You are on page 1of 32

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Perseroan Terbatas yang biasa disebut PT adalah salah satu bentuk badan hukum yang Populer dan paling banyak digunakan para pengusaha di Indonesia dan dunia sebagai Ladasan Hukum untuk melakukan kegiatan usaha komersial baik yang bersifat umum atau spesialis diberbagai sektor usaha seperti; Industri, Perdagangan barang atau jasa, Pelayaran, Pariwisata, Jasa Konstruksi dan lain-lain. Tentu di tiap-tiap negara nama bentuk perusahaan ini berbeda-beda sesuai dengan bahasa dan peraturan masingmasing negara. Perseroan terbatas ada yang bersifat tertutup dan bersifat terbuka. Perseroan terbatas terbuka merupakan perseroan yang telah melemparkan sahamnya ke publik melalui bursa efek. Dewasa ini pemilikan badan usaha berbentuk perseroan terbatas memusat pada beberapa kelompok usaha (konglomerat) ataupun berada dalam gengaman pengusaha asing. Bahkan beberapa badan usaha milik negara yang menguasai hajat hidup orang banya dan memberikan pemasukan yang besar kepada negara dilepaskan oleh pemerintah kepada asing. Perseroan Terbatas menjadi subyek hukum yang menjadi pendukung hak dan kewajiban, sebagai badan hukum, PT memiliki kedudukan mandiri (persona standi in judicio) yang tidak tergantung pada pemegang sahamnya. Dalam PT hanya organ yang dapat mewakili PT atau perseroan yang menjalankan perusahaan (Ery Arifudin, 1999: 24). Hal ini berarti PT dapat melakukan perbuatan-perbuatan hukum seperti seorang manusia dan dapat pula mempunyai kekayaan atau utang (ia bertindak dengan perantaraan pengurusnya). B. Maksud dan Tujuan B.2. Tujuan khusus

PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

Tujuan diadakannya penyusunan makalah in adalah guna memenuhi salah satu tugas dan aplikasi nilai mata kuliah Aspek Hukum Dalam Ekonomi. B.1. Tujuan umum: Maksud dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
a) Mengertahui hakekat badan usaha Perseroan Terbatas ( PT ) b) Mengetahui apa saja persiapan dalam pendirian badan usaha

Perseroan Terbatas.
c) Mengetahui system Organisasi Perseroan Terbatas, dan

d) Mengetahui Tujuan pendiriannya. C. Teknik pengumpulan data Berdasarkan proses penyusunan makalah ini maka metode penulisan yang kami gunakan adalah metode pustaka yaitu referensi dari artikel Koran, buku-buku serta pencarian situs website. D. Sistematika penulisan BAB.I PENDAHULUAN

Berisikan tentang latar belakang, tujuan dan manfaat penulisan, teknik pengumpulan data, dan sistematika penulisan. BAB.II DASAR TEORI

A. Berisikan tentang hakekat dan jenis-jenis badan usaha Perseroan

Terbatas .
B. Proses pendirian perseroan terbatas mulai dari proses hokum,

modal, pembagian laba dan kepengurusannya .


C. Organisasi dari Perseroan terbatas mulai dari Rapat Umum

Pemegang Saham ( RUPS ), jajaran Direksi dan Dewan Komisaris.


PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

D. Tujuan dari pembentukan Perseroan Terbatas.

BAB. III PENUTUP Berisikan tentang kesimpulan dan saran.

BAB II DASAR TEORI

A. HAKEKAT PERSEROAN TERBATAS ( PT ) Istilah Perseroan Terbatas (PT) dulunya dikenal dengan istilah

Naamloze Vennootschap (NV). Istilah lainnya Corporate Limited (Co. Ltd.), Serikat Dagang Benhard (SDN BHD). Pengertian Perseroan Terbatas terdiri dari dua kata, yakni perseroan dan terbatas. Perseroan merujuk kepada modal PT yang terdiri dari sero-sero atau saham-saham. Adapun kata terbatas merujuk kepada pemegang yang luasnya hanya sebatas pada nilai nominal semua saham yang dimilikinya. Berdasar Pasal 1 UUPT No. 40/2007 pengertian Perseroan Terbatas (Perseroan) adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen yang besarnya tergantung pada besarkecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas. Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi. Keuntungan yang diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan bunga tetap tanpa menghiraukan untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut. A. Dasar Hukum Perseroan Terbatas ( PT ) Perseroan ini memiliki dasar hukum yang diatur secara khusus dalam Undang-Undang nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang mengatur Pendirian Perseroan, Anggaran Dasar dan Perubahan Anggaran Dasar, Penggabungan, Peleburan, Pengambialihan dam Pemisahan serta Pembubaran Perseroan. Perseroan harus mempunyai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, ketertiban umum, dan/ atau kesusilaan. Dasar Hukum pembentukan PT, masing-masing sebagai berikut:
PT Tertutup (PT Biasa) : berdasarkan UU No. 40/2007 tentang

Perseroan Terbatas
PT. Terbuka (PT go public): berdasarkan UU No. 40/2007 dan UU No.

8/1995 tentang Pasar Modal.


PT. PMDN : berdasarkan UU No. 6/1968 juncto UU No. 12/1970
PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

