You are on page 1of 13

ANGGOTA KELOMPOK 7

NAMA

NIM

Silvia Lily haryati Anita Carolina Julia Megawarni Lisnawati Tampubolon Olivia Jihan binti Johari Fatin binti Syaheerah Cindy How Pui Yan Melinder Kaur How Fon Yee Shalini Suppiah Savena Bala Kumar Chandramala Subramaniam Gan Xia Shin Ching Jie Han Subadra Dewi Ho Kin Kuan Ling Jin Huat Dharamjit Singh Sanjarna Suppaya

090600139 090600140 090600142 090600143 090600144 090600145 090600146 090600147 090600148 090600149 090600150 090600153 090600154 090600155 090600156 090600157 090600158 090600164 090600165 090600167 090600168

PENDAHULUAN Perawatan saluran akar merupakan prosedur perawatan gigi yang bermaksud mempertahankan gigi dan kenyamanannya agar gigi yang sakit dapat diterima secara biologik oleh jaringan sekitarnya, tanpa simtom, dapat berfungsi kembali dan tidak ada tanda-tanda patologik. Gigi yang sakit bila dirawat dan direstorasi dengan baik akan bertahan seperti gigi vital selama akarnya terletak pada jaringan sekitarnya yang sehat. Syarat utama keberhasilan perawatan saluran akar pada gigi sulung adalah bahwa bahan saluran akar harus bisa terserap pada waktu yang sama seperti resorpsi fisiologis akarnya. Adapun syarat-syarat yang lainnya adalah bahan pengisi saluran akar harus radiopaque, non toksik pada jarigan periapikal dan benih gigi, mudah aplikasinya, tidak mengkerut, dan mempunyai sifat disinfektan. Petalaksanaan perawatan pulpa yang terinfeksi pada gigi sulung tidak hanya melibatkan sistem pembersihan saluran akar tetapi juga obturasi dengan menggunakan bahan yang biocompatible dan akan diresorpsi sejalan dengan resorbsi fisiologis akar gigi sulung tanpa membahayakan gigi permanen pengganti dan erupsinya. Sampai sekarang, sejumlah peneliti telah menguji bahan-bahan yang berbeda tapi tidak satupun dari bahan-bahan tersebut dapat memenuhi syarat sebagai bahan pengisi saluran akar yang ideal untuk gigi sulung. Bahan pengisi saluran akar gigi sulung yang ideal harus memenuhi persyaratan antara lain mudah dimasukkan saluran akar, rapat ke lateral maupun apical, tidak mengerut setelah dimasukkan, tahan terhadap kelembaban, bersifat bakterisid atau paling tidak menghambat pertumbuhan bakteri, bersifat radiopak, tidak mewarnai gigi, tidak mengiritasi jaringan periapikal atau menganggu struktur gigi, steril atau mudah disterilkan, dan mudah dikeluarkan dari saluran akar. Syarat keberhasilan utama perawatan saluran akar pada gigi sulung adalah bahwa bahan pengisi saluran akar harus teresorbsi bersamaan dengan resorbsi fisiologis akar gigi sulung. Secara Radiografis campuran bahan tersebut dapat teresorbsi bersamaan dengan resorbsi fisiologis akar gigi sulung dan untuk bisa dipakai sebagai bahan pengisi saluran akar untuk gigi sulung.

TINJAUAN PUSTAKA PULPEKTOMI PADA GIGI SULUNG Sebuah teknik nonvital


Penghapusan jaringan pulpa nekrotik diikuti dengan mengisi saluran akar dengan semen

resorbable. Tujuan

Menjaga gigi bebas dari infeksi Mempromosikan fisiologis resorpsi akar Tahan ruang untuk erupsi gigi permanen

Teknik pulpektomi pada gigi sulung I. Dilakukan anastesi lokal. Walaupun pulpa telah non vital, namun kemungkinan besar masih tertinggal sisa jaringan vital dan jaringan inflammasi pada 1-3mm ujung kanal. II. III. Diisolasi dengan rubber dam. Radiograf periapikal atau bite wing diperlukan untuk mengetahui anatomi dan kondisi akar tersebut. IV. V. VI. Preparasi akses sampai ke kamar pulpa. Pembuangan jaringan pada kamar pulpa. Ekstirpasi jaringan pulpa pada saluran akar dengan jarum ekstirpasi. Lakukan irrigasi. Preparasi saluran akar. Pada gigi sulung, file no. 35 merupakan file yang terbesar pada gigi molar sulung. VII. VIII.
IX.

Membersihkan debris organik dengan NaOCl atau saline. Mengeringkan kanal dengan paper point. Dilakukan obturasi dengan pasta ZOE atau Kri paste.
3

X.

Mengaduk ZOE dengan konsentrasi encer dan tipis dimasukkan ke kanal dengan paper point, syringe atau lentulo.

