You are on page 1of 33

Kepribadian : Suatu bentuk (konfigurasi) tingkah laku seseorang yang bersifat kebiasaan (habitual) yang mencerminkan aktifitas-aktifitas fisik

dan mental, sikap (attitude) nya serta interestnya yang sesuai dengan keseluruhan dari penyesuaian dirinya terhadap kehidupannya. Gangguan kepribadian : Suatu gangguan mental yang dikarakteristikkan dengan corakcorak maladaptive dari penyesuaian dirinya terhadap kehidupannya. Gangguan kepribadian dibedakan dengan psikosa dalam hal manifestasi psikopatologinya yaitu pada gangguan kepribadian tidak didapati suatu kemunduran (regresi) yang hebat dari tingkah laku, afek atau proses pikir. Gangguan kepribadian dibedakan dengan neurosa adalah dimana gangguan kepribadian tidak dijumpai mekanisme pertahanan ego yang terfikser dan berlebihan. Gangguan kepribadian dibedakan dengan gangguan psikofisiologik dalam hal pada gangguan kepribadian tidak dijumpai pada diri pasien suatu simpton-simpton somatic yang disebabkan oleh suatu anxiety (kecemasan).

Bentuk bentuk gangguan kepribadian : 1. Gangguan kepribadian Paranoid 2. Gangguan kepribadian Skizoid 3. Gangguan kepribadian Skizotipal 4. Gangguan kepribadian Antisosial 5. Gangguan kepribadian Ambang (Borderline) 6. Gangguan kepribadian Histrionik 7. Gangguan kepribadian Narsisistik 8. Gangguan kepribadian Menghindar 9. Gangguan kepribadian Dependen 10. Gangguan kepribadian Obsesif konvulsif 11. Gangguan kepribadian Pasif-Agresif 1. Gangguan Kepribadian Paranoid Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri ; a. Kepekaan berlebihan terhadap kegagalan dan penolakan b. Kecendrungan untuk tetap menyimpan dendam, misalnya menolak untuk memaafkan sesuatu penghinaan dan luka hati atau masalah kecil c. Kecurigaan dan kecendrungan yang mendalam untuk mendistorsikan pengalaman dengan menyalahartikan tindakan orang lain yang netral atau bersahabat sebagai suatu sikap permusuhan atau penghinaan d. Perasaan bermusuhan dan ngotot tentang hak pribadi tanpa memperhatikan situasi yang ada e. Kecurigaan yang berulang tanpa dasar tentang kesetiaan seksual dari pasangannya f. Kecendrungan untuk merasa dirinya penting secara berlebihan, yg bermanifestasi dalam sikap yg selalu merujuk ke diri sendiri g. Preokupasi dgn penjelasan-penjelasan yg bersekongkol dan tidak substansi dari suatu peristiwa baik yg menyangkut diri pasien sendiri maupun dunia pada umumnya

Diagnosis tegak paling sedikit 3 dari atas 2. Gangguan kepribadian Skizoid Gangguan kepribadian yg memenuhi deskripsi berikut : 1. Sedikit aktivitas yg memberikan kesenangan 2. Emosi dingin, afek atau tak peduli 3. Kurang mampu untuk mengekspresikan kehangatan, kelembutan atau kemarahan terhadap orang lain 4. Tampaknyata ketidak pedulian baik terhadap pujian maupun kecaman 5. Kurang tertarik untuk mengalami pengalaman seksual dgn org lain 6. Hampir selalu memilih aktivitas yg dilakukan sendiri 7. Peokupasi dgn fantasi dan introspeksi yg berlebihan 8. Tidak mempunyai teman dekat atau hubungan pribadi yg akrab dan tidak ada keinginan untuk menjalin hubungan seperti itu 9. Sangat tidak sensitive terhadap norma dan kebiasaan social yg berlaku Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 ha dari atas

3.Gangguan Kepribadian Skizotipal Pola deficit social dan Interpersonal pervasif yg ditandai dgn ketidaknyamanan mendadak dgn , dan berkurangnya kapasitas untuk, hubungan yg dekat & juga dgn distorsi kognitif serta persepsi & prilaku eksentrik yg dimulai pd masa dewasa muda ada dlm berbagai konteks, spt yg ditunjukkan lebih dari 4 hal berikut : 1. Ide-ide referensi 2. Keyakinan aneh atau pikiran megis yg mempengaruhi prilaku & tidak konsisten dgn norma subkultural ( cth keyakinan kepada tahayul, telepati, peramal, indra ke enam, preokupasi yg bizar ) 3. Pengalaman persepsi yg tdk biasa, termasuk ilusi yg berkaitan dgn tubuh 4. Pikiran dan pembicaraan yg aneh ( cth samar, berputar, metaforis, stereotipi, atau terlalu terinci) 5. Kecurigaanatau gagasan paranoid 6. Afek menyempit atau tidak sesuai 7. Prilaku atau penampilan ganjil, eksentrik atau aneh 8. Tidak memiliki teman dekat atau orang kepercayaan selain kerabat derajat pertama 9. Ansietas social yg berlebihan & tdk menghilang dgn keakraban dan cendrung disertai dgn rasa takut paranoid drpd penilaian negative mengenai diri sendiri.

