You are on page 1of 42

Sosiologi Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang

berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya.[rujukan?] Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum. Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial. Sejarah istilah sosiologi

Potret Auguste Comte.

1842: Istilah Sosiologi sebagai cabang Ilmu Sosial dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Perancis, bernama August Comte tahun 1842 dan kemudian dikenal sebagai Bapak Sosiologi.[rujukan?] Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang masyarakat lahir di Eropa karena ilmuwan Eropa pada abad ke-19 mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisi dan perubahan sosial.[rujukan?] Para ilmuwan itu kemudian berupaya membangun suatu teori sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia.[rujukan?] Comte membedakan antara sosiologi statis, dimana perhatian dipusatkan pada hukum-hukum statis yang menjadi dasar adanya masyarakat dan sosiologi dinamis dimana perhatian dipusatkan tentang perkembangan masyarakat dalam arti pembangunan. Rintisan Comte tersebut disambut hangat oleh masyarakat luas, tampak dari tampilnya sejumlah ilmuwan besar di bidang sosiologi.[rujukan?] Mereka antara lain Herbert Spencer, Karl Marx, Emile Durkheim, Ferdinand Tnnies, Georg Simmel, Max Weber, dan Pitirim Sorokin(semuanya berasal dari Eropa).[rujukan?] Masing-masing berjasa besar menyumbangkan beragam pendekatan mempelajari masyarakat yang amat berguna untuk perkembangan Sosiologi.[rujukan?] mile Durkheim ilmuwan sosial Perancis berhasil melembagakan Sosiologi sebagai disiplin akademis.[rujukan?] Emile memperkenalkan pendekatan fungsionalisme yang berupaya

menelusuri fungsi berbagai elemen sosial sebagai pengikat sekaligus pemelihara keteraturan sosial. 1876: Di Inggris Herbert Spencer mempublikasikan Sosiology dan memperkenalkan pendekatan analogi organik, yang memahami masyarakat seperti tubuh manusia, sebagai suatu organisasi yang terdiri atas bagian-bagian yang tergantung satu sama lain. Karl Marx memperkenalkan pendekatan materialisme dialektis, yang menganggap konflik antar-kelas sosial menjadi intisari perubahan dan perkembangan masyarakat. Max Weber memperkenalkan pendekatan verstehen (pemahaman), yang berupaya menelusuri nilai, kepercayaan, tujuan, dan sikap yang menjadi penuntun perilaku manusia. Di Amerika Lester F. Ward mempublikasikan Dynamic Sosiology. Pokok bahasan sosiologi

Pokok bahasan sosiolgi ada empat: 1. Fakta sosial sebagai cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunya kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut.[rujukan?] Contoh, di sekolah seorang murid diwajidkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid). 2. Tindakan sosial sebagai tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain.[rujukan?] Contoh, menanam bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan sosial, tetapi menanam bunga untuk diikutsertakan dalam sebuah lomba sehingga mendapat perhatian orang lain, merupakan tindakan sosial. 3. Khayalan sosiologis sebagai cara untuk memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia.[rujukan?] Menurut Wright Mills, dengan khayalan sosiologi, kita mampu memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya. Alat untuk melakukan khayalan sosiologis adalah persmasalahan (troubles) dan isu (issues). Permasalahan pribadi individu merupakan ancaman terhadap nilai-nilai pribadi. Isu merupakan hal yang ada di luar jangkauan kehidupan pribadi individu. Contoh, jika suatu daerah hanya memiliki satu orang yang menganggur, maka pengangguran itu adalah masalah. Masalah individual ini pemecahannya bisa lewat peningkatan keterampilan pribadi. Sementara jika di kota tersebut ada 12 juta penduduk yang menganggur dari 18 juta jiwa yang ada, maka pengangguran tersebut merupakan isu, yang pemecahannya menuntut kajian lebih luas lagi. 4. Realitas sosial adalah penungkapan tabir menjadi suatu realitas yang tidak terduga oleh sosiolog dengan mengikuti aturan-aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan pengendalian prasangka pribadi, dan pengamatan tabir secara jeli serta menghindari penilaian normatif. [sunting] Ciri-Ciri dan Hakikat Sosiologi

Sosiologi merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang mempelajari masyarakat. Sosiologi sebagai ilmu telah memenuhi semua unsur ilmu pengetahuan. Menurut Harry M. Johnson, yang dikutip oleh Soerjono Soekanto, sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut.[1]

Empiris, yaitu didasarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulasi (menduga-duga). Teoritis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan, dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori. Komulatif, yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat teori-teori yang lama. Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.

Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan sebagai berikut.[2]


Sosiologi adalah ilmu sosial karena yang dipelajari adalah gejala-gejala kemasyarakatan. Sosiologi termasuk disiplin ilmu normatif, bukan merupakan disiplin ilmu kategori yang membatasi diri pada kejadian saat ini dan bukan apa yang terjadi atau seharusnya terjadi. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure science) dan ilmu pengetahuan terapan. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan konkret. Artinya yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri. Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta mencari prinsipprinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat, hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat manusia. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini menyangkut metode yang digunakan. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, artinya sosiologi mempunyai gejala-gejala umum yang ada pada interaksi antara manusia.

[sunting] Objek Sosiologi Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai beberapa objek.[3]

Objek Material

Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala dan proses hubungan antara manusia yang memengaruhi kesatuan manusia itu sendiri.

Objek Formal

Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat. Dengan demikian objek formal sosiologi adalah hubungan manusia antara manusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.

Objek budaya

Objek budaya salah satu faktor yang dapat memengaruhi hubungan satu dengan yang lain.

Objek Agama

Pengaruh dari objek dari agama ini dapat menjadi pemicu dalam hubungan sosial masyarakat.dan banyak juga hal-hal ataupaun dampak yang memengaruhi hubungan manusia. [sunting] Ruang Lingkup Kajian Sosiologi Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi mengkaji lebih mendalam pada bidangnya dengan cara bervariasi.[4] Misalnya seorang sosiologi mengkaji dan mengamati kenakalan remaja di Indonesia saat ini, mereka akan mengkaji mengapa remaja tersebut nakal, mulai kapan remaja tersebut berperilaku nakal, sampai memberikan alternatif pemecahan masalah tersebut. Hampir semua gejala sosial yang terjadi di desa maupun di kota baik individu ataupun kelompok, merupakan ruang kajian yang cocok bagi sosiologi, asalkan menggunakan prosedur ilmiah. Ruang lingkup kajian sosiologi lebih luas dari ilmu sosial lainnya.[5] Hal ini dikarenakan ruang lingkup sosiologi mencakup semua interaksi sosial yang berlangsung antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok di lingkugan masyarakat. Ruang lingkup kajian sosiologi tersebut jika dirincikan menjadi beberapa hal, misalnya antara lain:[6]

Ekonomi beserta kegiatan usahanya secara prinsipil yang berhubungan dengan produksi, distribusi,dan penggunaan sumber-sumber kekayaan alam; Masalah manajemen yaitu pihak-pihak yang membuat kajian, berkaitan dengan apa yang dialami warganya; Persoalan sejarah yaitu berhubungan dengan catatan kronologis, misalnya usaha kegiatan manusia beserta prestasinya yang tercatat, dan sebagainya.

Sosiologi menggabungkan data dari berbagai ilmu pengetahuan sebagai dasar penelitiannya. Dengan demikian sosiologi dapat dihubungkan dengan kejadian sejarah, sepanjang kejadian itu memberikan keterangan beserta uraian proses berlangsungnya hidup kelompok-kelompok, atau beberapa peristiwa dalam perjalanan sejarah dari kelompok manusia. Sebagai contoh, riwayat suatu negara dapat dipelajari dengan mengungkapkan latar belakang terbentuknya suatu negara, faktor-faktor, prinsip-prinsip suatu negara sampai perjalanan negara di masa yang akan datang. Sosiologi mempertumbuhkan semua lingkungan dan kebiasaan manusia, sepanjang kenyataan yang ada dalam kehidupan manusia dan dapat memengaruhi pengalaman yang dirasakan manusia, serta proses dalam kelompoknya. Selama kelompok itu ada, maka selama itu pula akan terlihat bentukbentuk, cara-cara, standar, mekanisme, masalah, dan perkembangan sifat kelompok tersebut. Semua faktor tersebut dapat memengaruhi hubungan antara manusia dan berpengaruh terhadap analisis sosiologi. [sunting] Perkembangan sosiologi dari abad ke abad [sunting] Perkembangan pada abad pencerahan Banyak ilmuwan-ilmuwan besar pada zaman dahulu, seperti Sokrates, Plato dan Aristoteles beranggapan bahwa manusia terbentuk begitu saja. Tanpa ada yang bisa mencegah, masyarakat mengalami perkembangan dan kemunduran. Pendapat itu kemudian ditegaskan lagi oleh para pemikir di abad pertengahan, seperti Agustinus, Ibnu Sina, dan Thomas Aquinas. Mereka berpendapat bahwa sebagai makhluk hidup yang fana, manusia tidak bisa mengetahui, apalagi menentukan apa yang akan terjadi dengan masyarakatnya. Pertanyaan dan pertanggungjawaban ilmiah tentang perubahan masyarakat belum terpikirkan pada masa ini.

Berkembangnya ilmu pengetahuan di abad pencerahan (sekitar abad ke-17 M), turut berpengaruh terhadap pandangan mengenai perubahan masyarakat, ciri-ciri ilmiah mulai tampak di abad ini. Para ahli di zaman itu berpendapat bahwa pandangan mengenai perubahan masyarakat harus berpedoman pada akal budi manusia. [sunting] Pengaruh perubahan yang terjadi di abad pencerahan Perubahan-perubahan besar di abad pencerahan, terus berkembang secara revolusioner sapanjang abad ke-18 M. Dengan cepat struktur masyarakat lama berganti dengan struktur yang lebih baru. Hal ini terlihat dengan jelas terutama dalam revolusi Amerika, revolusi industri, dan revolusi Perancis. Gejolak-gejolak yang diakibatkan oleh ketiga revolusi ini terasa pengaruhnya di seluruh dunia. Para ilmuwan tergugah, mereka mulai menyadari pentingnya menganalisis perubahan dalam masyarakat. [sunting] Gejolak abad revolusi Perubahan yang terjadi akibat revolusi benar-benar mencengangkan. Struktur masyarakat yang sudah berlaku ratusan tahun rusak. Bangasawan dan kaum Rohaniwan yang semula bergemilang harta dan kekuasaan, disetarakan haknya dengan rakyat jelata. Raja yang semula berkuasa penuh, kini harus memimpin berdasarkan undang-undang yang di tetapkan. Banyak kerajaan-kerajaan besar di Eropa yang jatuh dan terpecah.

