You are on page 1of 4

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (AHYT 253)

PENGARUH ASAM DAN BASA TERHADAP KERJA ENZIM KATALASE

Oleh: ROBBY PRIMADANI AIC204002 KELOMPOK VII

Dosen Pembimbing: Drs. Kaspul, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN 2006

PRAKTIKUM IV
Topik Tujuan Hari/ tanggal Tempat : Pengaruh asam dan basa terhadap kerja enzim katalase : Untuk mengetahui pengaruh asam dan basa terhadap kerja enzim katalase. : Kamis, 2 Oktober 2006 : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin

I. ALAT DAN BAHAN: a. Alat: - Beacker glass - Lumpang + alu porselen - Tabung reaksi - Corong - Pipet tetes - Gelas ukur - Kertas saring - Sentrifuge listrik + tabung sentrifuge - Rak tabung reaksi - Neraca ohauss b. Bahan: - Hati ayam segar - Hidrogen peroksida (H2O2) - Aquadest - NaOH - HCl - KOH - CH3COOH (Asam asetat glasial) II. CARA KERJA 1. Menghancurkan hati ayam kemudian menambahkan sedikit aquadest.

2. Membuat ekstrak hati ayam, kemudian menampungnya dalam dalam becker glass. 3. Menyediakan 6 buah tabung reaksi dan beri label A, B, C, D, dan E. Kemudian mengisinya dengan ekstrak hati ayam sebanyak 3 ml (mengambil dengan menggunakan pipet). 4. Mengamati perubahan yang terjadi. 5. Menambahkan tiga tetes Hidrogen Peroksida pada tabung A. 6. Menambahkan 3 tetes hidrogen peroksida dan 3 tetes aquadest pada tabung B. 7. Menambahkan 3 tetes HCl dan 3 tetes peroksida cair pada tabung C. 8. Menambahkan 3 tetes CH3COOH dan 3 tetes hidrogen peroksida pada tabung D. 9. Menambahkan satu butir NaOH pada tabung E dan menunggu sampai larut semuanya, kemudian menambahkan 3 tetes hidrogen peroksida. 10. Menambahkan sebutir KOH pada tabung F dan menunggu sampai larut semua kemudian menambahkan 3 tetes hidrogen peroksida. 11. Mengulangi perlakuan mulai butir 7, 8, 9, 10 dan membandingkan hasil reaksi setiap perlakuan.

III. TEORI DASAR


Proses metabolisme terjadi di dalam sel. Dalam proses ini terjadi pemecahan atau penguraian senyawa organik untuk menghasilkan energi, ini disebut katabolisme. Misalnya pernafasan sel. Sedangkan proses penyusunan senyawa organik dari molekul anorganik disebut anabolisma. Sebagai hasil samping dari proses metabolisme adalah suatu zat yang bersifat racun dan harus segera di netralkan oleh sel atau organ tubuh dengan cara reaksi kimia di dalam sel. Enzim katalase dihasilkan oleh perosisome. Pada hewan satu lisosom bergabung dengan vacuola makanan dan pada vacuola tersebut dapat terjadi pencernaan makanan. Sedangkan pada hewan bersel banyak umumnya pencernaan makanan secara ekstra sel di dalam saluran pencernaan makanan. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan pada vertebrata dan hewan tingkat tinggi lainnya termasuk manusia mempunyai pola yang sama,

terdiri atas: mulut, oesofagus, lambung dan usus. Untuk mencerna makanan diperlukan enzim-enzim yang dihasilkan oleh berbagai kelenjar pada sistem pencernaan makanan. Salah satu kelenjar di dalam tubuh hewan dan manusia adalah hati. Disamping mengeluarkan cairan empedu hati juga mempunyai beberapa fungsi lainnya berhubungan dengan pencernaan makanan dan bagian lain dari tubuh.

NaOH=tidak ada gelembung 6 10

IV. HASIL PENGAMATAN


Tabel pengamatan No Perlakuan Perubahan ada tidaknya gelembung 1 5 Gelembung kecil dipermukaan 2 6