PT. PMA : berdasarkan UU No. 1/1967 juncto UU No. 11/1970 tentang

PMA
PT. PERSERO: berdasarkan UU No. 9/1968 tentang Bentuk-Bentuk

Usaha Negara juncto PP No. 12/1998 tentang Perusahaan Perseroan

Jenis Jenis Perseroan Terbatas (PT) a) Perseroan Terbatas ( PT ) Tertutup PT Tertutup adalah Perseroan Terbatas yang saham-sahamnya hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu tetapi setiap orang dapat ikut serta dalam modalnya. Biasanya pemegang saham berasal dari famili sendiri, sahabat karib atau kalangan terbatas dan tidak dijual kepada umum.Surat sahamnya dituliskan atas nama. Ini dimaksudkan agar saham-saham tersebut tidak mudah dipindah-tangankan atau dijual kepada orang lain. Tujuan mendirikan PT semacam ini mempunyai maksud-maksud tertentu. Apabila pemegang saham berasal dari satu keluarga, pendirian PT dimaksudkan untuk memelihara harta benda yang digunakan untuk usaha-usaha tersebut. b) Perseroan Terbatas ( PT ) Terbuka Perseroan terbuka adalah perseroan terbatas yang menjual sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal (go public). Jadi sahamnya ditawarkan kepada umum, diperjualbelikan melalui bursa saham dan setiap orang berhak untuk membeli saham perusahaan tersebut. PT Terbuka adalah Perseroan Terbatas yang saham-sahamnya boleh dimiliki oleh setiap orang. Jadi setiap orang dapat ikut ambil bagian dalam modal perusahaan. Biasanya saham-saham dari PT Terbuka bukan atas nama melainkan saham atas tunjuk, sehingga mudah untuk dipindah-tangankan dengan menjualnya kepada orang lain. c) Perseroan Terbatas ( PT ) Kosong
PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

PT Kosong adalah Perseroan Terbatas yang sudah sudah tidak aktif menjalankan usahanya dan hanya tinggal nama saja . Karena masih terdaftar, PT ini dapat dijual untuk diusahakan lagi. Biasanya PT Kosong menanggung utang yang sulit untuk dibayar tanpa menjual seluruh sahamsahamnya.
d) Perseroan Terbatas ( PT )

Asing

PT Asing adalah Perseroan Terbatas yang didirikan di luar negeri menurut hukum yang berlaku di sana, dan mempunyai tempat kedudukan di luar negeri juga. Menurut pasal 3 Undang-Undang Penanaman Modal Asing (UUPMA) dinyatakan bahwa perusahaan asing yang akan melakukan investasi di Indonesia harus berbentuk PT yang didirikan dan berlokasi di Indonesia, sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
e) Perseroan Terbatas ( PT )

Domestik

PT Domestik adalah Perseroan Terbatas yang menjalankan kegiatan usahanya dan berada di dalam negeri, juga mengikuti peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah setempat. f) Perseroan Terbatas ( PT ) Perseorangan Dikeluarkannya saham-saham untuk pengumpulan modal mempunyai maksud agar pemilik tidak berada di tangan satu orang. Walaupun demikian, setelah saham dikeluarkan mungkin sekali saham jatuh di satu tangan, sehingga hanya terdapat seorang pemegang saham saja yang juga menjadi direktur dari perseroan tersebut. Keadaan seperti ini akan menciptakan bentuk Perseroan Terbatas Perseorangan. Karena kekuasaan direktur tidak terpisah dengan Rapat Umum Pemegang Saham, maka PT mudah untuk disalah-gunakan. Berdasarkan Maksud dan Tujuan Perseroan, jenis perseroan terbatas dapat dikategorikan menjadi;
PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

1.

PT

Non

Fasilitas

Umum;

meliputi

usaha

Pembangunan, Darat,

Perdagangan, 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Perindustrian,

Pertambangan,

Pengangkutan

Pertanian, Percetakan, Perbengkelan, Jasa PT Fasilitas PMA ( Penanaman Modal Asing ) PT Fasilitas PMDN ( Penanaman Modal Dalam Negri ) PT Persero BUMN ( Badan Usaha Milik Negara ) PT Perbankan PT Lembaga Keuangan Non Perbankan, dan PT Usaha Khusus jenis perseroan terbatas dapat dikategorikan

Berdasarkan Modal, menjadi;

1. PT-Penanaman Modal Asing ( PMA) 2. PT-Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN) 3. PT-Swasta Nasional non PMA/ PMDN atau biasa disebut PT non Fasilitas 4. PT-Persero BUMN ( badan usaha milik negara) 5. PT-Perseroan Terbatas yang telah go public ( PT-Go Public/ Tbk) adalah Perseroan yang modalnya telah memenuhi kriteria sebagai Perseroan Publik dan telah didaftarkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal.

PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS ( PT ) Untuk mendirikan PT, harus dengan menggunakan akta resmi ( akta yang dibuat oleh notaris ) yang di dalamnya dicantumkan nama lain dari perseroan terbatas, modal, bidang usaha, alamat perusahaan, dan lain-lain. Akta ini harus disahkan oleh menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman). Untuk mendapat izin dari menteri kehakiman, harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1)

Perseroan terbatas tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan kesusilaan Akta pendirian memenuhi syarat yang ditetapkan Undang-Undang Paling sedikit modal yang ditempatkan dan disetor adalah 25% dari modal dasar. (sesuai dengan UU No. 1 Tahun 1995 & UU No. 40 Tahun 2007, keduanya tentang perseroan terbatas) Setelah mendapat pengesahan, dahulu sebelum adanya UU mengenai

2) 3)

Perseroan Terbatas (UU No. 1 tahun 1995) Perseroan Terbatas harus didaftarkan ke Pengadilan Negeri setempat, tetapi setelah berlakunya UU NO. 1 tahun 1995 tersebut, maka akta pendirian tersebut harus didaftarkan ke Kantor Pendaftaran Perusahaan (sesuai UU Wajib Daftar Perusahaan tahun 1982) (dengan kata lain tidak perlu lagi didaftarkan ke Pengadilan negeri, dan perkembangan tetapi selanjutnya sesuai UU No. 40 tahun 2007, kewajiban pendaftaran di Kantor Pendaftaran Perusahaan tersebut ditiadakan juga. Sedangkan tahapan pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia (BNRI ) tetap berlaku, hanya yang pada saat UU No. 1 tahun 1995 berlaku pengumuman tersebut merupakan kewajiban Direksi PT yang bersangkutan tetapi sesuai dengan UU NO. 40 tahun 2007 diubah menjadi merupakan kewenangan/kewajiban Menteri Hukum dan HAM. Setelah tahap tersebut dilalui maka perseroan telah sah sebagai badan hukum dan perseroan terbatas menjadi dirinya sendiri serta dapat

PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

melakukan perjanjian-perjanjian dan kekayaan perseroan terpisah dari kekayaan pemiliknya. Pendiri Perseroan Terbatas (PT) a) Menetapkan Para Pendiri Perseroan dengan ketentuan seperti dibawah ini;

