You are on page 1of 15

Tugas kelompok

MAKALAH STRUKTUR BUMI

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Dosen Pengampu : Sejarah Fisika : Slamet S. Budi, S. Pd

Disusun Oleh: Kelompok 1

AGUNG RIADIN FAISAL RAHMAN NORLIANI SUNAWAN

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2011
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan bukan merupakan hal yang baru. Jauh sabelum masehi sudah banyak tokoh- tokoh Ilmu Pengetahuan bermunculan. Misalnya seperti Archimedes, Pytagoras, Aristoteles, Ibnu Al- Haitham, Ibnu Al- Haitsam, dan masih banyak lagi yang lainnya yang menemukan banyak penemuan. Baik itu dibidang Astronomi, Matematika, Fisika, Biologi, Filsafat dan lain- lain. Pada masa prasejarah banyak tokoh fisika yang bermunculan. Bukan hanya tokoh- tokoh barat saja yang mendapatkan penemuan mengenai Ilmu Pengetahuan, tetapi banyak juga dari kalangan pemikir muslim . pada buku- buku yang beredar ratarata hanya menyebutkan tokoh- tokoh barat saja, sehingga tokoh- tokoh fisika islam kurang begitu dikenali di Masyarakat dunia. Pada makalah ini kami akan membahas mengenai sejarah fisika pada masa prasejarah, atau yang lebih dikenal dengan periode I.semoga dengan disusunanya makalah ini dapat memberikan tambahan ilm,u pengetahuan mengenai perkembangan sejarah fisika pada masa prasejarah dan dapat mengetahui para tokoh- tokohnya. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam makalah ini adalah
1. Siapa sajakah tokoh-tokoh fisika yang hidup pada zaman fisika prasejarah

(periode I)?

2. Penemuan-penemuan apa sajakah yang ditemukan pada masa fisika prasejarah

(periode I)? C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk: 1. Mengetahui tokoh-tokoh fisika yang hidup pada masa fisika prasejarah (periode I).
2. Mengetahui penemuan-penemuan konsep fisika pada masa prasejarah fisika

(periode I).

BAB II PEMBAHASAN A. SEJARAH FISIKA PADA PERIODE PRASEJARAH Fisika pada periode prasejarah disebut juga periode I pertama. Priode

presejarah berlangsung dari tahun 2.400.000 SM sampai dengan tahun 1550 M. Pada periode prasejarah ini dikumpulkan berbagai fakta fisis yang dipakai untuk membuat perumusan empirik. Dalam periode pertama ini belum ada penelitian yang sistematis. Beberapa penemuan pada periode ini diantaranya :
2.400.000 SM - 599 SM: Di bidang astronomi sudah dihasilkan Kalender

Mesir dengan 1 tahun =365 hari, prediksi gerhana, jam matahari, dan katalog bintang. Dalam Teknologi sudah ada peleburan berbagai logam, pembuatan roda, teknologi bangunan (piramid), standar berat,pengukuran, koin (mata uang).
600 SM 530 SM: Perkembangan ilmu dan teknologi sangat terkait dengan

perkembangan matematika. Dalam bidang Astronomi sudah ada pengamatan tentang gerak benda langit (termasuk bumi), jarak dan ukuran benda langit. Dalam bidang sain fisik Physical Science, sudah ada Hipotesis Democritus bahwa materi terdiri dari atom-atom. Archimedes memulai tradisiFisika Matematika untuk menjelaskan tentang katrol, hukum-hukum hidrostatika dan lain-lain. Tradisi Fisika Matematika berlanjut sampai sekarang.

530 SM 1450 SM: Mundurnya tradisi sains di Eropa dan pesatnya

perkembangan sains di TimurTengah. Dalam kurun waktu ini terjadi Perkembangan Kalkulus. Dalam bidang Astronomi ada Almagest karya Ptolomeous yang menjadi teks standar untuk astronomi, teknik observasi berkembang, trigonometri sebagai bagian dari kerja astronomi berkembang. Dalam Sain Fisik, Aristoteles berpendapat bahwa gerak bisa terjadi jika ada yang nendorong secara terus menerus; kemagnetan berkembang ; Eksperimen optika berkembang, ilmu Kimia berkembang (Alchemy).
1450 SM- 1550 SM: Ada publikasi teori heliosentris dari Copernicus yang

menjadi titik penting dalam revolusi saintifik. Sudah ada arah penelitian yang sistematis .

