You are on page 1of 14

LUKA TEMBAK

PENDAHULUAN Antara tahun 1991 dan 2000, 93 teroris menyerang dunia menyebabkan lebih dari 30 kecelakaan, dengan 885 dari peristiwa ini melibatkan ledakan. Pengeboman subway pada tahun 2005 di London, pengeboman gedung Murrah Federal di Kota Oklahoma pada tahun 1995, dan ledakan katastropik pesawat ke 3 gedung pada 11 september 2001 di New York dan Washigton DC memperingatkan pekerja kesehatan akan besarnya cedera dan kematian yang bisa disebabkan oleh mekanisme ledakan.
1

Luka tembak merupakan penyebab kematian akibat pembunuhan di Amerika Serikat dan pada banyak yurisdiksi, paling sering dipakai untuk bunuh diri. Diperkirakan bahwa tiap tahun di Amerika Serikat terdapat 70.000 korban luka tembak dengan 30.000 kematian. Pemeriksaan terhadap luka ini memerlukan latihan khusus dan spesialis, baik oleh dokter gawat darurat terhadap korban luka tembak hidup atau ahli patologi forensik pada korban yang meninggal.2 Ledakan memiliki kapabilitas untuk menyebabkan cedera multisistem yang mengancam nyawa pada korban tunggal atau multiple secara simultan. Kejadian-kejadian ini menunjukkan triase yang kompleks, diagnosis dan tantangan penanganan untuk meningkatkan derajat kesehatan. Ledakan bisa menyebabkan pola cedera klasik akibat blunt and penetrating mechanism terhadap beberapa sistem organ, tetapi bisa juga menyebabkan bentuk jejas yang unik terhadap organ tertentu termasuk paru dan sistem saraf pusat. Pemahaman hal ini penting dalam menangani situasi tersebut.+1 Luas dan bentuk luka yang disebabkan oleh ledakan secara langsung merupakan akibat dari beberapa faktor termasuk jumlah dan komposisi bahan ledakan (seperti, adanya pecahan peluru meriam atau bahan lepas yang dapat terdorong, menyebabkan kontaminasi radiologis atau biologis), lingkungan sekitar (seperti, adanya barrier proteksi), jarak antara korban dan ledakan, serta resiko lingkungan yang lain. 2 IDENTIFIKASI Menembak seseorang dari depan dan dari belakang penting untuk membedakan luka tembak masuk dengan luka tembak keluar. Luka tembak masuk khusus biasanya berbentuk bulat dengan tepi abrasi melingkar yang mengelingi cacat yang disebabkan oleh senjata (gambar 2, A dan B). Garis tepi abrasi merupakan lecet atau kikisan kulit

yang disebabkan oleh peluru saat ia mendorong ke dalam. Garis tepi mungkin konsetntrik atau eksentrik. Ketika peluru masuk ke dalam kulit, ia akan menyebabkan abrasi tepi konsentrik, karena ia masuk perpendikuler kulit. Ketika ujung peluru memfenetrasi kulit pada suatu sudut, ia akan menyebabkan garis tepi abrasi yang eksentrik. Daerah margin abrasi eksentrik yang tebal mengindikasikan sudut peluru yang lebih dangkal saat ia peluru menembus kulit. 3. Luka tembak keluar dari senjata berkekuatan tinggi sangat mungkin dikarenakan oleh kecepatan dan energi kinetic yang tinggi amunisi yang ditembakkan (gambar 3.). Stellate-shaped exit wounds, sering ditemukan dan mungkin menyerupai luka tembak masukk kontak. Walaupun luka tembak keluar dari senjata bisa lebih besar dan mungkin menyebabkan banyak kerusakan dibandingkan luka tembak keluar dari senjata genggam. Dengan memperkirakan tepi luka, ada atau tidak adanya tepi abrasi bisa dikonfirmasi.3 Normalnya, suatu peluru saat ditembakkan akan mengikuti suatu lengkung arah atau jalur tertentu. Namun, semakin cepat peluru melesat maka semakin lurus arah dan jalur peluru tersebut. Disipasi energi adalah bagaimana energi kinetis peluru yang disalurkan ke tubuh dari suatu kekuatan yang menahannya. Pada kasus proyektil velositas medium dan tinggi, disipasi energi dipengaruhi oleh Drag (hambatan), Profile (profil) dan Cavitation (kavitasi).4 Drag Faktor-faktor yang memperlambat suatu peluru, termasuk tahanan angin, hambatan oleh jaringan, dll. 4 Profile Titik tumbuk peluru merupakan profil dari peluru tersebut. Semakin besar ukuran titik tumbuk semakin besar energi yang disalurkan. Cavitation Sering disebut sebagi perluasan alur masuk peluru. Merupakan lubang di jaringan tubuh yang dihasilkan oleh energi kinetis peluru. Lubang ini lebih besar daripada lubang masuk peluru. Karenanya, luka yang dihasilkan lebih besar dari diameter peluru tersebut. Kadang kala, karena energi kinetis peluru sedemikian besar, peluru dapat menembus jaringan di sebaliknya. Oleh karena itu selalu kaji adanya lubang keluar peluru (exit wound).4 Jika luka tembak masuk dan hubungannya dengan luka tembak keluar telah ditentukan, langkah selanjutnya adalah menentukan arah tembakan. Arah tembakan adalah jaras jalannya peluru memasuki tubuh melalui luka tembak masuk menuju luka tembak keluar.

