You are on page 1of 3

SEMANGAT HARI SUMPAH PEMUDA, BUKTI NYATA EKSISTENSI PEMUDA TERHADAP KEMERDEKAAN (Goresan Tinta Pemuda Indonesia di Kanada)

Setelah hampir seminggu penuh Halifax diguyur hujan, kalaupun reda hanya beberapa jam saja, belum sempat kering ruas jalan, hujan kembali membasahi selu ruh daerah ibukota Provinsi Nova Scotia itu. Akan tetapi tidak pada hari itu, te patnya Hari Jumat tanggal 5 November 2010. Suasana terasa sangat cerah di pagi h ari, meskipun suhunya berkisar antara 3-5 oC. Ya begitulah kondisi cuaca setiap hari di masa-masa transisi dari musim gugur (fall season) ke musim salju (winter season). Seperti biasa pada setiap Hari Jumat, seluruh peserta Pertukaran Pemuda Indonesia Kanada yang tergabung dalam Canada World Youth 2010 berkumpul untuk meng adakan kegiatan group. Kegiatan yang selalu diadakan pada Hari Jumat antara lain adalah language class yang terdiri dari tiga bahasa, English, French, dan Bahas a Indonesia, latihan tarian daerah, latihan lagu daerah dan kegiatan group lain yang dilakukan sekedar untuk refreshing setelah 3 hari bekerja di tempat kerja m asing-masing. Tetapi ada sesuatu yang beda pada hari itu, semua anggota group ha dir lebih cepat dari biasanya dan kegiatan pun dimulai lebih cepat. Biasanya lan guage class dimulai pada jam 09.00, tapi hari itu jam 08.30 sudah dimulai. Selur uh peserta pun tampak lebih rapi dengan pakaian batik yang merupakan the world c ultural heritage of humanity from Indonesia yang sudah dipatenkan oleh UNESCO, l embaga PBB yang membidangi bagian pendidikan, sosial dan kebudayaan, pada tangga l 2 Oktober 2009 lalu. Selain itu, kegiatan pada hari itu juga jauh berbeda deng an Hari Jumat biasa. Setelah selesai language class, masing-masing kelompok keci l yang terdiri dari 6 orang/kelompok mempresentasikan aktivitas harian yang dija lani oleh semua peserta, mulai dari gambaran kondisi host family sebagai tempat tinggal bagi seluruh peserta, work placement sebagai tempat untuk volunteering a ctivity, dan group dynamic yang sudah berjalan selama lebih kurang satu setengah bulan, mulai 27 september sampai dengan 4 oktober 2010. Masing-masing group mem presentasikan dengan sangat kreatif, ada yang menggunakan game untuk menggambark an kondisi keluarga angkat (host family), ada yang dalam bentuk siaran berita un tuk menggambarkan kondisi tempat kerja dan juga ada yang dalam bentuk tebak gamb ar untuk menjelaskan group dynamic. Semuanya ditampilkan penuh dengan ide-ide kr eatif dari seluruh peserta. Iya, hari itu jauh berbeda dengan Hari Jumat biasanya. Kita kedatangan t amu penting dari Indonesia, Bapak Mirhan Tabrani dan Kak Muhammad Zainuddin Muhi ddin atau sering disapa dengan kak Acho, untuk melihat secara langsung jalannya program pertukaran pemuda Indonesia Kanada tahun 2010. Bapak mirhan, yang akrab di sapa oleh seluruh alumni PPIK dengan Bang Mirhan, merupakan vocal point of Indon esia-Canada youth exchange program mewakili Kementerian Pemuda dan Olahraga seda ngkan Kak Acho adalah sector project officer dan juga merupakan alumni sekaligus mantan project supervisor tahun 2009. Mereka didampingi oleh Francois Tardif se bagai program manager dari CWY dan tentunya merupakan orang tua angkatku. Yang t entu jadi pertanyaan adalah apakah semua yang berbeda pada Hari Jumat itu karena tamu yang datang semata? jawabannya tidak. Karena ada hal lain yang sangat berb ekas dalam benak masing-masing peserta, khususnya peserta dari Indonesia. Setelah Shalat Jumat di Mesjid yang tidak jauh dengan pusat kegiatan kam i, kira-kira pukul 14.20 waktu Kanada, semua peserta berkumpul di ruangan untuk merayakan satu acara yang sangat penting bagi bangsa Indonesia, yaitu peringatan hari sumpah pemuda, yang seyokyanya diperingati pada tanggal 28 Oktober. Akan t etapi karena tanggal tersebut bertepatan dengan hari kamis yang merupakan hari k erja, dan berbagai pertimbangan lain, sehingga diputuskan perayaan tersebut dila ksanakan pada tanggal 5 November 2010. Kegiatan perayaan berupa upacara bendera dan pembacaan sumpah pemuda yan g dibacakan dalam dua bahasa. Yang bertindak sebagai pembina upacara adalah Bang Mirhan dan aku dipercayakan untuk menjadi pemimpin upacara. Kegiatan berlangsun g dengan sangat khitmat. Dalam amanat yang disampaikan oleh pembina upacara bahw a kita harus flash back terhadap kejadian yang sangat penting ini. 17 tahun sebe

