You are on page 1of 15

TUGAS RESEARCT IT

PROPOSAL PENELITIAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN UNIT PENGELOLALA KEUANGAN (UPK) BAKALAN

Oleh : BAMBANG EFENDI NIM : 10220150

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (COLLEGE OF MANAGEMENT INFORMATICS AND COMPUTER) STMIK YADIKA BANGIL PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA TAHUN 2011

LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal Penelitian oleh Bambang Efendi ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.

Bangil, Nopember 2011 Pembimbing

Ir. Deddy Kusbianto, M.Kom

KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Proposal Penelitian Sistem Informasi Keuangan Unit Pengelolala Keuangan (UPK) BAKALAN. Pada kesempatan yang baik ini, dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Ir. Deddy Kusbianto, M.Kom. Selaku Dosen Pembimbing. 2. Bapak Drs. Djoko Sugiono, MT. Selaku Dosen Mata Kuliah Research IT STMIK YADIKA Bangil. 3. Orang tua dan keluarga yang senantiasa membantu memberikan dorongan moril demi terselesaikannya proposal penelitian ini. 4. Semua pihak yang yang telah membantu dalam menyelesaikan Proposal penelitian ini. Penulis menyadari bahwa penulisan proposal penelitian ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak bagi penyempurnaan proposal penelitian ini. Semoga Allah Yang Maha Esa selalu melimpahkan berkah kepada kita semua. Amin.

Bangil, Nopember 2011 Penulis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program pengentasan kemiskinan PNPM Mandiri Perkotaan dalam pelaksanaan tridaya kegiatannya menggunakan Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM). Di dalam LKM terdapat Sekretariat LKM dan Unit-unit Pengelola (UP-2) yaitu Unit Pengelola Lingkungan (UPL), Unit Pengelola Sosial (UPS) dan Unit Pengelola Keuangan (UPK). Di samping tiga UP terdapat Pengawas UPK yang bertugas mengawasi UPK dalam memberikan pinjaman bergulir kepada masyarakat. Pemberian pinjaman bergulir hanya merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat miskin agar bisa terlepas dari kemiskinannya. PNPM Mandiri Perkotaan hanya menyediakan alternatif kegiatan pinjaman bergulir, masyarakat sendirilah yang memutuskan apakah akan menggunakan kegiatan pemberian pinjaman bergulir dalam program penanggulangan kemiskinannya. Dalam pelaksanaan pinjaman bergulir kepada masyarakat perlu adanya transparansi didalam pengelolaan dan pelaporan keuangan. Pembukuan merupakan salah satu cara untuk merekam kegiatan yang berkaitan dengan keuangan. Melalui pembukuan yang tertib dan benar dapat dibuat laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan. Mengingat arti penting pembukuan khususnya bagi petugas bergulir di Unit Pengelola Keuangan (UPK). pengelolaan pinjaman

Saat ini pembukuan Unit Pengelola Keuangan (UPK) masih menggunakan pembukuan secara manual. Setiap transaksi pembayaran anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di catat dan di buatkan bukti transaksi pembayaran secara manual oleh petugas. Kondisi ini tidak terlalu berpengaruh jika anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) masih dibawah 50 Anggota. Namun masalah akan muncul jika Anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) lebih dari 50 anggota, bahkan

berkembang lebih banyak lagi. Petugas akan memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengerjakan pembukuan dan pembuatan laporan di akhir bulan. Lama pengerjaan laporan Unit Pengelola Keuangan (UPK)

mempengaruhi hasil dari penilaian lembaga pengelola keuangan tersebut setiap bulan. Jika penilaian Unit Pengelola Keuangan (UPK) dan Sekretariat tidak memadai akan berpengaruh terhadap pencairan dana-dana bantuan yang belum cair. Pencairan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) akan di pending selama hasil penilaian Unit Pengelola Keuangan (UPK) dan Sekretariat belum memadai, bahkan dana Bantuan Langsung Masyakat (BLM) akan di setor kembali ke kas Negara. Menurut petugas Unit Pegelola Keuangan (UPK) Bakalan, akhir-akhir ini pembukuan dan pelaporan sering terlambat di kerjakan karena proses pengerjaan laporan butuh waktu yang cukup lama dan kesibukan dari petugas tersebut. Kondisi ini tentu akan merugikan semua warga di kelurahan Bakalan. Bantuan yang sudah di tunggu lama tidak bisa cair karena Penilaian Unit Pengelola Keuangan (UPK) tidak memadai.

