You are on page 1of 147

PENGEMBANGAN KIOS INFORMASI PELAYANAN

MASYARAKAT BERBASIS MULTIMEDIA PADA


KANTOR WALIKOTAMADYA JAKARTA SELATAN

Skripsi

Oleh:

Tono Gunawan
203091001983

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2008 M / 1429 H
PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-


BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Maret 2008

Tono Gunawan
203091001983

iv
ABSTRAK

Tono Gunawan, Pengembangan Kios Informasi Pelayanan Masyarakat Berbasis


Multimedia Pada Kantor Walikotamadya Jakarta Selatan. (Dibawah bimbingan
DR. Eko Syamsuddin H., M. Eng. dan Ir. Adil Siregar).

Kemajuan teknologi informasi saat ini telah mendukung segala kebutuhan


dan permintaan akan informasi melalui penciptaan media penyajian informasi.
Salah satu bentuknya adalah, kios informasi yang merupakan penggabungan
antara komputer dan multimedia. Kios informasi dapat memberikan kemudahan
bagi pengunjung untuk memperoleh informasi yang lebih jelas, karena penyajian
informasinya ditampilkan secara visual.
Pelayanan masyarakat adalah bentuk kegiatan pelayanan yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan penerima pelayanan. Salah satu bentuk pelayanan itu adalah melalui
kios informasi. Multimedia adalah penggunaan perkembangan teknologi dengan
mengkombinasikan teks, gambar, dan suara. Salah satu bentuk pengembangan
sistem adalah System Development Life Cycle (SDLC) model waterfall. Penerapan
multimedia pada kios informasi berfungsi untuk menyampaikan informasi secara
elektronik dengan menggabungkan unsur multimedia agar penyampaian informasi
menjadi lebih menarik bagi pengunjung.
Metodologi yang digunakan adalah metode SDLC model waterfall yang
meliputi: System requirement analysis, design, code generation, testing dan
support.
Hasil dari skripsi ini adalah berupa piranti lunak kios informasi yang
memiliki durasi selama 40 menit, ukuran file sebesar 3.95 GB. Dapat di instal
pada sistem operasi XP dengan ukuran memori minimal sebesar 128 MB. Cara
menjalankannya dengan klik dua kali file autorun.exe. Aplikasi ini menerapkan
sistem intranet dan memiliki basis data. Posisi kios informasi ditempatkan pada
tiga lokasi di lantai dasar yang terkoneksi dengan satu komputer server.
Aplikasi kios informasi ini berguna bagi pegawai kantor Walikotamadya
Jakarta Selatan, karena aplikasi sudah adanya menu administrator untuk
melakukan perubahan informasi. Diharapkan pada masa mendatang aplikasi ini
dapat melakukan cetak atas informasi yang ada.

Kata kunci: kios informasi, multimedia, SDLC

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya dengan

rahmat, kuasa, petunjuk, dan bimbingan-Nya, penulis mendapatkan kesempatan

menimba ilmu dan menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam

tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, beserta para keluarga dan sahabat

serta pengikutnya.

Penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan

pada Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta Program Ekstensi Jurusan Teknik Informatika. Judul skripsi ini adalah

”Pengembangan Kios Informasi Pelayanan Masyarakat Berbasis Multimedia pada

Kantor Walikotamadya Jakarta Selatan”.

Dalam kesempatan ini penulis dengan tulus hati ingin mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan

baik dari segi moral maupun spiritual yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam

penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini, penulis tujukan kepada:

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis sebagai Dekan Fakultas Sains

dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta,

Ibu Nurhayati, M.Kom sebagai Ketua Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Bapak

A’ang Subiyakto, M.Kom sebagai Koordinator Teknis Program Non

Reguler Sains dan Teknologi.

vi
2. Bapak Ir. Bandok E.P. selaku kepala kantor KPTI (Kantor Pengelola

Teknologi Informasi) Walikotamadya Jakarta Selatan. Rekan-rekan kerja,

baik di KPTI Walikotamadya Jakarta Selatan dan PT Promediatama

Indonesia.

3. Bapak DR. Eko Syamsuddin H, M.Eng dan Bapak Ir. Adil Siregar selaku

dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu dan memberikan arahan

yang berarti bagi penulis.

4. Kedua orang tua tersayang, atas doa, kesabaran, cinta dan dukungannya,

yang membuat hidup penulis menjadi yang terindah. Kakak dan adik

tercinta: Kamellia S. S.Sos, Melissa S.IK, Livinia S.Sos, Titania, Tanto S.

dan Nuraini.

5. Teman-teman yang sudah mendukung: Suparman S.Si, Benny H. S.Si,

Ramot D.Sidabalok S.Akt., Erlia SE, Gunadi SE dan Syamsul Amd.

6. Bapak Benhur Panjaitan, selaku pimpinan PT Promediatama Indonesia.

7. Teman-teman angkatan 2003 TI Program Non Reguler Sains dan Teknologi

serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi.

Penulis berharap semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat

bagi pembaca dan penulis sendiri, serta pihak-pihak lain yang berkepentingan

dengan laporan ini.

Jakarta, Maret 2008

Penulis

vii
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul ............................................................................................ i
Lembar Persetujuan Pembimbing ............................................................ ii
Lembar Pengesahan Ujian ......................................................................... iii
Lembar Pernyataan ................................................................................... iv
Abstrak ......................................................................................................... v
Kata Pengantar ........................................................................................... vi
Daftar Isi ...................................................................................................... viii
Daftar Tabel ................................................................................................. xi
Daftar Gambar ........................................................................................... xii
Daftar Lampiran ........................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1


1.1. Latar Belakang ................................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah .......................................................... 4
1.3. Batasan Masalah ............................................................... 4
1.4. Tujuan ............................................................................... 5
1.5. Manfaat ............................................................................. 6
1.6. Metodologi Penelitian ...................................................... 7
1.7. Sistematika Penulisan ....................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 10


2.1. Rekayasa Piranti Lunak .................................................... 10
2.1.1. Pengertian Piranti Lunak ...................................... 10
2.1.2. Ciri-ciri Piranti Lunak ........................................... 10
2.1.3. Pengertian Rekayasa Piranti Lunak ...................... 11

viii
2.1.4. Model Rekayasa Piranti Lunak ............................. 11
2.2. Multimedia ....................................................................... 14
2.2.1. Pengertian Multimedia ........................................... 14

2.2.2. Objek Multimedia .................................................. 15


2.2.3. Media Penyimpanan Multimedia ........................... 17
2.2.4. Penggunaan Multimedia ........................................ 18
2.3. Kios Informasi .................................................................. 21
2.3.1. Pengertian Kios Informasi .................................... 21
2.3.2. Manfaat Kios Informasi ........................................ 22
2.3.3. Komponen Kios Informasi .................................... 22
2.4. Interaksi Manusia dan Komputer ..................................... 23
2.5. Alat Perancangan .............................................................. 25
2.6. Pengertian Kantor ............................................................. 27
2.7. Basis Data ......................................................................... 27
2.8. Intranet ............................................................................. 28
2.9. Flowchart ......................................................................... 29
2.10. Pelayanan Masyarakat ...................................................... 31
2.11. Kuesioner .......................................................................... 31
2.12. Wawancara ....................................................................... 31
2.13. Observasi .......................................................................... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 32


3.1. System Requirement Analysis ............................................. 32
3.2. Design ................................................................................. 33
3.3. Code Generation ................................................................ 34
3.4. Testing ................................................................................ 34
3.5. Support ............................................................................... 34

ix
BAB IV PENGEMBANGAN KIOS INFORMASI .............................. 35
4.1. Profil Walikotamadya Jakarta Selatan ............................... 35
4.1.1. Sejarah ................................................................... 35
4.1.2. Visi ......................................................................... 36
4.1.3. Misi ........................................................................ 37
4.1.4. Lambang ................................................................ 37
4.2. Pengembangan Kios Informasi .......................................... 38
4.2.1. Pembahasan System Requirement Analysis .............. 38
4.2.2. Pembahasan Design .................................................. 50
4.2.3. Pembahasan Code Generation .................................. 76
4.2.4. Pembahasan Testing .................................................. 77
4.2.5. Pembahasan Support ................................................. 78
4.3. Implementasi ...................................................................... 79
4.3.1. Prosedur Menjalankan Aplikasi ............................... 79
4.3.2. Kebutuhan Sistem .................................................... 80
4.3.3. Penerapan Intranet ................................................... 81
4.3.4. Tampilan Layar Aplikasi ......................................... 82

BAB V PENUTUP ................................................................................. 92


5.1. Kesimpulan ......................................................................... 92
5.2. Saran ................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 94
LAMPIRAN ................................................................................................ 96

x
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 4.1. Tabel Basis Data Informasi ..................................................... 75

xi
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Pengembangan Piranti Lunak SDLC Model Waterfall ..... 12

Gambar 2.2. Kondisi dan Aksi ............................................................... 26

Gambar 4.1. Lambang Walikotamadya Jakarta Selatan ........................ 38

Gambar 4.2. Petugas Customer Service ................................................. 43

Gambar 4.3. Papan Informasi ................................................................ 44

Gambar 4.4. Kios Informasi ................................................................... 45

Gambar 4.5. Struktur Menu Utama ........................................................ 51

Gambar 4.6. Layar Menu Home ............................................................ 54

Gambar 4.7. Layar Menu Informasi Pelayanan ..................................... 55

Gambar 4.8. Layar Sub Menu Info Grafis ............................................. 56

Gambar 4.9. Layar Sub Menu Peraturan dan Undang-Undang ............. 56

Gambar 4.10. Layar Menu Berita ............................................................ 57

Gambar 4.11. Layar Menu Komentar ...................................................... 58

Gambar 4.12. Layar Menu Profil Jaksel .................................................. 58

Gambar 4.13. Layar Menu Agenda .......................................................... 59

Gambar 4.14. Layar Menu Galeri ........................................................... 60

Gambar 4.15. Layar Menu Informasi ..................................................... 60

Gambar 4.16. Layar Menu Pencarian Cepat ........................................... 61

Gambar 4.17. Layar Menu Login ........................................................... 61

Gambar 4.18. Layar Menu Kontak Kami ............................................... 62

Gambar 4.19. Layar Menu Bantuan ........................................................ 63

Gambar 4.20. Layar Menu Map .............................................................. 63

xii
Gambar 4.21. STD Home ......................................................................... 65

Gambar 4.22. STD Informasi Pelayanan ................................................. 66

Gambar 4.23. STD Berita ........................................................................ 67

Gambar 4.24. STD Komentar .................................................................. 67

Gambar 4.25. STD Profil Jaksel .............................................................. 67

Gambar 4.26. STD Agenda ...................................................................... 68

Gambar 4.27. STD Galeri ........................................................................ 69

Gambar 4.28. STD Informasi ................................................................... 69

Gambar 4.29. STD Pencarian Cepat ........................................................ 70

Gambar 4.30. STD Kontak Kami ............................................................ 70

Gambar 4.31. STD Bantuan ..................................................................... 71

Gambar 4.32. STD Login ......................................................................... 71

Gambar 4.33. Flowchart Kios Informasi ................................................. 72

Gambar 4.34. Basis Data Galeri .............................................................. 73

Gambar 4.35. Basis Data Informasi ......................................................... 74

Gambar 4.36. Pengkodean di AutoPlay Media studio ............................. 76

Gambar 4.37. Pengujian Internal ............................................................. 77

Gambar 4.38. Pengujian Eksternal ........................................................... 78

Gambar 4.39. Instalasi Aplikasi ............................................................... 78

Gambar 4.40. Penerapan Intranet ............................................................ 81

Gambar 4.41. Tampilan Layar Home ...................................................... 82

Gambar 4.42. Tampilan Layar Informasi Pelayanan ............................... 83

Gambar 4.43. Tampilan Layar Info Grafis .............................................. 83

Gambar 4.44. Tampilan Layar Peraturan dan Undang-Undang .............. 84

xiii
Gambar 4.45. Tampilan Layar Peta Pelayanan ........................................ 84

Gambar 4.46. Tampilan Layar Berita .......................................................... 85

Gambar 4.47. Tampilan Layar Komentar ................................................ 85

Gambar 4.48. Tampilan Layar Profil Jaksel ............................................ 86

Gambar 4.49. Tampilan Layar Agenda .................................................... 86

Gambar 4.50. Tampilan Layar Galeri ...................................................... 87

Gambar 4.51. Tampilan Layar Informasi ................................................ 87

Gambar 4.52. Tampilan Layar Pencarian Cepat ...................................... 88

Gambar 4.53. Tampilan Layar Map ......................................................... 88

Gambar 4.54. Tampilan Layar Kontak Kami .......................................... 89

Gambar 4.55. Tampilan Layar Bantuan ................................................... 89

Gambar 4.56. Tampilan Layar Administrator .......................................... 90

Gambar 4.57 Tampilan Layar Administrator-Pilihan ............................. 90

Gambar 4.58. Tampilan Layar Control Panel Video ............................... 91

Gambar 4.59. Tampilan Layar Control Panel .......................................... 91

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Wawancara .................................................................... 96

Lampiran 2. Kuesioner ....................................................................... 98

Lampiran 3. Hasil Kuesioner ............................................................. 100

Lampiran 4. Petugas Customer Service ............................................. 105

Lampiran 5. Pengunjung Kantor ........................................................ 106

Lampiran 6. Papan Informasi ............................................................. 107

Lampiran 7. Alokasi Waktu ............................................................... 108

Lampiran 8. Posisi Kios Informasi .................................................... 109

Lampiran 9. Instalasi Aplikasi ........................................................... 110

Lampiran 10. Langkah-langkah Proses Administrator ........................ 114

Lampiran 11. Perkiraan Biaya ............................................................. 116

Lampiran 12. Presentasi Sidang Skripsi .............................................. 117

Lampiran 13. Surat Keterangan Riset .................................................. 124

xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Teknik informatika merupakan bagian dari bidang teknologi

informasi. Pengertian teknik menurut Jack Febrian adalah rekayasa atau cara

(http://www.total.or.id/info.php?kk=technique). Sedangkan pengertian

informatika menurut Philippe Dreyfus adalah kumpulan disiplin ilmu dan

disiplin teknik yang secara spesifik menyangkut transformasi atau

pengolahan dari fakta simbolik berupa data atau informasi, yang terutama

menggunakan fasilitas mesin-mesin otomatis atau komputer

(http://artikel.total.or.id/artikel.php?id=1138&judul=Informatika%20dan%

20Ilmu%20Komputer). Sehingga dapat disimpulkan, bahwa teknik

informatika merupakan bidang ilmu yang mempelajari tentang pengolahan,

pemrosesan dan penyebaran informasi dengan menggunakan teknologi yang

berbasis komputer.