lum kemerdekaan Indonesia, para pemuda sudah menunjukkan eksistensinya dan membe rikan kontribusi ril bagi Bangsa Indonesia. Semua mengakui bahwa bangsa Indonesi a merupakan bangsa yang besar, bangsa yang memiliki ribuan suku, bahasa dan meru pakan negara kepulauan terbesar di dunia. Terlebih lagi saat itu Indonesia berad a dalam keadaan porak-poranda oleh penjajahan yang sudah berlangsung lebih dari 3 abad lamanya. Merupakan hal yang sangat sulit untuk mendapatkan kemerdekaan da ri penjajah seandainya tidak ada suatu kesepakatan untuk bersatu. Tepatnya Tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda berkumpul untuk memikirkan nasib bangsa Indonesia ke depan. Sehingga mereka menghasilkan tiga butir sumpah yang akan selalu membekas dalam diri dan jiwa seluruh rakyat Indonesia. Tiga bu tir sumpah tersebut juga merupakan semangat perjuangan baru yang dilahirkan oleh para pemuda dalam menyonsong kemerdekaan. Momentum sumpah pemuda merupakan mome ntum penting yang harus terus ditanamkan dalam diri dan jiwa seluruh rakyat Indo nesia, terlebih lagi para pemuda yang menjadi generasi penerus bangsa ini. Serin g kita membaca sejarah yang menggambarkan betapa pentingnya peran pemuda dalam k ebangkitan suatu bangsa dan dalam melahirkan suatu peradaban. Umar bin khattab p ernah berkata, berikan aku sepuluh pemuda, maka aku goncangkan dunia ini . Begitu juga dengan Sukarno, tokoh proklamator Indonesia, yang meminta seratus pemuda untuk m enggoncangkan dunia. Sungguh, pemuda adalah tulang punggung kebangkitan suatu ba ngsa dan Negara. Terlepas dari isi amanat yang disampaikan oleh pembina upaca, aku tering at dengan kata-kata yang disampaikan oleh salah seorang tokoh pergerekan dalam b ukunya. Beliau mengatakan bahwa dunia ini perlu bangkit, tetapi semua perangkat yang dimiliki sudah tidak bisa diandalkan lagi, kecuali pemuda. Pemuda yang memi liki semangat untuk terus berjuang demi kepentingan umat dan bangsa. Kalau kita melihat sepintas lalu, maka tidak ada bekas apapun yang kita dapat dari kata-kat a tersebut. Akan tetapi, kalau kita melihat dan meresapi kata-kata tersebut, ia memiliki makna yang sangat dalam terhadap perkembangan suatu peradaban, umat, ba ngsa dan negara. Pemuda adalah generasi penerus yang akan melanjutkan estafet pe rjuangan dan kepemimpinan. Pepatah arab mengatakan yang artinya lebih kurang, Engka u adalah pemuda hari ini dan pemimpin masa depan Upacara ditutup dengan menyanyikan lagu tanah airku . semua peserta upacara kh susnya peserta dari Indonesia merasa sangat terharu dengan isi lagu yang dinyany ikan. tanah airku ku tidak kulupakan kan terkenang selama hidupku biarpun saya pergi jauh tidak kan hilang dari kalbu tanahku yang kucintai engkau kuhargai walaupun banyak negeri kujalani yang masyhur permai dikata orang tetapi tanah dan rumahku disana lagu rasa senang tanahku tak kulupakan engkau ku banggakan Lagu itu mengingatkan kita terhadap rasa cinta yang selalu ada dalam jiwa dan ra ga seluruh rakyat Indonesia terhadap tanah tumpah darah Indonesia. Terlepas dari berapa banyak negeri orang yang kita kunjungi dengan berbagai macam perkembanga n dan kelebihan, tetapi kebanggaan dan kepuasan batin tetap ada ketika kita bera da di negeri sendiri. Akhir-akhir ini, negeri kita sedang diuji dengan berbagai macam cobaan y ang datang silih berganti. Ia bagaikan ombak di lautan, ketika yang satu belum p ecah, yang lain sudah terbentuk di belakang. Gempa bumi, tsunami, banjir dan let usan gunung merapi merupakan sederetan bencana alam yang sekarang menjadi hal ya ng sangat mudah dijumpai di negeri tercinta, Indonesia. belum lagi tingkat kemis kinan dan kehidupan yang tidak layak yang dimiliki oleh sebagian besar masyaraka t Indonesia, serta pendidikan bagi generasi penerus bangsa kedepan. semua beban itu berada di pundak seluruh rakyat Indonesia, terutama para pemuda yang masih

memiliki idealisme, semangat dan tekat yang kuat untuk membangun bangsa dan meng isi kemerdekaan yang sudah kita rasakan selama 65 tahun silam. Dulu para pemuda berkumpul untuk mengikrarkan sumpah mereka demi terwujudnya kemerdekaan Indonesi a dalam bentuk persatuan dan kesatuan bangsa ketika kondisi indonesia masih dala m kekangan para penjajah, tetapi sekarang kita sudah diakui oleh seluruh bangsa dan kita bebas untuk melakukan apa saja untuk kepentingan bangsa dan negara. Momentum sumpah pemuda ini kita hendaknya menjadi pelajaran penting bagi para pejabat negera yang sekarang diberikan amanah yang sangat besar untuk menj alankan roda pemerintahan demi terwujudnya kesejahteraan rakyat, bangsa dan nega ra. Bukan malah mencuri kesempatan untuk memperkaya diri, keluarga, dan juga kel ompok (partai politik) semata. Sungguh para pejuang yang telah mendahului kita m erasa sangat kecewa dan menangis melihat kondisi negara yang semakin hari semaki n tidak menentu arah dan tujuan. Mari kita buktikan bahwa kita mampu untuk bangkit kembali dari semua ket erpurukan dan bencana yang sekarang kita hadapi. tunjukkan semangat sumpah pemud a yang selalu kita ucapkan, sehingga ia tidak hanya menjadi ucapan semata dalam rangkaian peringatan, tetapi juga terwujud dalam kehidupan kita sehari-hari. ayo bangkit, karena harapan itu masih ada dan kesempatan masih terbuka lebar. Halifax, 5 November 2010

You might also like