You are on page 1of 6

silek pangean

pangean adalah sebuah kecematan di kabupaten kuantan singingi, provinsi riau.


pada awal era otonomi daerah, pangean merupakan sebuah kecamatan hasil pemekaran
dari kecamatan kuantan hilir. yang kemudian dianggap layak untuk menjadi sebuah
kecamatan yang definitif dan berhak menyelenggarakan pemerintahannya sendiri.
mendengar nama pangean, ini tidak asing lagi bagi dunia persilatan baik dalam
maupun luar negeri. karena pangean memang terkenal dengan yang namanya silat
pangean. ”jika kemudian nama silat pangean terdengar asing bagi orang awam ini bisa
dimaklumi lantaran silat pangean, dalam banyak hal, lebih banyak menutup diri, agar
keasliannya terjaga,” jelas salah seorang guru silat pangean. silat pangean merupaka seni
bela diri yang lahir dari masyarakat pangean dan berkembang sampai sekarang, yang
dipopulerkan secara turun temurun oleh guru-guru besar silat pangean (yang biasa
dikenal dengan induak barompek).
seni beladiri yang dikenal dengan gerakannya yang lembut dan gemulai namun
menyimpan akibat yang mematikan ini telah tersohor keseantero jagad pelosok negeri
baik didalam maupun diluar indonesia. hal ini menjadikan silat pangean menjadi sebuah
seni beladiri yang sangat diminati untuk dipelajari oleh pemuda-pemuda yang berasal
dari pangean itu sendiri maupun yang berasal dari luar pangean.
awal peradaban di pangean
menerut buku kulik kore (tambo) negeri pangean, peradaban di pangean bermula
dari sebuah bukit di pangean yang bernama bukit sangkar puyuh (sekarang koto tinggi
pangean), nama tersebut diambil dari bentuk bukit itu sendiri yaitu bukit yang berbentuk
sangkar puyuh, bukit ini dilingkari sebatang manau (sejenis rotan yang berukuran besar)
yang berpangkal dari setangkai cendawan besar, manau ini melingkar menurut arah
jarum jam pada pertengahan kaki bukit dan berakhir pada pangkal permulaan tempat
tumbuhnya. cendawan yang tumbuh dipangkal manau ini, penduduk setempat
menamakannya cindawan upeh, cendawan ini sangat beracun, sehingga penduduk
setempat memusnahkannya dengan cara mengecor tempat tumbuh cendawan tersebut.
cindawan upeh ini hanya tumbuh di bukit sangkar puyuh. dengan seiring waktu diatas
bekas tumbuh manau dan cindawan upeh ini dibangun masjid pertama di pangean pada
akhir abad ke 17.
pada masa itu datuk lebar dado, datuk sebatang rusuk dan datuk badaro putih
adalah peminpin masyarakat yang tinggal di bukit sangkar puyuh. mereka lah nenek
moyang orang pangean. menurut orang pangean, datuk lebar dado sangat perkasa dan
berwibawa, beliau sanggup memeras besi menjadi cair, dan dengan ketangguhannya,
pengacau yang dikenal hantu pakburu dilemparkan dua perhimbauan (kira-kira 150
meter) langsung mati dan langsung dikubur ditempat itu. kubur hantu pakburu sepanjang
empat meter dapat ditemukan 150 meter di sebelah barat koto pangean.
selain itu negeri pangean juga diramaikan oleh pendatang negeri tetangga, seperti
negeri toar (sekarang kecematan gunung toar) yang berada di sebalah hulu negeri
pangean, dan pendatang dari ranah minangkabau untuk mencari kehidupan yang lebih
aman, karena sewaktu itu kerajaan pagaruyung diserang oleh kerajaan majapahit dari
daerah jawa dan kerajaan pagaruyung dikuasai oleh adityawarman.
dengan ramainya pendatang kenegeri pangean dan yang berbagai macam suku,
sehingga terbentuklah tataran kehidupan bermasyarakat dengan (peribahasanya lupa
bang)......lembaga dituang, suku dinegeri pangean diantaranya adalah malayu, paliyang,
caromin, mandaihiling, dan berkembang samapi sekarang.
asal usul silat pangean
sampai saat ini banyak terjadi kesimpang siuran tentang asal-usul silat pangean,
yang membuat orang menjadi bingung, tapi jangan takut di edisi ulang tahun ini bm akan
mencoba mengupas tuntas tentang asal-usul silat pangean dengan langsung terjun ke
laman silat pangean dan dengan nara sumber guru silat pangean (induak barompek), yang
segan untuk disebutkan namanya.