Teknologi informasi sendiri menurut Williams dan Sawyer adalah

teknologi yang menggabungkan komputer dengan jalur komunikasi yang

membawa data, suara ataupun video (http://www.total.or.id/info.php?kk

=information%20technology).
Dari dua pengertian diatas, dapat diketahui bahwa teknik

informatika merupakan disiplin ilmu dari teknologi informasi.

Perkembangan informasi yang ada sampai saat ini semakin

berkembang dengan cepat dan semua individu berharap penyampaian

informasi dapat diterima dengan cepat dan dapat memberikan manfaat

sesuai dengan kebutuhan informasi bagi setiap individu.

Kemajuan teknologi informasi mendukung segala kebutuhan dan

permintaan akan informasi bagi setiap individu melalui penciptaan media

penyajian informasi, yang digunakan untuk menyampaikan informasi sesuai

dengan yang diinginkan. Media penyajian informasi menurut penulis

merupakan salah satu fasilitas penting untuk ditempatkan di tempat umum,

seperti di gedung pemerintah, universitas, hotel, dan sebagainya. Salah satu

bentuk media penyajian informasi yaitu, kios informasi yang merupakan

penggabungan antara komputer dan multimedia. Kios informasi merupakan

sebuah komputer terminal yang dirancang untuk berfungsi menyediakan

berbagai informasi atau berbagai pelayanan yang ada, dan biasanya berada

ditempat umum (http://www.touchscreens.com/products-kiosk.html).

Kios informasi dapat memberikan kemudahan bagi pengunjung

untuk memperoleh informasi yang lebih jelas, karena penyajian

informasinya ditampilkan secara multimedia, sehingga pengunjung dapat

mengerti gambaran atas informasi yang diinginkan. Pengertian dari

multimedia menurut Hofstetter (2001) yang dikutip oleh M. Suyanto (2003:

21) adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks,

2
grafik, audio, gambar, bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan

link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi,

berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.

Salah satu tempat yang terdapat fasilitas penyedia informasi yaitu

pada kantor Walikotamadya Jakarta Selatan. Kantor Walikotamadya Jakarta

Selatan menyediakan ruangan pusat pelayanan dan menyediakan fasilitas

pelayanan masyarakat yang dibutuhkan oleh pengunjung seperti fasilitas

perizinan kesehatan masyarakat, tenaga kerja, perbankan dan sarana layanan

umum. Bagi pengunjung yang mengunjungi kantor pemerintah Kotamadya

Jakarta Selatan dan ingin mengetahui informasi mengenai pelayanan

masyarakat kadang kala kesulitan dalam mencari informasi yang diinginkan.

Kantor Walikotamadya Jakarta Selatan saat ini sudah menyediakan

beberapa media penyajian informasi untuk memudahkan para pengunjung

seperti: Papan informasi, brosur dan kios informasi serta petugas customer

service. Media penyajian informasi tersebut menurut penulis masih memiliki

kelemahan, misalnya papan informasi yang memberikan informasi yang

sifatnya statis. Karena bila dikemudian hari ada perubahan fasilitas

pelayanan masyarakat yang baru, maka papan informasi itu harus digantikan

dengan yang baru. Pengunjung gedung kadangkala juga masih kesulitan

untuk mencari lokasi pelayanan masyarakat tertentu pada papan informasi

tersebut. Pelayanan yang diberikan oleh petugas customer service kadang

kala juga memberikan layanan yang terbatas. Brosur yang biasanya

digunakan untuk memberikan informasi mengenai Unit Pelayanan Terpadu

3
(UPT) di gedung tersebut dicetak dalam jumlah yang terbatas sehingga pada

saat dibutuhkan, brosur tersebut tidak tersedia. Pada kondisi yang ada di

lapangan, informasi-informasi yang ada selalu di usahakan terbaru dan

disimpan, baik mengenai perubahan peraturan maupun berita-beita terkini

tentang Walikotamadya Jakarta Selatan, misalnya piala Adipura.

Permasalahan yang terjadi, pada aplikasi saat ini belum terdapat adanya

halaman administrator yang dapat melakukan perubahan seperti CMS

(Content Management System). CMS adalah, aplikasi berbasis web yang

memiliki sistem yang berorientasi pada konten, hingga memberikan

kemudahan kepada para pengguna sekaligus juga pengelolanya (Rachdian,

2006: 4-5).

Untuk memberikan solusi atas masalah tersebut, penulis mencoba

memberikan solusi dengan melakukan pengembangan kios informasi yang

dapat diperbaharui dan berguna bagi pengunjung untuk mengetahui

informasi pelayanan masyarakat dikantor Walikotamadya Jakarta Selatan

secara menarik dan mudah digunakan.

Penulis tertarik mengangkat topik dengan judul “ANALISIS DAN

PENGEMBANGAN KIOS INFORMASI PELAYANAN

MASYARAKAT BERBASIS MULTIMEDIA PADA KANTOR

WALIKOTAMADYA JAKARTA SELATAN”.

4
1.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah ini yaitu, “Bagaimana mengembangkan kios

informasi berbasis multimedia pada kantor Walikotamadya Jakarta Selatan

yang mempunyai halaman administrator untuk melakukan perubahan

informasi pada aplikasi”.

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penulisan ini yaitu penyajian informasi

pelayanan masyarakat melalui kios informasi berbasiskan multimedia,

dimana informasi tersebut antara lain:

a. Aplikasi kios informasi ini bernama Infobox Jakarta Selatan

b. Kios informasi ini memiliki basis data

c. Informasi mengenai profil kantor Walikotamadya Jakarta Selatan

d. Informasi Unit Pelayanan Masyarakat (UPT) yang disediakan

e. Update video, berita dan agenda mengenai informasi kegiatan

Walikotamadya Jakarta Selatan

f. Cara pemakaian kios informasi

g. Informasi kegiatan terkini pada kantor Walikotamadya Jakarta Selatan

h. Tipe koneksi jaringan intranet

i. Input device berupa monitor layar sentuh

5
1.4. Tujuan

Tujuan penulisan skripsi ini antara lain:

1. Menjadikan kios informasi sebagai suatu alternatif media penyedia

informasi yang dapat memudahkan pengunjung mendapatkan informasi

pelayanan masyarakat.

2. Memberikan informasi kepada pengunjung tentang kegiatan-kegiatan

yang berhubungan dengan Kantor Walikotamadya Jakarta Selatan, dan

dapat di lakukan perubahan informasi.

3. Untuk di presentasikan kepada pengunjung di kantor Walikotamadya

Jakarta Selatan dan pameran-pameran pembangunan yang berkaitan

dengan kegiatan Walikotamadya Jakarta Selatan.

1.5. Manfaat

Manfaat dari penulisan ini antara lain :

1. Bagi penulis

a. Bertambahnya wawasan dan pengalaman penulis tentang ilmu

multimedia dan hal lainnya yang berkaitan dengan metodologi

penulisan tugas akhir ini.

b. Dapat memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan kurikulum

tingkat akhir Program Studi Non Reguler Teknik Informatika

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6
2. Bagi Pemerintah Kotamadya Jakarta Selatan

a. Membantu para pengunjung dalam mencari suatu informasi yang

dibutuhkan.

b. Memudahkan pihak pengelola untuk menambah atau mengubah data

sesuai dengan kondisi yang ada.

3. Bagi masyarakat umum

Dapat memberikan kontribusi pemikiran tentang teknologi

informasi yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan civitas

akademika kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada khususnya.

1.6. Metodologi Penelitian

Metodologi menurut Jogiyanto (2005: 59) adalah kesatuan metode-

metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, dan aturan-aturan

yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin ilmu

lainnya. Pengertian dari metode menurut Jogiyanto (2005: 59) adalah suatu

cara atau teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu.

Metode yang digunakan penulis dalam penulisan bagian

metodologi penelitian dibagi menjadi dua, yaitu metode pengumpulan data

dan metode pengembangan.

7
Berikut penjelasan kedua metode tersebut:

1. Metode pengumpulan data

Merupakan metode yang digunakan penulis dalam melakukan

analisis data dan menjadikannya informasi yang akan digunakan untuk

mengetahui permasalahan yang dihadapi.

a. Kuesioner

Penulis akan membagikan kuesioner kepada pengunjung

kantor Walikotamadya Jakarta Selatan, untuk diambil hasil-hasil

pendapatnya sebagai bahan dalam analisis.

b. Wawancara.

Mengumpulkan dan menelaah data yang diperoleh dari

hasil wawancara pada pihak yang terkait.

c. Studi Pustaka

Merupakan pengumpulan bahan-bahan yang berkaitan

dengan judul skripsi melalui membaca buku-buku dari perpustakaan

dan mencari referensi artikel dari internet.

d. Observasi

Merupakan kegiatan pengamatan yang dilakukan untuk

mengembangkan aplikasi kios informasi yang lebih baik.

2. Metode Pengembangan.

Dalam pengembangan yang penulis lakukan ini, penulis

menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan

8
model proses waterfall yang dikemukakan oleh Pressman (1997: 20)

yang meliputi tahap-tahap berikut :

a. Analisis dan Rekayasa Sistem, yaitu mengumpulkan kebutuhan

mengenai informasi apa saja yang dibutuhkan oleh pengguna

berdasarkan hasil analisis wawancara pihak terkait.

b. Analisis Kebutuhan Piranti Lunak, yaitu melakukan analisis atas

informasi kebutuhan yang didapat kepada piranti lunak yang

digunakan.

c. Perancangan. Yaitu, melakukan perancangan program kios informasi

agar dapat menyediakan layanan yang diharapkan.

d. Pengkodean. Yaitu melakukan penerapan hasil rancangan kedalam

bentuk yang dapat dibaca dan di mengerti oleh komputer.

e. Pengujian. Yaitu melakukan pengujian program yang telah dibuat.

f. Pemeliharaan. Yaitu, kegiatan pemeliharaan terhadap data–data pada

kios informasi yang harus dilakukan secara rutin.

Metode SDLC ini dipilih untuk menghemat waktu proses

penyelesaian aplikasi kios informasi.

9
1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut:

Bab I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang penulisan

skripsi ini, batasan masalah, tujuan, manfaat, metodologi, dan

sistematika penulisan.

Bab II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini akan diuraikan teori-teori yang diperlukan dalam

penulisan skripsi ini.

Bab III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan metode-metode yang digunakan

penulis yang berhubungan dengan judul skripsi ini.

Bab IV ANALISIS DAN PENGEMBANGAN KIOS INFORMASI

Dalam bab ini berisi tentang pembahasan mengenai

pengumpulan data yang penulis lakukan disertai analisis dan

pengembangan aplikasi kios informasi menggunakan metode

pengembangan piranti lunak System Development Life Cycle tipe

waterfall.

Bab V PENUTUP

Dalam bab ini berisi kesimpulan yang didapat dari hasil analisis

dan pengembangan kios informasi dan saran yang diberikan

untuk pengembangan lebih lanjut.

10
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Analisis

Pengertian analisis menurut Jack Febrian adalah tahap pertama

dimana system engineering menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam

pelaksanaan proyek pembuatan atau pengembangan sistem dalam bidang

komunikasi dan komputerisasi. Dalam komputasi, analisis ini biasanya

mencakup segi kontrol arus, kontrol kesalahan dan penelitian efisiensi

(http://www.total.or.id/info.php?kk=analysis).

2.2. Rekayasa Piranti Lunak

Saat ini rekayasa piranti lunak telah berkembang dengan cepat

seiring dengan komunitas pengembang piranti lunak yang ada, secara

berkelanjutan terus berusaha mengembangkan teknologi yang dapat

membuat piranti lunak tersebut bergerak lebih cepat, mudah dan murah

untuk dibangun dengan perawatan program komputer.


2.2.1. Pengertian Piranti Lunak

Pengertian piranti lunak menurut Roger S. Pressman

(1992:10) yaitu instruksi-instruksi atau program komputer yang pada

saat dijalankan memberikan fungsi dan daya guna yang diinginkan.

2.2.2. Ciri-ciri Piranti Lunak

Ciri – ciri dari piranti lunak menurut Roger S. Pressman

(1992: 10) antara lain:

a. Piranti lunak dikembangkan

Piranti lunak outputnya berbeda dengan piranti keras.

Piranti lunak tidak dibuat seperti piranti keras. Pada piranti keras,

dalam tahap pembuatannya dapat terjadi masalah, misalnya

dalam hal kualitas yang tidak akan ditemui pada piranti lunak.

Karena pada piranti lunak, ditekankan pada biaya rekayasanya.

Sehingga, pada proyek piranti lunak tidak dapat dikendalikan

seperti pada pembuatan piranti keras.

b. Piranti lunak tidak rusak

Piranti keras dapat rusak yang disebabkan oleh berbagai

macam faktor eksternal yang dialaminya. Sedangkan piranti

lunak tidak mengalami kerusakan tetapi kondisinya hanya

menjadi tidak bagus.

12
2.2.3. Pengertian Rekayasa Piranti Lunak

Pengertian rekayasa piranti lunak adalah pembentukan dan

penggunaan prinsip-prinsip rekayasa dengan tujuan untuk

memperoleh piranti lunak ekonomis yang dapat diandalkan dan

berjalan secara efisien pada suatu mesin atau komputer yang

dikemukakan oleh Fritz Bauer (Pressman, 1992: 23).

2.2.4. Model Rakayasa Piranti Lunak

Model rekayasa piranti lunak yang diuraikan oleh Roger S.

Pressman (1992: 24) salah satunya adalah waterfall model. Model ini

memberikan pendekatan-pendekatan sistematis dan berurutan bagi

pengembangan piranti lunak.

Berikut adalah gambar pengembangan sistem perangkat

lunak dengan proses SDLC (System Development Life Cycle) dengan

model waterfall.

13
Gambar 2.1. Pengembangan Piranti Lunak SDLC Model
Waterfall (Sumber: Roger S. Pressman. “Software
Engineering: A Practitioner’s Approach”. United
States, 1992. Hal. 25)

Penjelasan tahapan-tahapan dalam model waterfall ini

sebagai berikut:

a. System Engineering and analysis

Tahap ini merupakan tahap terbesar dari suatu sistem.

Pekerjaan pada tahap ini dimulai dengan menetapkan bagian

yang diperlukan oleh piranti lunak yang ada dan dilanjutkan

dengan menentukan beberapa bagian dari yang diperlukan untuk

piranti lunak. Pandangan ini diperlukan, karena piranti lunak

14
harus berhadapan dengan elemen-elemen lainnya, seperti piranti

keras, manusia dan basis data.

b. Sofware Requirement analysis

Tahap ini merupakan proses pengumpulan data yang

difokuskan untuk pembuatan piranti lunak.

c. Design

Pada tahap ini dilakukan perancangan terhadap piranti

lunak yang akan dibangun. Hasil analisis kebutuhan piranti lunak

dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan perancangan.

