You are on page 1of 22

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan hasil observasi ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Tugas ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia. Dalam penyusunan laporan ini , kami menjelaskan hasil observasi kami disebuah perusahaan di Bandung yaitu PT. Pos cabang Bandung terletak di jalan
Pahlawan No. 87 Bandung 40123. Laporan observasi ini pembahasannya sesuai dengan

chapter yang kami dapat yang berjudul Internal Employee Relations yang artinya hubungan internal karyawan suatu perusahaan, baik itu melingkupi disiplin perusahaan tersebut dan kegiatan lainya seperti promosi, dan pension. Kami juga sangat menyadari bahwa tugas kami ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan laporan ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sebagai bahan koreksi dari kami. Kami berharap semoga makalah yang telah kami susun ini dapat menjadi bahan ajar atau pegangan yang dapat bermanfaat bagi anda sekalian.

Bandung, April 2011

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................ i DAFTAR ISI..................................................................................................................ii BAB I PROFIL PT POS INDONESIA ......................................................................... 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 Sejarah PT Pos Indonesia (Persero) ................................................................. 1 Tujuan, Visi dan Misi PT Pos Indonesia .......................................................... 2 Motto dan Falsafah PT. Pos Indonesia ............................................................. 3 Keyakinan, Nilai serta Etika Bisnis PT POS Indonesia ................................... 3 Struktur Perusahaan.......................................................................................... 6 Logo dan Arti Logo PT. Pos Indonesia ............................................................ 7

BAB II HASIL OBSERVASI........................................................................................ 9 Peranan karyawan dalam perusahaan. ....................................................................... 9 Factor pencapaian produktivitas kerja karyawan. ...................................................... 9 Pelaksanaan disiplin di PT POS............................................................................... 10 Faktor-faktor apa saja yang mendukung kedisiplinan kerja pegawai di PT.Pos. .... 11 Peraturan, kewajiban dan Larangan di kantor Pos. .................................................. 13 Pelaksanaan promosi di PT POS cabang Bandung. ................................................. 15 Dasar promosi jabatan di PT. Pos. ........................................................................... 16 Perencanaan pensiun PT. POS. ................................................................................ 17 KESIMPULAN ............................................................................................................ 20

ii

BAB I PROFIL PT POS INDONESIA


1.1 Sejarah PT Pos Indonesia (Persero) Pada dasarnya sebuah perusahaan merupakan suatu organisasi, yang dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan, baik perubahan jenis, bentuk maupun strukturalnya. Hal ini sebagai akibat dari perkembangan yang timbul baik dari luar organisasi maupun dari dalam organisasi yang mempengaruhi kegiatan organisasi. Berikut ini adalah sejarah perkembangan bentuk usaha dinas pos di Indonesia mulai dari jawatan sampai dengan persero. Sejarah perkembangan bentuk usaha dinas pos Indonesia dimulai pada tahun 1864 dinas pos sebagai jawatan berada di bawah pengawasan Direktur Production En Civile Magazine. Pada tahun 1867 beralih pengawasannya di bawah departemen Pangreh Praja. Tahun 1875 Dinas Pos disatukan dengan dinas Telegrap dengan status jawatan dengan nama POST EN TELEGRAFDIENST. Dengan staatblad tahun 1906 No. 395 lahirlah jawatan pos, telegrap dan telepon yang berada di bawah lingkungan departemen lalu lintas dan pengairan (Departemen Van Verkeer Lin Waterstaat). Pada tahun 1931 badan usaha yang semula berlandaskan ICW (Indische Compatabilities Wet) diganti dengan IBW (Indische Bedrijven Wet). Setelah kemerdekaan Indonesia angkatan muda pos, telepon dan telegrap pada tanggal 27 September 1945 berhasil merebut kepemimpinan kantor pusat pos telepon, telegrap di Bandung dari Jepang. Dan sejak menjadi milik Republik Indonesia sampai saat ini tanggal 27 September ditetapkan menjadi hari Bakti Postel. Sejalan dengan perkembangan dinamika, masyarakat mengharuskan pelayanan jasa pos berperan melayani kebutuhan pemerintah dan masyarakat, maka dengan PP No. 240/1961 Jo UU No. 19 Prp/1960 Pos Telegrap berubahmenjadi PN Postel. Sejalan dengan kemajuan teknologi modern PN Postel membelah diri menjadi 2 yaitu perusahaan PN Pos dan Giro menjadi Perusahaan Umum Pos dan Giro. Hal ini dikarenakan perum pos dan giro merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa antar manusia dengan manusia, Negara dngan Negara dalam kehidupan social, ekonomi dan budaya. Sejalan dengan perkembangan teknologi era globalisasi dan dalam upaya menghadapi tantangan perubahan jaman, maka perusahaan Umum Pos dan Giro diubah menjadi PT Pos Indonesia (Persero).

