You are on page 1of 12

PENGEMBANGAN MEDIA KOMPUTER PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA DAERAH POKOK BAHASAN AKSARA JAWA KELAS VII

DI SMP NEGERI 2 SIDOARJO


Dewi Lili Amiyati1, Andi Mariono2 Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya Kampus Lidah wetan 1 nyfauzi@gmail.com

Abstrak: Media Komputer Pembelajaran adalah media yang menggunakan teknologi berbasis komputer merupakan cara menyampaikan materi dengan sumber-sumber yang berbasis microprosesor. Penggunaan media ini dalam proses pembelajaran dapat memotivasi siswa dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan. Pada mata pelajaran Bahasa Daerah dengan pokok bahasan Aksara Jawa, Siswa dituntut untuk mampu menguasai materi yakni dengan kompetensi dasar berupa membaca serta menulis akasara Jawa dengan baik dan benar. Dengan banyaknya konsep yang harus diserap serta proses pembelajaran yang digunakan masih bersifat klasikal sehingga menyebabkan siswa bosan dengan pembelajaran dikelas serta guru harus seringkali mengulangi materi pembelajaran. Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan dari Arif S. Sadiman. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dengan data berupa kuantitatif dan kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan angket dengan mengambil subjek penelitian ini adalah dua orang ahli materi, dua orang ahli media, dan subjek uji coba tiga puluh tujuh siswa sebagai pengguna. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil analisis data yang diperoleh dari tahapan uji coba pada media komputer pembelajaran (CAI) yang dikembangkan, menunjukkan bahwa secara umum media CAI tersebut dinilai Sangat baik dengan rincian rerata sebesar 88,2 % pada uji coba Ahli Materi, 87,6% Uji coba Ahli Media, 86% uji coba perorangan, 88,3% dan 87,5% Uji coba kelompok besar. Kata kunci : Pengembangan, Media Komputer Pembelajaran, Mata pelajaran bahasa daerah pokok bahsan aksara Jawa.

1.

PENDAHULUAN

Dewasa ini perkembangan Teknologi dan Informasi berjalan begitu pesat khususnya perkembangan teknologi di bidang pendidikan yang telah banyak memberikan sumbangan dalam pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan proses belajar mengajar dan memecahkan masalah belajar. Salah satu kemudahan yang didapat yakni adanya penggunaan dan pemanfaatan media dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran sebenarnya merupakan alat bantu yang dapat digunakan oleh guru dalam membantu tugas kependidikannya. Media pembelajaran juga dapat memudahkan pemahaman siswa terhadap kompetensi yang harus dikuasai, materi yang harus dipelajari dan dapat mempertinggi hasil belajar (Mulyanta&Marlon, 2009 : 2). Berbagai macam media pembelajaran telah diciptakan,

dari media yang sederhana misalnya buku, modul, sampai media yang semakin canggih yang disebut dengan media komputer pembelajaran (computer assisted instruction CAI). Media komputer pembelajaran yaitu media yang menggunakan teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber sumber yang berbasis microprosesor. Menurut Arsyad (2007 : 32) pada dasarnya program media pembelajaran berbasis komputer ini menggunakan layar kaca untuk menyajikan informasi kepada siswa. Penggunaan media komputer pembelajaran dirancang untuk dapat memotivasi siswa dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilannya karena media ini memiliki karakteristik menarik, interaktif, inovatif dan variatif, (Warsita, 2008: 137). Dengan adanya penggunaan media komputer pembelajaran

100

Dewi, Pengembangan Media Pembl...

dalam proses belajar mengajar dikelas dapat memecahkan masalah pembelajaran yakni, mengubah pola pembelajaran siswa menuju lebih efektif dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan serta dapat menambah memotivasi siswa dan pada akhirnya dapat mempertinggi hasil belajar siswa. Mata Pelajaran Bahasa Daerah merupakan mata pelajaran muatan lokal wajib untuk seluruh sekolah di wilayah Jawa Timur, dalam mata pelajaran ini terdapat sejumlah kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa berdasarkan pada Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 revisi 2008 Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs) Kelas VII. Salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa adalah Membaca dan Menulis dengan menggunakan huruf Jawa. Dari hasil studi pendahuluan pada tanggal 26 Oktober 2009 yang dilakukan oleh pengembang berupa observasi langsung serta wawancara kepada guru bidang studi menemukan beberapa fenomena, antara lain : (1) Siswa kesulitan dalam membaca dan menulis aksara jawa, (2) Siswa sering lupa ketika guru mereview materi pembelajaran sebelumnya, (3) Siswa cenderung tidak termotivasi saat pembelajaran bahasa daerah dikelas dengan menunjukkan sikap acuh pada penjelasan guru, bermalas-malasan, dan tidak tertib, (4) Pembelajaran bahasa daerah yang dilakukan oleh guru masih menggunakan metode klasikal yakni ceramah dan tugas dengan hanya menggunakan media berupa papan tulis dan buku pelajaran sehingga proses belajar mengajar dikelas tidak bervariasi atau monoton. Dari fenomena-fenomena di atas membawa dampak, antara lain : (1) Guru harus mengulang-ulang materi yang diajarkan, hal ini karena siswa tidak belajar mandiri di luar sekolah dan (2) Siswa tidak dapat mencapai kompetensi yang diharapkan dengan adanya indikator nilai ulangan siswa pada pokok bahasan aksara jawa dibawah standar minimum. Tujuan ideal dari proses pembelajaran bahasa daerah adalah siswa mampu mencapai indikator yang telah ditetapkan dalam kurikulum bahasa Jawa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas VII. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Sidoarjo memiliki sarana dan fasilitas media lab komputer dengan jumlah 30 unit