Perancangan pada kenyataannya terdiri dari empat hal yaitu:

Struktur data, arsitektur piranti lunak, skema prosedur detail dan

karakteristik antar muka.

d. Coding

Pada tahap ini hasil perancangan diterjemahkan menjadi

bentuk yang dapat dibaca atau dimengerti oleh komputer, berupa

bahasa pemrograman.

e. Testing

Setelah tahap pengkodean program selesai, dilanjutkan

dengan pengujian program. Pada proses pengujian di utamakan

pada logika internal pada suatu piranti lunak dan memastikan

semua statement telah di uji serta input yang dimasukkan akan

menghasilkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.

15
f. Maintenance

Perubahan akan terjadi setelah piranti lunak

disampaikan kepada konsumen. Perubahan-perubahan yang

terjadi pada piranti lunak harus disesuaikan dengan perubahan

lingkungan eksternal. Misalnya, perubahan pada piranti lunak

disebabkan pergantian sistem operasi yang digunakan.

2.3. Multimedia

Multimedia merupakan salah satu elemen utama dari analisis dan

pengembangan kios informasi pelayanan masyarakat berbasis multimedia

pada kantor Walikotamadya Jakarta Selatan ini. Multimedia menurut M.

Suyanto (2003: 19) pada awalnya berasal dari pertunjukan teater.

Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu medium seringkali disebut

pertunjukan multimedia, yang mencakup monitor video, synthesized band,

dan karya seni manusia sebagai bagian dari pertunjukan.

Sistem multimedia dimulai pada akhir tahun 1980-an dengan

diperkenalkannya Hypercard oleh Apple di tahun 1987. Sejak permulaan

tersebut, hampir setiap pemasok perangkat keras dan lunak beralih ke

multimedia. Saat ini multimedia telah mengubah dunia, dengan

memudahkan cara perusahaan untuk melakukan penerbitan elektronik, iklan

dan proses belajar-mengajar (M. Suyanto, 2003: 29).

16
2.3.1. Pengertian Multimedia

Pengertian dari multimedia menurut Hofstetter (2001) yang

dikutip oleh M. Suyanto (2003: 21) adalah pemanfaatan komputer

untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar,

gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link

dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi,

berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.

2.3.2. Objek Multimedia

Menurut M. Suyanto (2003: 255) terdapat enam jenis objek

multimedia, antara lain: Teks, grafis, bunyi, video, animasi dan

software.

Berikut adalah pengertian dari objek–objek multimedia,

antara lain:

a. Teks

Teks merupakan bentuk multimedia yang mudah

dikendalikan dan disimpan yang dapat membentuk kata, surat

atau narasi dalam multimedia yang menyajikan dalam bahasa

yang dapat di mengerti oleh manusia.

17
Jenis–jenis teks antara lain:

ƒ Teks cetak

Teks cetak merupakan teks yang tercetak diatas

media kertas.

ƒ Teks hasil scan

Teks hasil scan merupakan hasil dari mesin scanner

yang merubah dari teks cetak yang hanya bisa dibaca oleh

manusia menjadi teks hasil scan yang bisa dibaca oleh

komputer.

ƒ Teks elektronik

Merupakan teks yang ditulis dengan format yang

bisa dibaca oleh mesin, dan diproses melalui piranti lunak

pengolah kata. Misalnya, dengan program Sun OpenOffice.

ƒ Hypertext

Merupakan dasar untuk keperluan navigasi, yang

mengacu pada teks yang telah masuk (linked) pada situs web.

b. Grafis

Grafis merupakan gambaran dari suatu objek. Grafis

seringkali muncul sebagai latar belakang dari teks untuk

menghadirkan kerangka yang mempermanis teks. Grafis juga

berfungsi sebagai ikon yang bila dipadu dengan teks,

menunjukkan berbagai opsi yang bisa dipilih, grafis dalam

18
fullscreen pengganti teks, dan dapat menampilkan objek lain

multimedia.

Jenis-jenis grafis antara lain:

ƒ Gambar Bitmap

Merupakan sekumpulan informasi yang tersimpan

dalam serangkaian titik–titik piksel yang memenuhi suatu

bidang pada suatu resolusi dilayar komputer.

ƒ Clip-art

Merupakan koleksi grafis yang dapat dikategorikan

berdasarkan kategori seperti: Keilmuan, foto, ikon,

background file, tombol, dan bullets.

ƒ Vektor

Merupakan grafis yang tersimpan sebagai

serangkaian instruksi yang digunakan untuk membuat suatu

gambar yang dinamakan algoritma yang menentukan: Kurva,

garis, dan berbagai bangun dengan gambar.

ƒ Digitized picture

Merupakan hasil digitasi grafis yang berasal dari

kamera video.

ƒ Hyperpicture

Merupakan grafis yang bisa digunakan untuk

memicu sebuah multimedia event yang bila di klik grafis

tersebut maka dapat berpindah halaman berikutnya.

19
Jenis-jenis format grafis antara lain:

ƒ Format *.GIF

Kepanjangan dari Graphics Interchange Format.

Merupakan grafis web yang populer dengan kedalaman 256

warna (16 bit). Format ini juga mendukung area transparan

dan animasi multi frame.

ƒ Format *.JPEG atau *.JPG

Kepanjangan dari Joint Photographic Experts

Group. Merupakan standar format grafis yang dikeluarkan

oleh CCITT dan ISO (International Standards Organization)

dimulai pada Juni 1987. Penggunaan format ini telah

dibuktikan berhasil dan secara menyeluruh dijadikan standar

grafis didalam web.

ƒ Format *.BMP

Kepanjangan dari Bitmap. Merupakan standar grafis

pada sistem operasi Microsoft Windows

ƒ Format *.PICT

Kepanjangan dari Picture. Merupakan standar grafis

pada sistem operasi Apple Macintosh

ƒ Format *.PSD

Kepanjangan dari Photoshop Digital. Merupakan

format grafis yang dikeluarkan oleh Adobe Photoshop untuk

menyimpan dan mengolah grafis.

20
ƒ Format *.PNG

Kepanjangan dari Portable Network Graphics.

Merupakan format grafis untuk ditampilkan di web tertentu.

Format PNG bisa mendukung kedalaman warna sampai 32

bit dan mendukung area transparan.

ƒ Format *.TIFF

Kepanjangan dari Tagged Image File Format.

Merupakan format grafis yang digunakan untuk menyimpan

sekumpulan gambar bitmap. Format ini umumnya digunakan

di bidang industri percetakan.

ƒ Format *.WBMP

Kepanjangan dari Wireless Bitmap. Format grafis

ini diciptakan untuk penggunaan media yang mobile seperti

telepon seluler dan PDA (Personal Digital Assistant). Format

ini berjalan pada halaman web yang berbasis WAP (Wireless

Application Protocol).

c. Bunyi

Bunyi atau suara merupakan salah satu dari objek

multimedia yang dapat mewakili berbagai bahasa dan arti.

Misalnya, efek suara latar belakang pada film yang dapat

mendukung suasana dari cerita pada film itu yang dapat

mempengaruhi perasaan manusia yang mendengarnya.

21
Terdapat empat jenis objek bunyi yang dapat digunakan

dalam produksi multimedia, yakni: Waveform audio, MIDI, CD-

Audio, dan MP3. Penjelasan keempat format tersebut antara lain:

ƒ Format Waveform audio

Merupakan format suara yang dapat merekam suara

sekitar yang diinginkan.

ƒ MIDI

Kepanjangan dari Musical Instrument Digital

Interface. Format ini menyediakan tempat penyimpanan yang

lebih sedikit dalam merekam suara yang diinginkan.

ƒ CD-Audio

Kepanjangan dari Compact Disc Audio. Merupakan

format yang dapat merekam suara paling jernih, karena

sampling rate dapat mencapai 44100 sample/sec.

ƒ MP3

Kepanjangan dari MPEG Audio Layer 3.

Merupakan format file yang menggunakan MPEG Audio

Codec untuk melakukan enkoding dan dekoding suara yang

direkam.

d. Video

Video merupakan sumberdaya yang kaya dan dapat

menghidupi bagi aplikasi multimedia. Jenis video yang dapat

digunakan sebagai objek link dalam aplikasi multimedia, yaitu:

22
Live video feeds, videotape, video disc, dan digital video. Jenis

format video antara lain: AVI, MOV, MPEG, DAT, dan SWF.

e. Animasi

Animasi merupakan penggunaan komputer untuk

menciptakan grafis atau gambar bergerak yang menggunakan

sekumpulan gambar yang berbeda pada tiap frame suatu film.

Terdapat sembilan macam jenis animasi, yaitu: Animasi

sel, animasi frame, animasi sprite, animasi lintasan, animasi

spline, animasi vektor, animasi karakter, animasi computational,

dan morphing.

f. Software

Merupakan piranti lunak multimedia yang dapat

menciptakan link ke berbagai dokumen dan data.

2.3.3. Media Penyimpanan Multimedia

Media penyimpanan multimedia menurut M. Suyanto

(2003: 78) antara lain:

a. Hard Disk Drive

Merupakan media penyimpanan berupa piringan-

piringan yang dapat merekam data bagian atas dan bawah, mirip

dengan piringan hitam suara, tetapi berbeda cara merekam

datanya. Keuntungan dari media penyimpanan ini adalah

pengambilan data selain secara sequential dapat dilakukan secara

23
langsung. Media ini terdiri dari 40 lingkaran sampai ribuan

tempat merekam.

b. SDRAM

Merupakan media penyimpanan yang dapat menyimpan

data dan perangkat lunak. Media ini memungkinkan operasi baca

dan tulis dilakukan, tetapi bersifat sementara bila daya listrik

dimatikan.

c. Videotape

Merupakan media penyimpanan multimedia yang

terdiri dari berbagai macam format, baik dalam format analog

maupun digital. Dalam format analog antara lain dalam VHS, S-

VHS ataupun format Betacam. Format digital berupa Mini DV,

DVC-Pro, DVCAM, HDCAM, Hi8 dan DVHAS. Kelebihan

media penyimpanan ini banyak digunakan untuk perekaman

video melalui kamera dan handycam.

d. Universal Serial Bus Flash Disk (USB)

Merupakan media penyimpanan serial bus yang

memiliki kelebihan dapat dibawa kemana saja, kapasitas

bervariasi antara 128 MB sampai 4 GB dan relatif murah

harganya. Media ini, pada saat sekarang sudah dapat melakukan

kecepatan transfer sedikitnya 0.2 MB/detik dan paling cepat bisa

mencapai 1.5 MB/detik. Media ini dapat dihubungkan sampai

24
dengan 127 USB device (http://www.usbyte.com/common

/usb_interface.html).

e. CD-ROM

Merupakan media penyimpanan yang dapat menyimpan

data hingga 650 MB setara dengan 477 buah disket. Kelebihan

dari media penyimpanan ini adalah kapasitas penyimpanan data

yang lebih banyak.

f. Digital Versatile Disk (DVD)

Merupakan media penyimpanan serupa dengan CD-

ROM, tetapi dengan kapasitas penyimpanan data yang lebih

besar dari CD-ROM. DVD memiliki kelebihan yaitu, kapasitas

penyimpanan sampai 4.7 GigaByte.

2.3.4. Penggunaan Multimedia

Pada berbagai bidang multimedia banyak diterapkan

perkembangan teknologi seperti bidang bisnis, hiburan, dan

pendidikan.

Penerapan multimedia antara lain:

1. Kios informasi

Penerapan multimedia pada kios informasi berfungsi

untuk menyampaikan informasi secara elektronik dengan

menggabungkan unsur video, suara, dan animasi dengan tujuan

agar penyampaian informasi menjadi lebih menarik bagi

25
pengunjung, yang biasanya ditempatkan pada saat pameran dan

di mal tertentu.

2. CD interaktif profil perusahaan

Merupakan informasi profil suatu perusahaan dalam

bentuk CD yang interaktif ataupun demo suatu produk dari

perusahaan dengan menggunakan bantuan dari aplikasi

komputer.

3. CD perangkat ajar berbasis multimedia

Merupakan perangkat ajar dalam bentuk CD yang

menjadi keuntungan dalam bidang pendidikan. Dengan adanya

perangkat ajar berbasis multimedia ini maka presentasi pelajaran

yang berbasis teks semata menjadi lebih hidup dengan adanya

penambahan fitur animasi dan musik latar belakang. Diharapkan

pelajaran melalui perangkat ajar multimedia ini yang lebih

interaktif dapat lebih efektif seperti: Menambah ingatan lebih

cepat, mengurangi biaya dan waktu yang dibutuhkan bila

dibandingkan dengan yang berbasis teks semata.

4. Permainan

Permainan pada saat ini yang menerapkan multimedia,

khususnya berbasis tiga dimensi menjadikan permainan menjadi

lebih hidup dan nyata dan membuat pemain yang memainkannya

mengikuti alur cerita dan mengikuti setiap tingkatan permainan

dengan baik.

26
5. Situs web

Penerapan multimedia pada situs web menjadikan situs

web menjadi lebih kaya dengan penambahan musik latar

belakang, animasi dan video, daripada situs web yang hanya

memliki teks semata. Kelebihan penerapan multimedia pada situs

web ini, pengunjung akan lebih tertarik untuk melihat isi dari

situs web multimedia ini.

6. Aplikasi presentasi multimedia

Presentasi pada kasus penjualan dan promosi produk

atau jasa suatu perusahaan akan jadi lebih menarik bila

ditambahkan dengan komponen-komponen multimedia, seperti

transisi efek halaman. Sehingga, akan lebih membuat para tamu

atau pengunjung untuk membeli suatu produk perusahaan.

2.3.5. Pentingnya Multimedia

Pentingnya penggunaan dari multimedia menurut M.

Suyanto (2003: 21) antara lain:

1. Membantu meratakan zaman informasi ke jutaan orang yang

belum memakai komputer

2. Menyampaikan informasi secara efektif, karena tidak hanya

menampilkan teks semata tetapi juga menghidupkan teks dengan

menyertakan bunyi, gambar, musik, animasi, dan video

27
3. Mendorong keterlibatan dan penggalian lebih jauh atas aplikasi

multimedia untuk pengajaran dan pendidikan dalam rangka

meraih keunggulan bersaing perusahaan

2.4. Kios Informasi

Media penyampaian informasi secara elektronik kepada

masyarakat saat ini semakin beragam, antara lain: Melalui WAP, Internet,

Banner, kios informasi, TV Plasma dan iklan komersil di Televisi. Kios

informasi dapat menjembatani antara petugas dengan masyarakat atau

pengunjung dalam menyampaikan informasi pelayanan yang disediakan,

yang biasanya ditempatkan di tempat-tempat tertentu yang strategis, seperti

di mal atau pada saat pameran.

