You are on page 1of 21

REPRODUKSI TUMBUHAN

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Ilmu Tanaman

Disusun oleh: Kelompok 7 Dylis Hartanto (150510100196) Indra Permana (150510100205) Fitri Utami Hasan (150510100207) Fathi Habibatur Rahman (150510100217) Ujang Rohimat (150510100218)

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJAJARAN 2010

BAB I
Kelompok 7 | Reproduksi Tanaman 1

PENDAHULUAN

I.

LATAR BELAKANG Pada siklus hidup tumbuhan, generasi sporofit dan generasi generatif muncul secara bergantian, bunga adalah organ reproduktif dari sporofit Angiospermae. Gametofit jantan (butir pollen) berkembang tepatnya di dalam kotak sari, sementara gametofit betina (kandung embrio) berkembang tepatnya di dalam bakal biji. Fertilisasi ganda berkembang menjadi zigot dan endosperm. Ovulum berkembang menjadi biji dan ovarium berkembang menjadi buah. Tumbuhan mempunyai berbagai cara untuk mencegah fertilisasi sendiri, sehingga keanekaragaman genetik semakin bervariasi. Bioteknologi tanaman antara lain rekayasa genetik sedang mengadakan perubahan dalam bidang pertanian dan banyak mengundang perdebatan di masyarakat. Agar reproduksi tumbuhan dan bioteknologi tanaman dapat dipahami dalam kaitannya dengan pemuliaan tanaman dan penerapan IPTEKS di bidang pertanian, maka perlu dikaji pengetahuan tentang biologi bunga, perkembangan gametofit jantan dan betina, pollinasi dan fertilisasi ganda, inkompabilitas sendiri, perkembangan bakal biji, embrio dan bakal buah, serta bioteknologi tanaman khususnya rekayasa genetik.

II.

TUJUAN Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk agar mahasiswa mampu memahami pengetahuan tentang siklus hidup tumbuhan sejak perkembangan gametofit jantan dan gametofit betina sampai menjadi sporofit dewasa yang menghasilkan bunga lengkap dengan bioteknologinya, dalam kaitannya dengan pemuliaan tanaman dan penerapan IPTEKS dalam bidang pertanian.

III.

RUMUSAN MASALAH 1. Siklus hidup tanaman 2. Biologi bunga, perkembangan gametofit jantan dan betina 3. Pollinasi, fertilasi ganda dan inkompatibilitas sendiri 4. Perkembangan bakal biji, embrio dan bakal buah
Kelompok 7 | Reproduksi Tanaman 2

5. Bioteknologi tanaman

Kelompok 7 | Reproduksi Tanaman

BAB II

I.

SIKLUS HIDUP TANAMAN Dalam genetika tumbuhan, pengetahuan mengenai mitosis dan meiosis tidak bisa dilupakan. Mitosis didefinisikan sebagai proses pembelahan nucleus yang berasosiasi dengan pembelahan sel somatic yang menghasilkan sel baru yang identik dengan asalnya dan memiliki jumlah kromosom yang identik dengan asalnya. Siklus sel terdiri dari beberapa periode yaitu G1, S (sintesis), G2 (yang merupakan bagian dari interfase) dan M (mitosis). Mitosis terdiri dari profase, metaphase, anaphase dan telofase. Meiosis merupakan proses ketika terjadi gametogenesis dan kromosom menjadi haploid. Meiosis terdiri dari dua siklus yaitu meiosis I dan meiosis II. Tahap-tahapan dalam siklus hidup tumbuhan termasuk proses fertilisasi dan perkembangan embrio, merupakan hal mendasar dalam pemuliaan tanaman. Siklus hidup tumbuhan menunjukkan periode yang berselang-seling antara fase haploid dan fase diploid. Pada tanaman, sel haploid dibentuk melalui meiosis dan disebut spora. Tanaman haploid ini membentuk gamet yang disebut gametifit. Tanaman diploid yang memproduksi spora disebut sporofit. Meiosis menghasilkan dua macam spora. Spora yang diproduksi di anter disebut mikrospora. Mikrospora dibentuk dari sel khusus yang disebut sel induk mikrospora. Sel induk mikrospora adalah sel-sel diploid yang membelah membentuk empat mikrospora yang haploid. Gametofit jantan menjadi matang, setelah inti sel membelah menjadi 2 sel sperma. Spora yang dihasilkan ovul disebut megaspore, pada tiap ovul, sel diploid (sel induk megaspore) mengalami pembelahan meiosis, membentuk empat megaspore yang haploid. Tiga dari empat megaspore terdisintegrasi sedang satu megaspore menjadi megaspore yang fungsional. Inti sel dari megaspore fungsional membelah melalui mitosis sebanyak tiga kali, menghasilkan emapat nukleus. Penyerbukan adalah transfer polen ke daerah reseptif pada pistil. Pistil adalah struktur yang membawa ovul. Tiap pistil terdiri dari tiga bagian yaitu stigma yang merupakan daerah reseptif terhadap polen, stilus dan ovary.
Kelompok 7 | Reproduksi Tanaman 4