Untuk alasan klaritas dan konsistensi, ahli forensik selalu menggambarkan arah tembakan sebagaimana tubuh korban dalam posisi anatomis standar saat ia ditembak. Tubuh korban berdiri penuh dengan tangan ekstensi pada sisi tubuhnya dengan bagian palmar ke depan. Sebagai contoh luka tembak yang menembus dada kiri dan keluar pada punggung kanan bawah, arah tembakan digambarkan dari depan ke belakang, kiri ke kanan dan dan ke bawah. Biasanya ahli forensik hanya bisa membuat opini dimana posisi tubuh korban bisa atau tidak konsisten dengan arah tembakan, dan hanya bisa disesuaikan dengan saksi mata. 5,6 Kepala Ketika energi proyektil memasuki tengkorak dan mulai mengalami disipasi, jaringan otak secara alamiah akan tertekan secara berat (ingat kepala adalah ruang tertutup yang dibatasi jaringan tulang tengkorak yang kuat). Bila peluru mengenai wajah maka jalan napas akan rusak atau hancur tergantung pada velositas peluru.5,6 Dada Jaringan paru relative tahan terhadap kavitasi proyektil. Alveoli membentuk massa berongga yang mudah bergerak. Sedangkan jantung tidak tahan terhadap kavitasi sebagaimana jantung. Namun lapisan terluar yang meliputi pembuluh pulmoner, aorta dan jantung merupakan jaringan yang kuat dan elastic. Jaringan ini mungkin mampu menutupi luka akibat luka tembus velositas rendah, namun tidak mampu mengatasi kavitasi akibat luka tembus velositas medium dan tinggi.5,6. Bila terjadi cedera di antara garis putting dada dan pinggang, maka selalu curigai kemungkinan adanya cedera abdominal juga.5,6 Abdomen Abdomen sering mengalami cedera sekunder saat dada mengalami cedera. Ruang abdominal merupakan ruang yang besar yang berisi jaringan yang berisi cairan, udara, jaring Ekstremitas padat dan jaringan tulang. Jaringan yang berisi udara dan cairan lebih tahan terhadap kavitasi daripada jaringan padat.6