komputer, LCD proyektor dan layar yang dapat dioperasionalkan dengan baik. Kurikulum yang dipergunakan oleh SMP Negeri 2 Sidoarjo adalah Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) dimana guru hanyalah sebagai fasilitator, maka siswa di tuntut untuk lebih kreatif dalam mengelola pola belajarnya (active learning) serta guru diberi kebebasan untuk memanfaatkan berbagai metode dan media pembelajaran yang dapat membangkitkan minat, perhatian, dan kreativitas siswa (www.sampoernafoundation.org, Bagaimanakah Perjalanan Kurikulum Nasional , diakses pada pukul 15.05. 16-052007) Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka adanya media menjadi salah satu solusi masalah pembelajaran yang ada sehingga dapat menunjang siswa dalam memahami materi yang diberikan khususnya pada mata pelajaran Bahasa Daerah pokok bahasan aksara jawa untuk siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Sidoarjo. Maka, pengembang ingin menghadirkan suatu program yakni komputer pembelajaran tentang Aksara Jawa untuk siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sidoarjo dengan dasar pertimbangan bahwa media komputer pembelajaran merupakan media yang tepat untuk dikembangkan dan digunakan dalam proses belajar mengajar bahasa daerah serta dapat memecahkan permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dikelas. Pihak sekolah telah memiliki sarana dan fasilitas yang memadai untuk pengembangan program program pembelajaran berbasis komputer, maka dengan adanya media komputer pembelajaran dengan berbagai fitur dan asesoris pendukungnya seperti teks, gambar, audio, dan animasi. Komputer pembelajaran dapat dimodifikasi sedemikian rupa sehingga tampak lebih menarik, interaktif, lebih bersifat edukatif, dan menekankan pada belajar mandiri diharapkan akan sangat membantu siswa dalam meningkatkan motivasi belajar dalam upaya mencapai prestasi belajar yang optimal khususnya pada mata pelajaran bahasa daerah. Karena proses pembelajaran menjadi berpusat pada siswa sehingga mendorong siswa lebih aktif dan giat belajar. Berdasarkan hal tersebut, maka dimungkinkan untuk mengembangkan Program Media komputer Pembelajaran

101

Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, April 2010 (100-111)

dengan pokok bahasan Aksara Jawa pada mata pelajaran Bahasa Daerah untuk siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sidoarjo. Produk yang dihasilkan dalam pengembangan media komputer pembelajaran ini berupa : a. Media Komputer Pembelajaran yang telah dikemas dalam bentuk CD (Compact Disk) berisi tujuan, petunjuk, materi Aksara Jawa, Latihan Soal, dan Permainan. b. Bahan Penyerta Guru yang berisi identifikasi program, kurikulum, RPP, materi, langkah persiapan, petunjuk penggunaan media, serta cara perawatan media untuk memudahkan guru dalam menggunakan media komputer pembelajaran. c. Bahan Penyerta Siswa yang berisi identifikasi program, kurikulum, materi, langkah persiapan, petunjuk penggunaan media, serta cara perawatan media untuk memudahkan siswa dalam menggunakan media komputer pembelajaran.

2.

KAJIAN PUSTAKA

Komputer pembelajaran adalah penggunaan computer secara langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan-latihan dan mengetes kemajuan belajar siswa (Anderson, 1994 : 197). Komputer pembelajaran adalah salah satu media pembelajaran yang sangat menarik dan mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik (Warsita, 2008 : 137). Istilah CAI (Computer-Assisted Instruction) umumnya menunjuk pada semua software pendidikan yang diakses melalui komputer di mana anak didik dapat berinteraksi dengannya. Heinich dkk (1986) dalam Warsita, 2008 : 138 mengemukakan sejumlah kelebihan dan kelemahan yang terdapat pada media komputer pembelajaran. Aplikasi komputer sebagai media pembelajaran memberikan beberapa kelebihan, antara lain: a. Interaktif, b. Individual, c. Fleksibel, d. Cost Effectiveness, e. Motivasi,

f. Umpan balik, g. Record keeping, h. Kontrol pada pengguna (user), Kelemahan program berbasis komputer (media komputer pembelajaran) yaitu sebagai berikut : a. Hanya akan berfungsi untuk hal-hal sebagaimana yang telah dipogramkan. b. Memerlukan peralatan computer multimedia yang harganya tinggi. c. Perlu persyaratan minimal prosecor, memori kartu grafis dan monitor. d. Perlu kemampuan pengoperasian, untuk itu perlu ditambahkan petunjuk pemanfaatan atau petunjuk pemakaian (learning guide). e. Pengembangan memerlukan adanya tim yang professional. f. Pengembangannya memerlukan waktu yang cukup lama. g. Tidak punya sentuhan manusiawi. h. Incapability dan capability antara software dan hardware. Heinich dkk (1996) dalam Uno, 2008 : 127 mengemukakan lima format atau bentuk interaksi pembelajaran yang dapat diaplikasikan dalam merancang sebuah media pembelajaran interaktif. Format atau bentuk interaksi tersebut, yaitu : a. Praktik dan latihan (drill and practice) Model ini membimbing siswa melalui serangkaian contoh yang kemudian meningkat pada ketangkasan dan kelancaran dalam menggunakan keterampilan. b. Tutorial Model ini digunakan untuk menyajikan materi secara utuh kepada siswa melalui konsep belajar tuntas. c. Permainan (games instruction) d. Simulasi (simulation) Model simulasi ini siswa dihadapkan kepada situasi kehidupan nyata. Ketentuan umum skrip model simulasi bisa diterapkan jika materi memiliki karakteristik sebagai berikut : e. Penemuan (discovery) Model penemuan merupakan model penyajian yang mempergunakan pendekatan induktif dalam pengajaran yang memiliki tujuan pengertian yang lebih mendalam mengenai permasalahan yang amat pelik.