Polen akan berkecambah setelah mencapai stigma dan membentuk tabung polen. Pada tumbuhan terjadi fertilisasi ganda. Zigot (sel diploid) terbentuk karena fusi sel telur dengan sperma. Sel triploid terbentuk karena fusi sperma dengan inti polar yang membentuk endosperm.

II. BIOLOGI BUNGA, PERKEMBANGAN GAMETOFIT JANTAN DAN BETINA Perkembangan Gametofit Jantan (Butir Pollen): Gametofit jantan (butir pollen) berkembang di dalam kotak sari (anthera), tepatnya di dalam theca Terjadi pembelahan meiosis dari mikrosporosit yang diploid (2n) menjadi 4 buah mikrospora yang haploid (n) Masing-masing mikrospora yang haploid (n) membelah secara mitosis menjadi satu sel generatif dan satu sel buluh/sel tabung Sel buluh yang mengandung sel generatif berkembang menjadi tabung pollen Sel generatif yang haploid (n) membelah secara mitosis menjadi dua sel sperma yang haploid (n)

Perkembangan Gametofit Betina (Kandung Embrio) : Berkembang di dalam ovulum yang yang terdapat di dalam ovarium Megasporosit yang diploid (2n) membelah secara meiosis menjadi 4 megaspora yang haploid (n), 1 fertil, 3 steril Satu nukleus megaspora yang haploid (n) membelah secara mitosis sebanyak 3 kali menghasilkan 8 nukleus yang haploid (n) yang akan berkembang menjadi kandung embrio Di dalam kandung embrio terdapat 1 sel gamet betina, 2 sel sinergid 3 sel antipoda dan 2 inti polar

III. POLLINASI, FERTILASI GANDA DAN INKOMPATIBILITAS SENDIRI Pollinasi (Penyerbukan): Merupakan proses menempelnya pollen pada stigma Ada yang menggunakan beberapa perantara seperti angin dan serangga
Kelompok 7 | Reproduksi Tanaman 5

Fertilisasi (Pembuahan): Pencegahan Fertilisasi (Inkompatibilitas) Adalah suatu kemampuan dari suatu tumbuhan untuk menolak pollennya sendiri atau pollen dari kerabat dekat tumbuhan tersebut Dapat memperbesar variasi genetik Mekanismenya karena adanya penghalang biokimia di stigma yang mencegah pollen yang menempel berkembang tidak sempurna Menolak pollen yang mempunyai sebuah allel S yang berpasangan dengan allel di dalam sel stigma Terdiri dari : Inkompatibilitas sendiri secara sporofitik (sporofitic self incompatibility) adalah pemblokiran respons dari sel yang terdapat dalam stigma Inkompatibilitas sendiri secara gametofitik (gametofitic self incompatibility) adalah suatu respons stigma terhadap pollennya sendiri dengan membuka aquaporin Fertilisasi Ganda Polen jatuh ke stigma dan berkecambah menjadi tabung pollen yang akan menuju ke ovulum dalam ovarium melalui stylus Sel generatif yang haploid (n) membelah secara mitosis menjadi 2 sel sperma yang haploid (n) Terjadinya fertilisasi ganda yaitu : 1 sel sperma yang haploid (n) memfertilisasi sel telur yang haploid (n) menjadi zygot yang diploid (2n) kemudian berkembang menjadi embrio yang diploid (2n) 1 sel sperma lainnya yang haploid (n) menyatu dengan dua inti polar yang masing-masing haploid (n) menjadi endosperm yang triploid (3n)

