You are on page 1of 5

Penjelasan Hukum dan Dalil Ibadah I [ 01 ] Ibadah. Kajian Ibadah Tauhid. Hukum dan Dalil Ibadah.

Penjelasan Hukum dan Dalil Ibadah I. Alquran adalah sumber hukum utama dan sumber hukum pertama dalam ibadah. Sebagai sumber hukum utama dan sumber hukum pertama , Alquran memuat kaidah-kaidah hukum fundamental atau kaidah-kaidah hukum pokok yang memerlukan kajian dan pembahasan pengembangan lebih lanjut. Kaidah hukum fundamental yang termuat dalam isi kandungan ayat-ayat Alquran secara mutlak diyakini berasal dari wahyu Allah atau firman Allah tuhan yang maha esa. Asli tanpa perubahan sebagaimana yang disampikan Allah melalui malikat Jibril kepada nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul terakhir. Alquran adalah inti sari dari pengetahuan berupa prinsip-prinsipnya saja. Prinsip-prinsip tersebut adalah prinsip-prinsip semua ilmu pengetahuan yang telah ada atau yang telah dinaytakakan Allah melalui penemuan-penemuan umat manusia atau pengetahuan yang masih dirahasiakan dakam ilmunya atau masih belum ditemukan umat manusia Karena hanya berupa prinsip-prinsip dasar ilmu pengetahuan, tentunya akan mustahil ditemukan dalam isikandungan ayat Alquran penjelasan-penjelasan ilmiah yang terperinci. Namun apabila dilakukan kajian hubungan yang yang lebih mendalam antara isi kandungan ayat-ayat Alquran sebagai petunjuk abadi sampai akhir zaman nati dengan penemuan-penemuan ilmiah yang telah ditemukan manusia, maka pada saat itu akan tergambar secara nyata bahawa Alquran sebagai mukzizat terbesar . Seluruh temuan-temuan ilmiah secaratersirat sudah disampaikan dalam ayat-ayat Alquran yang sebagaiannya berupa bahasa-bahasa majas atau bahasa-bahasa simbolik. Sebgai sumber hukum utama dan seumber hukum pertama dalam badah, berupa kaidah-kaidah hukum ibadah yang dimuat dalam isikandungan ayat Alquran juga diantaranya ada yang masih memerlukan penjelasan-penjelasan serta penelitian dan

dan penafsiran-penafsiran lebih lanjut. Namun sebahagian dari hukum tersebut ada juga yang sudah dijelaskan secar lengkap dan terperinci seperti hukum-hukum ibadah perkawinan. Dalam hukum peribadatan ayat-ayat Al-quran walau sebagiannya telah mnjelaskan pelarangan secara dan jelas namun sebagian diantranya tatacara berupa perintah berupa pembolehan. Sedangkan peribadatan

petunjuk tekhnis pelaksanaan ibadah tidak dimuat secara lengkap dan terperinci. Sehingga tidak seluruh rangkaian dan tatacara peribadatan yang dialksanakan mat islam termuat dalam isikandungan ayat-ayat Alquran tetapi hanya berupa kaidah-kaidah hukumnya saja. Kaidah-kaidah hukum yang dimuat dalam isikandungan Alquran adalah kadah-kaidah hukujm yang pasti dan tidak membutuhkan penafsiran dan penjelasan lagi seperti ibadah-ibadah yang sudah diwajibkan kepada seluruh umat manusia ataupun ibadah-badah yang dilarang. Sebagaimana yang telah dketahuai bahwa ibadah dari segi hukum berati larangan atau haram yaitu segala yang dalam lingkup ibadah murni ataupun khusus pada prinsipnya dilarang atau terlarang untuk dilakukan kecuali ada perintah-perintah Allah yang membolehkan dan telah dicontohkan pelaksanaanya oleh rasulullah. Sehingga dalam kajian hukum dan dalil badah mustahil akan ditemukan pembaharuan ibadah atau moderenisasi ibadah yang mengarah atau membawa perubahan. Baik perubahan ataupun berupa penambahan atau perubahan berpa pengurangan perubahan

mengenai ibadah itu sendiri seperti susunan tatacara ibadah yang sesuai dengan perkembangan zaman. Yang mungkin dalam kajian hukum dan dalil ibadah penggunaan alat-alat modern dalam pelaksanaannya. Jadi dalam kaitannay Alquran sebagai sumber hukum utama dan sumber hukum peratam, seluruh kaidah hukum yang termuat dalam isi kandungan Alquran tidak bisa dirubah atau diganti, sekalipun kaidah itu menurut penafsiran akal manusia saat ini terlihat tidak relefan lagi dengan kondisi dan situasi saat ini, tetapi manusia dengan keterbatasan akal dan pengetahuan yang dimilkinya harus berusaha mencari danmenemukan

