Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 7 MBI 01
Mutiara Novita Hikmah Fujiyati Arif Tri Pramono Ardy Sutrisno Yudha Kurnia Pangestu R. Ramdan Trijaya
Untuk menyambung awalan dengan bagian kata yang mengikutinya atau akhiran dengan bagian kata yang mendahuluinya. contoh: Senjata ini merupakan sarana pertahanan yang canggih.
Kini ada cara yang baru untuk mengukur panas.
Untuk menyambung bagian-bagian tanggal dan huruf dalam kata yang dieja satu-satu. contoh: 10-11-1992 I-n-d-o-n-e-s-i-a
Boleh dipakai untuk memperjelas: (a) hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan (b) penghilangan bagian frase atau kelompok kata contoh, bandingkan kata-kata berikut: ber-evolusi dengan be-revolusi. Istri-perwira yang ramah dengan istri perwira-yang ramah.
Dipakai untuk merangkai: a. se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital. Contoh: se-Eropa, se-Indonesia. b. ke- dengan angka Contoh: juara ke-3. c. angka dengan -an Contoh: tahun 2000-an. d. Kata atau imbuhan dengan singkatan berhuruf kapital. Contoh: hari-H, sinar-X, mem-PHK-kan.
e. Kata ganti yang berbentuk imbuhan. Contoh: ciptaan-Nya, atas rahmat-Mu. f. Gabungan kata yang merupakan kesatuan. Contoh: alat pandang-dengar.
Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing. contoh: Di-hack, di-charter, di-add.
Tanda Pisah ()
Membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun utama kalimat
contoh: Lelaki ituberbaju motif garissedang membaca koran dengan serius. Mbah Marijanjuru kunci Gunung Merapimeninggal dunia dalam keadaan sujud.
Menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas. contoh: Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesiaamanat Sumpah Pemuda harus terus ditingkatkan.
Dipakai di antara dua bilangan, tanggal, tempat dengan arti sampai dengan atau sampai ke. contoh: Tahun 19922010. SabangMerauke. Tanggal 110 Oktober 2010.
Catatan: 1. Tanda pisah tunggal dapat digunakan untuk memisahkan keterangan tambahan pada akhir kalimat. contoh: Kita memerlukan alat tulispena, pensil, dan kertas. 2. Dalam pengetikan, tanda pisah dinyatakan dengan 2 buah tanda hubung tanpa spasi sebelum dan sesudahnya.
Digunakan di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang kurang dapat dipastikan kebenarannya. contoh: Ia hanya menyelundupkan sabu-sabu seberat 2 gram (?). Dia dilahirkan pada tahun 1964 (?).
Tanda Elipsis ()
Dipakai dalam kalimat yang terputus-putus. contoh: Jika saudara setuju dengan harga itu pembayarannya akan segera kami lakukan. Menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan. contoh: Pengetahuan dan pengalaman kita masih sangat terbatas
Catatan:
1. Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi. 2. Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai 4 tanda titik, untuk menandai penghilangan teks dipakai 3 tanda titik, dan 1 tanda titik untuk menandai akhir kalimat. 3. Tanda elipsis pada akhir kalimat tidak diikuti dengan spasi. contoh: Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan cermat.
Tanda Petik ( )
Untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain. contoh: Ibu berkata, Ayah sudah berangkat ke kantor. Pasal 36 UUD 1945 menyatakan, Bahasa negara ialah bahasa Indonesia.
Untuk mengapit judul puisi, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. contoh: Makalah Pembentukan Insan Cerdas Kompetitif menarik perhatian peserta seminar. Sajak Berdiri Aku terdapat pada halaman 17 buku itu. Untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus. contoh: Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara coba dan ralat saja. Diana ingin memotong rambutnya dengan model layer.
Catatan:
1. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung. contoh: Kata dia, Saya tidak bisa pergi. 2. Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat. contoh: Bang Komar sering disebut pahlawan; ia sendiri tidak tahu sebabnya. Karena ia bertubuh mungil, dia mendapat julukan Si Unyil.
3. Tanda petik () dapat digunakan sebagai pengganti idem atau sda. (sama dengan di atas). contoh: zaman bukan jaman. asas azas. plaza plasa. jadwal jadual.
Untuk mengapit makna, kata, atau ungkapan bahasa daerah atau bahasa asing. contoh: tadulako panglima dress rehearsal geladi bersih wilujeng sumping selamat datang
Tanda Kurung (( ))
Untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. contoh: Bagian Keuangan menyusun anggaran tahunan kantor yang kemudian dibahas dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) secara berkala. Dia tidak membawa SIM (Surat Izin Mengemudi).
Untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat. contoh: Satelit Palapa (pernyataan sumpah yang dikemukakan Gajah Mada) membentuk sistem satelit domestik di Indonesia. Pertumbuhan penjualan tahun ini (lihat Tabel 9) menunjukkan adanya perkembangan baru dalam pasaran dalam negeri.
Untuk mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan. contoh: Pembalap itu berasal dari (Negara) Jerman. Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain(a).
Untuk mengapit kata atau huruf yang memerinci urutan keterangan. contoh: Bauran Pemasaran menyangkut masalah (a) produk, (b) harga, (c) tempat, dan (c) promosi.
Tanda kurung tunggal dapat dipakai untuk mengiringi angka atau huruf yang menyatakan perincian yang disusun ke bawah.
Contoh: Kemarin kakak saya membeli: 1) tas, 2) sepatu, dan 3) agenda.
Untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung. contoh: Persamaan kedua proses ini (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 3538]) perlu dibentangkan di sini.