2 Silabus Final LPMP

PEDOMAN PENGEMBANGAN SILABUS
MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SMP
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORET PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
2006
• PENDAHULUAN
III. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab IV Pasal 10 menyatakan bahwa Pemerintah
dan Pemerintah Daerah berhak mengarahkan, membimbing, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya, Pasal 11 Ayat (1) juga menyatakan bahwa Pemerintah dan Pemerintah
Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap
warga negara tanpa diskriminasi. Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
wewenang Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan pendidikan di daerah menjadi semakin besar. Lahirnya kedua undang-
undang tersebut menandai sistem baru dalam penyelenggaraan pendidikan dari sistem yang cenderung sentralistik menjadi lebih
desentralistik.
Kurikulum sebagai salah satu substansi pendidikan perlu didesentralisasikan terutama dalam pengembangan silabus dan
pelaksanaannya yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi sekolah atau daerah. Dengan
demikian, sekolah atau daerah memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pem belajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.
Banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh daerah karena sebagian besar kebijakan yang berkaitan dengan implementasi Standar
Nasional Pendidikan dilaksanakan oleh sekolah atau daerah. Sekolah harus menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) yang terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan KTSP, kalender pendidikan, dan silabus
dengan cara melakukan penjabaran dan penyesuaian Standar Isi yang ditetapkan dengan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 dan
Standar Kompetensi Lulusan yang ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 23 Tahun 2006
2
Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan:
A. Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan
silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan di bawah supervisi Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota yang bertangung jawab terhadap pendidikan untuk SMP, SMA, dan SMK, serta Departemen yang menangani
urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK ( Pasal 17 Ayat 2)
B. Perencanan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya
tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar (Pasal 20)
Berdasarkan ketentuan di atas, daerah atau sekolah memiliki ruang gerak yang luas untuk melakukan modifikasi dan
mengembangkan variasi-variasi penyelengaraan pendidikan sesuai dengan keadaan, potensi, dan kebutuhan daerah, serta
kondisi siswa. Untuk keperluan di atas, perlu adanya panduan pengembangan silabus untuk setiap mata pelajaran, agar daerah
atau sekolah tidak mengalami kesulitan.
IV. Karakteristik Mata Pelajaran
Sebagaimana lazimnya semua mata pelajaran, mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan memiliki visi, misi, tujuan, dan ruang
lingkup isi. Visi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah terwujudnya suatu mata pelajaran yang berfungsi sebagai
sarana pembinaan watak bangsa (nation and character building) dan pemberdayaan warga negara. Adapun misi mata pelajaran
ini adalah membentuk warga negara yang baik, yakni warga negara yang sanggup melaksanakan hak dan kewajibannya dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.
Adapun tujuan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah mengembangkan kompetensi sebagai berikut:
1. memiliki kemampuan berfikir secara rasional, kritis, dan kreatif, sehingga mampu memahami berbagai wacana kewarganegaraan.
2. memiliki ketrampilan intelektual dan keterampilan berpartisipasi secara demokratis dan bertanggung jawab.
3. memiliki watak dan kepribadian yang baik, sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.
Rumusan tujuan tersebut sejalan dengan aspek-aspek kompetensi yang hendak dikembangkan dalam pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan. Aspek-aspek kompetensi tersebut mencakup pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), keterampilan
kewarganegaraan (civic skills), dan watak atau karakter kewarganegaraan (civic dispositions). Hal tersebut analog dengan konsep
Benjamin S. Bloom tentang pengembangan kemampuan siswa yang mencakup ranah kognitif, psikomotor, dan afektif. Cakupan
aspek-aspek kompetensi dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat digambarkan sebagaimana pada diagram
berikut ini.
3
Pengetahuan
kewarganegaraan
Warga negara yang

baik
(berpengetahuan,
Keterampilan terampil, dan
kewarganegaraan berwatak)
Watak
kewarganegaraan
Diagram :
Aspek-aspek kompetensi dalam Pendidikan Kewarganegaraan
4
Aspek kompetensi pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge) menyangkut kemampuan akademik-keilmuan yang
dikembangkan dari berbagai teori atau konsep politik, hukum dan moral. Dengan demikian, mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan bidang kajian multidisipliner. Secara lebih terperinci, materi pengetahuan kewarganegaraan
meliputi pengetahuan tentang hak dan tanggung jawab warga negara, hak asasi manusia, prinsip-prinsip dan proses demokrasi,
lembaga pemerintah dan non-pemerintah, identitas nasional, pemerintahan berdasar hukum (rule of law) dan peradilan yang
bebas dan tidak memihak, konstitusi, serta nilai-nilai dan norma-norma dalam masyarakat.
Keterampilan kewarganegaraan (civic skills) meliputi keterampilan intelektual (intelectual skills) dan keterampilan berpartisipasi
(participatory skills) dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Contoh keterampilan intelektual adalah keterampilan dalam
merespon berbagai persoalan politik, misalnya merancang dialog dengan DPRD. Contoh keterampilan berpartisipasi adalah
keterampilan menggunakan hak dan kewajibannya di bidang hukum, misalnya segera melapor kepada polisi atas terjadinya
kejahatan yang diketahui.
Watak/karakter kewarganegaraan (civic dispositions) sesungguhnya merupakan dimensi yang paling substantif dan esensial
dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Dimensi watak/karakter kewarganegaraan dapat dipandang sebagai
"muara" dari pengembangan kedua dimensi sebelumnya. Dengan memperhatikan visi, misi, dan tujuan mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan, karakteristik mata pelajaran ini ditandai dengan penekanan pada dimensi watak, karakter, sikap dan potensi
lain yang bersifat afektif.
Dengan demikian seorang warga negara pertama-tama perlu memiliki pengetahuan kewarganegaraan yang baik, terutama
pengetahuan di bidang politik, hukum, dan moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selanjutnya seorang warganegara
diharapkan memiliki keterampilan secara intelektual maupun secara partisipatif dalam kehidupan berbangsa dan negara. Pada
akhirnya, pengetahuan dan keterampilannya itu akan membentuk suatu watak atau karakter yang mapan, sehingga menjadi sikap
dan kebiasaan hidup sehari-hari. Watak, karakter, sikap atau kebiasaan hidup sehari-hari yang mencerminkan warga negara yang
baik itu misalnya sikap religius, toleran, jujur, adil, demokratis, menghargai perbedaan, menghormati hukum, menghormati hak
orang lain, memiliki semangat kebangsaan yang kuat, memiliki rasa kesetiakawanan sosial, dan lain-lain.
Adapun ruang lingkup isi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1.
Ruang Lingkup Isi Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
NO. DIMENSI MATERI

KEILMUAN
5
1. Politik • Manusia sebagai zoon politikon (makhluk sosial)
• Proses terbentuknya masyarakat politik
• Proses terbentuknya bangsa
• Asal usul negara
• Unsur-unsur negara, tujuan negara, dan bentuk-
bentuk negara
• Kewarganegaraan
• Lembaga politik
• Model-model sistem politik
• Lembaga-Lembaga Negara
• Demokrasi Pancasila
• Globalisasi
2. Hukum • Rule of law (Negara Hukum)
• Konstitusi
• Sistem hukum
• Sumber hukum
• Subyek hukum, obyek hukum, peristiwa hukum,
dan sanksi hukum
• Pembidangan hukum
• Proses hukum
8. Peradilan
3. Moral A. Pengertian nilai, norma, dan moral
B. Hubungan antara nilai, norma dan moral
C. Sumber-sumber ajaran moral
D. Norma-norma dalam masyarakat
E. Implementasi nilai-nilai moral Pancasila
Dari ruang lingkup isi materi tersebut sebagian dipilih dan ditetapkan sebagai objek materi guna pengembangan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar tingkat SMP/MTs, dengan mempertimbangkan perkembangan intelektual dan emosional
peserta didi atau dalam konsep Bloom adalah perkembangan kognitif, psikomotor, maupun afektifnya. Terkait dengan hal itu,
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah menetapkan Standar Isi Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Tingkat
6
SMP/MTs. Standar Isi tersebut memuat Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang deskripsinya sebagaimana tercantum
dalam format berikut ini.
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
2.1 Menunjukkan sikap positif 2.1 Mendeskripsikan hakikat norma-

terhadap norma-norma yang norma, kebiasaan, adat istiadat,
berlaku dalam kehidupan dan peraturan yang berlaku dalam
bermasyarakat, berbangsa dan masyarakat.
bernegara 2.2 Menjelaskan hakikat dan arti
penting hukum bagi warga negara
2.3 Menerapkan norma-norma,
kebiasaan -kebiasaan, adat istiadat
dan peraturan yang berlaku dalam
kehidupan ber-masyarakat,
berbangsa dan bernegara
3.1 Mendeskripsikan makna 2.1 Menjelaskan makna proklamasi

Proklamasi Kemerdekaan dan kemer dekaan
konstitusi pertama 2.2 Mendeskripsikan suasana kebatin
an konstitusi pertama
2.3 Menunjukkan sikap positif terha
dap makna proklamasi kemerdek
aan dan suasana kebatinan
konstitusi pertama
3.1 Menguraikan hakikat hukum dan

4.1 Menampilkan sikap positif kelembagaan HAM
terhadap perlindungan dan 3.2 Mendeskripsikan kasus pelanggar
penegakkan Hak Azasi Manusia an dan upaya penegakkan HAM
(HAM) 3.3 Menghargai upaya perlindungan
HAM
3.4 Menghargai upaya penegakkan
7
HAM
4.1 Menjelaskan hakekat kemerdeka

5.1 Menampilkan perilaku an mengemuka kan pendapat
kemerdekaan mengemukakan 4.2 Menguraikan pentingnya kemerde
pendapat kaan mengemukakan pendapat
secara bebas dan bertanggung
jawab
4.3 Mengakuatlisasikan kemerdekaan
mengemukakan pendapat secara
bebas dan bertanggung jawab
1. Menjelaskan Pancasila
6.1 Menampilkan perilaku yang sesuai sebagai dasar negara dan
dengan nilai-nilai Pancasila ideologi negara
2. Menguraikan nilai-nilai
Pancasila sebagai dasar
negara dan ideologi negara
3. Menunjukkan sikap positif ter
hadap Pancasila dalam
kehidup an berbangsa dan
bernegara
4. Menampilkan sikap positif
terhadap Pancasila dalam
kehidupan bermasyarakat
7.1 Memahami berbagai konstitusi
yang pernah di gunakan di
Indonesia 6.1 Menjelaskan berbagai konstitusi
yang pernah berlaku di Indonesia
6.2 Menganalisis penyimpangan-pe
nyimpangan terhadap konstitusi
yang berla ku di Indonesia
6.3 Menunjukkan hasil-hasil amande
men UUD 1945
8
6.4 Menampilkan sikap positif terha
dap pelaksanaan UUD 1945 hasil
amandemen
8.1 Menampilkan ke taatan terhadap
perundang-undangan nasional
7.1 Mengidentifikasi tata urutan pera
turan perundang-undangan
nasional
7.2 Mendeskripsikan proses pembuat
an peraturan perundang-
undangan nasional
7.3 Mentaati peraturan perundang-
undangan nasional
7.4 Mengidentifikasi kasus korupsi dan
upaya pemberantasan korupsi di
Indonesia
7.5 Mendeskripsikan pengertian anti
korupsi dan instrumen (hukum
dan kelembagaan) anti korupsi di
9.1 Memahami pelaksanaan Indonesia
demokrasi dalam berbagai aspek
kehidupan 8.1 Menjelaskan haki kat demokrasi
8.2 Menjelaskan pentingnya kehidup
an demokrasi dalam bermasyara
kat, berbangsa, dan bernegara
8.3 Menujukkan sikap positif terhadap
pe laksanaan demokrasi dalam
10.1Memahami kedaulatan rakyat berbagai kehidupan
dalam sistem pemerintahan di
Indonesia 5.2.Menjelaskan makna kedaulatan
rakyat
5.3.Mendeskripsikan sistem pemerin
tahan Indonesia dan peran
lembaga negara sebagai
9
pelaksana kedaulatan rakyat
5.4.Menunjukkan sikap positif
terhadap kedaulatan rakyat dan
11.1Menampilkan partisipasi dalam sistem pemerintahan Indonesia
usaha pembelaan negara
1. Menjelaskan pentingnya
usaha pembelaan Negara
2. Mengidentifikasi bentuk-
bentuk usaha pembelaan
Negara
12.1Memahami pelaksanaan otonomi 3. Menampilkan peran serta
daerah dalam usaha pembelaan
negara
11.1 Mendeskripsikan pengertian otono

mi daerah
11.2 Menjelaskan pentingnya parti si
13.1Memahami dampak globalisasi pasi masyarakat dalam perumus
dalam kehidupan bermasyarakat, an kebijakan publik di daerah
berbangsa dan bernegara
1. Menjelaskan pengertian
dan pentingnya
globalisasi bagi
Indonesia
2. Mendeskripsikan politik
luar negeri dalam
hubungan internasional
di era global
14.1Menampilkan prestasi diri sesuai 3. Mendeskripsikan
kemampuan demi keunggulan dampak globalisasi
bangsa terhadap kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa dan
1
bernegara
4. Menentukan sikap
terhadap dampak
globalisasi
1. Menjelaskan pentingnya
presta si diri bagi
keunggulan bangsa
2. Mengenal potensi diri
untuk berprestasi sesuai
kemampuan
3. Menampilkan peran serta
dalam berbagai aktivitas
untuk mewujudkan
prestasi diri sesuai
kemampuan demi
keunggulan bangsa
V. Karakteristik Peserta Didik
Peserta didik adalah manusia dengan segala fitrahnya. Mereka mempunyai perasaan dan pikiran serta keinginan atau aspirasi.
Mereka mempunyai kebutuhan dasar yang perlu dipenuhi (pangan, sandang, papan), kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan
untuk mendapatkan pengakuan, dan kebutuhan untuk mengaktualisasi dirinya (menjadi dirinya sendiri sesuai dengan potensinya).
Dalam tahap perkembangannya, siswa SMP berada pada tahap periode perkembangan yang sangat pesat, dari segala aspek.
Berikut ini disajikan perkembangan yang sangat erat kaitannya dengan pembelajaran, yaitu perkembangan aspek kognitif,
psikomotor, dan afektif.
1. Perkembangan Aspek Kognitif

