You are on page 1of 44

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini televisi boleh dikata hampir mendominasi waktu luang setiap orang.

Hal ini karena televisi memiliki kelebihan memadukan audio (telinga) dan video (mata). Selain itu, televisi dapat mengatasi hambatan jarak dan waktu sehingga penonton yang berada di daerah terpencil dapat menjangkaunya. Dilihat dari keunggulan dan akses televisi merupakan salah satu media yang efektif dalam penyampaian informasi pertanian. Stasiun TV tidak dapat hanya menunggu berita pertanian yang datang. Stasiun TV harus mengejar berita pertanian dan untuk itu dibutuhkan reporter TV dalam pelaksanaannya. Namun, selain berita pertanian stasiun TV membutuhkan gambar dan untuk itu diperlukan juru kamera (camera person). Sumber berita terkait erat dengan definisi atau pengertian berita itu sendiri, yaitu informasi terkini tentang fakta atau pendapat yang penting, menarik, atau kedua-duanya (penting dan menarik) bagi khalayak yang disebarluaskan melalui media massa. Dalam pengertian tersebut terdapat sumber berita, yaitu fakta, yaitu apa saja yang terjadi, yang ada, yang dilihat, bahkan yang dirasakan, dan pendapat berupa pernyataaan atau opini seseorang terkait suatu hal. Yang terpenting dalam hal ini adalah kemampuan reporter atau jurnalis dalam memilah-milah fakta dan pendapat mana yang memiliki nilai berita atau nilai jurnalistik (Yosef, 2009). Ketika menulis naskah berita untuk media televisi, kita menulis untuk didengar. Ingat, televisi adalah media audio-visual, bukan media cetak. Pemirsa kita melihat (gambar/ visual) dan mendengar (suara/ audio), bukan membaca naskah berita seperti membaca koran. Kelemahan media televisi adalah berita yang ditayangkan di layar televisi umumnya hanya muncul satu kali. Jika pemirsa tidak bisa menangkap isi berita pada tayangan pertama, ia tak punya peluang untuk minta diulang. Kecuali mungkin untuk berita yang dianggap sangat penting, sehingga dari waktu ke waktu selalu diulang dan perkembangannya di-update oleh stasiun TV bersangkutan. Keterbatasan tersebut berlaku untuk media TV konvensional. Namun, saat ini sudah muncul jenis media TV yang tidak konvensional. Sekarang di sejumlah negara maju sudah mulai diperkenalkan IPTV (internet protocol television), yang bersifat interaktif. Pemirsa yang berminat bisa mengulang bagian dari tayangan TV yang ia inginkan, tentunya dengan membayar biaya tertentu (Anonim, 2007).
1

Wawancara televisi adalah tanya jawab antara reporter televisi dengan narasumber dengan tujuan untuk mendapatkan penjelasan atau keterangan dari narasumber tersebut. Narasumber diwawancarai karena dua alasan. Pertama, karena narasumber dianggap menguasai permasalahan. Kedua, karena ia terlibat langsung atau tidak langsung (hanya menyaksikan) kejadian atau peristiwa yang dijadikan topik pembicaraan. Jadi, tujuan wawancara adalah untuk mendapatkan keterangan langsung dari sumber berita, yaitu keterangan aktual dari pelaku atau saksi suatu peristiwa yang bernilai berita (Morissan, 2004). Stasiun TV membutuhkan wartawan atau reporter televisi untuk program beritanya. Profesi sebagai wartawan televisi tidak diperuntukkan bagi mereka yang berjiwa lemah. Pekerjaan ini membutuhkan stamina yang baik serta motivasi yang tinggi. Seorang reporter harus memiliki kegigihan dalam mengejar berita, mau bekerja keras, bersedia masuk kantor pada hari libur dan siap berangkat setiap saat ke lokasi liputan. Jadi, profesi ini tidak cocok bagi orang yang bermental pegawai kantoran, dengan jadwal kerja yang teratur, masuk kantor jam 8 pagi dan pulang jam 5 sore. Menulis naskah berita adalah salah satu pekerjaan utama seorang reporter televisi. Naskah berita televisi sering disebut dengan istilah narasi berita, naskah, atau skrip berita. Bagi sebagian reporter televisi, menulis naskah untuk televisi merupakan tantangan terbesar, khususnya bagi mereka yang belum berpengalaman. Menulis berita pada dasarnya adalah proses merangkum dan memilih sejumlah fakta terpenting yang akan membantu reporter atau penulis naskah (writter) untuk mengungkapkan atau menceritakan suatu peristiwa (Morissan, 2004). Sebelum menulis berita dari bahan-bahan berita yang telah terkumpul, reporter TV harus memahami terlebih dahulu format penulisan berita TV. Format penulisan berita TV sangat berbeda dengan surat kabar, majalah maupun radio. Menarik tidaknya sebuah berita TV sangat tergantung pada penentuan format. Format berita TV dapat ditetapkan sesuai dengan bahan yang diperoleh. Reporter tidak dapat menentukan format secara sembarangan. Ada batasan yang dapat dijadikan acuan untuk menentukan sebuah format sesuai bahan berita yang diperoleh. Secara umum format berita dapat disajikan sebagai berikut (Harahap, 2007): a. Reader, adalah format berita TV yang paling sederhana. Reporter cukup menuliskan lead in/ teras berita saja untuk dibacakan oleh presenter atau penyiar berita. Berita ini sama sekali tidak memiliki gambar.
2

b. Voice over adalah format berita TV yang lead in dan tubuh beritanya dibacakan penyiar seluruhnya. Sementara penyiar tengah membacakan isi tubuh berita, gambar pun menyertainya sesuai konteks naskah. c. VO-Grafik adalah format berita televisi yang lead in dan isi beritanya seluruhnya dibacakan penyiarnya. Ketika penyiar membacakan tubuh berita, gambar pendukungnya hanya berupa grafik dan tulisan. B. Tujuan Kerja Lapangan i. Tujuan Umum 1. Melatih mahasiswa agar mendapat keterampilan dan pengalaman praktek lapangan secara langsung dalam suatu kegiatan pertanian dalam arti luas.
2. Melibatkan mahasiswa secara langsung pada peliputan dan penayangan berita

pertanian di BALI TV guna mengembangkan kepekaan bernalar terhadap berbagai persoalan yang timbul serta berusaha menyelesaikan persoalan yang timbul dalam praktek lapangan. 3. Dapat mengaplikasikan ilmuilmu yang diperoleh pada kondisi yang ada. 4. Memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang hubungan antara teori dan penerapannya serta faktor-faktor yang mempengaruhi. 5. Memberikan pengenalan kepada mahasiswa tentang praktek dalam dunia kerja yang sesungguhnya sebagai bekal untuk bekerja dalam instansi atau masyarakat setelah menyelesaikan pendidikan. ii. Tujuan Khusus
1. Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman praktek lapangan secara langsung

tentang peliputan dan penayangan berita pertanian di BALI TV.


2. Ikut terlibat langsung dalam proses peliputan dan penayangan berita pertanian di

BALI TV

C. Kegunaan Kerja Lapangan 1. Memenuhi persyaratan akademik di tingkat Sarjana (S1) Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
3

2. Memperluas pengetahuan dan pengalaman dalam bidang komunikasi pertanian,

khususnya dalam kegiatan peliputan, penulisan, dan penayangan berita pertanian untuk media komunikasi televisi. 3. Laporan Kerja Lapangan dapat dipergunakan sebagai bahan masukan bagi pihak lain yang berkepentingan, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pembanding dan tambahan informasi dalam penelitian-penelitian selanjutnya.
D. Metode Kerja Lapangan 1. Teknik partisipasi

Melibatkan diri secara langsung dalam peliputan dan penayangan berita pertanian di Bali TV.
2. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi Mengumpulkan data dan informasi dengan cara pengamatan dan pencatatan terhadap peliputan dan penayangan berita pertanian di BALI TV. b. Wawancara Mengajukan pertanyaan secara langsung tentang peliputan dan penayangan berita pertanian di BALI TV kepada petugas maupun kepada pihak-pihak yang bersangkutan. c. Studi Pustaka Membaca pustaka-pustaka atau literatur berupa buku-buku maupun catatan tertulis lainnya. E. Lokasi Kerja Lapangan Kerja lapangan berlokasi di BALI TV, Gedung Pers Bali K. Nadha, Jl. Kebo Iwa 63 A, Denpasar 80116 BALI F. Waktu Pelaksanaan Kerja Lapangan Kerja lapangan dilaksanakan selama + 1 bulan yaitu pada tanggal 22 Agustus sampai dengan
22 September 2011.

G. Kegiatan Kerja Lapangan


Tabel 1.1. Kegiatan Kerja Lapangan di BALI TV No. Waktu 4 Kegiatan

Minggu 1. I

Hari Senin

Tanggal 22 Agustus 2011 Pengenalan lapangan (keadaan umum BALI TV) Membaca dan mempelajari paket skrip atau naskah program agrobisnis di ruang produksi news BALI TV Mengikuti dan mempelajari reporter senior (Bli Jaya dan Bli Ryasa) meliput berita pertanian di lapangan Penilaian P3A di Balai Subak Mambal, Kabupaten Badung, Provinsi Bali Melihat dan mempelajari reporter mewawancarai narasumber (Bupati Badung, AA Anak Gede) terkait berita Penilaian P3A di Balai Subak Mambal, Kabupaten Badung, Provinsi Bali Melihat dan mempelajari pengetikan naskah berita hasil peliputan di lapangan. Mengikuti dan mempelajari reporter senior (Bli Yana dan Bli Angga) meliput berita Trans Sarbagita di Denpasar dan sekitarnya. Melihat dan mempelajari reporter mewawancarai narasumber (Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Kuta, Nyoman Graha Wicaksana, di Hotel Bakung Seri) Melihat hasil pengambilan gambar oleh kameramen di ruang editing Latihan membuat naskah berita hasil liputan di lapangan (tidak untuk tayang). Tandem dengan reporter senior ( Mbok Nurya dan Bli Jhon) meliput Rapat Koordinasi Teknis Lingkungan Hidup Pemantauan dan Pengawasan Khusus. Tandem dengan reporter senior mewawancarai narasumber (Gubernur Bali yang diwakili 5 Perencanaan Dana Alokasi

2.

Selasa

23 Agustus 2011

3.

Rabu

24 Agustus 2011

4.

