You are on page 1of 41

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka kematian ibu dan bayi adalah infeksi dimana sebanyak 14,9 % dari seluruh kematian ibu disebabkan infeksi. Hal ini disebabkan karena masih banyak pertolongan persalinan yang dapat membahayakan keadaan ibu. Maka sebab itu penulis ingin mendidikan asuhan pada ibu bersalin untuk dapat mendeteksi komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi selama persalinan dan kelahiran memberikan dukungan pada persalinan normal serta memperhatikan kebutuhan ibu, pasangan serta keluarganya selama persalinan dan kelahiran bayi, sehingga dengan demikian dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi. 1.2. Tujuan Penulisan 1.2.1. Tujuan Umum Memberikan asuhan kebidanan yang adekuat, komprehensif dan terstandar pada ibu entranatal dengan memperhatikan riwayat ibu selama kehamilan, kebutuhan dan respon ibu serta mengantisipasi resiko-resiko yang terjadi selama proses persalinan. 1.2.2. a. bersalin Ny. W. b. ibu bersalin Ny. W. c. d. e. ibu bersalin Ny. W. f. Dapat melaksanakan perencanaan yang telah dibuat untuk mengatasi masalah kesehatan Ny.W. Dapat mengantisipasi diagnosa/masalah potensial ibu bersalin Ny. W. Dapat mengidentifikasi tindakan segera Dapat membuat perencanaan tindakan pada untuk mengatasi masalah kesehatan pada ibu bersalin Ny. W. Dapat membuat diagnosa kebidanan pada Tujuan Khusus Dapat melaksanakan pengkajian pada ibu

g.

Dapat

melakukan

evaluasi

setelah

melakukan perencanaan yang telah dibuat

1.3. Ruang Lingkup Dalam laporan kasus ini penulis membuat judul Manajemen Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Penulis akan mengatasi masalah yang akan dibahas dengan menggunkan langkah-langkah manajemen kebidanan yaitu: 1. Pengkajian masalah pada ibu hamil 2. Identifikasi diagnosa masalah dan kebutuhan 3. Identifikasi diagnosa masalah dan potensial 4. Identifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi 5. Perencanaan tindakan 6. Penatalaksanaan rencana yang telah dibuat untuk mengatasi masalah pada ibu hamil 7. Evaluasi 1.4. Metode Penulisan Pada penulisan laporan kasus ini,penulis menggunakan metode studi kasus dengan menggunakan teknik: 1. Studi perpustakaan yaitu dengan membaca dan mempelajari buku dan diktat yang berhubungan dengan laporan kasus ini. 2. Observasi dan partisipasi yaitu keterlibatan langsung terhadap kondisi pasien 3. Studi dokumentasi yaitu mempelajari dokumen yang berhubungan dengan laporan ini. 1.5. Sitematika penulisan Penyusunan laporan kasus ini terdiri dari 5 Bab yang disusun dengan urutan sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan, untuk menguraikan latar belakang,ruang lingkup, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan. BAB II : Tinjauan teoritis yang meliputi: A. B. Teoritis medis Teoritis manajemen kebidanan BAB III : Pelaksanaan manajemen kebidanan yang dimulai dari pengumpulan data sampai evaluasi BAB IV : Pembahasan yang membahas tentang kesenjangan yang terdapat pada tinjauan teoritis dan pelaksanaan kebidanaan BAB V : Penutup Daftar Pustaka

BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. TEORITIS MEDIS 2.1.1. Defenisi Persalinan Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin) ciriciri telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lahir dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). 2.1.2. Macam-Macam Persalinan

1. Persalinan Spontan Adalah bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan sendiri. 2. Persalinan Buatan Adalah bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar dengan contoh eksrtraksi vakum, tarries. 3. Persalinan Anjuran Adalah bila kekuatan yang diperlukan dalam persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan. 2.1.3. Tanda Dan Gejala Persalinan a. Kekuatan harus semakin sering terjadi dan teratur. b. Adanya blood show. c. Dapat dijumpai ketuban pecah. d. Pada VT dijumpai :

Perlunakkan serviks. Pendataran serviks. Terjadinya pembukaan serviks.

2.1.4. 1. 2. 3. 4. 2.1.5.

Persalinan Dibagi Menjadi 4 Kala Kala I Kala II Kala III Kala IV : Kala pembukaan 10 cm. : Kala pengeluaran janin. : Kala pengeluaran plasenta. : Kala observasi 2 jam.

Fase Dalam Persalinan

a. Fase laten berlangsung selama 8 jam, pembukaan terjadi sangat lambat sampai mencapai ukuran 3 cm. b. Fase aktif dibagi 3, yaitu : cm. Fase dilatsi max dalam waktu pembukaan berlangsung Fase deselerasi pembukaan menjadi lambat kembali dalam cepat dari 4 cm menjadi 9 cm. waktu 2 jam pembukaan 9 cm menjadi lengkap. Fase-fase tersebut dijumpai pada gravida, pada multi gravidapun terjadi demikian tetapi fase laten, fase aktif terjadi lebih pendek. Premigravida Kala I 13 14 jam Kala II 1 1 jam Kala III Kala IV 2 jam 2.1.6. Multigravida Kala I 7 jam Kala II jam Kala III jam Kala IV 2 jam Perubahan-Perubahan Fisiologis Pada Ibu Bersalin Fase akselerasi dalam waktu 2 jam pembukaan 2 cm 4