IV. PERKEMBANGAN BAKAL BIJI, EMBRIO DAN BAKAL BUAH Perkembangan Bakal Biji (Ovulum) menjadi Biji (Semen) : Perkembangan endosperm Mendahului perkembangan embrio Inti triploid dari sel endosperm pada pusat ovulum membentuk multi inti atau super sel yang mengandung cairan ( endosperm cair) seperti susu
Kelompok 7 | Reproduksi Tanaman 6

Sitokinesis dari endosperm cair menjadi multi selluler akan menyekat sitoplasma dengan membentuk membran di antara inti sehingga endosperm menjadi padat Endosperm tersebut mengandung nutrien untuk perkecambahan Contoh : air kelapa merupakan endosperm cair dan endosperm buah kelapa yang sudah mendaging merupakan endosperm padat

Perkembangan Embrio : Zygot membelah secara mitosis ke arah transfersal menjadi sel basal dan sel terminal Sel basal membelah dan berkembang menjadi satu berkas sel suspensor. Sel terminal membelah dan berkembang menjadi menjadi proembrio yang menempel pada suspensor dan mulai terbentuk kotiledon Embrio yang mempunyai jaringan meristem diapit di antara kotiledon Jenis jaringan meristem yang terdapat pada embrio yaitu protoderm, meristem dasar, dan prokambium Perkembangan embrio dapat memantapkan kedua ciri dari bentuk tumbuhan adanya poros akar dan bagian atas tanaman adanya pola melingkar dari protoderm, yang akan menjadi epidermis, meristem dasar yang akan menjadi parenkim dan prokambium yang akan menjadi jaringan pembuluh

Perkembangan Bakal Buah (Ovarium) Menjadi Buah (Fructus) : Dinding ovarium berkembang menjadi pericarpium yang ditandai dengan pelayuan bunga Buah terdiri dari buah kering dan buah yang mendaging Pematangan buah kering lebih lama dibandingkan dengan penuaan (senesense) jaringan buahnya, senesence menyebabkan polong membuka dan melepaskan biji dari polong. Pematangan buah mendaging dikontrol oleh interaksi dari hormon, yang dicirikan dengan daging buah yang melunak, perubahan warna, dan perubahan rasa. Pembentukan Buah berfungsi untuk : Melindungi dan membungkus biji Menolong penyebaran biji oleh angin ataupun oleh binatang
Kelompok 7 | Reproduksi Tanaman 7

Sebagai makanan manusia.

V. BIOTEKNOLOGI TANAMAN Pengertian bioteknologi tanaman : Pengertian umum : Suatu inovasi di dalam penggunaan tanaman atau penggunaan zat yang diperoleh dari tanaman, untuk membuat suatu produk yang berguna bagi manusia

Pengertian spesifik : Penggunaan organisme hasil modifikasi genetik (GMO = Genetically Modified Organism) di dalam bidang pertanian dan industri. Sejarah Perkembangan Bioteknologi : Seleksi buatan/artifisial pada jagung yang dilakukan pada jaman batu Hibridisasi natural antara beberapa spesies rumput-rumputan untuk membentuk gandum Seleksi buatan/artificial dan hibridisasi untuk memperbaiki sifat dari jagung mutan Opaque-2 yang ditemukan sekitar 40 tahun yang lalu karena mengandung kadar lisin dan triptofan yang tinggi tetapi endospermnya lunak, sehingga diperoleh endosperm yang keras. Dilakukannya rekayasa genetik yaitu dengan cara transfer gen.

Kelompok 7 | Reproduksi Tanaman

BAB III

I.

PERTANYAAN-PERTANYAAN 1. Gambar atau buat bagan alur serta jelaskan garis besar siklus hidup tumbuhan sejak perkembangan bulir pollen dan kantung lembaga sampai menjadi sporofit dewasa yang menghasilkan bunga ! 2. Gambar dan jelaskan morfologi sebuah bunga yang lengkap dan sebut bagianbagiannya secara lengkap ! 3. Gambar atau buat bagan alur serta jelaskan perkembangan gametofit jantan dan gametofit betina sampai terbentuk sel sperma dan sel telur ! 4. Gambar atau buat bagan alur serta jelaskan dasar genetis dari inkompatibilitas sendiri pada tumbuhan ! 5. Gambar atau buat bagan alur serta jelaskan tentang pertumbuhan tabung pollen dan fertilisasi ganda ! 6. Gambar atau buat bagan alur serta jelaskan tentang perkembangan embrio tumbuhan Dycotiledoneae ! 7. Gambar serta jelaskan tentang perbedaan struktur biji kacang, biji jarak, dan biji jagung ! 8. Gambar atau buat bagan alur serta jelaskan tentang perbedaan antara perkecambahan kacang merah dan kacang kapri !