Kamis

25 Agustus 2011

Asisten III Gubernur, I Wayan Suasta) Membuat naskah berita hasil liputan di 5. I Jumat 26 Agustus 2011 lapangan. Meliput Peringatan Hari Pramuka di

Kabupaten Badung, Provinsi Bali Mewawancarai narasumber (Bupati Badung, AA Anak Gede) 6. I Sabtu 27 Agustus 2011 Membuat naskah berita untuk ditayangkan Tandem dengan reporter senior (Mbok Purnama dan Bli Ratna) meliput Paket, Jajanan, dan Parsel Lebaran di Denpasar dan sekitarnya Mewawancarai narasumber ( bagian opersional jasa pengiriman barang TIKI, Manajer Supermarket, dan Karyawan Toko Kue Kering) Membuat naskah berita hasil liputan di 7. 8. I II Minggu Senin 28 Agustus 2011 29 Agustus 2011 lapangan LIBUR Tandem dengan reporter senior (Bli Yana dan Bli Juliana) meliput Rencana Pembangunan Sentral Parkir di Sebelah Utara Lapangan Puputan Badung + Sejauh Mana Kebijakan Derek bagi Pelanggar Parkir Mewawancarai narasumber (Anggota DPR, Puspa Negara) Membuat naskah berita hasil liputan di 9. 10. 11. II II II Selasa Rabu Kamis 30 Agustus 2011 31 Agustus 2011 1 September 2011 lapangan LIBUR HARI RAYA IDUL FITRI LIBUR HARI RAYA IDUL FITRI Tandem dengan reporter senior (Mbok Nusti dan Bli Ngurah Wira) meliput Masalah Perilaku Tukang Parkir yang tidak Memberikan Karcis kepada Pengguna Parkir + Memungut Uang Parkir Lebih dari Rp 500 untuk Sepeda Motor 6

Mewawancarai narasumber (Tukang Parkir dan Vox Populi) Membuat naskah berita hasil liputan di 12. II Jumat 2 September 2011 lapangan Tandem dengan reporter senior (Bli Jaya dan Bli Bayudi) meliput Wajib Belajar 12 tahun Gagal + Pasokan Antarpulau belum Lancar, Produksi Petani Lokal diburu Pedagang di Denpasar dan sekitarnya Mewawancarai narasumber (Kepala SMPN 7 Denpasar, Ketua Koperasi Serba Usaha, Pedagang Sayur di Pasar Badung) Membuat naskah berita hasil liputan di 13 II Sabtu 3 September 2011 lapangan Tandem dengan reporter senior (Mbok

Kusuma dan Bli Ryasa) meliput Yudisium dan Pelepasan Sarjan Pertanian XXXVIII Fakultas Pertanian Universitas Mahasaraswati Denpasar di Inna Hotel Mewawancarai narasumber (Dekan Fakulutas Pertanian Universitas Mahasaraswati, Ir. Putu Siyana, MS) Membuat naskah berita hasil liputan di 14. 15. II III Minggu Senin 4 September 2011 5 September 2011 lapangan LIBUR Menemani meliput Rencana Dibangunnya Rumah Sakit Internasional + Pencarian Mangku Istri di Klungkung, Provinsi Bali Meliput kuliner Jukut Undis di Denpasar dan sekitarnya Mewawancarai narasumber (Pemilik Warung makan dan Pelanggan Kuliner Jukut Undis) Membuat naskah berita Kuliner Jukut Undis Memotong sync: wawancara Melihat dan mempelajari pengisian VO (Voice Over) untuk gambar berita 7

Melihat dan mempelajari pemotongan/ editing 16. III Selasa 6 September 2011 gambar berita Meliput Antisipasi Denpasar dan Badung Mewawancarai narasumber (Kabid. Mobilitas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Denpasar, I Nyoman Artayasa) Membuat naskah berita Tiga Duktang Tertangkap Sidak + Kaum Urban Timbulkan 17. III Rabu 7 September 2011 Dampak Sosial Evaluasi pelaksanaan Puspa Menulis 18. III Kamis 8 September 2011 jadwal liputan Kamis, 8 September 2011 Meliput Pelayanan Rumah Sakit Jiwa Bangli Mewawancarai Dirut RSJ Bangli, dr. Made Sugiharta Yasa, Sp. KJ Membuat naskah berita hasil liputan di 19. III Jumat 9 September 2011 lapangan Liputan Kuliner + Tanggapan Masyarakat Mengenai Badung Mewawancarai narasumber (Pemilik Warung Makan Bebek Goreng Sambal Setan, Vox Pop di Lapangan Puputan Badung) Membuat naskah berita hasil liputan di 20. III Sabtu 10 September 2011 lapangan Meliput Antipasi Kemacetan Izin Giliran Biaya ke Puskesmas Dirancang Naik 400% di Denpasar dan peliputan dan Penduduk Datang di

penayangan berita pertanian oleh Redaktur, Bu

Pembangunan Kantong Parkir Diobral + Kembang Kertas tetap Dicari Mewawancarai narasumber (Anggota DPRD, Puspa Negara + Penggemar Hobi Tanaman Hias, Wayan Karsa) Membuat Naskah berita hasil liputan di lapangan 8

Melihat dan mempelajari pengisian VO untuk gambar berita Melihat dan mempelajari editing paket berita 21. 22. III IV Minggu Senin 11 September 2011 12 September 2011 (gambar dan suara) LIBUR Meliput De Koh Ngomong (Jangan Malas Bicara) Pemerintah Setengah Hati Terbitkan Kafe Remang-remang di Denpasar (vox pop dan di sekitarnya Mewawancarai narasumber Lapangan Puputan Badung) Membuat naskah berita hasil liputan di lapangan Menulis 23. IV Selasa 13 September 2011 jadwal liputan Selasa, 13 September 2011 Meliput Pasokan belum Lancar, Harga Janur Melonjak + Parkir Sembarangan, Mobil Kena Derek di Pasar Badung dan Komplek Jalan Gajah Mada Mewawancarai narasumber (Dalop DLLAJ dan Pedagang Janur di Pasar Badung) Membuat naskah berita Pasokan belum Lancar, Harga Janur Naik Turun + Parkir Sembarangan, Mobil Kena Derek Memotong sync: wawancara Melihat dan mempelajari pengisian VO 24. IV Rabu 14 September 2011 Melihat dan mempelajari editing paket berita Meliput Rampung, Papan Nama Lapangan Puputan Badung Mewawancarai narasumber (Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial + Vox Pop di Lapangan Puputan Badung) Membuat naskah berita Kurang Sosialisasi Nama Lapangan Puputan Badung + Papan Nama Lapangan Puputan Badung Telan Rp 20 Juta) 9

Melihat dan mempelajari editing paket berita 25. IV Kamis 15 September 2011 untuk ditayangkan Meliput Samsat Online (Vox Pop) + Hindari Turunnya Produksi, Penangkapan Ikan Tuna harus Dibatasi di Denpasar dan sekitarnya Mewawancarai narasumber (Vox Pop di Lapangan Puputan Badung + Pemilik Kapal Penangkap Ikan, Sarya) Membuat Naskah berita Menulis jadwal liputan Jumat, 26. IV Jumat 16 September 2011 16 September 2011 Meliput Bali Dance ( Dental and Exhibition) di Hotel Inna Bali Beach Mewawancarai narasumber (Dekan Fakultas Kedokteran Gigi) Membuat naskah berita Bali Dance + Praktek Tukang Gigi Menulis 27. IV Sabtu 17 September 2011 jadwal liputan Sabtu, 17 September 2011 Meliput Wisuda Sarjana ke-44 dan Peresmian Gedung Fakultas Kedokteran narasumber Universitas (Rektor Warmadewa Mewawancarai Universitas Warmadewa dan Ketua Yayasan Kesejahteraan KORPRI Bali) Membuat naskah berita Wisuda Sarjana ke-44 dan Peresmian Gedung Fakultas Kedokteran 28. 29. IV V Minggu Senin 18 September 2011 19 September 2011 Universitas Warmadewa Denpasar LIBUR Meliput berita Kursus Lanjutan dan Khusus Pelatihan Tingkat Besar Pembina Pramuka Provinsi Bali tahun 2011 bertempat di Gedung KNPI Provinsi Bali Membuat naskah berita hasil liputan berita di 30. V Selasa 20 September 2011 lapangan Meliput berita Peserta Studi dalam Negeri Provinsi Bali Program Pendidikan Reguler 10

Angkatan (PPRA) XVLI LEMHANAS RI tahun 2011 di Sekretariat Pemerintah Kota Denpasar dekat Lapangan Puputan Badung Mewawancarai Pimpinan Rombongan Marsda TNI Syahrul Anshory Membuat naskah berita Rombongan SSDN ke46 Kunjungi Bali untuk ditayangkan Memotong sync: wawancara Melihat dan mempelajari pengisian VO untuk gambar berita yang ditayangkan Melihat dan mempelajari editing paket berita 31. V Rabu 21 September 2011 yang akan ditayangkan Meliput berita Workshop Penyusunan

Perangkat Pembelajaran untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru-guru SMKN 1 Denpasar + Akses Pasar, Penentu Perkembangan Pertanian Mewawancarai narasumber (Kepala SMKN 1 Denpasar, Pemateri Workshop, dan Pengamat Pertanian) Membuat naskah berita untuk ditayangkan Memotong sync: wawancara Melihat dan mempelajari pengisian VO untuk gambar berita yang akan ditayangkan Melihat dan mempelajari editing paket berita 32. V Kamis 22 September 2011 yang akan ditayangkan Meliput berita Seminar Wanita Hindu Dharma Indonesia bertema Meningkatkan Aktualisasi Wanita Hindu di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Renon, Denpasar, Bali Mewawancarai narasumber (Ketua WHDI Provinsi Bali) Membuat naskah berita Seminar Meningkatkan Aktualisasi Wanita Hindu + Peran Wanita dalam Transformasi Nilai 33. V Jumat Agama untuk ditayangkan 23 September 2011 Meliput berita Evaluasi Calon Tokoh Wanita 11

Provinsi Bali + Hama Kutu Gajah Serang Tanaman Anggrek di Denpasar dan sekitarnya Mewawancarai narasumber (Ketua Tim Penilai Tokoh Wanita Provinsi Bali, Tokoh Wanita Denpasar, dan Petani/ Penghobi tanaman hias Anggrek) Membuat naskah berita hasil liputan di lapangan untuk ditayangkan Melengkapi data-data yang diperlukan Berpamitan dengan segenap Tim Liputan Pemberitaan Bali TV