Revolusi Perancis berhasil mengubah struktur masyarakat feodal ke masyarakat yang bebas Gejolak abad revolusi itu mulai menggugah para ilmuwan pada pemikiran bahwa perubahan masyarakat harus dapat dianalisis. Mereka telah menyakikan betapa perubahan masyarakat yang besar telah membawa banyak korban berupa perang, kemiskinan, pemberontakan dan kerusuhan. Bencana itu dapat dicegah sekiranya perubahan masyarakat sudah diantisipasi secara dini. Perubahan drastis yang terjadi semasa abad revolusi menguatkan pandangan betapa perlunya penjelasan rasional terhadap perubahan besar dalam masyarakat. Artinya :

Perubahan masyarakat bukan merupakan nasib yang harus diterima begitu saja, melainkan dapat diketahui penyebab dan akibatnya. Harus dicari metode ilmiah yang jelas agar dapat menjadi alat bantu untuk menjelaskan perubahan dalam masyarakat dengan bukti-bukti yang kuat serta masuk akal. Dengan metode ilmiah yang tepat (penelitian berulang kali, penjelasan yang teliti, dan perumusan teori berdasarkan pembuktian), perubahan masyarakat sudah dapat diantisipasi sebelumnya sehingga krisis sosial yang parah dapat dicegah.

[sunting] Kelahiran sosiologi modern

Sosiologi modern tumbuh pesat di benua Amerika, tepatnya di Amerika Serikat dan Kanada. Mengapa bukan di Eropa? (yang notabene merupakan tempat dimana sosiologi muncul pertama kalinya). Pada permulaan abad ke-20, gelombang besar imigran berdatangan ke Amerika Utara. Gejala itu berakibat pesatnya pertumbuhan penduduk, munculnya kota-kota industri baru, bertambahnya kriminalitas dan lain lain. Konsekuensi gejolak sosial itu, perubahan besar masyarakat pun tak terelakkan. Perubahan masyarakat itu menggugah para ilmuwan sosial untuk berpikir keras, untuk sampai pada kesadaran bahwa pendekatan sosiologi lama ala Eropa tidak relevan lagi. Mereka berupaya menemukan pendekatan baru yang sesuai dengan kondisi masyarakat pada saat itu. Maka lahirlah sosiologi modern. Berkebalikan dengan pendapat sebelumnya, pendekatan sosiologi modern cenderung mikro (lebih sering disebut pendekatan empiris). Artinya, perubahan masyarakat dapat dipelajari mulai dari fakta sosial demi fakta sosial yang muncul. Berdasarkan fakta sosial itu dapat ditarik kesimpulan perubahan masyarakat secara menyeluruh. Sejak saat itulah disadari betapa pentingnya penelitian (research) dalam sosiologi. [sunting] Referensi 1. ^ William D Perdue. 1986. Sociological Theory: Explanation, Paradigm, and Ideology. Palo Alto, CA: Mayfield Publishing Company. Hlm. 20 2. ^ Kamanto Sunarto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI. Hlm. 5 3. ^ James. M. Henslin, 2002. Essential of Sociology: A Down to Earth Approach Fourth Edition. Boston: Allyn and Bacon. Hlm 10 4. ^ Pitirim Sorokin. 1928. Contemporary Sociological Theories. New York: Harper. Hlm. 25 5. ^ Randall Collins. 1974. Conflict Sociology: Toward an Explanatory Science. New York: Academic Press. Hlm. 19 6. ^ George Ritzer. 1992. Sociological Theory. New York: Mc Graw-Hill. Hlm. 28

Sosiologi: KBBI. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka, 2002 Andrey Korotayev, Artemy Malkov, and Daria Khaltourina, Introduction to Social Macrodynamics, Moscow: URSS, 2006. ISBN 5-484-00414-4 [1]. A. Pengertian Ilmu Pengetahuan dan Sosiologi Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna. Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi. sehingga, Ilmu pengetahuan adalah suatu kerangka pengetahuan (knowledge) yang tersusun dan teruji kebenarannya, yang diperoleh melalui suatu penelitian ilmiah. Pengertian sosiologi menurut para ilmuan : 1. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. 2. Max Weber mengemukakan bahwa sosiologi mempelajari tindakan-tindakan sosial.

3. Pitirim A.Sorokin mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial dan non-sosial, serta ciriciri umum dari semua jenis gejala-gejala sosial 4. Soerjono Soekanto mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat dalam keseluruhannya dan hubungan-hubungan antara orang-orang dalam masyarakat. 5. Roucek dan Waren mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok. Dengen demikian, Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari atau membicarakan tentang masyarakat yang meliputi gejala sosial, struktur sosioal dan perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat. B. Sosilogi Sebagai Ilmu Pengetahuan 1. Ilmu meliputi : a. Pengetahuan b. Metode untuk memperoleh pengetahuan c. Disusun secara sistematis 2. Kriteria agar ilmu dapat diklasifikasikan sebagai ilmu pengetahuan : a. Bersifat empiris b. Bersifat teoritis c. Bersifat komulatif d. Bersifat Non-etis 3. Buksti sosiologi sebagai ilmu pengetahuan a. Sosiologi Bersifat empiris, sosiologi lebih bersifat fakta dan tidak dapat disangkal karena berhubungan dengan pengamatan dan penalaran. manusia mengamati segala sesuatu yang terjadi dengan panca indranya dan lalu mengolahnya dalam penalaran sehingga hasilnya bersifat FAKTA. b. Sosiologi Bersifat teoritis, ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi c. Sosiologi Bersifat komulatif, sosiologi mengambil ilmu-ilmu yang sudah ada lalu memperbaiki dan memperluas sehingga teori tersebut menjadi sempurna. d. Sosiologi Bersifat Non-etis, sosiologi menjelaskan suatu fakta atau perilaku masyarakat secara analisis, bukan menyatakan masyarakat dari segi moral baik atau buruk. Sumber :

MGMP Sosiologi MGMP Sosiologi FISIP UNS

Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan Kelas : X (satu) Nomor : Sos. 1.1. Penulis : Priyati Utami, S.Pd. SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TH. 2008 DAFTAR ISI

IDENTITAS DAFTAR ISI PENDAHULUAN Kegiatan Belajar I Tujuan Pembelajaran Materi Pokok 1. Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan

Konsep Dasar dan Metode metode Sosiologi Pengertian Sosiologi. Sejarah Lahirnya Sosiologi Sifat hakekat sosiologi Ciri-ciri Sosiologi Obyek kajian sosiologi Cabang-cabang Sosiologi Manfaat Sosiologi Metode-metode Sosiologi Uraian Materi Tugas Kegiatan 1

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Kegiatan Belajar II Tujuan Pembelajaran Materi Pokok 1. Konsep tentang Realitas Sosial Budaya 1. Hubungan antara berbagai konsep tentang realitas Sosial Budaya 2. Fenomena Sosial

Uraian Materi Tugas Kegiatan 2

PENUTUP RANGKUMAN MODUL TES AKHIR MODUL

KUNCI TUGAS / TES DAFTAR PUSTAKA

PENDAHULUAN Assalamualaikum Wr. Wb. Toh ada kata yang lebih mulia selain ungkapan rasa syukur ke hadirat Allah SWT, karena kami telah berhasil menyusun modul ini dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Selamat berjumpa dengan modul I ini, yang akan membahas tentang Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan dan Konsep Tentang Realitas Sosial Budaya. Sosiologi ditinjau dari sifatnya sebagai ilmu pengetahuan murni (pure science), bukan ilmu pengetahuan terapan (applied science) Sosiologi dimaksudkan untuk memberikan kompetensi kepada para peserta didik dalam memahami konsep konsep sosiologi, seperti sosialisasi, kelompok dan struktur sosial, lembaga sosial, perubahan sosial serta konflik sosial sampai pada terciptanya integritas sosial. Sosiologi mempunyai dua pengertian dasar, yaitu sebagai ilmu dan sebagai metode. Sebagai ilmu sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan tentang masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara sistematis berdasar analisis berpikir logis. Sedang sebagai metode sosiologi adalah cara berpikir untuk mengungkapkan realitas sosial yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Pada modul I ini siswa diharapkan mampu menguasai konsep tentang sosiologi, dan berbagai macam konsep dasar sosiologi sampai pada pemahaman tentang berbagai macam realitas sosial budaya. Modul ini terbagi menjadi 2 bagian : 1. Kegiatan belajar 1 : Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan (Konsep dasar dan metode metode sosiologi. 2. Kegiatan belajar 2 : Konsep tentang realitas Sosial Budaya Untuk mempelajari modul ini diperlukan kesungguhan anda agar mau membaca dan memahami dengan benar uraian materi beserta contoh contoh yang kami sajikan. Dan diakhir kegiatan, anda dapat berlatih dengan tugas-tugas yang ada, kerjakan dengan baik tugas-tugas itu. Di akhir modul terdapat kunci jawaban, pergunakan kunci tersebut setelah anda selesai mengerjakan tugas anda. Kunci tersebut sebagai alat ukur tingkat kemajuan belajar anda. Pelajari modul ini secara berurutan, apabila anda menemui kesulitan, kekurang pahaman, diskusikan dengan teman. Selamat belajar, Anda pasti bisa ! Wassalamualaikum Wr. Wb. KEGIATAN BELAJAR 1 SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN Tujuan Pembelajaran :

Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini, anda diharapkan dapat : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Mendefinisikan konsep sosiologi Menjelaskan singkat lahirnya sosiologi Membedakan sosiologi sebagai ilmu murni dan ilmu terapan. Menyebutkan sifat dan hakekat sosiologi Menjelaskan singkat sifat-sifat sosiologi Menyebutkan ciri ciri sosiologi Mengklasifikasikan 2 obyek kajian sosiologi Menyebutkan cabang cabang sosiologi Menyebutkan manfaat sosiologi Menjelaskan metode metode sosiologi

Materi Pokok Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Konsep dasar dan metode metode sosiologi : Pengertian dan sejarah lahirnya Sifat dan hakekat sosiologi Ciri-ciri sosiologi Objek kajian sosiologi Cabang-cabang sosiologi Manfaat sosiologi Metode metode sosiologi

Uraian Materi 1. SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN Konsep konsep Dasar dan Metode metode Sosiologi 1. Pengertian Sosiologi Istilah sosiologi berasal dari kata socious (bahasa latin) yang artinya teman atau kawan, dan logos (bahasa Yunani) yang artinya ilmu pengetahuan. Secara harfiah sosiologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan antar teman. Yang dimaksud hubungan antar teman meliputi antara orang yang satu dengan orang yang lain, baik yang bersungguh-sungguh teman atau sahabat maupun lawan atau musuh. Pengertian ini diperluas sedikit menjadi Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari interaksi manusia di dalam masyarakat. Istilah sosiologi digunakan pertama kali oleh seorang filosof dari Perancis yang bernama Auguste Marie Francois Savier Comte, ini terkenal dengan sebutan Auguste Comte pada tahun (1798 1857), dalam bukunya Course de Philosophie Positive. Karena jasanya maka Auguste Compte disebut sebagai Bapak Sosiologi. Berikut ini definisi sosiologi menurut para ahli : 1. Allan Jhonson

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan satu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem itu. 1. Anthony Giddens Sosiologi merupakan studi tentang kehidupan sosial manusia, kelompok dan masyarakat. 1. Herbert Spencer dari Inggris Sosiologi adalah penelitian tentang susunan susunan dan proses proses dari kehidupan sosial sebagai suatu keseluruhan. 1. Hassan Shadily Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan menyelidiki ikatan ikatan antara manusia yang menguasai kehidupan dengan mencoba mengerti sifat dan maksud hidup bersama, cara terbentuk dan tumbuh, serta berubahnya perserikatan perserikatan hidup serta kepercayaan dan keyakinan, memberi sifat tersendiri kepada cara hidup bersama dalam tiap persekutuan hidup manusia. 1. Pitirim A. Sorokin Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari : 1) Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial, misalnya gejala ekonomi dan agama, keluarga dan moral, hukum dan ekonomi, gerak masyarakat dan politik, dan sebagainya. 2) Hubungan dan saling pengaruh antara gejala gejala sosial dan gejala gejala non sosial, misalnya gejala geografis, biologis dan sebagainya, serta 3) Ciri ciri umum semua jenis gejala sosial. 1. Mayor Polak Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan, yakni hubungan diantara manusia, manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, baik kelompok formal maupun kelompok material atau kelompok statis maupun kelompok dinamis. 1. Roucek dan Warren Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dengan kelompok. 1. Lahirnya Sosiologi Sosiologi lahir berkaitan dengan terjadinya perubahan sosial masyarakat di Eropa Barat pada masa Revolusi Industri (di Inggris) dan Revolusi Sosial ( di Perancis). Beberapa tokoh sosiologi antara lain sebagai berikut :

1. Auguste Comte (1798 1857) Istilah sosiologi pertama kali dikemukakan oleh Auguste Comte seorang ahli filsafat Perancis pada tahun 1839, yang kemudian dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Sumbangannya terhadap sosiologi antara lain sebagai berikut : 1) Sosiologi harus didasarkan pada pengamatan, perbandingan, eksperimen, dan metode historis secara sistematik. Objek yang dikaji harus berupa fakta, onjektif, bermanfaat, serta mengarah pada kepastian dan kecermatan. 2) Auguste Comte menjelaskan bahwa dalam menjelaskan gejala alam dan gejala sosial, manusia akan melewtai tiga jenjang yang dikenal dengan hukum tiga jenjang yaitu : a) jenjang teologi b) jenjang metafisika dan c) jenjang positif 3) Auguste Comte mengatakan bahwa sosiologi merupakan ratu ilmu ilmu sosial dan menempati peringkat teratas dalam hierarki ilmu ilmu sosial. 4) Auguste Comte membagi sosiologi ke dalam dua bagian, yaitu statistika sosial (sosial statics) dan dinamika sosial (sosial dinamics). 1. Sosiologi sebagai ilmu (sifat hakekat) Menurut Soerjono Soekanto, ilmu dapat didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran (logika). Pengetahuan harus bersifat objektif, artinya selalu dapat diperiksa dan diuji secara kritis oleh orang lain. Tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu. Hanya pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan teruji kebenarannya yang dapat disebut sebagai ilmu. Sosiologi dapat disebut sebagai ilmu karena sudah memenuhi syarat syarat tersebut. Sosiologi merupakan ilmu yang berdiri sendiri yang objeknya adalah masyarakat. Sosiologi dapat disebut memenuhi syarat sebagai ilmu pengetahuan karena memiliki sifat sifat : 1. Sosiologi bersifat empiris, artinya sosiologi didasarkan pada observasi (pengamatan) terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif melainkan objektif; 2. Sosiologi bersifat teoritis, artinya selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil hasil observasi, merupakan unsur unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan antar hubungan dan sebab akibat sehingga menjadi teori; 3. Sosiologi bersifat kumulatif, artinya teori teori sosiologi terbentuk atas dasar teori teori yang sudah ada; 4. Sosiologi bersifat nonetis, artinya yang menjadi inti persoalan dalam sosiologi bukanlah persoalan baik buruknya suatu fakta, melainkan tujuan yang hendak dicapai dengan menjelaskan fakta fakta tersebut. 5. Ciri-ciri sosiologi sebagai berikut :

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Sosiologi merupakan ilmu sosial (bukan ilmu alam atau kerohanian) Sosiologi bersifat kategoris (bukan normatif) Sosiologi merupakan ilmu murni (bukan terapan) Sosiologi bersifat abstrak (bukan konkret) Sosiologi bertujuan untuk mendapatkan pola-pola umum terinteraksi. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan empiris rasional. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum (bukan khusus) Objek Sosiologi 1. Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala gejala dan proses hubungan antar manusia yang mempengaruhi kesatuan hidup manusia itu sendiri. 2. Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai mahkluk sosial atau masyarakat yaitu hubungan antar manusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat. 9. Cabang-cabang Sosiologi Menurut Robert K. Merton dan kawan kawan dalam bukunya Sociology Today Problem and Prospects, cabang-cabang sosiologi terdiri atas : 1. Sosiologi Politik Sosiologi politik adalah suatu cabang sosiologi yang mengkaji hubungan antara gejala gejala kemasyarakatn dengan politik. 1. Sosiologi Hukum Sosiologi hukum adalah cabang sosiologi yang mempelajari hubungan antara gejala gejala kemasyarakatan dengan hukum. 1. Sosiologi Pendidikan Sosiologi pendidikan adalah cabang sosiologi yang mengkaji hubungan gejala gejala kemasyarakatan dengan pendidikan. 1. Sosiologi Agama Sosiologi agama adalah bagian dari ilmu sosiologi yang mempelajari hubungan gejala kemasyarakatan dengan agama. 1. Sosiologi Kekeluargaan Sosiologi kekeluargaan adalah cabang sosiologi yang membahas hubungan gejala gejala kemasyarakatan dengan keluarga. 1. Sosiologi Kesenian Sosiologi kesenian adalah cabang sosiologi yang membahas hubungan gejala gejala kemasyarakatan dengan seni. 1. Sosiologi Kedokteran

Sosiologi kedokteran adalah cabang sosiologi yang membahas hubungan gejala gejala kemasyarakatan dengan kedokteran. 1. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Sosiologi ilmu pengetahuan adalah cabang sosiologi yang membahas hubungan gejala gejala kemasyarakatan dengan ilmu pengetahuan. 1. Sosiologi Ekonomi Sosiologi ekonomi adalah cabang sosiologi yang membahas hubungan gejala-gejala kemasyarakatan dengan ekonomi. 1. Sosiologi Persengketaan Sosiologi persengketaan adalah cabang sosiologi yang membahas hubungan gejala gejala kemasyarakatan dengan persengketaan. 1. Manfaat Sosiologi Manfaat sosiologi antara lain sebagai berikut : 1. Sosiologi dapat membantu kita untuk mengontrol atau mengendalikan setiap tindakan dan perilaku kita dalam kehidupan bermasyarakat. 2. Sosiologi mampu mengkaji status dan peran kita sebagai anggota masyarakat, serta dapat menilai dunia atau budaya lain yang belum kita ketahui. 3. Dengan bantuan sosiologi kita akan makin memahami nilai, norma, tradisi, dan keyakinan yang dianut oleh masyarakat lain, serta memanfaatkan perbedaan perbedaan yang ada tanpa menyebabkan timbulnya konflik diantara anggota masyarakat yang berbeda. 4. Bagi kita sebagai generasi penerus, mempelajari sosiologi membuat kita lebih tanggap, kritis, dan rasional dalam menghadapi gejala-gejala sosial masyarakat yang makin kompleks dewasa ini, serta mampu mengambil sikap dan tindakan yang tepat dan akurat terhadap setiap situasi sosial yang kita hadapi sehari hari. 5. Metode metode Sosiologi Sebagai suatu metode sosiologi menggunakan metode ilmiah dalam mempelajari gejala gejala alamiah khususnya gejala kemasyarakatan. Teknik dasar dalam metode ilmiah adalah observasi ilmiah atau disebut juga penalaran. Menurut Paul B. Horton, teknik riset dalam sosiologi, antara lain sebagai berikut : 1. Study Cross sectional dan longitudinal, yakni suatu pengamatan yang meliputi suatu daerah yang luas dan dalam suatu jangka waktu tertentu. Sedangkan studi longitudinal adalah studi yang berlangsung sepanjang waktu yang menggambarkan suatu kecenderungan atau serangkaian pengamatan sebelum dan sesudahnya. 2. Eksperimen laboratorium dan eksperimen lapangan. Dalam eksperimen laboratorium, subjek orang dikumpulkan dalam suatu tempat laboratorium kemudian diberi pengalaman sesuai dengan yang diinginkan peneliti, kemudian dicatat dan ditarik kesimpulan. 3. Penelitian pengamatan, hampir sama dengan eksperimen, tetapi dalam penelitian ini peneliti tidak mempengaruhi terjadinya suatu kejadian.

