You are on page 1of 55

MODUL LEARNING SKILLS

Pelatihan ini akan meliputi pengenalan kepada 4 ketrampilan yang digunakan di dalam proses belajar, terutama menuju pembelajaran yang mandiri dan aktif. Keempat ketrampilan tersebut adalah :

I.

MENGENALI GAYA BELAJAR 1. Permainan Angka 2. Membangun Harapan 3. Permainan Mana yang Lebih Penting: MATA atau TELINGA 4. Mengenal Gaya Belajar MEMBUAT CATATAN 1. Permainan Sebuah Gambar Bernilai 1000 Kata 2. Mengenali Kebiasaan Mencatat 3. Pengenalan Metode Mind-Maps 4. Latihan Metode Mind-Maps MEMBACA CEPAT 1. Melatih Konsentrasi 2. Melatih Persepsi 3. Melatih Fiksasi 4. Melatih Membaca Cepat dengan Pemahaman Tinggi BELAJAR DENGAN PEMIKIRAN KRITIS 1. Pengenalan terhadap Pertanyaan Kritis 2. Latihan membuat Pertanyaan Kritis

II.

III.

IV.

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

HARI PERTAMA

PROSEDUR 1

KEGIATAN HARI PERTAMA: 1. PERMAINAN ANGKA 2. MEMBANGUN HARAPAN 3. PERMAINAN MANA YANG LEBIH PENTING: MATA ATAU TELINGA 4. MENGENAL GAYA BELAJAR

PERMAINAN ANGKA
TUJUAN Membantu peserta saling berkenalan dengan lebih akrab. Menumbuhkan iklim belajar sambil memahami proses belajar. MATERIAL Worksheet ANGKA ACAK (Lembar Kerja 1) Worksheet KURVA BELAJAR (Lembar Kerja 2)

PROSEDUR 1. Co-Trainer membagikan lembar kerja angka acak satu persatu kepada seluruh peserta 2. Peserta diminta untuk menghubungkan angka-angka secara urut mulai dari angka terkecil (1) sampai terbesar, selama 1 menit. 3. Kemudian co-trainer kembali membagikan lembar kerja angka acak kedua kepada seluruh peserta, dan kembali mengulang proses (2) 4. Sampai pada lembar kerja angka acak ke-empat proses tersebut terus diulang. 5. Peserta diminta untuk memindahkan angka terakhir yang dicapai pada tiap percobaan pada lembar kerja kurva belajar. 6. Beberapa peserta diminta untuk menyajikan kurva belajarnya, dan menceriterakan pengalamannya pada proses tersebut. 7. Trainer menjelaskan mengenai konsep proses belajar.

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

WAKTU Peserta mengerjakan lembar kerja angka acak (10 menit) Peserta menyajikan gaya belajarnya (20 menit) Pelatih mendiskusikan proses (30 menit) TOTAL WAKTU 60 menit JUMLAH PESERTA 50 peserta

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

Lembar Kerja 1

ANGKA ACAK

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

Lembar Kerja 2

KURVA BELAJAR 50 49 48 47 46 45 44 43 42 41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 Angka terakhir 20 yang 19 dicapai 18 17 16 I


Pelatihan Learning Skills

II
Percobaan

III

IV

PROGRAM PPKB UGM

PROSEDUR 2

MEMBANGUN HARAPAN

TUJUAN Untuk membantu mempertegas tujuan pelatihan yang telah ditentukan kepada peserta pelatihan MATERIAL Lembar Kerja 3 Bacaan Pendukung 1 PROSEDUR 1. Pada pembukaan, trainer menyatakan tujuan pelatihan secara umum dan memberikan tinjauan sekilas terhadap pelatihan yang akan diberikan (Bacaan Pendukung 1) (15 menit) 2. Trainer meminta peserta pelatihan untuk menuliskan harapan pribadi mereka dalam mengikuti pelatihan ini pada lembar kerja 3, sehingga harapan peserta dapat selaras dengan tujuan pelatihan. Dalam hal ini peserta diminta untuk menyatakan 3 harapan yang ingin dicapai dari pelatihan yang akan dilaksanakan. (15 menit) WAKTU Kurang lebih 30 menit JUMLAH PESERTA 50 peserta

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

Lembar Kerja 3

Setelah pelatihan ini, saya berharap : Mengetahui tentang: . Mampu .... . .. Merasa (pilih pernyataan yang sesuai dengan melingkari huruf di depan pilihan) Jawaban: A.Merasa lebih positif terhadap diri sendiri B. Merasa lebih percaya diri menghadapi kuliah C. Merasa lebih mengenal diri pribadi D.Merasa lebih optimis menghadapi ujian

BACAAN PENDUKUNG 1

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

TUJUAN PELATIHAN
Di akhir pelatihan ini diharapkan peserta akan mampu: 1. Mengenal model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dirinya (learning how to learn). Belajar adalah suatu proses yang sangat bersifat pribadi. Siswa perlu mengenal terlebih dahulu karakteristik belajar yang dia miliki. Setiap orang memiliki kepekaan yang berbeda-beda di dalam route penyerapan informasi yang diterimanya. Ada sebagian orang yang lebih peka menerima informasi dalam bentuk tulisan (visual), ada pula yang berbentuk suara (auditory) bahkan tidak jarang terdapat pula orang yang lebih peka menerima informasi dari gerakan (kinestetik) 2. Membaca dengan kecepatan memadai dan pemahaman tinggi (Power Reading). Kecepatan membaca merupakan suatu modal bagi siswa untuk dapat menambah pengetahuannya. Kecepatan membaca ideal seseorang adalah 250 kpm (kata per menit). Kecepatan membaca dengan pemahaman yang tinggi merupakan suatu ketrampilan yang perlu dilatihkan pada mahasiswa, untuk mengoptimalkan proses pembelajarannya. 3. Mencatat dengan mengaktifkan 2 belahan otak (Mind-mapping). Model pencatatan yang dapat melibatkan kerja dua belahan otak, harus mengikuti pola kerja otak. Tulisan/pencatatan perlu diselaraskan dengan otak yang bekerja dengan model cabang. Pada pelatihan ini akan dikenalkan cara mencatat dengan menggunakan model peta pikiran, yang menggunakan prinsip kerja otak kiri dan kanan. 4. Belajar dengan metode critical thinking. Proses belajar yang dapat mengakibatkan proses renovasi mental diperlukan untuk dapat mengarahkan mahasiswa menjadi pembelajar yang aktif. Dengan mengajarkan mahasiswa belajar secara kritis, maka diharapkan juga akan dapat meningkatkan ketrampilan berpikir mahasiswa, dalam hal pengambilan keputusan, penyelesaian masalah dan kreativitas. PROSEDUR 3

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

PERMAINAN MANA YANG LEBIH PENTING: MATA ATAU TELINGA


TUJUAN Membantu peserta mengenal jalur informasi pada dirinya yang lebih peka (mata atau telinga) MATERIAL Lembar Kerja 4 Lembar Kerja 5 Bacaan Pendukung 2 PROSEDUR 1. Trainer meminta masing-masing peserta untuk memilih panca indera mana yang lebih penting Mata atau telinga dengan disertai alasannya. (5 menit) 2. Trainer membagi peserta kedalam dua kelompok berdasarkan pilihan mereka, yakni kelompok Mata dan kelompok Telinga. (5 menit) 3. Kelompok Mata ditutup matanya dan diminta untuk mendengarkan nama objek yang dibacakan oleh pelatih. Peserta tidak boleh menulis objek tersebut. (5 menit) 4. Kelompok Telinga ditutup telinganya dan diminta membaca objek yang ada didepannya dengan menggunakan matanya. (5 menit) 5. Trainer meminta peserta untuk mengungkapkan apa yang dialami dan dirasakan selama kegiatan diatas. (15 menit) 6. Trainer bertanya kepada peserta mengenai pesan yang terkandung dalam permainan mana yang lebih penting mata atau telinga. (15 menit) WAKTU 50 menit PESERTA 50 orang