XI.

Kemudian, meutupi orifisi dengan campuran ZOE yang konsistensinya lebih tebal. Menutupi kamar pulpa dengan reinforced ZOE atau GIC. Merestorasi dengan SSC.

XII.
XIII.

SYARAT IDEAL BAHAN PENGISI SALURAN AKAR Toleransi jaringan, bahan tidak boleh menyebabkan kerusakan jaringan maupun kematian sel Memiliki dimensi yang stabil, tidak mengerut sewaktu pengerasan. Memiliki waktu pengerasan yang lama agar waktu kerja lama dan hasilnya baik. Tidak mewarnai gigi dan jaringan sekitarnya. Tidak larut dalam cairan rongga mulut Bersifat bakteriostatis Memiliki daya adhesif yang kuat Radiopak Bukan penghantar panas Pada waktu dimasukkan harus dalam keadaan pekat atau semi solid dan sesudahnya menjadi keras BAHAN PENGISI SALURAN AKAR PADA GIGI SULUNG Bahan pengisi saluran akar yang biasanya digunakan pada gigi sulung adalah dalam bentuk pasta seperti Zinc Oxide Eugenol, Calcium Hydrokside dan Pasta Iodoform. Syarat utama
4

keberhasilan perawatan saluran akar pada gigi sulung adalah bahwa bahan pengisi saluran akar harus bisa teresorbsi bersamaan dengan resorbsi fisiologis akar gigi sulung. 1. PASTA ZINC OXIDE EUGENOL Komposisi : Bubuk (zinc oksid 69%, white resin 29%, zinc stearate 1%, zinc acetate 0,7%) dan Larutan (eugenol 85% dan minyak zaitun 15%) Indikasi Penggunaan : Biasanya digunakan untuk indikasi perawatan pulpa gigi sulung nonvital/medikamen pulpektomi. a. Campuran ZOE + Formokresol Pasta ZOE tidak mempunyai sifat antibakteri yang baik kecuali dicampur dengan formocresol. Namun, penambahan bahan tambahan akan mempengaruhi proses resorpsi pada ZOE terutama pada overfilling.

Indikasi : Perawatan Nekrosis, Pulpotomi,Pulpektomi Kebaikan :

Sifat bakteriosid Memp daya mengikat protein


Tdk menyebabkan resorbsi intern

Keburukan :
Pada perawatan pulpotomi dapat menyebabkan pulpa menjadi non vital

2. IODOFORM

Formulasi yang berbeda dari saluran akar mengisi bahan yang mengandung iodoform yang tersedia:
a. KRI Paste.

Kandungan: sebuah iodoform 80% senyawa yang juga mengandung

parachlorophenol 2%, kamper 5%, dan mentol 1%.


Sifat: biokampatible, tidak mengganggu evolusi benih gigi maupun erupsi gigi

permanen, radiopak dan boleh diresorpsi. Indikasi: Perawatan dan obsturasi pada gigi sulung yang mengalami infeksi pada kanal. Kontraindikasi: Tidak boleh digunakan pada anak dibawah 30bulan (2 tahun). Harus diperhatikan pada pasien yang allergi terhadap iodin tidak bisa digunakan pasta ini.
b. Maisto pasta (iodoform, kamper, mentol, parachlorophenol oksida seng, lanolin, dan

timol)
c. Guedes Pinto-tempel (iodoform , mengandung kamper parachlorophenol)

d. Rifocort (asetat natrium prednisolon dan rifampisin)),


e. Endoflas (iodoform, seng oksida, kalsium hidroksida, barium sulfat, eugenol, dan

paramonochlorophenol) f. Vitapex ( kalsium hidroksida dan iodoform) suatu bahan pengisi untuk gigi sulung yang popular Vitapex mengandung calcium hidroksida dan iodofrom. Penelitian menunjukkan Vitapex tidak begitu efektif banding dengan Kri paste.
Bahan aktif

1. Ca( OH )2 ( Calcium Hidroxide )30,3 gram ( bahan untuk kapping pulpa ) 2. .Iodoform 40,4 gram 3. Silicone oil 22,4 gram

4. Bahan Lain 6,9 gram

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PASTA IODOFORM DAN PASTA ZOE Bahan Pasta iodoform(kri paste) Keuntungan . Iodoform tidak ada tindakan iritan
Dalam dosis kecil itu

Kerugian Waktu resorpsi yang lebih cepat daripada resorpsi fisiologis akar-akar gigi sulung. Alergi iodine Perubahan warna kekuningan-coklat mahkota gigi yang dapat mengganggu estetika
Duduga terdapat efek

menghilangkan rasa sakit dan disinfektan memiliki pengaruh besar pada sistem saraf. Tidak ada toksisitas
Sangat resorbable,

bacteriocidal
Tidak berbahaya Radiopaque Mudah masuk dan

encefalopathy sampai koma. Sampai saat ini masih ada keraguan mengenai keamanan iodoform sebagai bahan pengisi saluran akar dan tampaknya iodoform masih belum dipercaya untuk digunakan pada gigi sulung.

dikeluarkan

Keberhasilan yang baik

pada klink dan radiografi.

