You are on page 1of 7

PERTUMBUHAN STUDI ISLAM DIDUNIA

Pada zaman awal Kelahiran Islam, Nabi dan para sahabatnya menjadikan masjid sebagai tempat untuk mempelajari Islam, Kemudian menjadi pusat studi Islam.Mahmud Yunus menjelaskan bahwa pusat-pusat studi Islam klasik adalah Mekah dan Madinah (Hijaz ),Basrah dan Kaufak ( Irak ) Damaskus dan Palestina ( Syam ) dan Fistat ( Mesir ) No 1 2 3 Kota Baghdad Mesir Spanyol Lembaga Bait Al-Hikmah Madrasah Nizhamiyah Universitas Al-Azhar Universitas Cordoba Pendiri Al-Amin ( Bani Abbas ) Nizham Al-Muluk Fatimah (Syiah ) Abdurrahman III (Umayah )

A. STUDI ISLAM DINEGARA MUSLIM Didunia Islam terdapat pusat-pusat studi Islam , Seperti Universitas Al-Azhar diMesir dan Universitas Ummul Qura di Arab Saudi.Diteheran didirikan Universitas Teheran.Di universitas ini Studi Islam dilakukan dalam satu fakultas yang disebut Kulliyah ( Fakultas Agama ). Terdapat program studi Ushuluddin,Tasawuf dan sejenisnya.Universitas Al-Azhar (Mesir ) dapat dibedakan menjadi dua periode. Pertama periode sebelum tahun 1961 dan kedua periode setelah tahun 1961.Pada periode pertama,di universitas terdapat fakultas yang sama dengan fakultas-fakultas yang ada di IAIN (sekarang UIN ) sedangkan setekah tahun 1961, di Universitas tersebut diselenggarakan Faklultas-fakultas umum disamping Fakultas Agama. Di Indonesia studi Islam dilaksanakan di 14 Institut Agama Islam Negeri dan 39 sekolah tinggi Agama Islam (STAI ) B. STUDI ISLAM DINEGARA BARAT Kajian tentang keislaman di Barat sudah ada sejak abad ke -19 yaitu ketika para sarjana Barat mulai tertarik mempelajari dunia timur , Khususnya dunia Islam.Kajian Islam dibarat dipelopori oleh para ahli ketimuran ( Orientalis ), sejarah perjumpaan Barat-Islam dimulai sejak Abad ke-13. Kajian-kajian keislaman di Barat lebih terfokus,terutama pada bidang Filsafat dan Ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh akademi barat pada awal-awal Renaissance adalah karya karya para Filosof dan saintis muslim. Karya Ibnu Sina, AlQanun At-Tibb, misalnya menjadi rujukan paling penting ilmu kedokteran di Eropa selama lebih tiga abad.Ibn Rusyid, Fasl Al Maqal, menjadi rujukan kaum tercerahkan diEropa untuk menghadapi dominasi Gereja.