Lembar Kerja 4

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

Lembar Kerja 5

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

1. BUNGA 2. SEPEDA MOTOR 3. JAM DINDING 4. MAWAR 5. DOMPET 6. BUKU 7. KOMPUTER 8. KUDA 9. PIRING 10. MELON

BACAAN PENDUKUNG 2

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

STRATEGI BELAJAR
Membaca sebuah buku teks kuliah seringkali membosankan. Rasa bosan akan berakibat (a) tidak banyak informasi dari buku itu yang dapat diingat, dan (b) tidak ada upaya mengelaborasi lebih jauh gagasan-gagasan yang ada dalam buku teks tersebut. Salah satu sebab mengapa sebuah buku teks itu membosankan oleh karena penulisan buku-buku teks kebanyakan tidak disertai dengan pemberian ketrampilan belajar bagaimana belajar (learning how to learn). Belajar bagaimana belajar dirumuskan sebagai belajar bagaimana otak kita bekerja, bagaimana memori kita bekerja, bagaimana kita dapat menyimpan informasi, mengambil kembali informasi itu, mengkaitkan informasi itu dengan konsep-konsep lain, serta mencari pengetahuan baru apabila kita membutuhkannya secara cepat (instant) (Dryden, & Vos, 1999). Memberikan kepada pembaca ketrampilan belajar bagaimana belajar akan memberi peluang lebih besar bagi pembaca untuk mengingat lebih banyak dan mengelaborasi lebih jauh informasi-informasi yang ada dalam sebuah buku teks. Mengembangkan sikap bahwa Belajar itu menyenangkan. Dalam kehidupan sehari-hari belajar dan bekerja seringkali tidak membuat hati kita senang. Tidak jarang kita menunda pekerjaan dan belajar. Pekerjaan dan belajar seringkali kita kaitkan dengan tekanan-tekanan, tenggat (deadline), kemungkinan gagal, keterbatasan pilihan, serta rasa bosan yang tidak mampu kita hindari. Dilain pihak, kita lebih suka bermain daripada belajar atau bekerja. Mengapa demikian ? Bermain biasanya akan dapat membuat kita rileks, tidak ada ketakutan gagal, dan tak ada penilaian orang lain. Pada umumnya kita tidak senang atau merasa terpaksa mengerjakan tugas membaca buku atau membuat pekerjaan rumah yang diberikan oleh dosen atau guru. Hal ini karena membaca buku dan mengerjakan pekerjaan rumah kita anggap sebagai pekerjaan. Sebaliknya, mahasiswa dan siswa akan merasa senang dan tidak terpaksa untuk bermain, apakah itu bermain kartu remi, musik, sepakbola, maupun internet.

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

Apakah kita bisa mengubah sesuatu yang dianggap sebagai pekerjaan menjadi sesuatu yang lebih menyenangkan yaitu bermain. Langer (1997, h. 61) menulis:Virtually any task can be made pleasurable if we approach it with different attitude. If we have long held a mindset that a particular activity is arduous, changing to a mindful attitude may be difficult, but the difficulty stems from the mindset and not the activity. Dari pendapat Langer diatas maka marilah kita merubah pola berfikir kita mengenai kegiatan mempelajari pelajaran bukan lagi sebagai pekerjaan namun lebih sebagai permainan. Sikap yang lebih produktif ialah bahwa mempelajari pelajaran itu lebih merupakan aktivitas bermain daripada bekerja. Learning is fun (dalam Learning Revolution, 1999).

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

PROSEDUR 4

MENGENALI GAYA BELAJAR


TUJUAN Untuk membantu peserta lebih mengenal macam-macam gaya belajar, dan mengetahui gaya belajar yang dimilikinya. MATERIAL Bacaan Pendukung 3 Lembar Kerja 6 Lembar Kerja 7 Bacaan Pendukung 4 Bacaan Pendukung 5

PROSEDUR 1. Co-Trainer membagikan lembar kerja 6 (5 menit) 2. Trainer meminta peserta untuk mengisi inventori gaya belajar (lembar kerja 6), untuk mengetahui gaya belajarnya dengan cara memilih 2 pilihan pada masing-masing nomor (10 menit) 3. Co-trainer membagikan lembar kerja 7, dilanjutkan dengan pengisian lembar kerja tersebut dengan memindah huruf jawaban, dan kemudian menjumlahkannya ke bawah. Setelah diketahui jumlah masingmasing kolom (I -IV) maka angka tersebut dikalikan 4. Gaya belajar adalah angka yang paling tinggi (10 menit) 4. Trainer memberi penjelasan mengenai hasil inventori gaya belajar (30 menit) 5. Trainer menjelaskan bagaimana memanfaatkan gaya belajar (Bacaan Pendukung 3) (35 menit) WAKTU YANG DIBUTUHKAN 90 menit JUMLAH PESERTA 50 peserta

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

BACAAN PENDUKUNG 3

GAYA BELAJAR
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk membuktikan bahwa ternyata seseorang memiliki cara belajar yang berbeda-beda. Satu orang akan merasa lebih efektif dan lebih baik dengan menggunakan lebih banyak mendengarkan, namun orang lain merasa lebih baik dengan membaca dan bahkan ada yang merasa bahwa hasilnya akan optimal jika kita belajar dengan langsung mempraktekkan apa yang akan dipelajari. Bagaimana cara kita belajar akan sangat mempengaruhi struktur otak kita. Hal inilah yang kemudian kita kenal sebagai Gaya Belajar. Gaya Belajar kita akan sangat mempengaruhi bagian dari otak kita yang akan diaktifkan selama belajar. Berbagai penelitian juga telah dilakukan untuk membuktikan bahwa gaya belajar tertentu untuk seorang murid akan dapat menjamin kesuksesannya. Pada saat ini terdapat bermacam-macam model gaya belajar. Keragaman ini didasarkan pada penekanan yang berbeda dari para ahli dalam tiap penelitiannya, beberapa ahli melihat proses inputnya, yang lain melihat cognitive filter-nya, sementara yang lain melihat response-stylenya. Otak manusia tidak hanya memiliki gaya belajar tunggal. Otak manusia sangatlah kompleks. Untuk lebih memahami bagaimana kita belajar, maka proses belajar ini kemudian dibagi menjadi 4 bagian kecil, yaitu : 1. Konteks (Context), yaitu lingkungan di sekitar proses belajar yang menyediakan tanda-tanda yang penting selama proses belajar berlangsung. 2. Input (Input), yaitu bahan yang akan dikelola dalam proses belajar. Input ini yang akan menandai dimulainya balajar. Pada awalnya input ini harus kita indera dahullu untuk dapat kita proses dalam belajar. Kita memiliki lima panca indera untuk memproses input belajar kita. Seseorang akan memasukkan input dengan lebih baik melalui pendengaran, penglihatan, ataukah kinestetinya. 3. Pemrosesan (Processing), pada proses inilah kita mulai untuk memproses input belajar kita, melalui manipulasi data yang masuk. Kita dapat memproses
Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

