You are on page 1of 30

MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Pendalaman PAI

Disusun Oleh : Kelompok 3 Marlia Ulfah Nayyif Sujudi Nurul Qadar A.G Rini Maryani Siti Rahmawati Siti Robiah Tantan H.I 1209201045 1209201052 1209201054 1209201061 1209201068 1209201069 1209201071

Tsany Mahrunnisa 1209201074 BAB I

PENDAHULUAN Dinegara kita tidak dibenarkan sikap dan perbuatan melawan atau antiagama dan tidak dibenarkan paham yang meniadakan Tuhan Yang Maha Esa. Setiap warga negara Republik Indonesia harus percaya dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Manusia Indonesia wajib saling menyayangi dan tidak berbuat dengki dan dendam, kerusuhan dan memaksakan keyakinan kepada umat lainnya. Itulah yang menandai kita hidup beragama dan pecaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Hidup rukun dan bertoleransi tidak berarti bahwa ajaran agama yang satu dan yang lainnya dicampuradukkan. Dengan toleransi tersebut diharapkan terwujudnya ketenangan, saling menghormati dan saling menghargai, hal itu akan mewujudkan perikehidupan yang rukun, tertib dan damai, sehingga dengan keadaan yang demikian itu dapat terlaksana pembangunan bangsa. Berdasarkan uraian di atas, dapatlah disimpulkan bahwa manusia Indonesia wajib menjunjung tinggi perasaan dan sikap toleransi antarumat beragama

BAB II PEMBAHASAN PENDALAMAN PAI KLS 1 SMP Standar Kompetensi Kompetensi Dasar sabar. Menjelaskan dalil-dalil tawadhu, taat, qanaah, dan sabar. : Mengetahui Perilaku terpuji. : Menjelaskan Pengertian tawadhu, taat, qanaah, dan

Perilaku Terpuji (tawadlu, taat, qanaah, dan sabar) 1. Tawadlu Yaitu rendah hati, tidak sombong, dan menghargai orang lain. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Luqman: 18-19

wur i|? s{ $Z=9 wur Js? F{$# $mttB ( b) !$# w =t @. 5A$tFC 9qs %$#ur tB $#ur `B y7?q| 4 b) ts3Rr& NuqF{$# Nq|s9 Jpt:$#
18. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang yang sombong lagi membanggakan diri. 19. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan[1182] dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. 2. Taat

Yaitu melakukan segala yang diperintahkan dan meninggalkan segala yang dilarang. Dalil naqlinya: 59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. An-Nisaa: 59). 3. Qanaah Yaitu kemampuan diri dalam menerima dan mensyukuri, serta merasa cukup terhadap setiap anugerah dan nikmat Allah. Dalil naqlinya: 172. Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah. 4. Sabar Yaitu menahan diri, tegar, serta kegigihan kita untuk tetap berpegang teguh kepada ketetapan Allah dalam menghadapi segala cobaan dan ujian dalam kehidupan. Dalil naqlinya: 153. Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah [2]: 153). Komentar Kelompok Menurut kelompok kami, materi ini sangat tepart diberikan pada jenjang SMP kelas 1. Karena, bisa mengenalkan apa itu tawadhu, taat, qanaah dan sabar. Dan siswa juga bisamengetahui dalil-dalil yang menjelaskan sifat terpuji tersebut.

PENDALAMAN PAI KLS 2 SMP

Standar Kompetensi Kompetensi dasar buruk sangka, dan khianat.

: Mengetahui Sifat terpuji. : menjelaskan pengertian iri hati, dengki, hasud, fitnah,

Macam-macam arti penyakit hati dan sifat buruk manusia. Irihati Iri hati adalah suatu sifat yang tidak senang akan rizki / rejeki dan nikmat yang didapat oleh orang lain dan cenderung berusaha untuk menyainginya. Iri hati yang diperbolehkan dalam ajaran islam adalah iri dalam hal berbuat kebajikan, seperti iri untuk menjadi pintar agar dapat menyebarkan ilmunya di kemudian hari. Atau iri untuk membelanjakan harta di jalan kebenaran. Dalilnya: Q.S Nisa:54 Qr& tbrts }$Z9$# 4n?t !$tB Og9s?#u !$# `B &#s ( s)s ! $oYs?#u tA#u tLdt/) |=tG39$# spyJ3t:$#ur MgoYs?#uur %3=B $VJ t Artinya: Bahkan adakah mereka berhati hassad kepada manusia karena allah memberikan karunianya kepadanya? Sesungguhnya telah kami berikan kepada keluarga nabi Ibrahim kitab dan hikmah dan kami berikan kepada mereka kerajaan yang besar. Dengki Dengki adalah sikap tidak senang melihat orang lain bahagia dan berusaha untuk menghilangkan nikmat tersebut. Sifat ini sangat berbahaya karena tidak ada orang yang suka dengan orang yang memiliki sifat seperti ini. Sifat dengki timbul karena persaingan yang tidak sehat, sehingga hati menjadi panas akibatnya orang yang dengki ingin mendapat nikmat dengan berbagai cara: H.R Ahmad dan Tirmidzi Artinya:Telah masuk dalam tubuhmu penyakit umat yang lain yaitu benci dan dengki ia

adalah pemotong, yaitu pemotong agama bukan pemotong rambut. Hasud Hasud adalah suatu sifat yang ingin selalu berusaha mempengaruhi orang lain agar amarah / marah orang tersebut meluap dengan tujuan agar dapat memecah belah persatuan dan tali persaudaraan agar timbul permusuhan dan kebencian antar sesama. Orang yang memiliki sifat hassad berarti ia dihinggapi penyakit hati. H.R Abu Daud Artinya: jauhkanlah dirimu dari hasad hasad itu dapat memakan kebajikan ibarat api yang membakar kayu. Fitnah fitnah adalah berkata tidak benar yang bermaksud untuk menjelekan orang lain padahal sebenarnya tidak bermasalah atau tidak benar dengan tuduhan tersebut. Sifat ini sangat berbahaya apabila melekat pada seseorang karena dengan pekerjaannya itu akan mendatangkan petaka bagi orang yang difitnahnya . Fitnah lebih kejam dari pembunuhan adalah suatu kegiatan menjelek-jelekkan, menodai, merusak, menipu, membohongi seseorang agar menimbulkan permusuhan sehingga dapat berkembang menjadi tindak kriminal pada orang lain tanpa bukti yang kuat. Artinya: dan fitnah itu lebih bahaya dari pembunuhan Buruk Sangka Buruk sangka adalah sifat yang curiga atau menyangka orang lain berbuat buruk tanpa disertai bukti yang jelas. Kebalikan dari suuzhan yaitu husnuzan yang artinya berperasangka baik pada orang lain. Sikap buruk sangka terhadap orang lain termasuk penyakit rohani karena sikap ini dapat menyebabkan hubungan dengan orang lain terganggu. Allah SWT menyuruh kita supaya menjauhi sikap buruk sangka terutama terhadap allah SWT dan terhadap sesame teman sendiri. artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah dari kebanyakan prasangka, sesungguhnya kebanyakan dari prasangka itu adalah dosa. Khianat. Khianat artinya tidak dapat dipercaya dan tidak bertanggung jawab atas sesuatu yang menjadi tanggung jawabnya. Sebaliknya sikap dapat dipercaya atau amanat diperintahkan dalam islam kepada kita supaya orang-orang mukmindapat dipercaya dalam berbagai hal.