2.4.1. Pengertian Kios Informasi

Kemajuan teknologi akhir-akhir ini memungkinkan

terjadinya integrasi antara media video, audio, teks, gambar dalam

sebuah mesin (PC) yang dapat memberikan layanan informasi secara

umum bagi masyarakat luas.

Pengertian kios informasi menurut Steinmetz (1995: 219)

adalah suatu sistem pelayanan umum dengan menggunakan

informasi digital.

Pengertian lain dari kios informasi adalah sebuah komputer

terminal yang dirancang untuk berfungsi menyediakan berbagai

28
informasi atau berbagai pelayanan yang ada, dan biasanya berada

ditempat umum seperti gedung pemerintah, universitas, hotel, dan

sebagainya (http://www.touchscreens.com/products-kiosk.html). Kios

informasi dikendalikan oleh sebuah komputer yang mengijinkan

pemakai secara interaktif mengontrol informasi atau layanan yang

ingin diperoleh, antara lain: Katalog elektronik, terminal akses

internet dan panduan pariwisata yang mudah dilihat oleh

pengunjung.

2.4.2. Pengertian Informasi

Pengertian informasi adalah data yang telah diproses atau

data yang memiliki arti (Raymond McLeod Jr., 1993: 15).

2.4.3. Manfaat Kios Informasi

Manfaat dari kios informasi menurut Steinmetz dan

Nahrsted (1995: 219) adalah:

a. Dari sisi konsumen:

ƒ Menarik minat konsumen dengan informasi

ƒ Memperkenalkan teknologi pada masyarakat luas

b. Dari sisi perusahaan:

ƒ Menambah efektivitas dalam perubahan atau penambahan

informasi.

29
ƒ Membantu pemasaran yang diharapkan dapat meningkatkan

jumlah penjualan.

2.4.4. Komponen Kios Informasi

Pada kios informasi berbasis multimedia komponen yang

dibutuhkan antara lain: Layar monitor (touchscreen), processor, alat

input (keyboard, mouse, dan sebagainya), alat output seperti speaker,

dan media penyimpanan. Selain itu dapat ditambahkan juga alat

lainnya seperti kamera video, microphone, dan sebagainya agar lebih

terlihat menarik. Untuk kios informasi yang lebih maju dapat

ditambahkan dengan menggunakan koneksi jaringan berkecepatan

tinggi, keyboard, printer, dan kamera dengan alat spesifik dengan

tujuan dari kios tersebut (Steinmetz dan Nahrsted, 1995: 219).

2.5. Interaksi Manusia dan Komputer

Interaksi manusia dan komputer memiliki aturan mengenai

perancangan sebuah user interface yang ramah dalam Eight Golden Rules of

User Interface, yang akan penulis terapkan dalam pengembangan kios

informasi berbasis multmedia ini.

Pengertian interaksi manusia dan komputer adalah disiplin ilmu

yang berhubungan dengan perancangan, evaluasi, dan implementasi sistem

komputer interaktif untuk digunakan oleh manusia (Schneiderman, 1998, 4)

30
Suatu sistem yang interaktif sebaiknya menghasilkan rancangan

yang baik (user friendly) agar dapat memberikan kemudahan bagi pemakai

untuk mengakses atau berinteraksi dengan sistem yang ada.

Terdapat delapan aturan (Eight Golden Rules of User Interface)

untuk melakukan perancangan yang baik menurut Schneiderman (1998: 74),

yaitu:

a. Berusaha untuk selalu konsisten

Penggunaan warna, bentuk tombol, jenis huruf harus tetap

sama diseluruh program

b. Memungkinkan pemakai untuk menggunakan shortcut.

Program menyediakan tombol shortcut yang berfungsi untuk

ke bagian lain secara langsung dan tidak perlu melalui bagian–bagian

yang biasa dilewati

c. Memberikan tanggapan yang informatif

Program yang baik sebaiknya memberikan umpan balik yang

informatif, sehingga tidak menyulitkan pemakai.

d. Merancang yang memberikan penutupan

Program sebaiknya memberikan suatu dialog pada akhir

proses, sehingga pemakai tahu kapan awal dan akhir dari suatu aksi.

e. Memberikan pencegahan kesalahan.

Sistem harus dapat memberikan solusi yang termudah untuk

mengatasi permasalahan yang ada.

31
f. Mengijinkan pemakai untuk membatalkan aksi

Kesalahan sistem yang terjadi dapat dikembalikan pada aksi

sebelum kesalahan terjadi.

g. Mendukung pengendalian internal

Memberikan kesan bahwa pengguna mempunyai kuasa penuh

atas sistem tersebut dan mengharapkan sistem memberikan tanggapan

aksi yang dilakukannya

h. Mengurangi penggunaan ingatan

Terbatasnya kemampuan manusia untuk mengingat, tampilan

pada suatu sistem sebaiknya mudah untuk diingat dan sederhana.

2.6. Alat Perancangan

Alat perancangan menurut Yourdon (1989: 259) merupakan

penggambaran suatu benda atau seseorang pada waktu, bentuk keberadaan

tertentu, ataupun kondisi tertentu, seperti state transition diagram yang

menggambarkan suatu benda menunggu kondisi Misalnya, Menunggu

pengisian kata kunci (password) dan menunggu instruksi berikutnya.

Menurut Yourdon (1989: 259-265), State transition diagram (STD)

merupakan modelling tools yang menggambarkan sifat ketergantungan pada

waktu dari sistem. Pada awalnya hanya digunakan untuk menggambarkan

suatu sistem yang memiliki sifat real-time, seperti: Control process,

telephone switching system, high speed data acquisition, dan military

command and control system.

32
Pengertian lain dari state transition diagram adalah model

keadaan dari sebuah objek dan kejadian-kejadian yang menyebabkan objek

tersebut berubah dari satu keadaan ke keadaan yang lain (Hoffer, 1996:

462).

Terdapat dua macam kerja sistem ini, yaitu:

1. Passive

Sistem ini melakukan kontrol terhadap lingkungan, tetapi lebih

bersifat memberikan reaksi atau menerima data saja. Contoh, suatu

sistem yang tugasnya mengumpulkan atau menerima data melalui sinyal

yang dikirimkan oleh satelit.

2. Active

Sistem melakukan kontrol terhadap lingkungan secara aktif dan

dapat menerima data serta memberikan respon terhadap lingkungan

sesuai dengan program yang telah ditentukan. Contoh, sistem komputer

yang ditempatkan pada peluru kendali.

Beberapa simbol yang digunakan untuk membuat state transition

diagram. Yaitu:

a. State, disimbolkan dengan segi empat

Simbol state

b. Transition state atau perubahan state disimbolkan dengan panah berarah.

Simbol transition state

c. State adalah kumpulan keadaan atau atribut yang mencirikan seseorang

atau suatu benda pada waktu tertentu atau kondisi tertentu. Contoh,

33
menunggu pemakai mengisi password, menunggu perintah berikutnya,

menunggu nada panggilan dan lainnya.

d. Condition adalah suatu event pada lingkungan eksternal yang dapat

dideteksi oleh sisem. Contoh, sebuah sinyal interrupt atau data. Hal ini

akan menyebabkan perubahan terhadap state dari state menunggu X ke

state menunggu Y, atau memindahkan aktifitas X ke aktifitas Y.

e. Action adalah yang dilakukan sistem bila terjadi perubahan state atau

merupakan reaksi terhadap kondisi. Aksi akan menghasilkan keluaran

atau tampilan.

f. Display pada layar menghasilkan output.

Berikut gambar dari kondisi dan aksi:

Gambar 2.2. Kondisi dan aksi (Sumber: Edward Yourdon. “Modern


Structure Analysis”. New Jersey, 1989. Hal. 265)

2.7. Pengertian Kantor

Pengertian kantor menurut J.J.W. Neuner dan L.B. Keeling yang

dikutip oleh Susilawati (http://susilawati.files.wordpress.com/2007/09/

tekperkantoran-blog) adalah tempat dimana orang-orang berinteraksi untuk

34
mencapai tujuan kantor seperti: Menerima, menyimpan, mengolah, dan

menyajikan informasi yang memiliki kegiatan-kegiatan subsistem-subsistem

yang saling berkaitan serta tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

2.8. Basis Data

Basis data telah menjadi bagian penting berbagai kegiatan

perusahaan-perusahaan saat ini, seperti kegiatan perbankan, pendidikan,

telekomunikasi dan keuangan. Pada awalnya tidak semua orang menyadari

telah berinteraksi langsung dengan sistem basis data. Misalnya, nasabah

Bank tertentu yang ingin melakukan pemeriksaan saldo mereka di mesin

ATM (Automatic Teller Machine) yang berinteraksi secara langsung dengan

basis data perbankan tertentu.

Menurut Ramakrishnan dan Gehrke (2003) yang dikutip oleh

Janner Simarmata dan Imam Paryudi (2006: 1) basis data merupakan

kumpulan data yang umumnya mendeskripsikan aktifitas suatu organisasi

atau lebih yang berhubungan. Misalnya, basis data universitas tertentu dapat

berisi: Entitas seperti mahasiswa, ruang kuliah dan hubungan antar entitas

seperti pendaftaran ulang mahasiswa.

Komponen penyusun basis data menurut Janner Simarmata (2006:

36) yaitu:

ƒ Skema basis data

Skema basis data adalah sekelompok objek dalam basis data

yang saling berhubungan atau memiliki relasi.

35
ƒ Tabel

Tabel adalah unit penyimpan fisik utama untuk data dalam

basis data. Pada saat melakukan akses basis data, maka pengguna

mengacu pada tabel untuk data yang diinginkan.

ƒ Kolom atau field

Kolom adalah kategori informasi yang terdapat didalam tabel.

ƒ Baris

Baris atau record adalah kumpulan semua kolom yang

berhubungan dengan kejadian tunggal.

ƒ Tipe data

Tipe data menentukan tipe data yang disimpan didalam kolom.

Umumnya hanya terdapat tiga tipe data yang digunakan, yaitu:

Alfanumerik, Numerik dan tanggal atau waktu.

2.9. Intranet

Intranet merupakan istilah yang umum di dunia komputer dan

telekomunikasi internet. Teknologi yang terdapat didalam intranet terdapat

pula basis arsitektur berupa aplikasi web dan teknologi komunikasi data

seperti halnya jaringan internet.

Pengertian intranet menurut Melwin Syafrizal (2005: 206) adalah

sebuah jaringan komputer berbasis protokol TCP/IP seperti internet, hanya

saja digunakan dalam internal perusahaan atau kantor dengan aplikasi

berbasis web dan teknologi komunikasi data seperti internet.

36
Perbedaan yang dimiliki intranet dengan ekstranet adalah jaringan

ekstranet dapat menghubungkan komputer internal perusahaan ke jaringan

internet meskipun berbeda sistem operasi dan mesin.

2.10. Pseudocode

Sebelum menulis sebuah program, pada umumnya pemrogram

melakukannya dengan cara memahami masalah dan secara terencana

mendeteksi untuk memecahkan masalah yang ada. Pseudocode merupakan

bahasa semu untuk membantu pemrogram untuk memikirkan suatu program

sebelum mencoba untuk menuliskannya kedalam bahasa pemrograman

tertentu.

Pengertian pseudocode menurut Deitel (2001: 58) adalah bahasa

buatan (artificial) dan non-formal yang membantu pemrogram

mengembangkan algoritma.

2.11. Pelayanan Masyarakat

Pengertian pelayanan masyarakat menurut Keputusan Menteri

Pendayaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2004 yang dikutip oleh

Ratminto dan Atik S.W. (2006: 18) adalah, segala kegiatan pelayanan yang

dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya

pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

37
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Pengumpulan Data

Metode yang penulis gunakan untuk analisis pada penulisan skripsi

ini adalah sebagai berikut:

a. Pengertian kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang sekaligus

akan mencatat jawaban dari responden yang pengisian jawaban atas

pertanyaan sepenuhnya diserahkan kepada responden (Nasution, 2006:

102). Kuesioner dilakukan dengan menyebarkan kepada 30 responden di

lantai dasar kantor Walikotamadya Jakarta Selatan.

b. Pengertian wawancara adalah suatu metode pengumpulan data dengan

melakukan tanya-jawab terhadap responden agar mendapat informasi

yang dibutuhkan oleh penelitian (Nasution, 2006: 100). Wawancara

dilakukan dengan pimpinan unit KPTI (Kantor Pengelola Teknologi

Informasi).

c. Studi Pustaka. Yaitu, melakukan penelaahan atas buku-buku yang

berhubungan dengan judul penulisan skripsi.

d. Pengertian observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang

sedang dilakukan (Jogiyanto H.M., 2005:623). Observasi dilakukan

dengan mengamati atas sistem yang sedang berjalan, mengamati


pengunjung kantor di lantai dasar dan cara bekerja pegawai KPTI

(Kantor Pegawai Teknologi Informasi) atas kios informasi.

3.2. Metode Pengembangan

Dalam pengembangan kios informasi ini, penulis menggunakan

metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan model waterfall

yang dapat dilihat proses tahapannya pada gambar 2.1, halaman 14, bab dua.

Model tersebut memiliki pendekatan yang sistematis dengan menerapkan

daur hidup dalam pengembangan sistem perangkat lunaknya (Pressman,

1992: 25). Pengembangan dimulai dari analisis dan rekayasa sistem (system

engineering and analysis), analisis kebutuhan piranti lunak (sofware

requirement analysis), perancangan (design), pengkodean (code), pegujian

(testing), dan pemeliharaan (maintenance).

3.2.1. Analisis dan Rekayasa Sistem

Pada tahap ini, beberapa hal penting untuk pengembangan

kios informasi ini, antara lain:

1. Kelayakan

Yaitu, membuat studi kelayakan untuk sistem yang

akan dibuat, seperti mengkaji terlebih dahulu bagaimana proses

penyajian informasi pelayanan masyarakat melalui kios informasi

yang sedang berjalan agar dapat dibuat pengembangan yang

dapat memperbaiki kekurangan aplikasi yang sedang berjalan.

39
2. Alokasi waktu

Yaitu, membuat alokasi waktu untuk keseluruhan

pengembangan atas aplikasi kios informasi.

3. Cakupan

Yaitu, menentukan batasan ruang lingkup aplikasi kios

informasi yang akan dibangun.

3.2.2. Analisis Kebutuhan Piranti Lunak

Pada tahap ini, akan dilakukan analisis atas informasi

kebutuhan kepada aplikasi kios informasi yang digunakan terdiri

dari :

1. Analisis sistem yang sedang berjalan, akan diuraikan bagaimana

kios informasi berjalan saat ini dan kaitannya dengan media

penyajian informasi lainnnya.