B. TOKOH- TOKOH FISIKA PADA MASA PRASEJARAH (PERIODE I) 1. Archimedes Archimedes lahir pada tahun 287 Sebelum Masehi di suatu kota pelabuhan Syracuse, Sicily (sekarang Italia). Dalam masa mudanya, Archimedes diperkirakan mendapatkan pendidikannya di Alexandria, Mesir. Kisah tentang Archimedes yang banyak diceritakan oleh orang adalah kisah saat Archimedes menemukan cara dan rumus untuk menghitung volume benda yang tidak mempunyai bentuk baku. Menurut kisah tersebut, sebuah mahkota untuk raja Hiero II telah dibuat dan raja memerintahkan Archimedes untuk memeriksa apakah mahkota tersebut benar-benar terbuat dari emas murni ataukah mengandung tambahan perak. Karena Raja Hiero II tidak mempercayai pembuat mahkota tersebut. Saat Archimedes berendam dalam bak mandinya, dia melihat bahwa air dalam bak mandinya tertumpah keluar sebanding dengan besar tubuhnya. Archimedes menyadari bahwa efek ini dapat digunakan untuk menghitung volume dan isi dari mahkota tersebut. Dengan membagi berat mahkota dengan volume air yang dipindahkan, kerapatan dan berat jenis dari mahkota bisa diperoleh. Berat Jenis mahkota akan lebih rendah daripada berat

jenis emas murni apabila pembuat mahkota tersebut berlaku curang dan menambahkan perak ataupun logam dengan berat jenis yang lebih rendah. Penemuan yang lain adalah tentang prinsip matematis tuas, sistem katrol yang didemonstrasikannya dengan menarik sebuah kapal sendirian saja. Ulir penak, yaitu rancangan model planetarium yang dapat menunjukkan gerak matahari, bulan, planet-planet, dan kemungkinan konstelasi di langit. Di bidang matematika, penemuannya terhadap nilai pi( ) lebih mendekati dari ilmuan sebelumnya, yaitu 223/71 dan 220/70. Archimedes adalah orang yang mendasarkan penemuannya dengan eksperimen sehingga ia dijuluki Bapak IPA Eksperimental.
2.

Ibnu Al-Haitsam
Ibnu Al-Haitsam memiliki nama lengkap Al-Hassan Ibnu Al-Haitsam lahir pada 965 Masehi di Irak. Dalam buku-buku popular tentang sejarah ilmu alam, biasanya disebut bahwatidak ada kemajuan penting yang dicapai antara peradaban yunani kuno dan masa renaisans di Eropa, karena eropa Barat terjerumus ke dalam masa kegelapan, bukan berarti klemajuan tida berkembang di belahan bumu lainnya. Kenyataannya, dia mengatakan, antara abat ke-9 dan ke-13 menandai masa keemasan dalam ilmu pengetahuan arab. Penemuan- penemuan dari Ibnu Al- Haitsam adalah sebagai berikut: a) Memahami Cahaya Prof. jim al-Khalili mengungkapkan bahwa ilmuwan yang member penuturan yang tepat tentang bagaimana kita melihat sebuah objek adalah Al-Hassan Ibnu Al-Haitsam. Jim menyebutkan, Al-Haitsam membuktikan dengan melakukan percobaan , misanya teoti emisi yang menyatakan cahaya dari mata kita menyinari objek yang kita lihat. Teori ini diyakini para pemikir terkenal seperti Plato, Euclid, dan Ptolemy adalah teori yang keliru. Ibnu Al-Haitsam diakui sebagai penemu hokum refraksi. Dia juga orang pertama yang melakukan percobaan tenntang pembagian warna dan meneliti bayangan, pelangi dan gerhana. b) Gerakan Planet

Seorang pakar di Iskandariyah menyebutkan, Ibnu Al-Haitsam mengembangkan apa yang disebut sebagai mekanisme benda angkasa. Mekanisme ini menjelaskan orbit planet yang kemudian mengilhami peneliti astronomi eropa seperti Copernicus, Galileo, Kepler dan Newton. 3. Abu Ali Al-Hasan Ibnu al-Haitham Menurut Nicholas J Wade dan Stanley Finger dalam karyanya berjudul The eye as an optical instrument: from camera obscura to Helmholtzs perspective.Kamera obscura pertama kali dibuat ilmuwan Muslim, Abu Ali AlHasan Ibnu al-Haitham, yang lahir di Basra (965-1039 M) . Dunia mengenal alHaitham sebagai perintis di bidang optik yang terkenal lewat bukunya bertajuk Kitab al-Manazir (Buku optik). Untuk membuktikan teori-teori dalam bukunya fisikawan Muslim legendaris itu lalu menyusun Al-Bayt Al-Muzlim atau lebih dikenal dengan sebutan kamera obscura, atau kamar gelap. Bradley Steffens dalam karyanya berjudul Ibn al-Haytham:First

