You are on page 1of 11

Praktikal Konstruksi Baja

mempunyai bagian dalam dan luar


3. JENIS-JENIS PROFIL dari flensnya dengan ketebalan yang
BAJA DAN PENGGUNA- konstan, sedangkan baja bentuk S
mempunyai kemiringan lebih kurang
ANNYA 17o pada permukaan bagian dalam
dari flens. Baja bentuk C adalah sama
Baja struktur adalah salah satu bahan dengan bentuk S yakni permukaan
dasar yang digunakan untuk kerangka bagian dalam flensnya mempunyai
konstruksi pada hampir semua kemiringan kurang lebih 17o .
bangunan industri, bangunan-bangu- Baja bentuk W adalah komponen
nan tinggi dan jembatan. Oleh karena struktur yang memiliki bentuk
itu sebagai pekerja dibidang konstruk- penampangnya berbentuk huruf H dan
si baja, memiliki pengetahuan tentang digunakan pada hampir seluruh
berbagai jenis komponen baja struk- komponen struktur. Baja bentuk W
tur. didesain begitu karena flensnya
mempunyai kekuatan pada bidang
3.1 Komponen baja struktur horizontal sementara web nya
Dalam pekerjaan kita akan banyak memberi kekuatan pada bidang
menggunakan berbagai variasi kom- vertikal. Bentuk W ini digunakan untuk
ponnen struktural yang dibuat balok-balok, kolom, komponen kuda-
berdasarkan bentuk-bentuk struktural kuda dan pada aplikasi struktur
standar dalam berbagai bentuk penerima beban lainnya.
penampang dan ukurannya. Tiga Bentuk Bearing Pile hampir sama
bentuk dasar dari komponen struktur dengan bentuk W. Perbedaannya
yang sering digunakan adalah bentuk hanya pada ketebalan flens dan
W (wide flange), S (Balok I) dan C webnya sama, sedangkan bentuk W
(channel). Tiga tipe ini diidentifi- mempunyai perbedaan ketebalan
kasikan dengan ketinggian nominal, antara flens dan webnya.
dalam mm, Bentuk S (standar amerika untuk
balok I) adalah berbeda bentuk
penampang nya seperti huruf I.
Bentuk S jarang dipakai dibanding kan
bentuk W karena bentuk S kurang
kuat dan agak sulit diterapkan
dibandingkan bentuk W.
Baja bentuk C mempunyai bentuk
penampangnya sama dengan huruf C.
Ini berguna khusus pada lokasi
Gambar 3.1Bentuk-bentuk dimana hanya membutukan satu sisi
penampang baja struktur flens. Bentuk C tidak terlalu efisien
Perbedaan antara bentuk W dan untuk sebuah balok atau kolom jika
bentuk S adalah pada desain pada digunakan tersendiri.
bagian dalam dari flens. Bentuk W
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 23
Praktikal Konstruksi Baja
Baja siku-siku adalah bentuk struktur Baja yang rata didesain sebagai
yang memiliki penampang seperti batangan, strip, lembaran atau pelat
huruf L. Dua jenis baja siku, seperti
digambar 3.2 yang biasa digunakan
adalah siku-siku sama sisi dan tidak
sama sisi. Baja siku diidentifikasi
dengan ukuran serta ketebalannya.
Ukuran panjang kakinya diukur dari
sisi luar siku-siku. Apabila siku-siku Gambar 3.3 baja batangan
mempunyai kaki yang tidak sama,
maka ukuran kaki yang lebih panjang 3.2 Pelat Baja
ditempatkan pertama dalam pendimen Baja pelat banyak dipakai untuk
siannya. Dan dimensi ketiga dari berbagai tujuan pekerjaan, dipasaran
ukuran siku-siku adalah ketebalan dari dikenal dua jenis baja lembaran yakni
kaki yang mempunyai ketebalan yang baja bilah dan baja pelat. Baja bilah
sama. Baja siku-siku mungkin terdapat dalam ukuran tebal 3 s.d 60
digunakan dua atau empat siku-siku mm dan lebar 150 s.d 1200 mm,
untuk membentuk komponen utama sedangkan baja pelat terdapat dengan
struktur. ukuran tebal 3 s.d 60 mm dan lebar
2600 s.d 4300 mm. kedua jenis baja
lembaran ini memiliki panjang berkisar
antara 3 s.d 6 m, dan bila dibutuhkan
dapat dipesan sampai dengan
panjang 15 m. Lembaran baja jenis ini
Gambar 3.2 Siku-siku dapat digunakan untuk pembuatan
daun pintu, penutup atap maupun
Pelat baja adalah juga bentuk struktur untuk pembuatan bordes tangga.
yang mempunyai penampang segi
empat rata. Pada umumnya untuk
mengingat tentang pelat adalah ia
mempunyai lebar lebih dari 21 cm / 8
inci dan ketebalannya lebih dari 0,65
cm / ¼ inci.
Pelat biasanya digunakan sebagai
penyambung antara komponen
struktur atau bagian-bagian komponen Gambar 3.4a Pelat baja
yang dibangun menjadi komponen
struktur. Pelat dipotong dengan
ukuran tertentu berkisar antara 21
cm/8 inci sampai dengan 305 cm/120
inci atau lebih, dan berbagai ukuran
ketebalan.