Yang harus diperhatikan pada Kala I : Tekanan Darah Tekanan darah akan meninggi selama kontraksi dengan kenaikan sistolik rata-rata sebesar 15 (10 20) mmHg dan tekanan distolik rata-rata 5 10 mmHg. Diantara kontraksi tekanan-tekanan darah tersebut akan kembali ketingkat pra persalinan. Perubahan posisi ibu dari terlentang menjadi miring/kesamping akan menghilangkan perubahan dalam tekanan darah ibu selama kontraksi, rasa sakit, takut, cemas, rasa nyeri, juga akan meningkatkan tekanan darah. Metabolisme Metabolisme, KH aerob dan an aerob akan meningkat secara berangsur karena kecemasan dan aktivitas otot kerangka tubuh peningkatan ini ditandai dengan adanya peningkatan suhu tubuh, denyut nadi, cardi out put, pernafasan dan cairan-cairan yang hilang. Suhu Tubuh Karena terjadi peningkatan metabolisme maka suhu tubuh sedikit selama persalinan, terutama dan setelah persalinan, peningkatan jalan melebihi 0,511 OC. Denyut Jantung Berhubungan dengan peningkatan metabolisme, denyut jantung secara dinamis naik selama kontraksi, detak jantung sedikit meningkat dibandingkan sebelum persalinan. Pernafasan Karena terjadi peningkatan metabolisme maka terjadi sedikit peningkatan lagu pernafasan yang dianggap normal. Hiper pentilasi yang lama dianggap tidak normal dan bisa menyebabkan alkolosis. Ginjal Pollura sering terjadi selama persalinan, mungkin diakibatkan oleh pur kardiak yang naik selama persalinan dan kemungkinan besar

kenaikan dalam angka filtrasi glomenuler serta aliran plasma canal polluria tidak begitu ketara dalam posisi terlentang yang mempunyai efek mengurangi aliran urine selama kehamilan. Gastro Intestinal Mobilitas lambung dan absorbsi makan ada secara substansi berkurang banyak sekali selama persalinan. Pengeluaran getah lambung berkurang menyebabkan aktivitas pencemaran hampir berhenti dan pengosongan lambung menjadi sangat lambat. Cairan tidak berpengaruh dan meninggalkan perut dalam tempo yang biasa mual atau muntah atau bisa terjadi sampai ibu mencapai akhit kala satu. 2.1.7. Perubahan Psikologis Pada Kala I Keseimbangan Control Diri

Selama persalinan wanita selalu berusaha untuk mengontrol baik berprilaku, emosi fungsi tubuh, hubungan interpersonal dan kemampuan untuk menipulasi lingkungan. Biasanya banyak rangsangan stress mempengaruhi wanita dalam persalinan, seperti stesor, nyeri dan kurang tidur, lingkungan yang berubah, peraturan yang baru dan perubahan fisiologis yang dihasilkan dari proses persalinan. Stressor ini meningkatkan kebutuhan kemampuan wanita dalam control atau mengembangkan diri. Kecemasan Kecemasan yang timbul pada saat kala I karena adanya sikap yang ambivalen pada diri seorang wanita. Seorang wanita pada dasarnya ingin mengetahui bagaimana rasanya melahirkan dan memiliki harapan-harapan tentang hal tersebut, tetapi juga merasa takut untuk mengalami dan ditambah dia juga mengkhawatirkan kondisi dirinya dan keadaan keluarga. Perasaan Permusuhan dan Penolakan

Saat kala I seorang ibu kadang kaku membuat benteng pertahanan terhadap lingkungan sekular akibat hal-hal yang dialami selama proses persalinan, ibu tersebut dapat menunjukkan rasa permusuhan dan penolakan terhadap lingkungan selular. Pengekspresian Rasa Takut Pengekspresian rasa takut merupakan hal yang psikologis dalam rangka menghadapi dan menahan rasa sakit yang dirasakan ibu, dan pengekspresian rasa sakit ini menekan tinggi rasa sakit juga bisa dimulai timbulnya his. Rasa Gelisah dan Rasa Takut Rasa gelisah yang dialami pada kala I timbul dengan hebatnya akibat ibu merasa cemas dalam menghadapi persalinannya nanti. Ibu juga merasa takut bagaimana nantinya keadaan bayi dan kondisi ibu tersebut. 2.1.8. Manajemen Aktif Kala III Penatalaksanaan pada aktif kala III membantu menghindari terjadinya perdarahan pasca persalinan aktif kala III meliputi : a. Pemberian eksitoksin dengan segera. b. Pengendalian tarikan pada tali pusat. c. Pemijatan uterus segere setelah plasenta lahir. 2.1.9. Cara Pelepasan Plasenta

a. Pelepasan yang dimulai dari tegak (sentral menurut Schultz). b. Pelepasan dari pinggir plasenta (mengenal menurut Mathews Duncan). c. Pelepasan yang serempak dari tengah dan dari pinggir plasenta. 2.1.10. Laserasi Perineum

Dilakukan bila perineum sudah menipis dan kepala janin tidak masuk lagi dalam vagina yaitu dengan jalan mengiris atau menggantung perineum menurut curah irisan ada tiga : 1. Medialis. 2. Medio ekstralis. 3. Lateralis.

2.1.11. a.

Tanda-Tanda Pelepasan Plasenta Perasat kustner tangan kanan menegangkan atau menarik

tali pusat tangan kiri di atas symphis, bila tali pusat masuk kembali dalam vagina berarti plasenta belum lepas dan emplementasinya dalam sebaliknya. b. Perasat stasman tangan kanan memegang atau menarik tali pusat, tangan kiri mengetok-ngetok fundus uteri, bila terasa getaran pada tali pusat berarti plasenta belum lepas dan sebaliknya. c. Perasat klien wanita tersebut disuruh mengedan, tali pusat tampak turun kebawah bila pengedanan dihentikan dan tali pusat masuk kembali ke dalam vagina berarti plasenta belum lepas. 2.1.12. Posisi Ibu Dalam Persalinan

a. Posisi uthartomi adalah posisi yang umum dimana wanita berbaring terlentang dan lutut tekuk, kedua paha diangkat ke samping kanan dan kiri. b. Posisi duduk posisi bersalin duduk telah dikembangkan di negara-negara Amerika Latin. c. Cara berbaring : Menurut Walcher : ditepi tempat tidur. Menurut Tjerik Wiluint : memakai bantal.

