You are on page 1of 8

Perkembangan Psikologi Klinis di Indonesia

Kelompok I

Ni Luh Aprilianti (11.321.1198)
I Nyoman Budi Wiratama (11.321.1203)
I Putu Gede Danuarta (11.321.1204)
Ni Made Mega Setiawati (11.321.1219)
Ni Luh Kade Meri Wardani (11.321.1220)
Ni Putu Nanik Dharmayanthi (11.321.1221)
Gede Eka Pradana Putra (11.321.1225)
A.A. Putu Sandra Pertiwi (11.321.1231)

STIKes Wiramedika PPNI Bali
2011

Bab I
Pendahuluan

Psikologi Klinis adalah salah satu bidang psikologi terapan selain Psikologi Pendidikan,
Psikologi Industri, dan lain-lain. Psikologi Klinis menggunakan konsep-konsep Psikologi
Abnormal, Psikologi Perkembangan, Psikopatologi dan Psikologi Kepribadian, serta prinsip-
prinsip dalam assesment dan intervensi, untuk dapat memahami masalah-masalah psikologis,
gangguan penyesuaian diri dan tingkah laku abnormal.
Dilihat dari cakupannya, psikologi klinis dapat diartikan secara sempit dan luas. Secara
sempit, psikologi klinis tugasnya ialah mempelajari orang-orang abnormal atau subnormal.
Tugas utama psikologi klinis adalah menggunakan tes yang merupakan bagian integral suatu
pemeriksaan klinis yang biasanya dilakukan di rumah sakit. Dalam cakupan yang lebih luas,
psikologi klinis adalah bidang psikologi yang membahas dan mempelajari kesulitan-kesulitan
serta rintangan emosional pada manusia. Psikologi Klinis menopang gejala-gejala yang dapat
mengurangi kemungkinan manusia untuk bahagia. Kebahagiaan erat hubungannya dengan
kehidupan emosional-sensitiI dan harus dibedakan dengan kepuasan yang lebih berhubungan
dengan segi-segi rasional dan intelektual (Yap Kie Hien,1968).






Bab II
Pembahasan

2.1 Definisi Psikologi Klinis
Psikologi klinis adalah cabang psikologi yang berIokus pada penanganan, penganalisisan,
dan diagnosa penyakit-penyakit jiwa. Lahan kerja psikologi klinis meliputi banyak hal, mulai
dari kelainan emosi jangka pendek, seperti konIlik keluarga, hingga kelainan mental yang sangat
parah, seperti schizophrenia.
Menurut American Psychological Association (1935), psikologi klinis ialah ilmu terapan
untuk mendeIinisikan kapasitas dan karakteristik perilaku individu melalui metode pengukuran,
analisa, dan observasi. Di mana berdasarkan penemuan data yang terintegrasi dengan
pengukuran Iisik dan sejarah kehidupan, kemudian memberikan saran dan rekomendasi agar
individu dapat menyesuaikan diri dengan tepat terhadap lingkungan.
Menurut Witemer tahun 1912 psikologi klinis adalah metode yang digunakan untuk
mengubah atau mengembangkan jiwa seseorang berdasarkan hasil observasi, eksperimen, dan
tritmen pedagogis (pendidikan yang menimbulkan suatu perubahan). Ciri psikologis klinis :


1. Memiliki orientasi ilmiah-proIesional yaitu adanya ciri berupa penggunaan metode ilmu
dan kaidah psikologi, dalam pemberian bantuan terhadap individu yang menderita
kecemasan. Psikologi melalui intervensi dan evaluasi psikologis.
2. Menampilkan kompetensi psikologi, karena psikologi klinis terlatih dalam
menggunakan petunjuk dan pengetahuan psikologi dalam kerja proIessional.
3. Menampilkan kompetensi klinisi karena berusaha mengerti orang lain
4. Ilmiah, karena menggunakan metode ilmiah untuk mencapai presisi dan objektivitas
dalam cara kerja proIesionalnya dengan tetap melakukan validasi untuk setiap individu
yang ditangani
5. ProIesional, karena lebih menyumbangkan pelayanan kemanusiaan yang penting bagi
individual, kelompok sosial dan komunitas untuk memecahkan masalah.