Kelompok 7 | Reproduksi Tanaman

II. JAWABAN 1.

SIKLUS HIDUP TUMBUHAN Ringkasan Siklus Hidup Tumbuhan : Butir pollen (gametofit jantan) berkembang di dalam kotak sari (theca) dari kepala sari (anthera). Kandung embrio (gametofit betina) berkembang di dalam ovulum dari ovarium. Pollinasi berlangsung, saat butir pollen hinggap di dalam stigma, Bulu polen berkecambah membentuk tabung pollen di sepanjang stylus, lalu melalui mikrofil masuk ke dalam ovulum dari ovarium. Fertilisasi berlangsung saat salah satu sel spermanya membuahi sel telur di dalam kandung embrio, yang kemudian menjadi zigot. Zigot berkembang menjadi embrio (sporofit) di dalam ovulum, yang berkembang menjadi biji, Ovarium berkembang menjadi buah yang mengandung biji.

Kelompok 7 | Reproduksi Tanaman

10

Biji berkembang menjadi kecambah sporofit, yang terus berkembang menjadi sporofit dewasa yang menghasilkan bunga.

2.

BIOLOGI BAGIAN BUNGA BAGIAN-BAGIAN BUNGA Kelopak bunga (calyx), terdiri dari : daun kelopak bunga (sepalum, jamaknya : sepala) Mahkota bunga (corolla), terdiri dari : daun mahkota bunga (petalum, jamaknya : petala) Kelopak bunga (calyx) dan mahkota bunga (corolla) disebut perhiasan bunga (perianthium) Benang sari (stamen, jamaknya : stamina), terdiri dari :
Kelompok 7 | Reproduksi Tanaman 11

kepala sari (anthera), mengandung kotak sari (theca) tangkai sari (filamentum) Putik (pistillum), terdiri dari : bakal buah (ovarium), mengandung bakal biji (ovulum) tangkai putik (stylus) kepala putik (stigma) Ke empat bagian di atas disangga oleh dasar bunga (receptaculum) PENAMPANG MELINTANG BUNGA : Empat bagian dari bunga secara berurutan dari luar ke dalam yaitu : kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari dan putik. Kelopak bunga (calyx) terdiri dari daun kelopak bunga (sepalum, jamaknya : sepala). Mahkota bunga (corolla) terdiri dari daun mahkota bunga (petalum, jamaknya : petala). Benang sari (stamen, jamaknya : stamina) terdiri dari kepala sari (anthera) dan tangkai sari (filamentum). Di dalam anthera terdapat kotak sari (theca). Di dalam kotak sari inilah diproduksi serbuk sari (pollen). Putik (pistillum) terdiri dari bakal buah (ovarium), tangkai putik (stylus) dan kepala putik (stigma). Tempat menempelnya ke empat bagian bunga pada tangkai bunga disebut dasar bunga (receptaculum).

Kelompok 7 | Reproduksi Tanaman

12

3.

Perkembangan Gametofit Angiospermae (Pollen dan Kandung Embrio) . a) Butir pollen (gametofit jantan yang belum dewasa) berkembang di dalam sporangium (kandung pollen, kotak sari) dari anthera pada ujung dari stamen. Butir pollen menjadi gametofit jantan dewasa ketika sel generatifnya membelah membentuk dua sel sperma. Hal ini biasanya berlangsung setelah sebuah butir pollen hinggap pada stigma dari sebuah pistillum dan tabung pollen mulai tumbuh. (b) Kandung embrio (gametofit betina) berkembang di dalam sebuah ovulum, yang terbungkus di dalam ovarium pada dasar pistillum. Di dalam sporangium dari ovulum terdapat sel diploid berukuran besar disebut megasporosit. Megasporosit dalam species ini membelah secara meiosis dan menghasilkan
Kelompok 7 | Reproduksi Tanaman 13

empat sel haploid. Akan tetapi hanya satu sel yang terus bertahan hidup, yaitu menjadi megaspora (ini berbeda dengan pembentukan pollen, yang keempat sel hasil meiosis terus tumbuh menjadi gametofit jantan). Megaspora mengalami pembelahan mitosis tiga kali sehingga terbentuk kandung embrio yaitu gametofit betina yang berisi delapan sel. Ovulum sekarang terdiri dari kandung embrio yang dikelilingi oleh integumentum (jaringan pelindung).