Menurut Piaget (1970), periode yang dimulai pada usia 12 tahun, yaitu yang lebih kurang sama dengan usia siswa SMP,
merupakan ‘period of formal operation’. Pada usia ini, yang berkembang pada siswa adalah kemampuan berfikir secara simbolis
1
dan bisa memahami sesuatu secara bermakna (meaningfully) tanpa memerlukan objek yang kongkrit atau bahkan objek yang
visual. Siswa telah memahami hal-hal yang bersifat imajinatif.
Pada tahap perkembangan ini juga berkembang ketujuh kecerdasan dalam Multiple Intelligences yang dikemukakan oleh Gardner
(1993), yaitu: (1) kecerdasan linguistik (kemampuan berbahasa yang fungsional), (2) kecerdasan logis-matematis (kemampuan
berfikir runtut), (3) kecerdasan musikal (kemampuan menangkap dan menciptakan pola nada dan irama), (4) kecerdasan spasial
(kemampuan membentuk imaji mental tentang realitas), (5) kecerdasan kinestetik-ragawi (kemampuan menghasilkan gerakan
motorik yang halus), (6) kecerdasan intra-pribadi (kemampuan untuk mengenal diri sendiri dan mengembangkan rasa jati diri),
kecerdasan antar pribadi (kemampuan memahami orang lain).
2. Perkembangan Aspek Psikomotor

Aspek psikomotor merupakan salah satu aspek yang penting untuk diketahui oleh guru. Perkembangan aspek psikomotor juga
melalui beberapa tahap. Tahap-tahap tersebut antara lain:
a. Tahap kognitif
Tahap ini ditandai dengan adanya gerakan-gerakan yang kaku dan lambat. Ini terjadi karena siswa masih dalam taraf belajar
untuk mengendalikan gerakan-gerakannya. Dia harus berpikir sebelum melakukan suatu gerakan. Pada tahap ini siswa sering
membuat kesalahan dan kadang-kadang terjadi tingkat frustasi yang tinggi.
b. Tahap asosiatif
Pada tahap ini, seorang siswa membutuhkan waktu yang lebih pendek untuk memikirkan tentang gerakan-gerakannya. Dia
mulai dapat mengasosiasikan gerakan yang sedang dipelajarinya dengan gerakan yang sudah dikenal. Tahap ini masih dalam
tahap pertengahan dalam perkembangan psikomotor. Oleh karena itu, gerakan-gerakan pada tahap ini belum merupakan
gerakan-gerakan yang sifatnya otomatis. Pada tahap ini, seorang siswa masih menggunakan pikirannya untuk melakukan
suatu gerakan tetapi waktu yang diperlukan untuk berpikir lebih sedikit dibanding pada waktu dia berada pada tahap kognitif.
Dan karena waktu yang diperlukan untuk berpikir lebih pendek, gerakan-gerakannya sudah mulai tidak kaku.
c. Tahap otonomi
Pada tahap ini, seorang siswa telah mencapai tingkat otonomi yang tinggi. Proses belajarnya sudah hampir lengkap meskipun
dia tetap dapat memperbaiki gerakan-gerakan yang dipelajarinya. Tahap ini disebut tahap autonomi karena siswa sudah tidak
memerlukan kehadiran instruktur untuk melakukan gerakan-gerakan. Pada tahap ini, gerakan-gerakan telah dilakukan secara
spontan dan oleh karenanya gerakan-gerakan yang dilakukan juga tidak mengharuskan pembelajar untuk memikirkan tentang
gerakannya.
1
3. Perkembangan Aspek Afektif
Keberhasilan proses pembelajaran juga ditentukan oleh pemahaman tentang perkembangan aspek afektif siswa. Ranah afektif
tersebut mencakup emosi atau perasaan yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Bloom (Brown, 2000) memberikan definisi
tentang ranah afektif yang terbagi atas lima tataran afektif yang implikasinya dalam siswa SMP lebih kurang sebagai berikut: (1)
sadar akan situasi, fenomena, masyarakat, dan objek di sekitar; (2) responsif terhadap stimulus-stimulus yang ada di lingkungan
mereka; (3) bisa menilai; (4) sudah mulai bisa mengorganisir nilai-nilai dalam suatu sistem, dan menentukan hubungan di antara
nilai-nilai yang ada; (5) sudah mulai memiliki karakteristik dan mengetahui karakteristik tersebut dalam bentuk sistem nilai.
Pemahaman terhadap apa yang dirasakan dan direspon, dan apa yang diyakini dan diapresiasi merupakan suatu hal yang
sangat penting dalam teori pemerolehan bahasa kedua atau bahasa asing. Faktor pribadi yang lebih spesifik dalam tingkah laku
siswa yang sangat penting dalam penguasaan berbagai materi pembelajaran, yang meliputi:
1. Self-esteem, yaitu penghargaan yang diberikan seseorang kepada dirinya sendiri.
2. Inhibition, yaitu sikap mempertahankan diri atau melindungi ego.
3. Anxiety (kecemasan), yang meliputi rasa frustrasi, khawatir, tegang, dsbnya.
4. Motivasi, yaitu dorongan untuk melakukan suatu kegiatan.
5. Risk-taking, yaitu keberanian mengambil risiko.
6. Empati, yaitu sifat yang berkaitan dengan pelibatan diri individu pada perasaan orang lain.
II. PENGERTIAN, PRINSIP, DAN TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN SILABUS
1. Pengertian Silabus
Silabus disusun berdasarkan Standar Isi, yang di dalamnya berisikan Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD), Materi Pokok/Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator, Penilaian, Alokasi Waktu, dan Sumber
Belajar. Dengan demikian, silabus pada dasarnya menjawab permasalahan-permasalahan sebagai berikut.
• Kompetensi apa saja yang harus dicapai siswa sesuai dengan yang dirumuskan oleh Standar Isi (Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar).
• Materi Pokok/Pembelajaran apa saja yang perlu dibahas dan dipelajari peserta didik untuk mencapai Standar Isi.
1
• Kegiatan Pembelajaran apa yang seharusnya diskenariokan oleh guru sehingga peserta didik mampu berinteraksi dengan
sumber-sumber belajar.
• Indikator apa saja yang harus dirumuskan untuk mengetahui ketercapaian KD dan SK.
• Bagaimanakah cara mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkan Indikator sebagai acuan dalam menentukan jenis dan
aspek yang akan dinilai.
• Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai Standar Isi tertentu.
• Sumber Belajar apa yang dapat diberdayakan untuk mencapai Standar Isi tertentu.
2. Pengembang Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa
sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan Dinas Pendidikan.
1. Sekolah dan komite sekolah
Pengembang silabus adalah sekolah bersama komite sekolah. Untuk menghasilkan silabus yang bermutu, sekolah bersama
komite sekolah dapat meminta bimbingan teknis dari perguruan tinggi, LPMP, dan lembaga terkait seperti Balitbang Depdiknas.
2. Kelompok Sekolah
Apabila guru kelas atau guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan silabus secara
mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru kelas atau guru mata pelajaran untuk
mengembangkan silabus yang akan dipergunakan oleh sekolah tersebut
3. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
Beberapa sekolah atau sekolah-sekolah dalam sebuah yayasan dapat bergabung untuk menyusun silabus. Hal ini
dimungkinkankarena sekolah dan komite sekolah karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan penyusunan silabus.
Kelompok sekolah ini juga dapat meminta bimbingan teknis dari perguruan tinggi, LPMP, dan lembaga terkait seperti Balitbang
Depdiknas dalam menyusun silabus.
1. Dinas Pendidikan
1
Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru
berpengalaman di bidangnya masing-masing.
Dalam pengembangan silabus ini sekolah, kelompok kerja guru, atau dinas pendidikan dapat meminta bimbingan teknis dari
perguruan tinggi, LPMP, atau unit utama terkait yang ada di Departemen Pendidikan Nasional
3. Prinsip Pengembangan Silabus
3.4 Ilmiah: Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertangungjawabkan
secara keilmuan.
4.4 Relevan: Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat
perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
5.4 Sistematis: Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
6.4 Konsisten: Ada hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian.
7.4 Memadai: Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup
untuk menunjang pencapain kompetensi dasar.
8.4 Aktual dan Kontekstual: Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan sistem penilaian
memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
9.4 Fleksibel: Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta didik, pendidikan, serta dinamika perubahan
yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat. Sementara itu, materi ajar ditentukan berdasarkan dan atau memperhatikan
kultur daerah masing-masing. Hal ini dimaksudkan agar kehidupan peserta didik tidak tercerabut dari lingkungannya.
10.4Menyeluruh: Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).
4. Tahap-tahap Pengembangan Silabus
1
1. Perencanaan: Tim yang ditugaskan untuk menyusun silabus terlebih dahulu perlu mengumpulkan informasi dan mempersiapkan
kepustakaan atau referensi yang sesuai untuk mengembangkan silabus. Pencarian informasi dapat dilakukan dengan
memanfaatkan perangkat teknologi dan informasi seperti multi media dan internet.
2. Pelaksanaan: Dalam melaksanakan penyusunan silabus, penyusun silabus perlu memahami semua perangkat yang
berhubungan dengan penyusunan silabus, seperti Standar Isi yang berhubungan dengan mata pelajaran yang bersangkutan dan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
3. Perbaikan: Buram silabus perlu dikaji ulang sebelum digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pengkajian dapat melibatkan para
spesialis kurikulum, ahli mata pelajaran, ahli didaktik-metodik, ahli penilaian, psikolog, guru/instruktur, kepala sekolah, pengawas,
staf profesional dinas pendidikan, perwakilan orang tua siswa, dan siswa itu sendiri.
4. Pemantapan: Masukan dari pengkajian ulang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki buram awal. Apabila telah
memenuhi kriteria rancangan silabus dapat segera disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan pihak-pihak yang
berkepentingan lainnya.
5. Penilaian silabus: Penilaian pelaksanaan silabus perlu dilakukan secara berkala dengan mengunakaan model-model penilaian
kurikulum.
1. KOMPONEN DAN LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SILABUS
1. Komponen silabus
Silabus memuat sekurang-kurangnya komponen-komponen berikut ini.

1. Identitas Silabus
2. Standar Kompentensi
3. Kompetensi Dasar
4. Materi Pokok/Pembelajaran
5. Kegiatan Pembelajaran
1
6. Indikator
7. Penilaian
8. Alokasi Waktu
9. Sumber Belajar
Komponen-komponen silabus di atas, selanjutnya dapat disajikan dalam contoh format silabus secara horisontal atau vertikal
sebagai berikut.
Format 1: Horizontal
SILABUS
Sekolah : SMP
Kelas : ......
Mata Pelajaran : ........
Semester : .......
Standar Kompetensi : 1...........
2............
1
Materi Penilaian
Alokasi Sumber
Kompetensi Pokok/ Kegiatan Indikator Teknik Bentuk Contoh
Waktu Belajar
Dasar Pembelajaran Pembelajaran Instrumen Instrumen
1.1.
Format 2: Vertikal
SILABUS
Nama Sekolah :....................................

Mata Pelajaran:....................................
Kelas/Semester :....................................
1. Standar Kompetensi : .......................
2. Kompetensi Dasar : .......................
3.Materi Pokok/Pembelajaran : .......................
4. Kegiatan Pembelajaran : .......................
5. Indikator : .......................
6. Penilaian : .......................
1
7. Alokasi Waktu : .......................
8. Sumber Belajar : .......................
Catatan:
* Kegiatan Pembelajaran: kegiatan-kegiatan yang spesifik yang dilakukan siswa untuk mencapai SK dan KD
* Alokasi waktu: termasuk alokasi penilaian yang terintegrasi dengan pembelajaran (n x 40 menit)
* Sumber belajar: buku teks, alat, bahan, nara sumber,atau lainnya.
2. Langkah-langkah Pengembangan Silabus
A. Mengisi identitas Silabus
Identitas terdiri dari nama sekolah, kelas, mata pelajaran, dan semester. Identitas silabus ditulis di atas matriks silabus.
B. Menuliskan Standar Kompetensi
Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang diharapkan dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar Kompetensi diambil dari Standar Isi (Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar) Mata Pelajaran.
Sebelum menuliskan Standar Kompetensi, penyusun terlebih dahulu mengkaji Standar Isi mata pelajaran dengan
memperhatikan hal-hal berikut:
1. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau SK dan KD;
2. keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
3. keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
Standar Kompetensi dituliskan di atas matrik silabus di bawah tulisan semester.
C. Menuliskan Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai SK
mata pelajaran tertentu. Kompetensi dasar dipilih dari yang tercantum dalam Standar Isi.
1
Sebelum menentukan atau memilih Kompetensi Dasar, penyusun terlebih dahulu mengkaji standar kompetensi dan
kompetensi dasar mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.2.urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan Kompetensi Dasar;
1.3.keterkaitan antar Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam mata pelajaran; dan
1.4.keterkaitan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar antarmata pelajaran.
4. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Dalam mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran harus dipertimbangkan:

• relevansi materi pokok dengan SK dan KD;
• tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta didik;
c. kebermanfaatan bagi peserta didik;
d. struktur keilmuan;
1. kedalaman dan keluasan materi;
2. relevansi dengan kebutuhan peseta didik dan tuntutan lingkungan; dan
3. alokasi waktu.
Selain itu harus diperhatikan:

a. kesahihan (validity): materi memang benar-benar teruji kebenaran dan kesahihannya;
b. tingkat kepentingan (significance): materi yang diajarkan memang benar-benar diperlukan oleh siswa diperlukan oleh siswa;
c. kebermanfaatan (utility): materi tersebut memberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan pada jenjang berikutnya;
d. layak dipelajari (learnability): materi layak dipelajari baik dari aspek tingkat kesulitan maupun aspek pemanfaatan bahan
ajar dan kondisi setempat;
e. menarik minat (interest): materinya menarik minat siswa dan memotivasinya untuk mempelajari lebih lanjut.
5. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui
interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian
kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Kegiatan pembelajaran memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta
didik.
2
Kriteria dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran sebagai berikut.
A. Kegiatan pembelajaran disusun bertujuan untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar
mereka dapat bekerja dan melaksanakan proses pembelajaran secara profesional sesuai dengan tuntutan kurikulum.
B. Kegiatan pembelajaran disusun berdasarkan atas satu tuntutan kompetensi dasar secara utuh.
C. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa secara berurutan untuk mencapai
kompetensi dasar.
D. Kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa (student-centered). Guru harus selalu berpikir kegiatan apa yang bisa
dilakukan agar siswa memiliki kompetensi yang telah ditetapkan.
E. Materi kegiatan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
F. Perumusan kegiatan pembelajaran harus jelas memuat materi yang harus dikuasai untuk mencapai Kompetensi Dasar.
G. Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat penting artinya bagi KD-KD yang memerlukan prasyarat tertentu.
H. Pembelajaran bersifat spiral (terjadi pengulangan-pengulangan pembelajaran materi tertentu).
I. Rumusan pernyataan dalam Kegiatan Pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan
pengelolaan kegiatan pembeljaran siswa, yaitu kegiatan dan objek belajar.
Pemilihan kegiatan pembelajaran mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

A. memberikan peluang bagi siswa untuk mencari, mengolah, dan menemukan sendiri pengetahuan, di bawah bimbingan
guru;
B. mencerminkan ciri khas dalam pegembangan kemapuan mata pelajaran;
C. disesuaikan dengan kemampuan siswa, sumber belajar dan sarana yang tersedia;
D. bervariasi dengan mengombinasikan kegiatan individu/perorangan, berpasangan, kelompok, dan klasikal; dan
E. memperhatikan pelayanan terhadap perbedaan individual siswa seperti: bakat, minat, kemampuan, latar belakang
keluarga, sosial-ekomomi, dan budaya, serta masalah khusus yang dihadapi siswa yang bersangkutan.
6. Merumuskan Indikator
Untuk mengembangkan instrumen penilaian, terlebih dahulu diperhatikan indikator. Oleh karena itu, di dalam penentuan
indikator diperlukan kriteria-kriteria berikut ini.
Kriteria indikator adalah sebagai berikut.