relevansi kaidah-kaidah hukum ibadah itu dengan situasi dan kondisi aktual saat ini. Jumlah ayat-ayat Alquran yang memuat hukujm ibadah atau hukum amaliyah tidak banyak jumlahnya jika dibandngkna dengan keseluruhan ayat ayat Alquran yang berjumlah 6 666 ayat. Kaidah hukum ibadah yang dimuat dalam Alquran berjumlah 140 ayat sedangkan keseluruhan ayat ayat hukum berjumlah 368 ayat atau jumlah ayat-ayat ibadah porsinya dalam isikandungan ayat Alquran hanya berjumlah 38% ayat hukum atau ayat-ayat hukum hanya berjumlah 5,5% dari keseluruhan ayat-ayat Alquran Selanjutnya setelah Alquran yang diyakini sebagai hukum utama dan sebagai sumber hukum pertama dalam kajian hukum dan dalil ibadah, diyakini dan difahami juga bahwa isi kandungan ayat-ayat Alquran tidakmemuat rincia petunjuk dan tekhnis pelaksanaan ibadah tapi hanya berupa kaidah-kaidah dasar dalam hukum dan dalil ibadah saja dalam isi kandungan ayat Alquran Petunjuk tekhnis pelaksanaan ibadah secara terperinci termuat dalam sunnah atau hadist nabi. Yaitu terlihat pada prinsip hykum dari ibadah itu sendiri yaitu pada prinsipnya ibadah itu haram dilakukan kecuali ada perintah Allah yang membolehkannya dan telah dicontohkan pelaksanaannya oleh rasulullah. Contoh-contoh tekhnis peribadatan tersebut dinyatakan sebagai sunah atau dikenal juga dengan hadist. Sehingga dalam kajian ibadah tauhid tentang hukum dan Dalil ibadah dan kaidah hukum islam yang difahami dan diyakini secara umum dan luas dikalangan umat islam menempatkan sunah atau hadist sebagai dasar hukuk kedua setelah AlQuran Pengertian sunah atau hadist itu sendiri dapat dogologkan atau

dikelompokkan dalam tiga jenis sunnah yatu :

1) Seluruh perkataan nabi Muhammad 2) seluruh perbuatan nabi muhammad

3) dan pembiaran yang dilakukan nabi muhammad terhadap suatu kejadian pada saat itu. Sebagai catatan tambahan bahawa dalam kehidupan sehari-hari pengertian sunnah itu itu sendiri bisa saja bermakna bukan hadist, tapi tergantung penempatan seperti : kata sunnah tersebut dalam kalimat yang menyertainya

1. Sunnahtullah Sunnahtullah 2. yang berarti hukum dan ketentuan-ketentuan Allah mengenai alam semesta Sunnaturrasul Sunnaturrasul yang berarti pekataan, perbutan dan pembiaran yang dilakukan nabi 3. Al-Ahkam Al Khamsah Al-Ahkam Al Khamsah yaitu merupakan salah satu kaidah dari lima kaidah hukum islam atau hukum sari 4. Ahlulsunah wal jamaah Ahlulsunah wal jamaah yaitu golongan umat yang berpegang kepada sunnah nabi 5. Sunah Sunah dalam arti beramal ibadah

Menjadikan sunaturrasul sebagai hukum kedua dan sebagai sumber hukum kedua setelah alQurana berdasarkan kepada sabda rasulullah yaitu Aku dua pusaka. dan Apa yang diharamkan rasulullah sama dengan apa yang diharamkan Allah ( HR Ahmad dan Hakim ) Pada masa rasulullah masih hidup dikalangan umat islam tidakdikenal dengan sunanturrasul atau hadist nabi. Semasa nabi muhammad masih hidup, apabila terjadi beberapa persoalan dan permasalahan yang belum diketahuai atau meragukan para sahabat akan daang langsung menemui nabi,

menananyakan langsung kepada nabi dan nabi langsung memberikan penjelasan dan putusan dari persoalan yang dilaporkan kepada beliau. Setalah rasulullah wafat, beliau meninggalkan sahabat-sahabta yang cerdik dan padai serta alaim ulama yang etlah belajar dengan baik tentang hukum dan tata cara pemerintahan dan emmimpin negara, memajukan perekonomian, sosial dan memajukan agama Sebagain darai sahabat tersebut ada yang merupakan hali dalam bidang bidang teretntu saja atau sepsialis dibidangnya seperti spesialis dibidang politik, spesialis ilmu ketatanegaraan dan bidang-bidang ilmulainnya Para sahabat tersebut dalammelanjutkan kepemimpinan nabi selalu merujuk kepada tatacara yang pernah dilakukan nabi, apabila mereka menemukan persoalan , mereka mencari penyelesaian kaidah-kaidah hukum yangtemuat dalam isi kandungan ayat-ayat alquran atau hadist-ahadist yang mereka telah hafal dan atau salingberkoordinasi denganpara sahabt lain yang mengetahui. Apabila dalam persolan yang dihadapi tersebut tidak ditemukan nashnya dalam nash alquran atau nahs hasist mereka berijtuhad untuk mendapatkan hukum dengan tetap berpedoman kepada ayat-ayat alquran dan hadist hadit yang umum serta dengan memperhatikan kejadian-kejaisn yang berkaitan dengan ayat-ayat dan hadist tersebut seperti penyebab turunnya suatu ayat alquran, kejadian-kejadian ang terjadi yang berkaitan dengan ayat dan hadist, pendekatan persamaan masalah dan lain-lan yang mendukung dan berhubungan Dalam menghadai persolan yang penting dan persoalan yangbesar, para sahabat melakukan musyawarah untkmengambil keputusan dengan tetap mengacu kepada alquran dan hadist, sehingga setiap keputusan yang diambil tidak pernah bertentangan dengan alquran danhadist yang merupakan dua pusaka yang diwariskan rasulullah sebagai pedoman dan tuntunan hidup bagi umatnya sampai akhir zaman nantinya.

You might also like