Menurut Jonges : untuk memperkuat PBP. Menurut posisi Sems : posisi miring.

2.2. Teoritis Manajemen Kebidanan 2.2.1. Defenisi Manajemen Kebidanan Manajemen kebidanan pada ibu entranatal adalah proses pemecahan masalah pada masa entranatal yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan dalam rangkaian tahapan logis untuk keputusan yang berfokus pada klien. 2.2.2. Tujuan Langkah Manajemen Menurut Varney a. Pengumpulan data dasar Pada langkah ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap. b. Interpretasi data dasar Dilakukan identifikasi terhadap masalah atau diagnosa berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. c. Mengidentifikasi diagnosa/masalah potensial Pada langkah ini bidan mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah teridentifikasi. d. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dukun dan untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi lain. e. Merencanakan asuhan keperawatan yang menyeluruh Pada langkah ini direncanakan asuhan menyeluruh yang ditentukan oleh hasil kajian pada langkah sebelumnya. f. Merencanakan perencanaan

10

Melaksanakan asuhan yang menyeluruh yang telah direncanakan. g. Evaluasi Pada langkah ini dilaksanakan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar sesuai kebutuhan akan bantuan.

BAB III MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN

III.1. Pengumpulan Data 3.1.1. Nama Ibu Umur Suku/Bangsa Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat Telp Telp 3.1.2. Identitas : Ny. W : 23 thn : Jawa/Indonesia : Islam : SMA : IRT : Jl. Tali Air No 23 : : Nama Suami Umur Suku/Bangsa Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat Telp Alamat Kantor Telp : Tn. P : 28 thn : Batak/Indonesia : Islam : S1 : PNS : Jl. Tali Air No. 23 : : : -

Alamat Kantor : -

Anamnesa (Data Subjektif) Pukul : 10.00 WIB

Pada tanggal : 16 Juni 2009

1. Alasan utama masuk kamar bersalin :

11

Keluar lendir bercampur darah. 2. Perasaan (sejak terakhir datang ke klinik) Sakit pada bagian perut dan pinggang. 3. Tanda-tanda bersalin Kontraksi Frekuensi Lamanya Kekuatan Lokasi : Ada sejak tanggal 16 Juni 2008 : 2-3 x setiap 10 menit : 30 detik : Sedang :Ketidaknyamanan perut bagian bawah dan sekitar pinggang. Pukul : 05.00 WIB

4. Pengeluaran pervaginam Darah lendir : Ada Air ketuban Darah : Tidak ada : Tidak ada

5. Masalah-masalah khusus (tanyakan hal-hal yang berhubungan dengan faktor resiko/predisposisi maupun resiko tinggi yang dialami) Tidak ada 6. Riwayat kehamilan sekarang HPHT TTP Haid bulan sebelumnya Siklus ANC 7. Riwayat Imunisasi TT1 TT2 G:1
Tgl. N o Lahir Umu r Usia Kehamila n Jenis Persalina n

: 08 September 2008 : 15 Juni 2009 : Februari : 28 hari : Teratur, frekuensi 5 x di klinik : 04 April 2009 : 04 Mei 2009 P:0
Tempat Persalinan

Lamanya : 4 hari

8. Riwayat kehamilan, persalinan yang lalu : Ab : 0


Komplikasi Ibu Bayi Penolon g Bayi PB/BB Jenis Keadaa n Nifas Keadaa n Lactasis

12

N I

9. Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir : 10x/ 24 jam 10. Makan dan minum terakhir : Pukul 07.00 WIB Jenis makanan : nasi + lauk + pauk + buah + susu 11. Buang air besar terakhir : Pukul 06.00 WIB 12. Buang air kecil terakhir : Pukul 10.00 WIB 13. Tidur 2 jam, malam 8 jam/hari 14. Psikologis : Stabil 15. Keluhan lain : Tidak ada 3.1.3. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan umum : Baik Keadaan emosional : Stabil 2. Tanda vital Tekanan darah Denyut nadi Pernafasan Suhu tubuh 3. Tinggi badan Berat badan 4. Muka Kelopak mata Konjungtiva Sklera : Tidak odema : Merah jambu : Tidak icterus : Bersih : Tidak ada caries : Tidak ada : 110/80 mmHg : 84 x/i menit : 24 x/i menit : 37 OC : 153cm : 70 kg

Mulut dan gigi Lidah dan geraham Gigi Kelenjar thyroid Pembesaran kelenjar Kelenjar getah bening

13

Pembesaran

: Tidak ada : Simetris : Tidak ada kelainan : Tidak ada kelainan

Dada Paru Jantung Payudara Pembesaran Putting susu Simetris Benjolan Pengeluaran Rasa nyeri Lain-lain

: Tidak ada : Menonjol : Simetris kanan/ kiri : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada kelainan : Lordosis : Tidak ada kelainan : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Positif (kanan & kiri) : Sesuai usia kehamilan : Tidak ada Tidak ada : Tidak ada : Keras

Punggung dan pinggang Posisi tulang belakang Pinggang (nyeri ketuk) Extremitas atas dan bawah Abdomen Pembesaran Benjolan Konsistensi Oedema Kemerahan Varises Refleks

Kekuatan otot dan sendi

Bekas lukas operasi : Pembesaran lien/liver Kandung kemih : Kosong : Leopold

5. Pemeriksaaan kebidanan 1. Palpasi uterus

14

Tinggi fundus uteri Kontraksi Fetus Letak Posisi Pergerakan Taksiran berat janin Denyut jantung fetuf Frekuensi Punetum maximum Perineum Luka parut Warna Luka Fistula Varises