Untuk itu pembukuan Unit Pengelola Keuangan (UPK) perlu dilakukan secara komputerisasi agar proses transaksi dan pembuatan laporan menjadi lebih cepat. Petugas akan terbantu dengan pembukuan yang dilakukan secara komputerisasi sehinga pengerjaan laporan tidak telat dan Penilaian Unit Pengelola Keuangan (UPK) bisa memadai. Dengan komputerisasi, petugas akan lebih mudah mencari data anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang mempunyai pinjaman di Unit Pengelola Keuangan (UPK). Petugas tinggal menginput data pada komputer sesuai transaksi yang ada dan secara otomatis data diolah oleh komputer.

1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana cara pengerjaan pembukuan dan pelaporan keuangan Unit Pengelola Keuangan (UPK) Bakalan agar tepat waktu?
Bagaimana membangun Sistem Informasi Keuangan pada Unit Pengelola

Keuangan ( UPK) Bakalan?

1.3. Batasan Masalah Batasan masalah dalam proposal penelitian ini adalah:
Cara pengerjaan pembukuan dan laporan Unit Pengelola Keuangan

(UPK) Bakalan yang ada.


Sistem Pembukuan Keuangan di Unit Pengelola Keuangan (UPK)

Bakalan.

1.4. Tujuan Tujuan dari proposal ini adalah untuk:


Mencari solusi cara pengerjaan pembukuan dan pelaporan keuangan Unit

Pengelola Keuangan (UPK) Bakalan agar tepat waktu. Membangun Sistem Informasi Keuangan pada Unit Pengelola Keuangan ( UPK) Bakalan.

1.5. Manfaat Manfaat bagi peneliti adalah: Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dari Perguruan Tinggi STMIK YADIKA BANGIL. Mahasiswa lebih memahami tentang bahasa pemrograman. Mahasiswa

Manfaat bagi petugas Unit Pengelola Keuangan (UPK) adalah :


Petugas dapat mengerjakan pembukuan dan pelaporan keuangan secara

cepat dan tepat waktu. Petugas dapat mencari data anggota KSM dengan cepat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Sistem Informasi Menurut John F. Nash (1995:8) yang diterjemahkan oleh LaMidjan dan Azhar Susanto, Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksitransaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat. Sedangkan menurut Henry Lucas (1988:35) yang diterjemahkan oleh Jugianto H.M, Sistem Informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-

prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi. Menurut John F.Nash dan Martil B.Robert (1988:35) yang diterjemahkan oleh Jugianto H.M, menyatakan bahwa Sistem Informasi adalah kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedurprosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi pentingm, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal. Dari ketiga pengertian sitem informasi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi menyediakan informasi untuk membantu

pengambilan keputusan manajemen, operasi perusahaan dari hari ke hari dan informasi yang layak untuk pihak luar perusahaan. Selain itu pengertian sistem informasi menurut Rommey (1997:16) yang dialihbahasakan oleh Krismiaji (2002; 12) adalah sebagai berikut ; Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulakn, memasukkan, mengolah, dan menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Gambar Proses Data Menjadi Informasi Sumber Azhar Susanto (2003:7)

Tujuan Sistem Informasi : 1. Menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen 2. Membantu petugas didalam melaksanakan operasi perusahaan dari hari ke hari 3. Menyediakan informasi yang layak untuk pemakai pihak luar perusahaan.

2.2. Pembukuan Pembukuan adalah pencatatan transaksi keuangan. Transaksi meliputi penjualan, pembelian, pendapatan, dan pengeluaran oleh perseorangan maupun organisasi. Terdapat beberapa metode umum pembukuan, semisal sistem pembukuan masukan-tunggal dan pembukuan berpasangan, keduadua sistem ini dapat dilihat sebagai pembukuan "nyata". Setiap proses yang melibatkan pencatatan transaksi keuangan adalah proses pembukuan.

2.3. Sistem Pembukuan Dua sistem pembukuan yang umum digunakan di dunia usaha dan organisasi lainnya adalah sistem pembukuan masukan-tunggal dan pembukuan berpasangan. Sistem pembukuan masukan-tunggal hanya menggunakan akun pendapatan dan pengeluaran, dicatat terutama di dalam jurnal pendapatan dan pengeluaran. Pembukuan masukan-tunggal cocok digunakan untuk usaha mikro dan kecil. Pembukuan berpasangan memerlukan pengeposan (pencatatan) tiap-tiap transaksi dua kali,

menggunakan debit dan kredit.