Jumlah Pendiri minimal 2 (dua) orang. Pendiri harus Warga Negara Indonesia kecuali pendirian PT yang dimaksud adalah dalam rangka fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA). Para pendiri pada saat perseroan ini didirikan yaitu saat Pembuatan Akta Pendirian PT harus menjadi Pemegang Saham didalam Perseroan. Para pendiri juga dapat diangkat sebagai salah satu pengurus baik sebagai Direktur atau Komisaris dan jika Anggota. Direktur atau Komisaris lebih dari satu orang maka salah satu dapat diangkat menjadi Direktur Utama atau Komisaris Utama.

b) Menetapkan Nama dan Tempat kedudukan perseroan melakukan

kegiatan usaha seperti dibawah;

Mengingat pemakaian PT tidak boleh sama atau mirip sekali dengan Nama PT yang sudah ada maka yang perlu siapkan adalah 2 atau 3 pilihan nama PT, usahakan nama PT mencerminkan kegiatan usaha anda. Sebelum akta dibuat Notaris akan melakukan pengecekan terlebih dahulu untuk mengetahui Nama PT tersebut bisa gunakan atau tidak? Jika bisa sebaiknya anda langsung melakukan pemesanan untuk menghindari nama tersebut akan digunakan oleh pihak lain. Pemakaian nama Perseroan Terbatas diatur oleh Peraturan Pemerintah No.26 tahun 1998 tentang Pemakaian Nama Perseroan Terbatas.

PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

Kedudukan perseroan harus berada di wilayah Republik Indonesia dengan menyebutkan nama Kota dimana perseroan melakukan kegiatan usaha sebagai Kantor Pusat.

1. Modal Perseroan Terbatas ( PT )

Modal Perseroan Terbatas (PT) terdiri dari jumlah Modal Dasar, Modal ditempatkan dan Modal disetor yang dimuat di dalam Akta Pendirian Perseroan Terbatas, yaitu ; a) Modal Disetor (paid Up Capital) Modal Disetor (paid Up Capital) adalah disetorkan oleh para pemegang modal ditempatkan yang telah Bilamana seluruh Modal

saham.

ditempatkan telah disetor seluruhnya oleh para pemegang sahamnya, maka biasanya dinyatakan sebagai Modal ditempatkan dan disetor penuh (subcribed and paid in capital) b) Modal Dasar (Authorized Capital) Modal dasar perseroan terbatas terdiri atas seluruh nilai nominal saham, ketentuan ini tidak menutup kemungkinan peraturan perundangundangan dibidang pasar modal mengatur modal Perseroan terdiri atas saham tanpa nominal. Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, besarnya Modal Perseroan minimal Rp. 50.000.000 (limapuluh juta rupiah). Undang-Undang yang mengatur kegiatan usaha tertentu dapat menentukan jumlah minimum modal Perseroan yang lebih besar daripada ketentuan modal dasar diatas. Modal dasar merupakan jumlah maximum saham yang dapat diterbitkan sesuai dengan anggaran dasar perseroan. Untuk merubah modal dasar, harus merubah anggaran dasar berdasarkan RUPS-Rapat Umum Pemegang Saham. Setiap perubahan modal dasar harus mendapatkan persetujuan dari Menteri
PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

10

c) Modal Ditempatkan (Subscribe Capital) Modal yang ditempatkan merupakan sebahagian modal dari modal dasar yang telah ditentukan kepemilikannya didalam akta pendirian atau perubahannya, sebagai pemegang saham.

Paling sedikit 25% (duapuluh lima persen) dari modal dasar Penyetoran atas modal saham dapat dilakukan dalam Dalam hal penyetoran modal dilakukan dalam bentuk lain,

harus ditempatkan dan disetor penuh ke dalam perseroan bentuk uang dan/atau dalam bentuk lainnya penilaian setoran modal saham ditentukan berdasarkan nilai wajar yang ditetapkan sesuai dengan harga pasar atau oleh ahli yang tidak terafiliasi dengan Perseroan Penyetoran saham dalam bentuk benda tidak tidak bergerak harus diumumkan dalam 1 (satu) Surat Kabar atau lebih, dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari setelah akta pendirian ditandatangani atau setelah RUPS memutuskan penyetoan saham tersebut. Menetapkan besarnya Modal Perseroan Terbatas yang terdiri dari modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor, dengan ketentuan yang diatur oleh Undang-Undang PT nomor 40 tahun 2007 sebagai berikut; 1) Perseroan Terbatas harus memiliki modal dasar minimal Rp.

50.000.000,- (limapuluh juta) kecuali ditentukan lain oleh Undangundang atau Peraturan yang mengatur tentang pelaksanaan kegiatan usaha tertentu di Indonesia. 2) Dari modal dasar tersebut minimal 25% (duapuluhlima persen) atau sebesar Rp. 12.500.000,- (duabelasjuta limaratus ribu) harus sudah ditempatkan permohonan
Oleh : Hasriani Kasim

dan

disetor

penuh Menteri

pada

saat dan

akan HAM

mengajukan RI. Untuk

Persetujuan

Hukum

PERESEROAN TERBATAS (PT)

11

menentukan besarnya modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor ada strateginya. Karena semua itu tergantung pada jenis/kelas SIUP yang di inginkan. Penentuan kelas SIUP bukan berdasarkan besarnya modal dasar, melainkan berdasarkan besarnya modal disetor ke kas Perseroan. 3) Besarnya modal disetor sebaiknya maksimum sampai dengan 50% dari modal dasar, untuk memberikan kesempatan bagi Perusahaan apabila sewaktu-waktu akan mengeluarkan saham dalam simpanan, tidak perlu meningkatkan modal dasar lagi. Namun demikian, boleh juga modal dasar = Modal disetor. Tergantung dari kebutuhan. 4) Pemegang saham untuk pertama kali adalah Pendiri Perseroan jumlahnya minimal 2 (dua) orang, jadi anda tentukan sendiri berapa jumlah modal yang ditempatkan dan disetor oleh para pendiri perseroan Untuk jenis kegiatan usaha tertentu jumlah minimum modal dasar atau modal disetor dapat lebih besar sesuai dengan Undang-Undang atau Peraturan yang mengatur tentang kegiatan usaha tersebut. Jumlah modal yang disetor didalam akta pendirian mempengaruhi kualifikasi (golongan) perusahaan yang terkait masalah perizinan seperti SIUP-surat izin usaha perdagangan dan IUJK-izin usaha jasa konstruksi. 2. Saham Perseroan Terbatas ( PT ) Surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal sering disebut efek atau sekuritas, salah satunya yaitu saham. Saham dapat didefinisikan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Anggaran dasar dapat menentukan pecahan nilai nominal saham dimana pemegang pecahan nilai nominal saham tidak diberikan hak suara perseorangan,
PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

