You are on page 1of 7

PROPOSISI

Proposisi adalah pernyataan yang dapat bernilai benar atau salah, tetapi tidak
keduanya.
Contoh
Dibawah ini adalah proposisi
(a) Bulan terbuat dari keju
(b) 4 adalah bilangan prima
(c) 3 + 3 = 6
(d) 2 adalah bilangan integer genap dan 3 bukan bilangan integer genap
(e) It snowed in the island that is now called Manhattan on the day the King of
England signed the Magna Carta.
(f) My most recently written computer program always halts if allowed to run for
a sufficiently long time.

Pada proposisi diatas (a) dan (b) adalah salah, (c) dan (d) adalah benar dan (e)
mungkin dapat benar. Kebenaran proposisi (f) mungkin sulit ditentukan.

Dibawah ini bukan proposisi :


(g) x + y > 4
(h) x = 3
(i) Apakah kamu pergi ?
(j) Belikan keempatnya.

Contoh pertama adalah pernyataan tetapi bukan sebuah proposisi karena nilai
kebenarannya tergantung dari nilai x dan y. Nilai kebenaran pernyataan kedua
tergantung dari nilai x. Contoh (i) dan (j) bukan pernyataan dan bukan pula proposisi.

Variabel proposional menandakan proposisi bebas tanpa nilai kebenaran khusus. Kita
akan menggunakan abjad P, Q, R, ... untuk variabel preposisi. Proposisi dapat
dikombinasikan ke bentuk pernyataan baru menggunakan kata seperti “dan”,
“atau”,dan “not”. Sebagai contoh dari proposisi “ Edi tingginya enam kaki” dan “ ada
5 ekor sapi dalam kandang”, kita dapat membentuk
“Edit tingginya enam kaki dan ada 5 ekor sapi dalam kandang”
“Edit tingginya enam kaki atau ada 5 ekor sapi dalam kandang”
“Edit tingginya bukan enam kaki”

Dengan cara yang sama


“ P dan Q”
“P atau Q”
“bukan P”

Adalah pernyataan dimana dapat dibentuk dara variabel proposional P dan Q. Dalam
ekspresi seperti diatas, variabel P dan Q dinamakan operand, dan kata “dan”,”atau”,
dan “bukan” dnamakan logical operators atau logical connectives. Logical connective
menandakan operasi dalam proposisi sama dengan tanda “tambah” dan “kali” yang
menandakan operasi pada angka. Sebagai contoh dalam aljabar ekspresi “ 4 + x”
mempunyai 4 dan x sebagai operand dan + sebagai operator.

1
Pernyataan yang berisi sekurangnya satu proposional variabel dinamakan bentuk
proposional. Saat proposisi digantikan untuk variabel dari bentuk proposional,
porposisi memberikan hasil. Seperti jika P menyatakan “Edit tingginya enam kaki”
dan Q menyatakan “Dua adalah bilangan prima”, bentuk proposional “ P and Q”
menyatakan proposisi “Edi tingginya enam kaki dan dua adalam bilangan prima”,
dan”not P” menyatakan “Salah bahwa edit tingginya enam kaki.”

Ketika operator logika digunakan untuk membentuk proposisi baru dari bentuk lama,
nilai kebenaran dari proposisi baru tergantung dari kedua operator logika dan nilai
kebenaran dari proposisi original.

Operator logika “not,” atau negasi, dinyatakan dengan simbol ¬. Misalkan P


menandakan proposisi; lalu “P tidak benar” adalah proposisi dimana kita menyatakan
dengan “¬P” dan merujuk pada “not P,” atau negasi dari P. Ini mengikuti hukum
bahwa ¬P adalah true jika P adalah false, dan sebaliknya. Hubungan antara nilai
kebenaran dari ¬P dan yang didefinisikan oleh P dengan tabel kebenaran untuk
operator logika ¬. Tabel kebenaran dari operator logika menetapkan bagaimana nilai
kebenaran dari proposisi menggunakan operator itu ditentukan oleh nilai kebenaran
dari operand. Tabel kebenaran mendaftarakan semua kombinasi dari nilai kebenaran
dari operand dalam kolom paling kiri dan nilai kebenaran dari hasil proposisi dalam
kolom paling kanan. Tabel kebenaran untuk ¬ adalah :

P ¬P
false True
True false

Untuk mendapatkan tabel kebenaran yang lebih mudah untuk dibaca, kita akan
menggunakan secara umum simbol 1 menandakan true dan 0 menandakan false.
Menggunakan konvensi ini, tabel kebenaran untuk ¬ menjadi:

P ¬P
0 1
1 0

Ketika negasi berubah dari satu proposisi ke proposisi lainnya, operator logika lainnya
menggabungkan dua proposisi ke bentuk ketiga. Sebuah contoh operator logika “and”
yang ditandai dengan simbol ∧. Jika P dan Q adalah proposisi, lalu “ P and Q” adalah
proposisi yang mana kita menyatakan dengan “ P ∧ Q” dan merujuk kepada sebagai
konjungsi dari P dan Q. Berikut adalah definisi tabel kebenaran dari operator logika ∧.
P Q P∧Q
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1

Tabel kebenaran menghasilkan P ∧ Q menjadi true jikan dan hanya jika kedua P dan
Q true.