Scientist mengungkapkan bahwa Kitab al-Manazir merupakan buku pertama yang menjelaskan prinsip kerja kamera obscura. Menurutnya Ibnu Al-Haitham merupakan ilmuwan pertama yang berhasil memproyeksikan seluruh gambar dari luar rumah ke dalam gambar dengan kamera obscura. Istilah kamera obscura yang ditemukan al-Haitham pun diperkenalkan di Barat sekitar abad ke-16 M. Lima abad setelah penemuan kamera obscura, Cardano Geronimo (1501 -1576), yang terpengaruh pemikiran al-Haitham mulai mengganti lobang bidik lensa dengan lensa (camera). 4. Kamal al-Din al-Farisi Kamal al-Din al-Farisi adalah seorang ahli fisika Muslim terkemuka dari Persia. Ia dilahirkan di kota Tabriz, Persia sekarang Iran- pada 1267 M dan meninggal pada 1319 M. Ilmuwan yang bernama lengkap Kamal al-Din AbulHasan Muhammad Al-Farisi itu kesohor dengan kontribusinya tentang optik serta teori angka. Ia merupakan murid seorang astronom dan ahli matematika terkenal, Qutb al-Din al-Shirazi (1236-1311), yang juga murid Nasiruddin al-Tusi. Dalam bidang optik, al-Farisi berhasil merevisi teori pembiasan cahaya yang dicetuskan

para ahli fisika sebelumnya. Gurunya, Shirazi memberi saran agar al-Farisi membedah teori pembiasan cahaya yang telah ditulis ahli fisika Muslim legendaris Ibnu al-Haytham (965-1039). Secara mendalam, al-Farisi melakukan studi secara mendala mengenai risalah optik yang ditulis pendahuluannya itu. Sang guru juga menyarankannya agar melakukan revisi terhadap karya Ibnu Haytham. Buku hasil revisi terhadap pemikiran al-Hacen nama panggilan Ibnu Haytham di Barat tersebut kemudian jadi sebuah adikarya, yakni Kitab Tanqih al-Manazir (Revisi tentang Optik). Menurut Ibnu Haytham, pelangi merupakan cahaya matahari dipantulkan awan sebelum mencapai mata. Teori yang dicetuskan Ibnu Haytham itu dinilainya mengandung kelemahan, karena tak melalui sebuah penelitian yang terlalu baik. AlFarisi kemudian mengusulkan sebuah teori baru tentang pelangi. Menurut dia, pelangi terjadi karena sinar cahaya matahari dibiaskan dua kali dengan air yang turun. Satu atau lebih pemantulan cahaya terjadi di antara dua pembiasan. Para ahli sebelum al-Farisi berpendapat bahwai warna merupakan hasil sebuah pencampuran antara gelap dengan terang. Secara khusus, ia pun melakukan penelitian yang mendalam soal warna. Ia melakukan penelitian dengan lapisan/bola transparan. Hasilnya, al-Farisi mencetuskan bahwa warna-warna terjadi karena superimposition perbedaan bentuk gambar dalam latar belakang gelap. 5. Al-Khazini Saintis Al-Khazini bernama lengkap Abdurrahman Al-Khazini. Menurut Irving M Klotz, dalam tulisannya bertajuk Multicultural Perspectives in Science Education: One Prescription for Failure, sang ilmuwan hidup di abad ke-12 M dan dia berasal dari Bizantium atau Yunani. Al Khazini memberi kontribusi yang sangat besar bagi perkembangan sains modern, terutama dalam fisika dan astronomi. al-Khazini merupakan saintis Muslim serbabisa yang menguasai astronomi, fisika, biologi, kimia, matematika serta filsafat. Sederet buah pikir yang dicetuskannya tetap abadi sepanjang zaman. AlKhazini merupakan ilmuwan yang mencetuskan beragam teori penting dalam sains seperti: metode ilmiah eksperimental dalam mekanik; energi potensial