12

kecuali pemegang pecahan nilai nominal saham, baik sendiri atau bersama pemegang pecahan nilai nominal saham lainnya yang klasifikasi sahamnya sama memiliki nilai nominal sebesar 1 (satu) nominal saham dari klasifikasi tersebut. Saham merupakan benda bergerak dan memberikan hak kepada pemiliknya. Saham dapat pula diagunkan dengan gadai atau jaminan fidusia sepanjang tidak ditentukan lain dalam anggaran dasar. Gadai saham atau jaminan fidusia atas saham yang telah didaftarkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan wajib dicatat dalam daftar pemegang saham dan daftar khusus. Dimana hak suara atas saham yang diagunkan dengan gadai atau jaminan fidusia tetap berada pada pemegang saham. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhruddin, 2001: 5). a) Saham Perseroan dikeluarkan atas nama pemiliknya. b) Persyaratan kepemilikan saham dapat ditetapkan dalam anggaran dasar dengan memperhatikan persyaratan yang ditetapkan oleh instansi
c) Dalam

yang hal

berwenang

sesuai

dengan saham

ketentuan

peraturan telah

perundang-undangan. persyaratan kepemilikan sebagaimana ditetapkan dan tidak dipenuhi, pihak yang memperoleh kepemilikan saham tersebut tidak dapat menjalankan hak selaku pemegang saham dan saham tersebut tidak diperhitungkan dalam kuorum yang harus dicapai sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini dan/atau anggaran dasar. Saham dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu:
a) Saham biasa

adalah saham yang menempatkan pemiliknya pada

posisi paling akhir dalam hal pembagian deviden . a. Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba b. Memiliki hak suara

PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

13

c. Hakmemperoleh bagian kekayaan perusahaan apabila bangkrut dilakukan setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi
b) Saham preferen

adalah saham yang memberikan prioritas pilihan

(preferen) kepada pemegangnya a. Memiliki hak paling dahulu memperoleh deviden b. Tidak memiliki hak suara c. Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam percalonan pengurus d. Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham lebih dahulu setelah kreditur apabila perusahaan dilikuidasi e. Kemungkinan dapat memperoleh tambahan dari pembagian laba perusahaan disamping penghasilan yang diterima secara tetap. Saham preferen terdiri atas saham perferen komulatif dan non komulatif , yaitu :
Saham

Preferen

Kumulatif

adalah

saham

preferen

yang

mempunyai kelebihan atau keistimewaan dalam hal akumulasi pembagian deviden, dalam arti, apabila pada tahun 200A tidak mendapat deviden, maka akumulasi dapat dilakukan pada tahun 200B dengan catatan jumlah dana untuk deviden yang dibagikan mencukupi.
Saham Preferen Non-Kumulatif

adalah saham preferen yang halnya saham preferen

tidak

mempunyai

kelebihan

seperti

kumulatif. Dengan demikian, apabila pada tahun 200A tidak mendapatkan deviden, maka tidak dapat dilakukan akumulasi pada tahun berikutnya.
c) Saham Istimewa adalah pemegang saham istimewa (golden share)

mempunyai hak lebih dibandingkan dengan pemegang saham lainya. Hak lebih itu terutama dalam menunjukan direksi perusahaan. Di dalam hukum pasar modal Indonesia, saham istimewa dikenal dengan
PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

14

saham dwiwarna. Saham ini dimiliki oleh pemerintah Indonesia dan jumlahnya satu buah Berdasarkan Cara Peralihan Saham dibagi atas : a) Saham atas unjuk (bearer Stock) Saham atas unjuk adalah saham yang tidak mempunyai nama pemilik saham tersebut. Dengan demikian saham ini sangat susah untuk diperalihkan. Saham ini mirip dengan uang, gampang dialihkan. Siapa yang dapat menunjukan sertipikat saham itu maka ia dikatan sebagai pemegang saham tersebut, kecuali dapat dibuktikan telah terjadi pelanggaran hukum dari peralihan tersebut. Barang siapa yang dapat menunjukan sertifikat saham maka dia pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dan mengeluarkan suara (RUPS). Sertifikat saham ini mirip uang , oleh karena itu sertifikat saham dapat dibuat dari kertas ysng berkulitas tinggi sebagaimana pada uang kertas untuk menghidari pemalsuan b) Saham atas nama (Registered Stock) Saham atas nama adalah Saham yang ditulis dengan jelas siapa pemiliknya. Cara peralihan saham yang demikian harus melalui prosedur tertentu. Cara peralihan saham ini harus melalui pencatatan dokumen peralihan. Nama pemilik baru dari saham atas nama harus dicatat dalam buku khusus yang memuat daftar pemegang saham perusahaan. Apabila sertifikat saham ini hilang, maka pemilik dapat meminta pengganti sertifikat sahamnya karena namanya ada dalam buku perusahaan. Hak hak Pemegang Saham a) Menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS; b) Menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi;
PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