secara global atau analistis, konkrit atau abstrak, multi-task atau single-task, dan lain sebagainya. 4. Saringan respons (Response Filter), dimana setelah kita melakukan pemrosesan terhadap informasi yang masuk, maka kita cenderung untuk melakukan sesuatu berdasarkan proses belajar yang kita lakukan. Kita akan cenderung berperilaku berdasarkan perhitungan resiko, waktu yang dimiliki, ataupun referensi internal dan eksternal. Seorang ilmuwan besar kita yang bernama Albert Einstein, dahulunya dia dikenal sebagai seorang yang poor-learner di sekolah. Prestasi belajar yang selalu jelek dan gurunya yang selalu mengatakan bahwa Einstein adalah seorang pengacau di kelas. Di lain pihak Winston Churchill yang merupakan pemimpin besar di dunia, juga mengalami hal yang sama. Churchill dianggap sebagai seorang murid dengan prestasi yang jelek oleh gurunya. Kedua orang tokoh tersebut ternyata memiliki gaya belajar yang berbeda dengan yang ada di sekolah mereka. Kondisi yang terjadi kemudian adalah terjadi ketidakcocokan diantara apa yang akan diberikan sebagai bahan belajar dengan penerima pelajaran. Semakin nyata bahwa setiap orang akan memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Namun jika kita lihat, saat ini banyak lembaga pendidikan yang menerapkan sistem seolah-olah semua orang memiliki gaya belajar yang sama. Di dalam metode balajar ini, yang perlu diingat adalah bahwa setiap orang adalah unik dan memiliki gaya yang berbeda-beda, sehingga peran guru bukan lagi sebagai seorang yang harus menyamakan gaya belajar mereka, tetapi lebih sebagai seorang fasilitator belajar mereka. Bagaimana kita dapat mengetahui gaya belajar kita masing-masing, dapat dikembangkan melalui kombinasi dari keempat faktor di atas, yaitu : Bagaimana kita dapat menerima informasi dengan lebih mudah ? Bagaimana kita mengatur dan memproses informasi yang masuk ? Bagaimana persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan untuk membantu menyimpan informasi yang ada ? Bagaimana kita dapat mengeluarkan informasi yang telah kita proses ? PROGRAM PPKB UGM

Pelatihan Learning Skills

Lembar Kerja 6

INVENTORI GAYA BELAJAR


PETUNJUK : Bacalah setiap kelompok kata ini dan tandailah dua buah yang paling sesuai dengan diri anda. 1. a. Suka berimajinasi
b. Suka menyelidik c. Bersifat realistis d. Suka menganalisis 2. a. Teratur b. Mudah beradaptasi c. Kritis d. Penuh rasa ingin tahu 3. a. Suka berdebat b. Langsung pada permasalahan c. Suka mencipta d. Suka menghubung-hubungkan 4. a. Personal/pribadi b. Praktis c. Akademis d. Suka bertualang 5. a. Tepat b. Feksibel c. Sistematis d. Penemu 6. a. Suka berbagi b. Teratur c. Penuh perasaan d. Mandiri 7. a. Kompetitif b. Perfeksionis c. Kooperatif d. Logis 8. a. Intelektual b. Sensitive c. Kerja keras d. Mau mengambil resiko 9. a, Suka membaca b. Suka bergaul c. Mampu memecahkan masalah d. Suka membuat perencanaan 10. a. Suka/jago menghafal b. Berasosiasi c. Berpikir mendalam d. Kreatif 11. a. Reformis b. Suka membuat penilaian c. Spontan d. Mengharapkan arahan 12. a. Berkomunikasi b. Menemukan c. Waspada/hati-hati d. Menggunakan nalar 13. a. Suka tantangan b. Suka berlatih/practicing c. Peduli d. Memeriksa 14. a. Menyelesaikan pekerjaan b. Melihat kemungkinan-kemungkinan c. Mendapat gagasan d. Menafsirkan 15. a. Mengerjakan b. Berperasaan c. Berpikir d. Bereksperimen

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

Lembar Kerja 7

Petunjuk : Lingkari dua huruf yang anda pilih untuk setiap jawaban pada kolom yang tersedia Jumlahkan total kolom I, II, III dan IV Kalikan masing-masing jumlah tadi dengan 4 I 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. TOTAL I. X 4 = II x 4 = III.. x 4 = IV.. x 4 = C A B B A B B C D A D C B A A II D C A C C C D A A C B D D C C III A B D A B A C B B B C A C D B IV B D C D D D A D C D A B A B D

Sekuensial Konkret Sekuensial Abstrak Acak Abstrak Acak Konkret


PROGRAM PPKB UGM

Pelatihan Learning Skills

BACAAN PENDUKUNG 4

TERMASUK YANG MANAKAH ANDA?


Oleh: DePorter &Hernacki
Setelah mengisi inventori gaya belajar, Anda perlu mempelajari penjelasan berikut ini : Pemikir Sekuensial Konkret (SK), adalah seseorang yang a. b. c. d. Memproses informasi dan berpikir dengan cara yang teratur, linear, Dapat memperhatikan dan mengingat fakta-fakta, rumus-rumus Lebih mudah belajar dengan catatan atau makalah. Menyukai pengarahan dan prosedur khusus. dan sekuensial. atau aturan-aturan khusus dengan mudah.

Kiat-kiat jitu bagi pemikir SK: Bangunlah kekuatan organisasional Anda Cari tahu detail yang Anda perlukan Bagilah proyek Anda menjadi beberapa tahapan Tatalah lingkungan kerja yang tenang Pemikir Acak Konkret (AK), adalah seseorang yang a. mempunyai sikap eksperimental yang diiringi perilaku yang kurang terstruktur, suka mencoba dengan trial and error. b. memiliki dorongan kuat untuk menemukan alternatif dan mengerjakan segala sesuatu dengan caranya sendiri. c. lebih berorientasi pada proses daripada hasil sehingga tidak terlalu mementingkan waktu dalam mengerjakan sesuatu. Kiat-kiat jitu bagi pemikir AK: a. Gunakan kemampuan divergen Anda. b. Siapkan diri Anda untuk memecahkan masalah. c. Cermati waktu Anda.
Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

d. Terimalah kebutuhan Anda untuk berubah. e. Carilah dukungan bagi diri Anda. Pemikir Acak Abstrak (AA), adalah seseorang yang a. Penuh dengan perasaan dan emosi b. Menyerap ide-ide, informasi, dan kesan, dan mengaturnya dengan refleksi. c. Mampu mengingat dengan sangat baik jika informasi dipersonifikasikan. d. Melihat segala sesuatu dengan holistik/keseluruhan, bukan bertahap. e. Melihat segala sesuatu secara keseluruhannya sebelum melihat detilnya. Kiat-kiat jitu bagi pemikir AA: a. Gunakan kemampuan alamiah Anda untuk bekerjasama dengan orang lain. b. Ketahuilah betapa kuat emosi mempengaruhi konsentrasi Anda. c. Bangunlah kekuatan belajar Anda dengan berasosiasi. d. Lihatlah gambaran besar e. Waspadalah teeerhadap waktu f. Gunakan isyarat isyarat visual. Pemikir Sekuensial Abstrak (SA), adalah seseorang yang a. lebih suka berpikir dalam konsep dan menganalisis informasi. b. menghargai keteraturan dan kerapihan. c. memiliki proses berpikir yang logis, rasional dan intelektual. d. lebih suka bekerja sendiri daripada bekerja berkelompok. Kiat-kiat bagi pemikir Sekuensial Konkret (SK): a. Latihlah logika Anda b. Suburkan kecerdasan Anda c. Upayakan keteraturan d. Analisislah orang-orang yang berhubungan dengan Anda.

