You are on page 1of 5

KONSEP VALENSI SUATU ATOM

Di kimia valensi juga dikenal sebagai bilangan valensi, yaitu ukuran jumlah ikatan kimia yang dibentuk oleh atom dalam senyawa. Lebih dari satu abad yang lalu konsep valensi pelan-pelan mendekati deskripsi ikatan kimia termasuk struktur lewis (1916). Teori ikatan valensi (1927), orbital molekul (1928), teori VSEPR (1958) dan semua kemajuan metode-metode kuantum kimia. Secara etimologi kata valence dari tahun 1425 berarti persiapan isi. Dari bahasa latin valentia berarti kekuatan, isi dan secara kimia berarti kombinasi kekuatan dari unsur (1884). Pada tahun 1789 William Higgins mempublikasikan apa yang dia sebut sebagai kombinasi dari inti partikel, yang menunjukkan konsep ikatan valensi. Sebagai contoh menurut Higgins kekuatan diantara inti partikel oksigen dan inti partikel nitrogen adalah 6, kemudian kekuatan akan dibagi menurutnya, dan juga untuk kombinasi inti partikel lain.

William Higgins' gabungan inti partikel nitrogen (1789)

Pada awal Permulaan, teori valensi kimia dapat diusut melalui catatan Edward Frankland ( 1852), dia mengkombinasikan teori radikal bebas dengan pemikiran afinitas kimia untuk menunjukkan bahwa unsur tertentu cenderung berikatan dengan unsur lain untuk membentuk senyawa, dan kombinasi kekuatan dari unsur yang berikatan disebut sebagai valensi. Konsep ini dikembangkan dipertengahan abad ke 19 mencoba merasionalkan formula dari senyawa kimia yang berrbeda.

Model atom dot Lewis dengan keadaan bahwa jumlah pasangan electron yang diberikan atom untuk berbagi dengan atom-atom yang di dekatnya disebut kovalen dari atom. Awalan co berarti bersama sehingga ikaan kovalen berarti atom yang berbagi valensi. Oleh karena itu, jika sebuah atom, yang mempunyai valensi +1, bebarti kehilangan sebuah elekron yang ber valensi -1,beratri kelebihan 1 elektron. Kemudian ikatan antara 2 atom akan dihasilkan. Berikut ini membicarakan ikatan kovalen secara umum. Sebagai contoh, dalam banyak senyawanya, karbon membentuk 4 ikatan, oksigen 2 ikatan dan hydrogen 1 ikatan. Bagaimanapun hal ini menjadi terlihat bahwa untuk banyak unsur , valensi tersimpan diantara senyawa-senyawa yang berbeda. Sebagai contoh, identifikasi phosphor yang kadang mempunyai valensi 3 dan kadang juga mempunyai valensi 5. Untuk penyelsaian masalah ini dikhususkan pada valensi masing-masing senyawa dalam banyak konsep umum, dalam hal ini lebih dikhususkan pada konep bilangan oksidasi.

Pada tahun 1927, teori ikatan valensi dikembangkan atas dasar argumen bahwa sebuah ikatan kimia terbentuk ketika dua valensi elektron bekerja dan menjaga dua inti atom bersama oleh karena efek penurunan energi sistem. Pada tahun 1931, beranjak dari teori ini, kimawan Linus Pauling mempublikasikan jurnal ilmiah yang dianggap sebagai jurnal paling penting dalam sejarah kimia: "On the Nature of the Chemical Bond". Dalam jurnal ini, berdasarkan hasil kerja Lewis dan teori valensi ikatan Heitler dan London, dia mewakilkan enam aturan pada ikatan elektron berpasangan: 1. Ikatan elektron berpasangan terbentuk melalui interaksi elektron tak-berpasangan pada masing-masing atom. 2. Spin-spin elektron haruslah saling berlawanan. 3. Seketika dipasangkan, dua elektron tidak bisa berpartisipasi lagi pada ikatan lainnya. 4. Pertukaran elektron pada ikatan hanya melibatkan satu persamaan gelombang untuk setiap atom. 5. Elektron-elektron yang tersedia pada aras energi yang paling rendah akan membentuk ikatan-ikatan yang paling kuat.