gravitasi; perbedaan daya, masa dan berat; serta jarak gravitasi.Teori keseimbangan hidrostatis yang dicetuskannya telah mendorong penciptaan peralatan ilmiah. 6. Nicolaus Copernicus Copernicus dilahirkan pada tanggal 14 Februari 1473 di kota Torun di tepi sungai Vistula, Polandia dan meninggal pada tanggal 24 Mei 1543 di Frauenburg, Prusia Timur, Polandia dalam usia 70 tahun. Ayahnya bernama Nicholas Koppernigk, seorang pedagang kaya dan berpengaruh di Kota Torun, Polandia. Ibunya bernama Barbara Waczenrode juga berasal dari keluarga kaya. Nicolaus Copernicus (1473-1543) merupakan seorang Astronom (ahli perbintangan). Capernicus adalah penemu Sistem Matahari atau Sistem Copernicus. Sistem Copernicus (matahari sebagai pusat tata surya) menyebabkan ditemukannya Hukum Kepler dan Hukum Gravitasi Newton. 7. Ibnu Al-Shatir Ilmuwan Muslim itu bernama Ala Al-Din Abul-Hasan Ali ibnu Ibrahim Ibnu Al-Shatir. Ia merupakan seorang astronomer Muslim Arab, ahli matematika, ahli mesin teknik dan penemu. Ibnu Al-Shatir merombak habis Teori Geosentris yang dicetuskan Claudius Ptolemaeus atau Ptolemy (90 SM 168 SM). Secara matematis, Al-Shatir memperkenalkan adanya epicycle yang rumit (sistem lingkaran dalam lingkaran). Al-Shatir mencoba menjelaskan bagaimana gerak merkurius jika bumi menjadi pusat alam semestanya dan merkurius bergerak mengitari bumi. Model bentuk Merkurius Ibnu al-Shatir menunjukkan penggandaan dari epicycle menggunakan Tusi-couple, sehingga menghilangkan eksentrik dan equant teori Ptolemaic. Menurut George Saliba dalam karyanya A History of Arabic Astronomy: Planetary Theories During the Golden Age of Islam, Kitab Nihayat al-Sul fi Tashih al-Usul, merupakan risalah astronomi Ibnu Al-Shatir yang paling penting.

Penemuan- penemuan dari Al- Shatir yang lainnya adalah sebagai berikut: Jam Astrolab David A King dalam bukunya bertajuk The Astronomy of the Mamluks menjelaskan bahwa Ibnu al-Shatir menemukan jam astrolabe pertama di awal abad ke-14 M.

Jam Matahari Menurut catatan sejarah, sundial atau jam matahari merupakan jam tertua dalam peradaban manusia. Jam ini telah dikenal sejak tahun 3500 SM. Pembuatan jam matahari di dunia Islam dilakukan oleh Ibnu al-Shatir, seorang ahli Astronomi Muslim ( 1304-1375 M). Ibnu al-Shatir merakit jam matahari yang bagus sekali untuk menara Masjid Umayyah di Damaskus, ujar David A King dalam karyanya bertajuk The Astronomy of the Mamluks. Kompas David A.King mengatakan Ibnu al-Shatir juga menemukan kompas, sebuah perangkat pengatur waktu yang menggabungkan jam matahari dan kompas magnetis pada awal abad ke-14 M.
Instrumen Universal

Ibnu al-Shatir menjelaskan instrumen astronomi lainnya yang ia disebut sebagai instrumen universal. Penemuan al-Shatir ini kemudian dikembangkan seorang astronomer dan rekayawasan legendaris di era kekhalifahan Turki Usmani, Taqi al-Din. Iinstrumen itu digunakandi observatorium al-Din Istanbul 1577-1580 M. Aristoteles dilahirkan di kota Stagira, Macedonia, 384 SM. Ayahnya seorang ahli fisika kenamaan. Pada umur tujuh belas tahun Aristoteles pergi ke Athena belajar di Akademi Plato. Dia menetap di sana selama dua puluh tahun hingga tak lama Plato meninggal dunia. Dari ayahnya, Aristoteles mungkin