24 DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


Praktikal Konstruksi Baja

Gambar 3.4b Pelat Baja

3.3 Baja profil


Baja profil adalah baja yang
dibentuk khusus dan lebih banyak
digunakan untuk pekerjaan struktur
baja. Bentuk-bentuk profil yang paling
sering dimanfaatkan untuk pekerjaan
struktur baja antara lain baja dalam
bentuk balok I, kanal C, T, siku-siku
dan lain-lain dan dengan panjang
sampai dengan 16 m.
Dan biasanya setiap 25tanda
memiliki bentuk-bentuk dan pena
maan profil tersendiri, sebagai contoh
untuk 25tandard Amerika (AISC) jenis
profil bajanya adalah Wide flange (W
shape), Miscellaneous (M shape), S
shape, HP shape, Channel C, Angle,
dan T shape.
Sedangkan 25tandard Jerman seperti
profil INP, IPE, UNP, dan lain-lain.

3.3.1 Balok profil dengan flens sempit


DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 25
Praktikal Konstruksi Baja
Tinggi profil : 80 s.d 600 mm
Lebar flens : 0,5 h s.d 0,36 h
Lereng flens : 14 %
Panjang balok : s.d 16 m

Banyak digunakan untuk gording, kolom, balok-balok lantai


dan lain-lain

3.3.2 Balok profil dengan flens lebar

Tinggi profil : 100 s.d 1000 mm


Lebar flens : 100 s.d 1000 mm
Panjang balok : s.d 16 m

Profil ini banyak digunakan untuk kolom- kolom,


rangka jembatan dan balok jembatan.

3.3.3 Baja profil kanal

Tinggi profil (h) : 80 s.d 400 mm


Lebar flens (b) : 0,56 h s.d 0,27 h
Kemiringan flens : 8 % h < 300 mm
5% h > 320 mm
Panjang : s.d 16 m

Profil ini banyak digunakan untuk gording-gording


rangka kuda-kuda maupun kolom-kolom, dll.

3.3.4 Baja profil siku sama kaki dan


tidak sama kaki

Tinggi profil (b) : 40 s.d 200 mm


Lebar flens (b) : 40 s.d 200 mm
Tebal profil (d) : b/ 10 mm
Panjang : s.d 12 m

Profil ini banyak digunakan untuk rangka kuda-kuda,


batang-batang tersusun, dll

26 DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


Praktikal Konstruksi Baja

Tinggi profil (h) : 60 s.d 200 mm


Lebar flens (b) : 30 s.d 100 mm
Tebal profil (d) : h/ 10 : b/10 mm
Panjang : s.d 12 m

Profil ini banyak digunakan untuk rangka kuda-kuda,


batang-batang tersusun, dll

3.3.5 baja profil berbentuk T


 Baja T dengan rusuk tinggi
Tinggi profil (h) : 15 s.d 180 mm
Lebar flens (b) : 15 s.d 180 mm
Tebal profil (d) : 3 s.d 18 mm
Kemiringan :2%
Panjang : s.d 12 m

Profil ini banyak digunakan untuk konstruksi


kuda-kuda.

 Baja T dengan kaki lebar


Tinggi profil (h) : 30 s.d 100 mm
Lebar flens (b) : 60 s.d 200 mm (b= 2h)
Tebal profil (d) : 5,5 s.d 16 mm
Kemiringan : 2 % dan 4%
Panjang : s.d 12 m
Profil ini banyak digunakan untuk konstruksi kuda-
kuda.
3.4.1 Baja tabung

Diameter : 38 s.d 457 mm


Panjang : s.d 7 m

Profil jenis ini banyak digunakan pada


konstruksi-konstruksi modern

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 27


Praktikal Konstruksi Baja
3.4 Penerapan pada komponen sesuai dengan ukuran kolom yang
struktur akan dipasang (gambar 3.7)
3.4.1 Baut jangkar (anchor bolts)
Baut jangkar dipasang pada pondasi
beton dengan cara dicor/ditanam ke
dalam pondasi (gambar 3.4) Baut-baut
ini direncanakan untuk “memegang”
pelat bantalan yang tersambung
kolom baja, yang mana merupakan
komponen pertama dari kerangka baja
struktur yang dipasang. Baut-baut
jangkar ini harus dipasang dengan
sangat hati-hati, agar supaya pema-
sangan pelat bantalan kolom tersebut
dapat tepat dipasang pada pondasi
bangunan.