konon ceritanya silat pangean berasal dari pangian lintau daerah sumatra barat,
tapi cerita ini dibantah oleh guru silat pangean (induak barompek), menurut ceritanya,
sewaktu gindorajo dari negeri pangean (rantau kuantan) pergi berguru kepada datuk
betabuh di lintau, daerah sumatra barat, selain mempelajari agama islam ia juga belajar
ilmu silat untuk membela yang haq yaitu keyakinan agamanya. sewaktu gindorajo
menuntut ilmu di lintau, istrinya gadi ome dalam tidurnya bermimpi, dalam mimpinya itu
ia kedatangan seseorang yang mengajarkannya ilmu silat, ternyata silat yang didapat
melalui mimpi oleh istri gindorajo ini lebih hebat dari ilmu silat yang dipelajari gindorajo
dari datuk betabuh.
menurut carita, yang datang mengajar gadi ome itu adalah roh syekh maulana ali
yang datang dari tanah suci mekkah. istri syekh maulana ali bernama halima tusakdiah
yang bergelar susu ampo sabolah turut andil dalam mengajar silat kepada gadi ome.
orang pangean yakin halimah tusakdiah ini adalah orang pangean yang bersuamikan
orang mekkah.
jadi gindirajo dan gadi ome merupakan guru yang pertama kali mengajarkan
silat pangean dari guru yang berbeda. oleh sebab itu pada silat pangean terdapat dua sifat
yang berbeda yang satu kasar keras dan satu lagi lunak lemah gemulai tapi mematikan.
yang kasar keras berasal dari gindorajo sedangkan yang lunak berasal dari istrinya gadi
ome. namun akhirnya gindorajo berguru pula kepada istrinya gadi ome. kemudian ilmu
silat inilah yang berkembang dan diteruskan kepada anak kemenakan di kemudian hari.
silat inilah yang disebut dengan silat pangean, bukan silat yang didapat dari ajaran datuk
betabuh dari lintau.
mengapa silat pangean tidak bersal dari silat lintau? karena ilmu silat yang
diperoleh gindorajo di lintau jauh kalahnya dibanding dengan yang diperoleh istrinya
gadi ome, makanya sang suami belajar dari istrinya, dengan begitu murid pertama gadi
ome adalah gindorajo.
beberapa tahun kemudian gindorajo pergi ke lintau mengunjungi datuk betabuh
guru silat pertamanya, untuk memberitahukan bahwa ia telah memperoleh ilmu silat dari
istrinya yang lebih hebat dari silat yang diajarkan datuk betabuh, namun sesampainya di
lintau semua anak silat dan guru mengadakan ziarah kubur, kemudian malaksanakan
pertunjukan silat sedangkan gindorajo duduk dipojok tempat yang telah disediakan,
beberapa selang waktu berlalu kemudian gindorajo disuruh tampil.
dalam bersilat lawan dari gindorajo tidak satupun yang mampu menjatuhkan
gindorajo, malahan sepuluh orang datang sepuluh orang terpelanting olehnya, yang
biasanya penonton hiruk pikuk kini terdiam dan terpelongo melihat kehebatan gindorajo,
datuk betabuh pun terheran heran melihatnya. ini disebabkan karena gindorajo
menggunakan silat yang diajarkan istrinya dan belum seorangpun diantara mereka yang
mengetahu silat tersebut.
timbullah sikap yang tidak terpuji dan tercela pada pribadi datuk betabuh yang
berupa sikap tidak senang atas keunggulan gindorajo, sehingga timbul tipu muslihat
untuk membunuh gindorajo.
sewaktu tipu muslihat itu dilakukan, datuk betabuh mencoba menikam gindorajo
dari belakang dengan menggunakan sebuah keris kecil sewaktu dalam perjalanan menuju
ladang milik salah seorang guru silat. tapi sayang, tidak mengenai sasaran malah datuk
betabuh yang jatuh terjungkal, lalu datuk betabuh berdiri dan mengacungkan tangan
kepada gindorajo meminta maaf atas keterlanjuran ingin membunuh gindorajo. lalu
gindorajo mengulurkan tangannya dan memaafkan perbuatan datuk betabuh dengan
penuh waspada.