1.2 Tujuan, Visi dan Misi PT Pos Indonesia

a. Tujuan

Tujuan PT. Pos Indonesia (Persero) tercantum dalam pasal 5 PP No. 24 tahun 1984 yang berbunyi Tujuan perusahaan adalah membangun, mengembangkan dan mengusahakan pelayanan pos dan giro dengan arti seluasluasnya guna mempertinggi kelancaran hubungan mayarakat untuk menunjang terlaksananya pembangunan nasional .
b. Visi PT. Pos Indonesia

Pos Indonesia senantiasa berupaya untuk menjadi penyedia sarana komunikasi kelas dunia, yang peduli terhadap lingkungan, dikelola oleh SDM yang professional, sehingga mampu memberikan layanan terbaik bagi masyarakat serta tumbuh berkembang sesuai dengan konsep bisnis yang sehat.
c. Misi PT. Pos Indonesia

Menyediakan sarana komunikasi yang handal dan terpercaya bagi masyarakat dan pemerintah guna menunjang pembangunan nasional serta memperkuat kesatuan dan keutuhan bangsa dan negara.

Mengembangkan usaha yang bertumpu pada peningkatan mutu pelayanan melalui penerapan IPTEK tepat guna untuk mencapai kepuasan pelanggan serta memberikan nilai tambah yang optimal bagi karyawan, pemegang saham, masyarakat, dan mitra kerja.

1.3 Motto dan Falsafah PT. Pos Indonesia a. Motto PT. Pos Indonesia Motto dalam PT. Pos Indonesia adalah : 1) Tepat waktu (Punctual) 2) Tepat Sarana (Accurate) 3) Terpercaya ( Realiable) b. Kredo PT. Pos Indonesia Kredo pada PT. Pos Indonesia adalah UNTUK ANDA KAMI ADA c. Falsafah PT. Pos Indonesia Pos Indonesia senantiasa berupaya untuk meningkatkan mutu layanan yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan dengan memperhatikan efisiensi, efektivitas dan produktivitas sumber daya serta kemampuan usaha melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. 1.4 Keyakinan, Nilai serta Etika Bisnis PT POS Indonesia a. Keyakinan dasar dan Nilai dasar Keyakinan Dasar perusahaan adalah mempunyai karyawan yang bertalenta (talented people), keunggulan layanan (excellence service), nilai-nilai bagi kastemer (customer values) dan pertumbuhan kinerja keuangan yang tinggi dan berkelanjutan (sustainable outstanding financial performance) b. Nilai Dasar perusahaan Nilai dasar perusahaan adalah regangkan tujuan (streching goals), integritas (integrity), berfikit kesisteman (system thinking), berani dan bertanggungjawab (courage and responsible) dan penghargaan berbasis kinerja (reward based on performance)

c. Etika Bisnis

Keterangan :

menunjukkan hubungan internal

menunjukkan hubungan eksternal PRINSIP UMUM : Etika Bisnis menjelaskan bagaimana Perusahaan dan jajarannya bersikap, bertindak dan beretika dalam berhubungan dengan pihak-pihak yang terkait dengan Perusahaan (stakeholders), baik itu pihak dari luar Perusahaan maupun dari dalam Perusahaan. Yang dimaksud Perusahaan adalah unsur-unsur yang terdiri dari Komisaris, Direksi, jajaran manajemen dan seluruh karyawan PT Pos Indonesia ( Persero ), yang dalam menjalankan bisnisnya :

1. Secara konsisten menjalankan kewajiban dengan mematuhi dan mentaati undangundang serta peraturan yang berlaku; 2. Selalu meningkatkan rasa solidaritas dan kebersamaan antara karyawan, pensiunan beserta seluruh keluarganya; 3. Tidak diperkenankan memberi atau menerima segala bentuk imbalan, baik langsung maupun tidak langsung yang dapat mempengaruhi pengambilan kebijakan; 4. Mendorong semangat efisiensi berdasarkan pertimbangan kondisi keuangan perusahaan. KARYAWAN Karyawan adalah individu yang bekerja pada perusahaan dengan menerima upah berdasarkan hubungan kerja. Dalam melakukan hubungan kerja dengan karyawan : 1. Perusahaan menghargai dan menghormati hak-hak asasi manusia secara universal, dan hak-hak serta kewajiban karyawan berdasarkan peraturan- perundangan yang berlaku dalam perusahaan; 2. Perusahaan memberi kesempatan yang sama terhadap karyawan dengan tidak membeda-bedakan berdasarkan senioritas, gender, suku, agama, ras dan golongan masyarakat; 3. Perusahaan memperlakukan karyawan sebagai aset perusahaan ( human capital ), oleh karena itu perusahaan harus menghargai dan meningkatkan kompetensi dan karakternya; 4. Perusahaan senantiasa berupaya membangun dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif , suasana keterbukaan dan komunikasi dua arah; 5. Perusahaan menerapkan prinsip prinsip penghargaan dan pengakuan recognition ) sesuai dengan prestasinya; 6. Perusahaan harus secara tegas, objektif, dan berkeadilan dalam mengenakan sanksi terhadap setiap pelanggaran yang dilakukan oleh Komisaris, Direksi, dan Karyawan. ( reward and