4. Gangguan Kepribadian Antisosial Terdapat pola pervasif tdk menghargai & melanggar hak org lain yg terjadi sejak usia 15 th spt yg ditunjukkan lebih dari 2 hal berikut : 1. Gagal mengikuti norma social yg sesuai perilaku patuh hokum spt yg ditunjukkan dgn melakukan tindakan berulang yg dpt menjadi dasar penangkapan 2. Penipuan spt yg ditunjukkan dgn berbohong berulang menggunakan nama palsu, atau melawan org lain untuk keuntungan atau kesenangan pribadi 3. Kegagalan untuk memiliki rencana kedepan 4. Iritabilitas dan agresivitas spt ditunjukkan dgn perkelahian & penyerangan fisik berulang 5. Mengabaikan keselamtan diri atau org lain dgn ceroboh 6. Terus menerus tidak bertangung jawab, spt yg ditunjukkan dgn kegagalan berulang untuk mempertahankan perilaku kerja atau menghargai kewajiban keuangan 7. Tidak ada rasa menyesal, spt yg ditunjukkan dgn bersikap acuh terhadap atau merasionalisasikan perilaku menyakiti, salah memperlakukan, atau mencuri dari orang lain

5. Gangguan kepribadian Ambang ( Boderline) Pola pervasif ketidakstabilan hubungan interpersonal, citra-diri, & afek, serta impulsivitas yg nyata yg dimulai saat masa dewasa muda & ada dlm berbagai konteks, spt yg ditunjukkan oleh lebih dari 4 hal berikut : 1. Upaya gila untuk menghindari pengabaian khayalan ataupun sebenarnya. Catatan tidak mencakup perilaku bunuh diri atau mutilasi diri yg dimaksud did lm kritia 5 2. Pola hubungan interpersonal yg tidak intens ditandai dgn perubahan antara idealisasi & devaluasi yg ekstrem 3. Gangguan identitas : Citra-diri atau rasa- diri yg secara menetap & nyata tidak stabil 4. Impulsivitas pada sedikitnya 2 area yg berpotensi merusak diri (cth, berbelanja seks, penyalahgunaan zat, menyetir dng ceroboh, makan berlebih-lebihan). Catatan tidak mencakup perilaku bunuh diri atau mutilasi-diri yg dimaksud didlm kriteria 5 5. Perilaku, sikap, atau ancaman bunuh diri berulang, atau perilaku mutilasi-diri 6. Ketidakstabilan afektif akibat reaktivitas mood yg nyata ( cth, disforia episodic yg intens, iritabilitas, atau ansietas biasanya berlangsung beberapa jam dan jarang lebih dari beberapa hari 7. Perasaan kosong yg kronis 8. Kemarahan intens yg tidak sesuai atau kesulitan untuk mengendalikan kemarahan (cth, sering menunjukkan kemarahan terus menerus marah, perkelahian fisik berulang) 9. Gagasan paranoid terkait-stres yg terjadi sementara atau gejala disosiatif berat

6. Gangguan Kepribadian Histrionik Pola pervasif emosinalitas yg berlebihan & mencari perhatian, dimulai pada dewasa muda & muncul pd berbagai konteks, spt yg ditunjukkan lebih dari 4) hal berikut : 1. Tidak nyaman di dlm situasi saat ia bukanlah pusat perhatian 2. Interaksi dgn org lain sering ditandai dgn perilaku merayu secara seksual atau provokatif yg tdk tepat 3. Menunjukkan pergeseran yg cepat dan ekspresi emosi yg dangkal 4. Terus-menrus menggunakan tampilan fisik untuk menarik perhatian pd dirinya 5. Memiliki gaya bicara yg sangat impresionistik & tdk rinci 6. Menunjukkan dramatisasi, teaterikal, dan ekspresi emosi yg berlebihan 7. Mudah disarankan, yi mudah dipengaruhi oleh org lain atau keadaan 8. Menganggap hubungan lebih intim daripada yg sebenarnya

7. Gangguan Kepribadian Narsisistik Pola pervasif kebesaran (grandiosity)( didalam hayal atau perilaku) kebutuhan untuk dipuji, dan tdk punya empati, dimulai pada masa dewasa muda dan ada dalam berbagai konteks, spt yg ditunjukkan lebih dari 4 hal berikut: 1. Memiliki rasa kebesaran akan pentingnya diri (cth bakat dan pencapain yg dibesar-besarkan, berharap dikenali sebagai org superior tanpa pencapaian sepadan 2. Memiliki preokupasi akan khayalan mengenai keberhasilan, kekuatan, kecerdasan, kecantikan atau cinta ideal yg tidak terbatas 3. Yakin bahwa ia special dan unik serta hanya dpt dimengerti oleh, atau harus dikaitkan dng org / intitusi yg jugs special atau juga memiliki status yg juga tinggi 4. Mengharapkan pujian yg berlebihan 5. Memiliki rasa berhak : yi harapan yg tdk beralasan untuk mendapatkan perlakuan khusus yg menyenangkan atau kepatuhan otomatis terhadap pengharapannya tersebut 6. Eksploitasif secara interpersonal: yi mengambil keuntungan dari org lain untuk mendapatkan tujuannya sendiri 7. Tidak memiliki empati: tidak ingin mengenali atau mengidentifikasi perasaan dan kebutuhan org lain 8. Sering iri dgn org lain atau yakin kalau org lain iri padanya 9. Menunjukkan sikap atau perilaku arogan dan tiggi hati

8. Gangguan Kepribadian Menghindar Pola pervasif inhibisi social tidak adekuat, dan hipersensitivitas terhadap eveluasi negatif, dimulai pada dewasa muda dan muncul pada berbagai konteks, seperti ditunjukkan dgn lebih dari 3 hal berikut : 1. Menghindari aktivitas pekerjaan yg melibatkan kontak interpersonal yg signifikan, karena takut akan kritik, ketidak setujuan, atau penolakan 2. Tidak ingin terlibat dgn org kecuali jika akan disukai 3. Menunjukkan penahanan didlm hubungan yg intim karena takut malu atau konyol 4. Memiliki preokupasi akan dikritik atau ditolak didlm situasi social 5. Terhambat di dlm situasi interpersonal yg baru karena rasa tidak adekuat 6. Memandang dirinya secara social tidak layak, sebagai individu tidak menarik, atau inferior dibandingkan orang lain 7. Biasanya sangat enggan mengambil risiko pribadi untuk terlibat didlm aktivitas baru karena mungkin memalukan