A. Sesuai tingkat perkembangan berpikir siswa.
B. Berkaitan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
2
C. Memperhatikan aspek manfaat dalam kehidupan sehari-hari (life skills).
D. Harus dapat menunjukkan pencapaian hasil belajar siswa secara utuh (kognitif, afektif, dan psikomotor).
E. Memperhatikan sumber-sumber belajar yang relevan.
F. Dapat diukur/dapat dikuantifikasikan/dapat diamati.
G. Menggunakan kata kerja operasional.
7. Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Di dalam kegiatan penilaian ini terdapat
tiga komponen penting, yang meliputi: (a) teknik penilaian, (b) bentuk instrumen, dan (c) contoh instrumen.
Untuk mengembangkan instrumen penilaian terlebih dahulu diperhatikan indikator. Oleh karena itu, di dalam penentuan
indikator diperlukan kriteria-kriteria berikut ini.
Kriteria indikator sebagai berikut.
A. Sesuai tingkat perkembangan berpikir siswa.
B. Berkaitan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
C. Memperhatikan aspek manfaat dalam kehidupan sehari-hari (life skills).
D. Harus dapat menunjukan pencapaian hasil belajar siswa secara utuh (kognitif, afektif, dan psikomotor).
E. Memperhatikan sumber-sumber belajar yang relevan.
F. Dapat diukur/dapat dikuantifikasikan/dapat diamati.
G. Menggunakan kata kerja operasional.
a. Teknik Penilaian
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan menafsirkan proses dan hasil belajar siswa
yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan untuk menentukan tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi yang telah ditentukan. Adapun yang dimaksud
dengan teknik penilaian adalah cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh informasi mengenai proses dan produk yang
dihasilkan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik.
Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan dalam rangka penilaian ini, yang secara garis besar dapat dikategorikan sebagai
teknik tes dan teknik nontes.Teknik tes merupakan cara untuk memperoleh informasi melalui pertanyaan yang memerlukan
jawaban betul atau salah, sedangkan teknik nontes adalah suatu cara untuk memperoleh informasi melalui pertanyaan yang
tidak memerlukan jawaban betul atau salah.
2
Dalam melaksanakan penilaian, penyusun silabus perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini.
A. Pemilihan jenis penilaian harus disertai dengan aspek-aspek yang akan dinilai sehingga memudahkan dalam penyusunan
soal.
B. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian indikator.
C. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan siswa setelah siswa mengikuti proses
pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
D. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih,
kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk
mengetahui kesulitan siswa.
E. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindakan perbaikan, berupa program remedi. Apabila siswa belum menguasai
suatu kompetensi dasar, ia harus mengikuti proses pembelajaran lagi, dan bila telah menguasai kompetensi dasar, ia diberi
tugas pengayaan.
F. Siswa yang telah menguasai semua atau hampir semua kompetensi dasar dapat diberi tugas untuk mempelajari
kompetensi dasar berikutnya.
G. Dalam sistem penilaian berkelanjutan, guru harus membuat kisi-kisi penilaian dan rancangan penilaian secara menyeluruh
untuk satu semester dengan menggunakan teknik penilaian yang tepat.
H. Penilaian dilakukan untuk menyeimbangkan berbagai aspek pembelajaran: kognitif, afektif dan psikomotor dengan
menggunakan berbagai model penilaian, baik formal maupun nonformal secara berkesinambungan.
I. Penilaian merupakan suatu proses pengumpulan dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa dengan
menerapkan prinsip berkelanjutan, bukti-bukti otentik, akurat, dan konsisten sebagai akuntabilitas publik.
J. Penilaian merupakan proses identifikasi pencapaian kompetensi dan hasil belajar yang dikemukakan melalui pernyataan
yang jelas tentang standar yang harus dan telah dicapai disertai dengan peta kemajuan hasil belajar siswa.
K. Penilaian berorientasi pada Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator. Dengan demikian, hasilnya akan
memberikan gambaran mengenai perkembangan pencapaian kompetensi.
L. Penilaian dilakukan secara berkelanjutan (direncanakan dan dilakukan terus menerus) guna mendapatkan gambaran yang
utuh mengenai perkembangan penguasaan kompetensi siswa, baik sebagai efek langsung (main effect) maupun efek
pengiring (nurturant effect) dari proses pembelajaran.
M. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya,
jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan, penilaian harus diberikan baik pada proses
(keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil dengan melakukan observasi lapangan yang
berupa informasi yang dibutuhkan.
b. Bentuk Instrumen
2
Bentuk instrumen yang dipilih harus sesuai dengan teknik penilaiannya. Oleh karena itu, bentuk instrumen yang dikembangkan
dapat berupa bentuk instrumen yang tergolong teknik:
A. Tes tulis, dapat berupa tes esai/uraian, pilihan ganda, isian, menjodohkan dan sebagainya.
B. Tes lisan, yaitu berbentuk daftar pertanyaan.
C. Tes unjuk kerja, dapat berupa tes identifikasi, tes simulasi, dan uji petik kerja produk, uji petik kerja prosedur, atau uji petik kerja
prosedur dan produk.
D. Penugasan, seperti tugas proyek atau tugas rumah.
E. Observasi yaitu dengan menggunakan lembar observasi.
F. Wawancara yaitu dengan menggunakan pedoman wawancara
G. Portofolio dengan menggunakan dokumen pekerjaan, karya, dan atau prestasi siswa.
H. Penilaian diri dengan menggunakan lembar penilaian diri
Sesudah penentuan instrumen tes telah dipandang tepat, selanjutnya instrumen tes itu dituliskan di dalam kolom matriks
silabus yang tersedia. Berikut ini disajikan ragam teknik penilaian beserta bentuk instrumen yang dapat digunakan.
Tabel 1. Ragam Teknik Penilaian beserta Ragam Bentuk Instrumennya
Teknik Bentuk Instrumen

• Tes tulis • Tes isian
• Tes uraian
• Tes pilihan ganda
• Tes menjodohkan
• Dll.
• Tes lisan • Daftar pertanyaan
2
• Tes unjuk kerja • Tes identifikasi
• Tes simulasi
• Uji petik kerja produk
• Uji petik kerja prosedur
• Uji petik kerja prosedur dan produk

• Penugasan • Tugas proyek
• Tugas rumah
• Observasi • Lembar observasi
• Wawancara • Pedoman wawancara
• Portofolio • Dokumen pekerjaan, karya, dan/atau prestasi
siswa
• Penilaian diri • Lembar penilaian diri
c. Contoh Instrumen
Setelah ditetapkan bentuk instrumennya, selanjutnya dibuat contohnya. Contoh instrumen dapat dituliskan di dalam kolom
matriks silabus yang tersedia. Namun, apabila dipandang hal itu menyulitkan karena kolom yang tersedia tidak mencukupi,
selanjutnya contoh instrumen penilaian diletakkan di dalam lampiran.
7. Menentukan Alokasi Waktu
Alokasi waktu adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk ketercapaian suatu Kompetensi Dasar tertentu, dengan
memperhatikan:
• minggu efektif per semester,
• alokasi waktu mata pelajaran, dan
• jumlah kompetensi per semester.
• Menentukan Sumber Belajar
2
Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran, yang dapat berupa: buku teks,
media cetak, media elektronika, nara sumber, lingkungan alam sekitar, dan sebagainya.
IV. PENUTUP
Contoh silabus yang terdapat di dalam Lampiran 3 bukan contoh satu-satunya di dalam pengembangan silabus yang disusun
berdasarkan Standar Isi. Untuk itu, diharapkan sekolah atau daerah dapat mengembangkan sendiri bentuk silabus yang lain.
Silabus ini akan dikembangkan lebih rinci dalam Rencana Program Pembelajaran ( RPP)
2
DAFTAR PUSTAKA
Brady, L. (1992). Curriculum development. (4th ed.) New York: Prentice-Hall.
Brown, D.H. (2000) Principles of Language Learning and Teaching, New York: Addison Wesley Longman Inc.
Bryce, T.G.K., McCall, J., MacGregor, J., Robertson, I.J., & Weston, R.A.J. (1990). Techniques for assessing process skills in practical
science: Teacher’s guide. Oxford: Heinemann Educational Books.
BSCS (1996). Biological science: A molecular approach. Lexington, MA: D.C. Heat and Company.
Carin, A.A. dan Sund, R.B. (1989). Teaching science through discovery. Columbus: Merrill Publishing Company.
Cavendish. S. (1990). Observation activities. London: Paul Chapman Publishing Ltd.
Djohar. (2000). Struktur IPA. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY
Gardner, H. (1993) Multiple Intelligences: From Theory to Practice. New York: Basic Books
Gronlund, N.E. (1976) Measurement & Evaluation in Teaching, New York: Macmillan publishing Co., Inc.
Mukminan dkk. (2002). Pedoman Umum Pengembangan Silabus Berbasis Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Yogyakarta: Program Pascasarjana UNY.
Piaget, J. (1970) Science of Education and the Psychology of the Child. New York: Viking.
Rezba, R.J., Sparague, C.S., Fiel, R.L., Funk, H.J., Okey, J.R., & Jaus, H.H. (1995). Learning and assessing science process skills. (3rd ed.)
Iowa: Kendall/Hunt Publishing Company.
Romiszowski, A.J. (1981) Designing Instructional Systems. London:Nichols publishing.
Sprinthall, R.C dan N.A. Sprinthall (1977) Educational Psychology: A Developmental Approach, Sydney: Addison-Wesley Publishing Company
2
Sukmadinata, N.S. (1999). Pengembangan kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Walden University. (2002). Science curriculum.
Lampiran 1
DAFTAR KATA KERJA OPERASIONAL

PADA PENYUSUNAN STANDAR KOMPETENSI DAN
KOMPETENSI DASAR
STANDAR KOMPETENSI
Contoh:
mendefinisikan mengidentifikasikan menyusun
menerapkan mendeskripsikan menyelesaikan
mengkonstruksikan mengenal
KOMPETENSI DASAR
Contoh:
mengidentifikasikan mendemonstrasikan membuat
menunjukkan menafsirkan menerjemahkan
membaca menerapkan merumuskan
menghitung menceritakan menyelesaikan
menggambarkan menggunakan menganalisis
melafalkan menentukan mensintesis
mengucapkan menyusun mengevaluasi
membedakan menyimpulkan
KETERANGAN:
2
1. Satu kata kerja tertentu, seperti mengidentifikasikan, dapat dipakai baik pada standar kompetensi maupun kompetensi dasar;
perbedaannya terletak bahwa pada standar kompetensi cakupannya lebih luas daripada pada kompetensi dasar.
2. Satu butir standar kompetensi dapat dipecah menjadi beberapa butir kompetensi dasar.
3. Satu butir kompetensi dasar, nantinya harus dipecah menjadi minimal 2 indikator.
4. Standar kompetensi dan kompetensi dasar belum memuat atau bukan merupakan indikator.
Lampiran 2
GLOSARIUM
Kecakapan hidup (life skill) : kemampuan yang diperlukan untuk menempuh kehidupan dengan sukses, bahagia dan secara
bermartabat, misalnya: kemampuan berpikir kompleks, berkomunikasi secara efektif, membangun kerjasama, melaksanakan
peran sebagai warganegara yang bertanggung jawab, kesiapan untuk terjun ke dunia kerja.
Kecukupan (adequacy) : mempunyai cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran yang memadai untuk menunjang
penguasaan Kompetensi Dasar maupun standar kompetensi.
Kompetensi dasar : kemampuan minimal dalam mata pelajaran yang harus dimiliki oleh lulusan; kemampuan minimum yang harus
dapat dilakukan atau ditampilkan oleh siswa untuk standar kompetensi tertentu dari suatu mata pelajaran.
Kompetensi lulusan : kemampuan yang dapat dilakukan atau ditampilkan lulusan suatu jenjang pendidikan yang meliputi ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor.
Komunikasi : interaksi atau kontak berbahasa antara pihak satu dengan pihak lain.
Konsistensi (ketaatasasan) : keselarasan hubungan antar komponen dalam silabus (kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan
kegiatan pembelajaran).
Kreatif : mampu menghasilkan suatu karya meskipun dalam bentuk sederhana.