102

Dewi, Pengembangan Media Pembl...

Pemilihan bentuk interaksi dalam CAI harus memperhatikan jenis materi yang diangkat, level kognitif yang akan di capai, dan macam kegiatan belajarnya. Berdasarkan hal tersebut peneliti mengembangkan CAI dengan bentuk interaksi berupa Tutorial yang didalamnya terdapat materi mata pelajaran serta latihan soal untuk melatih dan memperkuat penguasaan konsep pada mata pelajaran Bahasa Daerah untuk siswa SMP kelas VII agar dapat meningkatkan motivasi siswa karena informasi dan materi pembelajaran dikemas dengan menyenangkan sesuai dengan perkembangan kognitifnya. Komputer pembelajaran terdiri dari gabungan hampir seluruh media, yaitu Media audio, Media visual, Teks dan Animasi yang secara konvergen akan saling mendukung menjadi media komputer pembelajaran yang luar biasa kemampuannya. Dalam pengembangan media pembelajaran, baik untuk pendidikan formal atau pendidikan non formal, kurikulum yang berlaku merupakan acuan utama yang harus diperhatikan tetapi selain kurikulum sebuah media pembelajaran memiliki kriteria ideal sebagai media pembelajaran yang baik, hal ini berlaku pula pada media komputer pembelajaran yakni (Mulyanta & Marlon, 2009 : 4) : a. Kesesuaiaan atau relevansi, artinya CAI harus sesuai dengan kebutuhan belajar, rencana kegiatan belajar, tujuan belajar dan karakteristik siswa. b. Kemudahan, artinya semua isi pelajaran melalui media CAI ini harus mudah dimengerti, dipelajari atau dipahami oleh siswa, dan sangat operasional dalam penggunaannya. c. Kemenarikan, artinya media komputer pembelajaran harus mampu menarik maupun merangsang perhatian siswa, baik tampilan, pilihan warna, maupun isinya. Uraian isi tidak membingungkan serta dapat menggugah minat siswa untuk menggunakan media tersebut. d. Kemanfaatan, artinya isi dari media komputer pembelajaran harus bernilai atau berguna, mengandung manfaat bagi pemahaman materi pembelajaran serta tidak mubazir atau sia-sia apalagi merusak siswa. Dalam penyajian media dibutuhkan pedoman sehingga media yang digunakan

dapat berjalan dengan baik. Setidaknya ada tiga tahapan dalam penyajian sebuah media yakni : (1) Kegiatan Persiapan, (2) Kegiatan Pelaksanaan dan (3) Kegiatan Tindak Lanjut. Salah satu langkah dalam mengembangkan media adalah menganalisis karakteristik sasaran. Hal ini sangat penting agar nantinya media yang di kembangkan benar-benar dapat dimanfaatkan dan sesuai dengan karakteristik sasaran. Dalam pembelajaran, karakteristik sasaran identik dengan perkembangan kognitif yang diukur dengan rentang usia. Siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sidoarjo rata-rata berumur 12 tahun. Tahap kognitif ini membolehkan para remaja berfikir tentang fikiran itu sendiri, mempelajari tata bahasa yang kompleks, konsep matematik seperti algebra dan mengendalikan tugas mental dengan menggunakan konsep serta fikiran yang kompleks. Orang orang ditahap Operasi Formal dapat mengintegrasikan apa yang telah mereka pelajari dengan tantangan di masa mendatang dan membuat rencana untuk masa depan. Bahasa Jawa berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Timur nomor 188/KPTS/013/2005, mata pelajaran Bahasa Jawa merupakan mata pelajaran muatan lokal wajib di seluruh sekolah di Jawa Timur. Muatan lokal bersifat lokatif, yaitu dipakai untuk daerah tertentu. Muatan lokal Bahasa Jawa diajarkan dengan harapan nilai-nilai budaya Jawa tetap dapat dilestarikan dan ditanamkan kepada generasi penerus. Di dalam mata pelajaran Bahasa daerah Jawa materimateri yang diajarkan meliputi materi bahasa dan sastra yang berlandaskan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) no. 19 Tahun 2005. Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan penduduk suku bangsa Jawa terutama di beberapa bagian Banten terutama kota Serang, kabupaten Serang, kota Cilegon dan kabupaten Tangerang, Jawa Barat khususnya kawasan Pantai utara terbentang dari pesisir utara Karawang, Subang, Indramayu, kota Cirebon dan kabupaten Cirebon, Yogyakarta, Jawa Tengah & Jawa Timur di Indonesia. Di SMP Negeri 2 Sidoarjo khususnya Kelas VII mempelajari mata pelajaran Bahasa Daerah, dimana mata pelajaran tersebut membahas tentang Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan

103

Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, April 2010 (100-111)

gagasan dalam bentuk narasi sederhana dan mengungkapkan berbagai informasi dengan huruf Latin dan huruf Jawa. Dengan Kompetensi Dasar yakni membaca dan menulis kalimat menggunakan huruf jawa. Huruf Jawa atau Aksara jawa adalah huruf yang digunakan dalam berbagai teks berbahasa Jawa dan beberapa bahasa lain di sekitar wilayah penuturannya. Aksara ini lebih dikenal sebagai Hanacaraka atau Carakan. Aksara Jawa Hanacaraka memiliki 20 huruf dasar (Legena), 20 huruf pasangan yang berfungsi menutup bunyi vokal, 8 huruf "utama" (aksara murda, ada yang tidak berpasangan), 8 pasangan huruf utama, lima aksara swara (huruf vokal depan), lima aksara rekan dan lima pasangannya, beberapa sandhangan sebagai pengatur vokal, beberapa huruf khusus, beberapa tanda baca, dan beberapa tanda pengatur tata penulisan (pada). Pada Program Komputer Pembelajaran ini Materi pembelajaran atau pokok bahasan yang disajikan adalah Aksara Jawa legena dan Aksara Pasangan.