9. Gangguan Kepribadian Dependent Kebutuhan yg berlebihan dan pervasif untuk diurus yg menghasilkan perilaku lengket dan patuh serta takut akan perpisahan, dimulai pada masa dewasa muda dan muncul pada berbagai konteks, seperti yg ditunjukkan dengan lebih dari 4 hal berikut : 1. Memiliki kesulitan untuk membuat keputusan sehari-hari tanpa nasehat dan keyakinan berlebihan dari orang lain 2. Membutuhkan orang lain untuk mengambil tanggung jawab untuk sebagian besar area utama di dalam kehidupannya 3. Memiliki kesulitan untuk mengungkapkan ketidak setujuan dgn org lain karena takut kehilangan dukungan atau persetujuan. Catatan tidak termasuk rasa takut yg realistikakan ganti rugi 4. Memilik kesulitan untuk memulai suatu proyek atau melakukan sesuatu atas keinginan sendiri (karena tidak percaya diri di dalam penilaian atau kemampuan, bukannya tidak ada motivasi atau energi) 5. Berlama-lama untuk mendapatkan pengasuhan dan dukungan dari orang lain,sampai pada tingkat sukarela melakukan sesuatu yg tidak menyenangkan 6. Merasa tidak nyaman atau tidak berdaya jika sendirian karena rasa takut yang berlebihan tidak mampu mengurus dirinya sendiri 7. Segera mencari hubungan lain sebagai sumber perhatian dan dukungan jika suatu hubungan berakhir 8. Memiliki preokupasi yg tidak realistic akan rasa takut ditinggalkan untuk mengurus dirinya sendiri

10.Gangguan Kepribadian Obsesif Konvulsif Pola pervasif preokupasi dgn keteraturan, kesempurnaan,& pengendalian mental serta nterpersonal, dgn mengorbankan fleksibilitas keterbukaan, dan efisiensi, dimulai masa dewasa muda dan muncul pd berbagai konteks, spt yg ditunjukkan lebih dari 3 hal berikut : 1. Preokupasi dengan hal yg rinci, peraturan, daftar, penyusunan, atau jadwal sampai tingkat bahwa titik utama aktivitas tsb menghilang 2. Menunjukkan kesempurnaan yg mengganggu penyelesaian tugas (cth tidak menyelesaikan suatu proyek karena standar mereka terlalu kaku tidak terpenuhi) 3. Sangat berlebihan mengabdi untuk pekerjaan dan produktivitas sehingga menyingkirkan aktivitas menyenangkan serta persahabatan ( bukan disebabkan oleh kebutuhan ekonomi yg jelas) 4. Terlalu teliti, cermat, dan tidak fleksibel mengenai masalah moralitas, etika, atau nilai (bukan disebabkan oleh identifikasi budaya atau agama) 5. Tidak mampu membuang barang bekas atau tidak berharga bahkan yg tidak memiliki nilai sentimental 6. Enggan mendelegasikan tugas atau pekerjaan dengan orang lain kecuali mereka menuruti cara mereka melakukannya 7. Mengadopsi gaya menggunakan uang yg kikir pada dirinya dan orang lain, uang dipandang sebagai sesuatu yg harus ditimbun untuk bencana dimasa mendatang 8. Menunjukkan kekakuan dan keras kepala

11.Gangguan Kepribadian Pasif- Agresif Pola pervasif sikap negativistic dan pertahan pasif untuk menuntut penampilan adekuat, dimulai dewasa muda dan muncul pd berbagai konteks, seperti yg ditunjukkan lebih dari 3 hal berikut : 1. Secara pasif menolak memenuhi tugas social & pekerjaan 2. Mengeluh salah dimengerti dan tidak dihargai oleh orang lain 3. Merengut dan argumentasi 4. Mengkritisi serta mengencam otoritas tanpa alasan 5. Menekspresikan iri hati dan kemarahan pada mereka yg jelas lebih beruntung 6. Menyuarakan keluhan yg dilebih-lebihkan dan persisten mengenai ketidak beruntungan dirinya 7. Berubah-ubah antara tantangan permusuhan dan penyesalan yg dalam

GANGGUAN MENTAL ORGANIK : Meliputi gangguan jiwa yang dikelompokkan atas dasar penyebab yg sama dan dapat dibuktikan adanyapenyakit, cedera, atau rudapaksa otak, yang berakibat disfungsi otak Disfungsi otak ada dua : 1. Primer : Penyakit ,rudapaksa yang lansung atau diduga mengenai otak 2. Sekunder :Gangguan dan penyakit sistemik yang menyerang otak sebagai salahsatu dari beberapa organ atau system GANGGUAN AKIBAT ZAT PSIKOAKTIF Gangguan otak akibat alcohol atau obat Kriteria Intosikasi Zat A. Berkembangnya sindrom spesifik zat yang reversible akibat baru saja mengonsumsi suatu zat. Catatan zat yg berbeda dapat mengahsilkan sindrom serupa atau identik B. Terdapat perobahanperilaku atau psikologis yang maladaptive dan signifikans yg disebabkan oleh efek zat tersebut pada sistim saraf pusat (cth, agresif,labilitas mood, hendaya kognitif, daya nilai terganggu,, fungsi social atau okupasional terganggu dan timbul selama atau segera setetlah penggunaan zat C. Gejala tidak disebabkan suatu kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental

Kriteria untuk Keadaan Putus Zat A.Berkembangnya sindrom spesifik zat akibat penghentian / pengurangan penggunaan zat yg telah berlangsung lama dan berat B.Sindroma spesifik zat menyebabkan penderitaan atau hendaya yang secara klinis signifikan dalam fungsi social, okupasional, atau area fungsi penting lain C.Gejala tidak disebabkan suatu kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain Kriteria untuk Penyalahan Zat A. Suatu pola maladaptive penggunaan zat yg menimbulkan hendaya atau penderitaan yg secara klinis signifikan, seperti dimanifestasikan oleh satu atau lebih) hal berikut yang terjadi dalam periode 12 bulan : 1. penggunaan zat berulang mengakibatkan kegagalan memenuhi kewajiban peran utama dalam pekerjaan , sekolah,atau rumah (cth, absent berulang,atau kinerja buruk dalam pekerjaan yang berhubungan dengan penggunaan zat ; absent,skors,atau dikeluarkan dari sekolah terkait zat;penelataran anak atau rumah tangga) penggunaan zat berulang pda situasi yg secara fisik berbahaya (cth,mengendarai mobil atau mengoperasikan penggunaan zat) 3. masalah hukum berulang terkait zat (cthpenahanan karena perilaku kacau terkait zat) 4. penggunaan zat berlanjut meski memiliki masalah social atau interpersonal yg persisten atau rekuren yg disebabkan atau diekserbasi oleh efek zat (cth berselisih dengan pasangan tentang konsekuensi intosikasi, perkelahian fisik)
2.

B.

Gejala tidak memenuhi criteria ketergangtungan zat untuk kelas zat ini

Kriteria untuk Ketergantungan Zat Suatu pola maladaptive penggunaan zatyang menimbulkan hendaya atau penderitaan yg secara klinis signifikan,yg dimanifestasikan oleh 3 atau lebih hal berikut, terjadi dalam periode 12 bulan yg sama : 1. toleransi, seperti didefinisikan salah satu dibawah ini : a) kebutuhan untuk terus meningkatkan jumlah zatuntuk mencapai intosikasi atau efek yg diinginkan b) penurunan efek yg sangat nyat dengan berlanjutnya penggunaan zat dalam jumlah yg sama 2. putus zat seperti dimanifestasikan salh satu hal berikut : a) karakteristik sindrom putus zat untuk zattersebut (mengacu criteria A dan B untuk keadaan putus zat dari suatu zat spesifik) b) zat yg sama (atau berkaitan erat) dikonsumsi untuk meredakan atau menghindari gejala putus zat 3. zat sering dikonsumsi dalam jumlah lebih besar atau dalam periode yg lebih lama daripda seharusnya. 4. terdapat keinginan persisten atau ketidakberhasilan upaya untuk mengurangi aau mengendalikan penggunaan zat 5. menghabiskan.banyak waktu melakukan aktifitas yg diperlukan untuk memperoleh zat (cth mengunjungi banyak dokter atau berkendaraan Jauh), menggunakanzat(th merokok seperti kereta api),atau ntuk pulih dari efeknya 6. mengorbankan atau mengurangi aktivitas rekreasional,pekerjaan ,atau social yg penting karena penggunaan zat 7. penggunaan zat berlanjut meski menyadari masalah fisik atau psikologis rekuren yg dialami mungkin disebabkan atau dieksaserbasi zat tersebut (cthsaat ini menggunakan kokain

walau menyadari adanya depresi terinduksi kokain atau minum berkelanjutan meski mengetahuibahwa ulkus akan menjadilebih parah dengan konsumsi alcohol)

Gangguan terkait Alkohol


* Etil alcohol / Etanol Kriteria intosikasi alcohol: A. Baru baru ini mengkonsumsi alkohol B. Perubahan perilaku atau psikologis maladaptive yg secara klinisbermakna (cth perilaku agresif atau seksual yg tidak pada tempatnya, labilitas mood, daya nilai terrganggu,fungsi social atau okupasional terganggu yang timbul selama atau segera setelah ingesti alkohol C. Satu atau lebih tanda berikut, yang timbul selama atau segera setelah penggunaan alcohol : 1) Pembicaraan meracau 2) Inkoordinasi 3) Gaya berjalan tidak stabil 4) Nistagmus 5) Hendaya atensi atau memori 6) Stupor atau koma D. Gejala tidak disebabkan suatu kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain. Kriteria keadaan Putus Alkohol : A. Penghentian atau pengurangan penggunaan alcohol yg sebelumnya berat dan berkepanjangan B. Dua atau lebih hal berikut, yang timbul dalam beberapa jam sampai beberapa hari setelah criteria A : 1. Hiperaktifitas otonom (cth berkeringat atau frekuensi denyut jantung lebih dari 100 2. peningkatan tremor tangan 3. insomnia

4. 5. 6. 7. 8.

mual dan muntah halusinasi atau ilusi visual, taktil atau auditorik sesaat agitasi psikomotor ansietas kejang grand mal C. Gejala pada criteria B menyebabkan penderitaan atau hendaya yg secara klinis bermakna dalam fungsi social, okupasional, atau area funsi penting lain D. Gejala tidak disebabkan suatu kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain Kriteria gangguan terkait penggunaan alcohol yg tak tergolongkan : Kategori gangguan terkait alcohol yg tak tergolongkan diperuntuk bagi gangguan yg dihubungkan dengan penggunaanalkohol yg tidak dapat diklasifikasikansebagai ketergantungan alkohol, penyalahgunaan alcohol, intoksikasi alcohol, putus alkohol, delirium pada intoksikasi alcohol, delirium pada putus alkohol, demensia persisten terinduksi alkohol, gangguan amnesik persisten terinduksi alcohol, gangguan psikotik terinduksi alcohol,gangguan mood terinduksi alcohol, gangguan ansietas terinduksi alcohol, disfungsi seksual terinduksi alcohol, atau gangguan tidur terinduksi alkohol

Penanganan dan rehabilitasi


1. 2. 3.
4. 5.

Intervensi Detoksifikasi Keadaan putus zat ringan atau sedang Keadaan putus zat berat

Rehabilitasi : 1. Motivasi Abstinensia 2. Gaya hidup bebas alcohol 3. pencegahan relaps 6. konseling

7.

1. 2. 3. 4. 8.