Artinya: Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu mengkhianati allah dan rasul (muhamad) dan juga janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui. Khianat terbagi menjadi 3 macam Khianat kepada allah SWt Yaitu mendustakan hukum-hukum atau ketentuan yang terdapat dalam kitab suci alquran misalnya: mengakui keberadaan allah tapi dia mendustakan allah termasuk menduakan allah meminta/memohon sesuatu hanya kepada allah Khianat kepada rassulullah Yaitu orang yang tidak mengikuti contoh-contoh ibadah rassullulah yang telah dijelaskan dalam sunnahnya. Misalnya: melaksanakan shalat tidak seperti yang dicontohkan rassullulah atau melebih-lebihkan suatu perkara ibadah yang tidak di contohkan oleh rasullulah Khianat kepada sesame manusia Artinya mengingkari kepercayaan yang telah dipercayakan kepadanya seperti siswa dipercaya menyampaikan RPP kepada sekolah tapi tidak disampaikan. Sikap khianat termasuk salah satu cirri orang munafik sebagaimana dijelaskan rassullulah. Cara menghindari penyakit rohani: Menjauhi hal yang membahayakan orang lain Meningkatkan kegiatan agama Sering membaca al-quran Banyak berdzikir, istigfar, dan berdoa Usahakan bergaul dengan orang yang baik

Komentar Kelompok Pada materi ini, setelah dijelaskan mengenai pengertian macam-macam penyakit hati

dan akhlak buru. Siswa dapat berlajar untuk menghindari daari sifat tercela yang dapat merugikan diri siswa sendiri maupun orang lain.

PENDALAMAN PAI KELAS 3 SMP Standar Kompetensi : Menerapkan Akhlakul Karimah dan Menghindari dari

Akhlak Tercela dalam kehidupan Sehari-hari Kompetensi Dasar A. Qanaah 1. Pengertian Qanaah Qanaah berarti merasa cukup atas pemberian Allah SWT dan dapat menjauhkan diri dari sifat kurang, namun tetap semangat berusaha dan bekerja keras. Sifat qanaah dapat menentramkan jiwa dan terhindar dari sifat serakah. 2. Fungsi Qanaah dalam Kehidupan Sehari-hari a. Hatinya tenang dan tentram b. Selalu gembira dengan apa yang dimiliki c. Selalu merasa berkecukupan sehingga selalu bersyukur kepada Allah d. Selalu berlapang dada dan tidak berputus asa e. Terhindar dari sifat serakah dan tamak B. Toleransi a. Pengertian Toleransi Toleransi dalam bahasa Arab disebut tasamuh yang berarti tentang rasa. Toleransi dapat diartikan sikap saling menghargai antar sesama manusia dalam kehidupan sehari-hari. Sikap toleransi antara sesama manusia akan menciptakan kenyamanan dan ketentraman dalam kehidupan. Diantara manusia ada yang mempunyai kelebihan dan ada yang mempunyai kekurangan, masing-masing tidak boleh saling mengganggu namun supaya kita saling bekerjasama dan saling menutupi kekurangan hingga satu dengan lainnya saling : Siswa berperilaku dengan sifat Qanaah dan Toleransi

bersaudara. b.Fungsi Toleransi dalam Kehidupan Sehari-hari Dapat menciptakan keharmonisan di masyarakat Dapat menimbulkan sikap saling menghormati Menjauhkan sifat sombong Menumbuhkan sikap jujur dalam masyarakat Komentar Kelompok: Pada jenjang ini, siswa diharuskan sudah bisa bersikap qanaah dan toleransi pada diri sendiri, keluarga dan terutama di kehidupan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

SMA Kelas X Standar Kompetensi : Membiasakan Prilaku terpuji. Kompetensi Dasar :Menjelaskan pengertian adab dalam berpakaian, berhias,

bertamu, menerima tamu, dan berpergian. Menampilkan contoh-contoh adab dalam berpakaian, berhias, bertamu, menerima tamu, dan berpergian.

Adab dalam berpakaian, berhias, bertamu, menerima tamu, dan bepergian Adab Berpakain Sejak jaman Nabi Adam a.s, Alloh SWT. Telah memerintahkan manusia untuk

berpakaian. Karena melakukan dosa dengan memakan buah khuldi, terlepaslah pakaian Nabi Adam a.s, Setelah itu, berpakaian merupakan syariat yang penting bagi umat islam. Alloh swt . berfirman dalam Q.S.AL Arof ayat 26 berikut ini: Artinya:Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian taqwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagai tanda-tanda kekuasaan Alloh, mudah-mudahan mereka ingat. (Q.S. al araf:26)

Dalam hadisnya. Nabi Muhammad saw., juga telah menjelaskan apa saja yang boleh di pakai, apa saja yang tidak boleh di pakai , apasaja yang disunahkan untuk dipakai , dan apa saja yang dimakruhkan untuk dipakai. Beberapa hal yang harus diketahui oleh umat islam dalam berpakaian adalah sebagai berikut. Bagi muslim laki-laki diharamkan memakai pakaian dari sutra. Bagi muslim dimakruhkan memperpanjang celana atau pakaiannya hingga menutupi mata kaki . Disunahkan memakai pakaian-pakaian berwarna putih dari pada pakaian warna-warna yang lain,Akan tetapi tidak ada larangan memakai pakaian dengan warna-warna yang lain. Wanita muslim wajib memanjangkan pakaiannya hingga menutupi kedua kakinya dan memanjangkan kerudung di kepalanya hingga menutupi leher dan dadanya. Disunahkan mengerjakan sesuatu (termasuk memakai pakaian) dengan mendahulukan sebelah kanan.