2.2 Sejarah Psikologi Klinis


Psikologi Klinis lahir berdasarkan pendapat Hippocrates, bahwa setiap perilaku, termasuk
gejala sakit, bersumber dari otak. Psikologi Klinis merupakan bidang kajian yang juga
menyangkut bagian kecil dari psikologi secara menyeluruh.
Selang waktu antara tahun 1896 dan 1946 merupakan tahun-tahun penting dalam
Psikologi Klinis. Pada kurun waktu tersebut, praktik maupun wacana tentang psikologi klinis
mendominasi wacana psikologi pada umumnya. Penggabungan istilah psikologi dan klinis
pertama kali dilakukan oleh L.Witmer (Arieti,1959 & Phares, 1993).
Lightner Witmer pada tahun 1896 mendirikan Klinik Psikologis atau 'Psychologocal
Clinic` yang pertama di Universitas Pensylvania. Oleh karena itu, tahun 1896 dianggap sebagai
tahun penemuan psikologi klinis sebagai proIesi. Pada klinik ini tugas psikolog ialah memeriksa
anak-anak yang mengalami kesulitan menerima pelajaran. Klinik psikologi pada waktu itu tidak
bergerak sebagai badan pelayanan bagi orang sakit atau orang-orang yang mengalami gangguan
adaptasi. Di Universitas lain, pendirian klinik psikologis seperti itu kemudian bermunculan,
antara lain klinik psikologi yang dibangun oleh Carl E. Seashore di Universitas IOWA. Pada
tahun 1914 telah tercatat 19 klinik psikologi yang dibangun, dan jumlahnya meningkat tajam
pada tahun 1935 hingga menjadi 87 tempat klinik (Louttit, 1939).
Pada tahun 1946, barulah psikoterapi menjadi aktivitas proIesional yang tetap bagi
psikolog klinis. Sejak 1970-an, kebanyakan psikolog klinis melakukan kegiatan psikoterapi,
sementara kegiatan asesmen atau diagnosis hanya menyita 10 saja dari keseluruhan waktu
praktik yang digunakan. Oleh karena psikologi klinis tidak mempunyai pendidikan dasar
kedokteran, maka hak seorang psikolog klinis untuk memberikan psikoterapi sekitar tahun 1950-
1980 seringkali dipermasalahkan. Istilah psikoterapi hanya dapat dilakukan oleh psikiater. Ada
pendidikan Iomal yang biasanya dilakukan di universitas untuk tujuan memperoleh gelar, dan
ada pendidikan praktik yang dilakukan dalam institusi untuk menunjang ketrampilan-
ketrampilan khusus yang terkait dengan psikologi dan asesmen psikologik. Untuk pendidikan
praktik, yang berperan penting ialah organisasi proIesi.

Di luar negeri, kemantapan psikologi klinis sebagai suatu proIesi dalam praktik psikologi
klinis didukung oleh organisasi proIesi psikologi klinis, diterbitkan jurnal yang memuat
penelitian-penelitian psikologi klinis, didirikannya program studi untuk psikologi klinis yang
didukung organisasi proIesi dan lain-lain.
Di Indonesia sendiri pendidikan psikologi dipelopori oleh Slamet Iman Santoso. Program
studi psikologi kemudian pada tahun 1956-1960 menjadi jurusan psikologi pada Iakultas
kedokteran UI. Pada tahun 1960 psikologi menjadi Iakultas yang berdiri sendiri di UI
(Somadikarta 09 Al 2000). Kurikulum dan pelaksanaan program studi psikologi dimulai sebelum
tahun 1960, dibina oleh para pakar yang mendapat pendidikan Doktor (S3) dan Diploma dari
negeri Belanda dan Jerman. Liepokliem mendirikan bagian klinis dan psikoterapi bertempat di
barak I RSCM. Yap Kie Hien mendirikan bagian psikologi eksperimen di Salemba. Myra
Sidharta mendirikan klinik bimbingan anak. Koestoer dan Moelyono memimpin bagian
psikologi kejuruan dan perusahaan (sekarang psikologi industri dan organisasi) kemudian
diperkuat oleh A.S.Munandar. Bagian psikologi sosial dirintis oleh Marat kemudian dipimpin
oleh Z.JoesoeI.
Sejak 1994, psikolog yang berpraktik artinya memberikan konsultasi psikologi,
melakukan asesmen atau psikodiagnostik, melakukan konseling dan terapi, diwajibkan memiliki
Izin Praktik Psikolog. Izin ini diperoleh setelah mereka memperoleh rekomendasi dari oganisasi
proIesi dulu Ikatan Sarjana Psikologi, sekarang HimPsi. Izin diterbitkan oleh Departemen
Tenaga Kerja (1994-2000) dan rencananya akan dikeluarkan oleh HimPsi sendiri.

