You are on page 1of 10

Sumber: Flashdisk Teman

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pembelajaran pada hakikatnya tidak hanya sekedar menyampaikan pesan kepada peserta didik, akan tetapi merupakan aktifitas professional yang menuntut guru untuk dapat menggunakan keterampilan dasar mengajar secara terpadu, serta menciptakan sistem lingkungan yang memungkinkan peserta didik dapat belajar secara efektif dan efisien. Sistem lingkungan (pembelajaran) ini terdiri dari komponen-komponen yang saling mempengaruhi, antara lain: tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, guru dan siswa, jenis kegiatan yang dilakukan, sarana/prasarana belajar yang tersedia, dan penilaian. Komponenkomponen ini saling bergantung, saling berkaitan, dan saling mempengaruhi dalam kerangka proses pembelajaran, dan berfungsi secara terpadu kea rah tercapainya tujuan pembelajaran. Mengingat pentingnya suatu pembelajaran tersebut, maka perlu adanya suatu perencanaan yang perlu dilakukan. Hali ini agar pembelajaran yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Untuk itu kami menyusun makalah yang berjudul Prinsip-Prinsip Perencanaan Pembelajaran untuk memberikan

informasi tentan berbagai prinsip ytang mendasari perencanaan pembelajaran dan berbagai materi yang terkait dengan perencanaan pembelajaran.

B. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan perencanaan pembelajaran? 2. Apa saja prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran? 3. Bagaimanakah perencanaan dan persiapan pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian perencanaan pembelajaran. 2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran. 3. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan dan persiapan pembelajaran.

www.kotepoke.org | Dedi Mukhlas | Teknologi Pendidikan Indonesia | 11/9/2011

Sumber: Flashdisk Teman

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran Perencanaan adalah proses penetapan dan pemanfaatan sumber daya secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan dan upayaupaya yang akan dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan. Dalam hal ini Roger A. Kaufman (Harjanto 1997:2) mengemukakan bahwa Perencanaan adalah proyeksi (perkiraan) tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan asbah dan nilai. Perencanaan sering juga disebut sebagai jembatan yang menghubungkan kesenjangan atau jurang antara keadaan masa kini dan keadaan yang diharapkan terjadi pada masa yang akan datang. Perencanaan berkaitan dengan penentuan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mendahului pelaksanaan, mengingat perencanaan merupakan suatu proses untuk menentukan kemana harus pergi dan mengidentifikasikan persyaratan yang diperlukan dengan cara yang paling efektif dan efisien. Berpangkal dari pemahaman tersebut, maka perencanaan mengandung enam pokok pikiran yaitu : 1.Perencanaan melibatkan proses penetapan keadaan masa depan yang diinginkan. 2.Keadaan masa depan yang diinginkan itu kemudian dibandingkan dengan keadaan sekarang, sehingga dapat dilihat kesenjangannya. 3.Untuk menutup kesenjangan itu perlu dilakukan usaha-usaha. 4.Usaha yang dilakukan untuk menutup kesenjangan itu dapat

beranekaragam dan merupakan alternatif yang mungkin ditempuh. 5.Penilaian alternatif yang paling baik, dalam arti mempunyai efektifitas dan efisiensi yang paling tinggi perlu dilakukan. 6.Alternatif yang paling tinggi perlu diperinci sehinggan menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan apabila akan dilaksanakan. Ibrahim (1993) mengatakan bahwa Secara garis besar perencanaan pembelajaran mencakup kegiatan merumuskan tujuan apa yang dicapai oleh suatu kegiatan pembelajaran, cara apa yang digunakan untuk menilai pencapaian tujuan