Adab Berhias Alloh swt sangat menyukai keindahan . salah satu keindahan dalam kehidupan adalah cara berpakaian dan berhias supaya orang tersebut lebih enak dan anggun dipandang. Namun keindahan yang di kehendaki dalam islam mempunyai batasan batasan tertentu yang harus dipatuhi Agar tidak salah dalam pelaksanaannya. Berhias merupakan naluri alamiah Larangan mencukur dan menyambung rambut Larangan membuat tato dan mangikir gigi Larangan menipiskan halis Memulai segala sesuatu yang baik dengan tangan kanan

Adab Bertamu Bertamu adalah berkunjung ketempat kediaman orang. Bertamu merupakan salah satu cara untuk menyambung tali persaudaraan yang di anjurkan oleh islam. Adapun adab-adab dalam bertamu adalah sebagai berikut;

Niat bertamu dengan ikhlas Mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan kunjungan Mengetuk pintu tyiga kali dan meminta ijin Berjabat tangan dengan tuan rumah sesama pria adapun dengan wanita cukup menunjakan sikap hormat. Berbicara dengan bahasa yang sopan dan santun serta menyenangkan tuan rumah. Menghormati aturan-aturan yang ditentukan tuan rumah dan mematuhinya. Tidak berlama-lama dalam bertamu dan jangan sampai membuat tuan rumah menjadi jemu atau jenuh. Adab Menerima Tamu Menerima tamu dengan baik adalah ciri-ciri orang yang beriman. Rosululloh bersabda yang artinya; barang siapa yang beriman kepada Alloh dan hari kiamat hendaknya menghormati tamunya. (H.R, Bukhari Muslim) Kita harus yakin bahwa tamu yang datang membawa langsung maupun secara tidak langsung. Adab-adab menerima tamu adalah; berkah sendiri, baik secara

Menyambut tamu dengan ikhlas, manis muka dan penuh hormat Tidak membedakan sikap terhadap tamu yang hadir , kecuali tingkat ketakwaan dan kekerabatan

Menjamu tamu sesuai kemampuan dan tidak perlu mengada ada Antarkanlah tamu sampai ke pintu atau halaman sampai dia pulang

Adab Berpergian Dalam bepergian , islam juga mengajarkan pada umatnya untuk berpakaian dan berhias dengan memenuhi unsur etika (kepantasan) kesopanan, dan sesuai dengan tuntunan syariat yang diatur di dalam Alquran dan Hadist. Selain itu, pakaian dan cara berhias harus sesuai dengan kebutuhan , misalnya untuk pergi ke sekolah, pesta, melayat dan sebagainya, Bagi wanita di anjurkan untuk menutup seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Hal ini dianjurkan kearena untuk menghindari gangguan yang diakibatkan dari pakaian wanita yang terbuka dan mengundang rangsangan syahwat serta memancing terjadi perbuatan perbuatan amoral (pemerkosaan) Bagi laki-laki hendaknya berpakain mengikuti norma norma yang lazim dipakai oleh kaum laki-laki dan tidak eksentrik (pakaian yang penuh hiasan atau atribut). Dalam pakain dan berhias , kita dianjurkan untuk tidak berlebih-lebihan, sesuai dengan firman Alloh swt dalan surat al isra ayat 26-27. Artinya; Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat , juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu serta boros. Sesungguhnya orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itui sangat ingkar kepada tuhannya. Q.S AL ISRA;26-27 Selain masalah berpakaian dan berhias , dalam bepergian jauh pun hendaknya kita memperhatikan aturan dan norma-norma yang berlaku dalanm masyarakat. Komentar Kelompok Dengan adanya materi ini, siswa mulai membiasakan untuk beradab dalam segala hal. Terutama dalam hal-hal yang telah dijelaskan materi diatas. pada jenjang ini, siswa juga sudah mulai berpikir dewasa untuk membiasakan hal tersebut.

SMA Kelas XI Standar Kompetensi : Membiasakan Disiplin Kompetensi Dasar : Menjelaskan disiplin dalam kehidupan sehari-hari, belajar,

bekerja, berlalu lintas, beribadah, bermasyarakat dan bernegara. Menampilkan contoh-contoh disiplin dalam kehidupan sehari-hari, belajar, bekerja, berlalu lintas, beribadah, bermasyarakat dan bernegara.

DISIPLIN DALAM BERBAGAI SEGI KEHIDUPAN Disiplin dalam Kehidupan Sehari-Hari Agama islam mengajarkan umatnya untuk hidup tertib agar segala kegiatan dapat berjalan dengan lancer. Disiplin dimulai dari merencanakan, mengatur dan menggunakan waktu. Waktu merupakan anugrah Allah yang diberikan kepada manusia untuk diisi dengan kegiatan yang dapat mempertinggi derajatnya sebagai mahluk yang mulia. Waktu dikaitkan dengan kerugian manusia, karena seringkali manusia lalai dalam menggunakan waktu dan membiarkannya berlalu tanpa diisi oleh kegiatan apapun, padahal waktu yang terlewat tidak akan kembali. Merencanakan berarti mempersiapakan segala sesuatu yang akan datang dengan sebaik-baiknya. Mengatur waktu adalah membagi waktu yang dimiliki. Waktu yang tidak diatur akan menyebabkan orang mengalami kesulitan, karena waktu akan mengilasnya tanpa member kesempatan. Pepatah Arab mengatakan:


waktu bagaikan pedang, jika tidak kamu pakai untuk memenggal, ia akan memenggalmu. Mengkaji Disiplin dalam Belajar Disiplin merupakan kata kunci kesuksesan belajar. Disiplin belajar berarti menata waktu dan mengisinya dengan kegiatan belajar. Seorang pelajar sebaikannya dapat mengatur waktu yang dimilikinya, sehingga memiliki makna dalam meningkatakan kemampuannya. Seseorang pelajar yang baik akan menata waktunya dengan jadwal kegiatan harian yang teratur, bangun sebelum subuh, lalu solat subuh dan berdoa, membaca bahan-bahan