2
Materi pembelajaran : bahan ajar minimal yang harus dipelajari siswa untuk menguasai Kompetensi Dasar.
Pembelajaran berbasis kompetensi : pembelajaran yang mensyaratkan dirumuskannya secara jelas kompetensi yang harus dimiliki
atau ditampilkan oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
Pendekatan hierarkis : strategi pengembangan materi pembelajaran berdasarkan penjenjangan materi pokok.
Pendekatan prosedural : strategi pengembangan materi pembelajaran berdasarkan atas urutan penyelesaian suatu tugas
pembelajaran.
Pendekatan spiral : strategi pengembangan materi pembelajaran berdasarkan lingkup lingkungan, yaitu dari lingkup lingkungan
yang paling dekat dengan siswa menuju ke lingkup lingkungan yang lebih jauh.
Pendekatan tematik : strategi pengembangan materi pembelajaran yang bertitik tolak dari sebuah tema.
Pendekatan terjala (webbed) : strategi pengembangan pelajaran, dengan menggunakan topik dari beberapa mata pelajaran yang
relevan sebagai titik sentral, dan hubungan antara tema dengan subtema dapat digambarkan sebagai sebuah jala (webb).
Pengalaman belajar : Menunjukkan aktivitas belajar yang dilakukan siswa melalui interaksi siswa dengan objek atau sumber belajar.
Pengalaman belajar dapat dipilih sesuai dengan kompetensinya, dapat diperoleh di dalam kelas dan di luar kelas. Bentuknya
dapat berupa kegiatan mendemonstrasikan, mempraktikkan, mensimulasikan, mengadakan eksperimen, menganalisis,
mengaplikasikan, menemukan, mengamati, meneliti, menelaah, dll., yang bukan kegiatan interaksi guru-siswa seperti
mendengarkan uraian guru, berdiskusi di bawah bimbingan guru, dll.
Ranah afektif : aspek yang berkaitan dengan perasaan, sikap, semangat, penghayatan nilai-nilai, penerimaan atau penolakan
terhadap suatu objek.
Ranah kognitif : aspek yang berkaitan dengan kemampuan berpikir; kemampuan memperoleh pengetahuan; kemampuan yang
berkaitan dengan pemerolehan pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan, dan penalaran.
3
Ranah psikomotor : aspek yang berkaitan dengan kemampuan melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan;
kemampuan yang berkaitan dengan gerak fisik.
Relevansi : keterkaitan
Silabus : susunan teratur materi pembelajaran mata pelajaran tertentu pada kelas/semester tertentu.
Standar kompetensi : kemampuan yang dapat dilakukan atau ditampilkan untuk satu mata pelajaran; kompetensi dalam mata
pelajaran tertentu yang harus dimiliki oleh siswa; kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan dalam suatu mata pelajaran.
Strategi pembelajaran : dimaksudkan sebagai bentuk/pola umum kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Strategi
pembelajaran dapat dipilih antara kegiatan tatap muka dan non tatap muka (pengalaman belajar).
Tatap muka: Menunjukkan aktivitas belajar yang dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi dasar atau materi pembelajaran, yang
dilakukan melalui interaksi siswa dengan guru, misalnya: diskusi di bawah bimbingan guru, presentasi, ujian blok, kuis, dan
sebagainya.
Wacana: satuan kebahasaan yang mengandung makna atau maksud lengkap yang kedudukannya di atas kalimat, dan bersifat
abstrak.
3
Lampiran III
SILABUS
MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SMP
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
2 0 06
3
SILABUS
Sekolah : ................................................
Kelas : VII
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Semester : I ( satu )
Standar Kompetensi: 1. Menunjukkan sikap positif terhadap norma-norma yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
3
KOMPETENSI INDIKATOR MATERI KEGIATAN PENILAIAN WAKT SUMBER
DASAR POKOK PEMBELAJARA TEKN BENT CONTOH INSTRUMEN U BELAJAR
N IK UK
1.1 • Menjelask Norma • Mencari Tes Tes 10. Jelaskan apa yang 8 x Buku teks, contoh
Mendeskripsi an -norma informasi dari tulis Uraian dimaksud dengan norma! 40’ norma, Tokoh
kan hakikat hakekat dalam berbagai 11. Jelaskan apa manfaat masyarakat
norma- norma masyarak sumber norma bahi kehiudupan artikel/berita
norma, • Menjelask at tentang manusia dalam pergaulan di media massa,
kebiasa an, an norma-norma di masyarakat! dan lain-lain
adat pentingny , kebiasaan,
istiadat, a norma adat istiadat 12. Uraikan macam-macam
peraturan dalam dan norma yang ada di
yang berlaku kehidupan peraturan masyarakat!
dalam bermasyar yang berlaku
masyarakat akat dalam
• Menguraik masyarakat
an Minang
macam- Kabau
macam • perbedaan
norma macam-
macam
norma yang
berlaku di
masyarakat
Minang
Kabau
• Mencari
informasi
akibat dari
tidak
mematuhi
norma-
norma,
kebiasaan,
adat istiadat,
peraturan
yang berlaku
dimasyarakat
Minang 3
KOMPETENSI INDIKATOR MATERI KEGIATAN PENILAIAN WAKT SUMBER
DASAR POKOK PEMBELAJARA TEKN BENT CONTOH INSTRUMEN U BELAJAR
N IK UK
1.1 • Menjelask Norma • Mencari Tes Tes 10. Jelaskan apa yang 8 x Buku teks, contoh
Mendeskripsi an -norma informasi dari tulis Uraian dimaksud dengan norma! 40’ norma, Tokoh
kan hakikat hakekat dalam berbagai 11. Jelaskan apa manfaat masyarakat
norma- norma masyarak sumber norma bahi kehiudupan artikel/berita
norma, • Menjelask at tentang manusia dalam pergaulan di media massa,
kebiasa an, an norma-norma di masyarakat! dan lain-lain
adat pentingny , kebiasaan,
istiadat, a norma adat istiadat 12. Uraikan macam-macam
peraturan dalam dan norma yang ada di
yang berlaku kehidupan peraturan masyarakat!
dalam bermasyar yang berlaku
masyarakat akat dalam
• Menguraik masyarakat
an Minang
macam- Kabau
macam • perbedaan
norma macam-
macam
norma yang
berlaku di
masyarakat
Minang
Kabau
• Mencari
informasi
akibat dari
tidak
mematuhi
norma-
norma,
kebiasaan,
adat istiadat,
peraturan
yang berlaku
dimasyarakat
Minang 3
SILABUS
Sekolah : ................................................
Kelas : VII
Standar Kompetensi : 2. Mendeskripsikan makna proklamasi kemerdekaan dan konstitusi pertama
3
KOMPETENSI INDIKATOR MATERI KEGIATAN PENILAIAN W SUMBER
DASAR POKOK PEMBELAJAR TEKN BENTU CONTOH INSTRUMEN AKTU BELAJAR
AN IK K
2.4 Menjelaska • Mengurai Hubungan Menelaah dan Tes Daftar Sebutkan perlawanan- 4x Buku teks,
n makna kan Proklamasi mendiskusika tulis pertany perlawanan yang dilakukan 40’ artikel dll
proklamasi perjuang kemerdekaa n isi tulisan aan setelah tahun 1908 dalam
kemerdeka an n dengan tentang memperjuangkan
an bangsa UUD 1945 sejarah kemerdekaan Indonesia!
Indo penjajahan
nesia bangsa asing
dalam di Indonesia
mencapa Tes Daftar
i tulis pertany Jelaskan pentingnya
kemerde aan kemerdekaan bagi martabat
kaan dan kesejahteraan dan suatu
bangsa!
• Menjelas
kan arti
kemerde Tes Daftar
kaan lisan pertany Mengapa jiwa atau semangat
bagi aan proklamasi tetap diperlukan
suatu sepanjang hayat?
bangsa
Tunjukkan contoh semangat
• Menunju proklamasi dalam kehidupan
kkan dewasa ini!
pentingn
ya
pewarisa
n
semanga
t
proklama
si
kemerde
kaan
2.5 Mendeskri • Mengjela Hubungan Membaca , Tes Daftar Siapa di antara kalian yang 8x Buku Paket,
psikan skan Proklamasi mendiskusika lisan pertany bisa menggambarkan suasana 40’ Buku
suasanake suasana kemerdekaa n dan aan sidang PPKI tanggal 18—1945? Pengayaan,
batinan n dengan melaporkan UUD 1945 3
DASAR POKOK PEMBELAJAR TEKN BENTU CONTOH INSTRUMEN AKTU BELAJAR
AN IK K
2.4 Menjelaska • Mengurai Hubungan Menelaah dan Tes Daftar Sebutkan perlawanan- 4x Buku teks,
n makna kan Proklamasi mendiskusika tulis pertany perlawanan yang dilakukan 40’ artikel dll
proklamasi perjuang kemerdekaa n isi tulisan aan setelah tahun 1908 dalam
kemerdeka an n dengan tentang memperjuangkan
an bangsa UUD 1945 sejarah kemerdekaan Indonesia!
Indo penjajahan
nesia bangsa asing
dalam di Indonesia
mencapa Tes Daftar
i tulis pertany Jelaskan pentingnya
kemerde aan kemerdekaan bagi martabat
kaan dan kesejahteraan dan suatu
bangsa!
• Menjelas
kan arti
kemerde Tes Daftar
kaan lisan pertany Mengapa jiwa atau semangat
bagi aan proklamasi tetap diperlukan
suatu sepanjang hayat?
bangsa
Tunjukkan contoh semangat
• Menunju proklamasi dalam kehidupan
kkan dewasa ini!
pentingn
ya
pewarisa
n
semanga
t
proklama
si
kemerde
kaan
2.6 Menunjukk • Menunju Hubungan Membuat Kuesi Daftar Petunjuk! 4x Buku Paket,
Berilah tanda cek (V) pada kolom yang
an si kap kkan Proklamasi karangan o ceklist 40’ Buku
sesuai dengan pendapat kalian!
positif sikap kemerdekaa singkat ner Pengayaan,
terha dap n dengan tentang N PERNYATAAN Y TD UUD 1945 3
O A K
1 Proklamasi membawa
kebe basan bagi bangsa
Indonesia
SILABUS
Sekolah : ................................................
Kelas : VII
Semester : II ( dua )
Standar Kompetensi : 3. Menampilkan sikap positif terhadap perlindungan dan penegakkan Hak Azasi Manusia
(HAM)
3
DASAR POKOK PEMBELAJA TEKNI BENT CONTOH INSTRUMEN AKTU BELAJAR
RAN K UK
3.1 Menguraika • Menyebutk Perlindun Membaca Tes Tes Berikut ini merupakan 4X Buku Paket, Buku
n hakikat, an gan dan dan tulis Pilihan instrumen HAK ASASI MANUSIA 40 Pengayaan, UUD
hukum dan berbagai Penegakk mendiskusi Ganda nasional, kecuali : 1945 pasca
kelembagaa instrumen an HAM kan materi Uraian A. Kepres No. 36 Ta perubahan,
n HAM HAM tentang B. UU No. 8 Tahun 1998 Piagam HAM,
tugas peran C. UU No. 32 Tahun 2004 UU no.39 th 1999
lembaga- D. UU No. 39 Tahun 1999 ttg HAM
lembaga
perlindungan
HAM, seperti Tes
: Komnas Hak Tes Pilihan Lahirnya perundang-undangan
• Menjelaska Asasi Manu tulis Ganda HAK ASASI MANUSIA nasional
n latar sia;Yayasan Uraian terutama di latar belakangi
belakang Lembaga Ban hal-hal berikut ini, kecuali:
lahirnya tuan Hukum A. komitmen untuk
perundang Indonesia; melaksanakan UDHR
-undangan Komisi untuk B. desakan masyarakat untuk
HAM Orang Hilang mengembangkan
nasional dan Korban kehidupan yang lebih
Tindak demokratis
Kekeras an C. melaksanakan amanat Tap
dan Lembaga MPR No.XVII/MPR/1998
Studi dan tentang HAK ASASI
Advokasi MANUSIA
Masyarakat D. supaya paHak Asasi
Manusia perorangan
(individualisme) tergeser
paham kekeluargaan
(kolektivisme)
3.2 Mendeskrip • Menganalis Perlindun Mengamati , Tes Daftar • Siapa di antara kalian yang 4x Buku Paket, Buku
sikan kasus is kasus- gan dan mencermati lisan Pertan bisa mengemukakan apa 40’ Pengayaan, UUD
pelanggar kasus Penegakk dan yaan yang dimak sud 1945 pasca
an dan pelanggara an HAM membuat pelanggaran HAM? perubahan,
upaya n HAM di laporan Piagam HAM,
4
RAN K UK
lembaga
perlindungan
HAM, seperti Tes
Tindak demokratis
Advokasi MANUSIA
Manusia perorangan
paham kekeluargaan
(kolektivisme)
penegakkan Indonesia tentang • Berikan contoh kasus UU no.39 th 1999

HAM kasus-kasus pelanggaran HAM yang ttg HAM, Media
pelanggar an Tugas terjadi di rumah, sekolah massa
HAM di lingku Penug rumah dan lingkungan tempat Aparat kepolisian
• Mengemuk ngan a tinggal kalian!
4
RAN K UK
lembaga
perlindungan
HAM, seperti Tes
Tindak demokratis
Advokasi MANUSIA
Manusia perorangan
paham kekeluargaan
(kolektivisme)
akan cara- keluarga, san

cara sekolah dan Tugas Tugas :
penangana masyarakat Proyek Buat klipping dari guntingan
n sekitar Penug surat kabar tentang kasus-
pelanggara tempat a kasus pelanggaran HAM
4
RAN K UK
lembaga
perlindungan
HAM, seperti Tes
Tindak demokratis
Advokasi MANUSIA
Manusia perorangan
paham kekeluargaan
(kolektivisme)
n HAM tinggal san