Bila iodoform paste ekstruksi secara tidak


7

sengaja, Iodoform akan resorb dalam 1 2 minggu sehingga tidak terjadi gangguan pada enamel gigi lain atau defeksi morpohlogi gigi lain.

Iodoform paste terdapat resobability dan sifat disinfektan yang lebih baik daripada Zinc Oxide Pasta ZOE Eugenol(ZOE). Mudah tersedia.
Radiopak materi. Murah / biaya yang Mengisi berlebihan

tindak balas jaringan seperti inflamasi


Semen znoe "sangat

efektif.
Efektif antimikroba

mengiritasi" ke jaringan periradicular tulang dan menyebabkan nekrosis tulang dan cementum
Tingkat resorpsi tidak

agen.

Kurang sitotoksik untuk sel-sel di kontak langsung atau tidak langsung. Plastisitas baik

bertepatan dengan laju resorpsi akar (sedikit lambat).

Larut dalam cairan

jaringan Tidak ada toksisitas

Teknik Aplikasi Bahan Pengisi Saluran Akar Jenis Pasta


8

Berbagai cara dan instrumen telah dibuat dan dimodifikasi untuk memasukkan pasta ke dalam saluran akar. Dua metode yang populer adalah metode penyuntikan dan penggunaan jarum lentulo.
a. Penyuntikan dilakukan dengan cara menggunakan jarum semprit dengan tabung dan jarum

khusus. Pasta dicampur dan dimasukkan dalam tabung, tangkai yang disekrup dipasang dan diputar, pasta akan keluar melalui jarum khusus. Jarum dimasukkan sejauh mungkin dalam saluran akar dan pasta disuntikkan sambil jarum ditarik perlahan-lahan. Cara ini dapat mengisi seluruh saluran akar dari apeks sampai orifis.
b. Peletakan dapat dilakukan dengan jarum lentulo. Pasta dicampur, diletakkan pada jarum

lentulo kemudian dimasukkan dan diputar didalam saluran akar. Seperti halnya dengan suntikan, saluran akar akan terisi dengan memutar lentulo dan menarikanya perlahan-lahan. Manipulasi kerja Pasta Zinc Oxide Eugenol Manipulasi ZOE Semen dicampur denga cara menambahkan sejumlah powder ke dalam cairan sehingga diperoleh konsistensi yang kental. Perbandingan jumlah powder/cairan berkisar dari 4/1 dan 6/1 (satuan berat) akan menghasilkan semen dengn sifat-sifat yang dikehendaki. Berdasarkan pengalaman, suatu konsistensi yang baik dapat diperoleh tanpa menimbang. Pencampuran dapat dilakukan pada glass slab tipis dan menggunakan spatula logam yang tahan karat. Menurut Craig (2002) rata-rata waktu yang diperlukan untuk mencapai setting adalah 4-10 menit. Namun bila ingin digunakan sebagai tumpatan sementara atau sebagai basis maka lebih baik mencapai waktu setting yang lebih cepat yaitu kurang lebih 2 menit. Teknik pengisian: Setelah jaringan pulpa dibuang dari kanal, irigasi dengan hidrogen peroksida 3% dan diikuti dengan sodium hypchlorite. Kanal dikeringkan dengan paper point yang steril.

Apabila perdarahan dapat dikontrol dan kanal masih dipertahankan dalam keadaan kering, campuran tipis pasta ZOE unreinforced dilapisi dengan paper point untuk menutupi dinding saluran akar.File yang kecil dapat digunakan untuk memasukkan pasta tersebut ke dalam dinding. Pasta berlebihan dibuang dengan paper point atau Hedstrom file. Setelah itu, pasta ZOE yang lebih tebal ditempatkan pada kanal. Plugger saluran akar digunakan untuk kondensasi bahan pengisi ke dalam kanal. Radiograf X-ray dilakukan unutk evaluasi keberhasilan dari bahan pengisi ini. Gigi kemudian direstorasi dengan penuh. PASTA IODOFORM

Gambar 1: Bentuk sediaan pasta iodoform. 2 gram pasta dalam syringe polypropylene, dapat digunakan untuk 50 x pengisian saluran akar. Dilengkapi dengan rubber indicator yang dapat menyesuaikan kepanjangan saluran akar. Sebelum dan setelah menggunakan permukaan, syringe harus diulas dengan cotton yang dibasahi dengan 0,5 % larutan NaOCL atau 70 % alcohol. Setelah itu, ujung syringe ditutup kembali dengan protective cap ( sudah tersedia dalam kemasan ), dan disimpan pada tempat yang terlindung dari sinar matahari.