yang akan dipelajrai hari ini, mandi, sarapan pagi dan bersiap diri untuk berangkat sekolah dengan mengecek kembali semua peralatan sekolah yang telah disiapkannya sejak malam hari, berpakaian seragam lengkap dengan atribut yang wajib dipakainya sesuai dengan tata tertib sekolah. Berangkat dan tiba disekolah sesuai dengan waktu dan disekolah ia mengikuti segala kegiatan belajar secara sungguh-sungguh. Mengkaji Disiplin dalam Berkerja Orang berkerja pada lapangan berkerja apapun memerlukan disiplin seorang petani perlu disiplin dalam menanam, memelihara atau menuai hasil pertaniannya. Jika ia lalai atau sembarangan, maka ia tidak akan dapat memetik hasilnya secara baik dan tidak akan menguntungkan. Seorang karyawan memerlukan disiplin, kapan ia harus datang, apa dan bagai mana ia harus berkerja menurut aturan yang ditetapkan. Pengusaha memerlukan disiplin dalam usahanya, sebagaimana ia harus mengelola usahanya. Disiplin dalam berkerja adalah secara bersungguh-sungguh dan menjalankan aturan yang ditetapkan dalam pekerjaannya. Berkerja tanpa disiplin tidak akan membuahkan bhasil yang baik, bahkan akan merugikan. Mengkaji Disiplin dalam Berlalu Lintas Lalu lintas di jalan raya diatur dengan peraturan lalu lintas yany di tandai dengan rambu-rambu lalu lintas yang telah di tetapkan. Disiplin berlalu lintas adalah menggunakan jalan dan kendaraan dengan menaati aturan lalu lintas.seorang pejalan kaki harus berjalan pada tempat yang telah disediakan untuk pejalan kaki, yaitu trotoar. Apabila mau menyebrang jalan, ia akan menggunakan tempat penyebrangan (jebra cross) yang telah disediakan. Seorang pengendara yang baik apabila hendak menggunakan kendarannya ia akan mengecek terlebih dahulu kelengkapan kendarannya, apakah sudah siap dan layak digunakan Dijalan raya ia memperhatikan rambu-rambu lalu lintas yang dipasang, dimana ia harus berhenti, berapa kecepatan kendaraan yang diperbolehkan, ditempat mana ia tidak boleh berhenti, parker dan sebagainya. Jalan raya diperuntukan bagi semua orang karna itu masing-masing pengguna jalan perlu disiplin dalam menggunakannya, sebabketidak disiplinan pengendara dapat menyebabkan diri atau orang lain celaka. Karna itu mengendarai kendaraan dijalan memerlukan sikap disiplin tersendiri, kebut-kebutan merupakan bentuk kelakuan yang buruk

bahkan merupakan sikap yang sombong dan angkuh, suatu sipat yang paling buruk dan tidak disenangi Allah, firmannya :


dan janganlah kamu memalingkan muka kamu dari manusia (karena sombong) dan juanganlah berjalan dimuka bumi dengan angkuh, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang y6ang sombong lagi membanggakan diri. Sederhanakanlah jalanmu dan rendahkanlah suaramu, sesungguhnya sejelek-jeleknya suara adalah suara himar. (Q.S. 31: 18-19) Memalingkan muka dan berjalan dengamn angkuh tidak disukai Allah. Ayat tersebut diatas sangat relevan dengan disiplin berlalu lintas dan harus dijadikan dasar dan motivasi kita dal;am berlalu lintas. Mengkaji Disiplin dalam Beribadah Beribadah merupakan tugas setiap muslim. Disiplin dalam ibadah artinya menjalankan segala aturan ibadah dengan sebaik-baiknya. Diswiplin dengan menjalankan solat adalah melaksanakan solat tepat pada waktunya, mempersiapkan wudhu secara tertib, menyiapkan tempat yang bersih atau pergi ke mesjid. Dalam keadaan apapun dan dalam kondisi apapun apabila datang waktu shalat, tinggalkanlah segala kesibukan, lalu shalatlah. Ini merupakan cirri utama seorang muslim. Jika datang bulan romadhan, kerjakan puasa dengan baik. Waktu sahur makanlah dan hentikan makan jika datang waktu imsak dan janganlah makan, minum dan segala yang membatalkan puasa sepanjang hari, kendatipun kita sedang sendirian. Disiplin ibadah merupakan wujud kesungguhan kita dalam melakukan perintah dan menghambakan diri kepada Allah. Kesungguhan ibadah itu digambarkan seolah-olah akan menghadapi kematian esok hari, seperti di ungkapkan dalam hadist berikut:

,
kerjakanlah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup selamanya dan kerjakanlah untuk akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok.

Disiplin dalam Bermasyarakat Manusia adalah mahluk sosial, dan nilai kemanusiaannya sangat ditentukan oleh peranan yan g dilakukannya ditengah-tengah masyarakat. Salah satu hal yang penting dalam meningkatkan kualitas seorang muslim dalam bermasyarakat adalah perilaku yang mencerminkan kedisiplinannya dalam kehidupan bermasyarakat. Didalam masyarakat terdapat aturan-aturan atau norma yang berlaku, baik aturanaturan yang tertulis maupun aturan yang tidak tertulis, seperti kebiasaan adat istiadat semua aturan itu di tunjukan agar anggota masyarakat dapat merasakan hidup aman, tertib dan teratur. Misalnya, setiap warga masyarakat wajib ikut serta menjaga dan memelihara keamanan lingkungannya, maka setiap warga ikut secara bergiliran menjadi petugas ronda malam. Sebagai warga yang baik aturan tersebut dilakukanny asebagai partisipasi dan tanggung jawab terhadap keamanan lingkungan, apakan dengan cara ikut langsung menjadi peronda atau dalam bentuk lain, misalnya iuran ronda malam. Disiplin Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Indonesia adalah Negara besar yang sedang membangun dalam rangka mewujudkan tujuan yang luhur seluruh bangsa, yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Untuk mencapai kehidupan bernegara dan berbangsa diperlukan aturan-aturan, hokum dan norma yang mengatur tata kehidupan berbangsa dan bernegara dalam segi Idiolog, politik, ekonomi sosial budaya maupun keamanan. Disiplin dalam kehidupan berbangsa akan menentukan kualitas bangsa itu ditengahtengah pegaulan dunia, dan sekaligus menetukan pula baik buruknya keadaan Negara tersebut. Warga Negara yang baik adalah warga Negara yang disiplin mengakkan aturan. Sikap disiplin dikalangan warga kita masi rendah jika dibandingkan dengan Negara lain, misalnya dalam lalu lintas hampir selalu kita temukan pelanggaran-pelanggaran terhadap peraturan rambu-rambu lalu lintas secara sengaja oleh sopir-sopir atau pengendara lainnya. Padahal mereka mengatahui pasti terhadap aturan-aturan berlalu lintas yang benar. Hal ini kerap kali terjadi dalam berbagai segi kehidupan lainnya. Kita harapkan sopir-sopir yang mempunyai pendidikan tinggi seperti tamat SMU dan perguruan tinggi tidak akan mengendarai mobil

sembarangan, melanggar lampu merah dan rambu-rambu lainnya. Jika kita perhatikan, peratturan-peraturan dan perundang-undangan yang telah ditetapkan bertujuan untuk menciptakan kehidupan yang aman, tertib dan teratur, sehingga setiap warga memperoleh ketenangan dan kebahagiaan. Oleh karena itu penegakan disiplin dalam kehidupan berbangsa dna bernegara merupakan amanat islam yang harus dilaksanakan oleh seluruh ummat islam. Bahkan ummat islam diharuskan untuk menjadi contoh dan rahmat bagi seluruh alam, baik bagi manusia maupun untuk lingkungan hidupnya, sebagaimana difirmankan Allah:


dan demikian (pula) kami telah menjadikan kamu (ummat islam) ummat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia (Qs 2:143) Ayat diatas menyiratkan misi ummat islam yang menjadi pelopor dalam menegakkan hukum dan disiplin melaksanakannya sebagai ummat terbanyak dinegeri ini, maka ummat islam menjadi penentu pencapaian masyarakat tertib dan teratur serta disiplin terhadap peraturan berbangsa dan bernegara. Komentar kelompok Siswa dalam hal ini dilatih untuk berdisiplin dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam belajar.