memperoleh dorongan minat di bidang biologi dan pengetahuan praktis. Di bawah asuhan Plato dia menanamkan minat dalam hal spekulasi filosofis. Aristoteles merupakan orang pertama di dunia yang dapat membuktikan bahwa bumi bulat. Pembuktian yang dilakukaknya dengan jalan meliaht gerhana. Aristoteles menulis tentang astronomi, zoologi, embryologi, geografi, geologi, fisika, anatomi, physiologi, dan hampir tiap karyanya dikenal di masa Yunani purba. Hasil karya ilmiahnya, merupakan, sebagiannya, kumpulan ilmu pengetahuan yang diperolehnya dari para asisten yang spesial digaji untuk menghimpun data-data untuknya, sedangkan sebagian lagi merupakan hasil dari serentetan pengamatannya sendiri. 8. Democritus Demokritos lahir di kota Abdera, Yunani Utara. Ia hidup sekitar tahun 460 SM hingga 370 SM. Ia berasal dari keluarga kaya raya. Pada waktu ia masih muda, ia menggunakan warisannya untuk pergi ke Mesir dan negeri-negeri Timur lainnya. Selain menjadi murid Leukippos, Ia juga belajar kepada Anaxagoras dan Philolaos. Hanya sedikit yang dapat diketahui dari riwayat hidup Demokritos. Banyak data tentang kehidupannya telah tercampur dengan legenda-legenda yang kebenarannya sulit dipercaya. Demokritos dan gurunya, Leukippos, berpendapat bahwa atom adalah unsur-unsur yang membentuk realitas. Di sini, mereka setuju dengan ajaran pluralisme Empedokles dan Anaxagoras bahwa realitas terdiri dari banyak unsur, bukan satu. Akan tetapi, bertentangan dengan Empedokles dan Anaxagoras, Demokritos menganggap bahwa unsur-unsur tersebut tidak dapat dibagi-bagi lagi. Karena itulah, unsur-unsur tersebut diberi nama atom (bahasa Yunani atomos: a berarti "tidak" dan tomos berarti "terbagi")

Atom-atom tersebut merupakan unsur-unsur terkecil yang membentuk realitas. Ukurannya begitu kecil sehingga mata manusia tidak dapat melihatnya. Selain itu, atom juga tidak memiliki kualitas, seperti panas atau manis. Hal itu pula yang membedakan dengan konsep zat-zat Empedokles dan benih-benih dari

Anaxagoras. Atom-atom tersebut berbeda satu dengan yang lainnya melalui tiga hal: bentuknya(seperti huruf A berbeda dengan huruf N), urutannya (seperti AN berbeda dengan NA), dan posisinya (huruf A berbeda dengan Z dalam urutan abjad). Dengan demikian, atom memiliki kuantitas belaka, termasuk juga massa. Jumlah atom yang membentuk realitas ini tidak berhingga.

Selain itu, atom juga dipandang sebagai tidak dijadikan, tidak dapat dimusnahkan, dan tidak berubah. Yang terjadi pada atom adalah gerak. Karena itu, Demokritus menyatakan bahwa "prinsip dasar alam semesta adalah atom-atom dan kekosongan". Jika ada ruang kosong, maka atom-atom itu dapat bergerak. Demokritus membandingkan gerak atom dengan situasi ketika sinar matahari memasuki kamar yang gelap gulita melalui retak-retak jendela. Di situ akan terlihat bagaimana debu bergerak ke semua jurusan, walaupun tidak ada angin yang menyebabkannya bergerak. Dengan demikian, tidak diperlukan prinsip lain untuk membuat atom-atom itu bergerak, seperti prinsip "cinta" dan "benci" menurut Empedokles. Adanya ruang kosong sudah cukup membuat atom-atom itu bergerak.
9. Abu Raihan Muhammad ibn Ahmad Al Biruni

Al Biruni bernama lengkap Abu Raihan Muhammad ibn Ahmad Al Biruni, ilmuwan besar ini dilahirkan pada 362 H atau bulan September 973 M, di desa Khath yang merupakan ibukota kerajaan Khawarizm, Turkmenistan (kini kota Kiva, wilayah Uzbekistan). Ia lebih dikenal dengan nama Al Biruni. Nama "Al Biruni" sendiri berarti 'asing', yang dinisbahkan kepada wilayah tempat tanah kelahirannya, yakni Turkmenistan. Kala itu, wilayah ini memang dikhususkan menjadi pemukiman bagi orang-orang asing. Prestasi paling menonjol di bidang fisika ilmuwan Muslim yang pertama kali memperkenalkan permainan catur ke negeri-negeri Islam ini adalah tentang penghitungan akurat mengenai timbangan 18 batu. Selain itu, ia juga menemukan konsep bahwa cahaya lebih cepat dari suara. Dalam kaitan ini, Al-Biruni membantah beberapa prinsip fisika Aristotelian seperti tentang gerak gravitasi