Metode Observasi ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses kegiatan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Daerah di kelas oleh siswa serta observasi terhadap fasilitas dan sarana yang dimiliki oleh pihak sekolah. b. Wawancara Metode ini dilakukan pada Guru bidang studi Bahasa daerah untuk mengetahui karakteristik materi dan hambatan dalam menyampaikan materi kepada siswa serta karakteristik siswa dan tingkat penguasaan siswa terhadap materi. c. Tes Tes dilakukan pada Siswa kelas VII - 1 SMP Negeri 2 Sidoarjo untuk mengetahui tingkat pemahamnan serta penguasaan materi aksara Jawa yang telah diperoleh sebelumnya dalam proses pembelajaran dikelas sebelum adanya media. 3.2 Merumuskan Tujuan Instruksional

3.

METODE PENGEMBANGAN

Dalam pengembangan media komputer pembelajaran ini pengembangan menggunakan model prosedural dari Arif S. Sadiman dan A. Fathoni, karena dalam mengembangkan media komputer pembelajaran memerlukan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh pengembang untuk menghasilkan suatu produk media komputer pembelajaran. Secara garis besar, prosedur pengembangan media komputer pembelajaran meliputi dua tahap, yaitu mengembangkan naskah media komputer pembelajaran dan mengembangkan produk media komputer pembelajaran. 3.1 Menganalisis Kebutuhan Karakteristik Siswa dan

Setelah menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa, langkah selanjutnya adalah merumuskan tujuan instruksional. Tujuan merupakan acuan dalam mengembangankan suatu media pembelajaran, oleh karena itu pengembang merumuskan tujuan yang akan dijadikan sebagai acuan dalam memproduksi media komputer pembelajaran agar dalam penggunaanya dalam pembelajaran berjalan efektif serta efisien. Perumusan tujuan instruksional yang dikembangkan dalam pengemgembangan media komputer pembelajaran ini meliputi (1) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang mengacu pada kurikulum bahasa Jawa, (2) Tujuan Umum, Tujuan Khusus dan Indikator keberhasilan pembelajaran yang mengacu pada Silabus, RPP serta hasil analisis kebutuhan yang telah dilakukan pada langkah sebelumnya. 3.3 Merumuskan Butir-Butir Materi Secara Terperinci yang Mendukung Tercapainya Tujuan

Langkah pertama yang diambil pengembang dalam mengembangkan naskah media komputer pembelajaran adalah mengidentifikasi kebutuhan melalui studi pendahuluan dengan cara sebagai berikut: a. Observasi

Berdasarkan rumusan tujuan yang telah dikembangkan maka langkah selanjutnya adalah merumuskan butir-butir materi yang akan dikembangkan dalam naskah media

104

Dewi, Pengembangan Media Pembl...

komputer pembelajaran agar proses produksi media komputer pembelajaran menjadi lancar. Dalam merumuskan butir-butir materi pengembang berkonsultasi dengan Guru bidang studi bahasa daerah dalam hal ini Ahli materi untuk pemilihan butir butir materi yang akan disajikan dalam media komputer pembelajaran. 3.4 Mengembangkan Alat Pengukur Keberhasilan Alat pengukur keberhasilan harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan pokok-pokok materi pembelajaran yang akan disajikan kepada siswa. Alat pengukur keberhasilan dalam pengembangan ini terdiri dari dua instrumen yakni : a. Angket yang ditunjukkan pada ahli materi, ahli media serta siswa untuk melihat kualitas atau kelayakan media komputer pembelajaran tersebut digunakan dalam pembelajaran kelas. b. Tes yang berupa soal-soal yang disusun berdasarkan materi-materi yang terdapat dalam program CAI dan telah dikonsultasikan pada ahli materi, instrumen ini ditujukan kepada siswa untuk melihat tingkat pemahaman berupa hasil belajar siswa setelah memanfaatkan media komputer pembelajaran yang dikembangkan. 3.5 Menulis Naskah Media

naskah dan storyboard siap diproduksi. Adapun prosedur pelaksanaan Uji Coba Naskah Media Komputer pembelajaran adalah sebagai berikut : a. Mempersiapkan angket dengan dilengkapi draft naskah media b. Meminta saran mengenai kualitas naskah yang telah dihasilkan c. Mengumpulkan data d. Menganalisis informasi yang terkumpul 3.7 Naskah Siap di Produksi

Pengembang membuat suatu rancangan media komputer pembelajaran (CAI) tentang Aksara Jawa mata pelajaran Bahasa Daerah berupa naskah dan storyboard (terlampir). Bentuk lembar naskah yang digunakan dalam mengembangkan naskah media komputer pembelajaran ini dapat digambarkan seperti dibawah ini. 3.6 Mengadakan Tes Uji Coba dan Revisi Jika Diperlukan

