikus, dan tempat pengembalian koleksi yang sedang dipinjam oleh pengguna perpustakaan. Adapun peminjaman baru akan dapat dilayani setelah semua koleksi dari semua perpustakaan fakultas dipindahkan, yaitu pada Agustus 2011. Perpustakaan yang memiliki luas bangunan sekitar 33.000 meter persegi ini dapat menampung antara 3 juta dan 5 juta buku. Selain dilengkapi sekitar 100 silent-room bagi dosen dan mahasiswa untuk kepentingan produktivitas akademisi kampus, dikabarkan pula bahwa perpustakaan ini akan dilengkapi sarana toko buku, kafetaria, studio musik, pusat kebugaran, bioskop, serta studio penyiaran radio dan televisi.

Andy F. Noya, Duta Baca 2011


BPADJAKARTA.net - Andy F. Noya terpilih sebagai Duta Baca Indonesia 2011. Pembawa acara Kick Andy itu menyingkirkan beberapa nama populer yang dinominasikan Perpustakaan Nasional RI. Andy terpilih berdasarkan penilaian dewan juri di Jakarta, Senin (26/9) siang. Andy mengalahkan nama beken sekelas Baharuddin Jusuf Habibie, Jusuf Kalla, Rano Karno, Dik Doank, serta Katon Bagaskara. Terpilihnya Andy karena jurnalis senior Metro TV itu dianggap telah menjalankan dan meningkatkan minat baca serta membangkitkan keinginan untuk maju bagi masyarakat. Setelah terpilih, penulis buku Kick Andy Corner itu langsung bersiap. Dia, antara lain akan mendatangi sekolah dan kampus, mengadakan seminar, bahkan meningkatkan minat baca melalui program Kick Andy di Metro TV. Perpustakaan ialah sebuah bangunan yang menyimpan pelbagai koleksi sumber maklumat dan menyediakan perkhidmatan, diuruskan untuk digunakan, dan diuruskan oleh perbadanan awam (kerajaan), institusi mahupun persendirian. Jika dahulu perpustakaan digunakan untuk menyimpan pelbagai koleksi bahan bercetak seperti buku dan majalah, tetapi disebabkan kepesatan dunia maklumat, perpustakaan kini dijadikan gudang yang menghimpunkan juga pelbagai sumber yang bersifat bahan bercetak, elektronik, mahupun bahan bukan cetakan. Malah, kebanyakan perpustakaan hari ini juga menyediakan perkhidmataninternet untuk kegunaan umum. Perpustakaan terbesar adalah "Perpustakaan Kongres".

You might also like