1.5 Struktur Perusahaan Berikut ini adalah struktur organisasi PT. POS Indonesia (Persero) Kantor Divisi V Jawa Barat yang berada di jalan Pahlawan No. 87 Bandung 40123. KAWILPOS Sekretaris

SP HUMAS

SP HUKUM

SP STATISTIK

MANAJER BINA MUTU LAYANAN

MANAJER BANGUS

MANAJER SDM

MANAJER KEUANGAN

MANAJER TEKNIK & SARANA

ASMAN, JARINGAN

ASMAN, PERENCANAAN USAHA DAN PROMOSI

ASMAN, PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SERTA

ASMAN, PENGENDALIAN DAN PRBENDAHARAAN

ASMAN, TEKNIK

PELATIHAN

ASMAN, PENGENDA LIAN MUTU

ASMAN, PENATA LAYANAN

ASMAN, KINERJA DAN PENGHARGAA N

ASMAN, AKUNTANSI

ASMAN, PERALATAN

ASMAN, STANDARISA SI DAN PENGEMBAN GAN MUTU

ASMAN, PENGOLAHA N DATA

ASMAN
ASMAN, KESEJAHTERAAN

PERALATAN

ASMAN, KENDARAAN

UPT

1.6 Logo dan Arti Logo PT. Pos Indonesia


1) Logo

Logo atau lambang merupakan bagian dari identitas perusahaan, sedangkan yang dimaksud dengan identitas perusahaan adalah suatu cara atau hal yang memungkinkan perusahaan dapat dikenal atau dibedakan dari perusahaan lain. PT Pos Indonesia mempunyai logo atau lambang yang dijadikannya senagai identitas perusahaan dengan tujuan agar konsumen atau public pada umumnya mudah mengenal dan mengingat perusahaan. Adapun logo PT Pos Indonesia adalah sebagai berikut :
Gambar 1.1 Logo Pos Indonesia

2) Arti Logo

Logo merupakan identitas perusahaan yang memiliki makna yang penting dalam mengkomunikasikan jati diri perusahaan di samping itu dapat menjiwai dan memberikan semangat yang dalam guna melaksanakan misi dan tujuan perusahaan. Logo Pos Indonesia terdiri dari : a. Burung merpati dalam posisi terbang dengan pandangan lurus ke depan, lima garis sayap yang berbentuk garis-garis kecepatan melambangkan PT Pos Indonesia menjalankan misinya. Memperlancar komunikasi bagi manusia dan penyelenggara pemerintah guna menunjang peningkatan pembangunan nasional dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara dalam hubungan di dalam negeri dan antar bangsa. Yang berlandaskan Pancasila mengutamakan kecepatan, ketepatan dan terpercaya. 7

b. Bola dunia, melambangkan PT Pos Indonesia sebagai penyelenggara layanan yang mampu menjadi sarana komunikasi dalam lingkup nasional maupun internasional. c. Bentuk tulisan PT Pos Indonesia (Fatura Extra Bold) merupakan ciri khas kelas dunia, yang akan membawa PT Pos Indonesia ke abad yang baru.

BAB II HASIL OBSERVASI

Peranan karyawan dalam perusahaan. Suatu perusahaan yang didirikan pasti mempunyai tujuan, tujuan yang dimaksud adalah mencari laba, berkembang, memberi lapangan kerja, memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa. Tujuan perusahaan dapat dicapai apabila manajemen mampu mengelola, menggerakan, menggunakan sumber daya manusia yang dimilikinya secara efektif dan efisien. Perusahaan adalah organisasi yang merupakan kumpulan orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Peranan manusia dalam organisasi sebagai pegawai atau karyawan memegang peranan penting yang menentukan, karena hidup matinya organisasi semata-mata tergantung pada manusia. Karyawan merupakan factor penting dalam setiap organisasi baik dalam pemerintah maupun swasta. Karyawan merupakan factor penentu dalam pencapaian tujuan perusahaan ataupun instansi secara efektif dan efisien, karyawan yang menjadi penggerak dan penentu jalannya organisasi.