www.kotepoke.org | Dedi Mukhlas | Teknologi Pendidikan Indonesia | 11/9/2011

Sumber: Flashdisk Teman

tersebut,

materi

bahan

apa

yang

akan

disampaikan,

bagaimana

cara

menyampaikannya, serta alat atau media apa yang diperlukan. Dengan perencanaan pembelajaran, guru dapat memperkirakan, mempersiapkan, dan menentukan tindakan apa yang akan dilakukan pada waktu proses pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini guru mempersiapkan segala sesuatunya agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Bunghart dan Trull ( Sagala : 2003) menyatakan bahwa Perencanaan adalah awal dari semua proses yang rasional, daan mengandung sifat optimisme yang didasarkan atas kepercayaan bahwa akan dapat mengatasi berbagai macam permasalahan dalam konteks pembelajaran. Perencanaan pembelajaraan yang diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran, pengunaan pendekatan atau metode pembelajaran, dalam suatu alokassi waktu yang akan dilaksanakan pada masa satu semester yang akan datang untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Toeti Soekamto (1993) mendefinisikan perencanaan pembelajaran sebagai usaha untuk mempermudah proses belajar-mengajar maka diperlukan perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dapat dikatakan sebagai pengembangan pembelajaran yang merupakan sebagai system yang intergrasi dan terdiri dari beberapa unsur yang paling berinterakssi. Pengertian lain tentang perencanaan pembelajaran dikemukakan oleh Nana Sudjana (1998) yang mengemukakan bahwa perencanaan pembelajaran adalah kegiatan memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran (PBM) yaitu dengan mengkoordinasikan (mengatur dan merespon ) komponen-komponen pembelajaraan, sehingga arah kegiatan ( tujuan ), isi kegiatan ( materi ) , cara penyampaaian kegiatan ( metode dan teknik ) serta bagaimana mengukurnya ( evaluasi ) menjadi jelas dan sistematis. Ini berarti perencanaan pembelajaran pada dasarnya mengatur dan menetapkan komponenkomponen tujuan, bahan, metode atau teknik, serta evaluasi atau penilaian. Perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang saling nberhubungan dan saling menunjang antara berbagai unsur atau komponen yang ada di dalam pembelajaran atau dengan pengertian lain yaitu suatu proses

www.kotepoke.org | Dedi Mukhlas | Teknologi Pendidikan Indonesia | 11/9/2011

Sumber: Flashdisk Teman

mengatur, mengkoordinasikan, dan menetapkan unsur-unsur atau komponenkomponen pembelajaran.

B. Prinsip-Prinsip Perencanaan Pembelajaran Perencanaan pembelajaran sebagai kegiatan yang terus menerus dan menyeluruh, dimulai dari penyusunan suatu rencana, evaluasi pelaksanaan, dan hasil yang dicapai dari tujuan yang sudah ditetapkan. Dalam praktiknya, terdapat beberapa prinsip perencanaan pembelajaran yang harus diperhatikan sehingga proses belajar mengajar (PBM) di kelas dapat silaksanakan secara efektif. Beberapa prinsip perencanaan pembelajaran, menurut Sagala (2003), terdiri atas: 1. Menetapkan apa yang akan dilakukan oleh guru, kapan dan bagaimana melakukannya untuk implementasinya dalam pembelajaran. 2. Membatasi sasaran atas dasar tujuan intruksional khusus dan menetapkan pelaksanaan keja untuk mencapai hasil yang maksimal melalui proses penentuan target pembelajaran. 3. Mengembangkan pembelajaran. 4. Mengumpulkan dan menganalisis informasi yang penting untuk mendukung kegiatan pembelajaran. 5. Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan keputusankeputusan yang berkaitan dengan pemelajaran kepada pihak yang berkepentingan. Jika prinsip-prinsip ini terpenuhi, secara teoritik, perencanaan alternatif-alternatif yang sesuai dengan strategi

pembelajaran itu akan mencapai tujuan sesuai skenario yang telah disusun. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Mulyasa (2003) bahwa: a. Kompetensi yang dirumuskan dalam perencanaan pembelajaran harus jelas, makin konkrit kompetensi makin mudah diamati, dan makin tepat kegiatankegiatan yang harus dilakukan untuk membentuk kompetensi tersebut.