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

BACAAN PENDUKUNG 5

STIMULUS DALAM BELAJAR


Oleh: DePorter & Hernacki
Salah satu hal yang akan menunjang keberhasilan Anda dalam belajar adalah jika Anda menganggap bahwa Belajar itu Menyenangkan. Sehingga diperlukan upaya-upaya yang dapat menghadirkan suasana menyenangkan tersebut, antara lain dengan menata ruang dan lingkungan tempat Anda belajar. 1. LINGKUNGAN: suara, pencahayaan, suhu, tata-ruang Aturlah ruang belajar Anda menurut selera Anda sendiri dengan memperhatikan hal-hal yang Anda sukai. Pikirkanlah suasana yang dapat membuat Anda mampu berkonsentrasi dengan mudah dan belajar tanpa menjadi stres. Sehingga penting untuk diperhatikan barang-barang yang ada didalam ruang, seperti meja, kursi, lampu, rak buku, atau jika Anda suka, Anda bisa meletakkan tape recorder untuk memutar musik yang membantu Anda relaks selama belajar. 2. EMOSIONAL: motivasi, persistensi, tanggungjawab. Setelah menata ruang belajar Anda sedemikian rupa sehingga membuat Anda nyaman berada didalamnya, sekarang saatnya untuk menata diri Anda sebelum mulai belajar. Terlebih dahulu, tumbuhkan motivasi Anda untuk belajar. Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk memotivasi diri Anda : a. Menempelkan atau menggantungkan kata-kata positif pemacu semangat seperti slogan atau kata-kata mutiara ditempat strategis yang dapat Anda lihat dengan leluasa. b. Menggantungkan foto-foto atau kenangan saat-saat puncak Anda atau penghargaan-penghargaan yang telah Anda terima. 3. SOSIOLOGIS: teman sebaya, kelompok belajar, orang dewasa.

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

Berinteraksi dengan lingkungan dan orang lain akan membantu Anda belajar lebih banyak hal. Anda akan mendapatkan banyak informasi dari teman-teman sebaya, orang-orang yang lebih dewasa atau dari kelompok belajar yang Anda miliki. Masukan-masukan dari orang-orang disekitar Anda berarti kesempatan untuk melakukan perubahan-perubahan yang positif dan memperluas wawasan Anda. Jadi: perluas zona nyaman Anda dengan lebih banyak berinteraksi dengan orang lain. 4. UNSUR FISIK: persepsi, waktu Anda dapat mengatur waktu yang paling tepat untuk waktu belajar Anda. Beberapa orang menyukai belajar pada malam hari saat suasana hening sehingga lebih mudah berkonsentrasi. Namun ada pula orang yang tidak bermasalah belajar di tempat yang ramai di waktu siang karena mereka memiliki toleransi yang lebih besar terhadap suasana seperti itu, sehingga mereka tetap dapat berkonsentrasi. Yang terpenting: Andalah yang paling memahami diri Anda sendiri!

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

HARI KEDUA

PROSEDUR 5

KEGIATAN HARI KEDUA 1. PERMAINAN SEBUAH GAMBAR BERNILAI 1000 KATA 2. MENGENALI KEBIASAAN MENCATAT 3. PENGENALAN METODE MIND-MAPS 4. LATIHAN METODE MIND-MAPS

SEBUAH GAMBAR BERNILAI 1000 KATA


TUJUAN Mendemonstrasikan bahwa informasi yang menggunakan gambar dan warna akan lebih mudah disimpan dalam pikiran dan diingat kembali. MATERIAL Lembar Kerja 8 Lembar Kerja 9 PROSEDUR 1. Co-trainer menayangkan dengan OHP sebuah transparansi yang berisi satu ceritera tentang suasana di sebuah kamar (transparansi 1) Transparansi ditayangkan selama 1 menit. Peserta diminta menyimak ceritera tersebut. Peserta tidak diperbolehkan membuat coretan untuk membantu menghafal. 2. Sesudah transparansi selesai ditayangkan, Co-trainer meminta peserta menuliskan kembali isi ceritera diatas kertas. Waktu yang diberikan untuk menuliskan kembali adalah 2 menit. 3. Co-trainer meminta kertas jawaban peserta dan mengambil beberapa lembar jawaban peserta untuk dibahas di depan kelas. Pembahasan mencakup seberapa banyak peserta mampu mengingat dan menuliskan kembali isi ceritera yang telah dilihatnya. 4. Co-trainer menayangkan dengan OHP sebuah transparansi yang berisi satu gambar berwarna tentang suasana di sebuah kamar (transparansi 2) Transparansi ditayangkan selama 1 menit. Peserta diminta menyimak ceritera tersebut. 5. Sesudah transparansi selesai ditayangkan, Co-trainer meminta peserta menggambar kembali suasana dalam ceritera diatas kertas. Waktu yang diberikan untuk menuliskan kembali adalah 2 menit. 6. Co-trainer meminta kertas jawaban peserta dan mengambil beberapa lembar jawaban peserta untuk dibahas di depan kelas. Pembahasan
Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

mencakup seberapa banyak peserta mampu mengingat dan menggambarkan kembali isi ceritera yang telah dilihatnya. 7. Trainer menanyakan kepada peserta apa yang dialami dan dirasakan selama melakukan dua kegiatan diatas. WAKTU 20 menit PESERTA 50 menit

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

Lembar Kerja 8

NARASI CERITA (TRANSPARANSI 1) Sebuah almari terletak di sebelah kanan meja yang berada di satu sudut ruangan. Sebuah bunga yang sedang mekar ditempatkan di dalam vas. Sebuah baju tergantung pada cantelan baju. Baju itu tergantung di bagian tengah cantelan tersebut. Vas bunga yang ada disebelah kiri cantelan baju berada diatas meja.

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

Lembar Kerja 9

Gambar
Pandanglah gambar yang ada di bawah ini selama 1 menit, kemudian ceritakan isi gambar dengan baik, tanpa melihat gambarnya.

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

PROSEDUR 6

MEMBUAT CATATAN
TUJUAN Untuk membantu peserta untuk dapat menggunakan prinsip prinsip pencatatan berdasarkan kerja otak, agar lebih mempermudah proses mengingat. MATERIAL Worksheet mencatat mind-maps Transparansi PROSEDUR 1. Trainer memperkenalkan kepada peserta macam-macam kebiasaan mencatat (linear, gambar, diagram) (5 menit) 2. Trainer meminta peserta menulis kebiasaan mencatatnya (10 menit) 3. Trainer menjelaskan mengenai kelebihan model pencatatan mind-map, bacaan pendukung 6 (15 menit) WAKTU 30 menit JUMLAH PESERTA 50 peserta

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

BACAAN PENDUKUNG 6

Metode Pencatatan Mind-Mapping


Oleh: Tony Buzan
Di dalam proses belajar mengajar tentu tidak akan pernah luput dari masalah pencatatan. Pencatatan sangat berkaitan dengan ingatan, lebih khusus lagi pada proses recalling. Tidaklah berguna apabila kita mencatat sesuatu namun pada akhirnya kita tidak berhasil mengingat hal tersebut. Oleh karenanya dibutuhkan suatu metode pencatatan yang mampu meningkatkan kemampuan recalling kita. Bertahun-tahun, hingga sekarang sebagian besar dari siswa kita diajarkan bagaimana mencatat dengan cara linear (dalam bentuk baris per baris), atau pada beberapa bahasa tertentu dengan kolom per kolom. Model pencatatan ini didasarkan pada asumsi tradisional tentang kerja otak kita, yang menyebutkan bahwa otak kita bekerja seperti garis linear, atau secara khusus Buzan (1989, h.90) menyebutnya sebagai list-like affair. Namun ternyata otak tidak bekerja dengan cara tersebut. Otak tidak menyimpan informasi dalam bentuk baris-baris atau kolom-kolom yang rapi, namun menyimpannya dalam bentuk pola dan asosiasi (Dryden & Vos, 1999, h. 165). Oleh karenanya, apabila kita ingin mencatat sambil menghafal dengan lebih efektif, maka kita perlu bekerja sesuai dengan cara otak kita bekerja, yaitu dengan pola dan asosiasi. Otak kita memiliki prinsip kerja mentransfer data yang masuk menjadi lebih berarti. Edelman (1992) menyatakan bahwa otak kita membentuk peta dari setiap aktivitasnya, baik yang berasal dari stimulus eksternal maupun dari persepsi. Diperkuat lagi dengan pernyataan Karl Pribram (seorang neurologist), bahwa cara otak memahami informasi melalui pola diskriminasi, bukan melalui daftar fakta-fakta. Hart (1975) menggambarkan pentingnya menyajikan materi