2
Seperti “and”, operator logika “or”, ditandai dengan simbol ∨, menggabungkan dua
proposisi ke bentuk ketiga. Jika P dan Q adaalh proposisi, maka proposisi “ P or Q”
dinamakan disjunction dari P dan Q dan ditandai oleh “ P ∨ Q”. Definisi tabel
kebenaran berikut untuk operator logika ∨.

P Q P∨Q
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1

Ini mengikuti dari table kebenaran bahwa P ∨ Q adalah true jika sedikitnya satu dari P
atau Q true. Operator ini dikenal sebagai “logical or” atau “inclusice or”. Satu juga
dapat mendefinisikan sebuah “exclusive or” ditandai dengan ⊕, oleh tabel kebenaran
dibawah ini:

P Q P⊕Q
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0

Operator Logika “Implies” dintandai dengan simbol ⇒; proposisi “P Implies Q”


dinyatakan oleh “P ⇒ Q” dan dinamakan implikasi. Operand P dinamakan premise,
hypothesis, atau antecedent, dan Q dinamakan conclusion atau consequence. Tabel
kebenaran untuk operator ⇒ adalah sebagai berikut:

P Q P⇒Q
0 0 1
0 1 1
1 0 0
1 1 1

Proposisi P ⇒ Q adalah false hnya ketika P true dan Q false. Implikasi dapat
dinyatakan dalam beberapa cara; pernyataan P ⇒ Q dapat diekspresikan sebagai
“ Jika P, maka Q”
“ P hanya jika Q”
“ P adalah kondisi cukup untuk Q”
“ Q adalah kondisi perlu untuk P ”
“ Q jika P “
“ Q mengikuti dari P “
“ Q dihasilkan P”
“ Q adalah konsekuensi logis dari P”
“ Q kapan saja P “
Kebalikan dari P ⇒ Q adalah proposisi Q ⇒ P, dan kontrapositif dari P ⇒ Q adalah ¬
P ⇒ ¬Q. Jika P ⇒ Q adalah true, maka P dikatakan sebagai pernyataan lebih kuat

3
dari pada Q, seperti “ x adalah integer positif” adalah pernyataan sangat kuat dari
pada “ x adalah sebuah integer”

Contoh:
Jika P menyatakan “oranye adalah purple” dan Q menyatakan “bumi tidak datar”,
maka P ⇒ Q menyatakan “Jika oranye adalah purple, maka bumi tidak datar.”
Walaupun bukan hubungan causal atau inherent antara warna oranye dengan
permukaan bumi, implikasi P ⇒ Q adalah true ketika pemikirannya adalah false dan
kesimpulannya adalah true.

Jika P dan Q mempunyai nilai kebenaran sama, maka mereka dikatakan proposisi
ekivalen secara logika. Operator logika dikatakan “ekivalen” dan ditandai dengan ⇔
menghasilkan proposisi true jika proposisi operand adalah ekivalen secara logika.
Penggambaran tabel kebenaran operator “ekivalen” adalah sebagai berikut:

P Q P⇔Q
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 1

Perbandingan tabel kebenaran untuk implikasi dan ekivalensi menunjukkan bahwa


jika P ⇔ Q adalah true, maka P ⇒ Q dan Q ⇒ P keduanya adalah true. Sebalikkan
jika keduanya P ⇒ Q dan Q ⇒ P adalah true, maka P ⇔ Q adalah true. Untuk alasan
ini, terminologi untuk ekivalen dan implikasi hubungannya adalah dekat. Proposisi P
⇔ Q dibaca “ P ekivalen ke Q”,” P kondisi cukup dan perlu untuk Q”, atau : P jika
dan hanya jika Q”.

Tabel kebenaran untuk operator individual dapat digunakan untuk membangun tabel
kebenaran untuk bentuk proposional kompleks bebas. Tabel kebenaran untuk bentuk
proposional menentukan nilai kebenarannya untuk setiap variabel proposional dapat
dianggap kedua nilai true atau false. Oleh karena itu, jika variabel k terjadi dalam
proposisi, tabel kebenaran yang terkait harus dideskripsikan kasus 2k. Setiap kasus
terjadi sebagai jalur terpisah dalam tabel kebenaran.
Contoh:
(a) Buatlah tabel kebenaran untuk proposisi (Q ∧ ¬P) ⇒ P.