Ekstremitas terdiri dari tulang, otot, pembuluh darah dan jaringan saraf. Luka tembak sering menyebabkan tulang pecah dan pecahan ini dapat mengakibatkan luka sekunder. Pecahan ini dapat bersifat seperti misil atau proyektil yang merusak jaringan lain di sekitarnya. Akibatnya jaringan di sekitar akan rusak sehingga fungsi sensorik, motorik dan bahkan aliran sirkulasi akan terhambat atau bahkan hancur.6 Luka ledakan terbagi dalam 4 kategori yaitu : primer, sekunder, tertier dan tambahan. Korban mungkin mengalami luka lebih dari hanya satu mekanisme tersebut.7 Luka ledakan primer disebabkan oleh efek langsung ledakan bertekanan tinggi terhadap jaringan tubuh. Udara mudah menekan, tidak seperti air. Hasilnya, luka ledakan primer hampir selalu mengenai struktur yang mengandung udara seperti paru, telinga dan saluran cerna. Luka ledakan sekunder disebabkan oleh objek melayang yang menyerang orang disekitarnya. Luka ledakan tertier adalah gambaran ledakan energi tinggo. Jenis ini terjadi ketika orang-orang terlempar dan menabrak objek lainnya. Luka yang berhubungan dengan ledakan tambahan meliputi seluruh luka lainnya yang disebabkan oleh ledakan. Sebagai contoh, tabrakan dua pesawat ke WTC yang menimbulkan gelombang tekanan rendah, tetapi api yang muncul dan gedung yang runtuh membunuh ribuan orang. Pemeriksaan paru untuk membuktikan adanya kontusio paru dan pneumotoraks pada luka ledakan :7 Asumsikan bahwa jika pasien wheezing yang berhubungan dengan luka ledakan adalah akibat dari kontusio paru Penyebab wheezing yang lain pada keadaan ini meliputi inhlasi gas iritan dan debu, edem paru akibat kontusio miokardium dan Adult Respiratory Distress Syndrome (ARDS) banyak ahli yang merekomendasikkan foto toraks jika terjadi ruptur membran timfani tunggal jika hal ini mengindikasikan adanya paparan terhadap tekanan yang berlebihan. Pada sejumlah korban pemboman teroris, 22 pasien dengan perforasi gendang telinga memiliki cedera lain yang signifikan.7 Namun, pasien dengan perporasi membran timfani saja tetapi tidak ada cedera yang lainnya tidak memerlukan observasi jangka panjang. Pada sebuah penelitian, tidak ada

dari 137 pasien yang diteliti dengan ruptur membran timfani tunggal dan tidak mengalami manifestasi lanjut luka ledakan pada paru dan intestinum Membran timfani yang intak belum tentu tanpa trauma yang serius Cedera abdomen akibat ledakan mungkin tidak tampak, dan diperlukan pemeriksaan serial.7 Sebuah kasus yang besar menemukan bahwa cedera abdomen terjadi hanya sebagai akibat trauma massif. Temuan ini mungkin akibat dari bias seleksi, karena semua ledakan terjadi di udara terbuka. Udara merupakan konduktor yang tidak baik untuk energi gelombang ledakan. Pengarang lain melaporkan cedera yang tak tampak terhadap organ abdomen padat dan cekung pada orang yang mengalami trauma oleh ledakan pada ruang tertutup dan luka ledakan yang terjadi dalam air. MENENTUKAN JARAK TEMBAKAN 6 Penentuan luka tembak eksternal utama selanjutnya adalah memperkirakan jarak tembakan. Jarak tembakan adalah perkiraan seberapa dekat laras senjata terhadap permukaan tubuh korban atau pakaian saat diperiksa. Penentuan ini biasanya didasarkan pada inspeksi visual akan ada atau tidaknya substansi yang keluar dari ujung senjata. Tergantung pada jauhnya tembakan, substansi ini bisa berada pada kulit atau pakaian, jika ujung senjata langsung mengenai kulit, substansi ini mungkin tertanam dalam luka di sekitar luka tembak masuk. Indikator utama dekatnya tembakan adalah stippling, yang merupakan bentuk abrasi tusuk yang kecil pada kulit sekitar luka tembak masuk. Stippling disebabkan oleh partikel serbuk senjata yang tidak meledak yang mengenai kulit. Stippling tidak bisa dicuci. Adanya stippling mengindikasikan bahwa ujung senjata berada dalam jarak 2 meter dari tubuh korban.

DAFTAR PUSTAKA
1.

Eric Lavonas. blast injury. Dalam situs www.emedicine.com, 17 Januari 2006.

2.

Donoghue ER, Kalelkar MB, Richmond JM, Teas SS. Atypical gunshot wounds of entrance: an empirical study. J Forensic Sci 1984;29:379388 Arnold JL, Halpern P, Tsai MC, Smithline H: Mass casualty terrorist bombings: a comparison of outcomes by bombing type. Ann Emerg Med 2004 Feb; 43(2): 26373[Medline]

3.

4.

Bowen, TE, Bellamy, RF: Emergency war surgery: Second United States revision of Emergency War Surgery NATO Handbook. Washington, DC: US Government Printing Office; 1988.

5. 6.