Tugas :
Mengunjungi atau
mewawancarai anggota
kepolisian setempat tentang
4
RAN K UK
lembaga
perlindungan
HAM, seperti Tes
Tindak demokratis
Advokasi MANUSIA
Manusia perorangan
paham kekeluargaan
(kolektivisme)
uapaya yang dilakukannya

dalam rangka penanganan
pelanggran HAM di wilayahnya
3.3 Menghargai • Menguraik Perlindun Membaca, Tes Tes Uraikan secara jelas dan tepat 8x Buku Paket, Buku
4
RAN K UK
lembaga
perlindungan
HAM, seperti Tes
Tindak demokratis
Advokasi MANUSIA
Manusia perorangan
paham kekeluargaan
(kolektivisme)
upa ya an gan dan mendiskusika tulis Uraian peranan lembaga perlindungan 40’ Pengayaan, UUD
perlindunga lembaga Penegakk n dan HAM di bawah ini! 1945 pasca
n HAM perlindung an HAM membuat f. Komnas Hak Asasi Manusia perubahan,
an HAM laporan g. Yayasan Lembaga Bantuan Piagam HAM,
tentang Hukum Indonesia UU no.39 th 1999
4
RAN K UK
lembaga
perlindungan
HAM, seperti Tes
Tindak demokratis
Advokasi MANUSIA
Manusia perorangan
paham kekeluargaan
(kolektivisme)
pasal-pasal h. Komisi untuk Orang Hilang ttg HAM,

UUD 1945 dan Korban Tindak Komnas HAM
hasil Kekersan YLBHI
perubahan i. Lembaga Studi dan Kontras
yang Tes Advokasi Masyarakat LSAM
4
RAN K UK
lembaga
perlindungan
HAM, seperti Tes
Tindak demokratis
Advokasi MANUSIA
Manusia perorangan
paham kekeluargaan
(kolektivisme)
memuat Tes Pilihan

• Menyebutk kandungan tulis Ganda Setiap orang berhak atas
an pasal- Hak Asasi status kewarganegaraan.
pasal Manusia Pernyataan ini merupakan
dalam UUD rumusan jaminan hak asasi
4
RAN K UK
lembaga
perlindungan
HAM, seperti Tes
Tindak demokratis
Advokasi MANUSIA
Manusia perorangan
paham kekeluargaan
(kolektivisme)
1945 hasil manusuai yang terdapat dalam

perubahan pasal 28, khususnya ayat....
yang A. (1)
berkaitan B. (2)
dengan C. (3)
4
RAN K UK
lembaga
perlindungan
HAM, seperti Tes
Tindak demokratis
Advokasi MANUSIA
Manusia perorangan
paham kekeluargaan
(kolektivisme)
HAM D. (4)
3.4 Menghargai • Menunjukk Perlindun Mengamati , Kuesio Skala Petunjuk! 4x Buku Paket, Buku
Berilah tanda cek (V) pada kolom yang
upa ya an sikap gan dan mencermati ner sikap 40’ Pengayaan, UUD
sesuai dengan pendapat kalian!
penegakkan positif Penegakk dan 1945 pasca
4
RAN K UK
lembaga
perlindungan
HAM, seperti Tes
Tindak demokratis
Advokasi MANUSIA
Manusia perorangan
paham kekeluargaan
(kolektivisme)
HAM terhadap an HAM membuat perubahan,

upaya laporan Piagam HAM,
penegakka tentang UU no.39 th 1999
n HAM di upaya-upaya ttg HAM,
wilayahnya penegakkan Media massa
5
RAN K UK
lembaga
perlindungan
HAM, seperti Tes
Tindak demokratis
Advokasi MANUSIA
Manusia perorangan
paham kekeluargaan
(kolektivisme)
• Menampilk HAM di lingku Anggota

an sikap ngan kepolisian
positif keluarga, Tokoh masyarakat
terhadap sekolah dan
upaya masyarakat
5
RAN K UK
lembaga
perlindungan
HAM, seperti Tes
Tindak demokratis
Advokasi MANUSIA
Manusia perorangan
paham kekeluargaan
(kolektivisme)
penegakka sekitar
n dan tempat
perlindung tinggal
an HAM di
wilayahnya
5
RAN K UK
lembaga
perlindungan
HAM, seperti Tes
Tindak demokratis
Advokasi MANUSIA
Manusia perorangan
paham kekeluargaan
(kolektivisme)
5
RAN K UK
lembaga
perlindungan
HAM, seperti Tes
Tindak demokratis
Advokasi MANUSIA
Manusia perorangan
paham kekeluargaan
(kolektivisme)
N PERNYATAAN S S N T S
O S S T
S
1 Orang tua
yang
melalukan pel
anggaran HAM
harus diadili se 5
suai dengan
tingkat
kesalahannya
2 Upaya penega
SILABUS
Sekolah : ................................................
Kelas : VII
Standar Kompetensi : 4. Menampilkan perilaku kemerdekaan mengemukakan pendapat
5
KOMPETEN INDIKATOR MATERI KEGIATAN PENILAIAN W SUMBER
SI DASAR POKOK PEMBELAJAR TEKN BENTU CONTOH INSTRUMEN AKTU BELAJAR
AN IK K
8x
4.1 • Menjelaskan Kemerdeka Mengamati , Tes Tes Kemerdekaan 40’ Buku Paket, Buku
Menjelask hakekat an mencermati tulis Pilihan menyampaikan pendapat di Pengayaan, UUD
an kemerdekaa mengemuk dan membuat Ganda muka umum adalah hak 1945 pasca
hakekat n menge akan laporan ten setiap... perubahan,
kemerdek mukakan pendapat tang J. WNI Media massa
aan pendapat pelaksanaan K. WNA UU Parpol
mengemu kemerde kaan L. Penduduk Tokoh
kakan mengemukaka M. Manusia masyarakat
pendapat n pen dapat di
lingkungan Wujud pelaksanaan
kelu arga, kemerdekaan menyam
sekolah dan paikan pendapat di muka
masya rakat umum ....
sekitar tempat A. demonstrasi
tinggal B. pawai
C. rapat umum
• Mengkaji Tes Daftar D. mimbar bebas
akibat pem lisan pertany
aan Bagaimana pendapat kalian,
batasan
apa akibatnya kalau
kemerdekaa
terhadap kebebasan
n
Tes mengemukakan pendapat
mengemuka
lisan Daftar dila kukan pembatasan-
kan
pertany pembatasan?
pendapat
• Mendeskrips aan
Kemukakan oleh kalian, apa
ikan
akibatnya kalau dalam
konsekuensi
mengemu kakan pendapat
kebe basan
tanpa dilakukan pembatasan-
mengemu
pembatasan?
kakan
penda pat
tanpa
4.2 • Menjelaskan Kemerdeka Diskusi Tes Tes UUD 1945 memberikan 4x Buku Paket, Buku
Mengurai dasar an mempraktekka tulis Pilihan jaminan ter hadap 40’ Pengayaan, UUD
kan mengemuk n Ganda kemerdekaan mengeluarkan 1945 pasca
5
AN IK K
8x
tinggal B. pawai
C. rapat umum
batasan
apa akibatnya kalau
kemerdekaa
terhadap kebebasan
n
mengemuka
kan
pertany pembatasan?
pendapat
• Mendeskrips aan
ikan
konsekuensi
kebe basan
mengemu
pembatasan?
kakan
penda pat
tanpa
pentingn hukum akan kemerdekaan pendapat. Jaminan tersebut perubahan,
ya kemerdekaa pendapat mengemuka tertu ang dalam .... Media massa
kemerde n kan pendapat A. Pasal 27 UU Parpol
5
AN IK K
8x
tinggal B. pawai
C. rapat umum
batasan
apa akibatnya kalau
kemerdekaa
terhadap kebebasan
n
mengemuka
kan
pertany pembatasan?
pendapat
• Mendeskrips aan
ikan
konsekuensi
kebe basan
mengemu
pembatasan?
kakan
penda pat
tanpa
kaan mengemuka secara bebas B. Pasal 28 Tokoh
mengem kan dan C. Pasal 29 masyarakat
u kakan pendapat bertanggungja D. Pasal 30
5
AN IK K
8x
tinggal B. pawai
C. rapat umum
batasan
apa akibatnya kalau
kemerdekaa
terhadap kebebasan
n
mengemuka
kan
pertany pembatasan?
pendapat
• Mendeskrips aan
ikan
konsekuensi
kebe basan
mengemu
pembatasan?
kakan
penda pat
tanpa
pendapa wab de ngan Tes Tes
t secara tema “ tulis Pilihan Dalam menyampaikan
bebas Larangan mero Ganda pendapat di muka umum
5
AN IK K
8x
tinggal B. pawai
C. rapat umum
batasan
apa akibatnya kalau
kemerdekaa
terhadap kebebasan
n
mengemuka
kan
pertany pembatasan?
pendapat
• Mendeskrips aan
ikan
konsekuensi
kebe basan
mengemu
pembatasan?
kakan
penda pat
tanpa
dan kok di berkewajiban dan
bertangg • Menjelaskan kalangan bertanggungjawab untuk,
ung pelajaran kecuali :
6
AN IK K
8x
tinggal B. pawai
C. rapat umum
batasan
apa akibatnya kalau
kemerdekaa
terhadap kebebasan
n
mengemuka
kan
pertany pembatasan?
pendapat
• Mendeskrips aan
ikan
konsekuensi
kebe basan
mengemu
pembatasan?
kakan
penda pat
tanpa
jawab hake kat SMP”. Siswa F. menjaga keutuhan,
kemerdekaa diminta mela persatuan dan kesatuan
n porkan bangsa
6
AN IK K
8x
tinggal B. pawai
C. rapat umum
batasan
apa akibatnya kalau
kemerdekaa
terhadap kebebasan
n
mengemuka
kan
pertany pembatasan?
pendapat
• Mendeskrips aan
ikan
konsekuensi
kebe basan
mengemu
pembatasan?
kakan
penda pat
tanpa
mengemuka tentang kesan G. menjaga keamanan dan
kan dan pesan ketertiban
pendapat pelaksanaan Tes Tes H. menjaga kepen tingan
6
AN IK K
8x
tinggal B. pawai
C. rapat umum
batasan
apa akibatnya kalau
kemerdekaa
terhadap kebebasan
n
mengemuka
kan
pertany pembatasan?
pendapat
• Mendeskrips aan
ikan
konsekuensi
kebe basan
mengemu
pembatasan?
kakan
penda pat
tanpa
secara diskusi tulis Pilihan kelom pok/etnis tertentu
bebas dan tersebut . Ganda I. menghormati hak dan
bertang kebebasan orang lain
6
AN IK K
8x
tinggal B. pawai
C. rapat umum
batasan
apa akibatnya kalau
kemerdekaa
terhadap kebebasan
n
mengemuka
kan
pertany pembatasan?
pendapat
• Mendeskrips aan
ikan
konsekuensi
kebe basan
mengemu
pembatasan?
kakan
penda pat
tanpa
gung jawab
Demonstrasi merupakan
salah satu perwujudan
6
AN IK K
8x
tinggal B. pawai
C. rapat umum
batasan
apa akibatnya kalau
kemerdekaa
terhadap kebebasan
n
mengemuka
kan
pertany pembatasan?
pendapat
• Mendeskrips aan
ikan
konsekuensi
kebe basan
mengemu
pembatasan?
kakan
penda pat
tanpa
mengemukakan penda pat
secara bebas dan
bertanggung jawab.
6
AN IK K
8x
tinggal B. pawai
C. rapat umum
batasan
apa akibatnya kalau
kemerdekaa
terhadap kebebasan
n
mengemuka
kan
pertany pembatasan?
pendapat
• Mendeskrips aan
ikan
konsekuensi
kebe basan
mengemu
pembatasan?
kakan
penda pat
tanpa
• Mengemuka Sebelum melakukan
kan tata demonstrasi pimpinan demo
terlebih dahulu harus....
6
AN IK K
8x
tinggal B. pawai
C. rapat umum
batasan
apa akibatnya kalau
kemerdekaa
terhadap kebebasan
n
mengemuka
kan
pertany pembatasan?
pendapat
• Mendeskrips aan
ikan
konsekuensi
kebe basan
mengemu
pembatasan?
kakan
penda pat
tanpa
cara F. mendata jumlah
mengemuka anggotanya yang akan
kan berdemo
6
AN IK K
8x
tinggal B. pawai
C. rapat umum
batasan
apa akibatnya kalau
kemerdekaa
terhadap kebebasan
n
mengemuka
kan
pertany pembatasan?
pendapat
• Mendeskrips aan
ikan
konsekuensi
kebe basan
mengemu
pembatasan?
kakan
penda pat
tanpa
pendapat G. mengadakan mobilisasi
seca ra anggota yang akan
bebas dan berdemo
6
AN IK K
8x
tinggal B. pawai
C. rapat umum
batasan
apa akibatnya kalau
kemerdekaa
terhadap kebebasan
n
mengemuka
kan
pertany pembatasan?
pendapat
• Mendeskrips aan
ikan
konsekuensi
kebe basan
mengemu
pembatasan?
kakan
penda pat
tanpa
bertanggun H. mengajak organisasi lain
g jawab untuk berdemo
I. melaporkan dan meinta
6
AN IK K
8x
tinggal B. pawai
C. rapat umum
batasan
apa akibatnya kalau
kemerdekaa
terhadap kebebasan
n
mengemuka
kan
pertany pembatasan?
pendapat
• Mendeskrips aan
ikan
konsekuensi
kebe basan
mengemu
pembatasan?
kakan
penda pat
tanpa
izin ke aparat berwenang
7
AN IK K
8x
tinggal B. pawai
C. rapat umum
batasan
apa akibatnya kalau
kemerdekaa
terhadap kebebasan
n
mengemuka
kan
pertany pembatasan?
pendapat
• Mendeskrips aan
ikan
konsekuensi
kebe basan
mengemu
pembatasan?
kakan
penda pat
tanpa
7
AN IK K
8x
tinggal B. pawai
C. rapat umum
batasan
apa akibatnya kalau
kemerdekaa
terhadap kebebasan
n
mengemuka
kan
pertany pembatasan?
pendapat
• Mendeskrips aan
ikan
konsekuensi
kebe basan
mengemu
pembatasan?
kakan
penda pat
tanpa
4.3Mengaku • Menunjukka Kemerdeka Mengamati , Kuesi Skala Petunjuk! 4x
Berilah tanda cek (V) pada kolom
atlisasika n sikap an mencermati oner sikap 40’ Buku Paket, Buku
yang sesuai dengan pendapat
n mengemuk dan membuat Pengayaan, UUD
7
AN IK K
8x
tinggal B. pawai
C. rapat umum
batasan
apa akibatnya kalau
kemerdekaa
terhadap kebebasan
n
mengemuka
kan
pertany pembatasan?
pendapat
• Mendeskrips aan
ikan
konsekuensi
kebe basan
mengemu
pembatasan?
kakan
penda pat
tanpa
kemerdek positif akan laporan kalian! 1945 pasca
aan terhadap pendapat pelaksanaan perubahan,
mengemu penggunaan kemerdekaan Media massa
7
AN IK K
8x
tinggal B. pawai
C. rapat umum
batasan
apa akibatnya kalau
kemerdekaa
terhadap kebebasan
n
mengemuka
kan
pertany pembatasan?
pendapat
• Mendeskrips aan
ikan
konsekuensi
kebe basan
mengemu
pembatasan?
kakan
penda pat
tanpa
ka kan hak mengemukaka UU Parpol
pendapat mengemuka n pendapat di Tokoh
secara kan lingku ngan masyarakat
7
AN IK K
8x
tinggal B. pawai
C. rapat umum
batasan
apa akibatnya kalau
kemerdekaa
terhadap kebebasan
n
mengemuka
kan
pertany pembatasan?
pendapat
• Mendeskrips aan
ikan
konsekuensi
kebe basan
mengemu
pembatasan?
kakan
penda pat
tanpa
bebas dan pendapat keluarga,
bertanggu secara sekolah dan
ng jawab bebas dan masyarakat
7
AN IK K
8x
tinggal B. pawai
C. rapat umum
batasan
apa akibatnya kalau
kemerdekaa
terhadap kebebasan
n
mengemuka
kan
pertany pembatasan?
pendapat
• Mendeskrips aan
ikan
konsekuensi
kebe basan
mengemu
pembatasan?
kakan
penda pat
tanpa
bertanggun sekitar tempat
g jawab tinggal
7
AN IK K
8x
tinggal B. pawai
C. rapat umum
batasan
apa akibatnya kalau
kemerdekaa
terhadap kebebasan
n
mengemuka
kan
pertany pembatasan?
pendapat
• Mendeskrips aan
ikan
konsekuensi
kebe basan
mengemu
pembatasan?
kakan
penda pat
tanpa
N PERNYATAAN S S N T S
O S S T
S
1 Bagi kelompok
yang akan ber 7
demo diahrus
kan meminta
izin terlebih
dahulu
SILABUS
Sekolah : ................................................
Kelas : VIII
Standar Kompetensi : 1. Menampilkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
7
KOMPETENSI INDIKATOR MATERI KEGIATAN PENILAIAN W SUMBER BELAJAR
DASAR POKOK PEMBELAJAR TEKNIK BENT CONTOH INSTRUMEN AKTU
AN UK
3.1. Menjelaska • Menjelaskan Pancasil Membaca dan Tes Tulis Tes Dengan berideologi, 4x40’ Buku teks,
n Pancasila pentingnya a mendiskusika Piliha maka suatu bangsa buku atau tulisan
sebagai ideologi bagi sebagai n isi tulisan n akan .... tentang Pancasila
dasar suatu bangsa dasar tentang ganda N. menjadi bangsa
negara dan negara dan Pancasila yang kuat ,
dan ideologi sebagai dasar O. memiliki gambaran
ideologi negara da ideologi masa depan yang
negara negara RI di cita-citakan*
P. mampu bersikap
tegas terhadap
pengaruh bangsa
lain
Penugas Q. mampu
• Menguraikan an Tugas mempertahankan
ruma kelangsungan hidup
proses
h bangsanya
perumusan
Pancasila
Bacalah buku atau
sebagai dasar
artikel tentang proses
negara
perumusan Pancasla
sebagai dasar negara
dalam sidang BPUPKI
tgl. 29 Mei-1 Juni 1945.
Buatlah ringkasan isi
tulisan tersebut
sepanjang kira-kira
Tes tulis satu halaman dan
Tes kumpulkan hasilnya!
Uraia
• Menjelaskan
n
pengertian
Pancasila
sebagai satu Sila-sila dalam
kesatuan Pancasila merupakan
yang bulat satu kesatuan yang
dan utuh bulat dan utuh.
7
AN UK
P. mampu bersikap
tegas terhadap
pengaruh bangsa
lain
Penugas Q. mampu
proses
h bangsanya
perumusan
Pancasila
Bacalah buku atau
sebagai dasar
negara
perumusan Pancasla
dalam sidang BPUPKI
tulisan tersebut
sepanjang kira-kira
Uraia
• Menjelaskan
n
pengertian
Pancasila
8
AN UK
P. mampu bersikap
tegas terhadap
pengaruh bangsa
lain
Penugas Q. mampu
proses
h bangsanya
perumusan
Pancasila
Bacalah buku atau
sebagai dasar
negara
perumusan Pancasla
dalam sidang BPUPKI
tulisan tersebut
sepanjang kira-kira
Uraia
• Menjelaskan
n
pengertian
Pancasila
8
SILABUS
Sekolah : ................................................
Kelas : VIII
Standar Kompetensi : 2. Memahami berbagai konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia
8
DASAR POKOK PEMBELAJAR TEKNI BENT CONTOH AKTU
AN K UK INSTRUMEN
2.1.Menjelask • Menjelaska Sejarah Menelaah isi Tes Tes Jelaskan pengertian 2x Buku teks, UUD 1945,
an ber- n sistem Perkemban buku tentang tulis Uraian negara Indonesia 40’ Konstitusi RIS, UUDS
bagai ketatanega gan UUD perkembanga sebagai negara 1950
konstitusi raan 1945 n konstitusi kesatuan yang
yang menurut dan UUD berbentuk republik!
pernah UUD 1945 1945.
berlaku di Tes
Indonesia • Menjelaska Tes Uraian Dalam sistem
n sistem tulis Konstitusi RIS terdapat
ketatanega negara di dalam
raan negara. Jelaskan
menurut Tes maksudnya!
Konstitusi Uraian
RIS Tes
tulis Dalam sistem UUDS
• Menjelaska 1950, Indonesia
n sistem menerapkan bentuk
ketatanega republik parlementer.
raan Jelaskan maksudnya!
menurut
UUDS 1950
2.2.Menganali • Menunjukk Sejarah Mengkaji Tes Tes Bukti penyimpangan 2x Buku teks, buku
sis an Perkemban penyimpanga tulis Pilihan terhadap UUD 1945 40’ tentang
penyimpan penyimpan gan UUD n- ganda pada periode 1945- perkembangan
ga- gan 1945 penyimpanga 1949 adalah .... ketatanega-raan
penyimpan terhadap n terhadap A. pemberlakuan republik Indonnesia
gan UUD 1945 konstitusi UUDS
terhadap pada peri- atau UUD B. berlakunya sistem
konstitusi ode 1945- parlementer*
yang 1949 C. pembubaran
berlaku di Tes Konstituante
Indonesia Tes Uraian D. penangkatan
tulis Presiden seumur
hidup
Tunjukkan contoh
8
AN K UK INSTRUMEN
berlaku di Tes
Konstitusi Uraian
RIS Tes
menurut
UUDS 1950
• Menunjukk penyimpangan
an terhadap UUD 1945
penyimpan pada masa Orde Lama,
gan 1949-1965!
terhadap Tes
UUD 1945 Uraian
sesudah Tes
Dekrit tulis
Presiden 5
Juli 1959 Pada masa Orde Lama,
hingga seluruh anggota DPRS
munculnya diangkat oleh
gerakan Presiden. Demikian
pula pada masa Orde
8
AN K UK INSTRUMEN
berlaku di Tes
Konstitusi Uraian
RIS Tes
menurut
UUDS 1950
reformasi Baru, sebagian
anggota DPR dipilih
• Menunjukk oleh Presiden. Jelaskan
an akibat- akibatnya!
akibat
yang
timbul dari
penyimpan
gan
terhadap
konstitusi
atau UUD
2.3.Menunjukk • Menunjukk Sejarah Mengkaji Tes Tes Pada masa Orde Baru 2x UUD 1945 hasil
8
AN K UK INSTRUMEN
berlaku di Tes
Konstitusi Uraian
RIS Tes
menurut
UUDS 1950
an hasil- an adanya Perkemban amandemen Tulis Uraian berkembang kemauan 40’ amandemen, artikel
hasil peluang gan UUD atau politik yang tentang amandemen
amandeme untuk 1945 perubahan bermaksud UUD 1945
n UUD melakukan UUD 1945 mampertahankan UUD
1945 perubahan 1945. Jelaskan makna
atau yang terkandung
amandeme Tes dalam pasal 37 UUD
n UUD Tes Uraian 1945!
1945 tulis Jelaskan prosedur
pengajuan usul
• Menjelaska perubahan UUD 1945!
n proses
amandeme Tugas
rumah
8
AN K UK INSTRUMEN
berlaku di Tes
Konstitusi Uraian
RIS Tes
menurut
UUDS 1950
n atau Penug
perubahan asan Buatlah identifikasi
UUD 1945 pasal-pasal hasil
amandemen atau
• Menunjukk perubahan UUD 1945,
an pasal- yang dilakukan dalam
pasal hasil Sidang Umum MPR
amandeme 1999, 2000, 2001, dan
n atau 2002.
perubahan
UUD 1945
2.4 • Menjelaska Sejarah Mengamati Tes Tes Jelaskan pentingnya 2x UUD 1945 hasil
Menampilka n Perkemban respon tulis Uraian amandemen atau 40’ amandemen, artikel
8
AN K UK INSTRUMEN
berlaku di Tes
Konstitusi Uraian
RIS Tes
menurut
UUDS 1950
n sikap pentingnya gan UUD terhadap perubahan UUD 1945 tentang amandemen
positif amandeme 1945 amandemen dalam menghadapi UUD 1945
terhadap n atau UUD 1945 berbagi perubahan!
UUD 1945 perubahan
hasil UUD 1945
amandeme Tes
n Tes Uraian Jelaskan pengaruh
• Menjelaska tulis amandemen atau
n pengaruh perubahan UUD 1945
amandeme terhadap sistem
n atau pemerintahan
perubahan demokrasi!
UUD 1945
8
AN K UK INSTRUMEN
berlaku di Tes
Konstitusi Uraian
RIS Tes
menurut
UUDS 1950
terhadap Tes
sistem Tes Uraian
pemerintah tulis
an Jelaskan pengaruh
demokrasi amandemen atau
perubahan UUD 1945
• Menjelaska terhadap
n pengaruh perlindungan terhadap
amandeme HAM!
n atau
perubahan
UUD 1945
terhadap
8
AN K UK INSTRUMEN
berlaku di Tes
Konstitusi Uraian
RIS Tes
menurut
UUDS 1950
hak-hak
asasi
manusia
9
SILABUS
Nama Sekolah : ................................................