Pengobatan : Thiamin dosis tinggi Benzodiazepin obat psikotik Buspar, SSRI, Lithium Kelompok swa-bantu

Gangguan Terkait Amfetamin


Preparat : Dekstroamfetamin (Dexedrine), Metamfetamin (Desoxyn), Adderal, Metilfenidat (Ritalin), es Kristal, Krystalinmeth, Spee Amfetamin dessainer : MDMA (Ekstasi, Adam); MDEA (Eve); Dom (STP); MMDA Menigkatkan kinerja, euphoria Dihirup (snorting), dihisap, Intravena, Peroral Kriteria Intosikasi Amfetamin ; A. Baru-baru ini mengkonsumsi amfetamin atau zat terkait (cth metilfenidat) B. Perubahan psikologis atau perilaku maladaptive yg secara klinis signifikan (cth euphoria, atau penumpulan afek); perubahan sosiabilitas; hipervigilans; sensitivitasinterpersonal; ansietas, ktegangan, atau kemarahan; perilakustereotipi; daya nilai terganggu, atau fungsi social atau okupasional terganggu yg timbul selama atau segera setelah penggunaan amfetamin atau zat yg terkait C. Dua atau lebih hal berikut, timbul selama atau segera setelah penggunaan amfetamin atau zat terkait : 1) Takikardia atau bradikardia 2) Dilatasi pupil 3) Tekanan darah meningkat atau menurun 4) Berkeringat atau menggigil 5) Mual atau muntah 6) Bukti penurunan berat badan 7) Agitasi atau retardasi psikomotor 8) Kelemahan otot, depresi nafas, nyeri dada, atau aritmia jantung

9) Kebingungan, kejang, diskinesia, distonia, atau koma D. Gejala tidak tidak disebabkan suatu kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain.

Kriteria Keadaan Putus Amfetamin : A. Penghentianatau pengurangan konsumsi amfetamin atau zat terkait yg telah berlangsung lama dan berat B. Mood disforik dan dua atau lebih perubahan fisiologis berikut, timbul dalam waktu beberapa jam sampai beberapa hari setelah criteria A : 1) Kelelahan 2) Mimpi yg tidak menyenangkan dan sangat jelas 3) Insomnia atau hipersomnia 4) Peningkatan nafsu makan 5) Agitasi atau retardasi psikomotor C. Gejala pada criteria B menyebabkan penderitaan atau hendaya yg secara klinis signifikan dalam fungsi social, okupasional, atau area fungsi penting lain D. Gejala tidak disebabkan suatu kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain Kriteria Gangguan Terkait Amfetamin yg Tak Tergolongkan: untukgangguan yg disebabkan oleh penggunaan amfetamin atau zat terkait yg tidak dapat diklasifikasikan sebagai ketergantungan amfetamin, penyalahgunaan amfetamin,intosifikasi amfetamin, keadaan putus amfetamin, delirium pada intoksikasi amfetamin, gangguanpsikotik terinduksi amfetamin, gangguan mood terinduksi amfetamin, ganguan ansietasterinduksi amfetamin, disfungsi seksual terinduksi amfetamin, atau gangguan tidur terinduksi amfetamin Penanganan dan Rehabilitasi : Abstinensia Rawat inap

Methode terapiutik multiple : Psikoterapi individual, terapi keluarga, terapi kelompok Obat-obatan : Antipsikotik (haldol), Diazepam, Anti depresan (bupropion/wellbutrin)

Gangguan Terkait Kafein


Kopi, kacangkola, teh, kokoa, coklat Kriteria intoksikasi kafein : A. Riwayat baru saja mengkonsumsi kafein, biasanya melebihi 250 mg (cth lebih 2-3 cangkir kopi seduh. B. Lima atau lebih tanda hal berikut, timbul selama atau segera setelah penggunaan kafein : 1) Gelisah 2) Gugup 3) Eksitasi 4) Insomnia 5) Muka merah 6) Diuresis 7) Gangguan gastrointestinal 8) Kedutan otot 9) Alur piker dan pembicaraan meracau 10) Takikardia atau aritmia jantung 11) Periode tidak merasa lelah 12) Agitasi psikomotor C. Gejala pada criteria B dapat menyebabkan penderitaan atau hendaya fungsi social, okupasional, attfungsi penting lain yang signifiira klinis D. Gejala tidak disebabkan suatu kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain Kriteria keadaan putus kafein : A. Konsumsi harian kafein yg berkepanjangan

Penghentian mendadak konsumsi atau pengurangan jumlah kafein yg dikonsumsi, yg segera diikuti sakit kepala dan satu atau lebih gejala berikut : 1) Kelelahan atau rasa mengantuk yg nyata 2) Ansietas atau depresi yg nyata 3) Mual dan muntah C. Gejala pada criteria B menyebabkan penderitaan atau hendaya fungsi social, okupasional, atau area fungsi penting lain yg signifikan secara klinis D. Gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu kondisimedis umum (cth migren, penyakit virus) dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain Kriteria gangguan terkait kafein yang tak tergolongkan : Kategori gangguan terkait kafein yg tak tergolongkan dikaitkan dengan penggunaan kafein yg tidak dapat diklasifikasikansebagai intoksikasi kafein, gangguan ansietas terinduksi kafein, atau gangguan tidur terinduksi kafein, sutau cth keadaan putus kafein
B.