12

II. GAMBARAN UMUM


A. Jati Diri Bali TV PT Bali Ranadha Televisi

Diluncurkan Jaringan Pemilik Slogan Kantor Pusat Saluran Saudara Situs Web Jadwal On air Alamat Telepon Fax : 0361 426949 e-mail Perwakilan

: 26 Mei 2002 : Bali TV : Kelompok Media Bali Post : Matahari dari Bali : Denpasar, Bali : Aceh TV, Bandung TV, Semarang TV, Sriwijaya TV, Surabaya TV, Jogja TV : www. balitv.tv : 06.00 24.00 WITA : Gedung Pers Bali K. Nadha : 0361 427372 : marketing@balitv.tv : Jl. Gelora vii No. 32 Gelora Kec. Tanah Abang Jakarta

Jalan Kebo Iwa 63 A PO Box 3788 Denpasar 80116

Tahun 1948, seorang pemuda Ketut Nadha memiliki jalan perjuangannya sendiri lewat media massa. Pemuda yang lahir di Banjar Tampak Gangsul Denpasar tahun 1927 itu menjadi wartawan Balishimbun. Berjuang lewat media massa semakin mantap di tempuh Ketut Nadha dengan mendirikan Majalah Suluh Indonesia kemudian diubah menjadi Koran Suluh Indonesia. Nama koran bersejarah itu kemudian diubah menjadi Suluh Marhaen, untuk kemudian diubah lagi menjadi Harian umum Bali Post, sampai sekarang. Ketut Nadha memang beberapa kali melakukan perubahan nama koran yang dipimpinnya, tetapi misi dan visi yang melandasinya tetap sama dari jaman ke jaman, yaitu memberdayakan kehidupan spiritual masyarakat Bali menuju tujuan tertinggi, Moksartham Jagadhita. Cita- cita mulia itu diperjuangkan dalam kerangka adat dan budaya Bali tanpa sedikitpun menodai sejarah keragaman berbangsa dan bernegara Indonesia. Sejarah Ketut Nadha, pada akhirnya bukan hanya sejarah Bali Post semata-mata, melainkan juga sejarah kehidupan media massa di Bali yang pada gilirannya merupakan komponen penting dalam pembentukan jati diri masyarakat Bali. Kini berpuluh-puluh tahun setelah Ketut Nadha memulai perjuangannya, generasi penerusnya mencoba
13

menjaga api yang menerangi visi dan misi Sang Perintis. Mentransformasikan misi dan visi itu agar tetap bercahaya dalam teknologi informasi. Dan Bali TV adalah wadah baru dari misi dan visi Sang Perintis, sebuah wadah yang diharapkan hadir sebagai Matahari: Cahaya Bali yang mencerahkan. TV Bali merupakan televisi informasi, berita, dan hiburan yang bersumber pada semua dimensi kebalikan dengan khalayak pemirsa yang mayoritas berbahasa dan berbudaya Bali serta sangat seremoni tradisional agamis tapi toleran terhadap ikon budaya baru. Karena itu Bali TV diharapkan menjadi cahaya yang mencerahkan dan mendorong agar Bali menjadi lebih baik. Asas Eksplorasi garap siarannya adalah partisipasi kreatif sebagai wadah pemberdayaan dan dinamika masyarakat Bali agar tampil dengan kebalikannya menuju jagaditha. TV Bali merupakan cermin visioner segala dinamika masyarakat Bali. Dari Bali, oleh Bali, untuk Indonesia dan dunia. Bali a little big island of aparadise. Seluruh dunia ikut memilikinya. Televisi sebagai perwujudan media audio visual sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku sosial, ekonomi, dan kultur masyarakat termasuk perilaku masyarakat sebagai suatu komunitas konsumsi. Dengan kata lain, televisi sangat besar perannya dalam membentuk preferensi masyarakat terhadap produk tertentu. Ini bisa disimpulkan dari hasil penelitian yang menunjukkan pertumbuhan jumlah rumah tangga yang memiliki televisi sangat pesat sejak hadirnya televisi swasta baik nasional maupun lokal. Di tahun 1990 hanya 10,3 juta rumah tangga. Tetapi tahun 2003 anggka tersebut tumbuh hampir 200% menjadi 30,1 juta rumah tangga. Selain kapasitasnya yang sangat tinggi dalam menjangkau wilayah komunitas konsumsi, televisi juga sangat cepat dalam memberikan informasi tentang suatu peristiwa yang terjadi (high interest media and distract viewers). Di tengah revolusi teknologi informasi yang kini melanda masyarakat, Bali TV hadir sebagai media televisi lokal satu-satunya di Bali dengan menitikberatkan program acaranya pada dimensi seni dan budaya. Titik berat ini dipilih dengan asumsi bahwa seni budaya merupakan proses kehidupan yang menggerakkan dimensi sosial dan ekonomi masyarakat Bali. Program seni dan budaya ini dikemas secara apik dan menarik dalam bentuk talk show, berita, dan hiburan. Pada akhirnya, Bali TV akan menjadi pilihan yang paling logis membantu masyarakatnya untuk merevitalisasi segala aspek kehidupan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bali TV adalah stasiun televisi swasta siaran gratis berjaringan terestrial di Indonesia yang berpusat di Bali, berdiri di bawah kepemimpinan Satria Naradha yang merupakan Kelompok Media Bali Post. Kekuatan daya pancar saat ini adalah 10 kilo watt yang
14

dipancarkan dari Bukit Bakung, Jimbaran di Channel 37 UHF untuk wilayah Denpasar dan 39 UHF untuk wilayah Singaraja dengan kekuatan daya pemancar sebesar 1 kilo watt di Desa Anturan. Dengan motto Matahari dari Bali, Bali TV hadir sebagai program yang memfokuskan terhadap kebudayaan, adat istiadat, dan keunikan yang khas dari Pulau Bali. Selain itu, motto Matahari dari Bali ini juga berasal dari nama perusahaan tersebut, yaitu Rhanada. Jika dijabarkan, arti Rha adalah bahasa Yunani yang berarti Matahari, sementara Nadha dalam bahasa sansekerta berarti mencerahkan. Bila disatukan, maka matahari yang mencerahkan adalah motto dan logo Bali TV hingga saat ini. Tabel 2.1 Cakupan Wilayah Bali TV CHANNEL UHF SURROUNDING AREA 37 Denpasar, Kuta, Nusa Dua, Nusa Penida, Badung, 599.250 MHz (10 KW) Transmisi: Bukit Bakung Jimbaran 39 615.250 MHz (1 KW) Transmisi: Desa Antura Singaraja Sumber: Profil PT Bali Ranadha Televisi Tabanan, Jembrana, Mengwi, Gianyar, Klungkung, Karangasem, Bangli Timur, Bangli Tengah, Ampenan (NTB), Mataram Timur (NTB), Naemada (NTB), Lembar (NTB), Sekotong (NTB), Ketapang (Jatim), Banyuwangi (Jatim), Jember (Jatim) Buleleng, Tejakula, Banjar, Negara Barat, Bangli Barat, Kintamani, Sekotng (NTB), Blongas (NTB), Tanjung (NTB) 10

TOTAL AREA 22

15

B. Program Acara Bali TV

Acara-acar Bali Tv antara lain mencakup lagu-lagu dalam bahasa Bali, acara-acara yang bernafaskan Hindu dan upacara-upacara kedaerahan lainnya. Tetapi Bali TV juga menayangkan warta berita pula (dalam bahasa Indonesia). Tabel 2.2 Deskripsi Program Acara Bali TV
NO 1. 2. PROGRAM ACARA Harmoni Bali Mutiara Hati FORMAT Talk Show Talk Show DUR 60 60 DESKRIPSI PROGRAM Talk show kesehatan nara sumber ahli dari ikatan Dokter Indonesia Talk show kesehatan yang khusus

membahas tumbuh kembang anak, bersama 3. 4. Perspektif dan Solusi Gatra Praja Dialog Interaktif Dialog Interaktif 60 60 pakarnya dan bintang tamu artis Bali. Dialog yang mencoba mencari solusi dan pemecahan dari berbagai sudut pandang Dialog interaktif bersama narasumber dari pemerintah untuk mensosialisasikan kebijakan dan mendiskusikan permasalahan 5. Hallo Kamtibmas Dialog Interaktif 6. Suara Dewan Dialog Interaktif 60 60 di masyarakat Dialog interaktif bersama jajaran Polda Bali, yang membahas seputar keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polda Bali. Dialog interaktif bersama narasumber dari kalangan eksekutif dan legislatif, yang membahas permasalahan atau kebijakan 7. 8. 9. 10. Topik Pers Dialog Interktif Bisnis Bali De Koh Ngomong Dialog Interaktif Dialog Interaktif Bussiness News Reality Show 11. 12. Mulat Sarira Bali Channel News English News 13. Seputar Bali Pagi Local News 30 16 15 30 60 60 15 15 terkini. Dialog interaktif mengulas permasalahan yang menjadi head line di koran. Dialog interaktif bersama narasumber dari berbagai bidang dengan topik terkini. Berita yang mengupas mengenai bisnis dan usaha dari para pengusaha di Bali. Pendapat masyarakat yang disajikan apa adanya mengenai permasalahan dan isu yang berkembang di masyarakat. Program acara yang dikemas untuk

mengoreksi diri. Program berformat magazine dengan Bahasa Inggris tentang obyek wisata dan informasi bagi para wisatawan Berita pagi yang dikemas secara akurat dan merakyat mengenai kejadian dan peristiwa

14.

Seputar Bali Malam

Local News

3045

di Bali. Berita petang yang dikemas secara akurat dan merakyat mengenai kejadian dan peristiwa di Bali. Berita lokal yang dikemas dengan Bahasa Bali mengenai kejadian dan peristiwa di Bali serta kegiatan upacara keagamaan. Berita lokal, yang hadir siang hari dengan bahasa lokal, nasional, dan internasional. Berita pagi yang mengangkat kejadian dan peristiwa teraktual yang terjadi di seluruh dunia Berita malam yang mengangkat kejadian dan peristiwa teraktual nasional maupun mancanegara. Berita teraktual yang terjadi di Indonesia. Program yang menggambarkan perkembangan pendidikan di Bali dengan mengajak langsung pemirsa melihat aktivitas pendidikan. Program yang dikemas untuk petani dan peternak serta cara-cara mengembangkan sisi bisnis dari usaha beternak dan bertani. Program yang mengulas masalah kriminal yang terjadi di Bali, penanganan serta proses hukumnya. Program acara

15.