Kelas : VIII
Mata pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Semester : 1 ( satu )
Standar Kompetensi : 3. Menampilkan ketaatan terhadap perundang-undangan nasional
9
DASAR POKOK PEMBELAJARA TEKNIK BENT CONTOH AKTU
N UK INSTRUMEN
3.1 • Menjelaska Peraturan Membaca isi Tes tulis Tes Kedudukan UUD 1945 2x40’ Buku teks, Buku
Mengidentif n Perundan Undang- Uraian merupakan sumber UU No.10/ 2004
ikasi tata kedudukan g- Undang No. hukum bagi semua tentang
urutan UUD 1945 undanga 10/Tahun 2004 peraturan perundang- Pembentukan
peraturan dalam n undangan. Jelaskan peraturan
perundang- sistem nasional maksudnya! Perundang-
undangan peraturan undangan,
nasional perundang- Tes tulis Tes
undangan Urian Jelaskan fungsi
peraturan perundang-
• Menjelaska undangan dalam
kehidupan bernegara!
n fungsi
Tes tulis Tes
peraturan
Pilihan
perundang-
ganda Bentuk peraturan
undangan
perundang-undangan
yang urutannya satu
• Menguraika
tingkat di bawah
n bentuk Undang-Undang
dan tata adalah ....
urutan H. Ketetapan MPR
peraturan I. Peraturan
perundang- Pemerintah*
undangan J. Peraturan Presiden
nasional K. Keputusan Presiden
3.2. • Mendeskrip Peraturan Mengkaji Penugas Tugas Jelaskan prosses 4x Buku teks, artikel,
Mendeskrip sikan Perundan proses an rumah pembuatan undang- 40’ berita surat kabar
sikan proses g- pembuatan undang, mulai dari
9
N UK INSTRUMEN
n fungsi
Tes tulis Tes
peraturan
Pilihan
perundang-
undangan
perundang-undangan
yang urutannya satu
• Menguraika
tingkat di bawah
proses pembuatan undanga peraturan pengajuan RUU hingga

pembuata undang- n perundang- pengesahannya!
n peraturan undang nasional undangan Tugas
perundang- Penugas rumah Jelaskan prosses
9
N UK INSTRUMEN
n fungsi
Tes tulis Tes
peraturan
Pilihan
perundang-
undangan
perundang-undangan
yang urutannya satu
• Menguraika
tingkat di bawah
undangan an pembuatan peraturan

nasional • Mendeskrp daerah, mulai dari
sikan pengajuan
proses rancanaagan
9
N UK INSTRUMEN
n fungsi
Tes tulis Tes
peraturan
Pilihan
perundang-
undangan
perundang-undangan
yang urutannya satu
• Menguraika
tingkat di bawah
pembuatan peraturan daerah

peraturan hingga
daerah pengesahannya!.
3.3.Menaati • Menjelaska Peraturan Mengamati dan Tes tulis Tes Jelaskan hubungan 4x Buku teks, artikel,
9
N UK INSTRUMEN
n fungsi
Tes tulis Tes
peraturan
Pilihan
perundang-
undangan
perundang-undangan
yang urutannya satu
• Menguraika
tingkat di bawah
peratur-an n kewajiban Perundan mendiskusikan Uraian antara isi pasal 27 ayat 40’ berita surat kabar
perundang- warga g- sikap terhadap (1) dengan keberadaan
undangan negara undanga peraturan peraturan perundang-
nasional terhadap n perundang- undangan!
9
N UK INSTRUMEN
n fungsi
Tes tulis Tes
peraturan
Pilihan
perundang-
undangan
perundang-undangan
yang urutannya satu
• Menguraika
tingkat di bawah
hukum dan nasional undangan

peraturan
perundang-
undangan Penugas Tugas
9
N UK INSTRUMEN
n fungsi
Tes tulis Tes
peraturan
Pilihan
perundang-
undangan
perundang-undangan
yang urutannya satu
• Menguraika
tingkat di bawah
an rumah Buatlah identifikasi