Perbedaan mendasar tradisi Kajian Islam didunia Timur ( Islam ) dan dibarat terletak pada pendekatan yang digunakan. Ditimur pendekatan lebih berorentasi pada penguasaan subtansi materi dan penguasaan atas khazanah keislaman klasik. Adapun Islamic studies dibarat kajianya lebih berorientasi pada Islam sebagai realitas atau fenomena sosial. Dunia Akademi Barat lebih terbuka pada cabang cabang keilmuan Islam yang lain. Tidak hanya Filsafat dan sains tapi juga cabang-cabang Ilmu keislaman, seperti AlQuran, Hadits,Figh, dan sejarah Islam.Berkembangya kajian-kajian terhadap ilmu-ilmu ini merupakan respon dari semakin meningkatnya kajian arkeologis, antropologis, histories, dan sosiologis di Eropa,Dunia Islam pada abad ke-19 menjadi salah satu Situs Arkeologis yang paling eksotis untuk dikaji. Kajian kajian tentang Al-Quran, Hadits,Figh dan lainya yang selama ini oleh kalangan muslim diposisikan sebagai serpihan turats yang dimuliakan, Oleh ilmuwan barat dikaji secara kritis dan ditinjau dari aspek-aspek humanis yang membentuknya.Hal ini tentu sangat berguna bagi dinamika khazanah keislaman. Studi tentang keislaman di Barat ( yang dilakukan para Orientalis 0 berangkat dari paradignma berpikir bahwa Islam adalah Agama yang bias diteliti dari sudut mana saja dan dengan kebebasan sedemikian rupa tidak mengherankan kalau mereka begitu bebasnya menilai, mengkritik bahkan melucuti ajaran-ajaran dasar Islam yang bagi kaum muslimin tabu untuk dipermaslahkan. Studi yang mereka lakukan meiputi seluruh aspek ajaran Islam seperti Sejarah, Hukum, Teologi, A-Quran, Hadits, Tassawuf, Bahasa, Politik, Kebudayan dan Pemikiran.. Secara umum kajian Islam dibarat sebelum decade 70-an diwarnai oleh sikapcuriga yang tinggi terhadap Islam.Ini terlihat dari karya karya intelektual para Orientalis yang kebanyakan menyudutkan Islam atau memperlihatkan warna anti Islam.Namun dua decade terakhir terlihat arus balik kecendurangan kajian Islam di Barat mulai Melunak ada semacam simpati, kalau bukan sikap protagonist. Untuk melihat Islam lebih dekat secara Akademis .Prespektif akademis inilah yang mengubah image orientalis terhadap Islam. 2. PUSAT-PUSAT KAJIAN ISLAM DI BARAT Studi Islam di Negara-negara Barat diselengarakan di beberapa Negara, antara lain sebagai berikut : a. Kanada Kajian Keislaman di Kanada pertama kali dilakukan di McGll University dengan tokoh utamanya Wilfred Cantwell Smith.Gagasan utaa dibukanya kajian ini adalah banyaknya konflik yang ditimbulkan oleh isu agama.Hal ini mengugah smith untuk membuka pusat kajian agar para sarjana Barat tahu secara benar tentang Islam dan sekaligus untuk mengurangi adanya keslahpahaman diantara mereka.

Dikanada , studi Islam bertujuan : Pertama,menekuni kajian budaya dan peradaban Islam daro Zaman Nabi Muhammad SAW, Hingga masa kontemporer. Kedua,memahami ajaran Islam dan masyarakat muslim diseluruh dunia.Ketiga, memepelajari beberapa bahasa muslim. b. Amerika Serikat Di Amerika, studi-studi Islam pada umumnya memang menekankan pada studi sejarah Islam, bahasa Islam selain bahasa Arab, sastra dan ilmu-ilmu sosial yang berada di pusat studi Timur Tengah atau timur dekat. Di Chicago, kajian Islam diselenggarakan di Chicago University, Di UCLA, Studi Islam dibagi menjadi beberapa komponen,Pertama, mengenai Doktrin agama Islam, termasuk sejarah pemikiran Islam.Kedua,Bahasa Arab, termasuk teks-teks klasik mengenai sejarah hokum, dan lain-lain.Ketiga Bahasa-bahasa non Arab yang muslim seperti Turki, Urdu, Persia dan sebagainya, sebagai bahasa yang dianggap telah ikut melahirkan Kebudayaan Islam.Keempat,Ilmu-ilmu sosial, sejarah, bahasa Arab, dan sosiologi.Selain itu ada kewajiban menguasai secara pasif, satu atau dua bahasa Eropa. Dalam mengkaji sejarah Muslim Amerika Serikat, Ahmad Winter menyarankan untuk meneliti lima sumber informasi, yaitu (1) dokumen-dokumen yang ditinggalkan oleh muslim yang dijual sebagai budak serta para pedagang budak (2) sejarah perkembangan Islam di Afrika barat (3) data statistik tentang kelompok kelompok etnik yang dijual sebagi budak (4) wilayah-wilayah yang merupakan tempat tinggal tuan-tuan [pembeli budak dan (5) data tentang jumlah budak yang dijual ke wilayah tertentu pada setiap tahunya ( Juhaya.S.Praja , 1992:90) Dalam literatur terdapat suatu anggapan bahwa muslim Amerika pertama adalah imigran Arab dari kalangan Afro Amerika dengan cara jual beli budak..Anggapan ini dibantah oleh Akbar Muhammad.Ia mencatat bahwa orang Amerika pertama yang tercatat sebagai pemeluk Islam adalah Reverend Norman, seorang Misionaris Gereja metodis di Turki yang memeluk agama Islam pada tahun 1870. Disamping itu , migrasi orang-orang islam ke Amerika Serikat sejak akhir Abad ke19 hingga paruh kedua abad ke-20, sekurang-kurangnya terjadi lima gelombang : Pertama, migrasi terjadi pada tahun 1875 hingga 1912. Mereka berasal dari Syria, Jordania, Palestina, dan Libanon yang ketika masih berada dibawah Pemerintahan Utsmani. Kedua, Migrasi terjadi pada tahun 1918 sampai 1922, yaitu seteah terjadi perang dunia pertama. Ketiga, migrasi terjadi pada tahun 1930 sampai 1938 yang terkondisikan karena kebijakan imigrasi Amerika Serikat yang memberikan prioritas kepada mereka yang keluarganya telah lebih dahulu menetap di Amerika Serikat. Keempat, migrasi terjadi pada tahun 1947 hingga tahun 1960 berasal dari Timur tengah, tapi berasal dari India, Pakistan, Eropa Timur dann Ui Soviet. Kelima, migrasi dimulai pada tahun 1967 hingga sekarang. Cara mereka mempertahankan keislamanya telah digambarkan oleh Eric C.Lincoln dalam bukunya, The Black Muslims in Amrica.