Orti Bali

Local News

30

16. 17.

Berita Siang Lintas Pagi

News

30 30

Mancanegara Global News Mancanegara Global News News Education

18.

Lintas Malam

30

19. 20.

Berita Terkini Dunia Pendidikan

5 30

21.

Agrobisnis

Education

30

22.

KRIS Sepekan)

(Kriminal News

30

23. 24.

Olahraga Gita Shanti

Sport Variety Show

30 30

tentang

kegiatan

dan

peristiwa olahraga di Bali Program acara yang menampilkan berbagai kidung/ nyanyian tradisional yang dibawakan oleh peserta dari desa-desa dan

25. 26.

Ista Dewata Upakara

Edutaiment Religion Dialogue

30 30

instansi di Bali. Program acara yang memberikan penjelasan dan gambaran sejarah dari pura-pura di Bali. Program dialog interaktif yang dikemas untuk memberikan penjelasan mengenai sarana upacara agama Hindu dan prosesnya. Program dialog interaktif yang dikemas untuk mempertahankan mengembangkan tradisi dan budaya Bali. Program interaktif yang mengajak pemirsa

27.

Ajeg Bali

Culture Talk 60 Show

28.

Kidung Interaktif

Traditional

60 17

Talk Show 29. Pabligbagan Culture Talk 60 Show 30. 31. Nangun Yadnya Lila Cita Religion Traditional Entertaiment 32. Taksu Profile 30' 30' 30'

turut serta melantunkan kidung ( nyanyian agama Hindu). Program acara berbahasa bali yang dikemas secara santai seperti perbincangan seharihari mengenai topik tertentu. Program acara mengenai prosesi upacara keagamaan di Bali. Program acara yang menampilkan

pertunjukan kesenian tardisional dari Bali (tari, musik, dan drama). Program acara yang menampilkan tokoh masyarakat Bali yang memiliki keahlian dan dedikasi dalam suatu bidang serta keberhasilannya. Program siraman rohani agama Hindu yang dibawakan oleh tokoh agama, yang berinteraksi langsung dengan umatnya. Program siraman rohani agama Hindu yang dibawakan 30 oleh tokoh agama dengan umatnya. Program acara mengenai profil termasuk profesi masyarakat Bali yang tidak kenal putus asa untuk mencari nafkah tanpa memandang status sosial. Program acara traveling mengenai objekobjek wisata yang ada di Bali, Jawa Barat, 30 30 dan Jawa Tengah. Program acara yang mengajak pemirsa mengenal lebih dekat artis-artis Bali. Program yang mengajak pemirsa untuk lebih peduli dengan sesama yang kekurangan dan mengalami cacat fisik maupun cacat mental. Serial India yang menggambarkan perjalanan Rama merebut Dewi Shinta dari Rahwana dan menghancurkan kejahatan. Serial India yang menggambarkan kelahiran Hanuman. Program yang mengajak pemirsa untuk melakukan senam dan olahraga yang dipandu sanggar-sanggar senam di Bali. Program yang mengupas pernak-pernik

33.

Dharma Wacana

Religion

30'

34.

Dharma Wacana

Interaktif Religion

60

35.

Celah kehidupan

Profile

36.

Pesona Wisata

Light Entertaiment

30

37. 38.

Samatra Artis Bali Wirasa

Profile Profile

39.

Ramayana

Series

30

40. 41.

Hanuman Sehat dan Bugar

Series Sport

30 30

42.

Lembar Wanita

Magazine

30 18

wanita, dari kecantikan, rumah tangga, 43. Ruang Perupa Magazine 30 karier hingga gaya hidup. Program khusus untuk mengenal lebih dekat dunia seni rupa murni serta mereka yang 44. 45. Street Magic Boga Dewata Entertaiment 15 Edutaiment 30 bergelut di dalamnya. Program hiburan sulap jalanan yang

dibawakan pesulap asal Bali. Program acara yang memandu pemirsa mengenai teknik memasak makanan khas Bali maupun Nusantara. Program musik Indonesia yang disajikan secara ringan. Program musik mancanegara yang disajikan secara ringan Program dialog dari penutur kejernihan Gede Prama yang memberikan solusi untuk hidup bahagia dan sejahtera. Program musik Indonesia yang mengajak pemirsa memilih lagu yang ingin diputar sambil berkirim salam. Program musik Indonesia yang ditujukan untuk remaja, berisikan info-info menarik untuk remaja hingga ramalan bintang. Kumpulan klip musik Bali yang dibawakan penyanyi dan artis Bali dengan jenis musik pop dan rock tradisional, menggunakan bahasa Bali. Tangga lagu pop Bali berdasarkan pilihan pemirsa setiap minggunya. Program musik berbahasa Bali, yang

46. 47. 48.

Album Musik Kompilasi Musik Renungan Gede Prama

Music Musik Talk Show

1530 30 30

49

Galeri Musik

Musik

30

50.

Parameter

Musik

30

51.

Klip Bali

Musik Lokal

1530

52. 53. 54.

Telekuis Klip Bali Klip Bali Anak SATU (Satwa

Musik Lokal Musik dan Edutaiment

30 30 30

ditujukan khusus untuk anak-anak. Program acara yang mengajak pemirsa mengenal lebih dekat satwa dan fauna langsung dari habitat dan penangkarannya. Program acara anak-anak yang menampilkan kreasi gerak dan lagu siswa taman kanakkanak di Bali. Program remaja kiat-kiat suksesnya. Program remaja

Tumbuhan) 55. Taman Sari Edutaiment 30

56.

Yowana

Profile

30

mengenai

remaja

berprestasi dan mengenalnya lebih jauh serta 57. KELIR (Karya Lintas Variety 30 19 yang menampilkan

Remaja) 58. DOT Otomotif) 59. 60. Happy Holy Kid Melali sambil Melajah

Show (Dunia Magazine 30

kreatifitas remaja di sekolah melalui seni, olahraga, dan prestasi. Program khusus yang membahas dunia otomotif di Pulau Dewata, termasuk pecintanya. Program anak-anak Program yang mengajak anak-anak bermain sambil belajar dan berinteraksi akan sesuatu hal langsung ke sumbernya. Program khusus anak-anak

Muppet Show Edutaiment

30 30

61.

Belajar Menggambar

Edutaiment

30

yang

mengajarkan teknik menggambar, dipandu 62. 63. Kartun Anak Health Watch Children Series Feature 30 30 instruktur yang ahli dibidang menggambar. Aneka film kartun anak-anak terbaik. Program khusus tentang dunia kesehatan, yang mengulas tentang teknik-teknik perawatan kesehatan dan jenis obat-obatan 64. American Cinema Entertaiment 30 terbaru. Tayangan yang mengulas tentang teknik pembuatan film di era 60-an, serta beberapa 65. American Box Office Entertaiment 30 cuplikan film pada tahun tersebut. Tayangan 10 besar film terbaik di hollywood selama sepekan, dan beberapa cuplikan adegan di balik layar pembuatan film-film 66. Dunia Kita Feature 30 terbaru. Informasi mengenai acara-acara yang

berlangsung di AS, yang melibatkan warga 67. Get Real Music Music 30 Indonesia yang menetap di sana. Program musik yang menayangkan 5 video klip barat pilihan.

20

III. PELIPUTAN DAN PENAYANGAN BERITA PERTANIAN DI BALI TV A. Peliputan Berita Pertanian 1. Tahap Pra Peliputan Berita Pertanian Rapat Redaksi Proses pembuatan berita pertanian di Bali TV pada prinsipnya tak banyak berbeda dengan proses yang berlangsung di banyak stasiun TV lain. Di Bali TV telah dibuat Prosedur Operasional Standar (SOP) dalam pembuatan berita pertanian, untuk menjaga kualitas berita pertanian yang dihasilkan oleh Divisi News. Sebagai stasiun TV yang sudah on air sejak tahun 2002, SOP ini sudah diterapkan. Perlu diingat bahwa jantung operasional sebuah Divisi News adalah rapat redaksi. Rapat redaksi adalah kegiatan rutin, yang penting bagi pengembangan dan peningkatan kualitas tayangan berita pertanian dari stasiun TV bersangkutan. Adapun sasaran rapat redaksi adalah: a. Untuk mengkoordinasikan kebijakan redaksi dan liputan b. Untuk menjaga kelancaran komunikasi antar staf redaksi c. Untuk memecahkan masalah yang timbul sedini mungkin d. Untuk menghasilkan tayangan yang berkualitas Penugasan Reporter Direktur Program dan Pemberitaan menghimpun gagasan berita pertanian yang didapat dari kru melalui riset, temuan di lapangan, informasi, dan sebagainya, untuk dibahas dalam rapat redaksi. Agenda berita pertanian, rundown, serta penugasan dibahas dalam rapat redaksi. Rapat redaksi harian dihadiri oleh reporter, juru kamera, koordinator peliputan, serta direktur program dan pemberitaan. Hasil rapat redaksi harian dituangkan dalam notulen. Rapat juga membuat lembar penugasan reporter yang menjadi acuan, Direktur Program dan Pemberitaan, Redaktur/ Editor Pemberitaan, Produser Program, dan Koordinator Peliputan. Koordinator Peliputan membuat jadwal peliputan yang akan menjadi panduan penugasan reporter, juru kamera, serta tim yang bertugas. Reporter dan juru kamera mengimplementasikan penugasan dengan melakukan liputan di lapangan. Reporter dan juru kamera tersebut juga wajib mengembangkan dan memperkaya

21

informasi. Koordinator Peliputan membantu mengumpulkan data pendukung untuk diberikan kepada reporter. 2. Tahap Peliputan Berita Pertanian Teknik Observasi Peliputan berita pertanian di Bali TV melibatkan observasi langsung ke lapangan. Inilah ukuran yang paling nyata dalam sebuah tugas jurnalistik. Teknik observasi tersebut bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh dampak dan akibat dari suatu permasalahan di lapangan yang akan diliput. Misalnya pada Peliputan Pembangunan Rakornis Lingkungan Hidup di Baturiti pada Kamis, tanggal 25 Agustus 2011, reporter melakukan observasi langsung ke lapangan. Observasi yang dilakukan saat peliputan tersebut yaitu penyelidikan, pengamatan, dan pencatatan dampak kerusakan lingkungan hidup terhadap air danau di Bali yang mulai menyusut, akibat ulah penduduk yang sering membuang sampah sembarangan di sungai-sungai Bali. Penyelidikan, pengamatan, dan pencatatan dilakukan secara sistematis sehingga diperoleh data atau fakta yang cukup efektif. Reporter tidak cukup mewawacarai pejabat pemerintah atau sejumlah penduduk. Namun, Reporter harus datang dan mengobservasi langsung lingkungan tersebut dan lokasi sekitarnya yang tercemar sampah seperti Danau dan Sungai yang ada di sepanjang Bedugul.