P Q ¬P (Q ∧ ¬P) (Q ∧ ¬P) ⇒ P
0 0 1 0 1
0 1 1 1 0
1 0 0 0 1
1 1 0 0 1

(b) Buatlah tabel kebenaran untuk proposisi [(P ∧ Q) ∨ ¬R] ⇔ P

P Q R P∧Q ¬R (P ∧ Q) ∨ ¬R [(P ∧ Q) ∨ ¬R] ⇒ P


0 0 0 0 1 1 0
0 0 1 0 0 0 1

4
0 1 0 0 1 1 0
0 1 1 0 0 0 1
1 0 0 0 1 1 1
1 0 1 0 0 0 0
1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1

Dalam tabel kebenaran di atas, kita menggunakan dua konvensi dengan keadaan dapat
dibaca:
(i) Semua variabel proposional terjadi dalam kolom paling kiri.
(ii) Tabel kebenaran ditugaskan ke varibel proposional dengan “penambahan
dalam biner” dari 0 ke 2k – 1, dimana k adalah jumlah variabel proposional

Tautology adalah bentuk proposional yang nilai kebenarannya adalah true untuk
semua nilai yang mungkin dari variabel proposionalnya, contoh P ∨ ¬P. Kontradiksi
dan kemustahilan adalah bentuk proposisi yang selalu false, seperti P ∨ ¬P. Sebuah
bentuk proposional yang bukan tautologi atau bukan kontradiksi dinamakan
kontingensi.

Contoh
Sehubungan dengan masalah menentukan apakah (P ∧ Q) ⇒ P adalah tautology.Kita
akan menyingkat tabel kebenaran. Jika implikasi A ⇒ B adalah false, maka A harus
true dan B harus false. Tabel kebenaran untuk (P ∧ Q) hanya mempunyai satu baris
dimana nilai dari pemikiran (P ∧ Q) adalah true. Ketika ini adalah hanya instance
dimana (P ∧ Q) ⇒ P dapat false, ini cukup untuk mempertimbangakn baris ini

P Q (Q ∧ P) (Q ∧ P) ⇒ P
1 1 1 1

Ketika nilai dari bentuk proposional untuk baris ini adalah true, ini mengikuti bahwa
proposisi itu adalah tautology.

Ini seringkali menyenangkan untuk menggantikan satu bentuk proposional oleh yang
lainnya yang ekivalen secara logika. Jika dua bentuk proposional adalah ekivalen
secara logika, satu dapat digantikan untuk yang lainnya dalam semua proposisi yang
terjadi. Seperti, ketika P ekivalen secara logika ke P ∨ P, ini mengikuti bahwa P ∨ Q
adalah ekivalen secara logika ke (P ∨ P) ∨ Q.

Idetitas logik
1. P ⇔ (P ∨ P) idempotens dari ∨
2. P ⇔ (P ∧P ) idempotens dari ∧
3. (P ∨ Q) ⇔ (Q ∨ P) commutatif dari ∨
4. (P ∧ Q) ⇔ (Q ∧ P) commutatif dari ∧
5. [(P ∨ Q) ∨ R] ⇔ [P ∨ (Q ∨ R)] assosiatif dari ∨
6. [(P ∧ Q) ∧ R] ⇔ [P ∧ (Q ∧ R)] assosiatif dari ∧
7. ¬(P ∨ Q) ⇔ (¬P ∧ ¬Q) Hukum DeMorgan
8. ¬(P ∧ Q) ⇔ (¬P ∨ ¬Q) Hukum DeMorgan

5
9. [P ∧ (Q ∨ R)] ⇔ [(P ∧ Q) ∨ (P ∧ R)] Distributif dari ∧ dan ∨
10. [P ∨ (Q ∧ R)] ⇔ [(P ∨ Q) ∧ (P ∨ R)] Distributif dari ∨ dan ∧
11. (P ∨ 1) ⇔ 1
12. (P ∧ 1) ⇔ P
13. (P ∨ 0) ⇔ P
14. (P ∧ 0) ⇔ 0
15. (P ∨ ¬P) ⇔ 1
16. (P ∧ ¬P) ⇔ 0
17. P ⇔ ¬(¬P) Negasi ganda
18. (P ⇒ Q) ⇔ (¬P ∨ Q) Implikasi
19. (P ⇔ Q) ⇔ [(P ⇒ Q) ∧ (Q ⇒ P)] Ekivalen
20. [(P ∧ Q) ⇒ R] ⇔ [P ⇒ (Q ⇒ R)] Eksportasi
21. [(P ⇒ Q) ∧ (P ⇒ ¬Q)] ⇔ ¬P Absurdity
22. (P ⇒ Q) ⇔ (¬Q ⇒ ¬P) kontrapositif