Menurut Soerjono Soekanto, ada dua jenis metode yang digunakan dalam sosiologi, sebagai berikut : 1. Metode Kualitatif Metode kualitatif mengutamakan bahan atau hasil pengamatan yang sukar diukur dengan angka. Metode ini meliputi : 1) Metode historis, yaitu menganalisis peristiwa peristiwa masa lalu untuk merumuskan prinsip prinsip umum; 2) Metode komparatif, yaitu membandingkan antara bermacam macam macam masyarakat; 3) Metode studi kasus, alat-alat yang diperlukan : a) wawancara b) daftar pertanyaan c) pengamatan partisipasi 1. Metode Kuantitatif Metode kuantitatif mengutamakan bahan bahan keterangan dengan angka atau gejala gejala yang diteliti dapat diukur dengan skala, indeks, tabel, dan formula. Termasuk dalam metode ini adalah metode statistik, dimana gejala gejala masyarakat sebelum dianalisis dikuantifikasi terlebih dahulu. TUGAS KEGIATAN BELAJAR 1. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat ! 1. Sosiologi berasal dari kata . 1. socio berarti kawan dan logos berarti berbicara 2. sosio berarti lawan, dan logis berarti berbicara 3. socius berarti lawan, dan logika berarti berbicara 4. socius berarti kawan, dan logos berarti kata 5. socius berarti kawan dan logos berarti berbicara 2. Ahli sosiologi yang mengemukakan istilah sosiologi untuk yang pertama kalinya ialah . 1. Ibnu Khaldun 2. Plato 3. Aristoteles 4. Machiavelli 5. Auguste Comte 3. Kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca indra atau segala sesuatu yang kita ketahui dari berbagai sumber, yaitu bernalar, pengalaman, wewenang, dan intuisi, merupakan pengertian dari . 1. ilmu 2. pengetahuan 3. ilmu pengetahuan 4. fakta 5. data

4. Objek kajian sosiologi, yaitu . 1. kumpulan manusia serta lingkungannya 2. hubungan manusia dengan lingkungannya 3. adat istiadat dan tingkah laku manusia 4. segala sesuatu tentang manusia 5. hubungan manusia dengan interaksi dalam masyarakat 5. Sosiologi didasarkan pada observasi (pengamatan) terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif melainkan objektif. Ini berarti sosiologi telah memenuhi sifat ilmu pengetahuan yaitu . 1. kategoris 2. empiris 3. murni 4. irasional 5. nonetis 6. Pengetahuan harus selalu dapat diperiksa dan diuji secara kritis oleh orang lain, artinya pengetahuan harus bersifat . 1. subjektif 2. objektif 3. teoritis 4. empiris 5. kategoris 7. Terdapat beberapa ciri sosiologi, salah satunya adalah . 1. merupakan ilmu murni 2. bersifat normatif 3. bersifat konkret 4. merupakan ilmu pengetahuan khusus 5. merupakan ilmu terapan 8. Revolusi industri sebagai pemicu lahirnya sosiologi ditandai dengan . 1. adanya kesadaran akan hak asasi yang dijamin hukum 2. semangat liberalisme disegala bidang 3. terbentuknya kelas-kelas sosial di dalam masyarakat 4. masyarakat agraris berangsur-angsur berubah menjadi masyarakat industri 5. adanya inovasi inovasi baru. 9. Di bawah ini yang bukan termasuk konsep sosiologi adalah . 1. Tono belajar giat pada waktu akan menghadapi ulangan umum saja 2. masyarakat pedesaan biasanya bergotong royong dalam membangun pos ronda 3. seorang ayah bekerja keras dalam mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya 4. penyebab utama penyimpangan seksual pada remaja adalah akibat pengaruh VCD porno 5. Indonesia adalah negara republik 10. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut : 1. 2. 3. 4. Sosiologi merupakan ilmu terapan Sosiologi bersifat kategoris Sosiologi bersifat konkret Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum

Dari pernyataan-pernyataan di atas yang merupakan ciri sosiologi adalah nomor .

1. 2. 3. 4. 5.

1 dan 2 1 dan 3 1 dan 4 2 dan 3 2 dan 4

11. Dalam penelitian lapangan seorang peneliti selain mendapat data dari observasi sendiri juga mendapat data melalui keterangan keterangan dari masyarakat (informan) sehingga metode pengumpulan faktanya bersifat . 1. 2. 3. 4. 5. kuantitatif kualitatif induktif deduktif objektif

12. Metode pengamatan yang menganalisis peristiwa peristiwa masa silam untuk merumuskan prinsip prinsip umum, merupakan salah satu metode kualitatif yaitu metode . 1. 2. 3. 4. 5. komparatif historis studi kasus interview partisipan

13. Metode yang mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka adalah . 1. 2. 3. 4. 5. kualitatif historis komparatif case study kuantitatif

14. Suatu pengamatan yang berlangsung sepanjang waktu yang menggambarkan suatu kecenderungan atau serangkaian pengamatan sebelum dan sesudahnya merupakan metode sosiologi . 1. 2. 3. 4. 5. studi cross-sectional studi longitudinal eksperimen laboratorium eksperimen lapangan penelitian pengamatan

15. Suatu metode penelitian yangberusaha membanding bandingkan antara variabel satu dengan variabel lainnya merupakan metode . 1. 2. 3. 4. 5. historis observasi komparatif studi kasus interview

1. B. Jawablah Pertanyaan berikut dengan benar ! 1. Uraikan asal usul kata sosiologi ! 2. Ilmu sosiologi dapat berfungsi sebagai ilmu murni dan ilmu terapan. Analisislah pernyataan tersebut dengan berpedoman pada pernyataan di bawah ini : 1. menurut anda bagaimana struktur sosial perkampungan miskin ? 2. Bagaimana cara mencegah kejahatan di daerah miskin ? 3. Jelaskan perbedaan obyek sosiologi secara material maupun formal ! 4. Sebutkan 4 manfaat sosiologi ! 5. Jelaskan perbedaan metode kuantitatif dan kualitatif ! Kegiatan Belajar 2 KONSEP TENTANG REALITAS SOSIAL BUDAYA Standar Kompetensi : Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Kompetensi Dasar : Menjelaskan fungsi sosial sebagai ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan lingkungan. Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 ini, anda diharapkan dapat : 1. 2. 3. 4. Mendefinisikan konsep realitas sosial. Mendeskripsikan konsep konsep tentang realitas sosial budaya. Mendeskripsikan hubungan antara berbagai konsep tentang realitas sosial budaya. Dapat mengidentifikasikan data sosiologis tentang fenomena sosial di lingkungan masyarakat.

Materi Pokok : Konsep tentang realistas sosial budaya : Hubungan antara berbagai konsep tentang realitas sosial budaya. Fenomena Sosial

Uraian Materi : B. Konsep Konsep tentang Realitas Sosial Budaya Pengertian Manusia dalam realitas kehidupan sehari hari ternyata tidak lepas dari berdiri sendiri-sendiri, melainkan membentuk kesatuan kesatuan sosial seperti keluarga, kekerabatan, perkumpulan, ketetanggaan, persahabatan, persaingan, komuniti, suku bangsa, bangsa, negara serta badan-badan internasional. Hal ini sesuai dengan naluri dan kodrat manusia sebagai mahkluk sosial.

Apabila manusia tidak berinteraksi, bekerjasama, bersaing dengan manusia lainnya, maka tidak akan bisa berkembang menjadi manusia yang sempurna, tetapi akan tetap menjadi manusia primitif yang jiwa dan pengetahuannya kerdil, terbelakang peradabannya seperti masyarakat primitif. Sebagai sarana berkumpul terdapat berbagai kelompok besar maupun kecil. Kelompok yang terdiri atas ayah, ibu dan anak dinamakan keluarga. Apabila keluarga ditambah dengan kakek, paman, keponakan, cucu, yang bertalian darah disebut kekerabatan. Kelompok manusia yang berkumpul atas dasar kepentingan yang sama dan bukan lagi atas dasar hubungan darah tersebut disebut perkumpulan atau asosiasi. Kelompok yang berlatar belakang tempat tinggal yang berdekatan disebut ketetanggaan. Pertemanan dan persahabatan terjadi karena seringnya bertemu dan kesamaan minat dan kepentingan. Manusia tidak lepas dari persaingan dan perlawanan atau permusuhan. Ini terjadi karena jumlah kebutuhan manusia tak terbatas sedangkan alat untuk memenuhi kebutuhan terbatas. Kelompok manusia yang didasari oleh lokalitas dinamakan komunitas, sedangkan masyarakat adalah kelompok besar manusia yang relatif permanen berinteraksi, menganut dan menunjunjung suatu sistem nilai dan kebudayaan tertentu. Kelompok yang lebih luas lagi adalah suku bangsa yang mempunyai ciriciri mendasar dan umum berkaitan dengan asal usul, tempat asal, serta kebudayaan. Kumpulan berbagai suku bangsa disebut bangsa yaitu kelompok manusia heterogen dari berbagai segi tetapi mempunyai kehendak bersama. Wadah dari bangsa adalah negara yang mempunyai sistem pemerintahan yang berdaulat penuh dan wadah kerjasama antar negara adalah internasional. 1. Hubungan antara Berbagai Konsep tentang Realitas Sosial Budaya 1. Keluarga Keluarga merupakan unit sosial (masyarakat) yang terkecil yang terdiri atas suami, istri, dan adat. Fungsi pokok keluarga meliputi pemenuhan kebutuhan biologis dan emosional, pendidikan, sosial, ekonomi, dan pengawasan sosial. Intisari pengertian keluarga antara lain sebagai berikut : 1) Merupakan kelompok sosial kecil yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak. 2) Hubungan antara anggota dijiwai rasa tanggungjawab. 3) Fungsi keluarga adalah memelihara, merawat, dan melindungi anak-anak dalam proses sosialisasi agar mampu mengendalikan diri dan berjiwa sosial. 4) Hubungan sosial relatif tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinan atau adopsi. Dalam pandangan sosiologi, keluarga dapat diartikan sebagai berikut: 1) Dalam arti sempit Keluarga terdiri atas ayah, ibu dan anak anak. Keluarga seperti ini disebut keluarga inti atau keluarga batih (nuclear family) 2) Dalam arti luas