Teknik Wawancara Melakukan wawancara adalah salah satu pekerjaan utama Penulis saat Kerja

Lapangan di Bali TV. Hampir sebagian besar kegiatan peliputan berita pertanian oleh Penulis adalah melakukan wawancara. Wawancara perlu dilakukan guna mendapatkan kejelasan fakta (misalnya dari pihak berwenang) tentang suatu kejadian pertanian di lapangan. Wawancara juga dibutuhkan guna mendapatkan kesaksian dari pihak-pihak yang terlibat dalam suatu peristiwa, misalnya saksi mata petani, pejabat pemerintah (Gubernur Bali, Bupati Badung, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Bali), dan sebagainya. Selain itu, bila diperlukan tanggapan dari pihak yang ahli, misalnya Pengamat Pertanian dan LSM.

22

Teknik Riset Dokumen Peliputan berita pertanian di Bali TV tidak hanya diperoleh melalui

observasi/ pengamatan dan wawancara tetapi juga bisa juga memanfaatkan (melacak) data-data yang terdokumentasikan atau informasi tertulis. Pencarian data-data yang terdokumentasikan juga sangat dipertimbangkan keabsahannya (valid) dan dapat dipertanggungjawabkan, misalnya Keppres, Undang-undang, Koran Harian (Bali Post, Bisnis Bali, Bisnis NTB, Bisnis Surabaya), dan buku tidak mungkin didapatkan melalui pengamatan atau wawancara. 3. Pasca Peliputan Berita Pertanian Tahap peliputan berita pertanian yang terakhir adalah tahap pasca peliputan dimana proses pengumpulan data dan informasi yang dilakukan oleh reporter. Semua kegiatan pasca peliputan yang dilakukan oleh Penulis bermula dari pencatatan naskah, capturing, editing, dubbing, graphic, dan mixing. Pada saat proses editing gambar yang dihasilkan sangat banyak sehingga mempengaruhi kualitas berita pertanian yang dihasilkan. B. Penayangan Berita Pertanian Berita pertanian yang ditayangkan dalam suatu program berita/ news Bali TV (Bali Channel, Seputar Bali Pagi, Seputar Bali Malam, Orti Bali, Berita Siang, Berita Terkini, dan Agrobisnis) kebanyakan dikemas dalam bentuk paket. Paket berita Bali TV memiliki durasi antara satu setengah hingga dua setengah menit, namun demikian berita-berita tertentu yang dipersiapkan secara khusus dapat berlangsung lebih lama lagi. Pada intinya penyiaran merupakan kegiatan menyiarkan bahan layak siar yakni: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Mengumpulkan data base program Menyusun urutan acara/ rundown Mensahkan susunan acara Mendistribusikan susunan acara Menyiapkan bahan siaran Relokasi bahan siaran Monitoring dan evaluasi

23

Tabel 3.1 Pengetahuan dan Pengalaman Praktis Kerja Lapangan Kegiatan Kerja Lapangan Penugasan Reporter Pengetahuan Praktis Pengalaman Praktis Kegiatan ini merupakan hasil Penulis mampu membuat putusan dari rapat redaksi dan menulis untuk dan reporter, tim jadwal panduan juru yang menjadi jadwal yang kemudian dibuat jadwal peliputan peliputan oleh koordinator penugasan peliputan. Jadwal peliputan kamera, tersebut bertujuan panduan penugasan reporter, juga bertugas pada hari itu.

sebagai bertugas. Selain itu, penulis ditugaskan dalam

juru kamera, dan tim yang reporter

peliputan yang telah dibuat oleh koordinator peliputan.

Peliputan

dengan

Teknik Kegiatan observasi

ini

merupakan Penulis mampu melakukan terang- observasi dan dilakukan langsung saat ke

Observasi Terbuka

secara

terangan, tidak ada yang lapangan. Observasi yang ditutup-tutupi Observasi terbuka peliputan Rakornis Hidup di dirahasikan dari narasumber. Pembangunan ini Lingkungan

bertujuan untuk mengetahui Baturiti pada Kamis, tanggal sejauh mana dampak dari 25 Agustus 2011 misalnya suatu terjadi permasalahan di lapangan yang yaitu dampak penyelidikan, kerusakan yang pengamatan, dan pencatatan lingkungan hidup terhadap air danau di Bali yang mulai menyusut, penduduk membuang sembarangan Wawancara Kegiatan ini sungai Bali. merupakan Melakukan di akibat yang ulah sering sampah sungai-

sedang diliput.

wawancara

kegiatan tanya jawab antara adalah salah satu pekerjaan


24

reporter dengan narasumber utama Penulis saat Kerja guna dari narasumber mendapatkan Lapangan kegiatan pertanian adalah Peliputan dengan Teknik Kegiatan kegiatan dengan (melacak) informasi dalam TV ini di Bali TV. besar berita Penulis melakukan penjelasan atau keterangan Hampir sebagian peliputan oleh

wawancara. merupakan Penulis mampu melakukan berita riset dokumen data dengan yang dari

Riset Dokumen

peliputan data-data tertulis. peliputan

memanfaatkan melacak

yang terdokumentasikan

terdokumentasikan

atau Koran Harian Bali Post, Data Koran Harian Bisnis Bali, dengan Keppres, Koran

dokumentasi yang digunakan dan buku biografi. teknik riset dokumen di Bali misalnya Undang-undang,

Harian (Bali Post, Bisnis Bali, Bisnis NTB, Bisnis Surabaya), dan buku. Pengumpulan informasi data dan Kegiatan ini merupakan Kegiatan ini dilakukan oleh dengan yang mencatat kemudian

tahap peliputan yang terakhir Penulis atau sering disebut dengan naskah tahap pasca peliputan berita.

memulai proses capturing, editing, dubbing, graphic, dan mixing.

Penayangan berita

Kegiatan berita acara.

ini

merupakan Penulis pola daftar yang

mampu

membuat oleh program

penayangan acara program rundown dan telempromter sesuai Tujuan


25

dibacakan acara

penayangan presenter

adalah

menayangkan berita.

program yang sudah siap siar.

26

IV. PEMBAHASAN Proses peliputan berita pertanian yang digunakan oleh repoter Bali TV memiliki kesamaan dengan teori yang ada. Proses yang digunakan oleh Reporter meliputi beberapa tahap yaitu tahap pra peliputan, tahap peliputan, dan tahap pasca peliputan. Tahap pra peliputan meliputi rapat redaksi yang membahas tentang berita yang akan diambil sebagai bahan berita yang termasuk di dalamnya berita pertanian serta penugasan reporter. Rapat redaksi adalah rapat rutin yang dilakukan untuk merencanakan atau persiapan materi-materi yang akan ditayangkan dalam program berita (news buletin) sebuah stasiun televisi. Rapat ini dilakukan sebagai proyeksi awal materi-materi yang akan ditayangkan sebelum para reporter pergi ke lapangan dan meliput sebuah peristiwa untuk digunakan sebagai paket berita (Martika, 2011). Kebijakan tentang rapat redaksi di Bali TV:
1. Direktur Program dan Pemberitaan mengadakan rapat mingguan dengan seluruh produser,

asisten produser, koordinator juru kamera, dan koordinator presenter, untuk membahas masalah institusional dan rencana yang berkaitan dengan redaksi/ liputan/ perusahaan. 2. Selain rapat mingguan yang dipimpin Direktur Program dan Pemberitaan, ada juga rapat mingguan yang dilakukan oleh sejumlah program mingguan yang ada, misalnya Agrobisnis, De Koh Ngomong, dan Wirasa. Rapat ini biasanya bertujuan untuk mengkoordinasikan rencana dan gagasan liputan, mencari solusi atas masalah yang muncul, dan mengevaluasi tayangan dan hasil liputan minggu sebelumnya. Tetapi rapat mingguan ini jarang dilakukan, biasanya tim liputan harus bekerja ekstra untuk menentukan ide atau topik acara sendiri untuk program.
3. Selain rapat mingguan, ada rapat harian yang dilakukan oleh masing-masing program

seputar Bali (program berita harian, seperti Seputar Bali Pagi, Seputar Bali Malam, dan Berita Siang). Tujuannya adalah untuk mengkoordinasikan rencana dan gagasan liputan, menjaga kesinambungan materi liputan antar program pada hari itu, mengevaluasi tayangan dan hasil liputan hari itu, dan mencari solusi atas masalah yang muncul hari itu. Rapat harian ini jarang dilakukan karena waktu untuk berkumpul tidak memungkinkan, biasanya tim liputan akan berkoordinasi langsung dengan koordinator liputan jika hal tersebut sangat mendesak. Misalnya, narasumber yang akan diwawancarai ternyata tidak bisa ditemui, maka tim liputan segera berkoordinasi langsung dengan korlip untuk bagaimana langkah selanjutnya. Tetapi jika tidak memungkinkan untuk berkoordinasi
27

segera karena waktu yang tidak memungkinkan, maka tim liputan biasanya memutuskan sendiri langkah yang akan diambil. Produser (Digital/ tapeless Editing) menurut Satrio Arismunandar (2004): a. Produser Program menghimpun gagasan berita yang didapat dari kru melalui riset, temuan di lapangan, informasi, dan sebagainya, untuk membahas dalam rapat redaksi. b. Agenda berita, rundown, serta penugasan dibahas dalam rapat redaksi. Rapat juga dihadiri oleh reporter, juru kamera, periset, asisten produksi, dan koordianator peliputan.
c. Hasil rapat redaksi dituangkan dalam notulen. Rapat juga membuat lembar penugasan

yang menjadi acuan Produser Program dan Koordinator Peliputan. d. Produser Program dapat membuat TOR (Term of Reference), yang akan menjadi panduan penugasan reporter, juru kamera, dan periset, serta memberikan TOR tersebut kepada tim yang bertugas.
e. Jika dibutuhkan grafis untuk mendukung tampilan berita yang ditayangkan, permohonan

grafis, foto, dan animasi pendukung berita diajukan oleh Produser Program atau Associate Produser kepada Tim Grafis. Grafis yang dihasilkan oleh tim tersebut lalu dimasukkan dalam server. f. Reporter dan juru kamera mengimplementasikan penugasan, dengan melakukan liputan di lapangan. Tim lapangan tersebut juga wajib mengembangkan dan memperkaya informasi. Periset membantu mengumpulkan data pendukung untuk diberikan kepada reporter. g. Dalam perjalanan kembali ke studio, reporter dan juru kamera dapat mendiskusikan hasil liputan dengan Produser yang bersangkutan. Draf naskah dan shot list juga disiapkan. h. Juru kamera memindahkan rekaman shot list ke dalam browsing server. Setelah itu, ia juga wajib membuat log sheet dari semua hasil rekaman gambar yang dibuat. Kaset dan log sheet kemudian diserahkan kepada Perpustakaan. i. Berdasarkan gambar dan grafis yang sudah tersedia dalam server, Reporter membuat skrip dan first edit.
j. Associate Producer dan Produser Program memeriksa dan memperbaiki first edit.