Penanganan : Abstinensia - analgetik (aspirin) - Benzodiazepin - Penurunan konsumsi brtahap : 10 % tiap beberapa hari

Gangguan Terkait Kanabis


Daun dan bunga hashish (hash), joints (daun kering dijadikan rokok), Mariyuana,Gras, pot,weed,the, mary jane Hemp, Chassra, bhang, ganja, dagga, sinsemilla Kriteria intoksikasi kanabis A. Penggunaan kanabis baru-baru ini B. Perubahan psikologis atau perilaku maladaptive yg secara klinis signifikan (cth koordinasi motorik terganggu, euphoria, ansietas,sensasi waktu melambat,daya nilai terganggu, penarikan social) yg timbul selama atau segera setelah penggunaan kanabis

C. Dua atau lebih tanda berikut timbul dalam waktu 2 jam setelah penggunaan kanabis : 1) Injeksi konjungtiva 2) Peningkatan nafsu makan 3) Mulut kering 4) takikardia D. Gejala tidak disebabkan suatu kondisi umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain Kriteria gangguan terkait kanabis yg tak rinci : Kategori gangguan terkait kanabis yg tak terinci dikaitkan dengan penggunaan kanabis yg tidak dapat diklasifikasikan sebagai ketergantungan kanabis, penyalahgunaan kanabis, intoksikasi kanabis, delirium pada intoksikasi kanabis, gangguan psikotik terinduksi kanabis, atau gangguan ansietas terinduksi kanabis Penanganan dan Rehabilitasi : Abstinensia Rawat inap dan metode terapeutik multiple antidepresi

Gangguan Terkait Kokain


Erythroxylon coca : Amerika selatan Th 1880 ; Anestesi local Th 1890 : Merck manual : obat banyak untuk penyakit Th 1914 : narkotik Serbuk inhalsi (snorting/tooting) Paling berbahaya : Subcutan, intravena, free basing (merokok) oral Kriteria intoksikasi kokain A. Penggunaan kokain baru-baru ini B. Perubahan psikologis atau perilaku maladaptive yg secara klinis bermakna(cth euphoria,afektif tumpul, perubahan sosialbilitas,hipervigilans, sensitifitas interpersonal,ansietas, ketegangan,atau kemarahan,perilaku sterotipi, daya nilai terganggu,atau fungsi social atau okupasional terganggu, yg timbul selama atau segera setelah penggunaan kokain.

C. Dua atau lebih tanda berikut, timbul selama atau segera setelah penggunaan kokain : 1) Takikardia atau bradikardia 2) Dilatasi pupil 3) Peningkatan atau penurunan tekanan darah 4) Berkeringat atau menggigil 5) Mual atau muntah 6) Bukti ada penurunan berat badan 7) Agitasi atau retardasi psikomotor 8) Kelemahan otot, depresi nafas, nyeri dada, aritmia jantung 9) Kebingungan, kejang, diskinesia, atau koma D. Gejala tidak disebabkan suatu kondisi umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain Kriteria keadaan putus kokain : A. Penghentian atau pengurangan penggunaan kokain yg telah berlangsung lama dan berat B. Mood disforik dari 2 atau lebih perubahan fisiologis berikut, timbul dalam beberapa jam samapi beberapa hari setelah criteria A : 1) Kelelahan 2) Mimpi yg tidak menyenangkan dan terasa sangat nyata 3) Insomnia atau hipersomnia 4) Peningkatan nafsu makan 5) Retardasi atau agitasi psikomotor C. Gejala pada criteria B menyebabkan penderitaan atau hendaya yg secara klinis signifikan dalam fungsi social , okupasional, atau area fungsi penting lain D. Gejala tidak disebabkan suatu kondisi umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain Kriteria gangguan terkait kokain yg tak tergolongkan : Kategori gangguan terkait kokain yg tak tergolongkan ditujukan untuk gangguan yg dikaitkan penggunaan kokain yg tidakdapat diklasifikasikan sebagai ketergantungan kokain, penyalahgunaan

kokain, intoksikasi kokain, gejala putus kokain, deliriumpada intoksikasi kokain, gangguan psikotik terinduksi kokain, gangguan mood terinduksi kokain, gangguan ansietas terinduksi kokain, disfungsi seksual terinduksi kokain, gangguan tidur terinduksi kokain Penanganan dan Rehabilitasi : Abstinensi Zat terlalu positif dan efek negative dianggap terlalu minimal Rawat inap komplet/parsial Terapi pencegahan relaps Terapi rawat jalan Intervensi Psikologis : Modalitas indvidu,kelompok ( narcotics anonymous),keluarga. Ajuvan farmakologis : Gangguan mood : metilfenidat(Ritalin), Lithium (eskalith), antidepressant trisiklik (dsipramin/norpramin; imipramin/tofranil)

Gangguan Terkait Halusinogen


Psikocybin (jamur) Mescaline (kaktus) Harmin, harmalin,ibogain, dimetiltamin LSD Oral, inhalasi, merokok, intravena Kriteria intoksikasi halusinogen A. Penggunaan halusinogen baru-baru ini B. Perubahan psikologis atau perilaku maladaptive yg secara klinis signifikan(cth ansietas atau depresi yg nyata,ide rujukan, ketakutan menjadi gila, ide paranoid, daya nilai terganggu atau fungsi social, akupasional terganggu yg timbul selama penggunaan halusinogen C. Perubahana persepsi terjadi dalam keadaan kesadaran dan kewaspadaanpenuh (cth intensifiksi persepsi subjektif,

depersonalisasi, derealisasi, ilusi, halusinasi,sinesteisa) yg timbul selama atau segera setelah penggunaan halusinogen D. Dua atau lebih tanda berikut timbul selama atau segera setelah penggunaan halusinogen : 1) Dilatasi pupil 2) Takikardia 3) Berkeringat 4) Palpitasi 5) Pandangan kabur 6) Tremor 7) inkoordinasi E. Gejala tidak disebabkan suatu kondisi umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain Kriteria gangguan persepsi persisten halusinogen A. Mengalami kembali, setelah menghentikan penggunaan halusinogen, satu atau lebih gejala persepsi yg pernah dialami ketika terintosikasi halusinogen (cth halusinasi geometric,, persepsi yg salah tentang gerakan pada lapang pandang perifer, kilasan cahaya, warna yg lebih terang, rangkaian citra benda bergerak, afterimage positif, hlodisekitar objek, makropsia, dan mikropsia B. Gejala pada criteria A menyebabkan penderitaanatau hendaya yg secara klinis signifikan pada fungsi social, okupasional, atau area fungsi penting lain C. Gejala tidak disebabkan kondisi medis umum (cth lesi anatomis dan infeksi pada otak, epilepsy visual) dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain (cth delirium, demensia, skizofrenia atau halusinasi hipopompik Kriteria gangguan terkait halusinogen yg tak terinci Penanganan : Kategori gangguan terkait halusinogen yg tak tergolongkanditujukan bagi gangguan yg dikaitkan dengan penggunaan halusinogen yg tidak dapat diklasifikasikan sebagai ketergantungan halusinogen, penyalahgunaan halusinogen,

intoksikasi halusinogen, gangguan persisten halusinogen, delirium padaintoksikasi halusinogen, gangguan psikotik terinduksi halusinogen,gangguan mood terinduksi halusinogen,atau gangguan ansietas terinduksi halusinogen