: 33 cm : Ada : Membujur Letak : Kepala

: Letak UUK depan kanan kepala : Ada, penurunan : 4/5 : 3410 Gram : 144 x/i : (12.12.12) teratur : Kuadran kiri

2. Auskultasi DJJ (positif)

3. Ano-genital (inspeksi) : Tidak ada : Kemerahan : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : : Ada Warna : Bloody show Jumlah : 30 cc 4. Pemeriksaan Dalam Atas indikasi : in partu Dinding Portio Posisi portio Ketuban Imbang feto velvik Pukul : 10.30 WIB oleh bidan : Lunak : Menipis : Utuh : seimbang Pembukaan serviks : 5 cm Presentase fetus : Kepala posisi : membujur : Antefleksi Konsistensi : lunak

Vulva vagina

Pengeluaran Pervaginam

Penurunan bagian terendah : Hodge III

15

3.1.4. 3.2. Interpretasi Data

Uji Diagnostik Keton : Tidak dilakukan : : Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Pemeriksaan laboratorium Haemoglobin Haemotokrit

Golongan darah :

Rhesus : Tidak dilakukan

Identifikasi diagnosa masalah dan kebutuhan Diagnosa G1 P0 Ab0, usia kehamilan 39 minggu, punggung kanan, presentase kepala,sudah masuk PAP (konvergen), janin tunggal, intra uterin, janin hidup, ibu kala I fase aktif dilatasi maksimal. pertama darah dari vagina pinggang melenting yaitu bokong. Leopod II Uterus teraba keras dan bulat HPHT TTP : 08 September 2008 : 15 Juni 2009 Ibu mengeluh nyeri pada perut menjalar ke Ibu mengeluh keluar lendir bercampur Dasar Ibu mengatakan ini kehamilan yang

Leopod I Pada daerah fundus teraba bagian yang bulat, lunak dan tidak

16

Disebelah perut ibu teraba bagian keras, panjang, datar, tegang dan memapan, yaitu punggung janin disebelah kanan. Leopod III Pada daerah simfisis teraba bagian yang keras, bulat dan tidak melenting lagi, yaitu kepala. Leopod IV Bagian terbawah janin sudah masuk PAP karena kedua ujung jari tangan pemeriksa tidak menyatu lagi (divergen). frekuensi 144 x/i. bagian bawah. baik. Dasar Ibu dalam proses persalinan, inpartu kala I. 3.3. Identifikasi Diagnosa Masalah Potensial Tidak ada Kebutuhan Informasikan tentang proses persalinan. Support mental. Teknik relaksasi dan posisi mengedan yang Dasar Ibu sering bertanya tentang kondisi saat ini. Ibu tampak mengeluh mules pada perut Masalah Cemas dan nyeri Kontraksi uterus dengan frekuensi 2-3x Pada VT pembukaan 5 cm. dalam 10 menit lamanya 30 detik. DJJ terdengar pada satu tempat dengan

17

3.4. Identifikasi Kebutuhan Akan Tindakan Segera Siapkan alat pertolongan persalinan 3.5. Perencanaan 1. Pantau keadaan umum ibu dan janin. 2. Informasikan keadaan ibu dan janin pada ibu dan keluarga. 3. Beri dukungan pada ibu untuk menghadapi persalinan. 4. Memberikan ibu memilih posisi yang aman dan nyaman. 5. Penuhi cairan dan nutrisi pada ibu. 6. Siapkan alat-alat pertolongan persalinan pada troli saf 1-3. 7. Pantau kemajuan persalinan. 8. Catat hasil pemeriksaaan dengan partograf. 3.6. Pelaksanaan 1. Memantau keadaan umum ibu Vital sign : TD HR Keadaan umum janin DJJ baik. 3. Memberikan dukungan pada ibu dengan menghadirkan suami/keluarga untuk mendampingi ibu dalam persalinan sesuai keinginan ibu. 4. Mengatur posisi sesuai kemauan ibu agar ibu merasa aman dan nyaman, tetapi sebaiknya ibu dalam posisi setengah duduk karena jika posisi ibu terlentang konsistensi uterus dapat menekan aorta sehingga menyebabkan ibu sesak dan perdarahan dan darah berkurang ke janin. Oleh karna itu ibu boleh miring kiri dan kanan sesuai keinginan ibu. : 84 x/i : Baik : Baik RR Temp : 24 x/i : 37OC : 110/80 mmHG

: 144 x /menit, teratur

2. Menginformasikan kepada keluarga bahwa ibu dan janin dalam keadaan

18

5. Memberi ibu minum dan makan untuk memenuhi nutrisi dan menambah tenaga ibu dalam menghadapi persalinan. 6. Mempersiapkan alat-alat pertolongan persalinan : Isi troli : SAF I 1. Bak instrumen yang berisi partus set: Handscoen 2 pasang koher Arteri klem 2 buah Gunting tali pusat 1 buah Kain segitiga 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. SAF II 3 Taperwer yang berisi: SAF III Persiapan hecting dalam bak instrument: Handscoen 1 pasang Clorin 0,5 untuk merendam alat alat selama 10 menit setelah di pakai. Larutan DTT (untuk membersihkan ibu) dengan waslap. Larutan sabun. Piring plasenta. Kapas cebok kering dalam kom Air DTT dalam kom Oxitosin 10 UI dalam kom Larutan clorin 0,5 % dalam botol Air DTT dalam botol Spuit 3 cc atau 5 cc Stetoskop monoral Kom berisi kapas alcohol

19

Persiapan Bidan : Celemek Mitela Masker Handuk pribadi Sepatu bot Persiapan Ibu : Handuk besar 2 buah Pakaian ibu Celana dalam Doek Persiapan Bayi : Bedung

Kain kasa secukupnya Nald powder Nald hcting Pinset anatomis Pinset chirurgis Piring penampung plasenta. Nierbeken Benang cut-gut Benang Zide

Pengukur TB dan BB bayi Keranjang 2 buah: Merah = Sampah basah Hitam = Sampah kering Ember berisi larutan sabun = Kain yang berdarah

20

7.