langit, gerak edar langit, tempat alamiah benda serta masalah kontinuitas dan diskontinuitas materi dan ruang. Dalam membantah dalil kontinuitas materi yang menyatakan, benda dapat terus-menerus dibagi secara tak terhingga, Al-Biruni menjelaskan bahwa jika dalil itu benar tentu benda yang bergerak cepat tidak akan pernah menyusul benda yang mendahuluinya, namun bergerak lambat. Kenyataannya, urai Al-Biruni, dalam pengamatan kita, benda yang bergerak cepat dapat menyusul benda yang mendahuluinya seperti bulan yang mendahului matahari karena gerak bulan jauh lebih cepat daripada matahari. Lalu Al-Biruni menjelaskan bahwa alangkah hinanya jika kita menafikan pengamatan atas kenyataan itu. Sebagai seorang fisikawan, A1-Biruni memberikan sumbangan penting bagi pengukuran jenis berat (specific gravity) berbagai zat dengan hasil perhitungan yang cermat dan akurat. Konsep ini sesuai dengan prinsip dasar yang ia yakini bahwa seluruh benda tertarik oleh gaya gravitasi bumi. Teori ini merupakan pintu gerbang menuju hukum-hukum Newton 500 tahun kemudian. Al Biruni juga mengajukan hipotesa tentang rotasi bumi di sekeliling sumbunya. Konsep ini lalu dimatangkan dan diformulasikan oleh Galileo Galilei 600 tahun setelah wafatnya Al Biruni.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Fisika pada periode presejarah fisika disebut juga periode pertama, yang berlangsung dari tahun 2400000 SM sampai dengan tahun 1550 M. 2. Beberapa penemuan pada periode ini diantaranya : 2400000 SM - 599 SM: Di bidang astronomi sudah dihasilkan Kalender Mesir dengan 1 tahun =365 hari, prediksi gerhana, jam matahari, dan katalog bintang. Dalam Teknologi sudah ada peleburan berbagai logam, pembuatan roda, teknologi bangunan (piramid), standar berat,pengukuran, koin (mata uang).
600 M 530 M: Perkembangan ilmu dan teknologi sangat terkait

dengan perkembangan matematika. Dalam bidang Astronomi sudah ada pengamatan tentang gerak benda langit (termasuk bumi), jarak dan ukuran benda langit. Dalam bidang sain fisik Physical Science, sudahada Hipotesis Democritus bahwa materi terdiri dari atom-atom. Archimedes memulai tradisiFisika Matematika untuk menjelaskan tentang katrol, hukum-hukum hidrostatika dan lain-lain.Tradisi Fisika Matematika berlanjut sampai sekarang. 530 M 1450 M: Dalam kurun waktu ini terjadi Perkembangan Kalkulus. Dalam bidang Astronomi ada Almagest karya Ptolomeous yang menjadi teks standar untuk astronomi, teknik observasi berkembang, trigonometri sebagai bagian dari kerja astronomi berkembang. Dalam Sain Fisik. 1450 M- 1550: Ada publikasi teori heliosentris dari Copernicus yang menjadi titik penting dalam revolusi saintifik. Sudah ada arah penelitian yang sistematis .

3.

Adapun tokoh- tokoh fisika pada periode prasejarah antara lain:

Archimedes Ibnu Al-Haitsam Abu Ali Al-Hasan Ibnu al-Haitham Kamal al-Din al-Farisi

Al-Khazini Saintis Nicolaus Copernicus Ibnu Al-Shatir Aristoteles Democritus Abu Raihan Muhammad ibn Ahmad Al Biruni

B.

Saran Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan yamg perlu diperbaiki. Demi kesempurnaan makalah kami selanjutnya, kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca sangat dibutuhkan .

DAFTAR NPUSTAKA

http://www.dwisusilo.web.id/2010/04/nicolaus-copernicus-astronom-ahli.html

http://forumkumpul.blogspot.com/2009/08/penemu-ilmu-fisika-pertama-ibnu-al.html

http://juhernaidy.blogspot.com/2010/02/ibnu-al-shatir-sang-penemu-jam-astrolab.html

http://tanbihun.com/sejarah/profil-ulama/camera-ditemukan-oleh-ilmuan-muslim/

http://tonyoke.wordpress.com/category/dunia-islam/kamal-al-din-al-farisi-ahli-fisikadari-persia/ http://www.2lisan.com/biografi/sastrawan/biografi-aristoteles/

You might also like