6. Dari dua orbital pada sebuah atom, salah satu yang dapat bertumpang tindih paling banyaklah yang akan membentuk ikatan paling kuat, dan ikatan ini akan cenderung berada pada arah orbital yang terkonsentrasi. Buku teks tahun 1939 Pauling: On the Nature of Chemical Bond menjadi apa yang banyak orang sebut sebagai "kitab suci" kimia modern. Buku ini membantu kimiawan eksperimental untuk memahami dampak teori kuantum pada kimia. Namun, edisi 1959 selanjutnya gagal untuk mengalamatkan masalah yang lebih mudah dimengerti menggunakan teori orbital molekul. Dampak dari teori valensi ini berkurang sekitar tahun 1960-an dan 1970-an ketika popularitas teori orbital molekul meningkat dan diimplementasikan pada beberapa progam komputer yang besar. Sejak tahun 1980-an, masalah implementasi teori ikatan valensi yang lebih sulit pada program-program komputer telah hampir dipecahkan dan teori ini beranjak bangkit kembali.

VALENSI SUATU UNSUR

Group 1 Period 1 2 3 4 1 H 3

10 11 12

13 14

15

16

17 18 2

7 N 15 P 33

8 O 16 S 34

He 10

Li Be 11 12 Na Mg 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 K Ca Sc Ti V

B C 13 14 Al Si 31 32

F Ne 17 18 Cl Ar 35 36 Br Kr

Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn Ga Ge As Se

5 6 7

37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 Rb Sr Y 55 56 * Cs Ba 87 88 ** Fr Ra

49 50

51

52

53 54

Zr Nb Mo Tc Ru Rh Pd Ag Cd In Sn Sb Te I Xe 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 Hf Ta W Re Os Ir Pt Au Hg Tl Pb Bi Po At Rn 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 Rf Db Sg Bh Hs Mt Ds Rg Uub Uut Uuq Uup Uuh Uus Uuo 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71

* Lanthanides ** Actinides

La Ce Pr Nd Pm Sm Eu Gd Tb Dy Ho Er Tm Yb Lu 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 Np Pu Am Cm Bk Cf Es Fm Md No Lr

Ac Th Pa U Valences of chemical elements


None One Two Three Four

Five

Six

Seven

Atomic number colors show state at Borders show natural occurrence From standard temperature and pressure (0 C Primordial Synthetic Undiscovered decay and 1 atm) Solids Liquids Gases Unknown

Kimiawan Jerman Stradouity Friedrich August Kekul (1829-1896) dan kimiawan Inggris Archibald Scott Couper (1831-1892) mengkolaborasikan teori kedua menjadi teori valensi. Kekul menganggap bahwa satu atom karbon memiliki empat satuan afinitas (dalam terminologi modern, valensi) dan menggunakan satuan afinitas ini dengan empat atom hidrogen membentuk CH4 atau berkombinasi dengan dua atom oksigen membentuk CO2. Ia juga menyarankan kemungkinan atom karbon dapat berkombinasi dengan atom karbon lain, menggunakan satu dari empat valensinya, dan setiap atom karbon dapat berkombinasi dengan atom lain termasuk atom karbon, dengan menggunakan tiga valensi sisanya. Kekul mengusulkan metoda menggambarkan molekul (yang disebut dengan sosis Kekul) seperti di gambar 3.2. Pada tahap ini, valensi hanya sejenis indeks yang mengindikasikan rasio atom yang menyusun molekul.

Gambar 3.2 Struktur molekul yang diusulkan oleh Kekul. Pada tahap ini konsep ikatan kimia yang menghubungkan atom belum jelas.
Metana CH4 etana CH3CH3 asam asetat CH3COOH

Couper memformulasikan teorinya dengan cara yang mirip, tetapi ia mendahului Kekul dalam menggunakan istilah ikatan yang digunakan seperti saat ini untuk menyatakan ikatan atom atom. Konsep fundamental dalam kimia organik modern, yakni rantai atom karbon, secara perlahan diformulasikan. Jadi konsep ikatan kimia digunakan oleh Kekul dan Couper didasarkan atas teori valensi dan ikatan kimia pada dasarnya identik dengan konsep modern ikatan kimia. Harus ditekankan bahwa di abad 19 tidak mungkin menjawab pertanyaan mendasar mengapa kombinasi tetentu dua atom membentuk ikatan sementara kombinasi dua atom lain tidak akan membentuk ikatan. Valensi dari suatu unsur tidaklah selalu sepadan dengan status oksidasi paling yang tinggi kecuali ruthenium, osmium dan xenon, yang mempunyai valensi enam ( heksafluorid) tetapi campuran oksigen yang berbilangan oksidasi +8, dengan khlor yang mempunyai valensi 5 sedangkan oksidasi paling tinggi yaitu + 7 (didalam perklorat). Konsep kombinasi tidak bisa disamakan dengan banyaknya ikatan yang dibentuk oleh suatu atom. Pada lithium florida( yang mempunyai struktur sama dengan NaCl), masing-masing atom litium dikelilingi oleh enam atom fluorine, sedangkan valensi litium yang bersifat umum ada pada larutan LiF.

You might also like