Keterangan (perubahan warna) Sebelum=coklat muda Sesudah=coklat lebih tua dari sebelumnya Ada gelembung namun lebih sedikit Sebelum=coklat muda V. ANALISIS DATA Enzim dalam menjalankan aktivitasnya sangat tergantung pada dari percobaan 5 Sesudah=coklat lebih muda dari keadaan molekul ionik terutama pada bagian protein dan pH yang ada. pH sebelumnya mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kerja enzim karena pH Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 1 Ulangan 2 dapat menghambat kerja enzim karena dalam hal ini apakah pH itu bersifat Ditambah Ditambah Sebelum=colat Sebelum=coklat HCL=ada HCL=tidak ada keruh muda asam atau basa. Suatu enzim mempunyai pH optimum antara 4 8. Jika suatu enzim diberi pH yang sangat ekstrim, maka akan mengalami endapan, tidak endapan, tidak Ditambah Sesudah=coklat ada gelembung ada gelembung HCl=coklat keruh denaturasi sehingga kerjanya akan terhambat sehingga perlu dilakukan pengendalian pH sehingga enzim dapat beraktivitas dengan lancar. Ditambah Ditambah muda Namun pH bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi kerja H2O2=ada H2O2=tidak ada Ditambah enzim. Hal lain yang dapat mempengaruhi kerja enzim seperti konsentrasi endapan, tidak endapan, tidak H2O2=coklat air dalam enzim yang terikat pada membran subseluler mungkin berlainan ada gelembung ada gelembung muda Ditambah Ditambah Sebelum=coklat Tetap dengan jumlah air untuk enzim di dalam sitoplasma. Kebutuhan yang tepat coklat untuk hidrasi enzim dalam lingkungan fisiologisnya mungkin berbeda dari CH3COOH=tidak CH3COOH=tidak muda yang telah diamati dalam keadaan yang terisolasi maupun yang teruraikan, ada gelembung ada gelembung Sesudah=coklat hal ini dapat dilihat pada percobaan kali ini. Ditambah Ditambah kekuningan Untuk tabung A dimana 3 ml SLE ditetesi H2O terjadi perubahan yaitu H2O2=ada H2O2=ada terdapat gelembung. Hal ini menandakan bahwa enzim katalase gelembung gelembung menghidrolisis hidrogen peroksida sehingga reaksi ini dapat berlangsung. Ditambah Ditambah Larutan Awal=coklat H2O2=ada H2O2=tidak ada berwarna muda Hidrogen peroksida bersifat netral pHnya sehingga warna yang terbentuk coklat gelembung gelembung kuning. Ditambah tua. Ditambah Ditambah Ditambah NaOH=kuning

Ditambah H2O2=kuni kehijauan Ditambah Ditambah Sebelum=coklat Sebelum=c KOH=tidak ada KOH=tidak ada keruh muda endapan dan tidak endapan dan tidak Ditambah Sesudah=j ada gelembung ada gelembung KOH=coklat lalu krem Ditambah Ditambah keruh H2O2=tidak ada H2O2=tidak ada Ditambah endapan, ada endapan, tidak H2O2=coklat gelembung ada gelembung keruh

NaOH=tidak ada gelembung

H2O2=agak kuning bening

Untuk tabung B dimana 3 ml SLE ditetesi hidrogen peroksida dan aquadest terjadia perubahan dengan ditandai adanya gelembung atau busa pada permukaan larutan dengan larutan menjadi coklat muda, karena hidrogen peroksida dan aquadest bersifat netral. Untuk tabung C dimana SLE ditambah HCl dan H2O terjadi perubahan dengan terbentuknya endapahn warna coklat keruh dan menjadi coklat muda, kemudian dilakukan percobaan yang kedua lagi ternyata hasilnya pun sama seperti pada percobaan pertama. HCl merupakan asam kuat sehingga mengalami denaturasi yang ditandai dengan adanya endapan. Untuk tabung D dimana SLE ditambah CH3COOH dan H2O2 dimana CH3COOH bersifat asam lemah sehingga menyebabkan SLE berwarna coklat kekuningan dan terdapat gelembung pada larutan kemudian percobaan diulang lagi dan mendapatkan hasil yang sama. Perubahan warna ini menyebabkan atau menandakan bahwa enzim mengalami denaturasi oleh asam lemah CH3COOH namun tidak sekuat pada reaksi oleh asam kuat HCl. Untuk tabung E dimana SLE ditambah sebutir NaOH dan H2O2 SLE mengalami perubahan warna menjadi kuning dan adanya gelembung walaupun hanya pada pencampuran pertama saja. Perubahan warna ini disebabkan karena denaturasi pada enzim yang dikarenakan NaOH bersifat basa kuat, hal yang sama pun terjadi pada pengulangan berikutnya. Untuk tabung F dimana SLE ditambah KOH dan H2O2 dimana terjadi perubahan warna menjadi coklat muda dan adanya gelembung. Perubahan warna ini menyebabkan atau menandakan bahwa enzim mengalami kerusakan. Untuk percobaan yang kedua juga menunjukkan hasil yang sama. Jadi, asam dan basa sangat ekstrim, menyebabkan enzim katalase mengalami denaturasi, hal ini dibuktikan dari percobaan yang telah dilakukan.

peristiwa denaturasi atau kerusakan enzim setelah diberikan HCl yang merupakan asam kuat yang ditandai dengan adanya endapan. VII. DAFTAR PUSTAKA Ibayati, dkk. 1995. Biologi SMU. Ganexa Exact Bandung. Bandung. Kimbal, J.W. 1992. Biologi Jilid 2. Erlangga. Jakarta. Priwirohartono, S dan Suharjono, H. 1996. Sains Biologi 3a. Bumi Aksara. Jakarta. Suntoro, S.S. 1994. Anatomi Hewan Materi Pokok Modul 1-6. Universitas Terbuka. Jakarta. Wulangi, K.S. 1993. Prinsip-prinsip Fisiologi Hewan. DepDikBud. Jakarta.

VI. KESIMPULAN 1. Pengaruh asam basa terhadap kerja enzim katalase terlihat pada
adanya busa pada larutan SLE yang ditambah dengan H2O2, HCl, KOH, CH3COOH, NaOH dan Aquadest. Serta terlihat juga terjadinya

You might also like