2. Identifikasi masalah dari aplikasi kios informasi yang sedang

berjalan.

3. Usulan pemecahan masalah atas permasalahan yang telah

teridentifikasi.

3.2.3. Perancangan

Pada tahap ini, akan dilakukan perancangan untuk aplikasi

kios informasi. Proses ini meliputi beberapa hal, yaitu: Perancangan

40
struktur menu, Perancangan layar, State Transition Diagram (STD),

perancangan basis data dan pseudocode.

Penjelasan tersebut antara lain:

1. Perancangan struktur menu, yaitu menggambarkan struktur dari

menu-menu yang terdapat di aplikasi kios informasi yang penulis

kembangkan.

2. Perancangan layar, yaitu menggambarkan rancangan masing-

masing layar menu yang terdapat di aplikasi kios informasi.

3. State Transition Diagram (STD), yaitu menggambarkan

peralihan layar dari menu tertentu ke menu tertentu lainnya yang

terdapat di aplikasi kios informasi.

4. Perancangan basis data, yaitu menggambarkan hubungan antar

tabel basis data yang digunakan pada aplikasi kios informasi.

5. Pseudocode, yaitu berguna untuk memperjelas proses-proses

yang terdapat pada tampilan setiap layar dan apa yang terjadi

pada setiap menu dengan pseudocode.

3.2.4. Pengkodean

Tahap berikutnya yang dilakukan adalah pemrograman atau

coding. Tahap ini merupakan hasil transfer dari perancangan ke

dalam bahasa pemrograman yang telah ditentukan.

41
3.2.5. Pengujian

Setelah dilakukan tahap pemrograman, tahap berikutnya

yaitu pengujian program secara keseluruhan dari aplikasi kios

informasi yang telah dibuat. Pada tahapan ini menurut Widya

Silfianti (http://staffsite.gunadarma.ac.id/wsilfi/index.php?stateid=

files) terdapat beberapa metode pengujian antara lain:

1. Component Test

Melakukan pengujian terhadap komponen-komponen

pada program aplikasi yang dibuat apakah berfungsi dengan baik.

2. Integration Test

Melakukan pengujian secara keseluruhan atas program

aplikasi kios informasi yang telah dibuat.

3. User Acceptance Test

Melakukan pengujian terhadap aplikasi kios informasi

oleh pemakai.

3.2.6. Pemeliharaan

Pada tahap ini, merupakan tahap yang perlu dijalankan oleh

petugas yang melakukan pemeliharaan terhadap aplikasi kios

informasi yang ada.

42
BAB IV

PENGEMBANGAN KIOS INFORMASI

4.1. Profil Walikotamadya Jakarta Selatan

Jakarta Selatan sebagai bagian dari Ibukota Propinsi Daerah Khusus

Jakarta sekaligus sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia berfungsi

sebagai Kota Perdagangan dan Jasa, serta Kota Budaya dan Pariwisata

mempunyai strategi menciptakan pembangunan fisik yang diatur dan ditata

sedemikian rupa, agar pembangunan fisik dapat terkendali dan terkontrol

sehingga apa yang menjadi visi maupun strategi pembangunan Jakarta

Selatan dapat terwujud.

4.1.1. Sejarah

Pada awalnya yaitu, semenjak tahun 1966 pemerintah

Walikotamadya Jakarta Selatan menempati gedung di jalan

Trunojoyo dalam jangka waktu 30 tahun, pemakaian gedung Kantor

Walikotamadya Jakarta Selatan di jalan Trunojoyo tersebut telah

berubah. Perubahan-perubahan tersebut ditujukan untuk

meningkatkan pelayanan pemerintah terhadap masyarakat di Jakarta

Selatan.

Pada tanggal 26 Desember 1996 rencana pembangunan gedung

Kantor Walikotamadya Jakarta Selatan dipresentasikan kepada

Bapak Gubernur Suryadi Sudirja. Kemudian dikoordinasikan untuk


memberikan alternatif lokasi di Taman Pemakaman Umum Blok R

Hasil rapat kemudian dibawa dan dipaparkan dihadapan Gubernur

pada tanggal 19 Mei 1997 sekaligus untuk mendapat komentar serta

saran beliau. Tanggapan Gubernur adalah sebagai berikut :

1. Gedung Kantor Walikotamadya Jakarta Selatan supaya

direncanakan lebih tinggi agar KDB (Koefisien Dasar Bangunan)

berkurang atau mengecil dan sisa tanah yang tidak terbangun

akan lebih luas, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai ruang

terbuka yang dihutankan.

2. Melakukan studi lingkungan tata air dan lalu lintas.

3. Lokasi lama di jalan Trunojoyo bisa direncanakan untuk

bangunan serba guna dan dikelola oleh BUMN.

Kemudian di mulai perencanaan pembangunan gedung kantor

Walikotamadya Jakarta Selatan di Blok P, Kelurahan Petogogan,

Kecamatan Kebayoran Baru.

4.1.2. Visi

Mewujudkan Jakarta Selatan sebagai bagian dari ibu kota DKI

Jakarta negara Republik Indonesia yang sejajar dengan kota-kota

besar negara-negara maju, dihuni oleh masyarakat yang sejahtera dan

berbudaya dalam lingkungan kehidupan yang berkelanjutan

36
4.1.3. Misi

Mempertahankan wilayah bagian selatan Jakarta sebagai

daerah resapan air serta mewujudkan wilayah bagian utara Jakarta

Selatan sebagai pusat niaga terpadu dengan strateginya, antara lain:

1. Mendorong mengembangan kawasan strategis skala nasional

dan internasional pada kawasan ekonomi yang berkembang

pada masa mendatang di kawasan segitiga Kuningan,

Casablanca, Manggarai dan penataan kawasan Blok M,

Kebayoran Baru.

2. Mengembangkan pusat pembibitan tanaman dan perikanan

serta mengembangkan kegiatan penelitian agro dan wisata

agro.

4.1.4. Lambang

Lambang Kotamadya Jakarta Selatan berbentuk perisai lima

didalamnya terlukis pohon rambutan dan buah rambutan rapiah

(flora) serta burung gelatik (fauna) yang mengandung arti alam

lingkungan yang hijau dan teduh yang melambangkan persatuan,

kekuatan dan ketenangan serta kebersamaan.

37
Gambar 4.1. Lambang Walikotamadya Jakarta Selatan

4.2. Pengembangan Kios Informasi

Metode yang penulis gunakan untuk melakukan pengembangan

aplikasi kios informasi adalah System Development Life Cycle (SDLC)

model waterfall yang dikemukakan oleh Pressman (2001: 28-30). Berikut

adalah pembahasan tahapan-tahapan yang digunakan untuk pengembangan

aplikasi kios informasi ini.

4.2.1. Pembahasan System Requirement Analysis

Pada tahap ini, penulis akan melakukan beberapa hal yang

diperlukan seperti: Kelayakan, alokasi waktu dan cakupan.

1. Kelayakan

Yaitu, membuat studi kelayakan untuk aplikasi yang akan dibuat

dengan mencari tahu masalah-masalah dengan melakukan

wawancara, kuesioner, observasi, identifikasi masalah, usulan

pemecahan masalah dan perkiraan biaya.

38
Berikut adalah kegiatan yang dilakukan:

a. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan pimpinan unit Kantor

Pengelola Teknologi Informasi, sebagai unit yang menangani

bidang teknologi informasi di kantor Walikotamadya Jakarta

Selatan pada tanggal 20 Juli 2007 lantai delapan pada ruang

unit KPTI (Kantor Pengelola Teknologi Informasi). Tujuan

penulis melakukan wawancara adalah untuk mendapatkan

kekurangan apa yang ada pada aplikasi kios yang saat ini

berjalan dan melengkapi informasi yang diperlukan. Daftar

pertanyaan wawancara dapat dilihat pada lampiran 1.

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan, dapat

disimpulkan bahwa saat ini kios informasi yang ada di lantai

dasar pada kantor Walikotamadya Jakarta Selatan sudah

cukup baik dalam memberikan informasi pelayanan kepada

masyarakat. Terdapat kelemahan yang perlu diperbaiki,

seperti: Isi informasi kegiatan yang harus dilakukan

perubahan secara berkala, seperti informasi penerimaan

penghargaan bagi pemerintah Walikotamadya Jakarta Selatan

dan perawatan rutin secara berkala terhadap aplikasi kios

informasi.

39
b. Kuesioner

Untuk mengetahui kebutuhan pengguna dan bagaimana

tanggapannya atas kios informasi yang ada, maka penulis

melakukan pengumpulan data dengan menyebarkan

kuesioner kepada 30 responden yang berkunjung di lantai

dasar pada gedung Walikotamadya Jakarta Selatan.

Kuesioner dapat dilihat pada lampiran 2.

Untuk melihat kecenderungan data pada nilai tertentu, penulis

menggunakan ukuran pemusatan modus yaitu, nilai yang

paling sering muncul dari serangkaian data. Dalam mengolah

data, penulis menggunakan software SPSS (Statistical

Product and Service Solutions) versi 15. Berikut adalah hasil

kuesioner yang telah dilakukan. Gambar tabel dan grafik pie

chart hasil kuesioner dapat dilihat pada lampiran 3.

1). Hasil kuesioner pertanyaan pertama

Responden pernah mengalami kesulitan dalam mencari

informasi pelayanan masyarakat di kantor

Walikotamadya Jakarta Selatan.

2). Hasil kuesioner pertanyaan kedua

Responden mayoritas belum mengetahui apa saja

pelayanan masyarakat yang tersedia di kantor

Walikotamadya Jakarta Selatan. Untuk itu, penulis akan

40
menyediakan informasi pelayanan yang tersedia di lantai

dasar kantor Walikotamadya Jakarta Selatan.

3). Hasil kuesioner pertanyaan ketiga

Responden pernah mengalami kesulitan dalam mencari

informasi pelayanan masyarakat di kantor

Walikotamadya Jakarta Selatan. Untuk itu, penulis akan

mencoba merancang peta lokasi Unit Pelayanan Terpadu

(UPT) pada aplikasi kios informasi ini.

4). Hasil kuesioner pertanyaan keempat

Responden menyukai sistem kios informasi dengan

tampilan yang menarik. Untuk itu, penulis akan

merancang tampilan yang menarik bagi pengunjung.

5). Hasil kuesioner pertanyaan kelima

Responden terbantu dengan informasi yang ada di kios

informasi. Terdapat 10 hasil responden yang mengatakan

bahwa informasi yang ada tidak membantu sama sekali.

Untuk itu, penulis akan mencoba menambahkan fasilitas

berita mengenai kegiatan kantor Walikotamadya Jakarta

Selatan.

6). Hasil kuesioner pertanyaan keenam

Responden merasa cukup dalam melakukan navigasi pada

kios informasi ini pernah mengalami kesulitan dalam

mencari informasi pada kios informasi yang disediakan.

41
Untuk itu, penulis akan menambahkan fasilitas pencarian

cepat.

7). Hasil kuesioner pertanyaan ketujuh

Informasi yang ada pada kios informasi tidak pernah

mengalami perubahan atau penambahan informasi

mengenai kegiatan kantor Walikotamadya Jakarta

Selatan.

8). Hasil kuesioner pertanyaan kedelapan

Informasi yang terdapat di kios informasi Walikotamadya

Jakarta Selatan belum lengkap. Untuk itu, penulis akan

melengkapinya dengan penambahan informasi berita dan

video yang terkini.

9). Hasil kuesioner pertanyaan kesembilan

Informasi yang terdapat di kios informasi Walikotamadya

Jakarta Selatan perlu dirubah dengan yang baru secara

berkelanjutan. Untuk itu, penulis akan menambahkan

fasilitas administrator bagi petugas pemeliharaan agar

memudahkan mengelola aplikasi kios informasi.

c. Observasi

Observasi di laksanakan oleh penulis menggunakan

pengamatan secara langsung, berlokasi di lantai dasar kantor

Walikotamadya Jakarta Selatan dan membutuhkan waktu

selama dua bulan. Sasaran observasi adalah pengunjung

42
kantor Walikotamadya Jakarta Selatan, mengamati petugas

customer service, media papan informasi, kios informasi

yang ada sedang berjalan, dan cara bekerja pegawai KPTI

atas kios informasi.

Customer service yang terdapat di kantor Walikotamadya

Jakarta Selatan terletak di dua posisi berbeda di lantai dasar.

Posisi petugas dapat dilihat pada lampiran 4. Petugas

customer service bertugas memberi informasi apa saja

mengenai pelayanan masyarakat bagi pengunjung yang

datang.

Menurut pengamatan penulis, banyak pengunjung yang

belum mengetahui apa saja pelayanan masyarakat yang

tersedia dan masih banyak bertanya kepada orang sekitar

dimana letak lokasi unit pelayanan masyarakat tersebut

berada. Gambar dapat dilihat pada lampiran 5. Kondisi ini

akan merepotkan bila pengunjung kantor bertambah banyak

untuk bertanya kepada petugas customer service.

Gambar 4.2. Petugas Customer Service

43
Berdasarkan pengamatan penulis, bahwa lokasi papan

informasi pelayanan hanya ditempatkan di lokasi tertentu di

lobi kantor Walikotamadya Jakarta Selatan tanpa penjelasan

dimana tepatnya lokasi pelayanan yang dimaksud. Gambar

posisi papan informasi dapat dilihat pada lampiran 6.

Gambar 4.3. Papan Informasi

Pada kios informasi yang ada, banyak pengunjng yang

tertarik menggunakan kios informasi ini. Kios informasi

memiliki kekurangan antara lain: Belum adanya halaman

administrator yang dapat melakukan perubahan seperti CMS

(Content Management System), belum adanya basis data

untuk menyimpan file lama maupun baru dan belum

menerapkan sistem jaringan komputer yang memudahkan

pengelolaan basis data.

44
Gambar 4.4. Kios Informasi

Petugas KPTI yang berada disana selalu menyimpan baik

dokumen-dokmen dan file-file informasi terbaru mengenai

kegiatan kantor Walikotamadya Jakarta Selatan, tetapi tidak

dapat melakukan perubahan informasi pada aplikasi tersebut,

disebabkan belum adanya halaman administrator agar dapat

dilakukan perubahan informasi oleh petugas pemeliharaan

pada kios informasi.

Hasil yang didapat dari observasi ini antara lain:

1). Pengunjung atau masyarakat yang datang ke gedung

Walikotamadya Jakarta Selatan membutuhkan suatu alat

bantu yang dapat mengatasi kebutuhan informasi.

