You are on page 1of 8

DAMPAK NEGATIF MEROKOK

Merokok adalah kebiasaan yang buruk karena rokok sudah terbukti sangat berbahaya bagi kesehatan. Miris sekali rasanya ketika ada seseorang yang dengan santai menghisap rokok berbahaya ini. Tapi, lebih miris lagi karena perokok manapun pasti tahu apa dampak negatif merokok, tapi ternyata tidak mampu untuk menghentikan kebiasaannya tersebut. Bagi Anda yang tidak suka merokok, mungkin Anda heran kenapa para perokok begitu setia dengan benda kecil dan panjang itu. Perlu Anda ketahui bahwa rokok mengandung zat nikotin, yakni senyawa kimia yang bersifat racun dan mampu menimbulkan rasa ketagihan (candu) pada siapapun yang mengkonsumsinya. Itulah sebabnya mengapa para perokok tak bisa lepas dari barang ini. Mereka merasa harus mengkonsumsi rokok, karena bila tidak, mereka akan merasa ada yang kurang dan tidak enak. Ironisnya, rasa kecanduan ini lebih dipentingkan dan membuat para perokok tidak peduli akan dampak negatif merokok. Zat-Zat Berbahaya dalam Rokok Bahaya rokok tak lain adalah karena kandungan zatnya. Menurut para ahli, rokok mengandung banyak sekali zat berbahaya. Saat rokok terbakar, rokok diklaim lebih berbahaya karena mampu menghasilkan zat racun yang jauh lebih banyak, yaitu sekitar 4000 zat racun. Berikut ini adalah beberapa contoh zat racun dalam rokok yang sebaiknya tidak dikonsumsi oleh siapapun.

Nikotin. Zat kimia beracun ini menyerang saraf dan mampu membuat pengkonsumsinya merasa kecanduan. Tar. Zat ini biasanya merusak paru-paru dan menjadi penyebab kanker karena sifatnya yang sangat beracun. Karbon monoksida. Zat ini jelas-jelas beracun, bisa membuat tubuh kekurangan oksigen. Ammonia. Zat beracun dan dapat membuat pingsan ini biasanya dipakai pada sabun pencuci lantai. Aseton. Zat ini digunakan dalam proses pembuatan cat.

Hydrogen cyanide. Gas ini jelas beracun dan bisa menyebabkan kematian, pernah digunakan untuk menghukum mati terpidana. Hukuman ini biasa disebut kamar gas beracun. Arsen/arsenik. Zat yang bersifat racun dan biasa digunakan sebagai pestisida atau herbisida.

Itulah beberapa contoh zat berbahaya rokok yang paling banyak dikenali orang, tapi masih ada ribuan zat racun lain dalam rokok. Dampak negatif merokok tak bisa lepas dari ribuan zat berbahaya itu. Anda masih tidak peduli dan ingin mencoba merokok? Lihat dulu apa saja dampaknya. Dampak Negatif Merokok

Rokok adalah pemicu kanker yang sangat baik. Sejumlah zat kimia dalam rokok rata-rata bersifat karsinogenik/ beracun yang merupakan zat penyebab kanker. Rokok juga penyebab penyakit lain. Penyakit yang disebabkan rokok antara lain bronkhitis, gangguan pernafasan, stroke, jantung dan juga gangguan fungsi ginjal. Dampak negatif merokok yang lain adalah terganggunya fungsi seksual, seperti impoten pada pria. Bagi wanita yang merokok, bisa membuat wanita tidak memiliki anak karena akan mengalami keguguran. Kalau pun bisa hamil dan melahirkan, kemungkinan besar bayi tersebut akan lahir cacat. Kandungan karbon monoksida mengganggu peredaran oksigen di tubuh. Hal ini memungkinkan Anda mengalami penurunan kinerja otak karena otak bisa bekerja dengan baik bila mendapat pasokan oksigen yang cukup, yang dibawa oleh darah. Bahaya merokok yang satu ini tentu sangat berpengaruh pada kecerdasan. Kulit bisa menjadi cepat keriput karena penurunan kinerja sel-selnya yang membutuhkan oksigen. Perokok umumnya mengalami kerusakan pada mulut, terutama pada gigi dan gusi (misalnya: gigi menjadi kuning/ kecokelatan). Selain itu juga menyebabkan nafas bau. Dampak negatif merokok juga mempengaruhi mental dan kejiwaan perokok. Perokok akan ketagihan merokok, hal ini bisa membuat perokok tidak konsentrasi dalam pekerjaan (di tempat kerja manapun, umunya terdapat larangan merokok).