• Menunjukka tentang sikap atau
n ketaatan perbuatan yang
terhadap menunjukkan ketaatan
9
N UK INSTRUMEN
n fungsi
Tes tulis Tes
peraturan
Pilihan
perundang-
undangan
perundang-undangan
yang urutannya satu
• Menguraika
tingkat di bawah
peraturan terhadap peraturan

perundang- perundang-undangan!
undangan Kemukakan secara
tertulissekurang-
9
N UK INSTRUMEN
n fungsi
Tes tulis Tes
peraturan
Pilihan
perundang-
undangan
perundang-undangan
yang urutannya satu
• Menguraika
tingkat di bawah
kurangnya sepuluh
contoh sikap atau
perbuatan!
3.4. • Menunjukka Peraturan Mengamati Tes tulis Tes Jelaskan pengaruh 2x Buku teks, berita
1
N UK INSTRUMEN
n fungsi
Tes tulis Tes
peraturan
Pilihan
perundang-
undangan
perundang-undangan
yang urutannya satu
• Menguraika
tingkat di bawah
Mengidentif n upaya Perundan pemberitaan Uraian Undang– Undang No. 40’ media masa
i kasi kasus pemberan- g- media masa 31 Tahun 1999 tentang
korupsi dan tasan undanga tentang kasus Pemberantasan Tindak
upaya korupsi di n korupsi dan Pidana Korupsi
1
N UK INSTRUMEN
n fungsi
Tes tulis Tes
peraturan
Pilihan
perundang-
undangan
perundang-undangan
yang urutannya satu
• Menguraika
tingkat di bawah
pemberant Indonesia nasional pemberantasan terhadap upaya

asan korupsi Penugas Tugas pemberantasan
korupsi di an rumah korupsi di Indonesia!
Indonesia • Mengidentif Buatlah identifikasi
1
N UK INSTRUMEN
n fungsi
Tes tulis Tes
peraturan
Pilihan
perundang-
undangan
perundang-undangan
yang urutannya satu
• Menguraika
tingkat di bawah
ikasi kasus kasus korupsi di

korupsi di daerah Anda yang
daerah sedang disidangkan
atau telah divonis oleh
1
N UK INSTRUMEN
n fungsi
Tes tulis Tes
peraturan
Pilihan
perundang-
undangan
perundang-undangan
yang urutannya satu
• Menguraika
tingkat di bawah
pengadilan!
3.5. • Merumuska Peraturan Mengkaji UU Tes tulis Tes Buatlah pengertian 4x UU No. 29 Thn 1999
Mengidenifi n Perundan No. 29 Thn Uraian korupsi menurut 40’ UU No. 31 Thn 1999
kasi pengertian g- 1999 tentang pengertian Anda!
1
N UK INSTRUMEN
n fungsi
Tes tulis Tes
peraturan
Pilihan
perundang-
undangan
perundang-undangan
yang urutannya satu
• Menguraika
tingkat di bawah
pengertian korupsi undanga Penyelenggara

anti korupsi n an Negara yang Tes tulis Tes
dan • Menyebutk nasional Bersih dan Uraian Sebutkan landasan
instrumen an Bebas dari KKN hukum pemberan
1
N UK INSTRUMEN
n fungsi
Tes tulis Tes
peraturan
Pilihan
perundang-
undangan
perundang-undangan
yang urutannya satu
• Menguraika
tingkat di bawah
(hukum dan landasan UU No. 31 tasan korupsi di

kelembaga hukum Tahun 1999 Indonesia!
an) anti pemberant tentang Tes tulis Tes
korupsi di asan Pemberantasan Uraian
1
N UK INSTRUMEN
n fungsi
Tes tulis Tes
peraturan
Pilihan
perundang-
undangan
perundang-undangan
yang urutannya satu
• Menguraika
tingkat di bawah
Indonesia korupsi Tindak Pidana Sebutkan lembaga-

Korupsi lembaga pemberan
• Menyebutk tasan korupsi di
an Indonesia!
1
N UK INSTRUMEN
n fungsi
Tes tulis Tes
peraturan
Pilihan
perundang-
undangan
perundang-undangan
yang urutannya satu
• Menguraika
tingkat di bawah
lembaga-
lembaga
pemberant
asan
1
N UK INSTRUMEN
n fungsi
Tes tulis Tes
peraturan
Pilihan
perundang-
undangan
perundang-undangan
yang urutannya satu
• Menguraika
tingkat di bawah
korupsi
1
SILABUS
Nama Sekolah : ................................................

Kelas : VIII
Standar Kompetensi : 4. Memahami pelaksanaan demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan
1
DASAR POKOK PEMBELAJAR TEKNI BENT CONTOH INSTRUMEN AKTU
AN K UK
4.1 Menjelaskan • Menjelaskan Demokrasi Menelaah buku Tes Tes Jelaskan pengertian demokrasi 4 x 40’ Buku teks, artikel dll
hakikat pengertian dalam atau artikel tentang Uraian secara etimologis maupun
demokrasi demokrasi berbagai demokrasi dan terminologis!
aspek perkembangannya
• Menguraikan kehidupan Tes tulis Tes Pelaksanaan demokrasi
sejarah Pilihan langsung seperti di Yunani kuno
perkembangan ganda dapat terlaksana karena....
demokrasi A. jumlah penduduk
nya sedikit*
B. permasalahannya sederhana
C. kehidupan politik-nya stabil
D. Masyarakatnya homogen
Demokrasi yang diterapkan di

• Menguraikan Tes tulis Tes negara-negara barat, seperti
macam-macam Pilihan Amerika serikat, adalah
demokrasi ganda demokrasi ....
B. rakyat
C. liberal*
D. totaliter
E. terpimpin
4.2 Menjelaskan • Menjelaskan Demokrasi Menelaah buku Tes tulis Tes Jelaskan pentingnya kehidupan 4 x 40’ Buku teks, artikel dll
pentingnya pentingnya dalam ber atau artikel tentang Uraian demokrasi dalam menata
kehidupan kehidupan bagai aspek kehidupan kehidupan bersama!
demokrasi demokrasi kehidupan demokrasi
dalam
bermasyarakat • Menunjukkan Tes tulis Tes Tunjukkan cara-cara pemilihan
, berbangsa, praktik-praktik Uraian Presiden secara demokratis!
dan bernegara demokrasi
dalam
kehidupan
politik
1
AN K UK
nya sedikit*

B. rakyat
C. liberal*
D. totaliter
E. terpimpin
• Menunjukkan Tes tulis Tes Tunjukkan bahwa koperasi

praktik-praktik Uraian merupakan praktik demokrasi
demokrasi dalam kehidupan ekonomi!
dalam
kehidupan
ekonomi
4.3 Menunjukkan • Menunjukkan Demokrasi Mengamati dan Penugas Tugas Tunjukkan kebaikan budaya 8 x 40’ Buku teks, artikel,
sikap positif kebaikan dalam mendiskusikan an rumah demokrasi dibanding budaya pemberitaan media masa
1
AN K UK
nya sedikit*

B. rakyat
C. liberal*
D. totaliter
E. terpimpin
terhadap budaya berbagai sikap terhadap otoriter!

pelaksanaan demokrasi aspek demokratisasi
demokrasi kehidupan Tes Jika suatu ketika Anda diminta
dalam • Menampilkan Tes tulis Uraian memimpin pertemuan remaja,
berbagai sikap apa yang akan Anda lakukan
kehidupan demokratis terhadap berbagai usul dan
dalam berbagai perbedaan pendapat!
kehidupan
masyarakat
1
SILABUS
Nama Sekolah : ................................................

Kelas : VIII
Standar Kompetensi : 5. Memahami kedaulatan rakya dan sistem pemerintahan di Indonesia

AN K UK INSTRUMEN
5.1. • Merumuskan Kedaulata Menelaah Tes Tes Jelaskan pengertian 8x Buku teks, UUD 1945
Menjelaska pengertian n Rakyat sistem tulis Uraian kedaulatan rakyat! 40’
n makna kedaulatan dan demokrasi
kedaulatan rakyat Sistem menurut UUD
rakyat Pemerinta 1945 Tes Jelaskan peranan DPR
• Mendeskripsi han Tes Uraian dalam sistem
kan Negara tulis pemerintahan yang
lembaga- Indonesia berasas kedaulatan
lembaga rakyat!
pelaksana
kedaulatan
rakyat
5.5.Mendeskrip • Membanding Kedaulata Menelaah Tes Tes Bandingkan sistem 8x Buku teks, UUD
sikan kan sistem n Rakyat sistem tulis Uraian pemerintahan 40’ 1945, UUDS 1950,
sistem pemerintaha dan demokrasi presidensial dengan Konstitusi RIS
pemerintah n Sistem menurut UUD sistem pamerintahan
an presidensial Pemerinta 1945 parlementer
Indonesia dengan han
dan peran parlementer Negara
lembaga Indonesia Tes
negara • Menjelaskan Tes Uraian Tunjukkan ketentuan-
1
AN K UK INSTRUMEN
lembaga rakyat!
pelaksana
kedaulatan
rakyat
sebagai sistem tulis ketentuan dalam UUD

pelaksana pemerintaha 1945 yang
kedaulatan n Indonesia menegaskan bahwa
rakyat sistem pemerintahan
di Indonesia adalah
sistem presidensial!
5.6.Menunjukka • Menunjukka Kedaulata Mengamati Tes Tes Setujukah Anda jika 4x Buku teks, artikel,
n sikap n sikap n Rakyat dan tulis Uraian DPR diangkat tanpa 40’ pemberitaan media
positif positif dan mendiskusikan melalui pemilu, masa
terhadap terhadap Sistem sikap terhadap dengan alasan
kedaulatan kedaulatan Pemerinta kedaulatan penghematan
rakyat dan rakyat han rakyat keuangan negara!
sistem Negara Tes Berikan alasan Anda!
pemerintah Indonesia Tes Uraian
an tulis Setujukah Anda jika
Indonesia • Menunjukka dikatakan bahwa
setelah bergulirnya
1
AN K UK INSTRUMEN
lembaga rakyat!
pelaksana
kedaulatan
rakyat
n sikap reformasi, warga

positif negara tidak wajib
terhadap mematuhi kebijakan
pemerintaha pemerintah. Berikan
n Indonesia
1
SILABUS
Nama Sekolah : ................................................

Kelas : IX
Standar Kompetensi : 1. Menampilakan dalam usaha pembelaan negara
1
ALOKAS
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN PENILAIAN SUMBER
INDIKATOR I
DASAR POKOK PEMBELAJARAN TEKNI BENTU CONTOH BELAJAR
WAKTU
K K INSTRUMEN
1.1 Menjelaskan • Menguraikan Pembelaan Membuat Tes Tes Sebutkan 3 unsur- 4 x 40’ Buku Materi
pentingnya unsur-unsur Negara laporan tulis Lisan pokok berdirinya pokok
usaha negara pelaksanaan bela sebuah negara tentang
pembelaan negara di Pembelaan
negara lingkungan Negara
tempat
• Menentukan tinggalnya Tes Tes Sebutkan 4 fungsi
fungsi negara tulis Uraian negara yang
mutlak harus
dimiliki oleh
• Menemukan Tes sebuah negara
hak – hak dan Tes Pilihan
kewajiban tulis ganda Salah satu
kewajiban kewajiban warga
warga negara negara Indonesia
adalah :
A. Mengeluarkan
pendapat
B. Mendapat
pendidikan
C. Membela
negara
D. Mendapat
pelindungan
hukum
3.2. Menjelaskan • Menguraikan Pembelaan Membuat Tes Lisan Sebutkan 3 unsur- 4 x 40’ Buku Materi
pentingnya unsur-unsur Negara laporan tulis pokok berdirinya pokok
pembelaan negara di Uraian Pembelaan
negara • Menentukan lingkungan Tes Sebutkan 4 fungsi Negara
fungsi negara tempat tulis negara yang
tinggalnya mutlak harus
Tes dimiliki oleh
• Menemukan Pilihan sebuah negara
hak – hak dan Tes ganda
kewajiban tulis Salah satu
1
ALOKAS
INDIKATOR I
WAKTU
K K INSTRUMEN
tempat
mutlak harus
dimiliki oleh
adalah :
A. Mengeluarkan
pendapat
B. Mendapat
pendidikan
C. Membela
negara
D. Mendapat
pelindungan
hukum
3.3. Mengidentifik • Mengidentifikas Pembelaan Mengidentifikasi Tes Tes Sebutkan Pasal 4 X 40 Guntingan
asi bentuk- i peraturan per Negara Perundang – tulis Lisan dalam UUD’45 koran/Klipin
bentuk usaha undang- undangan yang yang mengatur g
pembelaan undangan berhubungan tentang kewajiban
negara tentang wajib dengan bela membela negara
bela negara negara bagi warga negara
Indonesia
Tes Tes
• Menunjukan tulis Pilihan Pada saat
contoh ganda Indonesia da lam
tindakan yang keadaan bahaya
1
ALOKAS
INDIKATOR I
WAKTU
K K INSTRUMEN
tempat
mutlak harus
dimiliki oleh
adalah :
A. Mengeluarkan
pendapat
B. Mendapat
pendidikan
C. Membela
negara
D. Mendapat
pelindungan
hukum
menunjukkan seo rang warga
upaya negara hendaknya
membela ...
negara A. Menyelamatka
n diri
menghindari
bahaya
B. Mendorong TNI
mengadapi
ancaman
C. Menyuruh
1
ALOKAS
INDIKATOR I
WAKTU
K K INSTRUMEN
tempat
mutlak harus
dimiliki oleh
adalah :
A. Mengeluarkan
pendapat
B. Mendapat
pendidikan
C. Membela
negara
D. Mendapat
pelindungan
hukum
orang lain
untuk
memberikan
perlawanan
D. Bersama TNI
menghadapi
musuh
1
ALOKAS
INDIKATOR I
WAKTU
K K INSTRUMEN
tempat
mutlak harus
dimiliki oleh
adalah :
A. Mengeluarkan
pendapat
B. Mendapat
pendidikan
C. Membela
negara
D. Mendapat
pelindungan
hukum
1.4 Menampilkan • Menentukan Pembelaan Mengkaji tulisan Tes Tes Sikap Seorang 8 X 40 Buku teks,
peran serta sikap terhadap Negara tentang berbagai tulis Pilihan warga negara berita surat
dalam usaha pihak-pihak ancaman Ganda Indonesia kabar,
pembelaan tertentu yang terhadap Terhadap pihak – atikel
negara ingin integritas NKRI, pihak yang akan
menghancurka baik dari luar menghancurkan
n NKRI maupun dari NKRI hendaknya
dalam ....
A. Mendorong
B. Mencegah
C. Membiarkan
Tes D. membantu
1
SILABUS
Nama Sekolah : ................................................