c.

Inggris Di Inggris, Studi Islam digabungkan dalam School of Oriental and African Studies ( Fakultas studi ketimuran dan Afrika ) yang memiliki bebagai jurusan bahasa dan kebudayaan di Asia dan Afrika.Salah satu program studinya adalah program MA tentang masyarajat dan budaya Islam yang dapat dilanjutkan ke jenjang Doktor. Universitas Cambridge dan Universitas Edinburgh menerima bantuan sekitar 16 Juta Poundsterling.Kedua Universitas tersebut memang memiliki beberapa pengalaman dalam hubungan dengan Islam, terutama dalama pendidikan Islam.Hampir bertahun-tahun, Universitas Edinburgh selalu menawarkan para pelajar dari kalangan muslim.Univeritas tersebut adalah Universitas pertama yang mengembangkan system pendidikan Islami dan pembelajaran tentang Timur tengah.Hampir sekitar 60 mahasiswa bergabung dan belajar di Fakultas Asia dan pembelajaran Timur Tengah setiap tahunya. d. Belanda Salah satu Ilmuwan disana menyatakan bahwa studi Islam di Belanda sampai setelah perang Dunia II, masih merupakan Refleksi dari akar anggapan bahwa islam bermusuhan dengan Kristen, dan pandangan Islam sebagai Agama tidak patut dianut.Belakangan ada sifat yang lebih objektif seperti yang tertulis dalam berbagai brosur, bahwa studi Islam diBelanda lebih menekankan pada kajian Islam di Indonesia tertentu, tapi kurang menekankan pada aspek sejarah Islam itu sendiri. Dinegara ini, kajian Islam dilakukan di Universitas Leiden.Universitas ini merupakan perguruan tinggi yang sangat intens memperjuangkan kajian Islam menjadi bagian dari lembaga kajian di Universitas ini. e. Jerman Di Jerman, Studi islam difokuskan pada kajian-kajian tentang bahasa, budaya, dan agama, yang lebih dikenal dengan seminar Orientais ( Orientalisches Seminar ). Tokoh yang berpengaruh dalam kajian Islam pada genersai pertama di Jerman adalah Theodore Noldeke ( 1836 -1930), Julius Wellhausen (1844-1918) dan Ignaz Goldzhier ( 18501921), yang masing-masing dikenal karena penelitian mereka tentang Al-Quran, awal sejarah Islam dan perkembangan internal agama dan budaya Islam.Pada generasi kedua muncul tulisan-tulisan dari Helmut Ritter ( 1882-1971) mengenai teks-teks agama Islam dan karya-karya Carl Brockelmann ( 1868-1956) mengenai sejarah teks-teks Arab. f. Australia Studi Islam di Australia dilakukan oleh sebagian orang Indonesia yang bertujuan mengamalkan Islam.Kajian ini dilakukan di lingkungan mahasiswa muslim Indonesia yang belajar di beberapa universitas di Melbourne. Beberapa mahasiswa muslim Indonesia di Monash juga menghadiri pengajian yang diadakan Islam Study Group yang pada umumnya berbentuk tafsir Quran.Merekan juga aktif menghadiri pertemuan kelompok muslim yang dikenal dengan sebutan jamaah tabligh.