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

pelajaran dalam pola urutan logis, sehingga siswa akan mudah untuk menyusun kembali bagian-bagian yang terpisah menjadi suatu kesatuan yang berarti. Lebih jauh, Buzan (1989) menyebutkan bahwa setiap kata memiliki prinsip multi-ordinate, yaitu suatu prinsip dimana satu kata merupakan sebuah pusat dari beberapa tautan kata lain yang berhubungan. Dari penelitian Buzan ini, diketahui bahwa setiap kata selalu memiliki tautan asosiasi. Setiap tautan asosiasi dapat didekatkan pada kata yang lain dan membentuk suatu pengertian yang berbeda. Selain itu, Buzan (1989) juga menyebutkan bahwa di dalam otak manusia jumlah tautan kata yang dibuat tidak terbatas. Setiap individu satu dengan yang lain akan memiliki pengalaman tautan kata yang berbeda-beda. Oleh karena prinsip di atas, Buzan kemudian, mengajukan suatu metode pencatatan dengan menggunakan keywords atau kata-kata kunci yang mempunyai arti individual, sehingga lebih menimbulkan makna bagi setiap individu. Dari berbagai penelitian di atas, maka kita dapat menyimpulkan bahwa otak kita akan lebih mudah bekerja dengan menggunakan mapping. Untuk itu di dalam proses pencatatan siswa juga disarankan mencatat dalam bentuk mapping, daripada dalam bentuk pencatatan linear. Selain itu, pada saat menggunakan peta pikiran, maka kita akan mencatat dengan mengaktifkan kedua belahan otak. Otak kiri, kita gunakan untuk membuat hubungan yang logis dari bahan yang kita catat, sementara otak kanan kita gunakan untuk membuat gambar, warna dan peta yang kita buat. Dengan mengaktifkan kedua belahan otak, maka tentu saja kita tidak hanya mencatat tetapi juga melakukan proses peningkatan kemampuan berpikir secara kreatif dan meningkatkan memori/ingatan. Di bawah ini adalah prinsip yang digunakan untuk membuat pencatatan berdasarkan brain-mapping, sehingga sembari mencatat otak juga sudah menganalisa dan memproses informasi yang diterima. Pada saat ingin menggunakan hasil olahan informasi ini, siswa tidak perlu lagi terlalu berat menghafal, tetapi dapat menceritakan dengan sekuensi logisnya. Berikut ini

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

adalah prinsip yang digunakan untuk membuat pencatatan Mind-maps yang dikembangkan oleh Buzan (1989): Mulai dengan tema utama ada di tengah, buat dari kata kunci dan beri gambar dan warna yang dapat memperkuat koneksi. Kemudian buatlah cabang-cabang utama untuk setiap sub tema, dengan menggunakan kata kunci serta gambar dan warna yang dapat memperkuat koneksi. Digunakan single words untuk setiap kata kunci dari sebuah konsep Jika memungkinkan buat hubungan imajinatif dari keseluruhan mind-map Setiap cabang yang dibuat harus saling berhubungan, hal ini digunakan untuk memastikan bahwa mind-map yang dibuat memiliki struktur dasar sesuai konsep Gunakan kreativitas, biarkan pikiran kita sebebasnya.

Di bawah ini adalah contoh pencatatan mind-maps :

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

PROSEDUR 6

MENGENALI KEBIASAAN MENCATAT


TUJUAN Membantu peserta mengenali kebiasaan mencatat yang telah dilakukan sampai saat ini Membantu peserta memahami keuntungan dan kekurangan dari kebiasaan mencatat yang dilakukan BAHAN Teks pencatatan (sesuai dengan ilmu yang diajarkan), kertas+alat tulis PROSEDUR 1. Pelatih membuka sesi dengan pengenalan kembali mengenai kebiasaan mencatat (10 menit) 2. Pelatih meminta peserta untuk mencatat atau membuat rangkuman teks (hand-out) yang ada (20 menit) 3. Pelatih meminta beberapa peserta menyajikan hasil catatannya (15 menit) 4. Pelatih meminta peserta menyampaikan keuntungan dan kerugian selama mencatat (15 menit) 5. Pelatih menyampaikan kebiasaan-kebiasaan mencatat dan pengaruhnya pada pemahaman catatan serta cara penyimpanan informasi (Bacaan Pendukung 4) (30 menit) WAKTU 90 menit PESERTA 50 peserta

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

PROSEDUR 7

PENGENALAN METODE MIND MAPS (pencatatan note taking)


TUJUAN Memperkenalkan pada peserta mengenai metode pencatatan mind-maps Membantu peserta memahami prinsip-prinsip pencatatan mind-maps BAHAN Sekelompok stimulus kata (sesuai dengan ilmu yang dipelajari) Teks catatan Kertas dan Alat tulis

PROSEDUR Pada sesi ini dibagi menjadi beberapa sub sesi. Sub sesi I : Pembuatan kata kunci (KEYWORDS) 1. Pelatih meminta peserta untuk mencari keywords dari teks bacaan yang diberikan (15 menit). 2. Pelatih meminta peserta untuk menyampaikan keywords yang mereka buat dan cara pencapaiannya (10 menit) 3. Pelatih menjelaskan mengenai fungsi keyword (asosiasi organisasi) (60 menit). Sub sesi II : Pengenalan Penggunaan Gambar dan warna 1. Pelatih meminta peserta untuk memvisualisasikan/menggambarkan teks bacaan yang ada (15 menit) 2. Pelatih meminta peserta untuk mempresentasikan visualisasinya (15 menit) 3. Pelatih meminta peserta menjelaskan apa yang dialami saat memvisualisasikan (15 menit) 4. Pelatih menjelaskan fungsi gambar dan warna dalam penyimpanan informasi (30 menit) WAKTU 60 menit PESERTA 50 peserta

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

PROSEDUR 8

LATIHAN METODE MIND-MAPS


TUJUAN Membantu peserta untuk lebih mendalami metode pencatatan mind-maps BAHAN Teks bacaan Kertas dan Alat tulis PROSEDUR 1. Pelatih meminta peserta untuk membuat pencatatan dengan metode mind mapping dari bacaan yang diberikan (15 menit) 2. Peserta diminta mempresentasikan hasil pencatatan mereka (15 menit) 3. Pelatih membantu mendiskusikan hasil pencatatan yang telah dibuat (20 menit) 4. Pelatih memotivasi peserta dalam penggunaan pencatatan ini, dan sekaligus menutup pelatihan (10 menit)