4.

Di dalam kelompok gen dari suatu populasi tanaman, terdapat lusinan allel dari gen-S. Apabila suatu butir pollen mempunyai sebuah allel yang berpasangan dengan sebuah allel dari suatu stigma tempat pollen itu jatuh, maka tabung pollen tidak dapat tumbuh. (a) Pada persilangan ini, pollennya berasal dari suatu tanaman dengan genotipe S3S4 (segregesi selama meiosis menghasilkan setengah pollen haploid mempunyai allel S3 dan setengahnya lagi mempunyai allel S4. Allel dari pollen tidak berpasangan dengan allel dari stigma, dan pollen tersebut berkecambah (membentuk tabung pollen yang dapat memandu sperma ke ovulum ke dalam ovarium yang terdapat di dasar pistillum dan carpellum.

Kelompok 7 | Reproduksi Tanaman

14

(b) Pada persilangan ini, apabila setengah dari butir pollen mempunyai sebuah allel S1 yang berpasangan dengan sebuah allel S1 dari stigma, maka butir pollen tersebut gagal untuk berkecambah. (c) Pada persilangan ini, keseluruhan butir pollen mempunyai allel S1 dan

S2 yang berpasangan dengan allel S1 dan S2 dari stigma, maka tidak ada satupun pollen yang dapat berkecambah atau semua pollen gagal berkecambah. Sumber : Campbell dan Reece, 2002 : 788 Pada tumbuhan dari familia kubis-kubisan (Brassicaceae) paling sedikit ada dua produk protein dari lokus-S. (gen yang mengkode protein tersebut sangat berpaut erat, karena gen tersebut diwarisi sebuah gen tunggal terlebih dahulu). Salah satu dari produk protein, yang pada diagram ini diberi label R, adalah sebuah protein reseptor yang berlokasi di dalam matriks ekstraselluler (dinding) dari sel epidermis stigma. Produk lainnya dari lokus-S adalah protein kinase (K) yang menempel di dalam membrana plasma dari sel stigma (protein kinase adalah suatu enzim yang mengaktifkan protein lainnya dengan melalui fosforilasi). Protein tersebut berinteraksi yang tergantung pada tahapan dalam diagram hipotesis mekanisme inkompatibilitas sendiri ini.

Kelompok 7 | Reproduksi Tanaman

15

5.

Setelah sebuah butir pollen dibawa oleh angin atau seekor binatang lainnya ke sebuah stigma, maka sebuah tabung pollen (buluh serbuk) yang panjang mulai tumbuh ke bawah, di dalam stylus, menuju ke ovarium. Tabung pollen tersebut mengeluarkan dua buah sel sperma ke dalam kandung embrio dari sebuah ovulum. Salah satu sperma memfertilisasi sel telur, membentuk zigot, yang diploid (2n); sel sperma yang satunya lagi melebur dengan dua inti polar dari sel kandung lembaga, yang biasanya berukuran besar, membentuk sel triploid (3n) yang akan berkembang menjadi jaringan nutrisi yang disebut endosperm.

Kelompok 7 | Reproduksi Tanaman

16

Sumber : Campbell dan Reece, 2002 : 790

6.

Zigot membelah ke arah transversal, menjadi sel basal dan sel terminal. Sel basal membelah terus ke arah transversal, menjadi suspensor, yang berfungsi sebagai transfer nutrien ke embrio dari tanaman induknya. Sel terminal membelah beberapa kali, menjadi proembrio, yang menempel pada suspensor.

Kelompok 7 | Reproduksi Tanaman

17

Pada proembrio terdapat meristem primer berupa protoderm bakal epidermis, meristem dasar bakal parenkhim, dan prokambium bakal jaringan pembuluh. Proembrio berkembang menjadi embrio yang terdiri dari : dua buah kotiledon yang mengapit sebuah ujung pucuk embrio (plumulae), sebuah ujung akar embrio (radicula), makanan cadangan (endosperm) dan suspensor, yang kesemuanya dibungkus oleh kulit biji (testa). Sumber : Campbell dan Reece, 2002 : 791

7.