SMA Kelas XII Standar Kompetensi tercela. Kompetensi Dasar : Menjelaskan kerukunan intern umat beragama, antar : Membiasakan Akhlak Terpuji dan menghindari akhlak

umat beragama dan pemerintah. Menam[ilkan contoh-contoh kerukunan intern umat beragama, antar umat beragama dan pemerintah. Menghindari perilaku Israf, Tabzir, Ghibah, Fitnah

Membiasakan Perilaku Terpuji Persatuan dalam ajaran Islam secara umum disebut ikhwan yaitu persaudaraan, secara umum disebut ukhuwah Islamiyah yaitu persaudaraan dalam Islam (saudara sesama manusia dan saudara seagama) Ditegaskan dalam firman QS Al-Hujarat : 9. Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mu'min berperang maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah ; jika golongan itu telah kembali (kepada perintah ), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya menyukai orang-orang yang berlaku adil. Jelas bahwa persaudaraan menyebabkan orang dapat berbuat damai dan dengan perdamaian maka persatuan dan kesatuan umat akan bisa juga kita wujudkan. Tanpa persatuan orang akan mudah bertindak semena-mena terhadap sesama bahkan terhadap yang segama sekalipun. Bagaimana seseorang atau bangsa berbuat persatuan sementara kedamaian dan persaudaraan tidak bisa diciptakan. Peranan Persatuan Umat Islam dalam Pembangunan dan Mempertahankan Negara Indonesia. Dalam kehidupan berbangsa, persatuan merupakan scndi kekuatan yang paling ampuh. Bagi umat Islam, persatuan harus digalang melalui jalur intern terlebih dahulu, untuk memperkuat Islam. Sedangkan sebagai warga negara harus menggalang persatuan untuk memperkuat bangsa dan negara. Apabila persatuan benar-benar terwujud dalam suatu hangsa yang berada dalam suatu negara, upaya menciptakan pengembangan dalam bidang ekonomi, pendidikan, sosial, ketahanan, dan bidang lainnya akan mudah direalisasikan. Dalam pengembangan ekonomi bagi bangsa dan negara, upaya pertama yang dilakukan adalah persatuan terlebih dahulu. Suatu bangsa yang tidak bcrsatu akan sulit mengembangkan ekonominya. Tetapi, apabila persatuan itu ada, akan mudah dalam mengembang-kan ekonomi. Sebab, dalam kondisi bangsa yang bersatu, maka akan mudah diajak kompromi, bermusyawarah untuk saling membantu, saling mengisi, dan bekerja sama. Demikian pula dalam pengembangan pendidikan, unsur pertama yang mendukung adalah persatuan. Dalam bidang ekonomi dan pendidikan persatuan merupakan unsur yang dominan, dalam bidang ketahanan, persatuan adalah unsur yang lebih dominan. Tidak mungkin suatu perceraian akan merupakan landasan kekuatan dalam pertahanan. Pasti persatuan itulah yang dijadikan dasar dari pada ketahanan. Negara akan kuat apabila persatuan bangsanya terjamin. Ketahanan

negara akan lebih lestari jika persatuan rakyatnya terus berjalan. Demikianlah, betapa pentingnya persatuan dalam suatu bangsa dalam rangka melestarikan kehidupan ekonomi, pendidikan, sosial, agama, ketahanan, dan lain sebagainya sehingga dengan wujud persatuan dalam segala aspek kehidupan akan menuju masyarakat yang adil makmur yang diridhai oleh Juga merupakan langkah menuju terciptanya Baldatun Tayyibatun wa Rabbun Gafur. Dalam ajaran Islam sebenarnya konsep persatuan telah ada, yaitu setiap orang yang beriman adalah bersaudara. Semua muslim yang ada di dunia, baik di Afrika, Asia, Amerika, ataupun Australia adalah bersaudara. Memang persaudaraan kadang tidak mesti akan mewujudkan persatuan. Tetapi, maksud dan hakikat persaudaraan di dalam Islam adalah sebagai ujung tombak dalam persatuan. Hal ini dapat dilihat dalam sebuah hadis yang berbunyi: "Bahwa umat Islam adalah bagaikan sebuah bangunan, antara sebagian yang satu dengan sebagian yang lainnya saling menguatkan ". Demikian pula dalam hadis yang lain: "Dan barang siapa memberikan jalan keluar bagi saudarannya sesama muslim, akan memberikan jalan keluar baginya dari kesulitan, di mana pertolongan itu sangat diperlukan di hari kiamat". Penerapan ajaran-ajaran itu akan memberikan dampak positif. Sebagai konsekuensi logis dari ajaran itu memberikan dampak persatuan bagi kehidupan umat Islam. Apabila satu umat Islam disakiti, umat Islam lainnya akan merasa sakit pula. Persaudaraan yang demikian akan sangat besar andilnya untuk mewujudkan persatuan dalam dunia Islam. Apabila persatuan sudah dapat diwujudkan, umat Islam di berbagai negara akan merasa terpanggil untuk kepentingan bersama. Nilai Persatuan bagi Kepentingan Bangsa dan Agama dalam Rangka Menuju Masyarakat Adil dan Makmur. Nilai Persatuan Bagi Kepentingan Dunia Islam Secara Keseluruhan Saling menolong, saling membantu, dan bekerja sama antara satu dengan yang lainnya, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, politik, sosial, pertahanan, dan lain sebagainya. Dengan modal persatuan itulah upaya menuju kekuatan dan ketahanan umat akan mudah direalisasikan. Karena antara yang satu dengan yang lainnya merasa bertanggung jawab atas terwujudnya kekuatan dan ketahanan itu. Lebih dari itu adalah bertanggung jawab dalam segala aspek kehidupan umat Islam di seluruh dunia. Dengan demikian, umat Islam di seluruh dunia akan menjadi umat yang satu, umat yang berwibawa, yang mempunyai kharisma tinggi, dan mampu menunjukkan yang terbaik bagi dunia. Macam dan Cara meningkatkan Persatuan atau Ukhuwah Islamiyah :

Dalam segi bahasa, yakni menggunakan bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia dengan baik dan benar disetiap acara resmi dan dimana saja kita berada. Dalam segi ucapan salam, yakni menggunakan ucapan salam Selamat pagi atau yang sesama Muslim dengan ucapan Assalaamualaikum disetiap pertemuan. Dalam segi tanah air, yakni dimana saja kita berada di tanah air ini kita membangun dan membantu saudara-saudara yang mengalami kesulitan dan yang ditimpa musibah di mana kita tempati secara adil dan manusia. Dalam segi toleransi aqidah, yakni tetap saling menghormati dan menghargai perbedaan aqidah, dan tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain, karena urusan agama urusan adalah urusan pribadi dalam Islam Lakum dinukum waliadin Hikmah persatuan atau Ukhuwah Islamiyah adalah : Terciptanya persatuan dan kesatuan, sehingga suasana kebersamaan tercermin tentram, damai penuh kekeluargaan. Satu sama lain saling menghargai dan mengalah. Prestasi semakin meningkat karena adanya saling membantu. Memperkukuh aqidah dan keyakinan kepada Allah . Menumbuhkan ukhuwah Islamiyah yang kuat dan kerukunan umat di Indonesia. Menjalin rasa kesetiakawanan sosial.