Factor pencapaian produktivitas kerja karyawan. Untuk mencapai produktivitas kerja karyawan yang tinggi bukan hal yang mudah untuk dilaksanakan Factor yang sangat penting untuk pencapaian produktivitas kerja yang tinggi adalah pelaksanaan disiplin kerja dari para karyawan, karena hal tersebut merupakan salah satu faktor penentu bagi keberhasilan dan kemajuan dalam mencapai tujuan perusahaan. Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Disiplin kerja disini adalah mengenai disiplin waktu kerja, dan disiplin dalam menaati peraturan yang telah ditetapkan dalam perusahaan. Dengan adanya kesadaran yang tinggi dalam melaksanakan aturan-aturan perusahaan yang diwujudkan dalam disiplin kerja yang tinggi, maka suatu produktivitas kerja juga akan tercapai. Perusahaan tidak perlu bersikap lemah dalam menghadapi karyawan. Seorang pemimpin yang lemah bukan hanya akan mengacaukan jalannya perusahaan tetapi juga akan kehilangan rasa hormat dari para bawahannya. Selama perusahaan telah 9

mempunyai peraturan permainan dan telah disepakati bersama, maka pelanggaraan terhadap peraturan permainan ini haruslah dikenakan tindakan pendisiplinan.

Pelaksanaan disiplin di PT POS. Perusahaan Pos ini adalah suatu suatu perusahaan yang bersifat jasa dimana tujuan dari PT. Pos Indonesia (Persero) itu sendiri adalah berorientasi kepada kepuasan pelanggan. Pelanggan akan merasa puas apabila semua karyawan bekerja dengan disiplin. Disiplin harus diterapkan dengan segera dan secepat mungkin serta diterapkan secara konsisten. Demikian pula setiap orang berdisiplin sudah tidak mustahil, baik dalam instansi atau organisasi dimana mereka bekerja. Pada kenyataannya PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos dalam pelaksanaan disiplin kerjanya cukup bagus, namun demikian masih tedapat 2 % jumlah keseluruhan pegawai yang datang terlambat,beberapa pegawai bekerja tidak optimal atau tidak sesuai dengan ketentuan jam kantor, dan kurang memberikan pelayanan yang optimum pada pelanggan. Dikantor pos ini tingkat keberhasilan yang dicapai untuk factor kinerja dalam hal ketepatan masuk jam kerja menunjukan angka 81% yang berarti dalam hal ini menurut klasifikasi penilaian menunjukkan criteria sangat baik. Kedisiplinan dalam hal absen atau kehadiran ditempat kerja menunjukkan angka 90,6% yang berarti dalam hal ini tergolong dalam criteria sangat baik. Kesadaran pegawai PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Wilayah ini mengetahui akan pentingnya masuk jam kerja tanpa absen sangat tinggi. Hal ini tentunya mempengaruhi prodiktifitas para pegawai. Kepatuhan para pegawai mentaati standar kehadiran ditempat kerja didasari oleh motivasi pegawai akan kewajiban yang harus mereka laksanakan. Dengan kata lain, ini adalah sebagai kompensasi terhadap gaji yang mereka terima. Kedisiplinan tentang kerapian menurut perhitungan tingkat keberhasilan didapat angka sebesar 96,5 % yang tergolong sangat baik. Hal ini juga menunjukkan bahwa semua pegawai memakai seragam dalam bekerja. Hal ini mungkin juga sebagai peraturan utama dalam perusahaan yaitu pemakaian seragam sebagai identitas

10

perusahaan sehingga disiplin mengenai kerapian akan mencerminkan kekompakan perusahaan. Kedisiplinan tentang penyelesaian tugas menurut tingkat keberhasilan diperoleh hasil 88,2% sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tugas dapat selesai tepat waktu tanpa harus melakukan lembur. Ini merupakan hal yang baik karena disini produktifitas para pegawai terbukti sangat tinggi dan penguasaan materi akan tugas yang harus mereka emban sangat dikuasai dengan baik. Dari beberapa kriteria faktor-faktor kinerja tentang kedisiplinan tentang kerapian yang mencapai angka 96,5% dan yang paling sedikit adalah kedisiplinan tentang ketepatan masuk jam kerja. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan mengenai kerapian pakaian mungkin merupakan peraturan utama yang juga merupakan identitas dari suatu instansi sehingga tiap-tiap pakaian mencerminkan cirri-ciri perusahaan itu sendiri. Sedangkan kurangnya kedisiplinan masuk tepat jam kerja lebih disebabkan karena kurangnya sangsi yang tegas mengenai pelanggaran keterlambatan masuk pada jam kerja. Tetapi pelaksanaan disiplin preventif dikalangan pegawai PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor wilayah Pos V Bandung ini berjalan dengan sangat baik. Dimana setiap pegawai sudah mengetahui dan memahami tiap-tiap standar kedisiplinan. Hampir sebagian besar karyawannya juga melaksankan setiap aturan yang berlaku sehingga suasana kondusif ditempat kerja mendukung untuk lebih berproduktif. Setiap aturan yang telah ditetapkan dipatuhi oleh setiap pegawai sehingga kedisiplinan ditempat kerja berjalan dengan baik. Faktor-faktor apa saja yang mendukung kedisiplinan kerja pegawai di PT.Pos. Sesungguhnya banyak faktor yang mendukung kedisiplinan kerja pegawai, namun hal itu juga dapat menjadi penghambat kedisiplinan kerja pegawai pula. Faktor-faktor yang paling berpengaruh di PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Divisi V Bandung itu adalah kepemimpinan, motivasi kerja, komunikasi, lingkungan kerja, balas jasa dan sanksi. 1. Kepemipinan Kepemimpinan karyawan sangat berpengaruh pada tingkat kedisiplinan. Pemimpin harus bisa memberikan contoh sikap disiplin yang baik, sehingga para bawahannya pun bersikap demikian. Pelaksanaan disiplin kerja pegawai di PT. Pos 11