www.kotepoke.org | Dedi Mukhlas | Teknologi Pendidikan Indonesia | 11/9/2011

Sumber: Flashdisk Teman

b. Perencanaan pembelajaran harus sederhana dan fleksibel, serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran, dan membentuk kompetensi siswa. c. Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam perencanaan pembelajaran harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan. d. Perencanaan pembelajaran yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh, serta jelas pencapaiannya. Terkait dengan pendapat diatas, Oemar Hamalik (1980) mengemukakan tentang dasar-dasar atau prinsip perencanaan sebagai berikut : 1.Rancangan yang dibuat harus disesuaikan dengan tersedianya sumbersumber. 2.Organisasi pembelajaran harus senantiasa memperhatikan situasi dan kondisi masyarakat sekolah. 3.Guru selaku pengelola pembelajaran harus melaksanakan tugas dan fungsinya dengan penuh tanggung jawab. 4.Faktor manusia selaku anggota oprganisasi senantiasa dihadapkan pada keterbatasan. Oemar Hamalik juga mengemukakan bahwa kegiatan perencanaan yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1.Rencana adalah alat untuk memudahkan mencapai tujuan. 2.Rencana harus dibuat oleh para pengelola atau guru yang benar-benar memahami tujuan pendidikan dan tujuan organisasi pembelajaran. 3.Rencana yang baik, jika guru membuat rencana itu memahami dan memiliki keterampilan yang mendalam tentang membuat rencana. 4.Rencana yang dibuat secara terperinci. 5.Rencana yang baik jika berkaitan dengan pemikiran dalam rangka pelaksanaannya. 6.Rencana yang dibuat oleh guru harus sederhana. 7.Rencana yang dibuat tidak boleh terlalu ketat, tetapi harus fleksibel (luwes)

www.kotepoke.org | Dedi Mukhlas | Teknologi Pendidikan Indonesia | 11/9/2011

Sumber: Flashdisk Teman

8.Dalam rencana khususnya rencana jangka panjang perlu diperhitungkan terjadinya pengambilan resiko. 9.Rencana yang dibuat jangan terlalu ideal, ambisius, sebaiknya lebih praktis-pragmatis. 10.Sebaiknya rencana yang dibuat oleh guru juga memiliki jangkauan yang lebih jauh dapat diramalkan keadaan yang mungkin terjadi. Berdasarkan uraian diatas, maka perencanaan pembelajaran itu harus dapat mengembangkan berbagai kemampuan yang dimiliki siswa secara optimal, mempunyai tujuan yang jelas dan teratur serta dapat memberikan deskripsi tentang materi yang diperlukan dalam mencapai tujuan pembelajaran seperti yang telah ditetapkan, dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1.Menetapkan apa yang akan dilakukan oleh guru. 2.Membatasi sasaran berdasarkan kompetensi (tujuan) yang hendak dicapat. 3.Mengembangkan alternatif-alternatif pembelajaran yang akan menunjang kompetensi (tujuan) yang telah ditetapkan. C. Perencanaan dan Persiapan Pembelajaran Menyusun perencanaan pembelajaran merupakan aktifitas yang sangat penting bagi guru. Salah satu fungsi perencanaan adalah untuk mentransformasikan kurikulum sekolah ke dalam pembelajaran di kelas. Perencanaan pembelajaran tidak dapat disusun dengan baik tanpa adanya ide yang jelas dari guru terhadap apa yang akan dipelajari siswa di kelas. Kurikulum dapat memberikan ide-ide yang jelas mengenai apa yang akan dipelajari di kelas, tetapi guru juga mempunyai tanggung jawab untuk memilih tujuan belajar apa yang diharapkan dikuasai siswa dalam pembelajaran (Procot, A. Et. Al., 1995). Untuk menyusun perencanaan dan persiapan pembelajaran ada berbagai cara. Proctor, A., et all, (1995) misalnya, mengemukakan 5 kegiatan yang dikerjakan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran. 1. Merumuskan tujuan pembelajaran (Objective). 2. Menetapkan pengalaman-pengalaman belajar dan kegiatan belajar siswa, termasuk urutannya.