k. Reporter melakukan dubbing untuk narasi. l. Dari draf edit server, Editor membuat final edit. m. Dari item-item berita yang sudah masuk ke dalam server, Produser Program menyusun rundown akhir untuk keperluan tayang. Gagasan berita yang didapat dari kru melalui riset, temuan di lapangan, informasi, dan sebagainya, untuk dibahas dalam rapat redaksi di Bali TV bukan dihimpun oleh Produser Program, melainkan oleh Direktur Program dan Pemberitaan serta Redaktur/ Editor Naskah
28

Pemberitaan. Agenda berita, rundown, serta penugasan dibahas dalam rapat redaksi baik mingguan maupun harian. Rapat redaksi harian Bali TV dihadiri oleh reporter, juru kamera, koordinator peliputan, serta direktur program dan pemberitaan. Tetapi rapat redaksi harian tersebut jarang dilakukan karena mengingat waktu yang tidak memungkinkan oleh reporter yang dituntut harus liputan di lapangan setiap 6 hari kerjanya. Hasil rapat redaksi harian dituangkan dalam notulen atau biasanya masing-masing sudah mempunyai catatan tersendiri. Rapat juga membuat lembar penugasan reporter yang menjadi acuan, Direktur Program dan Pemberitaan, Redaktur/ Editor Pemberitaan, Produser Program, dan Koordinator Peliputan. Dalam hal tersebut, Produser Program tidak membuat TOR, yang akan menjadi panduan penugasan reporter, juru kamera, dan periset. Namun, Koordinator Peliputan membuat jadwal peliputan yang akan menjadi panduan penugasan reporter, juru kamera, serta tim yang bertugas. Kemudian Reporter dan juru kamera mengimplementasikan penugasan dengan melakukan liputan di lapangan. Reporter dan juru kamera tersebut juga wajib mengembangkan dan memperkaya informasi. Di Bali TV sendiri tidak ada Periset secara khusus untuk mengumpulkan data-data pendukung berita pertanian yang dibutuhkan Reporter. Biasanya Koordinator Peliputan membantu mengumpulkan data pendukung untuk diberikan kepada reporter jika Reporter membutuhkan. Reporter juga bisa berkonsultasi langsung dengan Direktur Program dan Pemberitaan maupun Redaktur/ Editor Skrip Pemberitaan. Selain itu, Reporter bisa mencari sendiri data pendukung berita pertanian melalui Koran Harian (Bali Post, Bisnis Bali, Bisnis NTB dan Bisnis Surabaya) serta server berakses internet yang telah disediakan PT Bali Ranadha Televisi bahkan melalui informasi dari sesama Reporter. Tahap peliputan berita pertanian di Bali TV meliputi teknik observasi ke lapangan, teknik wawancara, berlangganan kantor berita, dan teknik riset dokumen atau informasi tertulis. Pada tahap peliputan berita pertanian ditemukan praktek tem work yakni tim peliputan terdiri dari dua orang atau lebih, sehingga membuat berita pertanian makin absah. Peliputan berita pertanian di Bali TV melibatkan observasi langsung ke lapangan. Inilah ukuran yang paling nyata dalam sebuah tugas jurnalistik. Teknik observasi tersebut bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh dampak dan akibat dari suatu permasalahan di lapangan yang akan diliput. Teknik observasi itu sendiri secara garis besar bisa dibagi dua macam, yakni (Arismunandar, 2006): 1. Observasi Terbuka
29

Dalam hal ini wartawan melakukan observasi secara terang-terangan, dan dengan mengungkapkan identitas pribadi maupun institusi media yang diwakili secara jelas. Wartawan tidak merahasiakan apapun kepada sumber berita, termasuk niatnya untuk menulis laporan investigatif dan masalah apa yang sedang investigasi. Observasi Terbuka adalah bentuk observasi yang ideal dan paling bisa dipertanggungjawabkan secara jurnalistik. Ini adalah keunggulan dari teknik observasi terbuka. Orang yang dijadikan sumber berita tidak merasa dikecoh atau ditipu, dan jika mereka memberikan keterangan atau informasi itu diberikan secara penuh kesadaran akan segala konsekuensinya. Jadi, kualitas informasi yang diberikan itu betul-betul bisa dipertanggungjawabkan. Mereka juga bisa menuntut kepada wartawan dan media bersangkutan jika informasi yang dimuat tidak sesuai dengan informasi yang mereka berikan. 2. Observasi Tertutup Dalam hal ini wartawan mengobservasi secara diam-diam. Ia tidak mengungkapkan identitas pribadi maupun institusi media yang diwakilinya secara jelas, bahkan merahasiakannya. DJ. Pamudji, seorang wartawan senior Harian Kompas, misalnya, pernah menyamar menjadi kenek truk angkutan barang. Hal itu dilakukan untuk menyelidiki praktek pungutan liar yang dilakukan aparat di jalan raya dan jembatan timbang. Keunggulan teknik observasi tertutup adalah cara ini digunakan untuk menyusup ke orang atau kelompok orang yang dijadikan obyek investigasi, sehingga wartawan bisa melihat atau mengalami langsung berbagai praktek penyelewengan yang diinvestigasi. Dalam hal ini, si wartawan harus piawai dalam menyamar atau mengecoh pihak yang diinvestigasi. Dalam kasus Pamudji di atas, kebetulan wartawan ini bertubuh kekar dengan warna kulit kehitam-hitaman, khas pekerja kasar, sehingga tidak mencurigakan. Teknik observasi peliputan berita pertanian yang digunakan oleh Reporter Bali TV adalah teknik observasi terbuka yaitu teknik observasi yang bisa dipertanggungjawabkan secara jurnalistik. Dari sisi Reporter sendiri, Reporter lebih terpacu untuk meliput dan menuliskan hasil liputan berita pertanian dengan seakurat mungkin dan sebaik-baiknya. Hal tersebut karena Reporter sadar akan yang dilakukan dan ada yang mengontrol keabsahan hasil liputannya sehingga ia harus mempertanggungjawabkan hasil liputan tersebut (prinsip akuntabilitas).
30

Wawancara televisi adalah tanya jawab antara reporter televisi dengan narasumber dengan tujuan untuk mendapatkan penjelasan atau keterangan dari narasumber tersebut. Narasumber diwawancarai karena dua alasan. Pertama, karena narasumber dianggap menguasai permasalahan. Kedua, karena ia terlibat langsung atau tidak langsung (hanya menyaksikan) kejadian atau peristiwa yang dijadikan topik pembicaraan. Jadi, tujuan wawancara adalah untuk mendapatkan keterangan langsung dari sumber berita, yaitu keterangan aktual dari pelaku atau saksi suatu peristiwa yang bernilai berita (Morissan, 2004). Tempat penyelenggaraan wawancara untuk sebuah berita pertanian di Bali TV yaitu biasanya wawancara di lokasi oleh Repoter. Istilah untuk kutipan wawancara yang diambil dari lokasi yaitu sync. Kutipan wawancara (sync) ini biasanya dikemas dalam paket berita pertanian atau diletakkan menyusul suatu berita Voice Over (VO). Durasi dari suatu sync untuk berita pertanian di Bali TV antara 10-20 detik, dan pertanyaan yang diajukan oleh reporter dalam paket atau format VO-wawancara (sync) biasanya sudah diedit atau dipotong oleh Kameramen atau Editor Paket. Wawancara dilakukan Penulis berdasarkan pertanyaan yang timbul menyusul adanya suatu peristiwa yang memiliki nilai berita pertanian. Bagi Penulis sebagai seorang Reporter Pemula pada awalnya sulit untuk menentukan siapa pihak-pihak yang perlu diwawancarai dan pertanyaan apa yang harus diajukan kepada narasumber. Hal tersebut dikarenakan topik berita yang diberikan oleh Koordinator Liputan kepada Penulis bersifat spontan/ dadakan dan Penulis belum banyak tahu situasi serta kondisi yang ada di Denpasar dan sekitarnya. Tetapi seiring waktu karena penulis sering tandem dengan Reporter serta Kemeramen Bali TV dan terjun meliput di lapangan hanya dengan seorang Kemeramen Bali TV, penulis tidak mengalamami kesulitan untuk wawancara yang selanjutnya. Selain itu, untuk memudahkan dalam melakukan wawancara, Penulis juga mengamati dan mencatat berbagai data dan informasi yang dibutuhkan, bertanya langsung kepada Reporter maupun Koordinator Peliputan Bali TV, serta membaca Koran Harian (Bali Post, Bisnis Bali, Bisnis NTB) langganan Bali TV. Sehingga Penulis dapat mengetahui situasi dan kondisi yang sedang terjadi di Bali. Prinsip liputan yang seimbang (cover both sides) terkadang mengharuskan Penulis sebagai Reporter Pemula mewawancarai lebih dari satu narasumber. Wawancara di lokasi adalah wawancara yang dilakukan di luar studio, misalnya di jalan, pasar, pabrik, dan lain-lain. Dalam wawancara (soundbite) yang paling bagus dan menarik dari orang yang diwawancarai (narasumber) untuk kemudian diedit ke dalam paket beritanya (Morissan, 2004).
31