Gambar 3.5b sambungan pelat dasar


kolom

3.4.2 Pelat bantalan (bearing


plates)

Gambar 3.5a baut anker

Pelat bantalan kolom baja (gambar


3.6) adalah pelat yang terbuat dari
bahan baja dengan ketebalan yang
bervariasi, dimana lubang-lubang baut
yang terdapat padanya dibuat dengan Gambar 3.6 Pelat bantalan kolom
cara pengeboran dengan mesin bor
ataupun pembuatan lubang dengan Setelah pelat bantalan terpasang se
menggunakan las oxyacetilene. suai dengan posisi yang dikehendaki,
Lubang baut dibuat sedikit lebih besar selanjutnya untuk mempermudah
dari diameter batang baut, sehingga pengaturan posisi ketinggian dan
akan memungkinkan penyesuaian kerataan pelat bantalan, maka perlu
posisi pelat bantalan. Pelat baja siku dipasang ganjal (shim pack) yang
yang berfungsi untuk mengikat kolom berbentuk persegi,
baja dipasang pada pelat bantalan
dengan cara dibaut ataupun dilas

28 DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


Praktikal Konstruksi Baja
dengan alat ukur tanah yang disebut
leveling.
Setelah pelat bantalan disetel semu-
anya, ruang antara pelat bantalan dan
permukaan beton dari pondasi harus
diisi dengan bahan yang keras, tidak
susut, bahan yang kompak yang
disebut GROUT. Ketika grout menjadi
keras proses berikutnya adalah mema
sang kolom-kolom.

3.4.3 Kolom
Gambar 3.7 leveling pelat bantalan Komponen wide flange, mempunyai
penampang yang bujur sangkar bila
yang terletak diantara pondasi dan memungkinkan, adalah bahan yang
pelat bantalan, pada keempat sudut sering dipakai untuk kolom. Diameter
pelat bantalan (gambar 3.7). Ganjal yang besar dari pipa juga seringkali
tersebut terbuat dari pelat baja digunakan, walaupun cukup sulit
dengan ketebalan ¾ inci sampai untuk menyambung kolom dari pipa.
dengan 1 1/6 inci (lebih kurang 20 mm Kolom-kolom dapat difabrikasi dengan
sampai dengan 30 mm) dengan las atau baut.
ukuran penampang bujursangkar 3 Jika struktur bangunan lebih dari satu
inci (7,5 cm) sampai dengan 4 inci (10 lantai, ini membutuhkan menyambung
cm) dari ketebalan 1 1/6 sampai ¾ satu kolom dengan kolom lainnya.
inci, yang berguna untuk membawa Jika ini dibutuhkan, panjang kolom
semua bantalan pelat ke level yang harus sedemikian sehingga
benar. sambungan adalah 1 ½ sampai 2 kaki
Pelat bantalan pertama dilevel (45 sd 60 cm) diatas kedua dan lantai
secara individu dengan mengatur ke- berikutnya. Ini akan menjamin
tebalan pelat pengganjal (shim pack). sambungan dalam kondisi baik diatas
Pekerjaan ini mungkin diselesaikan sambungan balok anak atau balok
dengan menggunakan waterpass 60 induk.
cm di sekitar atas dari pelat bantalan Sambungan kolom biasanya disam
dan diukur diagonal dari pelat ban- bung dengan pelat sambungan yang
talan. dibaut, di rivet atau dilas ke flens
Setelah menyelesaikan pekerjaan kolom, atau dalam kasus tertentu
mengukur kedataran, semua pelat disambungkan ke webnya.
bantalan harus disetel naik atau turun
ke ketinggian yang dibutuhkan oleh 3.4.4 Girder (balok induk)
struktur yang akan dipasang. Semua Girder adalah komponen horizontal
pelat bantalan harus dibuat segaris utama dari kerangka baja struktur.
dari segala arah dengan satu dan Mereka membentang dari kolom ke
lainnya. Mungkin ini akan diselesaikan kolom dan disambungkan ke bagian
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 29
Praktikal Konstruksi Baja
ada beberapa metoda alternatif untuk
penyambungan balok beam ke balok
girder.