Kelompok 7 | Reproduksi Tanaman

18

a) Biji kacang. Kotiledon yang mendaging dari biji kacang merah, yang termasuk Dicotyledoneae, menyimpan makanan cadangan yang telah diabsorbsi dari endosperm pada saat pembentukan biji. b) Biji jarak. Biji jarak mempunyai kotiledon yang tipis seperti membran yang akan mengabsorbsi makanan cadangan dari endosperm pada saat biji berkecambah. c) Biji jagung. Seperti biji Monocotyledoneae lainnya, biji jagung hanya mempunyai satu kotiledon yang disebut skutellum. Bakal akar dibungkus oleh coleorhiza sedangkan bakal tunas dibungkus oleh coleoptyl. Sumber : Campbell dan Reece, 2002 : 792 8.

Kelompok 7 | Reproduksi Tanaman

19

Radikula, yaitu akar lembaga, organ yang pertama kali muncul dari biji yang berkecambah. Kemudian, pucuk lembaga memecah tanah dan muncul ke permukaan tanah. (a) Pada kacang merah. Huk (lengkungan) berada di bawah kotiledon pada hipokotil, sehingga pelurusan huk akan menarik kotiledon dari dalam tanah untuk muncul ke permukaan. (b) Pada kacang kapri. Huk (lengkungan) berada di atas kotiledon pada epikotil, sehingga pada waktu terjadi pelurusan huk, kotiledon tetap berada di dalam tanah. (c) Pada jagung dan rumput-rumputan lainnya. Pucuk lembaga tumbuh tegak ke atas melalui selubung koleoptil, dan kotiledon tetap berada di dalam tanah. Sumber : Campbell dan Reece, 2002 : 794

Kelompok 7 | Reproduksi Tanaman

20

BAB IV

I.

KESIMPULAN Dalam genetika tumbuhan, pengetahuan mengenai mitosis dan meiosis tidak bisa dilupakan. Mitosis didefinisikan sebagai proses pembelahan nucleus yang berasosiasi dengan pembelahan sel somatic yang menghasilkan sel baru yang identik dengan asalnya dan memiliki jumlah kromosom yang identik dengan asalnya. Tahap-tahapan dalam siklus hidup tumbuhan termasuk proses fertilisasi dan perkembangan embrio, merupakan hal mendasar dalam pemuliaan tanaman. Siklus hidup tumbuhan menunjukkan periode yang berselang-seling antara fase haploid dan fase diploid. Perkembangan Gametofit Jantan (Butir Pollen) ditunjukan dengan Gametofit jantan (butir pollen) berkembang di dalam kotak sari (anthera), tepatnya di dalam theca, Terjadi pembelahan meiosis dari mikrosporosit yang diploid (2n) menjadi 4 buah mikrospora yang haploid (n), Masing-masing mikrospora yang haploid (n) membelah secara mitosis menjadi satu sel generatif dan satu sel buluh/sel tabung , Sel buluh yang mengandung sel generatif berkembang menjadi tabung pollen, Sel generatif yang haploid (n) membelah secara mitosis menjadi dua sel sperma yang haploid (n). Perkembangan Gametofit Betina (Kandung Embrio) ditunjukan dengan adanya perkembangan di dalam ovulum yang yang terdapat di dalam ovarium, Megasporosit yang diploid (2n) membelah secara meiosis menjadi 4 megaspora yang haploid (n), 1 fertil, 3 steril, Satu nukleus megaspora yang haploid (n) membelah secara mitosis sebanyak 3 kali menghasilkan 8 nukleus yang haploid (n) yang akan berkembang menjadi kandung embrio, Di dalam kandung embrio terdapat 1 sel gamet betina, 2 sel sinergid 3 sel antipoda dan 2 inti polar. Pada proses fertilisasi terdapat proses Fertilisasi Ganda yang ditunjukkan dengan Polen jatuh ke stigma dan berkecambah menjadi tabung pollen yang akan menuju ke ovulum dalam ovarium melalui stylus. Sel generatif yang haploid (n) membelah secara mitosis menjadi 2 sel sperma yang haploid (n).1 sel sperma yang haploid (n) memfertilisasi sel telur yang haploid (n) menjadi zygot yang diploid (2n) kemudian berkembang menjadi embrio (2n). 1 sel sperma lainnya yang haploid (n) menyatu dengan dua inti polar yang masing-masing haploid (n) menjadi endosperm yang triploid (3n).

Kelompok 7 | Reproduksi Tanaman

21

You might also like