15

c) Menjalankan hak lainnya berdasarkan Undang-Undang PT

Dalam UU PT pasal 49 mengenai anggaran dasar perseroan ditentukan tentang cara pemindahaan hak atas saham yaitu; a) Pemindahan hak atas saham atas nama wajib dilakukan dengan akta pemindahan hak b) Direksi wajib mencatat pemindahan hak atas saham atas nama tersebut nama, Tanggal, dan hari penundaan hak tersebut dalam Daftar pemegang saham c) Pemindahan hak atas saham atas unjuk dilakukan dengan penyerahan surat saham d) Bentuk dan tata cara pemindahan hak atas nama dan saham atas unjuk yang diperdagangkan dipasar modal diatur dalam peraturan perundang-undangan dibidang pasar modal Perlindungan Pemegang Saham Setiap pemegang saham berhak mengajukan gugatan terhadap

Perseroan ke pengadilan negeri apabila dirugikan karena tindakan Perseroan yang dianggap tidak adil dan tanpa alasan wajar sebagai akibat keputusan RUPS, Direksi, dan/atau Dewan Komisaris. Gugatan pemegang saham diajukan ke pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan. Setiap pemegang saham berhak meminta kepada Perseroan agar sahamnya dibeli dengan harga yang wajar apabila yang bersangkutan tidak menyetujui tindakan Perseroan yang merugikan pemegang saham atau Perseroan, berupa:
1) 2)

Perubahan anggaran dasar; Pengalihan atau penjaminan kekayaan Perseroan yang

mempunyai nilai lebih dari 50 % (lima puluh persen) kekayaan bersih Perseroan; atau 3) Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau Pemisahan.

PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

16

4)

Dalam hal saham yang diminta untuk dibeli melebihi batas

ketentuan pembelian kembali saham oleh Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) huruf b UUPT, Perseroan wajib mengusahakan agar sisa saham dibeli oleh pihak ketiga. 3. Penggunaan Laba Perseroan Perseroan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih setiap tahun buku untuk cadangan. Kewajiban penyisihan untuk cadangan ini berlaku apabila Perseroan mempunyai saldo laba yang positif daimana penyisihan laba bersih dilakukan sampai cadangan mencapai paling sedikit 20 % (dua puluh persen) dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor. Jika Cadangan belum mencapai jumlah paling sedikit 20 % (dua puluh persen) dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor, laba hanya boleh dipergunakan untuk menutup kerugian yang tidak dapat dipenuhi oleh cadangan lain, dan penggunaan laba bersih termasuk penentuan jumlah penyisihan untuk cadangan diputuskan oleh RUPS.
4. Deviden Perseroan Terbatas ( PT )

Dividen merupakan Seluruh laba bersih setelah dikurangi penyisihan untuk cadangan dibagikan kepada pemegang saham, kecuali ditentukan lain dalam RUPS dan hanya boleh dibagikan apabila Perseroan mempunyai saldo laba yang positif. Perseroan dapat membagikan dividen interim sebelum tahun buku Perseroan berakhir sepanjang diatur dalam anggaran dasar Perseroan pembagian ini dapat dilakukan apabila jumlah kekayaan bersih Perseroan tidak menjadi lebih kecil daripada jumlah modal ditempatkan dan disetor ditambah cadangan wajib, pembagian ini tidak boleh mengganggu atau menyebabkan Perseroan tidak dapat memenuhi kewajibannya pada kreditor atau mengganggu kegiatan Perseroan. Pembagian dividen interim ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi setelah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris. Dalam hal setelah tahun buku berakhir ternyata Perseroan menderita kerugian, dividen interim yang telah dibagikan harus
PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

17

dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perseroan. Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan, dalam hal pemegang saham tidak dapat mengembalikan dividen interim. Dividen yang tidak diambil setelah 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal yang ditetapkan untuk pembayaran dividen lampau, dimasukkan ke dalam cadangan khusus. RUPS mengatur tata cara pengambilan dividen yang telah dimasukkan ke dalam cadangan khusus Dividen yang telah dimasukkan dalam cadangan khusus dan tidak diambil dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun akan menjadi hak Perseroan.
5. Corporate Social Responsibility (CSR)

Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan maka yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Apabila Perseroan tidak melaksanakan kewajiban dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah.

PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

18

B. ORGANISASI PERSEROAN TERBATAS ( PT )

Struktur organisasi perseroan terbatas terdiri dari pemegang saham, direksi, dan komisaris yaitu :

Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS) Dewan Komisaris / Dewan Direksi / Direksi

Komisaris

Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang PT dan/atau anggaran dasar. Dalam forum RUPS, pemegang saham berhak memperoleh keterangan yang berkaitan dengan Perseroan dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris, sepanjang berhubungan dengan mata acara rapat dan tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan, dalam mata acara lain-lain tidak berhak mengambil keputusan, kecuali semua pemegang saham hadir dan/atau diwakili dalam RUPS dan menyetujui penambahan mata acara rapat dan keputusan atas mata acara rapat yang ditambahkan harus disetujui dengan suara bulat.

PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

19

Hal-hal hasil RUPS yang harus mendapatkan pengesahan dan yang hanya cukup didaftarkan Menurut Undang-undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 hal-hal dari hasil RUPS yang perlu mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Ham adalah : 1. Perubahan Perseroaan; 2. Perubahan Maksud dan Tujuan serta kegiatan usaha perseroaan; 3. Perubahan jangka waktu berdirinya Perseroaan; 4. Perubahan besarnya modal dasar; 5. Perubahan pengurangan modal ditempatkan dan disetor; dan/atau 6. Perubahan Perseroaan dari status tertutup menjadi terbuka atau bisa juga sebaliknya Sementara itu hasil RUPS yang cukup didaftarkan saja adalah: 1. Pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris dan Direksi 2. Penambahan modal ditempatkan atau disetor Jenis Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) RUPS terdiri atas RUPS tahunan dan RUPS lainnya.
a) RUPS tahunan wajib diadakan dalam jangka waktu paling lambat 6

atas

nama

perseroan

dan/atau

tempat

kedudukan

(enam) bulan setelah tahun buku berakhir. Dalam RUPS tahunan, harus diajukan semua dokumen dari laporan tahunan Perseroan b) RUPS lainnya dapat diadakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan Perseroan. Direksi menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya dengan didahului pemanggilan RUPS. Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS )

PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

20

a) Penyelenggaraan RUPS dapat dilakukan atas permintaan 1 (satu)

orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu persepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, kecuali anggaran dasar menentukan suatu jumlah yang lebih kecil; atau Dewan Komisaris.
b) Permintaan RUPS oleh Dewan Komisari diajukan kepada Direksi

dengan

Surat

Tercatat disertai

alasannya

yang

disampaikan

oleh

pemegang saham tembusannya disampaikan kepada Dewan Komisaris.


c) Direksi wajib melakukan pemanggilan RUPS dalam jangka waktu paling

lambat

15

(lima

belas)

hari

terhitung

sejak

tanggal

permintaan

penyelenggaraan RUPS diterima, apabila tidak maka pemegang saham yang meminta penyelenggaraan RUPS dapat mengajukan permohonan kepada ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan untuk menetapkan pemberian izin kepada pemohon melakukan sendiri pemanggilan RUPS tersebut. d) Ketua pengadilan negeri setelah memanggil dan mendengar pemohon, Direksi dan/atau Dewan Komisaris, menetapkan pemberian izin untuk menyelenggarakan membuktikan RUPS apabila pemohon telah secara sumir dan telah bahwa persyaratan dipenuhi pemohon

mempunyai kepentingan yang wajar untuk diselenggarakannya RUPS. e) Penetapan ketua pengadilan negeri memuat juga ketentuan mengenai: a. bentuk RUPS, mata acara RUPS sesuai dengan permohonan pemegang saham, jangka waktu pemanggilan RUPS, kuorum kehadiran, dan/atau ketentuan tentang persyaratan pengambilan keputusan RUPS, serta penunjukan ketua rapat, sesuai dengan atau tanpa terikat pada ketentuan Undang-Undang ini atau anggaran dasar; dan/atau b. perintah yang mewajibkan Direksi dan/atau Dewan Komisaris untuk hadir dalam RUPS. f) Ketua pengadilan negeri menolak permohonan dalam hal pemohon tidak dapat membuktikan secara sumir bahwa persyaratan telah dipenuhi

PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

21

dan

pemohon

mempunyai

kepentingan pada

yang (1)

wajar hanya

untuk boleh

diselenggarakannya RUPS. g) RUPS sebagaimana dimaksud ayat membicarakan mata acara rapat sebagaimana ditetapkan oleh ketua pengadilan negeri. h) Penetapan ketua pengadilan negeri mengenai pemberian izin bersifat final dan mempunyai kekuatan hukum tetap. i) Dalam hal penetapan ketua pengadilan negeri menolak permohonan, upaya hukum yang dapat diajukan hanya kasasi.
j) Ketentuan

berlaku

juga

bagi

Perseroan

Terbuka

dengan

memperhatikan persyaratan pengumuman akan diadakannya RUPS dan persyaratan lainnya untuk penyelenggaraan RUPS sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Hak Suara Pemegang Saham dalam RUPS Setiap saham yang dikeluarkan mempunyai satu hak suara, kecuali anggaran dasar menentukan lain. Hak suara tersebut tidak berlaku untuk:
a) b)

Saham Perseroan yang dikuasai sendiri oleh Perseroan; Saham induk Perseroan yang dikuasai oleh anak perusahaannya Saham Perseroan yang dikuasai oleh Perseroan lain yang

secara langsung atau tidak langsung; atau


c)

sahamnya secara langsung atau tidak langsung telah dimiliki oleh Perseroan. Pemegang saham, baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri RUPS dan menggunakan hak suaranya sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya. Ketentuan di atas tersebut tidak berlaku bagi pemegang saham dari saham tanpa hak suara. Dalam pemungutan suara, suara yang dikeluarkan oleh pemegang saham berlaku untuk seluruh saham yang dimilikinya dan pemegang saham tidak berhak
PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

22

memberikan kuasa kepada lebih dari seorang kuasa untuk sebagian dari jumlah saham yang dimilikinya dengan suara yang berbeda. Dalam pemungutan suara, anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan karyawan Perseroan yang bersangkutan dilarang bertindak sebagai kuasa dari pemegang saham. Dalam hal pemegang saham hadir sendiri dalam RUPS, surat kuasa yang telah diberikan tidak berlaku untuk rapat tersebut. Ketua rapat berhak menentukan siapa yang berhak hadir dalam RUPS dengan memperhatikan ketentuan Undang-Undang PT dan anggaran dasar Perseroan. Keabsahan RUPS
1) RUPS dapat dilangsungkan jika dalam RUPS lebih dari 1/2 (satu

perdua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili, kecuali Undang-Undang dan/atau anggaran dasar menentukan jumlah kuorum yang lebih besar, jika dalam hal kuorum tidak tercapai, dapat diadakan pemanggilan RUPS kedua.
2) Dalam pemanggilan RUPS kedua harus disebutkan bahwa RUPS

pertama telah dilangsungkan dan tidak mencapai kuorum. RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam RUPS paling sedikit 1/3 (satu pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili, kecuali anggaran dasar menentukan jumlah kuorum yang lebih besar apabila dalam hal ini tidak tercapai, Perseroan dapat memohon kepada ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan atas permohonan Perseroan agar ditetapkan kuorum untuk RUPS ketiga.
3) Pemanggilan RUPS ketiga harus menyebutkan bahwa RUPS kedua

telah dilangsungkan dan tidak mencapai kuorum dan RUPS ketiga akan dilangsungkan dengan kuorum yang telah ditetapkan oleh ketua pengadilan negeri. Penetapan ketua pengadilan negeri mengenai kuorum RUPS bersifat final dan mempunyai kekuatan hukum tetap. Pemanggilan RUPS kedua dan ketiga dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 7
PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

23

(tujuh) hari sebelum RUPS kedua atau ketiga dilangsungkan. RUPS kedua dan ketiga dilangsungkan dalam jangka waktu paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah RUPS yang mendahuluinya dilangsungkan.

