Professional Documents
Culture Documents
F
0 cos . . 7 2 N
7 cos . . 2 N
) 1 ....( cos . . .
.
7 3
3
2 1
N 1
k k
k k
F
0 sin . .
k
1 2 7
) 2 ....( sin . . 7 2 1
k
7 7 3 sin . . cos . . . 2 2
k
7 3
7
7
3
tan
cos
sin
k
k
d. Gaya gesekan statis adalah gaya-gaya yang bekerja antara dua permukaan yang
berada dalam keadaan diam relatiI (sesaat sebelum bergerak) satu dengan yang
lainnya.
Gaya gesekan kinetik adalah gaya-gaya yang bekerja antara dua permukaan yang
saling bergerak relatiI.
e. Apakah perbedaan antara koeIisien gesekan statis dengan koeIisien gesekan kinetik?
koeIisien gesekan statis(
s
) digunakan pada saat benda dalam keadaan diam
sedangkan koeIisien gesekan kinetik(
k
) digunakan pada saat benda dalam keadaan
bergerak.
6
I. Gaya gesekan
g. Besarnya koeIisien statis dapat ditentukan dengan gaya normal (N), dapat dilakukan
dengan metode bidang datar yaitu dengan memberikan gaya pada balok dan mencatat
besarnya gaya sesaat sebelum balok mulai bergerak dan metode bidang miring yaitu
dengan secara berangsur memiringkan papan luncur sambil memperhatikan balok
secara seksama. !ada saat tampak oleh anda balok mulai bergeser ke bawah hentikan
memiringkan papan luncur.
h. Buat suatu tabel pengukuran untuk menentukan koeIisien gesekan statis, dari dua
metode yang akan anda lakukan.
Metode Bidang Miring
Metode Bidang Datar
!osisi benda Tegangan (T) / F(gaya tarik) Massa benda
Berdasarkan prosedur yang anda pahami tentukan bentuk teori kesalahan yang anda
gunakan! Teori kesalahan yang digunakan adalah untuk pengukuran berulang.
!osisi benda Ketinggian Jarak Mendatar Massa benda
P 1
8
N 1
k k
. 3
Gaya yang bekerja
N 1
8 26k8 8
.
.
3
7
2. Tugas setelah percobaan
a. Berdasarkan data yang diperoleh pada percobaan pertama akan dicari koeIisien statis
Dengan menggunakan rumus :
8 3 tan 7
Dimana A
Y r
B X C
Sehingga :
3 #
farak
tini
x
y
tan s
Maka diperoleh :
Beban yang dipergunakan adalah 222,8 gr
Maka diperoleh :
8 3 tan 7
10
1 i
y
X
9,8 10 9 10 8.5 9 10 10 8,5 10,5
10
24
9,53
24
0,3971
b. Berdasarkan data yang diperoleh dari percobaan II maka dari data yang diperoleh dapat
dicari koeIisien gesekan statis dengan menggunakan rumus :
N F8 8 3
8
Berat beban yang digunakan adalah 222,8 gr
Maka N m.g
0,2228 kg . 9,81
2,186 N
10
1 i
F8 0,7 0,8 0,75 0,9 0,85 0,8 0,75 0,8 0,9 0,88
10
0,813 N
Sehingga :
0,813 N
2,186 N
0,372
c. Dari data tersebut hasil yang kami peroleh pada percobaan I dan II berbeda. KoeIisien
gesekan statis pada percobaan I lebih besar dibandingkan pada percobaan ke II. Hal ini
disebabkan adanya kesalahan pada saat pembacaan alat.
F. DATA HASIL !ERCOBAAN
a. Memakai bidang miring
Berat balok 222,8 gr
!osisi Ketinggian Jarak mendatar
1 9,8 24
2 10 24
3 9 24
4 10 24
5 8,5 24
6 9 24
7 10 24
8 10 24
9 8,5 24
10 10,5 24
N F8 8 3
9
b. Memakai bidang datar
Berat balok 222,8 gr
!$$ TEGANGAN (N)
1 0.7
2 0.8
3 0.75
4 0.9
5 0.85
6 0.8
7 0.75
8 0.8
9 0.9
10 0.88
G. !ENGOLAHAN DATA
a. Berat balok yang digunakan 222,8 gr
Jarak mendatar 24 cm
Ketinggian rata-rata :
10
1 i
y 9,8 10 9 10 8.5 9 10 10 8,5 10,5
10
9,53
8 3 tan 7
10
1 i
y
X
9,53
24
0,3971
b. Berat beban yang digunakan adalah 222,8 gr
Maka N m.g
0,2228 kg . 9,81
2,186 N
10
10
1 i
F8 0,7 0,8 0,75 0,9 0,85 0,8 0,75 0,8 0,9 0,88
10
0,813 N
Sehingga :
0,813 N
2,186 N
0,372
H. ANALISIS DATA
Dari percobaan dan data diatas didapat beberapa rumus dan hukum yang nanti akan
dipergunakan, yaitu :
1. 8 3 berbanding lurus dengan Fs dan berbanding terbalik dengan N (gaya normal).
2. 8 3 dipengaruhi oleh besarnya sudut 7 pada percobaan I, dengan rumus:
8 3 tan 7
3. Untuk mencari nilai 8 3 dipergunakan data Fs yang didapat dari pengukuran
menggunakan neraca pegas yang dihubungkan dengan benda melalui tali, disamping
itu juga menggunakan gaya normal dari hubungan tersebut didapat rumus:
8 3 Fs
N
N F8 8 3
11
I. KESIM!ULAN dan SARAN
Berdasarkan percobaan kali ini maka kami dapat menarik beberapa kesimpulan yaitu,
besarnya gaya gesekan yang dialami oleh sebuah benda diantaranya tergantung pada
besarnya gaya normal (N), koeIisien gesekan.
Saran kami pada percobaan kali ini yaitu :
1. Sebelum melakukan percobaan terlebih dahulu kita menguasai dasar teori agar
percobaan dapat dilakukan dengan baik
2. !enguasaan alat agar lebih dikuasai sehingga data yang diperoleh lebih akurat.
DAFTAR !USTAKA
Halliday & resnick.1978. Fi8ika Edi8i 0tia,Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Nelkom M & !arker.1975. Advanc0d L0v0l Phy8ic. London : Heinemann Educational.
Simpen, I Nengah. 2007. P0tunfuk Praktiku2 'Fi8ika Da8ar`. Denpasar:
Laboratorium Fisika Dasar.
Sutrisno, 1984.S0ri Fi8ika 'Fi8ika Da8ar`. Bandung : ITB