Uji coba naskah dan storyboard merupakan tolok ukur keberhasilan pembuatan produk, sehingga media yang dikembangkan dikatakan layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Uji coba dilakukan kepada ahli media dan ahli materi, jika ada yang kurang dibutuhkan revisi dan jika sudah benar maka

Apabila naskah media CAI yang telah dikembangkan dan disempurnakan oleh pengembang telah direvisi, maka naskah tersebut siap diproduksi untuk menghasilkan produk media CAI yang berbentuk CD pembelajaran tentang Aksara Jawa pada mata pelajaran Bahasa Daerah untuk siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sidoarjo. Dalam mengembangkan produk media CAI ini pengembang berpatokan pada langkah-langkah produksi CAI oleh A.Fathoni. Adapun langkah-langkah produksi media CAI Aksara Jawa pada mata pelajaran Bahasa daerah untuk siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Sidoarjo adalah sebagai berikut : a. Menyeleksi Strategi Naskah media CAI digunakan sebagai acuan dalam memproduksi media CAI. Strategi dalam hal ini adalah menentukan jenis dan kapasitas komputer yang digunakan untuk mengoperasikan program CAI, pada langkah produksi ini menggunakan Komputer dengan persyaratan sebagai berikut : 1) Prosesor pentium III 450Mhz 2) Memori RAM minimum 128 MB 3) Hard disk sebesar 20 GB atau minimal terdapat 100 Mb ruang kosong 4) VGA card minimal 16 Mb 5) CD R/RW, 6) Monitor 256 color dengan resolusi 800 x 600 7) Sistem operasi windows 2000 atau XP 8) Instal Program macromedia Flash dan Director, adobe Photoshop,Ms Office, Swish max dan Nero. b. Membuat Tampilan Kriteria/ Pelajaran

105

Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, April 2010 (100-111)

c.

d.

e.

f.

g.

h.

Tampilan kriteria atau tampilan pelajaran berisikan materi yang akan disampaikan dalam program komputer pembelajaran (CAI) dalam frame menu utama yakni Petunjuk, Materi, Ringkasan, Latihan soal dan Permainan. Membuat Tampilan Tujuan Tampilan tujuan dalam program komputer pembelajaran (CAI) adalah Tujuan Pembelajaran Umum, Tujuan pembelajaran Khusus dan Indikator. Membuat Tampilan Petunjuk mengerjakan Tampilan petunjuk ini berisi informasi untuk membantu siswa dalam menentukan cara belajar dan mengoperasikan CAI. Mengembangkan Strategi yang ada Pada langkah ini setelah membuat tampilan kriteria, pendahuluan/tujuan dan petunjuk pengerjaan maka strategi selajutnya yang dilakukan adalah membuat tampilan Materi dan Soal-soal latihan serta membuat tampilan respon jawaban yang benar dan salah, selain itu juga membuat tampilan permainan untuk menambah motivasi siswa dalam belajar dengan komputer pembelajaran. Menyimpan Pelajaran/Dokumentasi Program Komputer Pembelajaran yang telah selesai dibuat di simpan dalam bentuk CD (Compact Disk) dengan menggunakan program Nero sehingga dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas sebagai program pembelajaran CAI. Tes/Uji coba Untuk mengetahui apakah prototype CAI yang dikembangkan secara sistematis dapat mencapai tujuan yang diharapkan pengembang maka perlu dilakukan uji coba terhadap media yang telah diproduksi. Tahap Uji coba yang dilakukan terhadap media CAI yang telah diproduksi adalah Uji Coba oleh Ahli Materi, Ahli Media, Uji Coba Perorangan, Uji Coba Kelompok Kecil dan Uji Coba Kelompok Besar. Revisi Pada tahap ini digunakan untuk menyempurnakan program komputer pembelajaran yang mengalami

kegagalan dalam uji coba yang dilakukan. Secara lengkap desain uji coba produk pengembangan biasanya dilakukan melalui tiga tahap, yaitu uji coba perseorangan (ahli materi, ahli media, dan subjek dalam hal ini adalah siswa), uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar. a. Kegiatan Awal Pengembangan Kegiatan ini merupakan tahap awal pengembangan, dimana prototype produk media CAI masih berupa rancangan awal pengembangan seperti berupa identifikasi program media yang akan dikembangkan, merumuskan butirbutir materi, hingga menjadi draft naskah CAI. Draft Naskah CAI ini dikonsultasikan dengan ahli media dan ahli materi, masukan dari ahli media dan ahli materi dijadikan bahan untuk melakukan revisi. Hasil revisi merupakan draft naskah berikutnya yang dikonsultasikan kembali hingga dinyatakan naskah tersebut layak produksi menjadi produk media CAI melalui langkah-langkah pengembangan media yang telah dibuat sebelumnya. b. Uji Coba Ahli Media Produk Media CAI yang telah dikembangkan oleh pengembang diuji oleh Ahli Media untuk di nilai berbagai kelemahan yang kemudian dijadikan pengembang sebagai dasar atau informasi untuk melakukan perbaikan (revisi). c. Uji Coba Ahli Materi Produk yang telah direvisi oleh pengembang berdasarkan informasi dari hasil uji coba oleh Ahli Media, produk media CAI kemudian di ujicoba oleh Ahli materi dalam hal ini adalah Kepala Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa dan Guru bidang studi bahasa daerah di SMP Negeri 2 Sidoarjo. Mempersiapkan angket dengan dilengkapi produk. d. Uji Coba Perorangan Setelah direvisi oleh ahli materi kemudian produk media CAI diujicobakan kepada tiga orang siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sidoarjo dengan ketentuan 1 (satu) orang siswa tergolong pandai, 1 (satu) siswa tergolong cukup pandai, dan 1 (satu)