Mohamed Awad. Bullet Injury Types & Care. Dalam situs www.palestinercs.org, 2006. Scott Denton, MD; Adrienne Segovia, MD; James A. Filkins, MD, JD, PhD. Practical Pathology 10, 2005. of Gunshot Wounds. wwwmedlib.med.utah.edu/WebPath/TUTORIAL/GUNS/GUNBLST.html. reviewed August

4. FISIKA FORENSIK BALISTIK Adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan gerakan, perilaku dan efek proyektil, terutama peluru, atau disebut juga sebagai ilmu pengetahuan atau seni merancang dan melontarkan proyektil agar sesuai dengan capaian yang diharapkan. Balistik dibagi ke dalam: 1. Balistik internal, studi dari proses proyektil, sebagai contoh jalan lintasan suatu peluru sampai melalui barrel suatu senapan; 2. Transisi balistik, studi dari perilaku proyektil ketika meninggalkan barrel dan tekanan di belakang proyektil. 3. Balistik eksternal, studi dari jalan lintasan menyangkut proyektil sampai melalui ruang tertentu 4. Terminal balistik, studi dari interaksi suatu proyektil dengan targetnya , apakah itu daging, baja karena suatu anti-tank, atau lain sebagainya. Dalam bidang ilmu pengetahuan forensik, balistik forensik merupakan ilmu pengetahuan tentang senjata api dan pemakaiannya dalam kejahatan. Balisitik forensik melibatkan analisa dampak peluru dan peluru untuk menentukan kaliber dan jenis dari senjata api menembak. PELURU Suatu peluru ( dikaitkan dengan suatu kulitnya) tidak berisi bahan ledak. Istilah 'peluru' menunjuk secara rinci kepada peluru gotri yang padat yang didorong dari suatu senjata

api. Kata " peluru" sering salah digunakan untuk mengacu pada kombinasi peluru, pembungkusnya (case), gunpowder dan primernya; item seperti itu dengan tepat disebut suatu magasin. JENIS-JENIS PELURU 1. AP Armor Piercing 2. BT - Boat Tail 3. CP - Cone Point 4. FMJ- Full Metal Jacketed 5. Glaser Safety Slug 6. JFP - Jacketed Flat Point 7. JHP - Jacketed HollowPoint 8. JSP - Jacketed SoftPoint 9. JRN - Jacketed Round Nose 10.Hydrashock- Commercial name of HP bullet with axially placed rod for improved expansion 11.L - Lead 12.LHP - Lead HollowPoint 13.LRN - Lead RoundNose 14.LSW - Lead SemiWadcutter 15.LWC - Lead WadCutter * - SJ ESC bukanlah suatu jenis peluru yang umum. Singkatan digunakan untuk desain special penembus baja Semi Jacketed dengan inti baja, didesain agar selaras dengan kebutuhan perlengkapam militer modern eperti jaket anti peluru yang terbuat dari Kevlar dan titanium atau gabungan lempengan baja. Peluru ini memiliki aluminium jaket dengan inti baja yang dikeraskan, dipusatkan di hidung peluru. 16.THV - Tres Haute Vitesse

PELURU DALAM KALIBER Untuk Handgun standar NATO: 1. 9x17mm (9mm Browning ) 2. 9x19mm (9mm Para, 9mm Luger) 3. 40SW (.40 Smith & Wesson) 4. .45ACP (.45 Automatic Colt Pistole) 5. .38 Special (.38 Smith & Wesson Special) 6. .357 Magnum 7. .44 Magnum (.44 Remington Magnum) Untuk senapan (Riffles) dan senapan serbu (Assault Riflles) 1. 5,56 x 45 mm 2. 12,7 x 99 mm 3. 7.65 mm

