You are on page 1of 13

Untuk mengetahui bagaimana kedudukan pemahaman individu dalam kompetensi petugas bimbingan dan penyuluhan di sekolah maka, terlebih

dahulu perlu diketahui apa kompetensi petugas bimbingan tersebut. Dalam BCO disebutkan bahwa profil kemampuan dasar konsling sekolah adalah sebagai berikut: 1.Menguasai bahan bimbingan 2.Mampu mengelola layanan bimbingan 3.Mampu mengelola layanan konsling 4.Mampu menggunakan media dan sumber-sumber bimbingan 5.Mampu menyelenggarakan administrasi bimbingan di sekolah 6.Mampu melaksanakan tugas-tugas bimbingan yang berkaitan dengan pengajaran 7.Menguasai landasan landasan kependidikan /bimbingan 8.Memahami proses pengajaran 9.Memahami asas-asas penelitian dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan /bimbingan guna keperluan bimbingan dan konsling. Mampu mengelola layanan bimbingan (kompetensi No 2). Adapu subsub kompetensi untuk kompetensi 2 tersebut adalah: 2.1 Memberikan layanan bimbingan kepada murid 2.2 Bekerja sama dengan guru sehubungan dengan tugasnya dengan murid 2.3 Bekerja sama dengan kepala sekolah sehubungan dengan tanggung jawabnya kepada murid. 2.4 Bekerja sama dengan orang tua sehubungan dengan tanggung jawabnya terhadap murid/anak 2.5 Bekerja sama dengan masyarakat /industri/lembaga luar 2.6 Mengevaluasi hasil guna layanan bimbingan Masing-masing sub kompetensi di bagi-bagi iagi atas beberapa butir kompetensi. Di sinihanya akan di bicarakan sub kompetensi 2.1.,yaitu memberikan layanan bimbingan kepada murid yang terbagi atas 7 butir kompetensi yaitu; 2.1a. Menyelenggarakan layanan artikulasi 2.1b. Menyelenggarakan layanan orientasi 2.1c. Menyelenggarakan layanan informasi 2.1d. Menyelenggarakan layanan inventarisasi data pribadi 2.1e. Menyelenggarakan layanan penempatan

2.1f. Menyelengarakan layanan referal 2.1g. Menyelenggarakan layanan tindak lanjut dan penilaian Dari uraian tersebut maka jelaslah bahwa pemahaman individu yang memberikan pengalaman belajar untuk mencapai salah satu butir kompetensi petugas bimbingan dan konsling sekolah. Dalam makalah ini hanya di bicarakan tentang pemahaman individu yang di lakukan dengan pengukuran psikologis. A.JENIS DATA YANG DI KUMPULKAN Untuk dapat memahami individu dengan sebaik-baiknya, maka perlu di kumpulkan data yang lengkap dan akurat tentang individu tersebut .Menurut Djumhur dan Moh.surya,jenis-jenis data yang di kumpulkan dalam rangka layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah terdiri dari; data identitas pribadi,data tentang keluarga,data tentang kesehatan dan pertumbuhan jasmani,data tentang proses perkembangan,data tentang lingkungan masyarakat sekitar,data tentang pendidikan, data tentang kecerdasan,data tentang bakat,data tentang minat,data tentang kegiatan di luar sekolah,data tentang penyesuaian sosial/pribadi,data tentang cita-cita dan data tentang kebiasaan sehari-hari. Data yang perlu di kumpulkan dalam rangka pemahaman individu adalah data-data sebagai berikut : 1.Data informasi umum yang meliputi identitas pribadi,latar belakang keluarga,keadaan fisik lingkungan sosial dan sebagainya 2.Temperamen 3.Karakter 4.Penyesuaian 5.Sikap 6.Minat 7.Inteligensi 8.Bakat 9.Prestasi belajar B.FUNGSI PENGUKURAN PSIKOLOGIS Pengukuran psikologis mempunyai fungsi sebagai berikut: a.Fungsi seleksi,yaitu untuk memutuskan individu-individu yang akan di pilih b.Fungsi klasifikasi,yaitu mengelompok-ngelompokkan individu dalam kelompok sejenis c.Fungsi deskripsi,yaitu menyuguhkan hasil pengukuran psikologis yang telah di lakukan tanpa klasifikasi tertentu d.Mengevaluasi suatu treatment,yaitu untuk mengetahui apakah suatu