1. KERUKUNAN INTERN UMAT BERAGAMA Sikap hidup Muslim dan pribadi seorang Muslim adalah manifestasi dari imannya. Oleh sebab itu, seseorang yang benar-benar beriman kepada serta melaksanakan segala perintah-Nya sudah barang tentu pribadinya akan dihiasi dengan cahaya iman, perbuatan dan tata hidupnya sangat baik dan terpuji. Salah satu ciri orang beriman ialah adanya rasa kasih sayang sesama hamba sebagaimana sabda Nabi saw : Tidak beriman seseorang di antara kamu sehingga ia mencintai saudaranua sebagaimana ia mencintai diri sendiri(HR. Bukhari dan Muslim) Menurut keterangan hadits di atas, kasih sayang sesama hamba atau lebih tegasnya sesama Muslim merupakan ukuran iman. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penyakit

yang sangat berbahaya dalam kehidupan bermasyarakat ialah hilangnya rasa kasih sayang dan persaudaraan. Itulah salah satu sebab diangkatnya para utusan dan itu pulalah sebabnya pentingnya manusia beragama. Islam sebagai agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad J merupakan nasehat bagi orangorang yang berada dalam kesesatan, sebagaimana sabda Rasulullah J : Agama adalah nasehat Islam memberikan nasehat kepada umatnya bahwa sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah sementara dan merupakan permainan yang memperdayakan, sebagaimana tertera dalam firman QS. Ali Imran : 185 Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. Kerukunan intern umat beragama sudah dilakukan sejak zaman Rasulullah J, firman dalam QS. Al-Fath : 29 Muhammad itu adalah utusan dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka ruku` dan sujud mencari karunia dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir. menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. Jadi jelas bahwa cara melakukan kerukunan terhadap seagama yang dipraktikkan oleh Rasulullah saw dan para sahabat serta orang Mukmin, yaitu : 1. kasih sayang seama Muslim 2. senada dalam berfikir 3. seirama dalam langkah untuk mencari karunia dan ridha-Nya. Seirng kita menyaksikan kemuduran umat Islam karena umatnya tidak berani menegakkan kebenaran dan tidak tegas terhadap orang kafir. Orang Muslim justru mempertajam perselisihan paham antarsesama Muslim yang bersifat khilafiyah dan ibadah sunnah, sementara yang durhaka terhadap dibiarkan begitu saja. Padahal yang terpenting dan termulia di sisi kualitas ketaqwaannya. firman dalam QS. Al-Hujuran : 13 Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang

perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Mengenal. 2. KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA Dinegara kita tidak dibenarkan sikap dan perbuatan melawan atau antiagama dan tidak dibenarkan paham yang meniadakan Tuhan Yang Maha Esa. Setiap warga negara Republik Indonesia harus percaya dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Manusia Indonesia wajib saling menyayangi dan tidak berbuat dengki dan dendam, kerusuhan dan memaksakan keyakinan kepada umat lainnya. Itulah yang menandai kita hidup beragama dan pecaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Hidup rukun dan bertoleransi tidak berarti bahwa ajaran agama yang satu dan yang lainnya dicampuradukkan. Dengan toleransi tersebut diharapkan terwujudnya ketenangan, saling menghormati dan saling menghargai, hal itu akan mewujudkan perikehidupan yang rukun, tertib dan damai, sehingga dengan keadaan yang demikian itu dapat terlaksana pembangunan bangsa. Berdasarkan uraian di atas, dapatlah disimpulkan bahwa manusia Indonesia wajib menjunjung tinggi perasaan dan sikap toleransi antarumat beragama. Dalam kehidupan bangsa Indonesia yang merdeka dan ber-Pancasila, usaha memaksakan suatu agama tidak dibenarkan. Setiap warga negara Republik Indonesia bebas memeluk agama dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya masing-masing. Perikehidupan agama yang rukun dan penuh toleransi merupakan cermin pengakuan hak-hak asasi manusia. Hal tersebut pernah dilakukan Nabi Muhammad J ketika ditawarkan oleh umat nonMuslim untuk saling bergantian beribadah, seminggu beliau diajak beribadah dengan mereka orang kafir, seminggu berikutnya mereka akan beribadah sesuai dengan ajaran beliau, yakni Islam. Tetapi Nabi J tidak langsung menerima atau menolak, tidak mungkin karena hubungan beliau dengan mereka dalam kemasyarakatan (muamalah/sosial) sudah terjalin intim. Jika menerima, lebih tidak mungkin, maka turunlah wahyu untuk menegaskan peristiwa tersebut QS. Kafirun Katakanlah: "Hai orang-orang yang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamamu, dan untukkulah, agamaku". Kesimpulan surah tersebut adalah masalah Muamalah kita tetap bergaul akrab, tetapi Maha Mengetahui lagi Maha