Meliputi semua pihak yang ada hubungan darah. Keluarga seperti ini disebut keluarga besar atau keluarga luas (extended family). Menurut Bossard dan Boll, ada dua jenis keluarga dilihat dari hubungan anak, sebagai berikut : 1) Keluarga kandung atau keluarga biologis (family of procreation) Keluarga kandung adalah sebuah keluarga yang mempunyai hubungan darah dengan anak, terdiri atas ayah, ibu, dan anak kandung. Hubungan dalam keluarga biologis berlangsung terus dan tak mungkin terhapus. 2) Keluarga orientasi (family of orientation) atau keluarga psikologis. Keluarga orientasi adalah keluarga yang menjadi tempat bagi anak untuk memperoleh perlindungan, pendidikan, tempat mengarahkan diri atau orientasi. Hubungan dalam keluarga orientasi dapat terputus atau berubah dari waktu ke waktu. Dilihat dari lengkap tidaknya anggota keluarga dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut : 1. Keluarga lengkap Keluarga lengkap adalah keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak. 1. Keluarga tidak lengkap disebut keluarga pecah atau broken home. Keluarga tidak lengkap adalah keluarga yang salah satu anggota intinya tidak ada (meninggal atau bercerai). Keluarga pecah semua (quasi broken home) yaitu keluarga yang anggota intinya sebenarnya lengkap, tetapi tidak dirasakan atau dihayati secara lengkap oleh anggota-anggotanya. Proses pembentukan keluarga Terbentuknya sebuah keluarga dimulai dari perkenalan antara seorang pria dengan seorang wanita, yang berlanjut menjadi pertunangan dan kemudian diakhiri dengan perkawinan resni. Keluarga merupakan kelompok orang yang mempersatukan dalam ikatan perkawinan dan membentuk rumah tangga. Menurut Undang-undang yang mengatur tentang perkawinan (Undang-undang No. 1 Tahun 1974) dikatakan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam undang undang tersebut juga dituliskan bahwa : Perkawinan baru merupakan perkawinan yang sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya. Selanjutnya ditegaskan sebagai berikut : 1. Setiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Perkawinan dapat dinyatakan sah apabila dilakukan menurut hukum agama dan kepercayaannya masing-masing. 3. Perkawinan harus didasarkan persetujuan kedua calon mempelai.

Tujuan perkawinan : 1) Untuk membentuk sebuah keluarga atau rumah tangga yang bahagia lahir batin dan kekal. 2) Untuk memenuhi kebutuhan biologis secara sah dan sehat. 3) Untuk mendapatkan keturunan yang sah. 4) Sebagai wahana pertama dan utama untuk mewariskan kebudayaan kepada generasi berikutnya. 5) Untuk memperjelas adanya garis keturunan sehingga memudahkan dalam penyelesaian masalah harta warisan. 6) Untuk hidup bermasyarakat. 7) Untuk memenuhi kebutuhan rohani yaitu kasih sayang, cinta, kebahagiaan, kedamaian, keamanan, dan ketenteraman. Bentuk bentuk Perkawinan 1) Dilihat dari segi jumlah suami atau istri, dibedakan sebagai berikut : a) monogami, yaitu perkawinan satu suami dengan satu istri. b) Poligami yaitu perkawinan dengan jumlah suami / istri lebih dari satu. Poligini yaitu perkawnan antara seorang pria dengan banyak wanita. Poliandri yaitu perkawinan antara seorang wanita dengan banyak pria.

2) Dilihat dari segi asal suami atau istri, dibedakan sebagai berikut : a) Eksogami, yaitu perkawinan di luar lingkungan sendiri. Pada masyarakat unilateral, dikenal dengan istilah connubium yaitu seseorang dari suatu klan hanya boleh kawin dengan anggota klan tertentu. Ada dua bentuk connubium : Connubium Symetris adalah perkawinan antara dua klan dengan tukar-menukar jodoh.

Connubium asymetris adalah hubungan perkawinan terdiri atas klan yang hanya mempunyai kedudukan sebagai pemberi hadis atau penerima gadis saja. b) Endogami yaitu perkawinan dalam lingkungan sendiri. c) Homogami, yaitu perkawinan antara anak dengan anak dari keluarga yang lapisan sosialnya sama.

d) Heterogami, yaitu perkawinan antara anak dengan anak dari keluarga yang berlainan lapisan sosialnya. e) Cross Cousin yaitu perkawinan antara dua sepupu yakni saudara laki-laki ibu atau anak dari saudara perempuan ayah. f) Paralel Cousin, yaitu perkawinan anak dengan anak dari ayah mereka yang bersaudara atau anak ibu mereka yang bersaudara. g) Eleutherogami, yaitu seseorang bebas memilih jodoh. Connubium symetris Connubium asymetris

Cross Cousin Keterangan : = laki laki = perempuan = suami-istri = saudara = keturunan Perkawinan levirat dan soroat

Paralel Cousin

a) Perkawinan levirat yaitu perkawinan seorang janda dengan saudara laki-laki sekandung bekas mendiang suaminya. b) Perkawinan soroat yaitu perkawinan seorang duda dengan saudara perempuan sekandung bekas mendiang suaminya. Fungsi keluarga antara lain : a) fungsi biologis atau reproduksi

b) fungsi protektif atau perlindungan c) fungsi ekonomi, d) fungsi edukatif e) fungsi sosialisasi f) fungsi afeksional (perasaan)

g) fungsi religius h) fungsi rekreatif dan i) fungsi pengendalian sosial 1. Kekerabatan Kekerabatan adalah unit unit sosial yang terdiri atas beberapa keluarga yang mempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan yang anggotanya terdiri atas ayah, ibu, anak-anak, menantu, cucu, cicit, paman, bibi, kakek, nenek, dan sebagainya. Sistem kekerabatan : 1) Unilateral yaitu manarik garis keturunan dari satu garis keturunan saja a) Patrilineal yaitu menarik garis keturunan dari pihak laki-laki b) Matrilineal yaitu menarik garis keturunan dari pihak wanit (ibu) 2) Bilateral / parental yaitu menarik garis keturunan dari dua belah pihak yaitu ayah dan ibu. Sebagian besar suku bangsa di Indonesia menganut sistem kekerabatan, bilateral atau parental, misalnya suku Jawa, Madura, Aceh, Makassar dan sebagainya. Masyarakat Minangkabau menganut sistem kekerabatan matrilineal yaitu berdasarkan garis keturunan ibu. Ayah dan anak-anak tidak memiliki hak dan kekuasaan atas harta pusaka. Suami harus tinggal di keluarga istri dan bekerja keras mencukupi kebutuhan rumah tangga. Sedangkan yang berhak mengatur segalanya (perkawinan, warisan) adalah saudara laki laki dari ibu yang disebut memberikan mas kawin, tetapi menerima jemputan. Bila terjadi perceraian suami harus pergi tanpa harta dan anak-anaknya. Masyarakat Batak menganut sistem kekerabatan patrilineal yaitu berdasarkan garis dari ayah dan sistem perkawinan exogami. Setelah menikah istri harus mengikuti suami. Tiap tiap marga berfungsi memberi gadis kepada marga lain dan menerima gadis dari marga lain juga. Sistem perkawinan seperti itu disebut connubium asymetris. Kerabat dari si lelaki si pempokan atau peranak, hula dan marga penerima gadis disebut boru. 1. Perkumpulan Asosiasi Perkumpulan adalah kesatuan sosial yang dilandasi oleh adanya kesamaan kepentingan. Contoh : koperasi, PGRI, PSSSI, PBSI, IPSI, dan lain lain.