Gambar 2: Preparasi saluran akar dan membersihkan debris serta mengeringkan kanal.

10

Gambar 3: Masukkan ujung syringe ke dalam kanal.

Gambar 4:Mengisi kanal dengan menekan plugger syringe dengan pelan sambil mengaeluarkan ujung syringe dari kanal.

Gambar 5: Membuang kelebihan pasta dengan kapas steril dan meletakkan sealer. EVALUASI KEBERHASILAN Penggunaan pasta ZOE menunjukkan hasil 88% resorpsi komplit dan 25,8% reduksi dari radiolucensi sebelum perawatan. Pasta ZnOE adalah bahan yang paling sering dipakai sebagai bahan pengisi saluran akar pada gigi sulung. Penelitian klinis pada hewan dan manusia menunjukkan keberhasilan penggunaan
11

pasta ZnOE sebagai bahan pengisi saluran akar berkisar antara 65-95%. Untuk meningkatkan angka keberhasilan tersebut, ZnOE dikombinasikan dengan bahan yang berbeda seperti formokresol, formaldehyde, paraformaldehide, dan cresol yang sudah diuji coba, tetapi penambahan bahan-bahan ini belum bisa meningkatkan kualitas bahan tersebut maupun membuat bahan-bahan tersebut lebih dapat teresorpsi dibandingkan ZnOE tunggal. Selebihnya, penggunaan phenolic tidak disarankan karena kealamiannya yang meragukan. Phenolic telah terbukti sitotoksik, mutagenic dan berpotensi karsinogenik. Garcia-Godoy mendapat hasil keberhasilan yang memuaskan yaitu 95,6% secara klinis dan radiograf dengan pasta Kri sepanjang 24 bulan pada 43 gigi. Dari penelitian tersebut, didapati bahwa pasta ini dapat diresorbsi dalam waktu 2 minggu sekiranya terdapat pada daerah periradikular dan regio furkasi. Rifkin melaporkan 89% keberhasilan secara klinis dan radiograf selama 1 tahun dengaan Kri paste pulpektomy pada gigi sulung. Holan dan Fuks membandingkan Kri paste dengan ZOE pada gigi sulung molar manusia selama 48 bulan setelah perawatan. Mereka mendapati bahwa keberhasilan Kri paste adalah 84% dan pada kelompok ZOE cuma 65%. Kri paste mempunyai keberhasilan sebanyak dua kali ganda banding dengan ZOE pada molar 1 sulung. Overfill pada Kri paste menghasilkan kesuksesan 79% dan 41% untuk ZOE. KESIMPULAN
1. Syarat utama keberhasilan perawatan saluran akar pada gigi sulung adalah bahwa bahan

pengisi saluran akar harus bisa teresorbsi bersamaan dengan resorbsi fisiologis akar gigi sulung.
2. Bahan pengisi pasta ZOE tidak mempunyai sifat antibakteri yang baik kecuali dicampur

dengan formocresol tetapi ini akan mempengaruhi waktu resorpsi pasta ZOE.
3. Iodoform mempunyai banyak keuntungan misalnya tidak ada tindakan iritan, dapat

menghilangkan rasa sakit dan disinfektan memiliki pengaruh besar pada sistem saraf, tidak ada toksisitas, sangat resorbable, bacteriocidal, tidak berbahaya, radiopaque, keberhasilan yang baik pada klink dan radiografi, resobability dan sifat disinfektan yang lebih baik daripada Zinc Oxide Eugenol(ZOE).

12

4. Namun iodoform juga ada kerugian yaitu waktu resorpsi yang lebih cepat daripada

resorpsi fisiologis akar-akar gigi sulung, alergi iodine dan perubahan warna kekuningancoklat mahkota gigi yang dapat mengganggu estetika.
5. Dariapda penelitian keberhasilan penggunaan pasta iodoform lebih memuaskan

berbanding dengan pasta ZOE. DAFTAR PUSTAKA


1. McDonald R.E., Avery D.R. Dentistry for child and adolescent.8th ed. St. Louis: Mosby.

2004. 2. Pitt Ford TR, Rhodes JS, Pitt Ford HE. Endodontics Problem Solving in Clinicals Practice. London: Martin Dunitz Ltd. 2002. 3. Bence, R. alih bahasa Sundoro. 1990. Buku Pedoman Endodontik Klinik. Jakarta : Universitas Indonesia 4. Cohen, S & Burns, R.C. 1994. Pathway Of The Pulp. 6 th ed. St Louis : Mosby. 5. Kennedy, D.B., 1992. Konservasi Gigi Anak.Edisi ketiga. Jakarta : EGC.

13

You might also like