1. Direksi Perseroan Terbatas ( PT ) Direksi merupakan organ yang membela kepentingan perseroan --Prinsip Fiduciary Duties. Tugas ganda Direksi; melaksanakan kepengurusan dan perwakilan . Tugas kepengurusan secara kolegial oleh masing-masing anggota direksi. Direksi perseroan yang mengerahkan dana masyarakat, menerbitkan surat pengakuan hutang, PT terbuka: minimal 2 org anggota Direksi. Pengangkatan & Kewajiban Direksi 1) Direksi diangkat oleh RUPS 2) Yang dpt diangkat mjd anggota direksi adl org perseorangan yg mampu melaksanakan perbuatan hk & tdk pernah dinyatakan pailit/dihukum krn merugikan keuangan neg dl waktu 5 th sblm pengangkatan. Kewajiban Direksi : 1) Kewajiban yang berkaitan dg perseroan 2) Kewajiban yg berkaitan dg RUPS 3) Kewajiban yang berkaitan dengan kepentingan kreditur/masyarakat Hak Direksi
1) Hak untuk mewakili perseroan di dalam dan di luar pengadilan 2) Hak untuk memberikan kuasa tertulis kepada pihak lain. 3) Hak untuk mengajukan usul kpd Pengadilan Negeri agar perseroan

dinyatakan pailit setelah didahului dg persetujuan RUPS.


PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

24

4) Hak

untuk

membela

diri

dlm

forum

RUPS

jika

Direksi

telah

diberhentikan utk sementara waktu oleh RUPS/Komisaris


5) Hak untuk mendapatkan gaji dan tunjangan lainnya sesuai AD/Akte

Pendirian. Masa Tugas Direksi 1) Jangka waktu masa tugas direksi diatur dalam AD/Akte Pendirian. 2) Jika diberhentikan sementara waktu sbl berakhir masa tugasnya oleh RUPS/Komisaris maka dlm jangka waktu 30 hrs diadakan RUPS utk memberi kesempatan Direksi tsb membela diri. Apabila dlm jangka waktu 30 hr tdk ada RUPS maka pemberhentian sementara demi hukum batal. Pertanggung Jawaban Pribadi Direksi 1) Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya. 2) Dalam hal Direksi terdiri atas 2 (dua) anggota Direksi atau lebih, tanggung jawab berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota Direksi. 3) Anggota
a)

Direksi

tidak tersebut

dapat

dipertanggungjawabkan karena kesalahan

atas atau

kerugian apabila dapat membuktikan: Kerugian bukan kelalaiannya;


b)

Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan

kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;
c)

Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung tidak langsung atas tindakan pengurusan yang

maupun

mengakibatkan kerugian; dan

PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

25

d)

Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau

berlanjutnya kerugian tersebut. Dewan Komisaris Tugas utamanya: mengawasi kebijakan direksi dlm menjalankan perseroan serta memberi nasihat direksi. Pengangkatan Komisaris oleh RUPS. Anggotaan Komisaris jika termasuk salah satu pemegang saham maka harus melaporkan kepemilikan sahamnya baik di perseroan yang diawasi maupun saham yg dimiliki di perseroan lain. Kriteria yg dapat mejadi Komisaris sama seperti halnya kriteria seorang direksi. Kewajiban Komisaris: a) Mengawasi Direksi b) Memberi nasehat kpd Direksi c) Melapor pd perseroan ttg kepemilikan sahamnya beserta keluarganya Kewenangan Komisaris: a) Alasan ttt dpt memberhentikan direksi utk sementara waktu b) Jika direksi berhalangan dpt bertindak sbg pengurus c) Meminta keterangan pd Direksi d) Berwenang perseroan. Masa Tugas Dewan Komisaris a) Masa tugas Komisaris ditetapkan dlm AD/Akte Pendirian b) Komisaris dapat diberhentikan sementara waktu oleh RUPS Pertanggungjawaban Pribadi Dewan Komisaris a) Dalam hal terjadi kepailitan karena kesalahan atau kelalaian Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap pengurusan yang dilaksanakan oleh Direksi dan kekayaan Perseroan tidak cukup untuk membayar seluruh kewajiban Perseroan akibat kepailitan tersebut,
PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

memasuki

ruangan/tempat

penyimpanan

brg

milik

26

setiap anggota Dewan Komisaris secara tanggung renteng ikut bertanggung jawab dengan anggota Direksi atas kewajiban yang belum dilunasi. b) Tanggung jawab berlaku juga bagi anggota Dewan Komisaris yang sudah tidak menjabat 5 (lima) tahun sebelum putusan pernyataan pailit diucapkan. c) Anggota Dewan Komisaris tidak dapat dimintai pertanggungjawaban atas kepailitan Perseroan apabila dapat membuktikan:
Kepailitan tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya; Telah melakukan tugas pengawasan dengan itikad baik dan

kehati-hatian untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;
Tidak mempunyai kepentingan pribadi, baik langsung maupun

tidak langsung atas tindakan pengurusan oleh Direksi yang mengakibatkan kepailitan; dan
Telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah

terjadinya kepailitan.

C. TUJUAN PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS ( PT ) Perseroan harus mempunyai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, ketertiban umum, dan/atau kesusilaan. Perseroan Terbatas merupakan badan hukum yang dipergunakan oleh para pelaku usaha untuk melakukan kegiatan usaha dengan tujuan mencari keuntungan atau laba
PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

27

Menurut Undang Undang REPUBLIK INDONESIA NO 19 Thn 2003 Maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah :
1)

Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian Mengejar keuntungan; Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan

nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya;


2) 3)

barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak;
4)

Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada

dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi;


5)

pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat. Maksud dan tujuan pendirian Persero adalah : 1) Menyediakan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan

berdaya saing kuat; 2) Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan. 3) Mmengusahakan keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan secara efektif dan efisien; 4) Memberikan kontribusi dalam meningkatkan kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Selain dari maksud dan tujuan menurut undang- undang, pendirian

Perseroan Terbatas didirikan karena memiliki keuntungan - keuntungan yang tidak dimiliki oleh badan usaha yang lain. Keuntungan utama membentuk perusahaan perseroan terbatas yaitu :
1. Kewajiban terbatas. Tidak seperti partnership, pemegang saham

sebuah perusahaan tidak memiliki kewajiban untuk obligasi dan hutang perusahaan. Akibatnya kehilangan potensial yang terbatas
PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