Perokok bisa juga mengalahi hal buruk dalam sosialisasinya. Ia mungkin akan dijauhi teman-temannya yang tidak suka dengan rokok. Bagi pria, bisa saja ia dijauhi oleh para wanita (umumnya wanita tidak suka perokok). Dampak negatif merokok yang lain adalah menyebabkan penurunan ekonomi. Walau harga rokok ada yang murah, bayangkan berapa banyak uang yang dihabiskan untuk merokok setiap tahunnya bila perokok harus menghabiskan sejumlah rokok dalam satu hari. Anda ingin tahu dampak negatif merokok yang paling fatal? Kematian. Banyak bukti bahwa perokok akan mengalami kematian karena sakit yang disebabkan oleh rokok itu sendiri.

Itulah dampak negatif merokok yang harus diwaspadai. Merokok adalah tindakan bodoh karena hanya akan merusak diri sendiri dan mempercepat kematian.

MEMBUDIDAYAKAN IKAN LELE

1. PERSYARATAN LOKASI yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak berporos, berlumpur dan subur. Lahan yang dapat digunakan untuk budidaya lele dapat berupa: sawah, kecomberan, kolam pekarangan, kolamkebun, dan blumbang. 2. Ikan lele hidup dengan baik di daerah dataran rendah sampai daerah yang tingginya maksimal 700 m dpl. 3. Elevasi tanah dari permukaan sumber air dan kolam adalah 5-10%. 4. Lokasi untuk pembuatan kolam harus berhubungan langsung atau dekat dengan sumber air dan tidak dekat dengan jalan raya. 5. Lokasi untuk pembuatan kolam hendaknya di tempat yang teduh, tetapi tidak berada di bawah pohon yang daunnya mudah rontok. 6. Ikan lele dapat hidup pada suhu 20C, dengan suhu optimal antara 25-28C. Sedangkan untuk pertumbuhan larva diperlukan kisaran suhu antara 2630C dan untuk pemijahan 24-28 C. 7. Ikan lele dapat hidup dalam perairan agak tenang dan kedalamannya cukup, sekalipun kondisi airnya jelek, keruh, kotor dan miskin zat O2

8. Perairan tidak boleh tercemar oleh bahan kimia, limbah industri, merkuri, atau mengandung kadar minyak atau bahan lainnya yang dapat mematikan ikan. 9. Perairan yang banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan ikan dan bahan makanan alami. Perairan tersebut bukan perairan yang rawan banjir. 10. Permukaan perairan tidak boleh tertutup rapat oleh sampah atau daundaunan hidup, seperti enceng gondok. 11. Mempunyai pH 6,59; kesadahan (derajat butiran kasar ) maksimal 100 ppm dan optimal 50 ppm; turbidity (kekeruhan) bukan lumpur antara 3060 cm; kebutuhan O2 optimal pada range yang cukup lebar, dari 0,3 ppm untuk yang dewasa sampai jenuh untuk burayak; dan kandungan CO2 kurang dari 12,8 mg/liter, amonium terikat 147,29-157,56 mg/liter. 12. Persyaratan untuk pemeliharaan ikan lele di keramba : 1. Sungai atau saluran irigasi tidak curam, mudah dikunjungi/dikontrol. 2. Dekat dengan rumah pemeliharaannya.