maslah ibadah dan aqidah tidak boleh dicampur adukkan. Dengan beribadah masing-masing itulah kerukunan antarumat beragama tetap utuh dengan menumbuhkan rasa tenggang sara, sebagaimana butir-butir Pancasila. Atau disebut toleransi dalam agama yakni membiarkan orang lain beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, selama tidak menganggu kita. 3. KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DENGAN PEMERINTAH Kerukunan umat beragama dengan pemerintah dijelaskan dalam firman Allah dalam sebuah surah An-Nisa ayat 59 : Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. Kerukunan umat beragama dengan pemerintah terealisasikan dengan mentaati segala peraturan yang dikeluarkan pemerintah, selama peraturan itu tidak bertentangan dengan syariat Islam. Jalinan kerjasama antara umat dengan umarah dalam membina untuk mentaati perintah, rasul dan umara (pemimpin) diantaramu. Dengan demikian kerukunan antarumat beragama dengan pemerintah dapat tumbuh baik jika dapat saling mengisi. Pemerintah (umarah) menyediakan sarana, ulama yang mengelola artinya pemerintah membangun fisik, ulama membangun mental spriritualnya. Jelas bahwa persaudaraan menyebabkan orang dapat berbuat damai dan dengan perdamaian maka persatuan dan kesatuan umat akan bisa juga kita wujudkan. Macam dan Cara meningkatkan Persatuan atau Ukhuwah Islamiyah : 1. Dalam segi bahasa, yakni menggunakan bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia dengan baik dan benar disetiap acara resmi dan dimana saja kita berada. 2. Dalam segi ucapan salam, yakni menggunakan ucapan salam Selamat pagi atau yang sesama Muslim dengan ucapan Assalaamualaikum disetiap pertemuan. 3. Dalam segi tanah air, yakni dimana saja kita berada di tanah air ini kita membangun dan membantu saudara-saudara yang mengalami kesulitan dan yang ditimpa musibah di mana kita tempati secara adil dan manusia. 4. Dalam segi toleransi aqidah, yakni tetap saling menghormati dan menghargai perbedaan aqidah, dan tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain, karena urusan agama urusan adalah urusan pribadi dalam Islam Lakum dinukum waliadin Kerukunan terhadap seagama yang dipraktikkan oleh Rasulullah saw dan para sahabat serta orang Mukmin, yaitu : 1. kasih sayang seama Muslim

2. senada dalam berfikir 3. seirama dalam langkah untuk mencari karunia dan ridha-Nya. Masalah Muamalah kita tetap bergaul akrab, tetapi maslah ibadah dan aqidah tidak boleh dicampur adukkan. Dengan beribadah masing-masing itulah kerukunan antarumat beragama tetap utuh dengan menumbuhkan rasa tenggang sara, sebagaimana butir-butir Pancasila. Kerukunan antarumat beragama dengan pemerintah dapat tumbuh baik jika dapat saling mengisi. Pemerintah (umarah) menyediakan sarana, ulama yang mengelola artinya pemerintah membangun fisik, ulama membangun mental spriritualnya. Menghindari Perilaku Tercela Pokok dari ajaran tentang akhlaq yang baik adalah berperilaku yang sesuai dengan perilaku Nabi Muhammad yang terpuji, bahkan memuji kemuliaan khlaq Nabi Muhammad . Akhlaq merupakan suatu sistem nilai yang dikembangkan berdasarkan kebaikan, dengan demikian akhlaq berusaha mencegah keburukan yang bisa mengakibatkan mala petaka dan bencana bagi seluruh umat manusia. Berikut ini akan dibahas menganai beberapa akhlaq yang tercela, yakni : 1. Israf yakni berlebih-lebihan 2. Tabzir, yakni boros 3. Ghibah, yakni bergunjing 4. Fitnah, yakni menuduh orang lain berbuat keburukan untuk menjantuhkan kehormatannya. Israf adalah berlebih-lebihan. Contoh Israf yang tampak nyata dalam kehidupan sehari-hari adalah budaya konsumerisme atau pemakaian barang-barang hasil industri yang melanda masyarakat Indonesia dewasa ini. Orang membeli suatu barang hanya untuk bergaya, bermegah-megah dan untuk dipamerkan kepada orang lain. Pada hal harta benda yang dibelanjakan seperti itu tidak akan membawa berkah bahkan akan mendatangkan bahaya dan malapetaka. Telah memberikan pelajaran kepada manusia akibat dari sikap hidup yang bermegahmegah dengan harta benda. Contoh itu terdapat dalam kisah Qarun yang hidup pada zaman Nabi Musa Kisah tersebut ceritakan kembali dalam QS. Al-Qashash ayat 79 : Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: "Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang

telah diberikan kepada Karun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar". Qarun adalah orang yang kaya raya. Ia memiliki kekayaan yang banyak sekali, sehingga kunci-kunci tempat perbendaharaan hartanya hanya bisa diangkut oleh orang-orang kuat. Akan tetapi Qarun terlalu membangga-banggakan hartanya. Ia menjadi Takabur dan menyombongkan diri. Karena kesombongan dirinya itulah menurunkan siksaan kepada Qarun. Ia terkubur dengan hartanya hidup-hidup bersama seluruh harta bendanya. Sedangkan sifat takabur dan menyombongkan diri dilarang oleh agama Islam sebagaimana firman dalam QS. An-Nisa : 36 Sembahlah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri, Dalam QS. Lukman : 18 juga berfirman: Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Tabzir berasal dari bahasa Arab yang mengandung arti berlebihan atau boros. Menurut Terminologi berarti Mubazir yang mengandung maksud, yaitu sikap menghamburkan harta pada hal yang tidak berguna bagi diri dan orang lain dan tidak diridhai oleh serta bahkan bisa merusak diri dan orang lain. Sebagaimana firman QS. Al-Isra : 2627 : Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. Berdasarkan ayat di atas, melarang orang Islam bersikap boros dalam penggunaan nikmat , berfoya-foya dan mengeluarkan harta benda kepada sesuatu yang tidak bermanfaat bahkan kepada yang dapat merusak diri dan orang lain bahkan membelanjakan kepada yang diharamkan. Pada akhir ayat dilanjutkan bahwa perbuatan itu termasuk perbuatan syaithan, maka jauhi kalau tidak mau termasuk saudara-saudara syaithan. Berlebih-lebihan dan boros bukan karakter Muslim, karena orang Muslim itu selalu sederhana dalam makanan dan berpakaian serta tempat tinggal. Islam melarang boros dalam hal makan dan minum serta tempat tinggal, karena sebab boros akan menyeret orang kepada kebinasaan dan kehinaan. berfirman : (QS. Al-Araf:31) Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya

Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS. Al-Furqan : 67) Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ia berkata:Rasulullah J bertemu dengan Saad pada saat berwudhuk, lalu Rasulullah J menegur, alangkah borosnya wudhukmu itu wahai Saad !Saad berkataApakah di dalam berwudhuk ada pemborosan? Rasulullah J bersabdaYa ada meskipun kamu berada di tepi sungai yang mengalir. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah) Adapun kiat-kiat untuk menjauhi perilaku yang berlebihan atau boros diantaranya sebagai berikut : Apabila ada kelebihan uang terlebih dahulu ditabungkan sisanya baru untuk keperluan sehari-hari. Apabila mau belanja lebih baik dicatat terlebih dahulu dan apa yang dicatat itulah yang dibeli Fikirkan terlebih dahulu kegunaan dan manfaat benda yang dibeli apakah betul-betul diperlukan dan tahu cara penggunaannya. 4. Benda yang sudah dibeli apabila sudah siap digunakan, bersihkan dan simpan dengan baik dan apabila diperlukan dapat dipergunakan lagi. Ingatlah selalu bahwa perbuatan boros dan mubazir itu merupakan perbuatan yang diharamkan di dalam agama Islam Ingat juga bahwa perbuatan boros dan mubazir itu suatu dosa dan termasuk saudara syaithan. Kalau memang ingin berbelanja juga dan penggunaannya sebentar saja, baiknya diinfakan atau diwakafkan kepada orang yang memerlukan benda itu. Ghibah berarti mengunjing, maksudnya membuka aib/cela/cacat/keburukan orang lain agar orang tersebut terhina dan terkucil serta teraniaya dari lingkungan sekitarnya. Hal ini disebut juga dengan gosip, yaitu menceritakan sesuatu yang belum tentu benar sehingga menimbulkan kemarahan dan sakit hati dari orang yang digosipkan. Perbuatan ini sangat dilarang dalam Islam, karena bisa mengakibatkan sakit hati dan dendam bahkan akan timbul tindakan kejahatan dan kezaliman, dan ini suatu dosa. berfirman dalam QS Al-Hujarat : 12 Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan

janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada. Sesungguhnya Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Dalam sebuah hadits juga Nabi Muhammad bersabda: Barang siapa yang mendengarkan atau menyelidikan rahasia pembicaraan suatu golongan padahal tidak suka rahasia itu didengar orang , maka orang yang menyelidiki pembicaraan itu nanti pada hari kiamat telinganya akan dituangkan cairan timah (HR Bukhari) Sebenarnya orang yang telah terlanjur mengerjakan suatu kesalahan itu masih ada waktu untuk memperbaiki dirinya, yaitu dengan jalan taubatkepada, mohon ampun dan mohon bimbingan kepada agar tidak mengerjakan kesalahan lagi. Maka sangat tercela kalau ada orang yang mencari kesalahan orang lain dan menyebar luaskan rahasia orang sehingga orang yang bersangkutan merasa tidak enah hati bahkan bisa sakit hati dan bisa terjadi permusuhan, dendam dan penganiayaan serta pertumpahan darah. Kita umat Islam dilarang mematai-matai orang atau menyelidiki kesalahan orang, tetapi kiga ada kita menemui orang yang sedang mengejakan kesalahan hendaknya kita segera mengingatkannya agar perbuatan itu tidak diteruskan dan segera dihentikan. Jangan sampai terbalik, ada orang berbuat kesalahan kita tidak ingatkan justru kita sebar luaskan agar didengar orang banyak. Nauudzubillaahi mizaliq. Fitnah adalah menuduh seseorang melakukan perbuatan dosa dan keburukan yang tidak ia lakukan dengan tujuan untuk mencelakan atau menjatuhkan kehormatan seseorang. Menyebar luaskan kejelekan orang denga tujuan agar orang itu dibenci dan dihina di tengah masyarakat adalah termasuk dosa besar dan perbuatan itu termasuk menfitnah atau mengadu domba antar sesama manusia. Perbuatan menfitnah ini sangat tercela dan terkutuk dalam pendangan agama Islam. Sebab sifat seorang Muslim itu punya akhlaq mulia, memiliki kepribadian yang luhur, baik tutur katanya, baik tingkah lakunya, baik antara sesama Muslim atau terhadap orang yang bukan Muslim. berfirman dalam QS Al-Baqarah : 191 : Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang kafir. Dalam QS Al-Baqarah : 193 menyatakan lagi :Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu

hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim. Dalam QS Al-Qalam : 10-11 juga dinyatakan :Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah, Dan untuk mengantisipasi jangan sampai menimbulkan fitnah dalam QS Al-hujurat : 6 Israf adalah berlebih-lebihan. Contoh Israf yang tampak nyata dalam kehidupan seharihari adalah budaya konsumerisme atau pemakaian barang-barang hasil industri yang melanda masyarakat Indonesia dewasa ini. Orang membeli suatu barang hanya untuk bergaya, bermegah-megah dan untuk dipamerkan kepada orang lain. Pada hal harta benda yang dibelanjakan seperti itu tidak akan membawa berkah bahkan akan mendatangkan bahaya dan malapetaka. melarang orang Islam bersikap boros dalam penggunaan nikmat berfoya-foya dan mengeluarkan harta benda kepada sesuatu yang tidak bermanfaat bahkan kepada yang dapat merusak diri dan orang lain bahkan membelanjakan kepada yang diharamkan. Pada akhir ayat dilanjutkan bahwa perbuatan itu termasuk perbuatan syaithan, maka jauhi kalau tidak mau termasuk saudara-saudara syaithan. Ghibah berarti mengunjing, maksudnya membuka aib/cela/cacat/keburukan orang lain agar orang tersebut terhina dan terkucil serta teraniaya dari lingkungan sekitarnya. Hal ini disebut juga dengan gosip, yaitu menceritakan sesuatu yang belum tentu benar sehingga menimbulkan kemarahan dan sakit hati dari orang yang digosipkan. Perbuatan ini sangat dilarang dalam Islam, karena bisa mengakibatkan sakit hati dan dendam bahkan akan timbul tindakan kejahatan dan kezaliman, dan ini suatu dosa. Fitnah adalah menuduh seseorang melakukan perbuatan dosa dan keburukan yang tidak ia lakukan dengan tujuan untuk mencelakan atau menjatuhkan kehormatan seseorang. Menyebar luaskan kejelekan orang denga tujuan agar orang itu dibenci dan dihina di tengah masyarakat adalah termasuk dosa besar dan perbuatan itu termasuk menfitnah atau mengadu domba antar sesama manusia.

Komentar Kelompok Kerukunan dalam beragama harus diterapkan pada jiwa masing-masing siswa, untuk ketentraman bangsa dan negara ini.

BAB III SIMPULAN Indonesia adalah Negara besar yang sedang membangun dalam rangka mewujudkan tujuan yang luhur seluruh bangsa, yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Untuk mencapai kehidupan bernegara dan berbangsa diperlukan aturan-aturan, hokum dan norma yang mengatur tata kehidupan berbangsa dan bernegara dalam segi Idiolog, politik, ekonomi sosial budaya maupun keamanan. Disiplin dalam kehidupan berbangsa akan menentukan kualitas bangsa itu ditengahtengah pegaulan dunia, dan sekaligus menetukan pula baik buruknya keadaan Negara tersebut.

DAFTAR PUSTAKA Dr. Dasim Budimansyah, M. Si., LKS SMP, Epsilon Grup, Bandung : 2003. Dahlan Elon, Mamur Syarifudin, Pendidikan agama Islam, Bandung : CV ALFABETA, (1998) Aminudin, dkk. 2004, Buku Pendidikan Agama Islam kelas 1. Jakarta: Bumi Aksara. Departemen Agama RI. 1998. Pendidikan Agama Islam Kelas 1. Jakarta:Departemen Agama RI Moh. Rifai. 1978. Ilmu Fiqih Islam. Semarang: Toha putra

You might also like