SENJATA API A gun is a mechanical device that fires projectiles at high velocity, using a propellant such as gunpowder or compressed air. The projectile, is fired through a hollow tube known as the gun's barrel. Suatu senapan adalah suatu alat mekanik yang menembakkan proyektil pada percepatan tinggi, menggunakan suatu bahan pembakar seperti gunpowder atau angin kempaan. Proyektil itu ditembakkan melalui suatu tabung cekungan yang dikenal sebagai laras. JENIS-JENIS SENJATA API Handgun Sub Machines Gun (SMG) Riffles (senapan) Assault Riffles (senapan serbu) (AR) Shot Gun (SG) Sniper Riffles (SR) HANDGUN Istilah "pistol" mungkin berasal dari Perancis Pistole (atau pistolet), yang (mana), atau berasal dari Cekoslovakia Ptala (flute atau pipa, mengacu pada bentuk suatu laras senjata api). Pendapat lain berasal dari kota besar Pistoia, Italia; atau bahwa awal pistol dibawa oleh barisan berkuda di dalam sarung pistol menggantung dari kepala pelana/ ujung pedang (atau pistallo pada masa Perancis pertengahan) JENIS PISTOL Semi Automatic Pistols Revolver 1. Single action 2. Double action PISTOL SEMI OTOMATIS Common Models (paling umum digunakan) 1. Type Glock, buatan Austria, paling umum adalah Glock 17, digunakan pasukan khusus Indonesia. 2. Berreta P92SB, buatan Italia, paling handal dikelasnya, digunakan oleh Navy Seal US. 3. SIG SAUER P226 buatan Swiss, standar pasukan elit dunia. Pistol legendaris yang merajai dizamannya: 1. Luger M1900, buatan Jerman 2. Colt 1911, buatan Amerika 3. Walther PP dan PPK, buatan Jerman Revolver biasanya digunakan oleh satuan kepolisian. REVOLVER Biasanya digunakan di satuan kepolisian

Pistol POLRI R1-V2 Long Barrel Revolver. R1-V1 Kaliber : .38 special Kaliber : .38 special Panjang Laras : 4 " Panjang Laras : 2 " Berat : 1,015 kg Berat : 0,9 kg Panjang Total : 235 mm Panjang Total : 181 mm SUBMACHINE GUN (SMG) SMG adalah senjata semi otomatis yang memiliki daya tembak yang luar biasa, dalam artian kapasitas peluru. Selain itu keunggulan SMG adalah ukurannya yang relatif kecil sehingga memudahkan untuk operasi. Kelemahan SMG salah satunya adalah akurasi tembakan yang kurang sempurna. Common models 1. FN P90 Herstals buatan Belgia, kaliber 5,7 mm, magasen 50 peluru 2. HK MP5 buatan Jerman, kaliber 9 mm, magasen 30 peluru 3. IMI (Israel Military Industry) UZI buatan Israel, kaliber 9 mm, magasen maks 256 peluru 4. Bison PP-19 buatan Kalashnikov Rusia, kaliber 9 mm, magasen 64 peluru RIFFLE (SENAPAN) Bentuk senjata api dengan laras panjang, memiliki daya akurasi yang maksimal. Akan tetapi lambat dalam reload peluru. Common models Remmington 11-87 senjata standar polisi Amerika SENJATA POLRI SHABARA/POLISI V-1. Kaliber : 7,62 x 45 mm panjang Laras : 363 mm Berat : 3,79 kg Panjang Keseluruhan : 920 mm Mekanisme : Gas Operated SHABARA/POLISI V-2 Kaliber : 7,62 x 45 mm Panjang Laras : 247 mm Berat : 3,38 kg Panjang Keseluruhan : 790 mm Mekanisme : Gas Operated ASSAULT RIFFLES (senapan serbu) Senjata wajib bagi pasukan penggebuk, atau ranger. Kemampuan AR merupakan kombinasi senapan dengan akurasi tinggi dan SMG dengan kemampuan mengeluarkan peluru yang tinggi. Rata-rata sebuah AR bisa mengeluarkan lebih dari 100 peluru dalam 1