tindakan tertentu yang telah dilakukan terhadap seseorang kelompok individu telah mencapai hasil atau belum e.Menguji suatu hipotesis,yaitu untuk mengetahui apakah hipotesis yang di kemukakan itu betul atau salah C.TUJUAN PENGUKURAN PSIKOLOGIS Tujuan pengukuran psikologis khususnya dalam layanan bimbingan dan konsling dapat dikemukakan sebagai berikut: a.Membantu siswa untuk mengenal dirinya sendiri b.Membantu orang tua unyuk mengenal anaknya c.Membantu guru dalam merancanakan dan mengelola pengajaran d.Membantu kepala sekolah dalam menetapkan suatu kebijakan e.Untuk keperluan layanan bimbingan dan konsling D.CARA PENDEKATAN DALAM PENGUKURAN PSIKOLOGIS Ada 2 pendekatan dalam pengukuran psikologis.Perbedaan pandangan antara keduddukan pendekatan tersebut berkembang dari perbedaan latar belakang historis serta perbedaan tipe dan prosedur interprestasi. 1. Pendekatan psikometrik,yaitu suatu cara pendekatan dalam pengadministrasian dan penginterpretasian pengukuran psikologis yang di dasar kan atas perhitungan numerikal dengan menggunakan satuan ukuran tertentu terhadap suatu aspek psikhis tertentu. 2. Pendekatan impresionistik,yaitu suatu cara pendekatan dalam pengadministrasian dan penginterpretasian pengukuran psikologis untuk memahami kepribadian seseorang yang di dasarkan atas kesan yang di timbulkan oleh orang yang bersangkutan. E.ASAS PENGUKURAN DALAM PSIKOLOGIS Adapun asas-asas yang perlu di perhatikan dalam pengukuran psikologis adalah: 1. Instrumen yang di gunakan untuk mengadakan oengukuran psikologis harus memenuhi syarat sebagai alat ukur yang baik ,(valid,reliable,mempunyai tingkat kesukaran yang memadai dan mempunyai daya beda yang memadai pula). 2. Penyelenggaraan psikologis hendaknya di lakukan dengan memperhatikan syarat-syarat pengukuran yang baik. 3. Data-data yang di peroleh dari pengukuran psikologis hendaknya di interpretasikan atas dasar norma yang telah di tetapkan 4. Perbedaan individu . 5. Variasi dalam individu itu sendiri. 6. Lingkungan mempengaruhi hasil tes.

7. Identifikasi kemampuan dan karakteristik pribadi yang di peroleh dalam tes harus selalu kita kaitkan dengan layanan bimbingan . 8. Kemampuan dan umur. F.KODE ETIK PENGUKURAN PSIKOLOGIS Dalam penggunaan tes psikologis ada beberapa kode etik yang perlu di perhatikan,yaitu: 1. Suatu jenis tes hanya bole di berikan oleh petugas yang berwenang menggunakan dan menafsirkan hasilnya. 2. Testing di perlukan bila di butuhkan data tentang sifat atau ciri kepribadian yang menuntut adanya perbandingan dengan sampel yang lebih luas misalnya tarap inteligensi,minat,bakat khusus,dan kecendrungan dalam pribadi seseorang 3. Data dari hasil testing itu harus diintegrasikan dengan informasi lain yang di peroleh dari klien sendiri atau dari sumber lain. 4. Data hasil testing di perlskukan setaraf seperti data dan informasi lain tentang kien. 5. Penyuluh harus memberikan orientasi yang tepat kepada klien mengenai alasan di gunakannya tes dan apa hubungannya dengan masalahnya,hasilnya harus di sampaikan kepada klien dengan di sertai penjelasan tentang arti dan kegunaannya. 6. Hasil testing hanya dapat di beritahukan kepada pihak lain sejauh pihak yang di beritahu itu ada hubungannya dengan usaha bantuan kepadaklien dan tidak merugikan klien. 7. Pemberian suatu jenis tes harus mengikuti pedoman atau petunjuk yang berlaku bagi tes yang bersangkutan.