Contoh:
Sederhanakan bentuk proposisi dibawah ini:
[(A ⇒ B) ∨ (A ⇒ D)] ⇒ (B ∨ D)

Jawab:
[(¬A ∨ B) ∨ (¬A ∨ D)] ⇒ (B ∨ D) (18)
[¬A ∨ (B ∨ D)] ⇒ (B ∨ D) (5, 3, 1)
¬[¬A ∨ (B ∨ D)] ∨ (B ∨ D) (18)
[A ∧ ¬(B ∨ D)] ∨ (B ∨ D) (7, 17)
(A ∨ B ∨ D) ∧ [¬(B ∨ D) ∨ (B ∨ D)] (3, 10)
(A ∨ B ∨ D) ∧ 1 (15)
A∨ B∨D (12)

Soal
1. Menggunakan tabel kebenaran, tunjukkan bahwa jika P ⇔ Q true, maka P ⇒
Q dan Q ⇒ P keduanya adalah true. Sebaliknya tunjukkan bahwa jika P ⇒ Q
dan Q ⇒ P keduanya true, maka P ⇔ Q adalah true.
2. Tunjukkan bahwa P ⇒ mempunyai nilai kebenaran sama dengan ¬P ∨ Q
untuk semua nilai kebenaran dari P dan Q, sebagai contoh tunjukkan bahwa (P
⇒ Q) ⇔ ( ¬P ∨ Q ) adalah tautology.
3. Tetapkan apakah proposisi dibawah ini tautology, kontingensi, atau
kontradiksi:
(a) P ∨ ¬P
(b) P ∧ ¬P
(c) P ⇒ ¬(¬P)
(d) ¬(P ∧ Q) ⇔ (¬P ∨ ¬Q)
(e) ¬(P ∨ Q) ⇔ (¬P ∧ ¬Q)
(f) (P ⇒ Q) ⇔ (¬Q ⇒ ¬P)

6
(g) (P ⇒ Q) ∧ (Q ⇒ P)
(h) [P ∧ (Q ∨ R)] ⇒ [(P ∧ Q) ∨ (P ∧ Q)]
(i) (P ∧ ¬P) ⇒ Q
(j) (P ∨ ¬Q) ⇒ Q
(k) P ⇒ (P ∨ Q)
(l) (P ∧ Q) ⇒ P
(m)[(P ∧ Q) ⇔ P] ⇔ [P ⇔ Q]
(n) [(P ⇒ Q) ∨ (R ⇒ S)] ⇒ [(P ∨ R) ⇒ (Q ∨ S)]
4. Misalkan P adalah proposisi “It is snowing.”
Misalkan Q adalah proposisi “I will go to town.”
Misalkan R adalah proposisi “I have a time.”
(a) Dengan menggunakan hubungan logik, tuliskan proposisi secara simbol
dibawah ini
(i) If it is not snowing and I have time, then Iwill go to town
(ii) I will go to town only if I have time
(iii) It isn’t snowing
(iv) It is snowing, and I will not go to town
(b) Tuliskan kalimat dalam bahasa indonesia sehubungan dengan setiap
proposisi di bawah ini :
(i) Q ⇔ (R ∧ ¬P)
(ii) R∧Q
(iii) (Q ⇒ R) ∧ (R ⇒ Q)
(iv) ¬(R ∨ Q)
5. Tentukan converse dan kontrapositif dibawah ini :
(a) If it rains, I’m not going
(b) I will stay only if you go
(c) If you get 4 pounds, you can bake the cake.
(d) I can’t complete the task if I don’t get more help.
6. Untuk setiap ekspresi di bawah ini, gunakan identitas untuk mencari ekspresi
ekivalen yang menggunakan hanya ∧ dan ¬ dan sederhanakan jika mungkin.
(a) P ∨ Q ∨ ¬R
(b) P ∨ [(¬Q ∧ R) ⇒ P]
(c) P ⇒ (Q ⇒ P)
Untuk setiap ekspresi di bawah ini gunakan identitas untuk mencari
ekspresi ekivalen yang hanya menggunakan ∨ dan ¬ dan sederhakan jika
mungkin.
(d) (P ∧ Q) ∧ ¬P
(e) [P ⇒ (Q ∨ ¬R)] ∧ ¬P ∧ Q
(f) ¬P ∧ ¬Q ∧ (¬R ⇒ P)
7. Tetapkan tautolog di bawah ini dengan menyederhanakan sebelah kiri ke
bentuk sebelah kanan.
(a) [(P ∧ Q) ⇒ P) ⇔ 1
(b) ¬(¬(P ∨ Q) ⇒ ¬P) ⇔ 0
(c) [(Q ⇒ P) ∧ (¬P ⇒ Q) ∧ (Q ⇒ Q)] ⇔ P
(d) [( ⇒ ¬P) ∧ (¬P ⇒ P)] ⇔ 0

You might also like