menit. Common models 1. STEYR AUG buatan Austria 2. AK 47 dan 74 buatan Rusia 3. Galil ARM buatan Israel 4. Colt M4A2 with grenade launcher buatan Amerika SHOTGUN Senapan dengan kaliber besar menghasilkan daya ledak dan daya dobrak yang luar biasa. Benneli M4 Kaliber : 12 gauge (chamber 3 inchi 76 mm) Bobot kosong : 3,8 kg SNIPER RIFFLES Senapan khusus dengan kaliber besar dan laras yang ektra panjang bertujuan untuk memperoleh akurasi yang tinggi karena sniper riffles didesain untuk one shoot dead. Sekali tembak pada sasaran yang mematikan dengan jarak yang jauh. Sebuah sniper riffles bisa mencapai jarak 1200 2500 m bahkan lebih. ANALISA BALISTIK Analisa balistik adalah analisa terhadap dampak penggunaan senjata api yang dihubungkan dengan jenis senjata api, peluru yang digunakan dan jarak penembakan 1. Setiap jenis peluru memiliki ciri khusus ketika mengenai objek sasaran tembakan 2. Jenis peluru merupakan proses identifikasi terhadap jenis senjata yang digunakan dan bisa diprediksikan siapa pengguna senjata tersebut 3. Luka atau akibat dari senjata api berhubungan dengan jarak penembakan dan jenis peluru serta jenis senjata api 5. KASUS-KASUS YANG PERLU DIPERHATIKAN Gantung diri Mati tenggelam Korban keracunan Kejahatan susila Abortus Shock GANTUNG DIRI (HANGING) Orang yang gantung diri sampai mati karena Lemas, tidak ada oksigen ke paru-paru Otak tidak mendapat aliran darah Denyut jantung terhenti akibat urat saraf tertekan CIRI-CIRI MATI GANTUNG DIRI Air muka menjadi biru

Air muka menjadi pucat (aliran darah tertekan) Separuh biru separuh pucat (tali tidak dibelakang tapi di samping) Lidah menjulur ke luar Kedua lengan dan kaki terdapat bintik mayat Noda-noda urine, sperma, feses dll. CIRI-CIRI BUNUH DIRI DENGAN GANTUNG DIRI: TKP rapi Kamar/ ruangan tertutup Kadang-kadang ada surat wasiat Tempat penggantungan terjangkau oleh korban Ada alat penumpu Alur jerat arahnya serong Lilitan tali sederhana dengan simpul hidup Kaki tergantung semua (complete hanging)/ salah satu menyentuh lantai (incomplete hanging) Simpul di leher bisa di tengah bisa disamping TENGGELAM (VERDRINGKING) WET DROWNING Tenggelam saat masih hidup 1. Buih halus pada mulut 2. Tubuh menggelembung 3. Ada tumbuhan air, pasir pada paru-paru 4. Paru mengembang, warna gelap DRY DROWNING Tenggelam sudah mati 1. Tubuh tidak menggelembung 2. Busa tidak ada 3. Ditemukan luka mematikan pada tubuh 4. Tidak ada tumbuhan air, pasir pada paru-paru 5. Paru tidak mengembang dan berwarna biasa KERACUNAN Ilmunya disebut TOKSIKOLOGI Cara masuk racun ke dalam tubuh: 1. Mulut (per oral) 2. Pernafasan (perinhalasi) 3. Suntikan (parenteral) 4. Kulit (percutan) 5. Anus/ vagina MEKANISME KERJA RACUN

A. Korosif/ merangsang hanya pada lokasi yang terkena racun B. Sistematik bekerja setelah terserap oleh darah dan diedarkan keseluruh tubuh. Faktor yang mempengaruhi cara kerja racun Cara masuknya racun Kondisi tubuh korban Kekuatan racun MACAM-MACAM KERACUNAN A. Akut gejalanya segera dan nyata B. Kronis lambat dan sedikit-sedikit dalam waktu yang lama GEJALA KERACUNAN Mual, muntah, perut kejang/ kram Manik mata mengecil/ membesar Sesak nafas Otot melemas Wajah, bibir, kuku jari kebiruan Kejang-kejang, gangguan kesadaran KEJAHATAN KESUSILAAN A. Kejahatan kesusilaan di dalam perkawinan 288 KUHP persetubuhan dalam perkawinan di bawah umur pasal ini memberikan perlindungan atas larangan terhadap perkawinan di bawah umur B. Kejahatan kesusilaan di luar perkawinan Persetubuhan dengan persetujuan 1. 284 perzinahan (overspel) 2. 287 persetubuhan dengan wanita di bawah umur Persetubuhan tanpa persetujuan 1. 285 perkosaan 2. 286 persetubuhan dengan wanita dalam keadaan pingsan atau tidak berdaya. C. Perbuatan cabul perbuatan cabul adalah segala bentuk perbuatan melanggar kesusilaan atau perbuatan keji yang dilakukan dalam lingkungan nafsu birahi 289 296 KUHP ABORTUS Adalah suatu keadaan yang terjadi dalam pengakhiran atau ancaman pengakhiran kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.