WAKTU 60 menit PESERTA 50 peserta

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

HARI KETIGA
POWER READING

PROSEDUR 9

TUJUAN Untuk membantu peserta agar dapat menggunakan prinsip prinsip membaca cepat dengan pemahaman yang tinggi Untuk membantu peserta memperbaiki kebiasaan membacanya MATERIAL Teks bacaan (sesuai dengan bidang ilmu masing-masing) Arloji Kertas dan alat tulis Lembar Kerja 10 Lembar Kerja 11 Lembar Kerja 12 Lembar Kerja 13 Lembar Kerja 14 Lembar Kerja 15 Lembar Kerja 16 PROSEDUR 1. Pelatih meminta peserta untuk mengukur kecepatan membacanya (20 menit) 2. Pelatih memperkenalkan macam-macam kebiasaan buruk dalam membaca kepada peserta (30 menit) 3. Pelatih melatihkan kebiasaan membaca efektif : a. Konsentrasi (10 menit) b. Kecepatan mengartikan/pemaknaan kata (10 menit) c. Pelebaran jangkauan mata (10 menit) d. Fiksasi (10 menit) 4. Pelatih mengajak menggunakan kebiasaan membaca yang efektif, dengan latihan secara rutin. WAKTU YANG DIBUTUHKAN 180 menit JUMLAH PESERTA 50 peserta

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

BACAAN PENDUKUNG 7

KEBIASAAN BURUK DALAM MEMBACA


Dechant (1982) menyebutkan faktor-faktor yang menyebabkan terhambatnya kecapatan membaca, yaitu: 1. Pembaca menggerakkan bibirnya ketika membaca di dalam diam (membaca dalam hati. Hal ini mengindikasikan adanya vokalisasi di dalam pembacaan kata per kata 2. Pembaca membaca kata per kata 3. Pembaca menyuarakan setiap kata 4. Materi yang dibaca terlalu sulit, pembaca tidak memiliki latar belakang pengalaman dan pengetahuan yang cukup untuk memahami apa yang dibaca. 5. Gerakan mata (eye-movement) pembaca yang tidak fleksibel, karena sempitnya jangkauan mata. 6. Gerakan mata pembaca tidak memiliki ritme yang tepat dan membuat kesalahan dalam melakukan sapuan ke belakang 7. Membaca dengan sangat lambat dan terlalu banyak berhenti 8. Pembaca mengenali kata-kata dengan lambat. 9. Pembaca mengalami kesulitan untuk meneropong dan menyatukan bacaan. 10. Pembaca terlalu banyak melakukan lompatan kembali ke kata-kata atau kalimat sebelumnya 11. Pembaca tidak dapat membaca di dalam thought units (perhatian secara keseluruhan) Soedarso (1999) menyebutkan beberapa hal yang menghambat kecepatan membaca seseorang adalah adanya vokalisasi, gerakan bibir, gerakan kepala, regresi (mundur ke belakang), subvokalisasi dan menunjuk dengan jari.

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

De Porter dan Hernacki (1992) menjelaskan bahwa membaca dengan menggerakkan jari justru merupakan suatu cara yang dapat mempercepat membaca, jika hal tersebut tidak dilakukan untuk menunjuk kata per kata tetapi digunakan untuk menuntun mata sehingga lebih bergerak cepat. Cara yang digunakan adalah dengan menggerakkan jari lebih cepat dari perkiraan membaca seseorang. MENGARTIKAN/PEMAKNAAN KATA Kegiatan membaca dilakukan bersama-sama oleh mata dan otak. Mata bekerja seperti kamera, yaitu memotret dengan hasil film negatif. Selanjutnya proses dilakukan di dalam otak. Hasil film negatif tersebut diubah menjadi film positif. Pada proses ini kita memahami bahwa mata melihat dan menginterpretasikan pada saat yang bersamaan, sehingga kita mampu memahami hasil penglihatan kita. Persepsi didefinisikan sebagai proses mengenali objek dan kejadian dengan bantuan indera. Proses persepsi dan interpretasi otak terhadap tulisan yang dibaca dapat dilihat dari proses lamanya fiksasi mata (lama mata berhenti). Apabila persepsinya kuat, maka fiksasi akan berlangsung dengan cepat. Pembaca tidak akan berhenti lama di suatu titik bacaan. Sehingga Soedarso (1999) menyatakan bahwa yang terpenting di dalam mempercepat kebiasaan membaca adalah memperkuat persepsi. JANGKAUAN MATA Pada saat mata berhenti, jangkauan mata kita akan dapat menangkap beberapa kata sekaligus. Kata-kata dalam jangkauan mata tersebut dapat dikenali sekalipun pembaca tidak memfokuskan terhadap setiap kata. Untuk membuktikan hal ini, lihatlah sebuah pensil di atas meja, maka pada saat yang bersamaan ternyata kita juga dapat melihat benda lain yang tergeletak di sekitarnya. Apabila seseorang membaca baris kalimat yang terdiri dari 12 kata dan ia berhenti 3-4 kali, maka jangkauan matanya adalah 2 5 kata. Jangkauan mata

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

ini tidak diagonal, hanya pias kanan dan kiri. Menurut penelitian yang dilakukan Soedarso (1999) jangkauan mata lebih banyak pias kanan daripada pias kiri. Mengingat jangkauan mata ini bersifat fisiologis, maka akan dapat dilatih untuk diperlebar. KONSENTRASI Menurut Soedarso (1999) apabila perhatian kita fokuskan pada bahan yang kita baca, maka gagasan dan gambaran tentang isi bacaan akan nampak lebih jelas dan mudah dipahami Koordinasi atau kerja sama antara otak dan mata menjadi sangat menentukan dalam membaca konsentrasi ini. Sekalipun bahan yang dibaca mudah, kerjasama dua organ tubuh tersebut menjadi mutlak perlu dilakukan. Kurangnya daya konsentrasi pada seseorang mempunyai penyebab yang berbeda-beda, antara lain adalah sebagai berikut : 1. Kebiasaan, dimana ada seseornag yang memerlukan tempat tenang untuk membaca, tetapi ada juga orang yang harus membaca dengan ditemani suara radio. 2. Kurangnya minat perhatian terhadao apa yang dibaca, karena tidak menarik atau terlalu sulit, atau mungkin juga karena terlalu mudah sehingga membosankan. 3. Hal-hal fisik, seperti badan capek atau sedang sakit 4. Hal-hal yang berkaitan dengan emosi, misalnya terlalu banyak pikiram atau sedang bingung. Untuk meningkatkan daya konsentrasi ada dua hal yang dapat dilakukan, yaitu: 1. Menghilangkan atau menjauhi hal-hal yang menyebabkan pikiran menjadi kusut 2. Memusatkan perhatian secara sungguh-sungguh. Dalam hal ini termasuk mengenali kebiasaan membaca yang nyaman bagi dirinya dan tempat serta bahan bacaan yang menarik.

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

RUMUS MENGHITUNG KECEPATAN MEMBACA

JUMLAH KATA YANG DIBACA X 60 DETIK TOTAL WAKTU MEMBACA

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

Lembar Kerja 10

Latihan Konsentrasi (1) Telusurilah garis yang ada dari awal hingga akhir. Waktu : 1 menit

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

Lembar Kerja 11 Latihan Konsentrasi (2) Temukan tiap-tiap ujung benang / garis berikut ini: 1. berakhir di ujung ............. 2. berakhir di ujung .............. 3. berakhir di ujung .............. 4. berakhir di ujung ..............

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

Lembar Kerja 12 Latihan Konsentrasi 3 1. Hitung titik-titik yang berderet vertikal maupun horisontal satu demi satu dari atas sampai bawah dalam waktu 2 menit. 2. Demikian juga dengan titik-titik yang berderet horisontal, hitunglah satu demi satu dari titik paling kiri sampai titik paling kanan, dalam waktu 2 menit.