setelah suasana agak tenang lalu datuk betabuh menyampaikan kata hatinya
bahwa ia terkagum kagum dan heran dengan ketangguhan ilmu silat gindorajo, kemudian
tanpa ragu ia menanyakan dari mana gindorajo belajar, gindorajo menjawab dari istrinya
di pangean.
dari kejadian diatas menambah keyakinan gindorajo terhadap ketangguhan ilmu
silat yang dimiliki istrinya dari ilmu silat datuk betabuh. esok harinya datuk betabuh
kembali menemui gindorajo dengan maksud menawarkan agar gindorajo tinggal dan
menetap di lintau kemudian akan dinikahkan dengan seorang wanita cantik, namun
tawaran tersebut ditolak gindorajo karena rasa setianya terhadap istri tercinta si gadi ome.
struktur kepemimpinan silat pangean
dari uraian mengenai sejarah silat pangean jelaslah orang pertama yang memiliki
silat di pangean adalah gindorajo yang belajar dari datuk betabuh, setelah itu baru gadi
ome istrinya yang memiliki ilmu silat lebih tinggi darinya, karena itu ia berguru kepada
gadi ome.
isrti gindorajo memperoleh ilmu silat secara ghaib melalui mimpi. menurut
kepercayaan orang pangean ilmu silat ini sengaja diturunkan kepadanya oleh seorang
syekh dari mekkah yang beristrikan halima tusakdiah yang turut mengajarkan silat
kepada gadi ome. menurut sumber bm di pangean makam halimah tusakdiah ini terdapat
di logas tanah darat kecamatan kuantan hilir. kepercayaan ini memberikan justifikasi
kepada nilai dan fungsi silat yang dimiliki gadi ome istri gindorajo yang merupakan asal
silat pangean.
gindorajo kemudian mengajarkan ilmu silatnya kepada datuk untuik sebagai
imbalan jasa ayahnya yaitu tan garang, yang telah menjaga istrinya selama gindorajo
menuntut ilmu di lintau. dengan seizin gurunya, datuk untuik mengajarkan silat itu
terhadap orang lain yakni pendekar malin, maliputi, pak ngacak, dan menti kejan.
kemudian baru penghulu sati dan datuk bungkuk dari lubuk jambi yang datang kemudian.
keempat murid pertama datuk untuik ini kemudian diangkat menjadi induak
barompek guru, dengan terbentuknya induak barompek guru maka kegiatan silat semakin
berkembang, jadi guru besar silat pangean berada pada datuk untuik, kemudian
diwariskan kepada pendekar batuah yang menggantikan datuk untuik setelah beliau
wafat. gelar pendekar batuah sebagai guru besar silat turun temurun masih berlaku
sampai sekarang. juga jabatan induak barompek guru diwariskan kepada generasi
berikutnya dengan gelar yang sama.
disamping itu orang besar silat pangean yaitu pendekr balang. ia adalah anak
gindorajo dan anak tiri gadi ome, waktu kecil bernama rintik, rintik diajarkan silat oleh
gindorajo dan gadi ome, setelah dewasa dan orang tuanya meninggal ia diberi gelar
pendekar balang,sering disebut pendekar balang rintik serta diberi hak membuka laman
silat antara sungai batang pangean dan batang tubalai. gelar silat tersebut juga diturunkan
kepada generasi selanjutnya sampai sekarang.
struktur yang telah dipaparkan diatas, ini merupakan struktur dasar silat pangean.
walaupun keadaan semakin maju dan silat semakin berkembang dengan dibukanya
laman-laman silat baru dimana-mana. struktur dasar ini tetap ada dan berlaku.
pewarisan gelar dalam silat pangean
pewarisan gelar (jabatan guru silat) erat hubungannya dengan sistem sosial
masyarakat pangean yang menganut sistem materinial, dimana warisan dari ayah jatuh
kepada kemenakan dalam suku ibu, bukan kepada anak.
kalau terjadi kekusutan dalam menentukan siapa yang akan ditunjuk sebagai
pengganti guru yang telah meninggal, maka kembali kepada rangkaian sejarah kelanjutan
jabatan tersebut sejak dari awalnya, “sesat di ujung jalan kembali kepangkal jalan” jelas
salah seorang guru silat pangean yang segan disebutkan namanya.
ketika gindorajo merasa umurnya tidak berapa lama lagi ia berwasiat kepada
guru-guru silat apa bila nantinya anaknya telah memiliki kemahiran dalam bersilat maka
berilah ia laman.