1. Ketetanggaan Ketetanggaan adalah kesatuan sosial yang terdiri atas orang orang atau keluarga keluarga yang tempat tinggalnya berdekatan. Pada masyarakat pedesaan tradisional administrasi RT belum berjalan dengan sempurnakan tetapi hidup rukun antar tetangga jauh lebih akrab. Setiap hari bergaul, bergotong royong menghadapi masalah masalah kehidupan sehari-hari. Itulah ciri khas masyarakat gemeinschaft (paguyuban). Pada masyarakat kota kehidupan ketetanggaan terasa lebih kaku dan saling membatasi diri, mereka bergaul hanya bila perlu saja. Waktunya habis untuk bekerja atau mengurus rumah tangga. Kepentingan individu jauh lebih menonjol daripada kepentingan bersama. Hal tersebut merupakan ciri khas dari masyarakat gesellschaft (patembayan). 1. Pertemanan dan persahabatan Pertemanan dan persahabatan adalah suatu pengelompokan sosial yang melibatkan orang-orang yang berhubungan relatif akrab satu sama lain atas dasar seringnya bertemu dan adanya kesamaan minat atau perhatian dan kepentingan, bukan atas hubungan darah atau ketetanggaan dan bukan atas dasar cinta asmara. 1. Persaingan dan lawan Persaingan adalah orang orang yang terlibat dalam perebutan sesuatu yang jumlahnya terbatas, tanpa disertai benturan benturan dan pertentangan ataupun usaha saling menjatuhkan. Lawan atau musuh adalah orang atau orang orang yang terlibat dalam benturan benturan yang disertai usaha saling menjatuhkan atau mencelakakan. 1. Komunitas Komunitas adalah kesatuan hidup setempat yang terdiri atas sejumlah manusia yang menempati sejumlah lokasi tertentu dengan sangat mencintai daerahnya serta mempunyai kepribadian kelompok yang ikhlas atau komunitas adalah kesatuan sosial yang didasari oleh lokalitas. 1. Masyarakat sebagai Sistem Sosial Masyarakat dapat diartikan sekelompok orang yang menempati suatu wilayah tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung yang saling berhubungan dalam usaha usaha pemenuhan dengan latar belakang sejarah, politik, dan kebudayaan yang sama. Unsur unsur pendukung terbentuknya masyarakat yaitu : 1) Adanya sejumlah manusia yang tinggal di suatu tempat tertentu. 2) Saling berinteraksi dalam waktu yang lama 3) Adanya aturan aturan tertentu (pranata) 4) Adanya pola tingkah laku yang mantap, khas dan kontinyu, serta 5) Memiliki ciri khas adat istiadat tertentu

Dipandang dari cara terbentuknya dibedakan sebagai berikut : 1) Masyarakat paksaan, misalnya negara 2) Masyarakat merdeka, antara lain a) Masyarakat natur yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, contoh suku (stam) yang bertalian karena hubungan darah atau keturunan; b) Masyarakat kultur yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan, kebudayaan atau kepercayaan; contoh koperasi. Sistem sosial Sistem adalah bagian bagian yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya sehingga dapat berfungsi melakukan suatu kerja untuk tujuan tertentu. Sistem sosial adalah suatu sistem yang terdiri atas elemen elemen sosial. Unsur unsur sistem sosial adalah : 1) Kepercayaan dan pengetahuan 2) Perasaan 3) Tujuan 4) Kedudukan (status) dan peran (role) 5) Kaidah / norma 6) Tingkat / pangkat 7) Kekuasaan 8) Sanksi dan 9) Fasilitas (sarana) 1. Suku Bangsa Suku bangsa adalah golongan sosial yang dapat dibedakan dengan golongan sosial yang lain, karena mempunyai ciri ciri yang paling mendasar dan umum berkaitan dengan asal usul dan tempat asal serta kebudayaan. Ciri-ciri mendasar yang membedakan suku bangsa satu dengan lainnya antara lain : 1) Bahasa Daerah; 2) Adat istiadat; 3) Sistem kekerabatan;

4) Ciri-ciri badaniah; 5) Kesenian daerah. 1. Bangsa dan Negara Bangsa dalam arti politis yaitu golongan manusia yang mempunyai perasaan senasib dalam sejarahnya. Dalam pengertian modern disebut nation. Bangsa dalam arti etnis yaitu golongan manusia yang bersatu karena keturunan darah dan adat-istiadat yang sama dan berabad-abad hidup bersama di dalam isolasi, sehingga menunjukkan ciri-ciri bersama. Dalam pengertian lain, bangsa adalah sekelompok manusia yang heterogen dilihat dari berbagai segi, tetapi mempunyai kehendak yang sama. Negara adalah suatu kesatuan wilayah tertentu yang didiami oleh suatu bangsa yang sudah mempunyai sistem pemerintahan dengan berdaulat penuh. Unsur unsur negara : 1) Adanya suatu wilayah teritorial tertentu, 2) Adanya penduduk, 3) Adanya sistem pemerintahan, dan 4) Secara politis harus ada pengakuan dari negara-negara lain. 1. Badan Internasional Badan internasional adalah suatu lembaga / badan / organisasi yang menjadi wadah kegiatan dan kerjasama beberapa negara mengenai aspek-aspek kehidupan tertentu, misalnya PBB, ASEAN, MEE, OPEC, dan sebagainya. 1. Fenomena Sosial Masalah sosial merupakan fenomena sosial yang ada di sekeliling kita. Masalah sosial adalah gejalagejala sosial yang tidak sesuai antara apa yang diinginkan dengan apa yang terjadi. Klasifikasi masalah sosial antara lain, sebagai berikut. 1) Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial dibagi menjadi empat, yaitu : a) Karena faktor ekonomi, misalnya kemiskinan dan pengangguran. b) Karena faktor biologis, misalnya penyakit menular. c) Karena faktor psikologis, misalnya penyakit saraf dan penyakit jiwa. d) Karena faktor kebudayaan, misalnya konflik ras, perceraian, dan pencurian. 2) Klasifikasi yang lain adalah berdasarkan sebagaimana berikut : a) Kepincangan warisan fisik akibat pengurangan atau pembatasan sumber daya alam.

b) Warisan sosial, misalnya dinamika penduduk, pembatasan kelahiran, angka harapan hidup, kualitas hidup, pendidikan, politik, dan hukum. c) Kebijakan sosial, misalnya perencanaan ekonomi, sosial, dll Beberapa masalah sosial penting, antara lain sebagai berikut : 1) Kemiskinan Kemiskinan adalah suatu keadaan seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan tidak mampu memanfaatkan tenaga, mental, maupun fisiknya dalam keadaan tersebut. Kemiskinan menyebabkan orang tidak dapat memperoleh pendidikan yang layak. Kemiskinan juga menyebabkan orang melanggar norma dan nilai sosial, misalnya mencuri atau melacur. 2) Kriminalitas Kriminalitas berasal dari crime yang artinya kejahatan yang ditekankan pada perbuatan yang menyimpang dari ketentuan umum yang akibatnya menimbulkan dan keresahan masyarakat. Faktor faktor penyebab kejahatan : a) Sifat keserakahan b) Karena pengaruh dorongan dari luar c) Karena pengaruh iklim d) Keadaan yang serba kekurangan e) Pengaruh lingkungan f) Perkembangan iptek dan

g) Lemahnya ikatan moral dan keagamaan 3) Disorganisasi keluarga (keretakan keluarga) Bentuk bentuk disorganisasi keluarga adalah : a) Keluarga yang tidak lengkap b) Perceraian c) Buruknya komunikasi dalam keluarga d) Hilangnya pimpinan rumah tangga dan e) Terganggunya keseimbangan jiwa salah satu anggota keluarga. 4) Pelanggaran terhadap norma

a) pelacuran dan b) kenakalan remaja (tawuran, penyalahgunaan narkotika, kebut-kebutan, corat-coret fasilitas umum, pornografi, merokok) 5) Kelainan seksual 6) Masalah kependudukan 7) Peperangan TUGAS KEGIATAN BELAJAR 2 1. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat ! 1. Perkawinan seorang pria dengan lebih dari satu wanita, disebut bentuk perkawinan . 1. poligami 2. poligini 3. poliandri 4. sororat 5. levirad 2. Perkawinan dengan mendapatkan pasangan dari lingkungan kerabat sendiri disebut . 1. homogami 2. endogami 3. eksogami 4. hologami 5. monogami 3. Seorang anak yang dibesarkan di panti asuhan karena kedua orangtuanya sudah meninggal dunia, maka panti asuhan bagi anak tersebut merupakan keluarga . 1. batih 2. besar 3. orientasi 4. biologis 5. inti 4. Berikut ini yang bukan tujuan perkawinan adalah . 1. membentuk keluarga bahagia lahir batin 2. memenuhi kebutuhan biologis secara sah dan sehat 3. mendapatkan keturunan yang sah 4. memperjelas adanya garis keturunan serta mempermudah penyelesaian harta warisan 5. mendapatkan perlindungan hukum 5. Melalui keluarga sepasang suami istri mendapatkan keturunan yang sah. Dalam hal ini berarti keluarga mempunyai fungsi . 1. protektif 2. edukatif 3. afeksional 4. rekreatif 5. biologis 6. Perkawinan bagi masyarakat Indonesia diatur dalam . 1. UU No. 1 Tahun 1974

2. UU No. 4 Tahun 1971 3. UU No. 1 Tahun 1971 4. UU No. 4 Tahun 1974 5. UU No. 5 Tahun 1975 7. Keluarga yang mempunyai hubungan darah dengan anak, terdiri atas ayah, ibu, dan anak-anak kandung yang berlangsung terus menerus dan tidak mungkin terhapus dinamakan keluarga . 1. orientasi 2. inti 3. batih 4. psikologi 5. biologis 8. Semua pihak yang ada hubungan darah atau keturunan, meliputi kakek-nenek, paman bibi, keponakan, dan sebagainya. Keluarga seperti ini disebut . 1. keluarga batih 2. keluarga inti 3. nuclear family 4. extended family 5. procreation family 9. Diantara suku bangsa berikut ini, yang menganut sistem kekerabatan patrilineal adalah . 1. Batak 2. Minangkabau 3. Jawa 4. Sunda 5. Madura 10. Bentuk kehidupan bersama yang anggota-anggotanya terikat oleh hubungan batin murni dan bersifat alamiah serta kekal, merupakan tipe masyarakat . 1. 2. 3. 4. 5. gemeinschaft gesselschaft patembayan natur modern

11. Ketetanggaan adalah suatu kesatuan sosial yang didasarkan oleh . 1. 2. 3. 4. 5. hubungan darah seringnya bertemu lokalitas kepentingan yang sama frekuensi hubungan sosial

12. Berikut ini merupakan contoh-contoh asosiasi, kecuali . 1. 2. 3. 4. 5. IDI PGRI PSSI Klan Koperasi

13. Organisasi sosial bersifat langgeng, artinya . 1. 2. 3. 4. 5. organisasi itu selalu tetap organisasi itu ada dalam waktu yang cukup lama organisasi itu sangat kuat persatuannya organisasi bersifat sementara organisasi itu berlangsung sebentar