2.4. Pembukuan Online Pembukuan online memungkinkan data dan dokumen sumber disajikan di dalam aplikasi-aplikasi berbasis web, sehingga para ahli pembukuan dan akuntan dapat bekerja dari jarak yang berjauhan. Semua masukan yang dituliskan ke dalam perangkat lunak online dicatat dan disimpan di sebuah tempat yang jauh. Perangkat lunak online dapat diakses

dari tempat manapun di dunia dan mengizinkan petugas pemasukan data bekerja di luar kantor. Perusahaan dapat memindai dokumen bisnis dan mengunggahnya (upload) ke tempat yang aman atau ke aplikasi pembukuan online pada basis rutin. Cara ini memungkinkan ahli pembukuan mengerjakan tugasnya dari kejauhan sambil memutakhirkan buku-bukunya. Para pengguna teknologi ini di antaranya: Pekerja yang sering berpindah tempat, mereka dapat melakukan transfer meskipun masih di jalan. Organisasi-organisasi yang memiliki banyak kantor dengan departemen akuntansi terpusat .

2.5. Kerangka Pikir Pembukuan keuangan pada Unit Pengelola Keuangan (UPK) sangat mempengaruhi penilaian kinerja dari lembaga keuangan tersebut. Proses pelaporan yang lama dan tidak sesuai prosedur berakibat tertundanya pencairan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM). Untuk itu perlu suatu Sistem Informasi Keuangan pada Unit Pengelola Keuangan (UPK) agar proses pelaporan menjadi lebih cepat. Menurut John F. Nash (1995:8) yang diterjemahkan oleh LaMidjan dan Azhar Susanto, Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat.

Diharapkan dengan adanya Sistem Informasi Keuangan petugas Unit Pengelola Keuangan (UPK) dapat menyelesaikan laporan tepat waktu, sehingga tidak menghambat pencairan dana Bantual Langsung Masyarakat (BLM).

2.6. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ada hubungan antara lama pengerjaan laporan dengan penilaian kinerja petugas Unit Pengelola Keuangan (UPK) Sistem Informasi dapat mempercepat pengerjaan laporan Unit Pengelola Keuangan (UPK)

BAB III METODOLOGI

3.1. Identifikasi Masalah Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap permasalahan yang ada. Dari permasalahan tersebut akan dicoba dibuat hipotesis, kemudian dilakukan penelitian dan uji coba untuk membuktikan hipotesis tersebut. Permasalahan yang telah diidentifikasi sampai saat ini dapat dilihat pada bagian perumusan masalah.

3.2. Pengumpulan Data dan Literatur Pengumpulan data yang mendukung penelitian dilakukan pada tahap ini. Pengumpulan data di lakukan dengan cara meminta contoh format pembukuan Unit Pengelola Keuangan (UPK) yang ada saat ini kepada petugas. Sedangkan Literatur-literatur diambil dari buku pedoman teknis pembukuan Unit Pengelola Keuangan (UPK).

3.3. Analisis Kebutuhan, Perancangan, dan Implementasi Pada tahap ini akan dilakukan proses analisa kebutuhan sistem, perancangan serta implementasi terhadap sistem yang akan dikembangkan. Hal-hal yang dilakukan meliputi: Rancangan Arsitektur Sistem (Architecture System) Rancangan Format Data Masukan atau Form-form Laporan Rancangan Diagram alur proses dan data sistem (Data Flow Diagram)

Rancangan Relasi antar entitas (Entity Relationship) basis data Rancangan Antar muka pemakai (User Interface)

3.4. Ujicoba dan Analisa Keluaran Sistem Setelah dilakukan perancangan dan sistem diimplementasikan, kemudian akan dilakukan tahapan uji coba. Uji coba dilakukan oleh petugas Unit Pengelola Keuangan (UPK) Bakalan meliputi input data-data transaksi keuangan, proses pengerjaan laporan dan print out laporan.

DAFTAR PUSTAKA

Kusbianto, Deddy. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Bangil : STMIK Yadika Bangil 2010.

You might also like