berdasarkan kepada inilah setelah silat diajarkan secara terbuka atas permintaan
penghulu nan barompek pangean, ditetapkan wilayah laman silek anak gindorajo antara
“sungai nan tigo” (sungai yang tiga) yaitu batang air hitam, batang pangean dan batang
tebalai.
begitu pula dengan datuk untuik, setelah uzur ditanya oleh murid-muridnya siapa
yang menggantikan setelah beliau meninggal kelak. datuk untuik menjawab bahwa
penggantinya adalah anak saudaranya dari pihak perempuan (kemenakan)
jadi disini bahwa silat yang beraliran lunak berasal dari istri gindorajo yaitu gadi
ome yang diturunkan kepada anak yakni kepada garis keturunan ibu, sedangkan aliran
yang kasar bersumber dari gindorajo diturunkan kepada kemenakan.
hingga saat sekarang ini pewarisan dan jabatan guru dalam silat pangean masih
berlaku berdasarkan ketentuan diatas. apa bila seorang guru silat meninggal dunia
mayatnya belum boleh di kebumikan sebelum ditunjuk siapa orang yang akan
menggantikan kedudukannya.
sampai saat ini kita masih bisa melihat kuburan para pendekar silat pangean ini,
yang terletak disebelah barat bukit sangkar puyuh (sekarang koto tinggi pangean) yang
dinamakan ujung taye, orang koto tinggi sendiri menyebutnya malayu.
pengembangan silat pangean
sejalan dengan proses perkembangan agama islam di sumatra, diperkirakan
pertengahan abad ke 17 masyarakat pangean telah memeluk agama islam dan
menggunakan adat istiadat dan hukumnya telah berlaku dalam kehidupan masyarakat,
seiring dengan itu pengembangan silat pangean diperkirakan akhir abad ke 17 ini bermula
dengan usul dari penghulu adat yang disponsori datuk pakomo yang masa itu bergelar
datuk penghulu sati.
pada dasarnya silat pangean hanya diajarkan kepada anak dan kemenakan. karena
silat sangat berfungsi sebagai wadah untuk mengembangkan agama islam maka silat
diajarkan kepada semua masyarakat pangean agar terciptanya masyarakat tentram
jasmani dan rohani dalam kehidupan sehari-hari.
jadi pada dasaryna silat diajarkan secara sembunyi, kemudian semakin lama
semakin banyak pula orang yang ingin belajar silat pangean. penghulu suku caromin
datuk pakomo yang bergelar datuk penghulu sati, meminta kepada guru silat agar semua
ilmu silat yang ada padanya supaya diajarkan kepada seluruh anak kemenakan yang ada
dinegeri pangean, oleh sebab itu dibuatlah ketentuan yang berdasarkan kesepakatan dan
musyawarah secara bersama yang disebut dengan aturan dan pengaturan silat, tetapi tidak
semua ilmu silat yang diajarkan kepada murid yang sapicik (sedikit) milik guru tetap
tinggal pada guru, dan yang segenggam diberikan dan diajarkan kepada orang banyak. ini
lah yang diatur penghulu negeri.
kemudian untuk mencapai tujuan pengembangan silat dan dalam rangka
melestarikan dan membudayakan kepada masyarakat pangean maka penghulu adat
membuka laman silat disamping masjid koto tinggi dan membngun satu unit balai adat.
pada balai/laman inilah dimulainya kegiatan silat oleh anak kemenakan. semenjak itu
silat pangean mulai berkembang.
kemudian dalam rangka pemerataan keterampilan silat terhadap masyarakat
pangean, maka dengan izin guru silat pangean dapat pula dibuka laman silat di masing-
masing banjar dengan persilatan yang sama dengan yang diajarkan dengan laman yang
ada di koto tinggi.
se iring waktu silat pangean mendapat perhatian diluar pangean, tidak hanya di
rantau kuantan, tapi mulai dikenal di inderagiri dan daerah riau lainnya bahkan sampai ke
daerah jambi dan sumatra barat, serta ke negeri jiran malaysia.
sampai hari ini pengaruhnya telah tumbuh pula di amerika dengan nama
perkelahian rapat tangan kaki senjata (pera teki sendo), yang diperkenalkan oleh
seorang murid silat pangean , bernama eddy jufri.
laporan: rapida marosai

You might also like