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

Lembar Kerja 13

Latihan Persepsi 1 Lakukan secepat-cepatnya. Pandangklh kata kunci yang terdapat di belakang nomor (sebelah kiri), kemudian temukan pasangan kata yang sama di sebelah kanan. Setelah anda temukan kemudian langsung dilingkari. Waktu yang anda miliki hanya 30 detik 1. gerhana 2. lingkungan 3. publikasi 4. cantik 5. perpustakaan 6. strategi 7. menimbang 8. layangan layangan 9. ikatan 10. suzuki 11. surgawi 12. karoseri 13. rongsokan 14. keluarga 15. optimis 16. kekuatan debutan 17. majalah 18. akuarium 19. kemampuan kerawatan 20. tertulis 21. manajemen 22. kandungan 23. pengetahuan pembangunan 24. ungkapan 25. berhala geraham berhala sahaja gerhana gerakan tikungan lengkungan cekungan lingkungan purifikasi publikasi aplikasi sublimasi canting mantik canang antik cantik pustakawan berbusana perpustakaan pustaka alergi strategik strategi stratosfir melimbang menimbang merambang merimbang bayangan kayangan rangsangan langganan pikatan sikatan rakitan ikatan kaitan sukuri susuku suzuki isuzu asaki ragawi bagasi sumawi surgawi surati serikaya karoseri batakaro seterika rongsokan rongrongan soksokan onggokan keluar keluang keluan kelubung keluarga optimistris optimis pesimis gerimis kekuatan kekukuhan kebutuhan kerusuhan makanan masalah majalengka jalanan majalah herbarium sanatorium akuasur akuarium perempuan kemampuan kemalaman kekuatan tuliskan bertuliskan tertulis tertatih tersirat manamungkin manager manajemen manikam bendungan kerudungan kondangan kandungan penguasaan pengetahuan perempuan ungkapan urapan unggukan angkatan sangkutan bergadang berkala berhala berkarat beri

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

Lembar Kerja 14

Latihan Pelebaran Jangkauan Mata (1) Fokuskan pandangan anda pada garis tengah, kemudian perlahan-lahan biarkan mata anda menjangkau angka yang ada di sisi kanan dan kiri. Lakukan latihan ini sampai beberapa kali, maka jangkauan mata kita akan dapat melebar. Dianjurkan untuk melatihnya sebelum anda memulai membaca.

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

Lembar Kerja 15

Latihan Pelebaran Jangkauan Mata (2) Latihan berikutnya terdiri dari 3 kata yang saling berhubungan dan besar kemungkinan anda sudah akrab dengan frase atau ungkapan kata tersebut. Perhatikan kata yang ada di tengah dan sekaligus usahakan untuk menjangkau kata di sebelah kiri dan kanannya.

RUMAH IBU RUMAH MERAH ANAK ROKOK KACA ORANG TIDAK RUMAH BANK TELUR MINUM TEH MINGGU PASAR HARI KOPI DANG HARIAN MEJA KATA

SAKIT KITA SAKIT PUTIH ANAK CAP MATA ORANG MARAH MAKAN BUMI MATA AIR BOTOL SENIN RAYA RABU SUSU DING MINGGU KURSI KATA

MATA KARTINI SARDJITO BIRU KITA BENTOEL HITAM GILA LAGI PADANG DAYA SAPI JERUK SOSRO SELASA SARINAH PAGI PANAS DUNG PAGI LEMARI SULIT

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

Lembar Kerja 16

Latihan Fiksasi 1. Gerakkan mata anda dalam tiga fiksasi, dan pada saat anda beralih ke baris berikutnya tuliskan angka (1) atau (2) sesuai dengan pilihan kata yang berkaitan dengan kata yang ada. 2. contoh : miskin (1) kaya (2) tidak punya apa-apa maka jawaban anda adalah (1) 1. di sana(1) 2. abad pertengahan 3. di atas(1) 4. dilarang(1) 5. mahal (1) 6. nyata(1) 8. pucat (1) 9. berkata jujur 10. lembut(1) berada jauh sekali dulu(1) sekarang(2) mendaki bukit-bukit di bawah(2) gratis(2) abstrak(2) di sini(2)

dengan izin anda meluluskan(2) tidak membayar sepeserpun di dunia impian mudah(1) melelahkan(2) segar (2) terus terang (2) tidak sopan (2)

7. pekerjaan yang berat

sakit demam bohong (1)

berteriak-teriak keras

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

HARI KEEMPAT

PROSEDUR 10

BELAJAR DENGAN CRITICAL THINKING


TUJUAN Untuk membantu peserta agar dapat memahami konsep yang dipelajarinya dengan lebih kritis dan lebih dalam. Untuk meningkatkan ketrampilan berpikir peserta MATERIAL Teks bacaan (sesuai dengan bidang ilmu masing-masing) Daftar Kata Tanya Kertas dan alat tulis PROSEDUR 1. Pelatih memperkenalkan pada peserta mengenai prinsip belajar dengan kritis (Bacaan pendukung 6) (15 menit) 2. Pelatih memperkenalkan pada peserta daftar pertanyaan kritis dan cara penggunaannya (15 menit) 3. Melatih peserta menggunakan pertanyaan kritis dalam membahas satu konsep yang akan dipelajarinya (30 menit) WAKTU YANG DIBUTUHKAN 60 menit JUMLAH PESERTA 50 peserta

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

BACAAN PENDUKUNG 8

Model pengembangan berfikir kritis dari Alison King


Kita mungkin sudah cukup sering melakukan kegiatan membaca, termasuk membaca buku-buku teks psikologi. Persoalannya ialah apakah kita sudah membaca dengan fikiran yang kritis. Seorang pemikir kritis adalah seseorang yang mempunyai fikiran yang senantiasa ingin tahu (inquiry mind) atau seorang penanya yang baik (good questioner) (King, 1995, h. 13). Bagi seorang pemikir kritis, maka apa yang dilihat, didengar, dibaca, atau dialaminya akan senantiasa dianalisis, dikaji penting-tidaknya, dicari penjelasan-penjelasannya, serta dicari kemungkinan-kemungkinan hubungan antara pengalaman tersebut dengan apa yang telah diketahuinya. Seseorang yang berfikir kritis akan selalu memunculkan dan menggunakan pertanyaan-pertanyaan seperti berikut ini untuk memahami dunia disekitarnya: Apa itu artinya? Apa hakekatnya? Apakah ada cara pandang yang lain mengenai hal itu? Mengapa ini terjadi? Apa buktinya? Bagaimana saya bisa yakin? (King, 1995, h. 13). Dalam model ini orang akan dibantu untuk mengembangkan kebiasaan ingin tahu sehingga mereka mampu belajar mengajukan pertanyan-pertanyaan yang merangsang fikiran menyangkut bahan-bahan yang mereka baca, dengar dan temui dalam kuliah. Kebiasaan berfikir kritis ini diharapkan akan dapat diterapkan juga dalam kehidupan mereka sehari-hari. Tingkatan berfikir yang terjadi pada seseorang sangat dipengaruhi oleh tingkatan pertanyaan yang diajukan orang lain, misalnya guru atau dosen. Dosen dapat mengajukan satu pertanyaan tertentu kepada mahasiswa untuk menimbulkan proses berfikir tertentu yang diinginkan oleh dosen tersebut. Misalnya, jika pertanyaannya bersifat faktual, seperti Apakah reinforsemen negatif itu ?, maka ada kecenderungan hanya fakta yang akan diingat. Akan tetapi jika pertanyaannya benar-benar memprovokasi pemikiran, (thought-provoking) seperti Jelaskan bagaimana