3. KRITIK TERHADAP STUDY ISLAM DI BARAT


Belajar Islam ke Barat memang sudah lama jadi masalah controversial.Di samping memiliki kelebihan, ia juga memiliki kekurangan yang tidak terlepas dari kritikankritikan yang tidak bias terabaikan.Tokoh ilmuwan muslim yang sangat gencar melakukan kritik terhadap studi Islam di Barat adalah Daud Rasyid.Ia meragukan pandangan sementara orang yang mengatakan bahwa studi Islam di dunia Barat dari segi metodologi lebih unggul disbanding di dunia Timur. Menurut Daud Rasyid, secara materi, Barat sampai saat ini tidak mampu mengeluarkan sarjana-sarjana yang menguasai bidang-bidang tertentu dari ilmu Islam, seperti ahli tafsir, ahli hadist, ahli fiqih, ahli bahasa, ahli sejarah , dan sebagainya. Sebagian besar karya orientalis diwarnai oleh sikap-sikap seperti memutarbalikkan fakta, memalsukan sejarah, menyalahpahami teks, serta menyusupkan kebohongan dan fitnah.Akan tetepi secara umum, karya-karya sebagian orientalis yang jujur itu patut kita hargai dan bermanfaat bagi sebagian peneliti, khususnya pemula. Para pengamat studi orientalis yang jujur mengemukakan beberapa kelemahan orientalis yang sulit dumungkiri siapa pun diantaranya sebagai berikut : 1. Tidak menguasai bahasa Arap secara baik, sense bahasa yang lemah, dan pemahaman yang terbatas atas konteks pemakaian bahasa Arab yang variatif. 2. Perasaan Superioritas sebagai orang Barat . 3. Orientalis Barat sangat memegang teguh doktrin doktrin mereka yang tidak boleh dikritik, bahkan sampai ketingkat fanatic buta. 4. Sebagian besar kajian Orientalisme terkait dengan kepentingan Negara-negara tertentu yang mendanai kajian itu. Jadi sebagai seorang muslim yang baik, tentu kita harus memikirkan secara jernih resiko dan dampaknya dikemudian hari.jika hasil dari belajar Islam ke Barat ternyata seperti apa yang kita lihat hari ini, yaitu banyaknya pikiran yang menyimpang dari para Alumni Barat, ini jelas memperkuat kebenaran analisis Furuqi. Ternyata bantuan luar negeri dalam bentuk beasiswa studi Islam di Barat sebenarnya merupakan upaya merusak pemikiran . Sepintas gejala ini seperti TawaranMi Instan dan Beras kepada warga muslim yang miskin di beberapa Tempat.Inilah yang telah di peringatkan Allah dalam Al-Quran:

Artinya: Maka janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan janganlah ( Setan ) yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah ( Q.S Fathir (35):5)