106

Dewi, Pengembangan Media Pembl...

siswa tergolong kurang pandai, pemilihan siswa sebagai subyek uji coba perorangan ini didasarkan pada hasil belajar berupa hasil pre-test yang telah dilakukan pada studi pendahuluan serta menurut pada pertimbangan Guru bidang studi bahasa daerah yang lebih mengerti karakteristik siswa kelas VII. e. Uji Coba Kelompok Kecil Pada tahap ini produk media CAI diuji cobakan kepada 10 - 20 siswa yang dapat mewakili populasi target, pemilihan siswa sebagai subyek uji coba dalam uji coba kelompok kecil ini adalah secara acak sehingga didapatkan karakteristik siswa yang berbeda-beda. f. Uji Coba Kelompok Besar Uji coba kelompok besar produk media CAI adalah tahap akhir dari uji coba yang perlu dilakukan oleh pengembang, produk media CAI diuji cobakan kepada 37 siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sidoarjo g. Produk Siap Pakai Setelah dilakukan berbagai uji coba dan revisi maka pada tahap ini produk media komputer pembelajaran atau CAI tentang Aksara jawa dan Pasangan aksara pada mata pelajaran Bahasa Daerah sudah siap digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa daerah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Sidoarjo. Metode dan instrumen pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah: a. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2008: 150). Tes yang digunakan adalah tes prestasi dengan instrumennya berupa soal pretest dan soal post-test yang ditujukan untuk siswa pada uji kelompok besar. b. Angket Dalam penelitian ini pengembangan menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket tertutup (pilihan ganda) dengan instrumen angket tertutup yang ditujukan untuk ahli materi, ahli media dan siswa. Angket adalah sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006: 151) c. Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal berupa buku, catatan, daftar nama siswa kelas 5, RPP guru, silabus dan lain-lain. Ada dua teknik analisis data yang digunakan, yakni: a. Analisis isi. Analisis isi diperoleh dari hasil masukan dan tanggapan dari ahli materi dan ahli media. Masukan dan tanggapan yang diperoleh selanjutnya dikelompokkan dan dianalisis. Hasilnya digunakan untuk menyempurnakan media. b. Analisis deskriptif prosentase. Analisis deskriptif prosentase diperoleh dari hasil penilaian angket melalui uji ahli materi, uji ahli media, uji coba siswa perorangan, uji coba siswa kelompok kecil, dan uji coba siswa kelompok besar. Data tersebut dideskripsikan dengan teknik prosentase. Data yang diperoleh diolah menggunakan rumus tersebut kemudian dianalisis dengan frekuensi jawaban tiap alternatif yang dipilih responden dengan mengalikan 100%. Selanjutnya hasil yang diperoleh disesuaikan dengan kriteria penilaian. Pedoman yang digunakan dalam menentukan kriteria penilaian adalah: 80 % -100% : Baik sekali, 66% - 79% : Baik, 56% - 65% : Cukup, 40% - 55% : Kurang, 30% - 39% : Gagal. (Arikunto, 2008:245) c. Analisis Data Hasil Tes. Analisis data hasil tes digunakan untuk mengukur tingkat perbandingan hasil belajar siswa sebelum menggunakan media dengan setelah menggunakan media. Untuk menghitung tingkat perbandingan tersebut menggunakan rumus t-test.

4.

HASIL PENGEMBANGAN

Pada tahap ini pengembang memproduksi media komputer pembelajaran dengan mengacu pada langkah langkah

107

Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, April 2010 (100-111)

pengembangan media komputer pembelajaran oleh A. Fathoni yang telah dijabarkan dalam Bab III hingga menjadi sebuah program komputer pembelajaran yang telah di simpan dalam bentuk CD (Compact Disk) dalam hal ini produk yang dihasilkan disebut sebagai produk awal. Produk media komputer pembelajaran yang telah dikembangkan ini memiliki dua komponen dengan beberapa spesifikasi. 4.1 CD Komputer Pembelajaran Media komputer pembelajaran ini dikembangkan dengan menggunakan metode penyajian tutorial, yang didalamnya berisi tujuan, petunjuk penggunaan, materi aksara jawa, soal latihan dan permainan. Di dalamnya terdapat empat bagian utama yakni: (1) pembukaan, (2) sajian materi, (3) evaluasi, dan (4) penutup. Media komputer pembelajaran ini merupakan integrasi antara komponen media audio dan media visual. Komponen media audio yang digunakan adalah : a. Suara manusia yang berperan sebagai ANNC/penyiar dan narator b. Musik. Ada tiga musik yang digunakan dalam media komputer pembelajaran ini. Pertama adalah musik pembuka program, kedua adalah musik pengiring, dan yang ketiga adalah musik penutup c. Sound effect/FX. Agar media komputer pembelajaran ini tampak lebih interaktif maka perlu digunakan FX. FX ini digunakan pada beberapa bagian, yakni pada bagian tombol setiap menu program dan pada respon dari evaluasi serta respon dari permainan. Komponen media visual yang digunakan adalah : a. Teks. Suatu media harus mempunyai tingkat keterbacaan yang tinggi. Untuk itu dalam pemilihan bentuk huruf, ukuran, serta warnanya harus seimbang dan kontras dengan background. Teks pada media komputer pembelajaran ini dibagi menjadi dua macam, yakni teks materi dan teks non materi (teks dekorasi). b. Gambar Ada dua teknik penggunaan gambar dalam media komputer pembelajaran