Indonesia (Persero) Kantor Pos juga dikembangkan dengan cara kepemimpinan yang dapat dijadikan panutan atau teladan bagi para bawahan sehingga bisa membangkitkan semangat dan kegairahan kerja serta bertindak sebagai motivator. Agar peraturan tata tertib pegawai di PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos dapat dilaksanakan dengan baik, pemimpin PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos pun perlu selalu berusaha datang tepat waktu dan mengawasi serta membimbing bawahannya. Kedisiplinan yang dimulai dari disiplin pemimpinnya dapat merangsang kedisiplinan para pegawainya. Jika pemimpinnya dapat memiliki rasa disiplin yang tinggi dalam etos kerjanya maka secara otomatis rasa disiplin diri itu juga dimiliki oleh para pegawainya. Hal ini terlihat jumlah presentase sebesar 89,4 % yang menunjukkan kedisiplinan yang berawal dari sikap kepemimpinan sangat baik. 2. Motivasi Kerja Dengan adanya sikap kepemimpinan yang baik akan dapat memotivasi para bawahannya karena dengan keteladanan pemimpin dapat meningkatkan disipilin kerja pegawainya,bukan sekedar takut akan sanksi yang akan dijatuhkan akan tetapi disiplin yang timbul dari kesadaran masing-masing pegawai. Dalam hal ini motivasi kerja sangat berpengaruh di Kantor Pos ini, 89.4 % menunjukkan pegawai semakin termotivasi dengan adanyapelaksanaan disiplin kerja pegawai 3. Komunikasi Komunikasi antar bawahan dengan pimpinan akan semakin baik apabila tindakan disiplin pegawai semakin ditingkatkan. Komunikasi merupakan kegiatan untuk saling member keterangan dan ide secara timbal balik, yang diperlukan dalam setiap usaha kerjasama manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Demikian juga dengan Kantor Pos ini sebesar 84 % menunjukkan adanya komunikasi yang baik antara pemimpin dengan pegawainya.

4.

Lingkungan Kerja Dengan lingkungan kerja yang baik akan menciptakan produktivitas kerja

yang baik pula, demikian juga dengan pelaksanaan disiplin kerja pegawai. Apabila sebagian besar pegawai melaksanakan disiplin kerja yang baik, maka tidak meutup kemungkinan pegawai yang lain akan terpengaruh akan melaksanakan disiplin kerja yang baik pula. Dalam kantor pos cabang Bandung ini presentase sebesar 84,8 % menunjukkan tingkat kedisiplinan berpengaruh pada lingkungan kerja. 12

5.

Balas Jasa dan Sanksi Balas jasa (baik itu gaji dan kesejahteraan) akan menjadikan kecintaan

karyawan terhadap pekerjaannya dan sikap disiplin tentu berjalan. Untuk melaksanakan disiplin kerja pegawai, PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos cabang Bandung ini menerapkan sistem keadilan yaitu pertama, dengan cara memberikan balas jasa yaitu melalui penghargaan (reward) bagi pegawai yang berkualitas dan bersikap disiplin selama ia bekerja. Yang kedua adalah, dengan memberikan hukuman (punishment) bagi pegawai yang tidak berdisiplin atau melanggar peraturan tata tertib selama bekerja. Pemberian penghargaan (reward) dan hukuman (punishment) diberikan dngan maksud pegawai yang mendapatkan penghargaan (reward) tersebut semakin termotivasi dalam meningkatkan prestasi dan disiplin kerjanya. Tidak bisa dipungkiri penghargaan (reward) sangat diinginkan semua pegawai, 91 % menunjukkan pemberian balas jasa melalui penghargaan sangat berpengaruh pada pelaksanaan disipli kerja pegawai. Lain halnya dngan hukuman (punishment) tidak diinginkan pegawai akan tetapi pemberian hukuman (punishment) disini dimaksudkan sama dengan pemberian penghargaan (reward). Dengan adanya hukuman

(punishment), semua pegawai tentu tidak menginginkannya dan secara otomatis bila pegawai tidak menginginkan hukuman, akan senantiasa mematuhi peratutan tata tertib dan meningkatkan kedisiplinan kerjanya. Dengan adanya sanksi tersebut maka sebesar 91,6 % dari jumlah keseluruhan karyawan dapat melaksanakan disiplin kerja yang baik. Hal ini dilaksanakan karena disiplin yang berlaku di peruhasaan ini adalah disiplin preventif.