Tempat sampah kecil yang di gantung d troli yaitu: Patahan ampul Kapas kapas kotor 1 set cuci tangan Mencatat hasil pemeriksaan dengan partograf 8. HIS semakin sering, kuat dan teratur dengan frekuensi 4-5 x/10 menit, Ketuban utuh. Ibu mengatakan adanya rasa seperti buang air besar. Mencatat hasil pemeriksaan dengan partograf lamanya 50 detik, pembukaan 10 cm

3.7. Evaluasi Tanggal : 16 Juni 2009 1. Keadaan ibu dan bayinya baik. 2. Ibu dan keluarga diberi informasi tentang keadaan ibu dan janinnya. 3. Suami bersedia mendampingi ibu selama persalinan. 4. Nutrisi dan cairan berupa makanan telah diberikan. 5. Alat-alat pertolongan persalinan tersedia dan siap pakai. 6. Ibu memasuki kala II persalinan. Pukul : 13.15 WIB

DATA PERKEMBANGAN KALA II Tanggal : 16 Juni 2009 I. Pengkajian Data subjektif - Ibu mengatakan mules semakin sering. - Ibu mengatakan seperti ingin buang air besar. - Ibu mengatakan adanya dorongan untuk meneran Pukul : 13.30 WIB

21

Data objektif - Uterus teraba keras dan bulat. - Dorongan meneran - Tekanan anus - Perineum menonjol - Vulva membuka - Frekuensi HIS 4 5 x/dalam 10 menit lamanya 50 detik. - Pembukaan 10 cm. - Kandung kemih kosong - Keadaan umum ibu baik TD: 110/80 mmHg HR: 84 x/i DJJ :144 x/i RR:24 x/i Temp:37OC

II. Interprestasi Data Identifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan Diagnosa Dasar : Ibu inpartu kala II : - Ibu mengatakan adanya rasa seperti ingin BAB - Dorongan meneran - Tekanan anus - Vulva membuka - His adekuat,frekuensi 4-5 x/10 menit,lamanya 50 detik -Pembukaan 10 cm Masalah Dasar Kebutuhan : Nyeri & cemas : - Ibu mengeluh rasa mules semakin sering. - Frekuensi HIS 4-5x /10menit : - Support dan teknik mengedan. - Teknik relaksasi. - Pertolongan persalinan

22

Dasar

: - Ibu dalam kala II persalinan

III. Identifikasi Masalah Diagnosa Atau Masalah Potensial Tidak ada IV. Identifikasi Kebutuhan Akan Tindakan Segera Lahirkan bayi V. Perencanaan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. ibu). VI. Pelaksanaan Asuhan Yang Menyeluruh 1. Memantau his, frekuensi 4 5 x/10 menit : TD HR : 110/70 mmHg : 84 x/I RR : 24 x/i DJJ :144 x/menit Vital sign Temp : 37 OC Pantau HIS, DJJ dan vital sign & tanda gejala kala II. Informasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga. Persiapan pertolongan yang aman. Bimbing ibu untuk meneron. Lakukan pertolongan persalinan yang aman. Lakukan penilaian apgar score setelah bayi baru lahir. Lakukan penjepitan & pemotongan tali pusat. Lakukan skin to skin (kontak kulit dini antara bayi &

Dorongan meneran Tekanan anus Perineum menonjol Vulva membuka Pembukaan 10 cm

23

2.

Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu & keluarga bahwa

pembukaan sudah lengkap, ketuban sudah pecah pukul: 13.00 wib, warna: putih keruh. 3. 4. Memastikan persiapan pertolongan persalinan siap pakai. Membimbing ibu untuk meneran pada saat kontraksi dan bernafas Troli SAF 1-3 sudah lengkap. pelan, serta relaksasi pada saat tidak ada kontraksi dan ibu memberi minum/makan untuk mencegah dehidrasi. 5. Memberikan pertolongan persalinan yang aman. Pada saat HIS yang adekuat, ibu dipimpin meneran, tarik nafas panjang, tangan merangkul paha, kepala diangkat sampai dagu menyentuh dada. Pada saat suboksipito tampak divulva dengan diameter 6 cm,tangan kanan melindungi/menahan perineum dengan menarik labia mayor kebawah atau melonggarkan perineum supaya terjadi robekan & tangan kiri menahan kepala bayi. Tunggu kepala bayi putar faksi luar secara spontan. Periksa lilitan tali pusat dengan menelusuri leher janin. Tunggu kepala janin putar paksi luar secara spontan. Kemudian kedua tangan biparietal.Untuk melahirkan bahu

depan lakukan maneuver kebawah.Untuk melahirkan bahu belakang lakukan maneuver keatas.Lalu tangan menyangga kepala bayi dan tangan kiri menelusuri badan bayi sampai lahir seluruhnya dan kaki bayi dijepit seperti garpu. ibu. Periksa fundus (janin tunggal,TFU setinggi pusat).Ibu diberitahu bahwa dia akan diberi suntikan oksitoksin. Nilai APGAR score,letakkan dan keringkan bayi diatas perut