14. Gejala-gejala sosial yang tidak sesuai antara apa yang diinginkan dengan apa-apa yang terjadi disebut . 1. 2. 3. 4. 5. fenomena sosial masalah sosial kontrol sosial tindakan sosial peranan sosial

15. Yang bukan termasuk faktor penyebab kejahatan adalah . 1. 2. 3. 4. 5. sifat serakah lemahnya ikat moral komunikasi yang tidak tersumbat pengaruh lingkungan perkembangan IPTEK

1. B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar ! 1. Sebutkan minimal 5 fungsi keluarga ! 2. Gambarkan dan jelaskan bentuk perkawinan berikut ini : 1. Cross Cousin 2. Paralel Cousin 3. Jelaskan masing-masing konsep di bawah ini : 1. keluarga 2. kekerabatan 3. sistem sosial 4. suku bangsa 4. Jelaskan perbedaan bangsa dan negara dan sebutkan unsur-unsur negara. 5. Jelaskan masing-masing masalah sosial berikut ini : 1. kemiskinan 2. kriminalitas 3. disorganisasi keluarga (keretakan keluarga) 4. penyimpangan RANGKUMAN Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari interaksi manusia di dalam masyarakat. Istilah sosiologi pertama kali oleh Auguste Comte dalam bukunya Course de Philosophie Positive. Sosiologi lahir berkaitan dengan terjadinya perubahan sosial masyarakat di Eropa Barat pada masa Revolusi Industri (di Inggris) dan Revolusi Sosial ( di Perancis). Cabang-cabang Sosiologi : a. Sosiologi Politik, b. Sosiologi Hukum, c. Sosiologi Pendidikan, d. Sosiologi Agama, e. Sosiologi Kekeluargaan, f.

Sosiologi Kesenian, g. Sosiologi Kedokteran, h. Sosiologi Ilmu Pengetahuan, i. Sosiologi Ekonomi, j. Sosiologi Persengketaan Kelompok manusia yang berkumpul atas dasar kepentingan yang sama dan bukan lagi atas dasar hubungan darah tersebut disebut perkumpulan atau asosiasi. Terbentuknya sebuah keluarga dimulai dari perkenalan antara seorang pria dengan seorang wanita, yang berlanjut menjadi pertunangan dan kemudian diakhiri dengan perkawinan resni. Keluarga merupakan kelompok orang yang mempersatukan dalam ikatan perkawinan dan membentuk rumah tangga. Sistem sosial adalah suatu sistem yang terdiri atas elemen elemen sosial. Suku bangsa adalah golongan sosial yang dapat dibedakan dengan golongan sosial yang lain. Bangsa dalam arti politis yaitu golongan manusia yang mempunyai perasaan senasib dalam sejarahnya. Negara adalah suatu kesatuan wilayah tertentu yang didiami oleh suatu bangsa yang sudah mempunyai sistem pemerintahan dengan berdaulat penuh. TES AKHIR 1. A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d, atau e di depan jawaban yang tepat ! 1. Menurut Selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang . 1. statistika sosial d. kelompok manusia 2. struktur dan proses sosial e. budaya masyarakat 3. interaksi manusia 2. Obyek studi atau kajian sosiologi adalah . 1. kebudayaan dan permasalahannya 2. adat istiadat dan manusianya 3. masyarakat interaksi dan akibatnya 4. suku bangsa dan tradisinya 5. peraturan-peraturan sosial 3. Seorang tokoh yang dikenal sebagai bapak sosiologi adalah 1. Pitirim A. Sorokin d. Aguste Comte 2. Robert M.Z. Lawang e. Karl Mark 3. Max Weber 4. Secara harfiah sosiologi berasal dari kata . 1. socius yang artinya manusia dan logos yang artinya pendidikan 2. socius yang artinya masyarakat dan logos yang artinya pandangan 3. socius yang artinya norma dan logos yang artinya ilmu 4. socius yang artinya teman dan logos yang artinya ilmu 5. socius yang artinya manusia dan logos yang artinya kelompok 5. Dalam sosiologi obyek yang dipelajari dibatasi pada apa yang terjadi saat sekarang dan bukan apa yang seharusnya terjadi pada saat ini. Oleh karena itu, sosiologi disebut pula ilmu pengetahuan . 1. katagoris d. umum 2. murni e. khusus 3. terapan 6. Ilmu sosiologi mempelajari tentang das sein bukan das solen, berarti sosiologi mempelajari . 1. yang semestinya harus terjadi

2. apa yang akan terjadi 3. sesuatu pengalaman masa lalu 4. apa yang sedang terjadi 5. pengaruh dari suatu kejadian 7. Inti persoalan sosiologi bukanlah persoalan buruknya suatu fakta, melainkan tujuan yang hendak dicapai dengan menjelaskan fakta-fakta tersebut. Hal ini berarti bahwa sosiologi bersifat . 1. empiris d. non etis 2. teoritis e. etis 3. komulatif 8. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ! 1) Sosiologi merupakan ilmu terapan 2) Sosiologi bersifat kategoris 3) Sosiologi bersifat abstrak 4) Sosiologi bersifat non etis 5) Sosiologi bersifat empiris Yang termasuk ciri sosiologi adalah . 1. 2. 3. 4. 1, 2, dan 3 d. 1, 3, dan 4 2, 3, dan 5 e. 2, 3, dan 5 3, 4, dan 5 Sosiologi telah memenuhi segenap unsur dari sifat ilmu pengetahuan seperti berikut, kecuali . 1. empiris d. teoritis 2. komulatif e. normatif 3. non etis

10. Sifat sosiologi yang mendasarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulatif, sifat semacam itu disebut . 1. empiris 2. teoritis 3. nonetis d. etis e. kumulatif

11. Ilmu yang didasarkan pada teori-teori yang sudah ada kemudian diperbaiki, diperluas, dan diperhalus merupakan sifat ilmu sosiologi yang disebut . 1. mengawikan 2. teoritis 3. empiris d. komulatif e. nonetis

12. Ketetanggaan adalah suatu kesatuan sosial yang didasarkan oleh . 1. hubungan darah 2. seringnya bertemu

3. lokalitas 4. kepentingan yang sama 5. frekuensi hubungan sosial 13. Berikut ini merupakan contoh-contoh asosiasi, kecuali . 1. IDI 2. PGRI 3. PSSI d. Klan e. Koperasi

14. Organisasi sosial bersifat langgeng, artinya . 1. 2. 3. 4. 5. organisasi itu selalu tetap organisasi itu ada dalam waktu yang cukup lama organisasi itu sangat kuat persatuannya organisasi bersifat sementara organisasi itu berlangsung sebentar

15. Gejala-gejala sosial yang tidak sesuai antara apa yang diinginkan dengan apa-apa yang terjadi disebut . 1. fenomena sosial 2. masalah sosial 3. kontrol sosial d. tindakan sosial e. peranan sosial

16. Yang bukan termasuk faktor penyebab kejahatan adalah . 1. 2. 3. 4. 5. sifat serakah lemahnya ikat moral komunikasi yang tidak tersumbat pengaruh lingkungan perkembangan IPTEK

17. Metode pengamatan yang menganalisis peristiwa peristiwa masa silam untuk merumuskan prinsip prinsip umum, merupakan salah satu metode kualitatif yaitu metode . 1. komparatif 2. historis 3. studi kasus d. interview e. partisipan

18. Metode yang mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka adalah . 1. kualitatif 2. historis 3. komparatif d. case study e. kuantitatif

19. Suatu pengamatan yang berlangsung sepanjang waktu yang menggambarkan suatu kecenderungan atau serangkaian pengamatan sebelum dan sesudahnya merupakan metode sosiologi . 1. studi cross-sectional d. eksperimen lapangan

2. studi longitudinal 3. eksperimen laboratorium

e. penelitian pengamatan

20. Suatu metode penelitian yang berusaha membanding bandingkan antara variabel satu dengan variabel lainnya merupakan metode . 1. historis 2. observasi 3. komparatif d. studi kasus e. interview

1. B. Jawablah soal-soal di bawah ini dengan singkat dan tepat ! 1. Apa artinya sosiologi bersifat kumulatif ? 2. Sebutkan objek formal sosiologi menurut Astrid Susanto ! 3. Menurut A. Kaplan, pengertian metodologi dibedakan menjadi berapa ? Sebutkan ! 4. Sebutkan ciri-ciri sosiologi ! 5. Sebutkan ciri-ciri suatu bangsa ! KUNCI JAWABAN TUGAS KEGIATAN 1 I 1. 2. 3. 4. 5. E E B E B 1. 2. 3. 4. 5. B A D E E 1. 2. 3. 4. 5. B B E B C

II. Uraian 1. Asal-usul kata sosiologi pertama kali diperkenalkan oleh Auguste Comte yang mengusulkan pemberian istilah terhadap keseluruh pengetahuan manusia tentang kehidupan masyarakat. Sosiologi berasal dari dua kata : socius yang berarti kawan dan logos yang berarti kata atau bicara. 2. Ilmu sosiologi dapat berfungsi sebagai ilmu murni dan ilmu terapan 1. Sebagai ilmu pengetahuan murni (pure science), sosiologi berupa membaca dan mempelajari fenomena sosial di masyarakat. Apa yang dimaksud kampung miskin. Apa penyebab dan akibat yang ditimbulkan dari kemiskinan. Sebagai ilmu pengetahuan terapan (applies science), sosiologi berupaya mengkorelasikan antara struktur sosial dan sistem sosial yang ada. Setelah dianalisis, dicoba untuk dicari jalan keluarnya. 2. Berkaitan dengan pembahasan fungsi sosiologi sebagai ilmu murni dan terapan di atas, cara mencegah kejahatan di daerah miskin dikorelasikan dengan struktur dan sistem sosial, kemudian didapatkan langkah secara konkrit. Peran dari pemerintah aparat, dan lingkungan keluarga. Dibutuhkan pula modal materi (uang) dan pendidikan. 3. Obyek Sosiologi Material : Menjelaskan kehidupan sosial, gejala sosial, struktur sosial dan proses hubungan antar manusia yang mempengaruhi kesatuan hidup itu sendiri. Finansial : Menjelaskan manusia sebagai mahkluk sosial atau masyarakat yaitu hubungan antar manusia serta proses yang timbul dari hubungan antar manusia dalam masyarakat.

