You are on page 1of 2

Harmoni Seren Taun Oleh : Mariyo sebuah naskah dokumenter yang di produksi oleh Kafha: Laboratory for Humanity

an d culture. Universitas Paramadina. Opening Narasi 1 Seren Taun adalah upacara adat yang dilakukan setiap tahun sekali.Yaitu bermakna mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Selain tasyakur sere n taun juga dimaksudkan mengevaluasi hasil pertanian tahun ini -- guna merencana kan capaian -- hasil pertanian untuk tahun-tahun berikutnya. Narasi 2 Seren taun -- bagi masyarakat kesepuhan Sinar Resmi, bertujuan untuk merekatkan tali persaudaraan, dengan tidak membedakan ras, suku dan agama serta menjadi wah ana untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang adil dan sejahtera. Masyarakat adat Sinar Resmi berpandangan bahwa adat istiadat perlu dijaga. Mengingat tradisi da lam suatu budaya merupakan identitas yang dapat mencerminkan jati diri sebagai s ebuah bangsa. Narasi 3 Secara keseluruhan acara Seren Taun di Kesatuan Adat Banten Kidul, Kesepuhan Sinar Resmi, Desa Sirna Resmi Kec Cisolok Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat.Diantaranya adalah: Ampih Pare Kaleuit yakni sebua h ritual memasukan padi ke Lumbung, Saresehan Geureuh Leutik nyoreng ka tukang, N yawang Anu Bakal Datang, yakni sarasehan untuk mengevaluasi hasil pertanian untu k mensikapi hasil-hasil pertanian di masa tanam berikutnya. Kemudian pameran has il kerajian masyarakat setempat dan diramaikan dengan Pentas Kesenian Tradisiona l dalam lingkungan budaya masyarakat sunda khususnya masyarakat adat banten kidu l. Narasi 4 Kesepuhan di pimipin oleh Abah Asep Nugraha atau biasa di pangil Abah. Abah adal ah pimpinan adat yang mempunyai tugas memimpin ritual atau upacara-upacara adat Kasepuhan ini. Budaya Tani Narasi 5 Tradisi masyarakat Sinar Resmi dalam kesehariannya dipengaruhi oleh budaya masya rakat yang mengolah lahan dengan bertani sebagai mata pencahariannya,. Terutama pada pertanian padi. Narasi 6 Hal ini berlangsung sejak beberapa abad yang lalu, secara turun temurun dari gen erasi ke generasi, mereka telah mengenal dan bergaul secara akrab dengan lingkun gan alamnya.Dari pergaulan dengan alam semesta itulah warga kesepuhan melahirkan kosmologi, dan berguna untuk membaca kapan padi ditanam, dipupuk dan dipanen.Wa rga kasepuhan, memiliki pandangan bahwa alam semesta adalah sistem yang teratur, tidak pernah meleset dan memiliki keseimbangan. Narasi 7 Kosmologi itu terangkum dalam pancer pangawinan yaitu melaksanakan sara, nagara dan mokaha. Sara adalah agama, nagara adalah pemerintahan dan mokaha adalah kese lamatan atau kasepuhan.Sara, nagara dan mokaha harus bersatu Kesenian Narasi 8 Budaya yang ada dalam kesepuhan ini meliputi beberapa tradisi kesenian di antara nya: Wayang golek, gondong buhun, tari jaipong, seni celempung tari jipeng, reng kong, dog dog lojor dan debus. Keunikan dan Kearifan lokal Narasi 9 Keunikan masyarakat adat kasepuhanSirna Resmi, terdapat dalam pandangannya tenta ng nilai padi. Padi tidak boleh dijual tapi boleh di tukar dengan benda lain, bahk

an ada pandangan menjual padi sama saja menjual diri. Oleh karena itu padi menja di sakral bagi warga Kasepuhan lantaran dianggap sebagai titisan Nyi Pohaci atau Dewi Sri, dewi simbol kesuburan. Masyarakat Sirna Resmi sangat menjaga tata car a mengolah tanah dan menanam padi.Bagi masyarakat Sirna Resmi padi hanya ditanam dan dipanen sekali dalam setahun. Pandangan ini cerminan bahwa seorang ibu hany a melahirkan bayi sekali dalam setahun. Narasi 10 Untuk memberikan penghargaan terhadap padi, dibangunlah tempat khusus untuk meny impan padi yang disebut Leuit atau lumbung. Maka dari itu peran Leuit menjadi sangat penting. Kehadiran leuit ikut mengatur ketersediaan pangan.Abah sendiri memilki dua jenis leuit, yaitu leuit si jimat dan leuit adat kasepuhan.Leuit adat Kesepuhan berfungsi sebagai cadangan untuk pang an incu putu atau masyarakat kesepuhan.Apabila hasil panen kurang, maka leuit ad at akan menjadi solusi untuk mengatasi kekurangan pangan. Prosesi Memasukan Padi ke Leuit si Jimat Narasi 11 Untuk penghormatan kepada Padi, maka prosesi meletakan padi ke leuit si jimat at au lumbung pun dilaksanakan. Padiyang sudah di panen di arak ke tengah-tengah la pangan dengan diiringi dog dog lojor, rengkong, 7 putri, pemikul padi, pembawa b akul padi, dan debus dengan petunjuk lengser. Lengser, ambu dan para pejabat kem udian menjemput Abah menuju Leuit Si Jimat. Di depan lumbung, bagian pengurus petani menertibkan padi yang tiba di depan leu it, untuk di masukan kedalam leuit dengan media kemenyan, baru lah Abah naik ke lu mbung untuk merapihkan padi. Satu per satu pejabat di beri kehormatan untuk mema sukan padi kelumbung dengan di iringi oleh nyanyian Kidung Buhun. Setelah semua meletakan padi di lumbung, abah pun meninggalkan lumbung. Nyanyian kidung pun berhenti. Sebagai akhir dari upacara, 7 putri siap-siap untuk melaks anakan tugasnya yaitu rampak sekar prosesi meletakan padi ke lumbung atau leuit pun berakhir. Sebagai penutup dari upacara adat seren taun,adalah saresehan. SaresehanGeureuh Leutik nyoreng ka tukang, Nyawang Anu Bakal Datang, yakni sarasehan untuk mengeva luasi hasil pertanian untuk mensikapi hasil-hasil pertanian di masa tanam beriku tnya. Penutup Narasi 12 Keragaman suku, adat dan budaya -- barangkali dapat menjadi modal untuk menjadi bangsa yang memiliki jati diri. Seperti pada makna upacara adat seren tahun ini, yakni bagaimana manusia mampu menghadirkan sikap arif pada warisan budaya leluh urdan menghargai tradisi dan kearifan local yang terkandung dalam kesimbangan hi dup antara manusia dengan alamnya. Mari melestarikan budaya, sebab dari budaya i tulah bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang besar.

You might also like