24

Lalu jepit tali pusat dengan arteri klem 3 cm dari pangkal tali

pusat,kemudian klem II 2cm dari klem I.Lalu antara klem I & II dipotong dengan gunting tali pusat. Ikat tali pusat dengan simpul mati Berikan bayi kepada ibunya (kontak kulit/skin to skin)&

diselimuti dengan kain bedong. VII. Evaluasi Tanggal : 16 Juni 2009 1. 2. Jenis kelamin : Laki-laki BB PB 3. TD HR 4. 5. 6. 7. 8. : 3400 gr : 50 cm Keadaan umum ibu : Baik : 110/80 mmHg : 84 x/i TFU : setinggi pusat. Kontraksi uterus baik. Perdarahan 100 cc. Perineum utuh. Skin to skin telah dilakukan RR Temp : 24 x/i : 37 OC Pukul : 13.35 WIB Bayi lahir BUGAR pukul : 13.15 WIB

Segera menangis dengan APGR SCORE : 8/10

DATA PERKEMBANGAN KALA III

25

Tanggal : 16 Juni 2009 I. Pengkajian

Pukul : 13.45 WIB

Bayi lahir BUGAR (SPONTAN), pukul : 13.15 wib Jenis kelamin : Laki-laki BB : 3400 gram PB : 50 cm Data subjektif - Ibu mengatakan perut masih terasa mules. - Ibu mengatakan ia merasa lelah. Data objektif - Uterus teraba keras dan bulat. - TFU : Setinggi pusat. - Plasenta belum lepas. - Kandung kemih kosong & perineum utuh. - Perdarahan 100 cc. - Vital sign TD HR : 110/80 mmHg : 84 x/i RR Temp : 24 x/i : 37OC

II. Interpretasi Data Identifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan Diagnosa Dasar : Ibu bersalin kala III : - Uterus teraba keras dan bulat. - TFU setinggi pusat. - Bayi lahir bugar (spontan), pukul :13.15 WIB - Plasenta belum lepas - Kandung kemih kosong. - Perineum utuh - Perdarahan 100 cc Masalah : Nyeri dan lelah

26

Dasar

: - Ibu mengatakan perut terasa mules. - Uterus teraba keras dan bulat. - Ibu mengatakan ia masih lelah.

Kebutuhan Dasar

: Beri nutrisi dan cairan. : - Lelah setelah melewati kala II - Ibu dalam kala III persalinan.

III. Identifikasi Masalah Diagnosa Atau Masalah Potensial Retensio plasenta. IV. Identifikasi Kebutuhan Akan Tindakan Segera Lakukan Manajemen aktif kala III. V. Perencanaan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Lakukan manajemen aktif kala III. Pantau tanda-tanda pelepasan plasenta. Lahirlah plasenta & massase uterus. Lakukan penilaian plasenta dan selaput ketuban. Periksa robekan jalan lahir Observasi kontraksi uterus. Observasi jumlah pendarahan. Beri obat uterotonika. Pantau keadaan umum ibu.

VI. Pelaksanaan Asuhan Yang Menyeluruh 1. 2. o o o Keluar darah tiba-tiba Tali pusat memanjang Uterus teraba bulat dan keras Melakukan manajemen aktif kala III. Tanda-tanda pelepasan plasenta

27

o 3.

Uterus menonjol di atas sympisis Memindahkan arteri klem hingga 5 6 cm dari Tangan kiri berada di atas sympisis, tangan kanan memegang tali pusat. Saat uterus berkontraksi, tangan kiri mendorong uterus searah dorsal cranial dan tangan kanan melakukan peregangan tali pusat, bila terlalu panjang dipindahkan klem dekat vulva ibu. Saat plasenta sampai 1/3 bagian di introitus vagina,plasenta ditangkap lalu putar searah jarum jam sampai seluruh plasenta dan selaput ketuban lahir.Lakukan massase selama 15 detik 4. ketuban Plasenta lahir spontan dan lengkap pada pukul 13.45 WIB Jumlah kotiledon Berat 5. 6. 7. 8. Vital sign : TD HR Kontraksi baik TFU : 2 jari dibawah pusat Memberi obat uterotonika, methergine 0,2 mg Memeriksakan robekan jalan lahir dan : 20 buah : 500 gr Mengobservasi kontraksi setelah plasenta lahir. Panjang tali pusat : 50 cm Menilai kelengkapan plasenta dan selaput-selaput vulva -

secara in untuk mencegah perdarahan. melakukan penjahitan jika terjadi robekan. Memantau keadaan umum : : 110/80 mmHg : 84 x/I RR : 24 x/i Temp : 37 OC

VII. Evaluasi Tanggal : 16 Juni 2009 1. Pukul : 13.45 Wib Plasenta lahir spontan pukul : 13.15 WIB

28

Jumlah kotiledon Berat 2. 3. 4. 5. Perineum utuh. Perdarahan 100 cc

: 20 buah : 500 gr

Panjang tali pusat : 50 cm TFU setelah plasenta lahir 2 jari dibawah pusat

Methergim 0,2 mg telah diberikan 6. Keadaan umum ibu baik. TD HR : 110/80 mmHg : 84 x/i RR Temp : 24 x/i : 37 OC

DATA PERKEMBANGAN KALA IV Tanggal : 16 Juni 2009 1. Pengkajian Plasenta lahir spontan pukul :13.15 wib Jumlah kotiledon : 20 buah Berat plasenta : 500 gram Panjang tali pusat : 50 cm Data subjektif - Ibu mengatakan perut masih terasa mules. - Ibu mengatakan ia merasa lelah. Data objektif - Uterus teraba keras dan bulat. - TFU : 2 Jari dibawah pusat. - Perineum utuh. - Perdarahan 100 cc. - Keadaan umum ibu baik TD HR : 110/80 mmHg : 84 x/i RR Temp : 24 x/i : 37 OC Pukul : 14.00 WIB

29

II. Diagnosa Dasar

Interpretasi Data : Ibu dalam kala IV pengawasan : - Plasenta lahir lengkap. - Kontraksi uterus baik. - TFU 2 jari dibawah pusat. - Uterus teraba keras dan bulat.

Identifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan

Masalah Dasar Kebutuhan Dasar

: Nyeri. : - Ibu mengatakan perut masih teraba mules. - Uterus teraba keras dan bulat. : Istirahat : - Ibu mengatakan lelah setelah menghadapi persalinan. - Ibu dalam kala IV.

III. Tidak ada.

Identifikasi Masalah Diagnosa Atau Masalah Potensial

IV. Identifikasi Kebutuhan Akan Tindakan Segera Tidak ada. V. Perencanaan 1. 2. keluarga. 3. 4. 5. 6. Observasi kontraksi uterus dan perdarahan. Beri rasa aman & nyaman pada ibu & Anjurkan ibu untuk istirahat. Catat di partograf. Pantau keadaan umum ibu dan vital sign Informasikan keadaan ibu pada ibu dan setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua.

memberi nutrisi untuk mencegah dehidrasi.

30

7. a) Personal hygiene. b) ASI ekslusif. c) Imunisasi pada bayi. d) KB

Berikan penkes tentang :

VI. Pelaksanaan Asuhan Yang Menyeluruh 1. TD HR 2. 3. o o Memantau keadaan umum ibu dan vital sign setiap 15 menit : 110/80 mmHG : 84 x/I RR Temp : 24 x/i : 37 OC pada jam pertama :

Menginformasikan keadaan ibu pada ibu dan keluarga bahwa Mengobservasi kontraksi uterus baik dan perdarahan. Biarkan bayi diatas perut ibu selama 1 jam.Setelah 1 jam timbang bayi, Evaluasi kontraksi his, ajarkan kepada suami tentang kontraksi. Periksa Vital sign : TD :110/80 mmHg HR : 84x/i T : RR : 24x/i 37OC

ibu dalam keadaan baik.

beri tetes mata, suntik vitamin K. Setelah 1 jam kemudian beri imunisasi hepatitis B. keadaan umum ibu.

Bersihkan alat, rendam dalam larutan klorin 0,5%.Bersihkan ibu dari kotoran serta beri rasa aman dan nyaman pada ibu. 4. Memberi nutrisi dan cairan berupa makanan ringan atau teh manis untuk mengembalikan tenaga ibu selama persalinan dan untuk mencegah dehidrasi. 5. 6. Dekontaminasi Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup agar keadaan

ibu cepat pulih kembali. 7. Mencatat hasil pemeriksaan pada partograf

31

VII. Evaluasi Tanggal : 16 Juni 2009 1. Keadaan umum ibu baik. TD HR : 110/80 mmHg : 84 x/i RR Temp : 24 x/i : 37 OC Pukul : 14.00 WIB

2. Kontraksi uterus baik. 3. TFU 2 jari dibawah pusat. 4. Perineum utuh. 5. Ibu telah diberi makan dan minum. 6. Ibu mengatakan ia ingin istirahat. 7. Penkes telah diberikan. 8. Hasil persalinan pada partograf telah dicatat

32

DOKUMENTASI KEBIDANAN Kala I Data Subjektif Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama Ibu mengeluh nyeri pada perut menjulur ke punggung. Ibu mengatakan keluar lendir bercampur darah dari vagina. Data Objektif Adanya bloody show, warna kemerahan. Pada VT pembukaan 5 cm. Punggung kanan DJJ 144 x/menit, teratur. Frekuensi HIS 2-3 x/menit, lamanya 30 detik. Analisa Ibu inpartu kala I, intra uteri, janin tungggal, hidup, punggung kanan, presentasi kepala.. Planning Pantau keadaan umum ibu dan janin. Informasikan keadaan ibu dan janin pada ibu dan keluarga. Beri dukungan pada ibu untuk menghadapi persalinan. Memberikan ibu memilih posisi yang aman dan nyaman. Penuhi cairan dan nutrisi pada ibu. Siapkan alat-alat pertolongan persalinan pada troli saf 1-3. Pantau kemajuan persalinan. Catat hasil pemeriksaaan dengan partograf.

33

Kala II Data Subjektif Ibu mengatakan mules semakin sering. Ibu mengatakan seperti ingin buang air besar. Ibu mengatakan adanya dorongan meneran. Data Objektif - Uterus teraba keras dan bulat. - Dorongan meneran - Tekanan anus - Perineum menonjol - Vulva dan anus membuka. - Kandung kemih kosong. - DJJ 144 x/menit, teratur. - Vital sign TD HR : 110/80 mmHg : 84 x/i Analisa Planning Pantau HIS, DJJ dan vital sign. Informasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga. Persiapan pertolongan persalinan yang aman. Bimbing ibu untuk meneran. Lakukan aman. pertolongan persalinan yang RR Temp : 24 x/i : 37 OC

Ibu inpartu kala II

34

Lakukan penilaian apgar score setelah bayi baru lahir. Lakukan banding attacment. Lakukan penjepitan dan pemotongan tali pusat.

Kala III Data Subjektif Ibu mengatakan perut terasa mules. Ibu mengatakan ia merasa lelah. Data Objektif - Uterus teraba keras dan bulat. - TFU : setinggi pusat. - Kandung kemih kosong. - Plasenta sudah lepas. - Perineum utuh. - Perdarahan 50 cc. - Vital sign TD HR : 110/70 mmHg : 84 x/i Analisa Planning - Lakukan manajemen Aktif kala III. - Pantau tanda-tanda pelepasan plasenta. - Lakukan penilaian kelengkapan plasenta dan selaput ketuban. - Obervasi kontraksi uterus. - Beri obat uterotonika. RR Temp : 24 x/i : 37 OC

Ibu bersalin kala III.

35

- Periksa robekan jalan lahir. - Observasi jumlah perdarahan. - Pantau keadaan umum ibu.