2.3 Spesifikasi Psikologi Klinis
Ada banyak bidang spesiIikasi di Psikologi Klinis. Misalnya spesiIikasi penanganan
Iobia dan depresi. Ada pula spesiIikasi kelompok tertentu, seperti anak-anak, remaja, orang
dewasa, manula, atau kelompok minoritas.

Para psikolog klinis ini juga biasanya melakukan pengujian terhadap kepribadian
(personality test), intelegensia (IQ test), tes minat dan bakat, tes sikap dan tingkah laku (atitude
test) yang diberlakukan untuk para pencari kerja atau yang dipromosikan ke jenjang karir yang
lebih tinggi.
Para psikolog klinis mencari solusi pemecahan masalah kliennya dengan psikoterapis.
Psikoterapi ini dijalankan dengan komunikasi verbal maupun melalu hipnotis, dengan alat
pendulum, serta peralatan elektronik lainnya. Membantu individu, kelompok sosial & komunitas
dalam memecahkan masalah-masalah psikososial serta meningkatkan kualitas hidup.
Menurut Woodworth (1937), psikolog klinis ialah penasihat proIesional yang
menggunakan peralatan ilmiah untuk melakukan tes dan konseling individual dalam berbagai
area penting penyesuaian diri. Psikolog klinis ini tidak sama dengan psikiater. Psikiater adalah
seseorang yang menempuh pendidikan dokter kejiwaan, yang menangani kelainan mental dan
berhak meresepkan obat untuk pasiennya. Sementara psikolog tidak berwenang meresepkan
obat.
Psikolog klinis memberikan konsultasi dan bimbingan untuk meningkatkan kualitas diri,
memberikan inIormasi dan pelatihan mengenai topik-topik yang termasuk ruang lingkup
pengetahuan yang melandasi proIesinya, melakukan Assessment yang merupakan proses bagi
psikolog klinis untuk mengamati dan mengevaluasi masalah sosial dan psikologis pasien.
Demikian pula melakukan penelitian dalam berbagai macam bentuk riset investigasi, mengkaji
keeIektiIan berbagai pendekatan terapi atau konsultasi, penyebab dan akibat dari disIungsi
psikologis. Ditambah Iungsi administrasi bagi psikolog klinis sesuai dengan jabatannya dalam
posisi manajerial seperti di RS, klinik, dan sebagainya.
Lahan bagi psikolog klinis, yakni di rumah sakit jiwa, praktek pribadi, rumah sakit
umum, pusat pelayanan residensial anak & remaja, universitas & perguruan tinggi, penjara,
pengadilan, kepolisian, pemerintahan, dan industri.

Bab III
Kesimpulan

Psikologi Klinis adalah salah satu bidang psikologi terapan selain Psikologi Pendidikan,
Psikologi Industri, dan lain-lain. Psikologi klinis adalah cabang psikologi yang berIokus pada
penanganan, penganalisisan, dan diagnosa penyakit-penyakit jiwa. Adapun perbedaan antara
psikolog klinis dan psikiater adalah hak untuk memberikan resep obat pada pasien, psikolog
tidak berwenang meresepkan obat. Psikolog klinis menangani masalah klien dengan jalan
psikoterapis, melakukan assessment (evaluasi masalah psikologis pasien), memberikan
konsultasi dan motivasi, memberikan pengajaran atau pelatihan mengenai topik-topik psikologi
klinis, serta melakukan penelitian berkaitan dengan pendekatan terapi atau masalah psikologis.










DAFTAR PUSTAKA

Wiramihardja,ProI.Dr.Sutardjo S. 2004Psikologi 'P0ngan9ar Psikologi Klinis`.ReIika
Aditama : Bandung
Slamet, Suprapti I.S-Sumarmo Markam. 2003. P0ngan9ar Psikologi Klinis UI Press :
Jakarta
http://pamangsah.blogspot.com/2008/10/perkembangan-psikologi-klinis-di.html
http://www.anneahira.com/psikologi-klinis.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologiklinis
http://budi1684.wordpress.com/2008/01/14/pisikologi-klinis/
http://blogmiliktiva.blogspot.com/2011/05/peran-psikologi-klinis.html

You might also like