Gambar 3.8 balok girder diatas kolom-


kolom

Gambar 3.10 Sambungan kolom


tanpa perubahan
Gambar 3.9 Bentuk penampang
kolom gabungan

atas kolom dengan sambungan pelat.


Satu metoda alternatif sambungan
adalah dengan menggunakan sam-
bungan dudukan. Balok induk (girder)
disambungkan ke bagian flens dari
kolom dengan menggunakan siku-
siku. Fungsi dari girder adalah untuk
mendukung balok-balok lantai.

3.4.5 Beams (balok anak)


Gambar 3.11 Sambungan kolom
Beam pada umumnya lebih kecil dari
dengan perubahan kolom
girder dan biasanya disambungkan ke
girder sebagai komponen menengah
atau ke kolom. Sambungan balok
anak/ beam ke kolom adalah sama
dengan sambungan balok girder ke
kolom. Beam biasanya berfungsi
untuk membawa beban lantai ke
bbalok girder yang dianggap sebagai
beban vertikal. Sejak penampang
balok beam tidak sebesar balok girder,
30 DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Praktikal Konstruksi Baja

Gambar 3.15 Sambungan balok


coped dan blocked end

3.4.6 Bar joist


Bar joist dibuat ringan, sistim bentang
an panjang digunakan untuk mendu
kung lantai dan atap. Bar joist pada
Gambar 3.12 Balok girder terpasang umumnya dipasang dengan arah yang
di atas kolom sama dengan balok dan mungkin bisa
menggantikan kebutuhan akan balok.
Bar joist yang sudah setengah jadi
direncanakan untuk menyesuaikan diri
dengan kebutuhan beban yang
khusus dan bisa didapat dari
perusahaan komersial.

Gambar 3.13 Sambungan dudukan


Paling sederhana menyambung beam
diantara flens atas dan bawah dari
girder. Jika membutuhkan bagian atas
atau bawah flens girder dan beam
Gambar 3.16 Pemasangan bar joist
sama rata, maka bagian atas atau
bawah flens perlu dipotong.

Gambar 3.14 Sambungan balok anak


dan induk

Gambar 3.17 Dudukan bar joist

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 31


Praktikal Konstruksi Baja
3.4.7 Trusses (kuda-kuda) Gambar 3.19 Berbagai jenis kuda-
Kuda-kuda baja pada prinsipnya sama kuda
dengan bar joist yakni mereka
melayani tujuan sama dan kelihatan
ada kesamaan sedikit. Kuda-kuda
bagaimanapun juga jauh lebih berat
dan difabrikasi hampir seluruhnya dari
bahan baja struktur, biasanya siku-
siku dan T. Tidak seperti bar joist ,
kuda-kuda dapat dibuat untuk menye-
suaikan diri dengan bentuk hampir Gambar 3.20 Penguat diagonal
semua sistim atap dan lebih lebih
berguna dibandingkan dengan bar
joist.
Permukaan dudukan dari kuda-kuda
adalah kolom. Kuda-kuda mempunyai
bentangan untuk seluruh bangunan,
dari luar kolom sampai luar kolom.
Setelah kuda-kuda selesai dipasang,
harus dipasang penguat antar kuda-
kuda dengan penguat diagonal.
Gambar 3.21 Penguat diagonal

Gambar 3.22 Kerangka penahan


goyangan

Gambar 3.18 Kuda-kuda yang terbuat


dari siku-siku 3.4.8 Purlins, Girts dan Eave struts
(Gording, Balok dinding dan Ring
balok)
Balok gording biasanya ringan dan
berbentuk baja chanel dan digunakan
untuk peletakan atap bangunan. Balok
gording menerima atap baja atau jenis
yang lain dan dipasang dengan kaki
chanel menghadap ke bawah atau
menurun dengan kemiringan atap.
32 DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Praktikal Konstruksi Baja
Gording yang dipasang pada
bubungan dari kuda-kuda atap dan
disebut ridge struts. Balok gording
diletakkan saling membelakangi dan
diikat dengan baut.

Gambar 3.26 Balok dinding

Gambar 3.24 Ridge struts

Gambar 3.25 Gording


Pada sisi dinding struktur sering dike
rangka dengan balok dinding (girts). Gambar 3.27 Eave struts
Komponen struktur ini dipasang pada
kolom-kolom dengan posisi horisontal.
Balok dinding juga terbuat dari baja
chanel, dan pada umumnya
mempunyai ukuran dan bentuk yang
sama dengan balok gording. Bahan
dinding direkatkan langsung ke balok
dinding
Komponen lain yang sama dengan
balok gording dan balok dinding
disebut balok dinding (cave strut).
Komponen ini dipasang pada kolom
dan ujung kaki kuda-kuda.

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 33

You might also like