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

reinforsemen negatif dapat diterapkan dalam bidang psikologi konsumen ?, maka berfikir kritis akan dapat terjadi. Untuk dapat mengembangkan pemikiran kritis maka mahasiswa diminta membuat pertanyaan-pertanyaan yang mampu memprovokasi pemikiran seperti terlihat dalam tabel 1. Tabel 1. Pemandu Berfikir Kritis =============================================================== Pertanyaan-pertanyaan generik yang diinduksi =============================================================== Apa saja kekuatan-kekuatan dan kelemahankelemahan dari ? Apa perbedaan antara ..dengan ? Jelaskan mengapa (Jelaskan bagaimana ) Apa yang akan terjadi jika . ? Apa hakekat dari . ? Mengapa .. terjadi ? Apa satu contoh baru mengenai ..? Bagaimana dapat digunakan untuk ? Apa saja implikasi-implikasi dari .? Apa saja yang dapat dianalogikan dengan .? Apa yang telah kita ketahui tentang ? Bagaimana . mempengaruhi .. ? Bagaimana . berhubungan dengan apa yang telah kita pelajari sebelumnya ? Apa artinya ? Mengapa . bersifat penting ? Bagaimana kesamaan dan ..? Bagaimana .. diterapkan dalam kehidupan sehari-hari ? Analisis/pengambilan kesimpulan Pembandingan-pembedaan Analisis Prediksi/membuat hipotesis Analisis Analisis/pengambilan kesimpulan Aplikasi Aplikasi Analisis/pengambilan kesimpulan Identifikasi dan penciptaan analogi serta metapora Pengaktifan pengetahuan lampau Analisis hubungan sebabakibat Pengaktifan pengetahuan lampau Analisis Analisis signifikansi Pembandingan-pembedaan Aplikasi pada dunia nyata Ketrampilan berfikir khusus

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

Apa argumen yang bertentangan dengan ..? Apa yang terbaik mengenai .. ?Mengapa? Apa satu pemecahan terhadap problem ? Bandingkan dengan dalam hal ? Apa pendapat anda penyebab-penyebab ? Mengapa? Apakah anda setuju/tidak setuju dengan pendapat.? Bukti apakah yang mendukung pendapat anda ? Cara lain apa untuk meninjau .?

Bantahan terhadap pendapat Evaluasi bukti Sintesis ide-ide Pembandingan-pembedaan Analisis hubungan sebabakibat Evaluasi dan penyediaan bukti Pengambilan perspektif lain dan penyediaan

=============================================================== (Diambil dari Alison King, Inquiry Minds Really Do Want to Know: Using Questioning to Teach Critical Thinking, Teaching of Psychology, 1995, Vol. 22, no.1, 13-17. ) King ( 1995, h.14) mengajukan tiga cara untuk mengembangkan pemikiran kritis mahasiswa, yakni: (a) Tanya-jawab dengan teman secara timbal-balik Pertama, dosen memberikan kuliah mengenai satu topik. Setelah itu, mahasiswa diminta menulis tiga pertanyaan (berdasarkan daftar pertanyaan-pertanyaan yang ada pada tabel 1) tentang bahan kuliah yang diajarkan tadi. Kemudian mahasiswa dibagi dalam pasangan-pasangan atau dalam kelompok kecil untuk melakukan tanya-jawab secara timbal balik. Masing-masing mahasiswa akan mengajukan pertanyaan kepada mahasiswa lain, dan pada gilirannya mahasiswa itu akan menjawab pertanyaan dari mahasiswa lain. Pada tahap terakhir keseluruhan kelas akan menjawab sebagian dari pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan dan mendiskusikan lebih lanjut hal-hal yang muncul dalam sesi tanya-jawab. (b) Pertanyaan-pertanyaan pembaca. Meminta mahasiswa untuk melakukan tugas membaca bahan kuliah sebelum kuliah dimulai merupakan problem abadi yang dihadapi dosen. Untuk memotivasi mahasiswa membaca bahan kuliah, maka sebelum kuliah berlangsung mahasiswa diwajibkan mengumpulkan tiga atau empat pertanyaan generik (lihat tabel 1). Pertanyaanpertanyaan yang dikumpulkan mahasiswa tersebut dapat dipakai dalam diskusi dikelas. Pertanyaan-pertanyaan mahasiswa tersebut juga dapat menggambarkan tingkat

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

pemahaman mahasiswa, atau bahkan apakah mahasiswa sudah membaca tugas bacaan atau belum. Soal-soal ujian akhir bisa juga diambil dari kumpulan pertanyaanpertanyaan yang diajukan mahasiswa. c) Penerapan untuk mahasiswa perorangan Dalam cara ini sesudah mendengarkan kuliah atau membaca bahan kuliah maka seseorang mahasiswa diminta membuat sejumlah pertanyaan-pertanyaan seperti dalam tabel 1. Mahasiswa tersebut kemudian sekaligus diminta membuat jawaban-jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sendiri.

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

Pertanyaan-pertanyaan generik

Ketrampilan berfikir khusus yang diinduksi


Analisis/Pengambilan

Apa saja kekuatan-kekuatan dan

kelemahan-kelemahan dari ?
Apa perbedaan antara

kesimpulan
Pembandingan -

dengan ? Jelaskan mengapa .? (Jelaskan bagaimana ) Apa yang akan terjadi jika ? Apa hakekat dari . ? Mengapa..terjadi? Apa satu contoh baru mengenai ..? Bagaimana dapat
Pelatihan Learning Skills

pembedaan Analisis Prediksi/membuat hipotesis Analisis Analisis/pengambilan kesimpulan Aplikasi Aplikasi


PROGRAM PPKB UGM

digunakan untuk ?

Apa saja implikasi-implikasi dari .? Apa saja yang dapat dianalogikan dengan .?

Analisis/Pengam bilan kesimpulan Identifikasi dan penciptaan analogi serta metapora Pengaktifan Pengetahuan lampau Analisis hubungan sebab-akibat Pengaktifan pengetahuan lampau Analisis Analisis signifikansi Pembandinganpembedaan Aplikasi pada dunia
PROGRAM PPKB UGM

Apa yang telah kita ketahui tentang ? Bagaimana . mempengaruhi .. ? Bagaimana . berhubungan dengan apa yang telah kita pelajari sebelumnya ? Apa artinya ? Mengapa . bersifat penting ? Bagaimana kesamaan dan ..? Bagaimana .. diterapkan
Pelatihan Learning Skills

dalam kehidupan sehari-hari ?

nyata

Apa argumen yang bertentangan dengan ..? Apa yang terbaik mengenai .. ? Mengapa ? Apa satu pemecahan terhadap problem ? Bandingkan dengan dalam hal ? Apa pendapat anda penyebabpenyebab ?Mengapa? Apakah anda setuju/tidak setuju dengan pendapat.? Bukti apakah yang mendukung pendapat anda ? Cara lain apa untuk meninjau .?

Bantahan terhadap pendapat Evaluasi dan penyediaan bukti Sintesis ide-ide Pembandinganpembedaan Analisis hubungan sebab-akibat Evaluasi dan penyediaan bukti

Pengambilan perspektif lain

(Diambil dari Alison King, Inquiry Minds Really Do Want to Know: Using Questioning to Teach Critical Thinking, Teaching of Psychology, 1995, Vol. 22, no.1, 13-17. )

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

Lembar Kerja 17

Buatlah pertanyaan kritis dari bacaan yang anda baca saat ini, kemudian tukarkan dengan teman anda. Mintalah dia untuk menjawab pertanyaan yang ada.

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

REFERENSI DePorter, B., Hernacki, M. 1999. Quantum Learning. Bandung: Kaifa. Buzan, T. 2002. Mind-Mapping.

Pelatihan Learning Skills

PROGRAM PPKB UGM

You might also like