ini. Pertama, gambar Manual/Hand Drawing/Gambar Tangan. Proses Manual/Hand Drawing/Gambar Tangan ini dimulai dengan menggambar manual kemudia menscan gambar tersebut dan dimasukkan ke dalam komputer selanjutnya mengolah gambar tersebut menggunakan program Adobe Photoshop atau Corel Draw. Kedua, menggambar menggunakan komputer. Proses menggambar menggunakan komputer ini menggunakan program Corel Draw dan Adobe Photoshop. c. Animasi Animasi yang digunakan dalam media komputer pembelajaran ini berupa animasi teks dan animasi gambar. Animasi pada teks berfungsi untuk menarik perhatian siswa, sehingga siswa tidak merasa bosan dengan pembelajaran. Animasi teks dibuat dengan menggunakan fasilitas dalam program macromedia director. Animasi pada gambar berfungsi untuk memvisualisasikan penyajian materi agar lebih konkrit dan mendekati bentuk atau kejadian yang sebenarnya. animasi gambar dibuat dengan menggunakan program Swish max3, selanjutnya diintegrasikan dengan program Macromedia Director. 4.2 Bahan Penyerta Bahan penyerta, merupakan buku panduan untuk guru dan siswa dalam memanfaatkan media komputer pembelajaran. Pada bahan penyerta untuk Guru berisi identifikasi program, kurikulum, RPP, materi, langkah persiapan, petunjuk penggunaan media, serta cara perawatan media. Sedangkan bahan penyerta untuk Siswa berisi identifikasi program, kurikulum, materi, langkah persiapan, petunjuk penggunaan media, serta cara perawatan media. Hasil pada uji coba oleh ahli materi memiliki analisis rata-rata persentase nilai sebagai berikut : a. Naskah program komputer pembelajaran memperoleh rerata 88,7% yang berdasarkan kriteria penilaian termasuk kategori sangat baik (81%-100%).

108

Dewi, Pengembangan Media Pembl...

b. Program komputer pembelajaran memperoleh rerata 90,9% yang berdasarkan kriteria penilaian termasuk kategori sangat baik (81%-100%). c. Bahan Penyerta komputer pembelajaran memperoleh rerata 85% yang berdasarkan kriteria penilaian termasuk kategori sangat baik (81%-100%). Hasil pada uji coba oleh ahli media memiliki analisis rata-rata persentase nilai sebagai berikut : a. Naskah program komputer pembelajaran memperoleh rerata 92,5% yang berdasarkan kriteria penilaian termasuk kategori sangat baik (81%-100%). b. Program komputer pembelajaran memperoleh rerata 80,5% yang berdasarkan kriteria penilaian termasuk kategori baik (61 % - 80 %). c. Bahan Penyerta komputer pembelajaran memperoleh rerata 90% yang berdasarkan kriteria penilaian termasuk kategori sangat baik (81%-100%). Hasil pada uji coba perorangan memiliki analisis rata-rata persentase nilai sebagai berikut : a. Program komputer pembelajaran memperoleh rerata 84,5% yang berdasarkan kriteria penilaian termasuk kategori sangat baik (81%-100%). b. Bahan Penyerta komputer pembelajaran memperoleh rerata 87,5% yang berdasarkan kriteria penilaian termasuk kategori sangat baik (81%-100%). Hasil pada uji coba kelompok kecil memiliki analisis rata-rata persentase nilai sebagai berikut : a. Program komputer pembelajaran memperoleh rerata 88,8% yang berdasarkan kriteria penilaian termasuk kategori sangat baik (81%-100%). b. Bahan Penyerta komputer pembelajaran memperoleh rerata 87,8% yang berdasarkan kriteria penilaian termasuk kategori sangat baik (81%-100%). Hasil pada uji coba kelompok besar memiliki analisis rata-rata persentase nilai sebagai berikut : a. Program komputer pembelajaran memperoleh rerata 87,4% yang berdasarkan kriteria penilaian termasuk kategori sangat baik (81%100%).

b. Bahan Penyerta komputer pembelajaran memperoleh rerata 87,5% yang berdasarkan kriteria penilaian termasuk kategori sangat baik (81%-100%).

5. KESIMPULAN
Setiap kegiatan pengembangan sebuah produk pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai, sehingga produk yang dikembangkan nantinya dapat bermanfaat dan benar-benar dapat mengatasi masalah yang ada. Kegiatan pengembangan ini bertujuan untuk memperoleh suatu media pembelajaran berbasis teknologi komputer yang bermanfaat untuk : a. Memudahkan guru dalam menyampaikan materi pelajaran Bahasa Daerah dengan kompetensi dasar siswa dapat membaca dan menulis Aksara Jawa dan Aksara Pasangan b. Sebagai alat untuk membantu siswa dalam memahami konsep materi Aksara Jawa pada mata pelajaran Bahasa Daerah Setelah melalui tahapan yang cukup panjang dari perencanaan program sampai dengan penerapan media dalam proses pembelajaran di sekolah akhirnya pengembang menarik beberapa kesimpulan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengembangan ini adalah produk media komputer pembelajaran, bahan penyerta Guru dan bahan penyerta Siswa. Berdasarkan hasil dari kajian pustaka dalam Bab II dan disempurnakan dengan hasil penelitian yang terdapat pada Bab IV, maka diperoleh hasil data kuantitatif berupa skor penilaian produk yang memiliki kelayakan tinggi sehingga media komputer pembelajaran yang dihasilkan dapat digunakan dapat proses pembelajaran dikelas maupun pembelajaran mandiri oleh siswa. Komputer pembelajaran yang dikembangkan memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan komputer pembelajaran ini antara lain : a. Program media ini disertai dengan gambar, animasi, dan narasi sehingga tampilan lebih menarik dan interaktif. b. Dalam program media komputer pembelajaran ini terdapat permainan