1. Manfaat Sosiologi 1. Mengontrol tindakan manusia dalam kehidupan masyarakat. 2. Mengkaji status dan peran kita sebagai anggota masyarakat. 3. Mudah memahami nilai dan norma, tradisi dan keyakinan dalam menghindari konflik. 4. Sebagai generasi muda agar lebih tanggap dan kritis serta rasional dalam menghadapi berbagai gejala gejala sosial masyarakat. 1. Metode kualitatif : lebih mengutamakan bahan atau hasil pengamatan yang sukar diukur dengan angka Metode Kuantitatif : mengutamakan bahan keterangan dengan angka untuk diolah dengan statistik. KUNCI JAWABAN TUGAS KEGIATAN 2 I 1. 2. 3. 4. 5. b b c e e 1. 2. 3. 4. 5. a e d a a 1. 2. 3. 4. 5. c d b b c

II. Uraian 1. Fungsi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. keluarga : Reproduksi Afeksi Ekonomi Edukasi Sosialisasi Proteksi Kontrol sosial

Cross Cousin 1. Cross Cousin 2. Paralel Cousin 3. a. Keluarga

Paralel Cousin : Perkawinan antara anak-anak dari saudara kandung yang berlainan jenis. : Perkawinan antar anak-anak dari 2 saudara kandung yang sejenis. : unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.

b. Kekerabatan : Unit sosial yang terdiri atas beberapa keluarga yang mempunyai hubungan darah / hubungan kekeluargaan yang anggotanya terdiri dari ayah, ibu, anak, menantu, cucu, cicit, paman, bibi, kakek, nenek, dan sebagainya. c. Sistem Sosial : Suatu sistem yang terdiri dari elemen elemen sosial.

d. Suku bangsa : Golongan manusia yang terikat oleh kesadaran bersama dan identitas akan kesatuan kebudayaan (Prof. Koentjaraningrat) 1. Bangsa Dalam arti politik : golongan manusia yang memiliki perasaan senasib dalam sejarahnya.

Dalam arti etnis : golongan manusia yang bersatu karena keturunan darah, adat istiadat yang sama dan berabad abad hidup bersama Bangsa dalam arti umum : sekelomppok manusia yang heterogen dilihat dari berbagai segi, tetapi mempunyai kehendak yang sama. 1. a. Kemiskinan : keadaan seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf hidup kelompok. b. Kriminalitas : Kejahatan yang ditekankan pada perbuatan yang menyimpang dari ketetntuan umum / norma norma sosial. c. Disorganisasi keluarga : keretakan dalam keluarga. SOSIOLOGI SEBAGAI ILMUYANG MENGKAJIHUBUNGAN MASYARAKAT Mendefinisikansosiologi sebagai ilmudan metode.Mendeskripsikanhubungan berbagaikonsep tentangrealitas sosial.Mengidentifikasi datatentang realita sosialmasyarakat. Tujuan Pembelajaran 3 Bab 1 Sosiologi Sebagai Ilmu yang Mengkaji Hubungan Masyarakat A.SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU DAN METODE 1.Pengertian Sosiologi Sosiologi sebagai ilmu sosial yang relatif baru m ungkin agak sulit untukdidefinisikan bagi kalian yang masih relatif baru mempelajari sosiologi. Sebagaisalah satu pegangan tentang pengertian sosiologi, kalian perlu mengetahui pendapatdari tiga tokoh sosiologi berikut ini. a.Pitirim A. Sorokin Mengemukakan sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal sebagai berikut. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka ragam sosial, misalnya gejalaekonomi dan agama, juga keluarga dan moral. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dan gejala nonsosial. Ciri-ciri umum semua jenis gejala sosial. b.Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi Menyatakanbahwasosiologiatauilmumasyarakatadalahilmuyangmempelajaristruktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan sosial. c . A u g u s t e C o m t e

Mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari manusia sebagaimakhlukyangmempunyainaluriuntuk senantiasahidupbersamadengansesamanya.Artinya, sosiologi mempelajari segala aspek kehidupan bersama yang terwujuddalam asosiasi-asosiasi, lembaga-lembaga, maupun peradaban. 2.Objek Kajian Sosiologi Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai objek kajian tentang perilakusosial individu maupun kelompok individu dalam masyarakat yang penjabarannyameliputi bentuk-bentuk penyesuaian perilaku terhadap norma dalam berbagai bentukperubahan sosial yang ada dalam masyarakat. Objek kajian sosiologi ini senantiasabersifat aktual karena masyarakat terus-menerus mengalami proses sosial termasukperubahan-perubahan dalam struktur dan pola interaksinya. 3.Metode-Metode Sosiologi Untuk melakukan suatu aktivitas diperlukan cara-cara yang lebih ringkas danefisien agar tujuan tercapai. Cara-cara ini dikenal dengan metode. Metode dalamkonteks pengetahuan adalah cara-cara yang dapat dipergunakan untuk mencapaisuatu tujuan tertentu. Dengan demikian, sosiologi sebagai metode artinya sosiologidapat dipergunakan sebagai salah satu cara atau perantara dalam mencapai suatutujuan tertentu yang ada di dalam masyarakat. Sebagaimana kita ketahui bahwa

Sosiologi SMA/MA Kelas X 4 sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempunyai objek kajian mengenaiperilaku sosial serta budaya yang ada dalam satu masyarakat. Dengan begitu,sosiologi pun sedikit banyak memiliki datadata mengenai karakter sosial budayadari tiap-tiap masyarakat yang berbeda-beda.Selain sosiologi, ilmu lain yang juga mempelajari manusia adalah antropologi.Antropologimempelajarianekaragammanusiaatau masyarakatsertakebudayaannyadi masa lampau dan masa sekarang, sejarah pertumbuhannya, bentuk kebudayaan,serta lenyapnya suatu masyarakat dan kebudayaannya. Artinya, metode antropologi juga berguna sebagai salah satu cara untuk mencapai tujuan tertentu dalam m a s y a r a k a t . Sebagai contoh, melalui sosiologi dan antropologi k e g i a t a n pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah dapat disosialisasikan ke dalamsetiap masyarakat yang bercorak kesukuan dengan metode dan pendekatan secaras o s i o l o g i s d a n a n t r o p o l o g i s . S e b a l i k n y a , k e t i k a p e m e r i n t a h m e l a l u i k e g i a t a n pembangunan ingin memperoleh data mengenai berbagai macam fenomena sosialbudaya dari suatu masyarakat, dapat diperoleh melalui data-data yang terhimpundi dalam sosiologi dan antropologi. Ini berarti, sosiologi dan antropologi menjadi kail untuk memperoleh data-data sosial budaya dari dalam masyarakat. Sosiologidan antropologi dapat pula berfungsi sebagai bejana yang menjadi sarana sosialisasisuatu program pemerintah di dalam masyarakat. Bagan 1.1 Bagan Peranan Metode Sosiologi dan Antropologi dalamProses Pembangunan Bangsa.PerencanaanP e m b a n g u n a n Data Sosialdan BudayaMetode Sosiologidan AntropologiSuku BangsaBSuku BangsaCSuku BangsaAKebijaksanaanP e m b a n g u n a n Metode Sosiologidan Antropologi

5 Bab 1 Sosiologi Sebagai Ilmu yang Mengkaji Hubungan Masyarakat

Menurut bagan di atas, jelaslah metode sosiologi dan antropologi sebagai suatukesatuan dan dapat dipergunakan oleh pemerintah atau pun lembaga nonpemerintahyang mempunyai kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masyarakat. Hal inidapat terjadi karena konsep-konsep dalam studi sosiologi dan antropologi dapatmenjadi cara untuk memasukkan program pembangunan yang berkaitan denganmasyarakat.Metode-metode yang sering dipergunakan di dalam sosiologi dan antropologiantara lain: a.Metode Wawancara (Interview) Pada hakikatnya, metode wawancara adalah metode pengumpulan data dalampenelitian sosial yang dalam pelaksanaannya, peneliti mewawancarai respondenyang telah ditetapkan sebagai sampel untuk memperoleh keterangan-keteranganyang diperlukan dalam penelitian tersebut. Metode ini mempunyai kelebihan bahwadata-data sosial budaya yang diinginkan dapat diperoleh secara luas dan dalam melalui pertanyaan secara lisan dari hati ke hati antara pewawancara dan responden.Akan tetapi, metode interview secara spesifik memerlukan seorang pewawancarayang mumpuni dan memenuhi kriteria sebagai berikut. Cakap, artinya seorang pewawancara harus benar-benar m e n g u a s a i permasalahan dari setiap pertanyaan yang diajukan, serta memiliki keterampilanuntuk menggali alternatif-alternatif jawaban yang lebih dalam dan rinci dariresponden. Gambar 1.1 Wawancara merupakan salah satu cara yang dapatditempuh dalam pengumpulan data guna mendukung penelitianyang dilakukan.

selo soemarjan

robert k merton

august comte

max weber

peter l berger

masalah sosial

Definisi/Pengertian Masalah Sosial dan Jenis/Macam Masalah Sosial Dalam Masyarakat Thu, 24/04/2008 - 12:53am godam64 Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi

bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat. Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya. Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain : 1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll. 2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll. 3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb. 4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.

sosiologi

4 jenis faktor masalah sosial saling berkaitan kan? kemarin saya baru mengikuti perkuliahan tentang masalah sosial. tepatnya intervensi masalah sosial. disitu saya mempelajari bahwa antara faktor biologis, psikologis, dan sosial budaya saling mempengaruhi satu sama lain. jika masalah sosial berasal dari faktor biologis, maka akan berdampak pula pada psikologis dan sosial budaya. contohnya: penyakit menular yang dialami seorang istri dapat berpengaruh pada perceraian dalam keluarganya (budaya), yang menyebabkan stress (psikologis).

You might also like