2). Pengunjung masih memiliki kesulitan mendatangi posisi

Unit Pelayanan Terpadu (UPT) yang ada di lantai dasar

kantor Walikotamadya Jakarta Selatan. Sehingga, hal ini

dapat memberikan masukan bagi penulis untuk

45
memberikan peta lokasi UPT pada aplikasi kios

informasi yang baru.

3). Kios informasi yang ada memiliki kelemahan, yaitu tidak

adanya fitur yang bisa melakukan update informasi oleh

petugas KPTI.

4). Pegawai KPTI selalu menyimpan baik dokumen

informasi terbaru.

5). Melihat dan mendapatkan informasi dari kios informasi

lebih disukai responden, bila dibandingkan dengan

bertanya langsung dengan petugas customer service. Hal

tersebut disebabkan dengan melihat kios informasi, para

pengunjung gedung mendapat gambaran yang lebih

lengkap dan juga lebih menarik karena selain teks yang

ditampilkan, juga terdapat gambar maupun video.

d. Identifikasi masalah

Penyebab aplikasi kios informasi yang belum dapat

memberikan informasi terbaru antara lain:

1). Belum adanya halaman administrator yang dapat

melakukan perubahan atas informasi yang terbaru.

2). Kios informasi saat ini belum menggunakan sistem

jaringan komputer (intranet atau local area network) atau

dengan kata lain masih berdiri sendiri (stand alone).

46
3). Kurangnya keahlian pegawai pemerintah Kotamadya

Jakarta Selatan, khususnya unit KPTI yang mampu

menangani penambahan atas informasi pada aplikasi kios

informasi tersebut.

e. Usulan pemecahan masalah

Berikut adalah usulan pemecahan masalah yang dibutuhkan

yaitu:

1). Aplikasi kios informasi yang penulis kembangkan berisi

mengenai: Profil Jakarta Selatan, berita-berita terbaru

seputar kantor Walikotamadya Jakarta Selatan, lokasi,

statistik, informasi pelayanan masyarakat, dan halaman

administrator untuk petugas pemeliharaan untuk

melakukan perubahan informasi terhadap aplikasi kios

informasi.

2). Kelebihan yang dimiliki aplikasi kios informasi yang baru

antara lain: Memiliki halaman administrator yang dapat

di lakukan untuk update informasi secara dinamis,

memiliki fasilitas pencarian cepat untuk mencari

informasi, memiliki virtual keyboard yang bertujuan

untuk memasukan kata pada menu komentar, memiliki

agenda yang menampilkan agenda sesuai pada masa

tayangnya dan memiliki counter hits untuk mengetahui

pengunjung kios.

47
3). Berdasarkan observasi yang dilakukan, maka perlu

adanya peta lokasi pelayanan UPT terkait yang

mempermudah pengunjung mencari posisi UPT tersebut

pada lantai dasar kantor Walikotamadya Jakarta Selatan.

4). Kios informasi ini diharapkan menjadikan barometer bagi

kantor Walikotamadya Jakarta Selatan yang terus

mengikuti perkembangan teknologi yang ada saat ini.

5). Pada aplikasi kios informasi yang ada terdapat menu

informasi pelayanan menurut penulis harus tetap ada. Hal

ini dikarenakan, pada menu tersebut merupakan

gambaran pelayanan yang diberikan dari Unit Pelayanan

Terpadu (UPT). Menu informasi pelayanan tersebut

antara lain:

a) Pertanahan, yaitu menampilkan informasi pelayanan

mengenai pertanahan yang diatur oleh unit BPN

(Badan Pertanahan Nasional).

b) Perindag (Perindustrian dan Perdagangan), yaitu

menampilkan informasi pelayanan seperti surat izin

usaha.

48
c) ASP (Administrasi Sarana Perkotaan), yaitu

menampilkan informasi pelayanan mengenai sarana

perkotaan seperti IUJK (Izin Usaha Jasa Konstruksi).

d) P2B (Penataan dan Pengawasan Pembangunan), yaitu

menampilkan informasi pelayanan mengenai

pembangunan. Misalnya, persyaratan pengajuan IMB

(Izin Mendirikan Bangunan).

e) PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), yaitu menampilkan

informasi mengenai data pajak bumi dan bangunan.

f) TRANTIB (Ketentraman dan Ketertiban), yaitu

menampilkan informasi pelayanan mengenai

ketrentaman dan ketertiban atas perlindungan

masyarakat.

f. Perkiraan biaya

Perkiraan biaya pengembangan aplikasi ini dapat dilihat pada

lampiran 11.

2. Alokasi waktu

Alokasi waktu pengembangan kios informasi ini dapat dilihat

pada bagian lampiran 7.

3. Cakupan

Cakupan pada aplikasi kios informasi ini terdiri dari dua bagian.

Yang pertama, front end, yaitu pengunjung dan petugas kantor

49
Walikotamadya Jakarta Selatan dapat menambah informasi

misalnya, menu komentar tetapi tidak dapat melakukan

perubahan yang ada di aplikasi kios informasi ini. Dan kedua

back end, yaitu petugas administrator yang dapat melakukan

perubahan dan penambahan atas seputar informasi yang ada pada

aplikasi kios informasi yang sesuai bagi kantor Walikotamadya

Jakarta Selatan.

4.2.2. Pembahasan Design

Tahap berikutnya adalah melakukan perancangan sisem pada

aplikasi kios informasi berbasis multimedia ini. Prosesnya melalui

beberapa tahap, yaitu: Perancangan struktur menu, perancangan

layar, State Transition Diagram (STD), pembahasan flowchart dan

perancangan basis data.

1. Perancangan Struktur Menu

Struktur menu yang penulis gambarkan merupakan struktur

atas keseluruhan menu pada aplikasi kios informasi.

50
Gambar 4.5. Struktur Menu Utama

51
Penjelasan pada gambar struktur menu utama merupakan

keseluruhan aplikasi kios informasi yang dirancang.

Pada menu informasi pelayanan, menggambarkan jenis

pelayanan yang ada di lantai dasar. Isi informasi pelayanan bisa

di update oleh petugas. Pada gambar sub menu informasi

peraturan, menjelaskan peraturan-peraturan terkait dengan

wilayah Jakarta Selatan. Isi peraturan dapat di update oleh

petugas. Pada sub menu info grafis, menggambarkan informasi

pelayanan dalam bentuk animasi. Pengertian info grafis menurut

S. Malela Mahargasarie adalah info dalam bentuk grafis yang

bertujuan mempermudah pembaca dalam memahami suatu

persoalan atau peristiwa (http://www.blog.tempointeraktif.com/

?Cat=23.htm). Pada sub menu peta pelayanan, menggambarkan

peta pelayanan yang menggambarkan lokasi unit pelayanan

terpadu yang diinginkan oleh pengunjung.

Pada menu berita, menampilkan isi berita mengenai

pemerintah Walikotamadya Jakarta Selatan. Isi berita dapat di

update oleh petugas pemeliharaan. Pada menu komentar, akan

menerima isi komentar dari pengunjung. Pada menu profil jaksel,

menggambarkan profil Kotamadya Jakarta Selatan dalam bentuk

informasi teks dan video. Untuk informasi teks dapat di update

oleh petugas pemeliharaan. Pada menu agenda, menggambarkan

struktur menu agenda yang terbagi lagi atas sub-sub menu. Menu

52
agenda ditampilkan secara publik, tetapi dibatasi penggunaannya

karena tidak ada virtual keyboard. Sehingga untuk melakukan

edit agenda, hanya bisa dilakukan oleh petugas pemeliharaan

antara lain: Melihat agenda-agenda lama pada waktu lampau, edit

kontak, edit kategori, edit isi agenda dan edit judul agenda.

Pada menu galeri, menggambarkan struktur menu galeri

yang terdiri dari: Profil Jaksel, adipura, K3 (Kebersihan,

Keindahan dan Ketertiban), pariwisata dan pelantikan. Informasi

pada menu ini bisa di update oleh petugas. Pada menu informasi,

memberikan penjelasan selamat menggunakan kios informasi ini

bagi pengunjung. Pada menu pencarian cepat, menggambarkan

pencarian informasi pelayanan masyarakat yang ada.Pada menu

login, menggambarkan struktur menu login untuk melakukan

perubahan isi berita maupun video. Pada menu kontak kami,

menggambarkan struktur kontak kami yang menjelaskan alamat

dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Pada menu bantuan,

menggambarkan struktur menu bantuan yang menjelaskan

bagaimana cara penggunaan atas aplikasi kios informasi. Pada

menu map, menggambarkan peta wilayah Jakarta Selatan.

53
2. Perancangan Layar

Perancangan layar ini bertujuan untuk memberikan

rancangan layar-layar menu pada aplikasi kios informasi.

a. Perancangan Layar Home

Gambar 4.6. Layar Menu Home

Pada gambar layar menu home, menggambarkan

rancangan layar home. Layar ini berisi gambar dan animasi

yang terdapat didalamnya. Rancangan layar home ini

merupakan layar pertama yang ditampilkan pada aplikasi kios

informasi ini. Layar ini menyediakan tombol untuk

bernavigasi ke layar menu pilihan berikutnya.

54
b. Perancangan Layar Informasi Pelayanan

Gambar 4.7. Layar Menu Informasi Pelayanan

Pada gambar layar menu informasi pelayanan,

menggambarkan rancangan layar yang berisi menu pelayanan

seperti: Pertanahan, kependudukan, pariwisata, perindag,

kesehatan, peternakan, ASP, tata kota, P2P, trantib, peraturan

dan UU dalam bentuk teks. Menu info grafis, merupakan

informasi pelayanan dalam bentuk animasi dan menu peta

pelayanan yang menggambarkan peta Unit Pelayanan

Terpadu (UPT) di lantai dasar pada kantor Walikotamadya

Jakarta Selatan.

55
c. Perancangan Layar Sub Menu Info Grafis

Gambar 4.8. Layar Sub Menu Info Grafis

Pada gambar sub menu info grafis, menggambarkan

rancangan layar yang berisi: Pemakaman, KTP baru dan akta

kelahiran.

d. Perancangan Layar Sub Menu Peraturan dan Undang-Undang

Gambar 4.9. Layar Sub Menu Peraturan dan Undang-Undang

56
Pada gambar layar sub menu peraturan dan undang-

undang, menggambarkan rancangan layar yang berisi

peraturan dan kebijakan seperti: Keputusan Presiden,

Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri dan Keputusan

Gubernur.

e. Perancangan Layar Berita

Gambar 4.10. Layar Menu Berita

Pada gambar layar menu berita, menggambarkan

rancangan layar mengenai kegiatan pemerintah Kotamadya

Jakarta Selatan.

57
f. Perancangan Layar Komentar

Gambar 4.11. Layar Menu Komentar

Pada gambar layar menu komentar, menggambarkan

rancangan layar komentar yang menerima masukan dari

pengunjung dengan virtual keyboard.

g. Perancangan Layar Profil Jaksel

Gambar 4.12. Layar Menu Profil Jaksel

58
Pada gambar layar menu profil jaksel, menggambarkan

rancangan layar yang menampilkan informasi berupa video

disebelah kiri dan informasi berupa teks di bagian kanan.

Terdapat tujuh pilihan menu untuk menampilkan informasi

pada rancangan layar menu profil jaksel ini, yaitu: Umum,

geografi, sejarah, data dan statistik, pemerintahan,

penghargaan dan program.

h. Perancangan Layar Agenda

Gambar 4.13. Layar Menu Agenda

Pada gambar layar menu agenda, menggambarkan

rancangan layar yang menampilkan informasi agenda acara

kegiatan kantor Walikotamadya Jakarta Selatan dalam

mingguan, bulanan, harian serta kategori dan pencarian.

59
i. Perancangan Layar Galeri

Gambar 4.14. Layar Menu Galeri

Pada gambar layar menu galeri, menampilkan video

mengenai acara kegiatan di kantor Walikotamadya Jakarta

Selatan.

j. Perancangan Layar Informasi

Gambar 4.15. Layar Menu Informasi

Pada gambar layar menu informasi, menggambarkan

rancangan layar yang menampilkan informasi selamat

menggunakan aplikasi kios informasi.

60
k. Perancangan Layar Pencarian Cepat

Gambar 4.16. Layar Menu Pencarian Cepat

Pada gambar layar menu pencarian cepat,

menggambarkan layar yang dapat melakukan pencarian

informasi berita maupun pelayanan berdasarkan kata kunci

dari pengunjung.

l. Perancangan Layar Login

Gambar 4.17. Layar Menu Login

61
Pada layar menu login, petugas pemeliharaan diminta

untuk memberikan username dan password dengan

menggunakan virtual keyboard agar dapat melakukan

perubahan informasi pada aplikasi kios informasi.

m. Perancangan Layar Kontak Kami

Gambar 4.18. Layar Menu Kontak Kami

Pada gambar layar menu kontak kami,

menggambarkan informasi alamat dan nomor telepon yang

bisa dihubungi.

62
n. Perancangan Layar Bantuan

Gambar 4.19. Layar Menu Bantuan

Pada gambar layar menu bantuan, menggambarkan

bagaimana menjalankan aplikasi kios informasi ini bagi

pengunjung.

o. Perancangan Layar Map

Gambar 4.20. Layar Menu Map

Pada gambar layar menu map, menggambarkan

tampilan peta wilayah Jakarta Selatan.

63
3. Pembahasan State Transition Diagram

Pada bagian ini penulis akan menggambarkan bagaimana

menu tersebut berubah dari satu keadaan ke keadaan yang lain.

Perancangan State Transition Diagram (STD) digunakan untuk

menggambarkan segala kemungkinan yang terjadi dari satu state

ke state yang lain, agar memperoleh proses yang lebih rinci dari

suatu sistem dan mudah di baca.

64
a. State Transition Diagram Menu Home

Gambar 4.21. STD Home

65
b. State Transition Diagram menu Informasi Pelayanan

Gambar 4.22. STD Informasi Pelayanan 66


c. State Transition Diagram Menu Berita

Gambar 4.23. STD Berita

d. State Transition Diagram Menu Komentar

Gambar 4.24. STD Komentar

e. State Transition Diagram Menu Profil Jaksel

Gambar 4.25. STD Profil Jaksel

67
f. State Transition Diagram Menu Agenda

Gambar 4.26. STD Agenda

68
g. State Transition Diagram Menu Galeri

Gambar 4.27. STD Galeri

h. State Transition Diagram Menu Informasi

Gambar 4.28. STD Informasi

69
i. State Transition Diagram Menu Pencarian Cepat

Gambar 4.29. STD Pencarian Cepat

j. State Transition Diagram Menu Kontak Kami

Gambar 4.30. STD Kontak Kami

70
k. State Transition Diagram Menu Bantuan

Gambar 4.31. STD Bantuan

l. State Transition Diagram Menu Login

Gambar 4.32. STD Login

71
4. Pembahasan Flowchart

Untuk memberikan gambaran alir atau flowchart dari satu

tampilan ke tampilan lainnya pada aplikasi kios informasi ini,

maka digunakan flowchart. Berikut adalah gambar flowchart

aplikasi kios informasi.