Penanganan : Intoksikasi : diazepam, obat antipsikotik Gangguan persepsi persisten halusinogen : - Benzodiazepin : klonazepam(klonopin) - Anti konvulsan : asam valproat (depakene) - Karbamazepin ( Tegretol) Psikosis terinduksi halusinogen : Penanganan konvensional psikosis

Gangguan Terkait Inhalan


Pelarut lem, propellant, pengencer cat, bahan bakar Kriteria intoksikasi inhalan A. Penggunaan secara sengaja baru-baru ini atau jangka pendekatau pajanan dosis tinggidalam jangka pendek inhalan yg mudah menguap(tidak termasuk gas anatetikdan Vasodilator kerja singkat) B. Perubahan psikologis atau perilaku yg secara klinis signifikan(cth perkelahian, penyerangan, apati, dayanilai terganggu, fungsi sosialatau okupasional tergangguyg timbul selama atau segerasetelah penggunaan atau pajanan terhadap inhalan yg mudah menguap C. Dua atau lebih tanda berikuttimbul selama atau segera setelah penggunaan : 1) Pusing 2) Nistagmus 3) Inkoordinasi 4) Bicara cadel

5) Cara berjalan tidak stabil 6) Letargi 7) Refkeks terdepresi 8) Retardasi psikomotor 9) Tremor 10) Kelemahan otot menyeluruh 11) Pandangan kabur atau diplopia 12) Stupor atau koma 13) euforia D. Gejala tidak disebabkan suatu kondisi umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain Kriteria gangguan terkait inhalan yg tak terinci Kategori gangguan terkait inhalan yg tak tegolongkandiperuntukkan bagi gangguan yg dikaitkan dengan penggunaan inhalan yg vtidak dapat diklasifikasikan segbagai ketergantungan inhalan, penyalahgunaan inhalan, intoksikasi inhalan, delirium pada intoksikasi inhalan, demensia persisten terinduksi inhalan,gangguan psikotik terinduksi inhalan, gangguan mood terinduksi inhalan,atau gangguan ansietas terinduksi inhalan Penanganan : Tidak ada penanganan yg baku Psikosis : haloperidol

Gangguan Terkait Nikotin


Rokok kretek, cerutu Kriteria keadaan putus nikotin A. Pengunaan nikotin harian selama sekurangnya beberapa minggu B. Penghentian mendadak penggunaan nikotin, atau pengurangan dalam jumlah nikotin yg digunakan, dalam waktu 24 jam diikuti oleh empat atau lebih dari tanda berikut : 1) Mood disforik atau depresi 2) Insomnia 3) Iritabilitas, frustasi, atau kemarahan 4) Ansietas

5) Sulit berkonsentrasi 6) Kegelisahan 7) Penurunan frekuensi denyut jantung 8) Peningkatan nafsu makan atau penambahan berat badan C. Gejala pada criteria B menyebabkan penderitaan atau hendaya yg secara klinis signifikan dalam fungsi social, okupasional, atau area fungsi penting lain D. Gejala tidak disebabkan suatu kondisi umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain Kriteria gangguan terkait nikotin yg tak tergolongkan : Kategori gangguan terkait nikotin yg tak tergolongkan diperuntukkan ug dikaitkan dengan penggunaan nikotin yg tidak dapat diklasifikasikan sebagai ketergantungan nikotin atau keadaan putus nikotin Penanganan Terapi psikososoal Terapi Psikofarmakologis : Terapi sulih nikotin : permen karet nikotin (nicorette), koyo nikotin (habitrol), semprotan hidung nikotin(nicotrol), inhaler nikotin Pengobatan non nikotin :Bupropion (zybzn), nortriptillin(pamelor), benzodiazepin Vaksin nikotin - Lingkungan bebas rokok

Gangguan Terkait Opioid


Opium, morfin, kodein, heroin Peroral, dihirup, iv, subkutan Kriteria intoksikasi opioid : A. Penggunaan opioid baru-baru ini B. Perubahan psikologis atau perilaku maladaptive yg secara klinis signifikan (cth euphoria,inisial yg diikuti apati, disforia, agitasi, atau retardasi psikomotor, daya nilai terganggu)yg timbul selama atau segera setelah penggunaan opioid

Konstriksi atau dilatasi pupil akibat anoksia pada overdosis berat dan satu atau lebih tanda berikut timbul selama atau segera setelah penggunaan opioid : 1) Mengantuk atau koma 2) Bicara cadel 3) Hendaya atensi atau memori D. Gejala tidak disebabkan suatu kondisi umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain
C.

Kriteria keadaan putus opioid : A. Salah satu hal berikut : 1) Penghentian atau pengurangan penggunaan opioid yg berlangsung lama dan memanjang beberapa minggu atau lebih 2) Pemberian antagonis opioid setelah periode penggunaan opioid B. Tiga atau lebih tanda berikut, yg timbul dalam hitungan menit sampai beberapa hari setelah criteria A : 1) Mood disforik 2) Mual atau muntah 3) Nyeri otot 4) Lakrimasi atau rinorea 5) Dilatasi pupil, piloereksi, atau berkeringat 6) Diarhe 7) Menguap 8) Demam 9) Insomnia Gejala pada criteria B menyebabkan penderitaan atau hendaya yg secara klinis signifikandalam fungsi social, okupasional, atau area fungsi penting lain D. gejala tidak disebabkan suatu kondisi umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain
C.