G. METODE DALAM TEKHNIK MENGUASAI PEMAHAMAN INDIVIDU Ada beberapa metode dalam tekhnik menguasai pemahaman individu dalam BK,yaitu: 1) METODE OBSERVASI Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang di amati . 1) JENIS-JENIS OBSERVASI 1. Berdasarkan situasi yang di observasi Observasi terhadap situasi bebas (free situasion)

Observasi terhadap situasi yang di manipulasikan (manipulated situation) Observasi terhadap situasi yang setengah terkontrol (partially controlled) 2. Berdasarkan keterlibatan pengobservasi Observasi partisipasi Observasi non partisivasi Observasi quasi partisivasi 3. Berdasarkan pencatatan hasil-hasil observasi Observasi berstruktur Observasi tak berstruktur Keuntungan dari observasi adalah bahwa subyek yang di observasi tidak merasa di bebani tugas tambahan. Ia tetap pada kegiatan yang telah dilakukannya tanpa merasa terganggu . Berbeda dengan interviu atau kuesioner da mana subyek merasa di sita waktu dan tenaganya untuk memberikan jawaban terhadap pertayaan-pertayaan yang di ajukan dalam interviu atau kuesioner tersebut. 2) ASPEK-ASPEK TINGKAH LAKU YANG COCOK DI EVALUASI DENGAN METODE OBSERVASI Aspek tingkah laku yang cocok di evaluasi dengan metode observasi adalah : Temperamen,karakter,penyesuaian,sikap dan minat,inteligensi,bakat dan hasil belajar dapat pula di evaluasi dengan metode observasi, tetapi pelaksanaannya sangat sulit dan kurang efektif. Untuk ketiga aspek yang di sebutkan terakhir ini lebih tepat di evaluasi dengan metode tes.

2) METODE KUESIONER Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan jalan mengajukan suatu daftar pertayaan tertulis kepada sejumlah individu,dan individuindividu yang di berikan daftar pertayaan tersebut di minta untuk memberikan jawaban secara tertulis pula. (1) JENIS-JENIS KUESIONER (a) Menurut subyek yang di kirimi kuesioner Kuesioner langsung Kuesioner tidak langsung

(b) Menurut bentuk pertayaan yang di gunakan Kuesioner terbuka Kuesioner tertutup Keuntungan dari metode kuesioner ialah Bahwa dengan menggunkan metode kuesioner dapat dilakukan pengumpulan data terhadap sejumlah siswa dalam waktu yang relatif singkat. Dengan demikian ,apabila di bandingkan dengan interviu atau observasi,kuesioner ini jauh lebih efisien dalam penggunaan waktu dan tenaga. 3) METODE INTERVIU Interviu adalah suatu cara pengumpulan data dengan jalan mengajukan pertayaan secara lisan kepada sumber data ,dan sumber data juga memberikan jawaban secara lisan pula. 1) JENIS-JENIS INTERVIU a) Menurut responden yang di interviu Interviu langsung Interviu tak langsung b) Menurut prosedur interviu Interviu berstruktur Interviu tak berstruktur c) Menurut situasi interviu Interviu formal Interviu informal d) Menurut perencanaan interviu Interviu berencana Interviu insidental

Salah satu keuntungan yang besar dari interviu apabila di bandingkan dengan kuesioner adalah sifatnya yang fleksibel . Dalam interviu memungkinkan responden untuk meminta penjelasan terhadap pertayaan-pertayaan yang kurang jelas atau yang kurang dipahaminya.Begitu ula sebaliknya penginterviu dapat meminta penjelasan pula terhadap jawaban responden yang kurang jelas ,atau meminta jawaban ulng terhadap jawaban yang tidak sesuai dengan isi pertayaan .Kadang-kadang jawaban-jawaban yang di berikan oleh responden dapat merangsang penginterviu untuk mengajukan pertayaan tertentu yang belum di pikirkan pda awal interviu.