Gambar 4.33. Flowchart Kios Informasi

72
5. Perancangan Basis Data

Struktur perancangan basis data yang penulis gambarkan

dibagi dua, yaitu basis data galeri dan basis data informasi yang

ada di aplikasi kios informasi.

Gambar 4.34. Basis Data Galeri

Gambar basis data galeri merupakan basis data pada menu

edit video. Untuk basis data edit informasi yang penulis

gambarkan dibawah ini merupakan hasil dari program Joomla.

Joomla merupakan aplikasi CMS (Content Management System).

73
Gambar 4.35. Basis Data Informasi

74
Basis data yang terdapat pada gambar diatas terdiri dari

tabel-tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1. Tabel Basis Data Informasi


No. Nama Tabel Deskripsi Jumlah
field
1 Jos_content Untuk pemberian isi konten 28

2 Jos_content_rating Untuk menampilkan rating konten 4

3 Jos_section Untuk pengaturan kelompok section 14


pada konten
4 Jos_categories Untuk pengelompokan konten 16
berdasarkan kategori. Setiap section
terdiri dari minimal satu atau lebih
kategori.
5 Jos_content_frontpage Untuk ditampilkan di halaman depan. 2

6 Jos_users Untuk penyimpanan pengguna aplikasi. 13

7 Jos_session Untuk pengaturan nilai sesi web. 7

8 Jos_groups Untuk penyimpanan pengguna 2


berdasarkan grup.
9 Jos_core_acl_aro_grou Untuk pengelompokan pengguna 5
ps berdasarkan tipe pengguna.
10 Jos_core_acl_groups_ Untuk penyimpanan pengguna 3
aro_maps berdasarkan tabel
jos_core_acl_aro_groups berupa id dan
berdasarkan tabel jos_core_acl_aro
berupa id.
11 Jos_core_acl_aro Untuk penyimpanan id pengguna. 6

12 Jos_core_acl_aro_secti Untuk penyimpanan id pengguna untuk 5


ons konten.
13 Jos_jcalpro_categories Untuk penyimpanan jenis kategori pada 11
agenda berdasarkan tipe-tipe yang ada.
14 Jos_jcalpro_events Untuk penyimpanan agenda. 22

15 Jos_jcalpro_themes Untuk pengaturan kategori tema agenda. 13

16 Jos_jcalpro_config Untuk konfigurasi tema agenda. 4

17 Trkomentar Untuk menyimpan komentar 3

75
4.2.3. Pembahasan Code Generation

Pada tahap ini penulis melakukan pengkodean dengan

menggunakan pengembang piranti lunak Indigorose AutoPlay Media

Studio 6.0. sebagai program utama. Program ini mempunyai kelebihan

untuk membuat aplikasi yang kreatif seperti: presentasi interaktif,

aplikasi pelatihan, dan lainnya yang memudahkan pemakai awam

untuk mengembangkannya, karena sudah menyertakan sintaks-

sintaks kode yang berguna untuk mengembangkan suatu aplikasi.

Gambar 4.36. Pengkodean di AutoPlay Media Studio 6.0

Untuk pemrograman web, penulis menggunakan program CMS

(Content Management System) Joomla versi 1.0.7 dan program

pengolah web Macromedia Dreamweaver versi 8.

Untuk tampilan grafis, penulis menggunakan Adobe Photoshop

CS 2 dan Macromedia Flash 8 untuk pengolah animasi. Sedangkan

untuk program pengolah video, penulis menggunakan Adobe Premier

Pro 2.0. Untuk visualisasi rancang bangun menggunakan Graphisoft

ArchiCAD versi 11.

Bahsa pemrograman yang digunakan adalah PHP 5, MySQL

versi 4 sebagai basis data, Apache 2.0.54 sebagai Web Server yang

keseluruhannya terdapat dalam XAMPP versi 1.4.15.

76
4.2.4. Pembahasan Testing

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap program oleh

penulis. Tahap ini dilakukan pengujian internal pada suatu piranti

lunak yang menggambarkan bahwa semua statement sudah

dilakukan pengujian. Disamping itu, pengujian pada fungsi eksternal

juga perlu dilakukan, yaitu untuk menemukan kesalahan serta

memastikan output yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan

pada tahap perancangan piranti lunak.

Pada tahap pengujian internal yaitu melakukan pengujian atas

suatu bagian program untuk mengetahui apakah dapat berfungsi dengan

baik ketika dimasukan data atau menampilkan data. Hasil yang didapat

pada pengujian ini berhasil.

Gambar 4.37. Pengujian Internal

Pengujian eksternal digunakan untuk memastikan output yang

dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan pada tahap perancangan

piranti lunak.

77
Gambar 4.38. Pengujian Eksternal

4.2.5. Pembahasan Support

Tahap akhir ini dalam siklus SDLC pada model waterfall ini

adalah support atau maintenance. Tahap ini dilakukan kegiatan instalasi

aplikasi dan melatih petugas pemeliharaan KPTI (Kantor Pengelola

Teknologi Informasi). Pada tahap ini tidak dilakukan evaluasi,

dikarenakan sudah mengalami pengujian, instalasi program dan melatih

petugas KPTI. Peningkatan sistem diperlukan, bila dikemudian hari

untuk lebih meningkatkan kualitas aplikasi kios informasi.

Gambar 4.39. Instalasi Aplikasi

78
4.3 Implementasi

Aplikasi kios informasi ini sudah ditempatkan di lantai dasar pada kantor

Walikotamadya Jakarta Selatan. Aplikasi ini akan dijalankan setiap hari kerja,

dari jam delapan pagi sampai jam empat sore atau kegiatan pegawai pemerintah

Kotamadya Jakarta Selatan selesai.

Kios informasi yang di bahas pada penulisan skripsi ini dapat digunakan

oleh pegawai pemerintah Kotamadya Jakarta Selatan maupun oleh masyarakat

umum yang ingin mengetahui tentang pelayanan umum kantor Walikotamadya

Jakarta Selatan, baik tentang pelayanan umum kepada masyarakat maupun

tentang hal lainnya yang berhubungan dengan kantor Walikotamadya Jakarta

Selatan.

4.3.1. Prosedur Menjalankan Aplikasi

Aplikasi kios informasi ini didistibusikan melalui media

penyimpanan DVD-ROM. Agar dapat menggunakan aplikasi kios

informasi tersebut, pengguna harus melakukan proses sebagai berikut:

1. Masukan DVD aplikasi ke dalam DVD-ROM pengguna

2. Pindahkan folder CD Root ke “C:\”.

3. Kopi folder InfoboxJaksel pada folder “C:\Program

Files\xampp\htdocs\”.

4. Import file sql dbinfoboxjs.

5. Buka folder CD Root, klik dua kali file autorun.exe

79
4.3.2. Kebutuhan Sistem

Spesifikasi piranti keras untuk mendukung aplikasi kios informasi

diperlukan, agar dapat berjalan dengan baik. Berikut adalah spesikasi

piranti keras minimal yang dibutuhkan:

1. Untuk komputer server:

a. Piranti Keras:

1). Computer Processor Unit minimal 1 GHz.

2). Memory 256 MB.

3). Kartu grafis dengan kapasitas memory 128 MB

4). Hard Disk Drive 40 GB, dengan ruang kosong minimal

5 GB

5). Kartu Jaringan 10 /100 mbps untuk koneksi jaringan

intranet.

6). Monitor dengan lapisan layar sentuh.

7). Speaker

b. Piranti Lunak:

1). Sistem operasi Microsoft Windows XP Pro Edtion SP2

2). XAMPP yang terdiri dari (Web Server Apache 1.3, PHP

4, MySQL 3.23).

3). Adobe Flash Player versi 8

80
2. Untuk komputer client:

Untuk komputer klien cukup dilakukan instalasi aplikasi kios

informasi dan koneksi jaringan yang stabil.

4.3.3. Penerapan Intranet

Pada sub bab ini akan di bahas penerapan sistem jaringan tipe

intranet pada kios informasi.

Gambar 4.40. Penerapan Intranet

Penerapan jaringan komputer intranet pada PC kios informasi

sangat mudah diterapkan, karena sudah tersedia port koneksi kabel

jaringan. Gambar posisi PC kios informasi dapat dilihat pada lampiran

8. Penerapan ini bertujuan untuk memudahkan dalam pengelolaan

file basis data oleh petugas pemeliharaan. Pada gambar diatas

dapat terlihat bahwa PC masing-masing klien sebenarnya sudah

dapat memiliki koneksi ke internet, tetapi pengguna dibatasi hanya

menu-menu yang tersedia di aplikasi kios informasi ini.

81
4.3.4. Tampilan Layar Aplikasi

Pada sub bab ini akan ditampilkan tampilan layar aplikasi kios

informasi yang telah dibuat.

1. Layar Home (layar utama)

Gambar 4.41. Tampilan Layar Home

Pada layar home ini merupakan tampilan utama yang

menampilkan animasi mengenai Jakarta Selatan dan ucapan

selamat datang, di sertai dengan menu-menu pilhan bagi

pengguna aplikasi kios informasi.

82
2. Layar Informasi Pelayanan

Gambar 4.42. Tampilan Layar Informasi Pelayanan

3. Layar Info Grafis

Gambar 4.43. Tampilan Layar Info Grafis

83
4. Layar Peraturan dan Undang-Undang

Gambar 4.44. Tampilan Layar Peraturan dan Undang-Undang

5. Layar Peta Pelayanan

Gambar 4.45. Tampilan Layar Peta Pelayanan

84
6. Layar Berita

Gambar 4.46. Tampilan Layar Berita

7. Layar Komentar

Gambar 4.47. Tampilan Layar Komentar

85
8. Layar Profil Jaksel

Gambar 4.48. Tampilan Layar Profil Jaksel

9. Layar Agenda

Gambar 4.49. Tampilan Layar Agenda

86
10. Layar Galeri

Gambar 4.50. Tampilan Layar Galeri

11. Layar Informasi

Gambar 4.51. Tampilan Layar Informasi

87
12. Layar Pencarian Cepat

Gambar 4.52. Tampilan Layar Pencarian Cepat

13. Layar Map

Gambar 4.53. Tampilan Layar Map

88
14. Layar Kontak Kami

Gambar 4.54. Tampilan Layar Kontak Kami

15. Layar Bantuan

Gambar 4.55. Tampilan Layar Bantuan

89
16. Layar Administrator

Gambar 4.56. Tampilan Layar Administrator

17. Layar Administrator-Pilihan

Gambar 4.57. Tampilan Layar Administrator-Pilihan

90
18. Layar Control Panel Video

Gambar 4.58. Tampilan Layar Control Panel Video

19. Layar Control Panel

Gambar 4.59. Tampilan Layar Control Panel

91
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan implementasi kios informasi ini dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil yang di dapatkan dari penulisan skripsi ini adalah terciptanya

piranti lunak kios informasi yang memiliki menu administrator yang

dapat di perbaharui informasi oleh petugas pemeliharaan setiap saat,

memiliki durasi selama 40 menit dan ukuran file sebesar 3.95 GB.

2. Pengembangan aplikasi kios informasi yang dirancang sudah diterapkan

sistem jaringan komputer intranet dan memiliki basis data, sehingga

memudahkan petugas perawatan melakukan perubahan informasi baik

yang lama maupun baru.

3. Hadirnya kios informasi ini yang menarik minat orang untuk mencoba

menggunakannya sehingga mendukung perkembangan komputer

khususnya bagi orang yang tidak terlalu memahami komputer dapat

mencoba memakai aplikasi kios informasi, sehingga akan terbiasa

menggunakan aplikasi di komputer.

4. Membuat pemakai menjadi terbantu dalam memahami isi informasi pada

unit pelayanan masyarakat yang ada, sebelum mendatangi unit terkait.


5.2. Saran

Saran yang penulis berikan untuk meningkatkan kios informasi ini

adalah:

1. Pada masa mendatang, diharapkan kios informasi dapat melakukan

browsing internet, sehingga pemakai (pengunjung gedung) dapat

melakukan hal yang diperlukan, misalnya memeriksa surat elektronik

(email). Tentunya, aplikasi kios informasi tersebut juga harus diterapkan

kebijakan situs-situs mana saja yang boleh di kunjungi oleh pemakai.

2. Diharapkan pada masa mendatang, aplikasi kios informasi ini dapat

melakukan pencetakan atas informasi pelayanan masyarakat yang

tersedia. Hal ini, dimaksudkan agar pemakai tidak harus berdiri terlalu

lama membaca informasi pelayanan atau berita mengenai kegiatan

Kotamadya Jakarta Selatan yang terlalu panjang.

3. Penambahan spesifikasi komputer, terutama pada piranti keras

diharapkan dapat lebih menunjang kinerja komputer dalam mengambil

informasi pada komputer server, sehingga lebih berdaya guna.

93
DAFTAR PUSTAKA

Administrator. 2007. Information Kiosk Systems. http://www.touchscreens.com/


products-kiosk.html. 12 Juni 2007, pk. 21:18 WIB.

Administrator. 2007. Universal Serial Bus. http://www.usbyte.com/common/


usb_interface.html. 18 Nopember 2007, pk. 13:10 WIB

Administrator. 2007. Kiosk Pricing. http://www.icetech.ie/kiosk/kiosk/technology/


kiosk pricing.htm. 19 Maret 2008, pk. 11:07 WIB

Bagian Hukum dan Ortala. 2005. Buku Pelayanan Terpadu Kotamadya Jakarta
Selatan. iii+67 hal.

Deitel, H.M. & Deitel, P.J. (2001). C How To Program, Third Edition. Prentice-Hall

Hoffer, Jeffrey A., George, J.F., Valacich, J.S. 1996. Modern System Analysis and
Design. The Benjamin / Cummings Publishing Company Inc. Menlo Park.
xi+782 hal.

Jogiyanto, H.M. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Penerbit Andi.
Yogyakarta. xv+887 hal.

Mahargasarie, S. Malela. 2007. Info Grafis. http://blog.tempointeraktif.com/?cat=


23.htm. 11 Desember 2007, pk. 13:21 WIB.

McLeod Jr., Raymond. 2001. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Bahasa Indonesia)
Edisi Ketujuh. Prentice Hall Inc. Texas. xxi+342 hal.

Nasution, M.E. & Usman, H. 2006. Proses Penelitian Kuantitatif. Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. vi+164 hal.

Pressman, R.S. (2001). Software Engineering: A Practitioner’s Approach, Fifth


Edition. McGraw Hill Companies, Inc. United States. xxviii+860 hal.
Rachdian, A. & Sikumbang, A. 2006. Mastering CMS dengan Mambo/Joomla. Elex
Media Komputindo. Jakarta. xiii+266 hal.