Tujuan dari wawancara di lokasi tersebut adalah untuk memberi kesempatan kepada pemirsa untuk dapat melihat dan mendengar individu yang menjadi obyek berita. Wawancara tersebut akan memperkuat dan memperjelas berita pertanian yang dibuat oleh Penulis kemudian disampaikan, sehingga berita tersebut memiliki kredibilitas dan dapat dipercaya. Untuk melakukan wawancara ini Penulis harus memastikan bahwa sumber yang dipilih untuk diwawancarai memiliki kewenangan (otoritas) atau opini yang representatif. Penulis mewawancarai narasumber karena memang wawancara tersebut memang perlu dilakukan. Penulis tidak melakukan wawancara hanya sekedar untuk mengisi waktu luang atau kosong atau sekedar menyenangkan hati narasumber. Dalam wawancara di lapangan ini seorang reporter akan melakukan beberapa jenis wawnacara, tergantung tujuan yang ingin dicapai dari suatu wawncara. Setiap jenis wawancara membutuhkan pendekatan yang berbeda. Jenis wawancara menurut Morissan (2004) yaitu: Penyingkapan: dalam jenis wawancara ini reporter memberikan pertanyaan kepada orang yang bertanggung jawab, misalnya seorang manajer pabrik yang bertanggung jawab terhadap pemogokan yang terjadi di tempatnya atau seorang pejabat yang bertanggung jawab terhadap kebijakan yang tidak populer. Reporter harus mengajukan pertanyaan yang singkat dan spesifik, ini akan membuat narasumber untuk tidak bicara secara panjang lebar. Dalam wawancara jenis ini reporter tidak boleh berubah menjadi benci atau agresif kepada narasumber, walaupun jawabannya tidak memuaskan. Jika reporter menjadi agresif, maka narasumber mungkin akan beralih menjadi korban baru. Dalam jenis wawancara ini pertanyaan harus diajukan serinci mungkin. Emosional: tanggapan dari korban atau keluarga korban. Dalam wawancara jenis ini reporter harus berbicara dengan nada yang lebih lembut dan simpatik karena pihak yang diwawancarai adalah orang yang baru terkena musibah. Reporter harus bisa membuat narasumber menjadi santai dan jika perlu tanyakan pertanyaan-pertanyaan ringan untuk memancing mereka berbicara. Reaktif: reaksi spontan atau langsung terhadap suatu peristiwa dramatis, misalnya meninggalnya seorang politikus yang terpandang atau penahanan terhadap seorang tokoh masyarakat oleh aparat keamanan. Informatif: Para saksi mata atau ahli yang dapat memberikan sebuah pandangan atau penjelasan. Untuk mendapatkan soundbite yang dibutuhkan, reporter dapat mengulang atau menyusun ulang kalimat pertanyaan yang sama beberapa kali. Dalam jenis wawancara ini narasumber biasanya akan lebih mudah diarahkan untuk mendapatkan pengambilan gambar
32

yang baik oleh juru kamera atau diminta untuk mengulang kembali jawaban yang mereka berikan. Dalam wawancara di lapangan Penulis lebih sering melakukan jenis wawancara Informatif, tujuannya untuk mendapatkan wawancara (soundbite/ sync) yang dibutuhkan. Dalam jenis wawancara ini narasumber lebih mudah diarahkan untuk mendapatkan pengambilan gambar yang baik. Contoh hal ini dalam Kerja Lapangan Penulis, dalam wawancara mengenai liputan berita Peserta Studi dalam Negeri Provinsi Bali Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) XVLI LEMHANAS RI tahun 2011 di Sekertariat Pemerintah Kota Denpasar dekat Lapangan Puputan Badung Penulis melakukan wawancara dengan Pimpinan Rombongan SSDN PPRA ke 64, Marsda TNI Syahrul Anshory. Penulis menganggap narasumber tersebut adalah seorang yang dapat memberikan sebuah pandangan atau penjelasan mengenai tujuan peserta LEMHANAS berkunjung ke Denpasar yang rencananya akan melakukan penelitian mengenai masalah yang ada di Denpasar yaitu fokus pada masalah air dan sampah. Narasumber juga memberikan penjelasan atau pandangan mengenai maksud kunjungan LEMHANAS adalah mendapatkan masukan yang strategis dari golongan rakyat, pelajar, hingga pejabat pemerintah untuk tetap menjaga kebersihan dan keamanan di Bali. Kemudian kutipan wawancara (soundbite/ sync) ini dimasukan ke paket berita oleh penulis dengan durasi 20 detik dan pertanyaan yang diajukan reporter sebelumnya sudah dipotong. Untuk mengetahui secara cepat reaksi masyarakat terhadap suatu kebijakan atau suatu peristiwa, maka Penulis melakukan vox pop. Vox pop merupakan kependekan dari vox populi yang dalam bahas Latin berarti suara dari rakyat. Vox pop sendiri bukan suatu berita tetapi sebuah cerminan pendapat masyarakat terhadap suatu berita tertentu. Tidak semua masalah cocok untuk dibuat vox pop. Sebagai contoh vox pop yang cocok dalam Kerja Lapangan yang dilakukan Penulis yaitu berita Kurang Sosialisasi Nama Lapangan Puputan Badung karena berita tersebut bukan merupakan masalah yang terlalu teknis. Ketika melakukan vox pop, Penulis selalu menanyakan pertanyaan yang sama persis pada masyarakat atau responden. Penulis tidak mengubah pertanyaan walaupun hanya satu kata karena perubahan kata-kata akan menimbulkan suatu persepsi yang berbeda sehingga responden akan menjawab pertanyaan yang berbeda dan jawaban yang diberikan tentu saja akan berbeda pula. Contoh pertanyaan yang ditanyakan pada masyarakat atau responden oleh Penulis dalam Kerja Lapangan yaitu: Apakah Anda sudah mengetahui kalau Nama Lapangan Puputan Badung sudah berganti menjadi Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung dan bagaimana pendapat Anda? Bagaimana menurut Anda/ pendapat Anda mengenai masyarakat
33

yang belum mengetahui hal tersebut? Bagaimana harapan Anda agar hal tersebut dapat diketahui masyarakat? Kebutuhan data seperti Keppres, Undang-Undang, Koran Harian (Bali Post, Bisnis Bali, Bisnis NTB, Bisnis Surabaya), dan buku sangat memungkinkan dan merupakan keharusan untuk pencarian data yang terdokumentasikan dalam hal peliputan berita pertanian di Bali TV. Biasanya data-data yang seperti itu validitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Riset dokumen atau informasi tertulis yang digunakan Penulis saat Kerja Lapangan adalah Koran Harian Bali Post dan Bisnis Bali serta buku biografi. Karena tingkat validitas data itu harus dipertanggungjawabkan, maka dalam pencarian, Penulis harus hati-hati memanfaatkan dokumentasi yang sudah ada. Pemanfaatan data yang terdokumentasikan tidak terbatas pada Undang-Undang, berita di media, arsip yang kemudian dijadikan dokumen tetapi juga harus mempertimbangkan validitas dari data-data tersebut. Koran atau majalah menyediakan informasi cukup memadai untuk kebutuhan riset dokumen. Informasi surat kabar cukup layak dijadikan sumber otentik (terlepas jika mengandung kesalahan informasi) berita pertanian di Bali TV, riset dokumen dilakukan mempelajari terhadap berbagai pemberitaan dari reportase yang obyektif teks berita foto (caption), dan tulisan opini. Pencarian data melalui buku, terkait dengan kredibilitas penulisnya, penerbitnya, dan tahun-tahun revisi penerbitannya. Selain itu, juga harus keterangan-keterangan data statistik yang dikutip, apakah dari abstraksi data yang terbaru sehingga buku layak dijadikan sumber data karena buku biasanya memuat bahasan-bahasan yang mendalam dan cakupan pemahaman yang luas. Referensi buku yang dimanfaatkan yaitu Biografi Calon Tokoh Wanita Provinsi Bali, Buku Saku Pemerintah Provinsi Bali, Internet, Hard Copy materi seminar dan workshop, Hard Copy sambutan Gubernur Bali dan Pembina WHDI Bali. Sedangkan tahap pasca peliputan meliputi proses pengumpulan data dan informasi oleh reporter. Semua kegiatan pasca peliputan bermula dari pencatatan naskah/ menulis naskah berita, capturing, editing, dubbing, graphic, dan mixing. Menulis naskah berita adalah salah satu pekerjaan utama seseorang reporter televisi. Naskah berita televisi sering disebut dengan istilah narasi berita, naskah, atau skrip berita. Bagi sebagian reporter televisi, menulis naskah untuk televisi merupakan tantangan terbesar, khususnya bagi mereka yang belum berpengalaman. Menulis berita pada dasarnya adalah proses merangkum dan memilih sejumlah fakta terpenting yang akan membantu reporter atau penulis naskah (writter) untuk mengungkap atau menceritakan suatu peristiwa (Morissan, 2004)
34

Bagi penulis membuat naskah berita pertanian di Bali TV adalah suatu pengalaman tersendiri karena sebelumnya penulis belum pernah menulis naskah berita untuk televisi. File naskah berita yang telah diketik, kemudian disimpan dalam folder komputer yang sudah melink ke komputer editor yang selanjutnya file naskah tersebut akan diperiksa dan diedit. Awalnya, penulis mengalami kesulitan dalam pembuatan naskah berita dan naskah yang diketik mendapat banyak komentar serta editan dari editor. Tetapi lama-kelamaan, penulis jadi mengetahui dan banyak belajar dari kesalaan yang sebelumnya. Menulis naskah yang baik memerlukan keahlian bertahun-tahun untuk menguasainya. Beberapa reporter bahkan tidak pernah mampu mencapainya. Proses capturing adalah proses pemindahan video dari kaset ke dalam PC. Reporter atau juru kamera yang telah kembali dari lapangan membawa serta dua hal yang penting bersama mereka, yaitu informasi dan gambar. Apa yang mereka bawa masih merupakan bahan mentah yang perlu diolah kembali agar dapat disajikan dan ditonton pemirsa. Selagi reporter menulis naskah berita, juru kamera memindahkan video dari kaset ke dalam PC. Penulisan naskah tersebut tidak boleh sembarangan, reporter harus menulis informasi yang diperoleh di lapangan berdasarkan gambar-gambar yang telah diperoleh juru kamera. Proses ini juga sering disebut dengan post production (pasca produksi). Teknologi mengedit gambar dan suara telah berkembang dengan sangat pesat belakangan ini. Video editing adalah pekerjaan memotong-motong dan merangkaikan (menyambung) potongan-potongan gambar sehingga menjadi film berita yang utuh dan dapat dimengerti. Pekerjaan ini dilakukan di ruang editing yang dilakukan oleh editor gambar atau penyunting gambar. Gambar dan suara direkam dengan bantuan kamera sepanjang belasan ataupun puluhan menit harus dipotong-potong dan disusun kembali hingga menjadi sepanjang beberapa menit saja untuk dapat disiarkan menjadi berita singkat. Editor gambar melakukan pekerjaan editing berdasarkan meteri yang ada di video kaset (Morissan, 2004). Setelah reporter selesai mengetik narasi kemudian masuk ke ruang editing untuk merekam voice over reporter atau pengisi suara ke dalam PC, istilah ini dikenal dengan pengisian suara (dubbing). Banyak reporter Bali TV yang merekam suara mereka sebelum editor mengedit gambar. Editor kemudian menaruh gambar pada voice over yang telah dipersiapkan. Grafik adalah suasana penunjang siaran televisi yang dapat berupa tulisan, peta sketsa, maupun angka yang akan dibuat di atas telop. Grafik untuk paket berita pertanian yang pernah penulis amati saat di ruang editor Bali TV adalah title (judul dan tempat kejadian berita) serta credit title. Mengabungkan hasil rekaman voice over, serta edit-an gambar,
35