Kala IV Data Subjetif - Ibu mengatakan perut masih terasa mules. - Ibu mengatakan ia merasa lelah. Data Objektif - Uterus keras dan bulat. - TFU setinggi pusat. - Perinemum utuh. - Keadaan umum ibu baik TD HR a) b) c) : 110/80 mmHg : 84 x/i Kala I Kala II Kala III Analisa Planning - Pantau keadaan umum ibu dan vital sign. - Informasikan keadaan umum ibu pada ibu dan keluarga. - Obervasi kontraksi uterus dan perdarahan. - Beri nutrisi dan cairan pada ibu untuk mencegah dehidrasi. : : : RR Temp 50 cc 100 cc 100 cc : 24 x/i : 37 OC

- Perdarahan

Ibu dalam kala IV persalinan.

36

- Beri rasa aman dan nyaman pada ibu. - Anjurkan ibu untuk istirahat. - Berikan penkes tentang : a) b) c) d) KB BAB IV PEMBAHASAN Personal hygiene. ASI eksklusif. Imunisasi.

Setelah penulis menerapkan asuhan kebidanan pada Ny. W dengan persalinan normal, maka dalam bab ini penulis akan membahas beberapa kesenjangan yang ditemukan pada kasus dengan teori melalui beberapa tahap. Dimulai dari tahap pengkajian, identifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan, antisipasi diagnosa dan masalah potensial, tindakan segera, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. 4.1. Tahap Pengkajian Pada tahap ini penulis menemukan kesulitan karena penulis dapat bekerjasama dengan klien dalam pengumpulan data. Adapun yang dibahas penulis adalah : 1. 2. Pada teori disebutkan bahwa pada primigravida, persalinan kala I Pada teori disebutkan bahwa untuk menentukan TTP digunakan rumus berlangsung 13 14 jam, tetapi hal ini tidak ditemukan pada klien. hari +7, bulan-3 dan tahun+1 dan TTP klien tetapi hal ini tidak sesuai dengan klien. Pada teori ini disebutkan bahwa pada primi gravida persalinan kala II berlangsung selama 30 menit. 3. Pada teori disebutkan bahwa plasenta lahir dalam 15 30 menit setelah bayi lahir, tetapi pada klien ini plasenta lahir 10 menit setelah bayi lahir.

37

4.2. Tahap Perumusan Diagnosa Diagnosa : Kala I Kala II : Ibu in partu, primi gravida, kala I fase aktif, aterm, letak kepala anak hidup, janin tunggal. : Ibu spontan mengedan, HIS semakin kuat 5 6 x/menit teratur anus membuka, vulva menganga, perineum menonjol, VT pembukaan sudah lengkap-partio. Kala III : Kontraksi uterus baik, uterus teraba bulat dan keras, TFU setinggi pusat, plasenta belum lepas dari implementasinya. Kala IV : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik. Semua perumusan diagnosa yang dikaji pada klien terdapat juga pada teori. 4.3. Tahap Antisipasi Diagnosa dan Masalah Potensial Pada teori disebutkan bahwa yang perlu diantisipasi adalah : Kala I Kala II : Antisipasi terjadinya kala I memanjang. : Partus lama, partus macet.

Kala III : Plasenta rest, retensio plasenta, antama uteri. Kala IV : PPH dan lain-lain. Tetapi pada kasus dimana pada kala I dan II tidak disebutkan karena persalinan berlangsung normal. 4.4. Tahap Tindakan Segera. Pada tahan ini, intervensi diberikan sesuai dengan teori yaitu pada kala III dilakukan manajemen aktif kala III dari pada kala IV melakukan observasi pada ibu selama 2 jam posta partum. 4.5. Tahap Perencanaan Tahap ini dilakukan sesuai kebutuhan pasien dan sesuai teori.

38

4.6. Tahap Pelaksanan Tahap ini penulis telah memberikan intervensi yang sesuai kebutuhan pasien dan sesuai teori. 4.7. Tahap Evaluasi Dengan adanya kerjasama yang baik antara penulis denngan pasien serta keluarga pasien sehingga sebagian besar dari masalah pasien dapat teratasi dan persalinan berlangsung secara normal sehat dan ibu juga sehat. BAB V PENUTUP Kesimpulan Pada tahap pengkajian penulis menemukan adanya keluhan nyeri pada perut yang menjalar ke pinggang. Tahap perencanaan diarahkan untuk mengatasi masalah kesehatan yang timbul pada pasien. Pelaksanaan asuhan dalam mengatasi masalah kesehatan pasien dilakukan sesuai dengan rencana asuhan kebidanan. Mengevaluasi terhadap asuhan didasarkan pada tingkat kebersihan yang dicapai oleh penulis bersama pasien dan keluarga. Dalam memberikan manajemen kebidanan pada ibu bersalin lebih ditekankan pada pengawasan sehingga dapat mengantisipasi terjadi komplikasi. Manajemen kebidanan yang diberikan dapat mengatasi rasa cemas ibu dan keluarga. Saran Berdasarkan dari kesimpulan di atas maka penulis mengemukakan saran sebagai berikut : 1. Bagi klien dan keluarga a. Agar ibu memperhatikan personal hygiene terutama vulva hygiene. b. Agar ibu memberishkan vulva setiap kali selesai BAB dan BAK. c. Agar ibu mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.

39

d. Agar ibu menghindari menyentuh daerah luka pada saat vulva hygiene. e. Agar ibu mengkonsumsi makanan bergizi. f. Agar istirahat cukup untuk mencegah kelelahan berlebihan. g. Agar ibu segera menyusui bayinya. h. Agar keluarga memperhatikan kebutuhan ibu.

2.

Bagi bidan a. Agar membuat manajemen kebidanan pada setiap pasien. b. Agar dapat meningkatkan tindakan septic dan aseptic dalam pelayanan kesehatan. c. Dapat meningkatkan profesionalisme dalam pelayanan kesehatan

40

41

You might also like