Kriteria gangguan terkait opioid yg tak tergolongkan

Kategori gangguan terkait opioid yg tak tergolongkan diperuntukkan bagi gangguan yg dikaitkan dengan penggunaan opioid yg tidak dapat diklasifikasikan sebagai ketergantungan opioid, penyalahgunaan opioid, intoksikasi opioid, gangguan psikotik terinduksi opioid, ganggua mood yg terinduksi opioid, disfungsi seksual yg terinduksi opioid, atau gangguan tidur terinduksi opioid Penanganan : Overdosis : ventilasi, nalokson, metadon, levometadil asetat Putuszat : Metadon, substitusi opioid lain (levometadil), antagonis opioid (nalokson)

Gangguan Terkait Fensiklidin


Angel dust, serbuk kristalin, pasta, cairan,blatter(kertas dibasahi obat) ketalar Kriteria intoksikasi fensiklidin : A. penggunaan fensiklidin atau zat terkaitbaru-baru ini B. perubahan perilaku maladaptive yg secara klinis signifikan (cth berkelahi, penyerangan, impulsivitas,tidak dapat diramalkan, agitasi psikomotor, daya nilai tergangguatau fungsi social, atau okupasional yg terganggu, yg timbul selama atau segera setelah penggunaan fensiklidin C. dalam waktu satu jam (lebih cepat biladirokok dihirup atau digunakan secara intravena, dua atau lebihtanda berikut :: 1) nistagmus vertical atau horizontal 2) hipertensi atau takikardia 3) mati rasa atau berkurangnyaresponsivitasterhadap nyeri 4) ataksia 5) disartria 6) rigiditas otot 7) kejang atau koma 8) hiperakusis D. gejala tidak disebabkan suatu kondisi umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain

Kriteria gangguan terkait fensiklidin yg tak tergolongkan : Kategori gangguan terkait fensiklidin yg tak tergolongkan diperuntukkan untuk gangguan yg dikaitkan dengan penggunaan fensiklidin tidak dapt diklasifikasikan sebagai ketergantungan fensiklidin, penyalahgunaan fensiklidin, intoksifikasi fensiklidin,gangguan psikotik terinduksi fensiklidin,gangguan mood terinduksi fensiklidin,atau gangguan ansietas terinduksi fensiklidin Penanganan : Benzodiazepin, antagonis reseptor dopamine(haloperidol), fentolamin, ammonium klorida, as askorbat

Gangguan Terkait Sedatif,Hipnotik,Ansiolitik


Benzodiazepin Barbiturat Zat lir barbiturat Kriteria intoksikasi sedative,hipnotik,ansiolitik : A. Penggunaan sedative,hipnotik, ansiolitik baru-baru ini B. Perubahan psikologis atau perilaku maladaptive yg secara klinis signifikan(cth perilakuseksual tidak pada tempatnya atau agresif,labilitas mood, daya nilai terganggu, fungsi sosialatau okupasional terganggu) yg timbul selama segera setelah penggunaansedatif,hipnotik atau ansiolitik C. Satu atau lebih tanda berikut timbul selama atau segera setlah penggunaansedatif, hipnotik atau ansiolitik : 1) Bicara cadel 2) Inkoordinasi 3) Cara berjalan tidak stabil 4) Nistagmus 5) Hendaya atensi atau memori 6) Stupor atau koma D. gejala tidak disebabkan suatu kondisi umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain

Kriteria keadaan putus sedative,hipnotik,ansiolitik: A. penghentian atau pengurangan penggunaan sedative,hipnotik, atau ansiolitik yg telah berlangsung lama dan memanjang B. dua atau lebih hal berikut yg timbul dalam hitungan jam sampai beberapa hari setelah criteria A : 1) hiperaktifitas otonom(cth berkeringat, atau denyut nadi lebih dari 100 2) peningkatan tremor tangan 3) insomnia 4) mual dan muntah 5) ilusi atau halusinasivisual, taktil. Atau auditorik singkat 6) agiatasi psikomotor 7) ansietas 8) kejang grand mal C. gejala pada criteria B menyebabkan penderitaan atau hendaya yg secara signifikan dalam fungsi social ,akupasional atau area fungsi penting lain D. gejala tidak disebabkan suatu kondisi umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain Kriteria gangguan terkait sedative,hipnotik,ansiolitik yg tak tergolongkan : A. kategori gangguan terkait sedative, hipnotik, atau ansiolitik yg tak terinci ditujukan bagi gangguan yg tak dikaitkan dengan penggunaan sedative, hipnotik, atau ansiolitik yg tidak dapat diklasifikasikan sebagai ketergantungan sedative, hipnotik, atau ansiolitik ; penyalahgunaan sedatif hipnotik, atau ansiolitik,intoksikasi sedative, hipnotik, atau ansiolitik ; keadaan putus sedatif, hipnotik, atau ansiolitik ; delirum pada intoksikasi sedative,hipnotik, atau ansiolitik; delirium pada putus sedative,hipnotik, atau ansiolitik ; demensia persisten terinduksi sedative hipnotik, atau ansiolitik,gangguan amnesik persisten terinduksi sedative hipnotik, atau ansiolitik; gangguan psikotik terinduksi sedative hipnotik, atau ansiolitik; atau gangguan mood terinduksi sedative hipnotik, atau ansiolitik ; ganggan

ansietas terinduksi ; difungsional seksual terinduksi ; gangguan tidur terinduksi sedative hipnotik, atau ansiolitik Penanganan : Putus Zat : - Benzodiazepin : tapering off, Carbamazepin - Barbiturate : pedoman klinis konservatif Over dosis : kumbah lambung, arang teraktivasi, perawatan intensif

You might also like