109

Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, April 2010 (100-111)

yang dirancang secara khusus untuk menambah motivasi siswa saat belajar materi Aksara Jawa. c. Media komputer pembelajaran ini telah diprogram sedemikian rupa dengan memberikan skor nilai pada akhir evaluasi. d. Waktu penggunaan yang fleksibel, siswa dapat menggunakan dalam waktu yang lama jika ada materi yang belum dimengerti. e. Media komputer pembelajaran ini disertai dengan bahan penyerta yang berfungsi sebagai pedoman bagi guru dan siswa dalam pemanfaatannya saat pembelajaran dikelas. f. Program ini dapat langsung digunakan tanpa harus menginstall software lain. Kelemahan dalam pengembangan komputer pembelajaran ini adalah : a. Proses pembuatan program media ini membutuhkan waktu yang cukup lama b. Untuk memanfaatkan media dikelas memerlukan fasilitas yang lebih, seperti ruang Laboratorium Komputer dan perangkat komputer lainnya. c. Dibutuhkan perawatan yang lebih dari pada media pembelajaran lainnya. 5.1 Pemanfaatan Dalam pemanfaatan media media komputer pembelajaran Aksara Jawa yang telah dikembangkan, diharapkan guru memperhatikan beberapa hal penting yaitu: a. Deskripsi kerangka ajaran yang telah dirumuskan b. Media lain yang mendukung, seperti buku wajib, LKS (lembar kerja siswa), dan media-media lain yang mendukung c. Strategi pembelajaran yang menarik dan sesuai, seperti penggunaan multi metode (metode ceramah, metode demonstrasi, metode pemberian tugas, dll) dan pengelolaan kelas yang kondusif. d. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan program komputer pembelajaran sebaiknya dilakukan dilaboratorium komputer dan guru sebaiknya menjelaskan secara lisan diruang kelas sebelum diajak ke ruang laboratorium.

5.2 Pengembangan Produk Lebih Lanjut a. Produk pengembangan ini tidak hanya terfokus pada mata pelajaran Bahasa Daerah saja, tetapi dapat dikembangkan pada mata pelajaran lainnya b. Produk pengembangan ini tidak hanya terfokus pada kelas VII SMP saja, melainkan bisa dikembangkan untuk jenjang pendidikan yang lain.

DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Ronald. 1994. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran. Diterjemahkan oleh Yusuf Hadi Miarso dkk dari buku aslinya Selecting and Developing Media for Instruction. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Penekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Fathoni, A.1997. Pengembangan Komputer Pembelajaran unit II. Surabaya : Unesa University Press. Hamalik, Oemar. 2007. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algasindo Kurniasih, Rini dan U. Syahbudin. 2004. Ajisaka : Kisah Terciptanya Huruf Jawa. Bandung : CV Pustaka Setia Mulyanta dan Marlon Leong.2009.Tutorial Membangun Multimedia Interaktif: Media Pembelajaran. Yogyakarta : Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Nasution. 2005. Teknologi pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. NC, Fatah Syukur. 2005. Teknologi Pendidikan. Semarang: RaSail. Papalia, Diane Dkk. 2008. Human Development. Jakarta : Kencana Pramono, Gatot. 2008. Pelatihan Pemanfaatan TIK untuk Pembelajaran : Pemanfaatan Multimedia Pembelajaran. Jakarta : Depdiknas

110

Dewi, Pengembangan Media Pembl...

Rusijono, dan Mustaji. 2008. Penelitian Teknologi Pembelajaran. Surabaya : Unesa University Press. Sadiman, Arif S. 2009. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Saud, Udin Saefudin. 2008. Inovasi Pendidikan . Bandung: Alfabeta. Seels, Barbara B dan Rita C Richey. 1994. Teknologi Pembelajaran : Definisi dan Kawasannya. Diterjemahkan oleh Dra. Dewi S. Prawiradilaga, M.Sc dkk dari buku aslinya Instructional Technology : The Definition and Domains of the Field. Disunting oleh Prof. Dr. Yusufhadi Miarso, M.Sc. Jakarta : Unit Percetakan Universitas Negeri Jakarta. Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2001. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algasindo. Sukendro, Tresno dan Sukarman. 2009. Widya Basa Jawa kanggo SMP lan MTs Kelas VII. Surabaya : Erlangga Surjono, Herman Dwi. 1995. Pengembangan Computer Asissted Instruction (CAI)

untuk Pelajaran Elektronika. Jurnal Kependidikan, (online) No. 2 (XXV): 95-106.(http://herman.elearningjogja.org/PengembanganProgramCAI.pd f ,diakses pukul 01:37, 24-02-09). Soeharto, karti Dkk. 1995. Teknologi Pembelajaran: Pendekatan Sistem Konsepsi dan Model, SAP, Evaluasi, Sumber Belajar dan Media. Surabaya: Surabaya Intellectual Club. Uno, Hamzah B. 2008. Profesi Kependidikan: Problema,Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran : Landasan dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta. Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Tim Penyusun. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi Universitas Negeri Surabaya. Surabaya : Unesa University Press.

_____. 29 Maret 2008. Teori Perkembangan Kognitif. "http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_perkem bangan_kognitif"

111

You might also like