MACAM-MACAM ABORTUS 1. Abortus spontaneus: secara spontan karena penyakit 2. Abortus sebagai akibat rudapaksa (trauma): kekerasan/ kecelakaan 3. Abortus provokatus medisinalis (terapeutikus): disengaja untuk menyelamatkan kondisi ibu berdasarkan indikasi medis 4. Abortus provokatus kriminalis: abortus dengan melawan hukum ABORTUS PROVOKATUS KRIMINALIS 1. 299: orang yang mengobati atau menyuruh diobati agar kandungannya gugur 2. 346: orang yang sengaja menggugurkan kandungan/ menyuruh orang lain untuk keperluan itu 3. 347: orang yang sengaja menggugurkan kandungan perempuan tanpa seijin perempuan tersebut 4. 348: orang yang sengaja menggugurkan kandungan perempuan dengan seijin perempuan tersebut 5. 349: medis yang membantu kejahatan 346, 347, dan 348 SHOCK Keadaan yang disebabkan: Kehilangan darah (pendarahan hebat) Perasaan takut yang hebat Gangguan jiwa CIRI-CIRI: Muka dan kulit pucat Nadi berdenyut cepat Pernafasan cepat Kesadaran berkurang

Ilmu Balistik
Ilmu Balistik terbagi dalam beberapa bagian yang mempelajari tentang gerak peluru mulai dari ditembakan sampai mengenai sasaran dan efek dari sasaran tersebut, Bagian bagiannya adalah:

[sunting] Balistik dalam


Balistik dalam adalah suatu ilmu yang mempelajari semua kejadian proyektil pada saat munisi mulai dinyalakan sampai pada saat proyektil keluar dari mulut laras. Adapun halhal yang terjadi selama proses perjalanan proyektil menuju mulut laras adalah meliputi hal-hal antara lain : Proses pembakaran isian pendorong mulai primer membakar propelant sampai propelant habis terbakar, tekanan gas yang dihasilkan digunakan untuk melepas proyektil dari selongsong dan untuk menggerakan proyektil. Yang mempunyai proses perjalanan proyektil adalah adanya alur dan galangan yang menyebabkan

terjadinya hambatan yang lebih besar dan perputaran proyektil, bentuk alur dan galangan apakah progesif, degresif ataupun campuran dan juga panjang laras akan berpengaruh terhadap kecepatan mulut laras proyektil.

[sunting] Balistik luar


Balistik Luar adalah balistik diluar, sedangkan balistik itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku peluru beserta dengan faktor-faktor yang memengaruhinya, sehingga balistik luar mengandung arti ilmu yang mempelajari tingkah laku peluru beserta faktor-faktor yang memengaruhi di dalam udara bebas setelah keluar mulut laras.

[sunting] Balistik akhir


Balistik akhir adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang pola atau bentuk tingkah laku dari suatu peluru atau proyektil dan pecahannya (fragmentasi) pada suatu perkenaan (sasaran) serta tentang efek dari perkenaannya, tetapi bukan berbicara tentang pengaruh luka yang diakibatkan oleh unsur kimia atau racun. Pada perkenaan (sasaran) nantinya kita banyak berhubungan dengan bagaimana menentukan kemungkinan kena (Probability of Hit) dan menghitung tentang kemungkinan membunuh (Probability of Kill) dari peluru yang ditembakan ke perkenaan (sasaran) tersebut sehingga di dalam balistik akhir nantinya akan banyak sekali berhubungan dengan penggunaan pelajaran statistik seperti penggunaan rumus untuk menghitung nilai rata-rata , nilai standar deviasi (simpangan baku) dan menghitung titik kena rata-rata (TKRR) terhadap bidang Horizontal dan Vertikal serta penggunaan beberapa Distribusi statistik lainnya (Distribusi Normal , Distiribusi Binomial dan Distribusi F). Hal-hal lain yang berhubungan dengan balistik akhir juga akan mempelajari menghitung energi dari pacahan (fragmentasi) dari munisi khusus (granat, mortir dan lainnya) dan juga akan mempelajari tentang perhitungan daya tembus terhadap suatu perkenaan berupa sararan baja serta permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan ketelitian tembaknya.

You might also like