3. Lebar sungai atau saluran irigasi antara 3-5 meter. 4. Sungai atau saluran irigasi tidak berbatu-batu, sehingga keramba mudah dipasang. 5. Kedalaman air 30-60 cm.

6.PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

1. Penyiapan Sarana dan Peralatan Dalam pembuatan kolam pemeliharaan ikan lele sebaiknya ukurannya tidak terlalu luas. Hal ini untuk memudahkan pengontrolan dan pengawasan. Bentuk dan ukuran kolam pemeliharaan bervariasi, tergantung selera pemilik dan lokasinya. Tetapi sebaiknya bagian dasar dan dinding kolam dibuat permanen. Pada minggu ke 1-6 air harus dalam keadaan jernih kolam, bebas dari pencemaran maupun fitoplankton. Ikan pada usia 7-9 minggu kejernihan airnya harus dipertahankan. Pada minggu 10, air dalam batas-batas tertentu masih diperbolehkan. Kekeruhan menunjukkan kadar bahan padat yang melayang dalam air (plankton). Alat untuk mengukur kekeruhan air disebut secchi. Prakiraan kekeruhan air berdasarkan usia lele (minggu) sesuai angka secchi :
o

Usia 10-15 minggu, angka secchi = 30-50


o

Usia 16-19 minggu, angka secchi = 30-40


o

Usia 20-24 minggu, angka secchi = 30 2. Penyiapan Bibit 1. Menyiapkan Bibit 1. Pemilihan Induk 1. Ciri-ciri induk lele jantan:

Kepalanya lebih kecil dari induk ikan lele betina.

Warna kulit dada agak tua bila dibanding induk ikan lele betina.

Urogenital papilla (kelamin) agak menonjol, memanjang ke arah belakang, terletak di belakang anus, dan warna kemerahan

HIV

HIV (human immunodeficiency virus) adalah sebuah retrovirus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia - terutama Sel T CD4+ dan makrofaga, komponen vital dari sistem sistem kekebalan tubuh "tuan rumah" - dan menghancurkan atau merusak fungsi mereka. Infeksi dari HIV menyebabkan pengurangan cepat dari sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan kekurangan imun. HIV merupakan penyebab dasar AIDS. Dari hasil penelitian, semua penderita HIV/AIDS yang telah masuk ke dalam fasa seropositif, menunjukkan gejala hipotiroid. Istilah HIV telah digunakan sejak 1986 (Coffin et al., 1986) sebagai nama untuk retrovirus yang diusulkan pertama kali sebagai penyebab AIDS oleh Luc Montagnier dari Perancis, yang awalnya menamakannya LAV (lymphadenopathy-associated virus) (Barre-Sinoussi et al., 1983) dan oleh Robert Gallo dari Amerika Serikat, yang awalnya menamakannya HTLV-III (human T lymphotropic virus type III) (Popovic et al., 1984).

The phylogenetic tree of the SIV and HIV viruses. (click on image for a detailed description.) HIV adalah anggota dari genus lentivirus [1], bagian dari keluarga retroviridae [2] yang ditandai dengan periode latensi yang panjang dan sebuah sampul lipid dari sel-host awal