Kelas : IX
Standar Kompetensi : 2. Memahami pelaksanaan Otonomi daerah
1
KEGIATAN ALOKAS
KOMPETENSI MATERI SUMBER
INDIKATOR PEMBELAJARA PENILAIAN I
DASAR POKOK BELAJAR
N TEKNI BENTUK CONTOH WAKTU
Mengamati K Daftar INSTRUMEN
Jelaskan hakekat
15.1Mendeskripsik • Menemukan Partisipasi
penyelenggar Tes Pertanya otonomi daerah Buku teks, UU
an pengertian hakekat masyarak
a- an Lisan an 8 x 40 No. 32 Thn
otonomi otonomi daerah at dalam
pemerintah- 2004,
daerah pelaksana
an daerah Sebutkan empat
• Menemukan an
Tes Daftar diantara tujuan
rumusan tujuan otonomi
Lisan Pertanya rumusan
pembentukanot daerah
an pemberian otonomi
onomi daerah daerah
2.2 Menjelaskan • Menguraikan Partisipasi Mengkaji Tes Tes Bentuk partisipa si 8 X 40 Guntingan
pentingnya pentingnya masyarak pemberitaan tulis Pilihan masyarakat dalam Koran/Kliping
partisipasi partisipasi at dalam tentang ganda pelaksa naan
masyarakat masyarakat pelaksana peraturan otonomi daerah
dalam dalam an daerah dan dibidang ekonomi
perumusan perumusan otonomi kebijakan adalah ....
kebijakan kebijakan daerah pemerintah A. Melaksanakan
publik di publik di daerah di tugas sesuai
daerah daerah daerahnya dengan
masing- kewajibannya
masing B. Membayar PBB
C. Membantu
masyarakat
mengaman kan
Tes lingkung an
Tes Pilihan D. Mematuhi
tulis ganda aturan yang
berlaku di
• Menganalisis masyarakat
konsekuensi Dibawah ini adalah
tidak aktifnya per nyata an yang
masyarakat menunjuk an
1
KEGIATAN ALOKAS
DASAR POKOK BELAJAR
Jelaskan hakekat
pemerintah- 2004,
daerah pelaksana
• Menemukan an
onomi daerah daerah
dalam konseku ensi

perumusan dan Akibat keti dak
pelaksanaan aktifan masyara
kebijakan kat dalam
publik di perumusan dan
daerah pelaksanaan kebija
kan publik kecuali,
....
C. Kebijakan
publik yang di
buat tidak
sesuai dengan
kepentingan
masyarakat
D. Kebijakan
publik hanya
menguntung
kan kelompok
atau golongan
tertentu
E. Kebijakan
publik dapat
1
KEGIATAN ALOKAS
DASAR POKOK BELAJAR
Jelaskan hakekat
pemerintah- 2004,
daerah pelaksana
• Menemukan an
onomi daerah daerah
dimanfaatkan
oknum – oknum
yang tidak bert
anggung jawab
F. Kebijakan
publik yang
dikeluarkan
dapat meng
ayomi
masyarakat
1
SILABUS
Nama Sekolah : ................................................

Kelas : IX
Standar Kompetensi : 3. Memahami dampak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
KEGIATAN
KOMPETENSI MATERI ALOKASI SUMBER
INDIKATOR PEMBELAJARA PENILAIAN
DASAR POKOK WAKTU BELAJAR
N TEKNIK BENTU CONTOH INSTRUMEN
3.1. Menjelaskan • Menjelask Globalisasi Mengamati Tes lisan TesK Apa yang dimaksud 4x40’ Media
pengertian an makna dalam masuknya Uraian globalisasi ? cetak dan
dan globalisasi berbagai produk- elektronik
pentingnya aspek produk luar
globalisasi • Menggurai kehidupan negeri serta Tes lisan Tes Sebutkan lima dampak
bagi Indonesia kan berita-berita Uraian positif dan lima negatif
dampak internasional globalisasi!
globali
sasi
terhadap
berbagai
kehidupan
masyarak
at
3.2. Mendeskripsik • Menjelask Globalisasi Mengkaji buku Tes lisan Tes Jelaskan apa yang 8 X 40 Buku
an politik luar an dalam tentang Uraian dimaksud dengan politik teks,
negeri dalam hakekat berbagai politik luar luar negeri bebas aktif? media
hubungan politik luar aspek negeri RI cetak dan
internasional negeri kehidupan elektronik
di era global bebas Tes Tes Peranan apa yang bisa
1
KEGIATAN
globali
sasi
terhadap
berbagai
kehidupan
masyarak
at
aktif dilakukan bangsa

• Peranan Indonesia dalam
Lisan
Indonesia Uraian menghadapi kekacuan di
dalam Timor Timur?
percatura
n
Internasio
nal
1
KEGIATAN
globali
sasi
terhadap
berbagai
kehidupan
masyarak
at
3.3 Mendeskripsik • Menilai Globalisasi • Mengamat Tes lisan Tes Indonesia sama sekali 8 X 40 Media
an dampak dampak dalam i dan Uraian tidak ingin terlibat dalam cetak dan
globalisasi globali berbagai mengkaji konflik antar negara. elektronik
terhadap sasi yang aspek peranan Jelaskan alasannya! , tokoh
kehidupan positif kehidupan Indonesia masyarak
bermasyarakat bagi dalam at
, berbangsa kehidupan percatura
dan bernegara bermasya n Tes Tes Tunjukkan peranan
rakat, Internasio Lisan Uraian Indonesia dalam
berbangsa nal dan memajukan kawasan Asia
dan dampak Tenggara
bernegara globalisasi
• Menjelask
an
dampak
globalisasi
bagi
kehidupan
bermasyar
akat,
1
KEGIATAN
globali
sasi
terhadap
berbagai
kehidupan
masyarak
at
berbangsa
dan
bernegara
11.4Menentukan • Menentuk Globalisasi Mengamati Tes lisan Tes Bacalah surat 4 X 40 Guntinga
sikap terhadap an sikap dalam dan mengkaji Uraian Kabar menyangkut n koran/
dampak terhadap berbagai dampak berbagai pengaruh asing. Kliping
globalisasi dampak aspek globalisasi Buatlah komentar atau
positif kehidupan dalam bidang penilaian pengaruh
globalisasi ekonomi, globalisasi dalam bidang
1
KEGIATAN
globali
sasi
terhadap
berbagai
kehidupan
masyarak
at
dalam politik, dan ekonomi!

kehidupan budaya
berbangsa Jelaskan dampak globali
dan sasi terhadap kehidupan
bernagara ekonomi, politik, dan
Penugas Tugas budaya!
an rumah
Tunjukkan dampak posi tif

• Menentuk Tes globalisasi. Kemuka kan
an sikap Tes tulis Lisan sikap Anda terhadap hal
terhadap tersebut!
dampak
negatif Tes Tunjukkan dampak
globalisasi Tes tulis Lisan negatif globalisasi.
dalam Kemukakan sikap Anda
kehidupan terhadap hal tersebut
berbangsa
dan Tugas Buat karangan singkat
bernegara Penugas rumah degan tema Sikap saya
an terhadap dampak positif
1
KEGIATAN
globali
sasi
terhadap
berbagai
kehidupan
masyarak
at
dan negatif globalisasi

terhadap kehidupan siswa
di sekolah saya
Buat karangan singkat

degan tema Sikap saya
terhadap dampak positif
dan negatif globalisasi
terhadap kehidupan gaya
hidup remaja di sekitar
tempat tinggal siswa
1
SILABUS
Nama Sekolah : ................................................

Kelas : IX
Standar Kompetensi : 4. Menampilkan prestasi diri sesuai kemampuan demi keunggulan bangsa
KEGIATAN ALOKAS
DASAR POKOK BELAJAR
N TEKNIK BENTUK CONTOH INSTRUMEN WAKTU
4.1 Menjelask • Menjelaska Prestasi Mengkaji Tes Apa yang dimaksud 4 x 40’ Buku Materi
Tes tulis
an n Diri berbagai Lisan prestasi diri ? Pokok
pentingny pentingnya tulisan atau Prestasi Diri
a prestasi prestasi pemberita-an
diri bagi diri bagi yang berkait-
keunggula keunggula an dengan
n bangsa n bangsa prestasi diri
Tes Bagaimana cara mengenal
Tes tulis
• Macam – Lisan potensi diri?
macam
prestasi
diri
4.2 Mengenal • Mengenal Prestasi Menginventari Penugas Tugas Kemukakan aktivitas 4 X 40 Koran/
potensi potensi diri Diri sir potensi diri an rumah prestasi diri yang anda Kliping
diri untuk untuk miliki
berprestas berprestasi
i sesuai sesuai
kemampu
1
KEGIATAN ALOKAS
DASAR POKOK BELAJAR
Tes tulis
Tes tulis
macam
prestasi
diri
an kemampu-
an Penugas Tugas Kenali dirimu sendiri dan
• Pentingnya an rumah kembangkan prestasi yang
menggali kau miliki!
prestasi
diri
1
KEGIATAN ALOKAS
DASAR POKOK BELAJAR
Tes tulis
Tes tulis
macam
prestasi
diri
4.3 Menampil- • Menunjukk Prestasi Mengidentifik Penugas Tugas Coba sebutkan beberapa 4 X 40 Gambar
kan peran an diri asi aktivitas an rumah potensi, bakat,atau ke tokoh –
serta berbagai yang mampuan yang ada pada tokoh yang
dalam aktivitas menunjukkan dirimu. berprestasi
berbagai untuk prestasi diri
aktivitas mewujudk
untuk an prestasi
mewujudka diri sesuai
n prestasi kemampua
diri sesuai n demi
kemampua keunggula
n demi ke n bangsa Diskusik Apa yang perlu kau lakukan
unggulan • Prestasi Penugas an untuk mengembangkan
bangsa diri perlu an potensi dirimu itu.
dikembang Diskusikan atau konsultasi
kan untuk kan dengan teman atau
mencapai orang lain yang lebih
keunggula dewasa! Laporkan
n bangsa hasilnya!
1
1
1

2 Silabus Final LPMP

Uploaded by

Document Information

Original Title

Copyright

Available Formats

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

Did you find this document useful?

Is this content inappropriate?

Copyright:

Available Formats

2 Silabus Final LPMP

Uploaded by

Copyright:

Available Formats

PEDOMAN PENGEMBANGAN SILABUS

III. Latar Belakang

IV. Karakteristik Mata Pelajaran

Warga negara yang

NO. DIMENSI MATERI

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

2.1 Menunjukkan sikap positif 2.1 Mendeskripsikan hakikat norma-

3.1 Mendeskripsikan makna 2.1 Menjelaskan makna proklamasi

3.1 Menguraikan hakikat hukum dan

4.1 Menjelaskan hakekat kemerdeka

11.1 Mendeskripsikan pengertian otono

V. Karakteristik Peserta Didik

1. Perkembangan Aspek Kognitif

2. Perkembangan Aspek Psikomotor

II. PENGERTIAN, PRINSIP, DAN TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN SILABUS

1. Sekolah dan komite sekolah

3. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)

4. Tahap-tahap Pengembangan Silabus

1. KOMPONEN DAN LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN SILABUS

Silabus memuat sekurang-kurangnya komponen-komponen berikut ini.

Nama Sekolah :....................................

1. Standar Kompetensi : .......................

2. Kompetensi Dasar : .......................

3.Materi Pokok/Pembelajaran : .......................

4. Kegiatan Pembelajaran : .......................

8. Sumber Belajar : .......................

2. Langkah-langkah Pengembangan Silabus

A. Mengisi identitas Silabus

B. Menuliskan Standar Kompetensi

C. Menuliskan Kompetensi Dasar

4. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran

Dalam mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran harus dipertimbangkan:

Selain itu harus diperhatikan:

5. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

Pemilihan kegiatan pembelajaran mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

Kriteria indikator adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Ragam Teknik Penilaian beserta Ragam Bentuk Instrumennya

Teknik Bentuk Instrumen

• Uji petik kerja produk

• Uji petik kerja prosedur

• Uji petik kerja prosedur dan produk

7. Menentukan Alokasi Waktu

Brady, L. (1992). Curriculum development. (4th ed.) New York: Prentice-Hall.

Cavendish. S. (1990). Observation activities. London: Paul Chapman Publishing Ltd.

Romiszowski, A.J. (1981) Designing Instructional Systems. London:Nichols publishing.

Walden University. (2002). Science curriculum.

DAFTAR KATA KERJA OPERASIONAL

Kreatif : mampu menghasilkan suatu karya meskipun dalam bentuk sederhana.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

penegakkan Indonesia tentang • Berikan contoh kasus UU no.39 th 1999

akan cara- keluarga, san

n HAM tinggal san

uapaya yang dilakukannya

pasal-pasal h. Komisi untuk Orang Hilang ttg HAM,

memuat Tes Pilihan

1945 hasil manusuai yang terdapat dalam

HAM terhadap an HAM membuat perubahan,

• Menampilk HAM di lingku Anggota

Nama Sekolah : ................................................

proses pembuatan undanga peraturan pengajuan RUU hingga

undangan an pembuatan peraturan

pembuatan peraturan daerah

hukum dan nasional undangan