sound bite, dan grafik menjadi suatu berita paket merupakan tahap terakhir video editing atau sering disebut dengan mixing gambar dan kata-kata. Gabungan gambar dan kata-kata disimpan dalam folder PC yang sudah me-link dengan ke PC bagian teknisi untuk penayangan berita setelah diseleksi oleh produser. Paket berita pertanian yang telah selesai dibuat dan disimpan ke PC nantinya akan disetujui terlebih dahulu oleh produser sebelum tayang. Tahap penayangan berita pertanian merupakan tahapan menayangkan program yang siar tayang sesuai dengan pola acara terpadu serta pola acara lokal. Program acara news di Bali TV yakni Bali Channel, Seputar Bali Pagi, Seputar Bali Malam, Orti Bali, Berita Siang, Berita Terkini, dan Agrobisnis. Tujuan penayangan yaitu untuk menayangkan program televisi yang sudah siap/ on airing. Dalam tahapan penayangan, terdiri atas: 1. Mengumpulkan database program Produser program akan mengumpulkan data/ file naskah berita yang sudah disimpan oleh reporter ke dalam folder PC.
2. Menyusun urutan acara/ rundown

Susunan atau urutan berita yang akan ditayangkan pada suatu program berita disebut rundown atau lineup. Rundown merupakan daftar berita yang telah disusun berdasarkan urutan penayangan dalam suatu program berita. Pada daftar ini tercatat juga durasi berita. Dengan demikian, rundown menjadi skenario yang berisikan hal-hal apa saja yang akan dilakukan program berita.

3. Mensahkan susunan acara Susunan acara biasanya direncanakan dalam rapat redaksi atau setelah rapat diadakan. Keputusan rapat redaksi pada pagi hari akan menentukan isi susunan acara bagi program berita petang atau malam hari. Rapat redaksi sore akan memberikan masukan bagi susunan acara program berita malam. 4. Mendistribusikan susunan acara Susunan acara program berita yang telah dibuat kemudian dicetak untuk didistribusikan ke presenter. 5. Menyiapkan bahan siaran Setelah mendistribusikan susunan acara, selanjutnya produser menyiapkan bahan siaran berupa telempromter (naskah berjalan yang akan dibacakan presenter Bali TV) dan paket berita.
36

6. Check display logger data Bagian teknisi untuk penyiaran mengecek display logger data untuk paket berita yang sudah melewati proses editing video. 7. Menyelenggarakan siaran Siaran acara program berita diselenggarakan sesuai jam tayang di Bali TV. 8. Relokasi bahan siaran Setelah presenter selesai membacakan lead berita dari telempromter, kemudian display logger data akan menayangkan paket beritanya. 9. Monitoring dan evaluasi Merupakan kegiatan mengamati dan menilai penyiaran secara internal control terhadap kegiatan penyiaran dengan tanggung jawab mengamati jalannya penyiaran, menilai mutu penyiaran, dan mengevaluasi masukan yang diterima dan meneruskan kepada setiap fungsi terkait.

37

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Suatu acara program berita di Bali TV melalui proses peliputan dan proses penayangan. 2. Peliputan berita pertanian di Bali TV meliputi beberapa tahap yaitu tahap pra peliputan (rapat redaksi dan penugasan reporter), tahap peliputan (teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik riset dokumen), dan tahap pasca peliputan
3. Penayangan berita pertanian di Bali TV merupakan kegiatan menyiarkan bahan layak

siar yakni: Mengumpulkan data base program Menyusun urutan acara/ rundown Mensahkan susunan acara Mendistribusikan susunan acara Menyiapkan bahan siaran Relokasi bahan siaran Monitoring dan evaluasi
4. Pengetahuan praktek yang didapat penulis adalah mengetahui tujuan jadwal peliputan,

bagaimana cara penugasan reporter, tujuan dan bagaimana cara peliputan dengan teknik observasi terbuka, tujuan dan bagaimana cara wawancara, tujuan dan bagaimana cara peliputan dengan teknik riset dokumen, jenis-jenis data yang terdokumentasikan, serta bagaimana cara pengumpulan data dan informasi.
5. Pengalaman praktek yang penulis dapatkan adalah peliputan dan penayangan berita

pertanian mulai dari ditugaskan menjadi reporter serta menuliskan jadwal peliputan hingga membuat rundown dan telempromter. B. Saran 1. Koordinator peliputan harus lebih berkoordinasi dengan reporter, juru kamera, dan tim yang bertugas dalam peliputan berita. 2. Produser dan redaktur harus lebih memperhatikan reporter dalam bereksplorasi setiap melakukan wawancara agar tidak mewawancarai narasumber yang sudah pernah diwawancari sebelumnya.
38

DAFTAR PUSTAKA Arismunandar, Satrio. 2004. Proses Pembuatan Berita. <http://satrioarismunandar6.blogspot.com>. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2011. Arismunandar, Satrio. 2006. Teknik Observasi Investigatif. http://satrioarismunandar6.blogspot.com/2006/08/tekni-observasi-investigatif.html. Diakses tanggal 1 September 2011. Martika, Dewi. 2011. Asosiasi Televisi Lokal. http://www.atvli.com/index.php/cworkshop/read/5/1. Diakses tanggal 30 September 2011. Morissan. 2004. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Ghalia Indonesia. Bogor.

39

40

JADWAL PELIPUTAN
SELASA, 6 SEPTEMBER 2011 N O 1 PENGENALAN PPS 2 3 4 5 6 7 8 9 PELATIHAN TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH MEPANDES GERAK JALAN SANTAI PUPUTAN GATRA PRAJA + BERITA EDIT AGROBIS KRIS PIKET + KULINER LPS ANTISIPASI KEBUTUHAN TEROMBOSIT PMI USULKAN MESIN APERESIS LPS SUNGAI TERCEMAR LIMBAH LOGAM BERAT DI DENPASAR + CARA EFEKTIF ATASI PENCEMARAN LPS ANTIPASI DUKTANG LPS SAMPAH DAN PENCEMARAN MASUK 10 BESAR MASALAH DI BALI LPS DAMPAK CUTI BERSAMA AKTIVITAS BANK PADAT LPS DEWAN BADUNG USULKAN SIAK DIKELOLA PROV BALI KULIAH PERDANA PENILAIAN DBD LPS KAWASAN BY PAS NUSA 2 TERUS DIPANTAU SONGSONG ASEAN SUMMIT TEMPAT KAMPUS AKBID BALI WISNU DHARMA JL KEBOIWA I NO 2 MENGWI REP CAM JAM KET

ACARA

WIDANA RYASA SUGIK AGUS S SUSILA EKA D' RAI S RINDRA SURNAN

RATNA SAPUTRA NGR WIRA INDRAW AN ANGGA OMN ARTAYA WIDIANA WINATA

8:00 7:30 8:00 7:30 8:00 8:00 8:00 8:00 8:00

2 2 3 2/ JMP 2 3 3 3 3

SKB BADUNG KEROBOKAN LAP RENON CANDI MARGARANA TABANAN BTV + DPS BTV DPS + SEKITAR DPS + SEKITAR UTD PMI BALI

10 11 12

BLH KOTA DPS DPS + BADUNG

SUNAYA DYANA

ALIT S M'ARTA

8:00 8:00

3 3

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROV BALI

JAYA

GUS NGURAH

8:00

13

BANK DI DPS

ANJAS

SURYA SUARTA NA JHON SUFI

8:00

14 15 16 17

CAPIL PROV + DEWAN BADUNG AULA WIDYA SABHA UNHI KELURAHAN BENOA KEC KUTSEL

KUSUMA PURNA MA NUSTI

8:00 8:00 0:00

3 3/ KWTS 3

BY PAS NUSA DUA PROD AYU A ARIK P GUS ARTA LP: PUJIANTINI SUTA

TRIMAJA P1: SUTEJA ADI S

JOKA EP: NGR EKA

8:00 CUTI: MITA

LIBUR DARMAWAN ALIT CD NURYA G'KRISNA JULIANA DEK PUTRA AGUS C AGUS SUGIANA INDRA W

P2: BAYUDI

KORLIP: JENI PERA

41

42

43

TANGGAL : RABU, 7 SEPT 2011 PRODUSER : GOES ARYA

PRESENTER : GOES ARYA

RUNDOWN BERITA SIANG

1. 2.

TIGA DUKTANG TERJARING SIDAK, DYANA APA KHABAR SUTET ? RINDRA

------------------------------IKLAN 1---------------------------3. 4. ELANG AUSINDO 2011 PERERAT HUBUNGAN NEGARA, JAYA BELUM DIBUKA PORPROP JEMBRANA SUDAH DIKELUHKAN, SURNANTAKA -----------------------------IKLAN 2-----------------------------5. 6. OPERASI YUSTISI TERPADU, YANA PENGHAPUSAN SUSILA -----------------------------IKLAN 3-----------------------------7. 8. 9. PEMBERONTAK BERSIAGA DI OM EL KONFIS, APTN EVAKUASI KORBAN KECELAKAAN PESAWAT, APTN BABI GULING 63 PEDAS MENGGUGAH SELERA, PUJIANTINI PIUTANG PAJAK, DEWAN HARUS DILIBATKAN,

10. LAPORAN RTMC 11. PRAKIRAAN CUACA HARI INI

44

You might also like