4) METODE INVENTORI Metode inventori adalah Suatu metode untuk mengumpulkan data yang berupa suatu peryataan (statemen) tentang sifat,keadaan,kegiatan tertentu dan sejenisnya . Dari daftar peryataan tersebut subyek /individu yang hendak kita kumpulkan datanya di minta untuk memmilih mana-mana pernyataan yang cocok dengan dirinya.Setiap peryataan yang cocok dengan dirinya diisi tanda cek atau tanda-tanda lain yang di tetapkan. Sedangkan peryataan-peryataan yang tidak cocok dengan dirinya tidak diisi apa-apa. Ada beberapa instrumen Inventori,yaitu: Guilford Zimerman Temperament survey Inventori peryataan yang berlebihan Bell Adjusment Inventory Minnesota multiphasic personality Inventory (MMPI) Inventori jarak sosial Skala sikap Thurstone Skala sikap Rammer Strong Vocational Interest Blank Kuder preperence record Edward personal preference schedule Daftar masalah Masalah kebiasaan belajar Theknik siapa saya (who am I ) Keuntungan dan kelemahan dari inventori Ada beberapa keuntungan dari inventori. Metode ini mudah dilaksanakan dan mudah pula cara pemberian markahnya dengan mengikuti petunjuk-petunjuk yankg di teyapkan. Penyelenggaraan metode ini dapat di ulangi untuk mengukur perkembangan seseorang maupun sekelompok siswa . Pelaksanaan inventori lebih lanjut dapat menimbulkan self kritik pada para siswa yang mengisi inventori tersebut. Metode inventori merupakan metode pengumpulan data yang cukup banyak dalam waktu yang relatif singkat. 5) METODE SOSIOMETRI Sosiometri adalah Suatu metode untuk mngumpulkan data tenteng

pola atau struktur hubungan antara individu-individu dalam suatu kelompok. Metode sosiometri ini mula-mula di kembangkan oleh moreno dan jenning . Metode ini di dasarkan atas porsulat-porsulat bahwa kelompok mempunyai struktur yang terdiri dari hubungan interpersonal yang kompleks.Hubungan-hubungan ini dapat di ukur secara kuantiatif maupun secara kualitatif. Posisi tiap-tiap individu di dalam struktur kelmpoknya dan hubungannya yang wajar dengan individu yang lain dapat di ukur dengan metode ini. TIPE-TIPE SOSIOMETRI (a) Tipe Nominatif Dalam tipe ini kepada setiap individu dalam suatu kelompok di tanyai, siapa-sa-iapa kawan yang di senangi/ tidak di senangi untuk di ajak melakukan suatu aktivitas tertentu ,atau sapa kawannya dalam suatu pola hubungan tertentu. (b) Tipe skala bertingkat Dalam tipe ini di sediakan sejumlah statemen yang di susun secara bertingkat, yaitu daru statement yang menyatakan hubungan yang paling dekat ,sampai dengan statement yang menyatakan hubungan yang paling jauh. (c) Tipe siapa dia (whos who) Dalam tipe ini di sediakan sejumlah statement tenteng sifat-sifat individu. Sebagian dari statement-statement tersebut mengungkapkan sifat yang positif dan sebagian lagi mengungkapkan sifat yang negatif. Kepada masing-masing anggota kelompok di suruh memilih kawankawannya yang mempunyai sifat yang cocok dengan yang di ungkapkan oleh statemen tersebut. KEGUNAAAN SOSIOMETRI Untuk memperbaiki struktur hubungan sosial para siswa di dalam kelasnya Memperbaiki penyesuaian hubungan soaial siswa secara individual Mempelajari akibat-akibat praktik-praktik sekolah terhadap hubungan sosial di kalangan siswa Mempelajari mutu kepemimpinan dalam situasi yang bermacammacam Menemukan norma-norma pergaulan antar siswa yang di inginkan dalam kelompok/kelas bersangkutan.