yang mengelilingi sebuah pusat protein/RNA. Dua spesies HIV menginfeksi manusia: HIV-1 dan HIV-2. HIV-1 adalah yang lebih "virulent" dan lebih mudah menular, dan merupakan sumber dari kebanyakan infeksi HIV di seluruh dunia; HIV-2 kebanyakan masih terkurung di Afrika barat (Reeves and Doms, 2002). Kedua spesies berawal di Afrika barat dan tengah, melompat dari primata ke manusia dalam sebuah proses yang dikenal sebagai zoonosis. HIV-1 telah berevolusi dari sebuah simian immunodeficiency virus (SIVcpz) yang ditemukan dalam subspesies simpanse, Pan troglodyte troglodyte. HIV-2 merupakan spesies dari sebuah strain SIV yang berbeda, ditemukan dalam sooty mangabeys, monyet dunia lama Guinea-Bissau (Reeves and Doms, 2002). Tiga grup dari HIV-1 telah diidentifikasi berdasarkan ekspresi genom viral yang disebut env, yaitu: M, N dan O. Grup env M merupakan genom yang paling banyak ditemukan dengan 8 perbedaan subtipe yang dipengaruhi faktor geografis, antara lain: B (di Amerika dan Eropa), A dan D (di Afrika), C (di Afrika dan Asia). Infeksi susulan oleh subtipe yang berbeda, menimbulkan bentuk rekombinan sirkulasi[2] (bahasa Inggris: circulating recombinant form, CRF). Bentuk rekombinan yang pertama kali ditemukan adalah rekombinan AG dari Afrika tengah dan barat, kemudian rekombinan AGI dari Yunani dan Siprus, rekombinan AB dari Rusia dan AE dari Asia tenggara. Meskipun demikian, prekursor CRF AE berupa tipe E masih belum ditemukan. 47% infeksi yang terjadi di seluruh belahan dunia merupakan subtipe C, 27% berupa CRF02_AG, 12,3% berupa subtipe B, 4% adalah subtipe D dan 4% merupakan CRF AE, sisa 5,7% terdiri dari subtipe dan CRF lain. Riset HIV terakhir 95% terfokus pada subtipe B, sedangkn beberapa laboratorium menggunakan subtipe C.

[sunting] Penularan
HIV menular melalui hubungan kelamin dan hubungan seks oral, atau melalui anus, transfusi darah, penggunaan bersama jarum terkontaminasi melalui injeksi obat dan dalam perawatan kesehatan, dan antara ibu dan bayinya selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui. UNAIDS transmission. Penggunaan pelindung fisik seperti kondom latex dianjurkan untuk mengurangi penularan HIV melalui seks. Belakangan ini, diusulkan bahwa penyunatan dapat mengurangi risiko penyebaran virus HIV [3], tetapi banyak ahli percaya bahwa hal ini masih terlalu awal untuk merekomendasikan penyunatan lelaki dalam rangka mencegah HIV [4]. Pada akhir tahun 2004 diperkirakan antara 36 hingga 44 juta orang yang hidup dengan HIV, 25 juta di antaranya adalah penduduk sub-Sahara Afrika. Perkiraan jumlah orang yang terinfeksi HIV di seluruh dunia pada tahun 2004 adalah antara 4,3 juta hingga 6,4 juta orang. (AIDS epidemic update December 2004).

Wabah ini tidak merata di wilayah-wilayan tertentu karena ada negara-negara yang lebih menderita daripada yang lainnya. Bahkan pada tingkatan negara pun ada perbedaan tingkatan infeksinya pada daerah-daerah yang berlainan. Jumlah orang yang hidup dengan HIV terus meningkat di semua bagian dunia, meskipun telah dilakukan berbagai langkah pencegahan yang ketat. Sub-Sahara Afrika tetap merupakan daerah yang paling parah terkena HIV di antara kaum perempuan hamil pada usia 15-24 tahun di sejumlah negara di sana. Ini diduga disebabkan oleh banyaknya penyakit kelamin, praktek menoreh tubuh, transfusi darah, dan buruknya tingkat kesehatan dan gizi di sana (Bentwich et al., 1995). Pada tahun 2000, WHO memperkirakan bahwa 25% unit darah yang ditransfusikan di Afrika tidak dites untuk HIV, dan bahwa 10% infeksi HIV di benua itu terjadi lewat darah. [5]. Di Asia, wabah HIV terutama disebabkan oleh para pengguna obat bius lewat jarum suntik, hubungan seks baik antarpria maupun dengan pekerja seks komersial, dan pelanggannya, serta pasangan seks mereka. Pencegahannya masih kurang memadai.

You might also like