C.KAJIAN ISLAM DI ASIA TENGGARA

Islam di Asia Tenggara dan dIndonesia khususya pada awalnya tidak menarik perhatian, meskipun demikian dalam perkembanganya dengan memakai ukuran apapun. Sebagaimana diungkapkan oleh Denys Lombard ataupun John L.Esposito.Selain tentu saja Pakistan dengan Ahli-ahlinya yang berpengaruh di Amerika atau paling tidak paling inten mengikut perkembangan ide-ide global tersebut. Seperti Nurecholish Madjid, Kuntowijoyo, Anwar Ibrahim, Chandra Muzaffar dan sebagainya menjadikan perkembangan Islam di Asia Tenggara tidak teralineasi dari perkembangan global.Tidak mengherankan jika kajian-kajian Islam di wilayah Asia tenggara tersebut diwarnai semangat penerjemahan Islam ke dalam konteks yang empiris.Memeng, keunikan Islam di Asia Tenggara memberikan citra yang kurang jika dibadingkan dengan Islam yang ada dimasyarakat Arab.Anthony Reid misalnya mengatakan bahwa posisi Islam di Asia Tenggara yang lebih menonjol warna lokalnya, bahkan hingga lingua franca bagi komunikasi Islam di Asia Tenggara, tidak menggunakan bahasa Arab, melainkan Jawi Melayu- membuat Islam Asia Tenggara Termarginalkan dari warna Islam secara menyeluruh. Anthony Reid dan Kontowijoyo menyebutkan bahwa tidak berlebihan jika Islam di Asia Tenggara telah menjai wacana agama rakyat ( popular religion ). Konversi agama ke Islam disebut, terutama di daerah suku Melayu sebagai menjadi Melayu .Seperti halnya Michel Faucault yamg melihat bahwa wujud suatu wacana tidak dapat dipisahkan dari suatu kondisi sejarah lingkunganya.Eickelman menyatakan hal yang sama.Namun ia menambahkan perlunya memahami suatu realitas sosial dari sudut Experience ( pengalaman ) dimana orang tersebut merasa, memahami dan mengamalkan suatu agama. Sebagaimana Marshal Hodgson dalam bukunya The Venture of Islam yang begitu banyak dikutip, terutama kritik tajam dia terhadap Clifford Geertz. Hodgson berkayinan bahwa dari terbentangnya Islam itu tersembunyi suatu benang merah yang menyatukan Islam. Perbedaan perbedaan manifestasi Islam disetiap Wilayah akan memberikan model bagi penjelajhan teori.Misalnya saja pengalaman Indonesia dalam berdemokrat sangat berarti bagi dunia muslim lainya.. Adapun mengenai kedatangan Islam ke Asia Tenggara terdapat tiga pendapat ,Pertama pendapat yang menyatakan bahwa Islam dating ke Asia Tenggara langsung dari Arab, atau tepatnya Hadramaut.Pendapat ini pertama-tama dikemukakan oleh Crawfurd ( 1820), Keyzer ( 1859), Niemann ( 1861), de Hollander ( 1861) dan Veth ( 1878 ). Kedua,pendapat yang menyatakan bahwa Islam yang dating ke Asia Tenggara berasal dari India.Pendapat ini pertama kali dikemukakan oleh Pijnapel pada tahun 1872. Ketiga, pendapat yang menyatakan bahawa Islam yang dating ke Asia Tenggara berasal dari Beggai ( kini Bangladesh ). Sambil mengutip pendapat Tome Pirez azra mengukapkan bahwa kebanyakan orang terkemuka di pasai adalah orang-orang Benggali dan keturunanya. didakwahkan di Asia Tengara melalui tiga cara :

Pertama, Melalui dakwah para pedagang Muslim dalam jalur perdagangan yang damai. Kedua,melalui dakwah para Dai dan orang-orang suci yang dating dari India atau Arab yang sengaja ingin mengislamkan Orang-orang kafir dan ketiga,melalui kekuasaan atau peperangan dengan Negara-negara penyembah berhala ( H.J de Graaf dalam Azyumardi Azra (ed), 1989:2) Penetrasi Islam di Asia Tenggara secara umum dapat dibagi menjadi tiga tahap Pertama, Penetrasi dimulai dengan kedatangan Islam dan ditandai pula dengan kemerosotan dan kehancuran kerajaan Majapahit pada abad ke -14 dan ke-15 Penetrasi Islam kedua dimulai sejak dating dan mapanya kekuasaan kolonis di Asia Tenggara: Belanda berkuasa di Indonesia, Inggris di Semenanjung Malaya, dan spanyol di Filipina sampai abad ke -19.Penetrasi Islam ketiga bermula pada awal abad ke -20 ditandai dengan Liberalisasi kebijakan pemerintah colonial, terutama Belanda di Indonesia, karena Kristen sudah terlanjur dihubungkan dengan penjajah, Ia sulit dijadikan mekanisme pertahanan diri Penduduk Nusantara pada umumnya.

You might also like