6) METODE PROYEKSI Metode proyeksi adalah Suatu metode pengumpulan data tentang satu atau beberapa aspek kepribadian seseorang yang dilakukan dengan jalan memberikan rangsangan yang tidak berstruktur sedemikian rupa, sehingga memungkinkan adanya proyeksi kepribadian secara penuh, seperti peralihan perasaan,perwujudan dari struktur kepribadian dan sebagainya. Metode ini tidak meminta subyek untuk swcara sadar melaporkan tentang keadaan dirinya . Jadi metode proyeksi ini tidak termasuk metode laporan diri (personal report). 1. JENIS-JENIS METODE PROYEKSI a. Asosiasi bebas b. Metode bintik-bintik tinta dari Rorschach c. Apersepsi temkatik ( Thematic Apperception Test ) d. Tehnik gambar ( Drawing Tecliniques ) e. Tehnik permainan f. Analisis Tulisan Tangan Keuntungan dan kelemahan dari metode proyeksi Kesukaran-kesukaran dari metode dari proyeksi ini adalah dalam menganalisis dan menginterpretasikan jawaban-jawaban yang dibeikan. Bahkan tehnik gamabaran dan tehnik permainan penggunaanya sangat terbatas bagi kebanyakan guru / konselor, dimana interprepsi dari data-data tersebut sring dinyatakan dengan menggunakan istilah-istilah dinamika tingkah laku yang mungkin kurang dipahaminya. Bahan-bahan yang dihasilkan dari metode proyeksi ini dapat digunakan untuk mengadakan bimbingan apabilah betul-betul dianalisis oleh seorang ahli. 7) METODE BIOGRAFIS, METODE PENGUMPULAN BAHAN DAN METODE TESTINGKAH LAKU 1. METODE BIOGRAFIS Metode biografis ialah suatu metode pengumpulan data dengan menggunakan tulisa-tulisan yang ada tentang kehidupan seseorang. Metode ografis ini terdiri dari : otobiografi, catatan harian, dan kenang-kenangan masa muda. a. Metode otobiografi

Metode otobiografi adalah metode untuk mengumpulkan data, tentang kepribadian seseorang dengan jalan mempelajari riwayat kehidupan seseorang yang ditulis oleh orang yang bersangkutan. Otobiografi ( riwayat hidup yang ditulis sendiri ) merupakan suatu instrumen tentang diskripsi diri memberikan informasi yang cukup berarti yang sering tidak bisa dipeoleh melalui alat pengukur yang lain. b. Metode biografi Metode biografi adalah suatu metode untuk memahami kepribadian seseorangdengan mempelajari riwayat hidup orang tersebut, yang ditulis olehorang lain.

c. Metode catatan harian Metode catatan harian adalah suatu metode pengukuran kepribadian dengan jalan mempelajarin catatan harian orang tesebut. Sedangkan yang dimaksud dengan catatan harian adalah catatan-catatan tentang peristiwa-peristiwa penting yang dialami oleh seseorang yang dipandang sangat berarti dalam kehidupan orang tersebut dan bersifat sangat pribadi. d. Metode studi dokumenter Metode studi dokumenter adalah Suatu metode pengumpulan data tentang keadaan seseorang dengan jalan mempelajari dokumendokumen yang telah ada mengenai orang tersebut. Adapun dokumendokumen yang dapat di pelajari dalam hal ini antara lain adalah : raport ijazah,piagam yang pernah di terima,surat-surat keterangan,dan sebagainya. 2. METODE PENGUMPULAN BAHAN Metode pengumpulan bahan adalah Suatu metode pengumpulan data tentang kepribadian seseorang dengan jalan mengumpulkan barangbarang yang digunakan oleh orang tersebut atau yang di hasilkan olehnya. a. Metode pengumpulan puisi b. Metode pengumpulan prosa 3. METODE TES TINGKAH LAKU ( behavioral test ) Tes tingkah laku merupakan penilaian kepribadian yang dilakukan dengan jalan memberikan suatu treatment tertebtu kepada subyek

sehingga pada subyek Ltimbul suatu tingkah laku tertentu. Metode ini bukan merupakan metode yang berdiri sendiri, melainkan dikombinasikan dengan metode observasi. a. Tes duplikasi b. Tes mengintai c. Tes perencanaan penggunaan uang d. Tes kepemimpinan diskusi kelompok 8) METODE CATATAN KUMULATIF DAN METODE STUDI KASUS 1) METODE CATATAN KUMULATIF Metode catatan kumulatif adalah Kumpulan catatan-catatan tentang berbagai aspek kepribadian seseorang. Catatan-catatan ini dapat di kumpulkan baerdasarkan atas bantuan metode yang lain seperti : observasi,interviu,kuesioner,inventori, tes dan sebagainya.Dengan catatan kumulatif ini dapat di ketahui seluruh aspek kepribadian siswa,sehingga memudahkan bagi konselor untuk memberikan bimbingan.catatan kumulatif ini biasanya berupa suatu kartu atau blanko yang berisi catatan-catatan tentang berbagai aspek kepribadian. 2) METODE STUDI KASUS Metode studi kasus ini merupakan penggunaan dari berbagai metode pengumpulan data ,maka metode studi kasus ini merupakan metode yang bersifat integratif (mengintegrasikan beberapa metode pengumpulan data).