Ratminto & Winarsih, A.S. 2006. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta.xxi+399 hal.

Schneiderman, Ben. 1998. Designing The User Interface: Strategies For Human-
Computer Interaction, 3rd Ed. Addison Wesley Longman Pub. xx+639 hal.

Simarmata, J. & Paryudi, I. 2006. Basis Data. Penerbit Andi. Yogyakarta. xi+184 hal.

Steinmetz, R. & Nahrstedt, K. 1995. Multimedia: Computing Communications and


Applications. Prentice Hall. New Jersey. xvii+880 hal.

Susilawati.2007. Perkantoran. http://susilawati.files.wordpress.com/2007/09/


tekperkantoran-blog. 8 Agustus 2007, pk. 19:30 WIB.

Suyanto, M. 2003. Multimedia: Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.


Andi. Yogyakarta. xv+401 hal.

Syafriszal, M. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Penerbit Andi. Yogyakarta.


xii+271 hal.

Yourdon, Edward. 1989. Modern Structure Analysis. Prentice Hall Inc. New Jersey.
x+671 hal.

95
Lampiran 1: Wawancara

Waktu : Jumat, 20 Juli 2007

Responden : Ir. Bandok Eko P.

Jabatan : Kepala Suku Dinas KPTI (Kantor Pengelola Teknologi Informasi)

Tempat : Ruang KPTI, Lantai 8. Gedung Walikotamadya Jakarta Selatan

.Jl. Prapanca Raya No. 9, Kebayoran Baru

Pertanyaan :

1. Bagaimana menurut Bapak tentang kios informasi yang sudah ada dan berjalan di Kantor Walikotamadya Jakarta

Selatan sampai saat ini, bila dilihat dari aspek penyampaian informasi pelayanan masyarakat?

2. Menurut Bapak apa saja yang harus dilakukan untuk dikembangkan dari kios informasi yang sudah ada?
Jawaban :

1. Menurut Saya penting, karena kios informasi ini bertujuan untuk menjembatani masyarakat mengenai informasi apa

yang dituju sebelum datang ke unit pelayanan masyarakat yang diinginkannya. Membantu masyarakat untuk

mengetahui lebih rinci atas pelayanan yang harus dipilih, seperti: Biaya dan durasi waktu penyelesaian proses. Kios

informasi ini cukup diminati oleh masyarakat (pengunjung) kantor Walikotamadya ini. Selain itu, cukup membantu

bagi masyarakat sebelum menuju ke loket pelayanan dengan bekal informasi yang didapat dari kios informasi

tersebut. Kios informasi ini juga menjadi kebanggaan bagi pemerintah Kotamadya Jakarta Selatan, karena baru di

wilayah selatan saja yang memiliki kios informasi ini.

2. Ada beberapa tools yang harus dirubah seperti tombol menu pada aplikasi kios informasi ini agar dibuat lebih besar

lagi, sehingga masyarakat lebih mudah dalam akses informasi yang diinginkannya. Isi informasi pada kios informasi

ini harus terkini. Misalnya, acara kegiatan kantor Walikotamadya Selatan seperti baru-baru ini yaitu penerimaan

piala Adipura. Perkembangan juga harus sesuai dengan potensi yang ada dalam hal ini, teknologinya. Syarat penting

lainnya terutama pada perawatan kios informasi juga harus dilakukan secara rutin.

97
Lampiran 2: Kuesioner
No.
KUESIONER PENGEMBANGAN KIOS INFORMASI

Mohon diberi tanda silang (X) di salah satu jawaban yang paling tepat

1. Apakah anda pernah mengalami kesulitan dalam mencari informasi pelayanan masyarakat di gedung (Kantor Walikotamadya
Jakarta Selatan)?
a. Ya b. Tidak

2. Apakah anda mengetahui apa saja fasilitas pelayanan masyarakat yang tersedia di gedung ini?
a. Ya b. Tidak

3. Hal apa saja yang menyebabkan anda mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi di gedung ini?
a. Penjelasan kurang jelas dari customer service b.Brosur tidak lengkap
c.Sulit mencari lokasi fasilitas pelayanan masyarakat

4. Bagaimana pendapat anda mengenai kios informasi di gedung ini?


a. Sangat menarik b. Menarik c. Tidak menarik

5. Menurut anda, apakah informasi yang ada di kios informasi ini sudah cukup membantu?
a. Sangat membantu b. Membantu c. Tidak sama sekali

6. Apakah kios informasi tersebut sulit digunakan?


a. Sulit b.Cukup c.Mudah

7. Menurut anda kelemahan apa yang ada kios informasi tersebut?


a. Layar tidak bekerja (touchscreen mati) b. Audio tidak jelas c. Informasi kurang terkini (up-to-date)

98
8. Menurut anda, apakah informasi yang ada di kios informasi sudah lengkap?
a. Sangat lengkap b. Lengkap c. Tidak lengkap

9. Apa yang harus dikembangkan untuk peningkatan kualitas kios informasi ini?
a. Tambahkan video/foto acara terkini kantor Walikotamadya Jaksel
b. Lengkapi informasi pelayanan masyarakat
c. Animasi lebih baik lagi

99
Lampiran 3: Hasil Kuesioner

Pertanyaan pertama

No. Keterangan Jumlah Persentase

1. Apakah anda pernah mengalami kesulitan


dalam mencari informasi pelayanan
masyarakat di gedung (Kantor
Walikotamadya Jakarta Selatan)?
a. Ya 20 66.7 %
b. Tidak 10 33.3 %

Pertanyaan kedua

No. Keterangan Jumlah Persentase

2. Apakah anda mengetahui apa saja


pelayanan masyarakat yang tersedia di
gedung ini?
a. Ya 7 23.3 %
b. Tidak 23 76.7 %

100
Pertanyaan ketiga

No. Keterangan Jumlah Persentase

3. Hal apa saja yang menyebabkan anda


mengalami kesulitan dalam memperoleh
informasi di gedung ini?
a. Penjelasan kurang jelas dari customer 3 10 %
service
b. Brosur tidak lengkap 9 30%
c. Sulit mencari lokasi fasilitas pelayanan 18 60 %
masyarakat

Pertanyaan keempat

No. Keterangan Jumlah Persentase

4. Bagaimana pendapat anda mengenai kios


informasi di gedung ini?
a. Sangat menarik 13 43.3 %
b. Menarik 10 33.3 %
c. Tidak menarik 7 23.3 %

101
Pertanyaan kelima

No. Keterangan Jumlah Persentase

5. Menurut anda, apakah informasi yang ada


di kios informasi ini sudah cukup
membantu?
a. Sangat membantu 5 16.7 %
b. Membantu 15 50.0 %
c. Tidak sama sekali 10 33.3 %

Pertanyaan keenam
No. Keterangan Jumlah Persentase

6. Apakah kios informasi tersebut sulit


digunakan?
a. Sulit 10 33.3 %
b. Cukup 17 56.7 %
c. Mudah 3 10.0 %

102
Pertanyaan ketujuh

No. Keterangan Jumlah Persentase

7. Menurut anda kelemahan apa yang ada di


kios informasi tersebut?
a. Layar tidak bekerja (touchscreen mati) 12 40.0 %
b. Audio tidak jelas
c. Informasi kurang terkini (Up-to-date) 2 6.7 %
16 53.3 %

Pertanyaan kedelapan

No. Keterangan Jumlah Persentase

8. Menurut anda, apakah informasi yang ada di


kios informasi sudah lengkap?
a. Sangat lengkap 3 10.0 %
b. Lengkap 9 30.0 %
c. Tidak lengkap 18 60.0 %

103
Pertanyaan kesembilan

No. Keterangan Jumlah Persentase

9. Apa yang harus dikembangkan ntuk


peningkatan kualitas kios informasi ini?
a. Tambahkan video atau foto acara terkini 24 80.0 %
kantor Walikotamadya Jaksel
b. Lengkapi informasi pelayanan 4 13.3 %
masyarakat 2 6.7 %
c. Animasi lebih baik lagi

104
Lampiran 4: Petugas Customer Service

105
Lampiran 5: Pengunjung Kantor

106
Lampiran 6: Papan Informasi

107
Lampiran 7: Alokasi Waktu

Pengembangan Juli 2007 Agustus 2007 September 2007 Oktober 2007 Nopember 2007 Desember 2007
Aplikasi Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
dengan SDLC 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
System 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Requirement
Analysis
Design 3 3
Code 3 3 3 3
Generation
Testing 3 3 3 3 3 3 3
Support 3

108
Lampiran 8: Posisi Kios Informasi

Server Kios Informasi

109
Lampiran 9: Instalasi Aplikasi

Sebelum Instalasi:

1. Pastikan drive yang dituju cukup memiliki ruang kosong. Bila kurang cukup, anda sebaiknya memindahkan beberapa program

untuk memperluas ruang kosong di drive anda.

2. Nama direktori dimana anda melakukan instalasi, sebaiknya tidak lebih panjang dari 200 karakter. Bila terlalu panjang,

instalasi tidak akan berjalan baik.

3. Aplikasi ini tidak berjalan dengan baik pada komputer yang tidak mengaktifkan virtual memory. Bila di non-aktifkan, mohon

untuk mengaktifkannya kembali di jendela ControlPanel-Systems.

4. Aplikasi kios informasi ini menggunakan media penyimpanan DVD sebanyak satu keping. Hal ini dikarenakan ukuran file-

file video yang banyak dan cukup besar.

5. Aplikasi ini memiliki durasi keseluruhan selama 40 menit.

Instalasi:

1. Proses instalasi aplikasi ini merupakan tidak memerlukan menu interaksi dengan pengguna aplikasi.

2. Kopi folder CD Root ke dalam direktori hardisk tujuan anda. Misalnya D:\, waktu yang dibutuhkan sekitar 8 menit.

110
3. Instal program pendukung XAMPP-WIN32-1.4.15-Installer. Pastikan dukungan terhadap aplikasi MySQL dan Apache2 di

instal. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 10 menit.

4. Import file SQL. Buka dan ketik pada jendela alamat browser (http://localhost/phpmyadmin/), pilih icon SQL. Hal ini akan

membuka jendela baru, pilih tab import file, dan klik browse untuk melakukan impor file SQL bernama tono_kios.sql. Klik

Go, untuk menjalankan eksekusi. Proses ini membutuhkan waktu 2 menit. Klik reload mysql untuk melakukan refresh.

5. Kopi folder InfoboxJaksel pada direktori dimana anda melakukan instalasi program web server seperti XAMPP. Misalnya,

C:\Program Files\xampp\htdocs. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 2 menit.

6. Lakukan instalasi aplikasi Adobe Flash Player 9, bila komputer anda belum memiliki minimal Adobe Flash Player 8. Waktu

yang dibutuhkan sekitar 20 detik.

7. Tutup semua aplikasi multimedia (media player, video editor, browser dan lainnya). Lakukan instalasi aplikasi codec K-Lite

Mega Codec 3.62. Codec merupakan kependekan dari ’compressor-decompressor’, yaitu suatu bagian dari piranti lunak pada

Audio Player dan Video Player yang dapat melakukan dekoding dan enkoding beberapa format file audio dan video. Waktu

yang dibutuhkan sekitar 20 detik.

8. Buka folder CD Root, klik dua kali file autorun.exe. Aplikasi siap digunakan.

111
Setelah Instalasi:

1. Sangat dianjurkan untuk menempatkan shortcut file autorun.exe di desktop komputer anda, untuk memudahkan menuju ke

aplikasi kio sinformasi ini. Cara untuk melakukannya, pilih file autorun.exe, klik kanan, pilih ’desktop (create shortcut)’.

2. Proses pertama setelah instalasi, dapat dikerjakan oleh semua pengguna akun. Kecuali akun Administrator di komputer anda

telah melakukan pembatasan penggunaan.

Kebutuhan Minimum Piranti Keras:

1. Minimal Processor dengan kecepatan 1Ghz.

2. Sistem operasi Win98 / ME/ Windows XP/ 2000

3. Minimal modul memory 128Mb RAM, baik jenis PC-133 sampai DDR-II

4. Minimal Kartu grafis dengan memori sebesar 128 MB atau lebih, baik jenis PCI-Express maupun jenis AGP

5. Adobe Flash Player versi 8

6. Ruang kosong hard disk 3.95 Gb (terinstal)

7. DVD-ROM

112
Pelepasan Instalasi:

1. Hapus folder CD Root pada direktori hardisk anda. Misalnya D:\CD Root, waktu yang dibutuhkan sekitar 8 menit.

2. Lakukan pelepasan (uninstall) program pendukung XAMPP-WIN32-1.4.15-Installer, di jendela Add/Remove Programs.

Proses ini membutuhkan waktu sekitar 10 menit.

3. Buka dan ketik pada jendela alamat browser (http://localhost/phpmyadmin/), pilih database dbinfoboxjs. Pilih tab Drop

Database. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 1 sampai 2 menit.

4. Hapus folder InfoboxJaksel pada direktori dimana anda melakukan instalasi program web server seperti XAMPP. Misalnya,

C:\Program Files\xampp\htdocs\ InfoboxJaksel. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 2 menit.

113
Lampiran 10: Langkah-langkah Proses Administrator

Langkah 1: Proses Validasi Langkah 2: Memilih Update Data

Langkah 3: Kopi File Video Langkah 4: Edit Nama Tombol Video

114
Langkah 5: Edit Skrip Tombol Video Langkah 6: Restart Aplikasi

Langkah 7: Edit Informasi Langkah 4: Edit Informasi

115
Lampiran 11: Perkiraan Biaya

Mata
Jenis Perangkat Nominal Keterangan
Uang
Penggunaan piranti lunak:
1. Indigorose AutoPlay Media Studio 6.0 USD 395
2. Macromedia Dreamweaver 8 USD 299
3. Macromedia Flash 8 USD 699
4. Adobe Photoshop CS2 USD 649
5. Adobe Premier Pro 2.0 USD 799
6. Adobe Audition 2.0 USD 349
7. Macromedia Fireworks 8 USD 299
8. Graphisoft ArchiCAD 10 USD 2.255
9. Joomla 1.07 - - Freeware, melalui http://www.joomla.org
10. Adobe Flash Player 9 - - Freeware, melalui http://www.adobe.com
11. XAMPP 1.4.15 - - Freeware, melalui http://www.nat32.com/xampp
Keyboard : Virtual Keyboard € 660
Koneksi : LAN € 145

Sumber: http://www.icetech.ie/kiosk/kiosk%20technology/kiosk%20pricing.htm

116
Lampiran 12: Presentasi Sidang Skripsi

117
118
119
120
121
122
123

You might also like