Peraturan, kewajiban dan Larangan di kantor Pos. Pelaksanaan disiplin kerja di PT Pos Indonesia sesuai dengan peraturanperaturan yang telah ditetapkan. Pada dasarnya semua peraturan disini sama saja dengan peraturan yang terdapat pada PT POS seluruh Indonesia. Peraturan-peraturan tersebut diantaranya : a. Hari kerja dimulai hari Senin sampai Sabtu pukul 07.30 sampai dengan 16.00 WIB untuk jam kerja pagi sedangkan jam kerja sore dimulai pukul 14.00 sampai dengan 20.00 WIB. b. Wajib mengisi daftar hadir setiap harinya c. Bagi pegawai yang tidak masuk kerja diwajibkan ijin terlebih dahulu. 13

d. Wajib memakai seragam kerja dan tanda pengenal. e. Dalam mengambil hari libur harus dengan persetujuan rekan kerja dalam bidang yang sama agar tidak terjadi kekosongan jabatan. f. Mempertanggungjawabkan hasil kerja pada yang berwenang. g. Pegawai yang mempunyai kepentingan lain dalam jam kerja jika keluar kantor harus ijin pemimpin. Dalam rangka mewujudkan pegawai yang berkualitas tidak hanya diperlukan peraturan-peraturan sebagaimana di atas, tetapi para pegawai juga diharapkan menjalankan kewajiban dan larangan pegawai perum pos dan giro yang harus mereka taati pula. Mengingat bahwa Perum Pos dan Giro juga termasuk pegawai negeri, maka kewajiban dan larangan pegawai negeri diatur dalam UU No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok kepegawaian dan sekaligus sebagai landasan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kantor pos cabang Bandung ini, kewajiban dan larangan tersebut adalah sebagai berikut : a. Kewajiban Pegawai 1. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat 2. Mentaati ketentuan jam kerja 3. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik Negara dengan sebaiknya. 4. Memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat sesuai bidang tugasnya masing-masing. 5. Berpakaian rapi dan sopan serta bersikap dan beringkah laku sopan santun terhadap masyarakat. 6. Mentaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan

kedinasan yang berlaku. 7. Memperhatikan dan menyelesaikan dengan sebaikbaiknya setiap laporan yang diterima mengenai pelanggaran disiplin. b. Larangan Pegawai 1) Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan atau martabat pegawai negeri. 2) Menyalahgunakan wewenang 3) Menyalahgunakan barang0barang, uang atau surat-surat berharga milik Negara.

14

4) Memilki, menjual, membeli atau menyewakan barang barang dokumen atau surat-surat berharga milik Negara secara tidak sah. 5) Membiarkan tindakan yang bersifat negarif.

Usaha apa yang dilakukan perusahaan dalam mengatasi masalah kedisiplinan? Adakah sanksi yang diberikan terhadap pelanggaran peraturan atau tata tertib? Dalam hal ini PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Divisi 5 telah menetapkan peraturan, kewajiban dan larangan yang sudah cukup menjadikan pedoman dalam menciptakan kondisi yang tertib, teratur dan saling menghormati. Namun di dalam kenyataannya, peraturan yang telah lengkap dan baik itu tidak dapat dijalankan semua pegawai di kantor ini. Persoalannya tidak terletak pada peraturannya tetapi pada pelakunya. Sebagian besar pegawai disini sudah melaksanakan kedisiplinan kerja yang baik, akan tetapi masih ada pegawai yang melanggarnya. Tentu saja hal ini akan menghambat kedisiplinan yang dikhawatirkan akan berpengaruh yang sama bagi pegawai lain. Sistem disiplin pegawai dipandang sebagai suatu penerapan modifikasi perilaku untuk pegawai bermasalah atau pegawai yang tidak produktif. Perlu disadari pembentukan disiplin diri perlu dibantu dengan pendekatan disiplin. Pendekatan disiplin progresif di perusahaan ini melembagakan sejumlah langkah dalam membentuk perilaku pegawai dan menekankan bahwa tindakan-tindakan dalam memodifikasi perilaku akan bertambah berat secara bertahap jika pegawai tetap menunjukkan perilaku yang tidak layak. Dalam hal ini pegawai diberikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya sebelum diberhentikan. Dengan mengikuti tahapan tersebut akan memastikan bahwa sifat dan keseriusan masalah telah dikomunikasikan dengan jelas kepada pegawai sehingga pegawaipun tidak ingin mendapatkan sanksi lagi. Pelaksanaan promosi di PT POS cabang Bandung. PT. POS Indonesia menerapkan promosi jabatan untuk menciptakan sumber daya manusia yang berdaya guna dan berhasil. Karena keberhasilannya dapat tercapai, tergantung pada pengelolaan sumber daya sebagai potensi perusahaan. Dalam melaksanakan promosi jabatan berarti menghargai atas kemampuan, keterampilan serta prestasi kerja yang baik, yang telah dicapai kae\ryawannya dengan memberikan kepercayaan untuk menduduki suatu jabatan yang lebih tinggi dari 15