www.kotepoke.org | Dedi Mukhlas | Teknologi Pendidikan Indonesia | 11/9/2011

Sumber: Flashdisk Teman

3. Menetapkan peranan guru dalam pembelajaran. 4. Menetapkan sumber-sumber/media pembelajaran. 5. Menentukan asesmen. Dalam peraturan pemerintah (PP No. 19 tahun 2005) tentang standar Nasional pendidikan dijelaskan Setiap satuan pendidikan melakukan proses perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien (Bab IV pasal 19 ayat 3). Jenis jenis perencanaan pembelajaran selajutnya dalam Bab IV pasal 20 dijelaskan Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang emmuat sekurang-kurangbya tujuan

pembelajaran, materi ajar, metode pengejaran, sumber belajar, dan penilain hasil belajar. Perencanaan pembelajaran tersebut dikategorikan kedalam dua bentuk yaitu silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Unsur-unsur yang harus ada dalam setiap perencanaan yaitu tujuan, materi, metode, sumber dan penilaian hasil belajar. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam membuat perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut : 1. Tuliskan identitas mata pelajaran antara lain mata pelajaran, pokok bahasan / sub pokok bahasan, kelas, semester, waktu dan lain sebagainya sesuai kebutuhan. 2. Tuliskan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator. 3. Materi pembelajaran. Mengembangkan materi yang harus diajarkan untuk mencapai indikator yang telah ditetapkan. 4. Kegiatan pembelajaran. Merumuskan kegiatan-kegiatan atas pengalaman pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru dan siswa dalam melakukan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

www.kotepoke.org | Dedi Mukhlas | Teknologi Pendidikan Indonesia | 11/9/2011

Sumber: Flashdisk Teman

5. Menentukan alat, media, dan sumber rujukan. Yaitu menentukan alat / media pembelajaran yang akan digunakan untuk mendukung terjadinya proses pembelajaran secara efektif dan efisien.

www.kotepoke.org | Dedi Mukhlas | Teknologi Pendidikan Indonesia | 11/9/2011

Sumber: Flashdisk Teman

BAB II PENUTUP A. Kesimpulan Perencanaan pembelajaran merupakan suatu rangkaian yang saling nerhubungan dan saling menunjang antara berbagai unsur atau komponen yang ada di dalam pembelajaran atau dengan pengertian lain yaitu suatu proses mengatur, mengkoordinasikan, dan menetapkan unsur-unsur atau komponenkomponen pembelajaran. perencanaan pembelajaran itu harus dapat mengembangkan berbagai kemampuan yang dimiliki siswa secara optimal, mempunyai tujuan yang jelas dan teratur serta dapat memberikan deskripsi tentang materi yang diperlukan dalam mencapai tujuan pembelajaran seperti yang telah ditetapkan, dengan

memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1.Menetapkan apa yang akan dilakukan oleh guru. 2.Membatasi sasaran berdasarkan kompetensi (tujuan) yang hendak dicapai. 3.Mengembangkan alternatif-alternatif pembelajaran yang akan menunjang kompetensi (tujuan) yang telah ditetapkan. Untuk menyusun perencanaan dan persiapan pembelajaran ada berbagai cara. Proctor, A., et all, (1995) misalnya, mengemukakan 5 kegiatan yang dikerjakan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran. 1. Merumuskan tujuan pembelajaran (Objective). 2. Menetapkan pengalaman-pengalaman belajar dan kegiatan belajar siswa, termasuk urutannya. 3. Menetapkan peranan guru dalam pembelajaran. 4. Menetapkan sumber-sumber/media pembelajaran. 5. Menentukan asesmen. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam membuat perencanaan

pembelajaran adalah sebagai berikut :

www.kotepoke.org | Dedi Mukhlas | Teknologi Pendidikan Indonesia | 11/9/2011

Sumber: Flashdisk Teman

1. Tuliskan identitas mata pelajaran antara lain mata pelajaran, pokok bahasan / sub pokok bahasan, kelas, semester, waktu dan lain sebagainya sesuai kebutuhan. 2. Tuliskan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator. 3. Materi pembelajaran. Mengembangkan materi yang harus diajarkan untuk mencapai indikator yang telah ditetapkan. 4. Kegiatan pembelajaran. Merumuskan kegiatan-kegiatan atas

pengalaman pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru dan siswa dalam melakukan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

www.kotepoke.org | Dedi Mukhlas | Teknologi Pendidikan Indonesia | 11/9/2011

10

You might also like