9) TES INTELEGENSI Bentuk-bentuk tes intelegensi pada hakekatnya sama dengan bentukbentuk hasil belajar.jadi ada tes tindakan dan ada tes verbal,ada tes essay dan ada tes obyektif dan sebagainya. (1) JENIS-JENIS TES INTELEGENS (a) Tes Binet simon Tes Binet- simon adalah merupakan tes intelegensi yang pertma .Tes binet-simon di bagi menurut tingkatan umur . Jadi ada tes untuk anak

umur 3 tahun,ada tes untuk anak umur 4 tahun dan seterusnya. (b) TES WECHSLER Tes wechsler merupakan tes untuk mengukur intelegensi orang dewasa dari umur 16 tahun ke atas (c) TES ARMY ALPA DAN TES ARMY BETA Tes army alpa merupakan tes yang dapat di gunakan secara rombongan. Artinya dalam satu kali pelaksanaan tes dapat diikuti oleh sejumlah teste. (d) TES MENGGAMBAR ORANG Tes menggambar orang ini merupakan tes yang bebas dari pengaruh kebudayaan,karna masalah menggambar orang tersebut terdapat pada semua kebudayaan,jadi tidak terikat kepada latar kebudayaan suatu tempat . (e) TES LABIRIN Dalam tes labirin ini testee di hadapkan pada sebuah gambar labirin. Testee di suruh mencari jalan keluar dengan secepat-cepatnya dari suatu tempat yang telah di tentukan dalam gambar labirin tersebut .

(f) TES PROGRESSIVE MATRICES Tes progresive matrices merupakan tes yang sangat populer dalam pengukuran tes intelegensi . Tes ini menggambarkan matrices yang progresive yang mempunyai hubungan yang analogi 10) TEST BAKAT (1) JENIS-JENIS TES BAKAT (a) Tes bakat rangkaian Tes bakat rangkaian adalah Suatu tes bakat yang mengukur sejumlah bakat tertentu . Yang termasuk tes bakat rangkaian antara lain : Differencial Aptitude Tes Tes ini bertujun untuk mengukur kecakapan-kecakapan (abilities) yang terpisah dan tidak berkolersi satu sama lainnya

General Aptitude Batteray. Tes ini di siapkan untuk mengukur bakat yang berbeda-beda. Primary Mental Abilities Test. (b) Tes bakat tuggal Tes bakat tungal adalah Tes bakat yang hanya mengukur satu jenis bakat saja. Yang termasuk jenis tes bakat Tunggal adalah : Bennet Mechanikal Comprehension tes Tes ini di susun untuk mengukur bakat mekanis Coonor Finger Dexterity tes Tes ini di rancang untuk mangukur kemampuan bekerja dengan jari ,tangan dan lengan secara tepat dan terampil. Musical Aptitude test Tes ini di rancang untuk kemampuan membedakan tinggi nada ,kemampuan membedakan intensitas nada, kemamouan membedakan panjang pendek nada, dan kemampuan untuk menafsirkanapakah dua buah irama yang di perdengarkan itu berbeda atau tidak. Horn Art Aptitude Test Tes ini terdiri dari pasangan pasangan gambar. Gambar yang satu di buat lebih artistik dari gambar yang lainnya. Subyek di suruh memilih mana gambar yang lebih artistik Minnesota Vocational Test for Clerical Worker Tes ini terdiri dari dua bentuk ,Yaitu bentuk pasangan angka-angka ,dan bentuk pasangan sama-sama. Subyek di suruh menentukan apakah pasangan-pasangan tersebut sama atau berbeda.

You might also like