jabatan sebelumnya dalam rangka pemberdaya gunaan kesempatan pada karyawan untuk mengembangkan diri dan mencapai jenjang karir yang lebih baik. Tujuan yang ingin dicapai melalui pelaksanaan promosi jabatan pada PT. Pos Indonesia adalah sebagai berikut: 1. 2. Untuk mencari orang yang tepat dan kreatif untuk menempati jabatan tersebut. Untuk meningkatkan dan mempertahankan prestasi kerja keryawan dengan memberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya dengan memberikan jabatan yang mempunyai tanggung jawab dan wewenang yang lebih besar. 3. Untuk menghindari suasana kerja yang rutin dan monoton, mengatasi kejenuhan dan kebosanan karyawan dalam bekerja sehingga promosi jabatan diharapkan menjadi salah satu upaya meningkatkan gairah dan semangat kerja karyawan. 4. 5. Untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan. Untuk mencegah terjadinya kekosongan suatu jabatan.

Adapun bentuk-bentuk promosi jabatan yang ada di PT Pos , diantaranya 1. Promosi sementara Promosi ini bersifat sementara karena karyawan yang bersangkutan hanya diminta untuk menduduki jabatan yang sedang kosong karena suatu sebab tertentu. 2. Promosi tetap Merupakan promosi biasa sesuai dengan ketentuan dan kebijakan dari PT.Pos Indonesia yang bersifat tetap. Dasar promosi jabatan di PT. Pos. Dalam melaksanakan promosi jabatan seorang karyawan PT.Pos tidak begitu saja mempromosi seorang karyawan tetapi ada dasar pertimbangan, yaitu atas dasar

kombinasi kecakapan dan pengalaman kerja. Penilaian yang dilakukan berdasarkan kecakapan atau prestasi kerja meliputi hasil kerja yang telah dicapai baik dari segi kualitas maupun kuantitas disamping sikap dan sifat pribadi karyawan itu sendiri. Selain penilaian terhadap prestasi kerja dasar pertimbangan yang kedua adalah pengembangan kerja atau senioritas. Seorang karyawan senior memang mempunyai pengalaman kerja yang banyak, tetapi bukan berarti karyawan pemula yang lebih sedikit pengalamannya tidak mempunyai kesempatan untuk di promosikan karena

16

karyawan senior juga belum tentu memiliki keterampilan dan kemampuan yang lebih baik dibandingkan karyawan pemula. Pertimbangan senioritas pun memudahkan pimpinan dalam mengalami keputusan apabila 2 orang atau lebih yang akan dipromosikan dan memiliki prestasi kerja yang sama, maka unsure senioritaslah yang menjadi pertimbangan. Ada pula syarat-syarat khusus yang pada umumnya juga terdapat di perusahan lain, diantaranya: 1. Kecakapan karyawan tersebut 2. Adanya lowongan jabatan yang kosong 3. Mempunyai tanggung jawab Kemanusian ada juga syarat-syarat umum yang diterapkan oleh perusahaan dan harus dipenuhi oleh karyawan yang akan mengikuti program promosi jabatan, diantaranya: 1. Calon karyawan yang dipromosikan harus mendapat rekomendasi dari kepala bagian masing-masing yang berbentuk surat yang bersifat rahasia yang meliputi penilaian hasil kerja yang kemudian akan diajukan kepada departemen personalia. 2. Karyawan yang disetujui untuk dipromosikan harus mengikuti massa percobaan terlebih dahulu selama 3 bulan dan menduduki jabatan sementara. 3. Karyawan harus lulu masa percobaab kemudian akan di angkat sebagai penjabat baru disertai perubahan fasilitas dan penghasilan. Perencanaan pensiun PT. POS. PT. Pos mempunyai dana pensiun yang diberikan kepada semua pegawai PT. Pos atau yang disebut juga DAPENPOS. DAPENPOS merupakan Badan Hukum untuk mengelola dan menjalankan Program Pensiun yang menjanjikan Program Pensiun Manfaat Pasti bagi para pegawai PT. Pos. DAPENPOS telah melalui perubahan nama dari Dana Pensiun PT Pos Indonesia. Adapun tujuan dari DAPENPOS itu sendiri yaitu memberikan kesinambungan penghasilan bagi peserta. Tugas dan Kewajiban Pengurus Dapenpos adalah antara lain memelihara dan mengelola kekayaan Dana Pensiun dengan mengutamakan kepentingan peserta dan pihak lain yang berhak atas manfaat pensiun.