28

tidak dapat melebihi dari jumlah yang mereka bayarkan terhadap saham. Tidak hanya ini mengijinkan perusahaan untuk melaksanakan dalam usaha yang beresiko, tetapi kewajiban terbatas juga membentuk dasar untuk perdagangan di saham perusahaan.
2. Masa hidup abadi. Aset dan struktur perusahaan dapat melewati

masa hidup dari pemegang sahamnya, pejabat atau direktur. Ini menyebabkan stabilitas modal, yang dapat menjadi investasi dalam proyek yang lebih besar dan dalam jangka waktu yang lebih panjang daripada aset perusahaan tetap dapat menjadi subyek disolusi dan penyebaran.
3. Efisiensi manajemen. Manajemen dan spesialisasi memungkinkan

pengelolaan modal yang efisien sehingga memungkinkan untuk melakukan ekspansi. Dan dengan menempatkan orang yang tepat, efisiensi maksimum dari modal yang ada. Dan juga adanya pemisahan antara pengelola dan pemilik perusahaan, sehingga terlihat tugas pokok dan fungsi masing-masing
4. Tanggung

jawab yang terbatas dari para pemegang saham

terhadap utang-utang perusahaan. Maksudnya adalah jika anda termasuk pemegang saham dan kebetulan perusahaan punya utang, anda hanya bertanggung jawab sebesar modal yang anda setorkan. Tidak lebih.
5. Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin,

sebab tidak tergantung pada beberapa pemilik. Pemilik dapat bergantiganti.sehingga mudah untuk memindahkan hak milik dengan menjual saham kepada orang lain. Mudah memperoleh tambahan modal untuk memperluas volume usahanya, misalnya dengan mengeluarkan saham baru.
6. Manajemen

dan

spesialisasinya

memungkinkan

pengelolaan

sumber-sumber modal untuk itu secara efisien. Jadi jika anda mempunyai manajer tidak cakap, anda bisa ganti dengan yang lebih cakap.
PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

29

BAB III PENUTUP KESIMPULAN


Mendirikan PT mempunyai keuntungan dan kerugian. Salah satu keuntungan mendirikan PT adalah tanggung jawab yang terbatas artinya pemegang saham hanya bertanggung jawab sebatas saham atau modal yang dimilikinya. Sedangkan salah satu kerugian mendirikan PT adalah kerumitan perizinan dan organisasi. Untuk mendirikan sebuah PT membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Mendirikan PT juga membutuhkan akta Notaris dan izin khusus untuk usaha tertentu. Dengan besarnya perusahaan tersebut maka biaya pengorganisasian akan keluar sangat banyak. Dalam melangsungkan suatu bisnis, para pengusaha membutuhkan

suatu wadah untuk dapat bertindak melakukan perbuatan hukum dan bertansaksi. Pemilihan jenis badan usaha ataupun badan hukum yang akan dijadikan sebagai sarana usaha tergantung pada keperluan para pendirinya. Sarana usaha yang paling populer digunakan adalah Perseroan terbatas (PT), karena memiliki sifat, ciri khas dan keistimewaan yang tidak dimiliki oleh bentuk badan usaha lainnya, yaitu: 1) Merupakan bentuk persekutuan yang berbadan hukum 2) Merupakan kumpulan modal/saham 3) Memiliki kekayaan yang terpisah dari kekayaan para perseronya 4) Pemegang saham memiliki tanggung jawab yang terbatas
PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

30

5) Adanya pemisahan fungsi antara pemegang saham dan pengurus atau direksi 6) Memiliki komisaris yang berfungsi sebagai pengawas 7) Kekuasaan tertinggi berada pada RUPS SARAN Untuk mendirikan sebuah PT tidaklah mudah. Selain biayanya yang tidak sedikit, PT juga membutuhkan akta notaris dan izin khusus untuk usaha tertentu. Lalu dengan besarnya perusahaan tersebut, biaya pengorganisasian akan keluar sangat besar. Karena itu diperlukan peranan pemerintah dalam membuat peraturan baru dalam hal perijinan mendirikan PT , agar para investor baik dari dalam maupun yang dari luar negri mau menanamkan modalnya untuk pendirian PT di negri kita agar dapat
meningkatkan kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Daftas rujukan

BUDIARTO, AGUS , 2001, KEDUDUICAN HUKUM DAN TANGGUNG JAWAB PENDIRI PERUSAHAAN PERSEROAN TERBATAS SETELAH DISAHICAN SEBAGAI BADAN HUKUM, Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, on line http://eprints.undip.ac.id/13379/1/2001MH1261.pdf , diakses 30 oktober 2010 CONSULTING Andhyka , 2010, Tahapan proses pendirian Perseroan

Terbatas, on line http://www.lawindo.biz/prosedurpendirianpt.htm , Jakarta, diakses 20 Oktober 2010

PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

31

Ensiklopedia

Bebas,

2010,

Perseroan

terbatas,

on diakses

line 1

http://id.wikipedia.org/wiki/Perseroan_terbatas, november 2010

Godam64 , 2006, Jenis / Macam Perseroan Terbatas (PT) yang Ada Di Indonesia - PT Tertutup, Terbuka, Domestik, Asing, Perseorangan dan Publik, on line http://organisasi.org, di akses 1 november 2010. Hartini Rahayu, 2010, Artikel Dosen , BUMN, kepailitan, persero, Blog pada WordPress.com. On line http://id.wordpress.com/tag/kepailitan/ , diakses 1 november 2010 Om Nip-Nip , 2009 , Kelebihan dan Kelemahan Perseroan Terbatas (PT), on line http://perusahaan.web.id/definisi/perseroan-terbatas.html, diakses 15 oktober 2010. Tejabuwana , 2009, PENDIRIAN PT DAN PROSEDUR PENGESAHAN PT MENURUT UU 40/2007 , on line http://mkn-unsri.blogspot.com, diakses 1 november 2010.

PERESEROAN TERBATAS (PT) Oleh : Hasriani Kasim

32

You might also like