17

Kekayaan awal Dapenpos berasal dari kekayaan program pensiun yang dikelola Yayasan Dana Pensiun Pegawai Perum Pos dan Giro dan selanjutnya kekayaan dihimpun dari : 1. Iuran Pemberi Kerja, terdiri atas iuran normal dan iuran tambahan; 2. Iuran Peserta Pegawai; 3. Hasil investasi;
4.

Pengalihan dari Dana Pensiun lain. Kepesertaan Setiap pegawai dan calon pegawai berhak menjadi peserta dana pensiun apabila mengisi formulir pendaftaran sebagai peserta. Kepesertaan dimulai sejak pegawai terdaftar sebagai peserta. Kepesertaan berakhir apabila peserta meninggal dunia, atau berhenti

bekerja/pensiun yang memindahkan haknya ke Dana Pensiun lain; atau berhenti bekerja dengan memiliki masa kerja kurang dari 3 tahun dan berhak menerima secara sekaligus himpunan iurannya sendiri, ditambah bunga yang layak. Manfaat Pensiun 1. Manfaat Pensiun adalah pembayaran sejumlah uang secara berkala kepada peserta dan keluarganya pada saat dan dengan cara yang ditetapkan dalam peraturan dana pensiun. 2. Manfaat Pensiun Normal adalah manfaat pensiun bagi peserta yang mulai dibayarkan pada saat peserta pensiun setelah mencapai usia pensiun normal. Batas usia normal untuk pension di PT.Pos ini adalah 55 tahun. Peserta pegawai berhak menerima uang pensiun apabila berhenti bekerja dan telah mencapai usia 56 tahun. 3. Manfaat Pensiun Dipercepat adalah manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan bila peserta pensiun pada usia tertentu sebelum mencapai usia pensiun normal, paling cepat 10 tahun sebelum usia pensiun normal. Peserta pegawai berhak menerimanya apabila berhenti bekerja dan telah mencapai usia 46 tahun. 4. Pensiun Ditunda adalah hak atas manfaat pensiun bagi peserta yang berhenti bekerja sebelum mencapai usia pensiun dipercepat dan telah mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 3 tahun, yang ditunda pembayarannya sampai pada saat peserta mencapai usia pensiun dipercepat sesuai dengan peraturan dana pensiun. Peserta

18

pegawai berhak atas pensiun ditunda, apabila berhenti bekerja dan telah mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 3 tahun dan belum mencapai usia 46 tahun. 5. Manfaat Pensiun Cacat adalah menfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan bila peserta menjadi cacat. Peserta pegawai berhak menerimanya apabila diberhentikan karena cacat yang dinyatakan oleh dokter yang ditunjuk PT Pos Indonesia. Adapun syarat-syarat yang diperlukan untuk pengajuan pensiun diterima dalam pengambilan uang pensiun, maka pegawai harus melengkapi beberapa dokumen, diantaranya: 1. Salinan surat keputusan pemberhentian dari pendiri dengan mempunyai hak manfaan pensiun 2. Fotocopy kartu kerluarga terakhir 3. Fotocopy surat nikah yang dilegalisi 4. Fotocopy KTP 5. Keterangan anggota keluarga (anak) berumur >21 tahun yang masih sekolah

19

KESIMPULAN
Kantor Pos wilayah ini telah menetapkan peraturan, kewajiban dan larangan yang sudah cukup menjadikan pedoman dalam menciptakan kondisi yang tertib, teratur dan saling menghormati. Namun di dalam kenyataannya, peraturan yang telah lengkap dan baik itu tidak dapat dijalankan semua pegawai PT Pos Indonesia (Persero) disini. Persoalannya tidak terletak pada peraturannya tetapi pada pelakunya. Sebagian besar pegawai kantor pos disini sudah melaksanakan kedisiplinan kerja yang baik, akan tetapi masih ada pegawai yang melanggarnya. Tentu saja hal ini akan menghambat kedisiplinan yang dikhawatirkan akan berpengaruh yang sama bagi pegawai lain. Perusahaan menggunakan pendekatan disiplin progresif dengan setiap langkah dalam membentuk perilaku pegawai dan menekankan bahwa tindakan-tindakan dalam memodifikasi perilaku akan bertambah berat secara bertahap jika pegawai tetap menunjukkan perilaku yang tidak layak atau melanggar peraturan yang telah ada. Dalam hal ini pegawai diberikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya sebelum diberhentikan. Dengan mengikuti tahapan tersebut akan memastikan bahwa sifat dan keseriusan masalah telah dikomunikasikan dengan jelas kepada pegawai.

20

You might also like